Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Kultivasi Vol.

16 (3) Desember 2017 425

Irwan, A.W. ∙ F.Y. Wicaksono

Perbandingan pengukuran luas daun kedelai dengan metode


gravimetri, regresi dan scanner

Comparations of soybean’s leaf area measurement using gravimetry,


regression, and scanning
Diterima : 11 Desember 2017/Disetujui : 18 Desember 2017 / Dipublikasikan : 30 Desember 2017
©Department of Crop Science, Padjadjaran University

Abstract Leaf area is one of the important menggunakan metode dasar (gravimetri) masih
parameters to determine the optimum level sering dipergunakan. Penggunaan metode lain-
growth of soybean crop (Glycine max L.). nya adalah dengan cara regresi dan penggunaan
Therefore, the fastest and precise technique in alat scanner, dimana metode tersebut mem-
measurement is required. The leaf area is punyai kelebihan dan kekurangannya masing-
needed to calculate leaf area index by dividing it masing. Untuk pelaksanaan pengukuran luas
with wide plant canopy. Currently, measure- daun kedelai ini digunakan tanaman kedelai
ment the leaf area using the basic method kultivar Anjasmoro yang ditanam di polybag di
(gravimetry) is still frequently used. The other Kebun Percobaan Hidroponik Fakultas Perta-
methods are by way of regression and the use of nian UNPAD Jatinangor dari bulan September
scanner tools. However, both methods have sampai dengan bulan November 2016. Setelah
advantages and disadvantages. Therefore, in dilakukan perhitungan, dapat disimpulkan bah-
this study the comparison between two methods wa metode regresi dan metode scanner men-
was designed. For the measurement of the leaf dapatkan hasil pengukuran luas daun kedelai
area of soybean leaf was used Anjasmoro yang lebih teliti dibandingkan dengan metode
cultivar soybean crops grown in polybags in the gravimetri. Perlu disarankan peng-gunaan leaf
Hydroponic Experimental field of Faculty of area meter untuk kalibrasi terhadap tingkat
Agriculture UNPAD Jatinangor from September ketelitian dari ketiga metode yang diuji.
to November 2016. The result showed that the
regression and scanner method were more Kata kunci : luas daun, kedelai, gravimetri,
accurately than the gravimetric method to get regresi
leaf area soybeans. This study recommended
calibrating the accuracy level for all three tested ___________________________________________
methods. Pendahuluan
Key words : leaf area, soybean, gravimetry, Daun merupakan salah satu organ tanaman
regression yang penting, karena pada daun terdapat
bagian/komponen dan sekaligus tempat ber-
Sari Luas daun merupakan salah satu parameter langsungnya proses fotosintesis dan transpirasi
penting yang diperlukan untuk mengetahui yang menentukan pertumbuhan tanaman. Oleh
pertumbuhan tanaman kedelai (Glycine max L.), karena itu luasdaun merupakan salah satu
oleh karena itu diperlukan teknik pengukuran parameter penting dalam analisis pertumbuhan
yang cepat dan tepat. Dengan mengetahui luas tanaman. Setelah diketahui luas daun, maka
daun, maka akan diketahui indeks luas daunnya akan didapat Indeks Luas Daun (ILD) dengan
dengan cara membaginya dengan luas kanopi cara membagi luas daun dengan luas kanopi.
tanaman. Selain pengukuran luas daun meng- Dalam analisis pertumbuhan tanaman,
gunakan Leaf Area Meter, pengukuran dengan perkembangan daun menjadi perhatian utama.
Berbagai ukuran dapat digunakan, seperti
Dikomunikasikan oleh Tati Nurmala pengukuran indeks luas daun (ILD), nisbah luas
Irwan, A.W. ∙ F. Y. Wicaksono
daun (NLD) dan nisbah berat daun (NBD) pada
Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian UNPAD
Korespondensi : aep_wawan_irwan@yahoo.com waktu tertentu. Perubahan-perubahan selama

Irwan, A.W. dan F.Y. Wicaksono: Perbandingan pengukuran luas daun kedelai
dengan metode gravimetri, regresi dan scanner
426 Jurnal Kultivasi Vol. 16 (3) Desember 2017

pertumbuhan mencerminkan perubahan bagian tanaman agar didapat sampel daun yang
yang aktif berfotosintesis (Gardner, et al, 2007) representatif. Untuk pengolahan data, dari 30
Untuk pengukuranluas daun tentunya kece- daun, hasil pengukuran yang diperoleh sejum-
patan dan ketepatan pengukuran sangat diper- lah 15 data, diulang 2 kali sehingga berjumlah 30
lukan agar didapat dapta yang akurat, namun daun.
demikian ketepatan dan kecepatan pengukuran Daun-daun kedelai sampel tersebut diukur
sangat tergantung pada alat dan cara atau teknik luas daunnya dengan menggunakan 3 metode
pengukuran. Pengukuran luas daun dapat dilaku- pengukuran yaitu dengan metode gravimetri,
kan dengan memetik daun (sampel dektruksi) rumus regresi dan penggunaan scanner dibantu
maupun tanpa memetikdaun. dengan software IrfanViev yang bersifat Free,
Bilamana pengukuran harus dilakukan dapat didownload pada http://irfanview.com.
dengan cara memetik daun tersebut, maka harus Sanner yang dipergunakan dengan resolusi 300
disediakan tanaman sampel destruksi. dpi.
Pengukuran daun dengan tidak memetik
daun (non destruksi) dapat dilakukan dengan Metode Gravimetri
menggunakan persamaan atau rumus. Untuk pelaksanaan metode gravimetri, sebagai
Pengukuran luas daun dengan tidak harus berikut :
memetik daun merupakan teknik pengukuran 1. Digunakan pola-pola daun (replika daun)
yang lebih baik karena tanaman tidak rusak dan yang digambar pada suatu kertas polos.
pengukuran cepat serta tidak mensyaratkan 2. Replika daun tersebut ditimbang dengan
peralatan yang mungkin sulit tersedianya. menggunakan timbangan analitik
Pada karet digunakan persamaan regresi ter- 3. Membuat potongan kertas 10 cm x 10 cm,
hadap ukuran panjang dan lebar daun (Suhendry lalu ditimbang
dan Alwi, 1987; Lim dan Narayanan, 1972). 4. Menghitung luas daun dengan mengguna-
Pada beberapa tanaman pangan seperti kan rumus :
jagung dan kedelai digunakanfaktor koreksi
௕௢௕௢௧௥௘௣௟௜௞௔ௗ௔௨௡
terhadap luas daun yang diperoleh dari pengu- Luas daun = ܺͳͲͲܿ݉ ʹ
௕௢௕௢௧௞௘௥௧௔௦ଵ଴௖௠ ௫ଵ଴௖௠
kuran panjang dan lebar daun (Pearce et.al., 1988)
demikian pula pada daun nangka (Goonasekera, Metode Regresi
1978). Sehubungan dengan pentingnya teknik Untuk pelaksanaan metode regresi, sebagai
pengukuran luas daun, baik dengan cara destruksi berikut :
maupun non-destruksi, perlu dikaji beberapa 1. Panjang dan lebar daun diukur pada
metode pengukurannya. Pada artikel ini, kami masing-masing sampel daun kedelai
membahasnya dengan metode gravimetri, regresi 2. Digunakan data dari metode gravimetri
dan penggunaan scanner sekaligus untuk 3. Membuat persamaan model regresi linear
mengetahui tingkat ketelitiannya dengan cara Y= a + bX dengan a dan b diperoleh dari
membandingkan hasil pengukurannya diantara rumus regresi sebagai berikut :
ketiga metode tersebut sehingga dapat diketahui
௡Ǥσ ௑௒ିσ ௑Ǥσ ௒
metode mana yang dapat digunakan dengan b=
௡Ǥσ ௑ మିሺσ ௑ሻమ
ketelitian yang memadai.
σ ௒ି௕Ǥσ ௑
a=

___________________________________________
4. Menghitung luas daun dengan persamaan
Bahan dan Metode
regresi linear yang telah diperoleh.
Untuk pelaksanaan pengukuran luas daun
Metode Scanner dengan Software IrfanView :
kedelai ini digunakan tanaman kedelai kultivar
Anjasmoro yang ditanam di polybag di Kebun
Untuk pelaksanaan metode scanner, sebagai
Percobaan Hidroponik Fakultas Pertanian
berikut :
Unpad Jatinangor dari bulan September sampai
1. Scan sampel daun kedelai dengan scanner
dengan bulan November 2016.
dengan resolusi 300 dpi.
Daun-daun yang diukur secara acak sejum-
2. Jalankan software IrvanView-nya
lah 30 lembar, yaitu 10 lembar dari bagian atas
3. Klik Image lalu decrease color depth, dipilih
tanaman kedelai, 10 lembar dari bagian tengah
2 colors.
tanaman dan 10 lembar dari bagian bawah

Irwan, A.W. dan F.Y. Wicaksono: Perbandingan pengukuran luas daun kedelai
dengan metode gravimetri, regresi dan scanner
Jurnal Kultivasi Vol. 16 (3) Desember 2017 427

4. Klik Increase color depht, dipilih 16 color Persamaan model regresi linear Y = a + bX
5. Pilih menu histrogram, pilih luminosity dengan a dan b diperoleh dari rumus:
(gray) dan geser kursor ke sebelah paling
kiri dari Image Histrogram, didapat jumlah ௡Ǥσ ௑௒ିσ ௑Ǥσ ௒
b=
௡Ǥσ ௑ మିሺσ ௑ሻమ
pixel dari daun kedelai yang discan.
ሺଵହሻሺ଻ଽ଺ଷ଼Ǥ଻଴ሻିሺ଼ଷ଻Ǥସଷሻሺଵ଴଺ଶǤ଴ሻ
6. Pixel yang didapat, dimasukkan ke rumus =
ଵହ௑ሺ଺଴ସଶ଴Ǥ଺଻ሻమିሺ଼ଷ଻Ǥସଷሻమ
perhitungan luas daun :
௣௜௫௘௟௑ଶǤହସమ
= 1.49
Luas daun = cm2
஽௉ூమ
sedangkan :
σ ௒ି௕Ǥσ ௑
___________________________________________ a=

Hasil dan Pembahasan ଵ଴଺ଶǤ଴ିሺଵǤସଽሻሺ଼ଷ଻Ǥସଷሻ
=
ଵହ
Data hasil pengukuran tersaji pada Tabel 1
= -12.32
sampai dengan Tabel 4.

Tabel 1. Hasil Pengukuran Sampel Daun untuk Jadi, persamaan regresi liniernya adalah Y = (-
Metode Gravimetri. 12.32) + 1,49X
Tanaman kedelai Panjang Lebar Bobot Dengan menggunakan rumus persamaan Y = (-
Sampel Daun (cm) (cm) replika 12.32) + 1,49X maka didapatkan luas daun
Daun (g) sebagai berikut :
Atas 4.6 3.4 0.11
1 Tengah 11.6 8.6 0.71 Tabel 3. Hasil Perhitungan Persamaan Regresi
Bawah 5.9 4.3 0.11 Linier untuk nilai X dan Y
Atas 6.3 3.3 0.12 Tanaman kedelai X Y
2 Tengah 11.9 7.4 0.70 Sampel Daun (p x l) Y = (-12.32) + 1.49X
Bawah 9.1 6.1 0.32 Atas 15.64 10.97
Atas 7.9 4.8 0.25 1 Tengah 99.76 136.20
3 Tengah 11.3 8.1 0.59 Bawah 25.37 25.45
Bawah 8.3 5.3 0.22 Atas 20.79 18.64
Atas 8.1 4.9 0.23 2 Tengah 88.06 118.79
4 Tengah 11.1 8.1 0.59 Bawah 55.51 70.33
Bawah 5.3 3.7 0.12 Atas 37.92 44.14
Atas 8.7 5.7 0.27 3 Tengah 91.53 123.95
5 Tengah 11.8 8.9 0.73 Bawah 43.99 53.17
Bawah 8.6 6.4 0.24 Atas 39.69 46.77
4 Tengah 89.91 121.54
Tabel 2. Hasil Pengukuran Sampel Daun untuk Bawah 19.61 16.88
Metode Regresi. Atas 49.59 61.51
5 Tengah 105.02 144.03
Tan. kedelai X Y X2 Y2 XY Bawah 55.04 69.63
Sam- Daun (p x l) (Gravi-
pel metri)
Atas 15.64 22,0 244.61 484.00 344.08 3. Hasil pengukuran sampel daun untuk metode
1 Tengah 99.76 142,0 9952.06 20164.00 14165.92 scanner dengan software IrfanView
Bawah 25.37 22,0 643.64 484.00 558.14
Atas 20.79 24,0 432.22 576.00 498.96
Daun kedelai discan dengan resolusi 300
2 Tengah 88.06 140,0 7754.56 19600.00 12328.40
Bawah 55.51 64,0 3081.36 4096.00 3552.64 dpi disajikan pada Tabel 4.
Atas 37.92 50,0 1437.93 2500.00 1896.00 Faktor yang penting untuk diperhatikan
3 Tengah 91.53 118,0 8377.74 13924.00 10800.54 dalam mengukur luas daun adalah ketepatan
Bawah 43.99 44,0 1935.12 1936.00 1935.56 hasil pengukuran dan kecepatan pengukuran.
Atas 39.69 46,0 1575.30 2116.00 1825.74
4 Tengah 89.91 118,0 8083.81 13924.00 10609.38 Masing-masing faktor tersebut memiliki kepen-
Bawah 19.61 24,0 384.55 576.00 470.64 tingan sendiri dalam penggunaannya, seperti
Atas 49.59 54,0 2459.17 2916.00 2677.86 pada pengukuran laju fotosintesis dan proses
5 Tengah 105.02 146,0 11029.20 21316.00 15332.92 metabolisme lain tentunya ketepatan penguku-
Bawah 55.04 480 3029.40 2304.00 2641.92
TOTAL (∑) 837.43 1062,00 60420.67 106916.00 79638.70 ran yang diperlukan. Untuk pengukuran indek

Irwan, A.W. dan F.Y. Wicaksono: Perbandingan pengukuran luas daun kedelai
dengan metode gravimetri, regresi dan scanner
428 Jurnal Kultivasi Vol. 16 (3) Desember 2017

luas dauntentunya kecepatan pengukuran, replika (tiruan) daun. Replika daun kemudian
namun demikian ketepatan dan kecepatan digunting dari kertas yang berat dan luasnya
pengukuran sangat tergantung pada alat dan sudah diketahui. Luas daun kemudian ditaksir
cara atau teknik pengukuran. berdasarkan perbandingan berat replika daun
dengan berat total kertas dikalikan dengan luas
Tabel 4. Hasil Scan Daun Kedelai dengan Resolusi kertas konversi (Jumin, 2005).
300 dpi. Pada tanaman kedelai terlihat perkemba-
Tanaman kedelai X (DPI) Y (luas ngan indeks Luas Daun setelah awal pertum-
Sampel Daun pixel daun), (cm2) buhan, terjadi peningkatan yang cepat yang
Atas 153430 11.00 mendekati linier sampai fase pembungaan, saat
1 Tengah 1900346 136.23 dicapai ILD 5 – 8. Setelah mencapai maksimum
Bawah 355283 25.47 kemudian menurun dengan cepat karena daun-
Atas 259763 18.62 daun bawah luruh. Selama fase pengisian biji
2 Tengah 1657256 118.80 sampai fase masak fisiologis, nilai ILD berkisar
Bawah 981543 70.36
antara 4 – 6 (Shibbles, et al, 1975).
Atas 615527 44.12
Blad dan Baker mengemukakan hubungan
3 Tengah 1729622 123.99
Bawah 741291 53.14 ILD selama pertumbuhan tanaman kedelai
Atas 652687 46.79 berdasarkan hasil penelitian pada varietas
4 Tengah 1695777 121.56 Chippena 64 dan Hank, diperoleh bahwa setelah
Bawah 235656 16.89 awal pertumbuhan tanaman kedelai, terlihat
Atas 858494 61.54 peningkatan sesuai bertambahnya umur tanaman,
5 Tengah 2009588 144.06 kemudian turun dan ILD maksimum dicapai pada
Bawah 971582 69.65 saat jumlah daun dan ukuran daun maksimum.
Variasi Ukuran Helaian Daun. Ukuran
Untuk menghitung luas daunnya : daun pada saat fase bibit relatif lebih kecil
dibandingkan dengan daun pada saattanaman
௣௜௫௘௟௑ଶǤହସమ
Luas daun = cm2 dewasa. Ukuran helaian daun saat fase bibit
஽௉ூమ
lebih seragam dibandingkan ukuran helaian
Pengukuran luas daun dapat dilakukan daundari tanaman dewasa. Pada tanaman
dengan memetik daun maupun tanpa memetik dewasa ukuran helaian daun bervariasi dari
daun. Bilamana pengukuran harus dilakukan yangberukuran kecil, berukuran sedang hingga
dengan cara memetik daun bersangkutan, maka berukuran besar. Ukuran daun yang lebih
tanaman mengalami kerusakan daun. kecilbiasanya diperoleh pada percabangan yang
Sebaliknya pengukuran dengan tanpa memetik terletak di bawah. Daun-daun yang berada di
daun, maka tanaman akan tetap tumbuh baik tengah biasanya lebih besar, dan kemudian
karena daun-daun tidak berkurang. berukuran kecil lagi pada bagian ujung perca-
Pengukuran daun dengan tidak memetik bangan. Perbedaan ukuran helaian daun pada
daun dapat dilakukan dengan menggunakan tanaman yang sama disebabkan perbedaan
persamaan atau rumus. Pengukuran luas daun tingkat perkembangan tanaman, sedangkan
dengan tidak harus memetik daun merupakan perbedaan ukuran helaian daun antar
teknik pengukuran yang lebih baik karena tanamantentunya disebabkan oleh perbedaan
tanaman tidak rusak dan pengukuran cepat tingkat pertumbuhan dan perkembangan dan
serta tidak mensyaratkan peralatan yang perbedaan lingkungan tumbuh (Finkedey, 2005).
mungkin sulit tersedianya. Pengukuran Luas Daun. Untuk pengu-
Pada beberapa tanaman pangan seperti kuran luas daun dengan metode gravimetri
jagung dan kedelai digunakan faktor koreksi dilakukan dengan cara membandingkan bobot
terhadap luas daun yang diperoleh dari replika/pola daun yang digunakan pada kertas
pengukuran panjang dan lebar daun (Pearce et polos dengan bobot kertas konversi dengan
al., 1988). Selain itu, dapat menggunakan metode ukuran 10 x 10 cm2 dikalikan luas kertas
gravimetri. konversi itu sendiri. Selanjutnya pengukuran
Pada prinsipnya luas daun ditaksir melalui luas daun dilakukan dengan metode persamaan
perbandingan bobot (gravimetri) dilakukan regresi. Dengan metode ini pengukuran luas
dengan menggambar daun yang akan ditaksir daun dengan tidak harus memetik daun
luasnya pada sehelai kertas, yang menghasilkan merupakan teknik pengukuran yang lebih baik

Irwan, A.W. dan F.Y. Wicaksono: Perbandingan pengukuran luas daun kedelai
dengan metode gravimetri, regresi dan scanner
Jurnal Kultivasi Vol. 16 (3) Desember 2017 429

karena tanaman tidak rusak dan pengukuran 1. Metode regresi dan scanner lebih baik
cepat serta tidak mensyaratkan peralatan yang tingkat ketelitiannya dibandingkan dengan
mungkin sulit tersedianya. Metode ini meng- metode gravimetri untuk mengukur luas
gunakan faktor koreksi terhadap luas daun yang daun kedelai.
diperoleh dari pengukuran panjang dan lebar 2. Persamaan rumus regresi yang didapatkan
daun serta hasil dari metode gravimetri. berdasarkan perhitungan yaitu Y = (-12.32) +
Hasil pengukuran luas daun menunjukkan 1,49X.
bahwa luas helai daun tanaman kedelai 3. Pengukuran luas daun dengan berbagai
bervariasi tergantung metode pengukuran yang metode mendapatkan hasil yang berbeda.
digunakan, walaupun sampel daun kedelainya
sama.Ukuran daun yang lebih kecil biasanya Saran:
diperoleh pada percabangan yang terletak di Untuk mengetahui tingkat akurasi metode mana
bawah. Daun-daun yang berada ditengah yang lebih teliti, sebaiknya digunakan leaf area
biasanya lebih besar, dan kemudian berukuran meter yang sudah dikalibrasi sebagai
kecil lagi pada bagian ujung percabangan pembandingnya.
(Finkedey, 2005).
Dengan menggunakan berbagai metode, ___________________________________________
hasil yang didapatkan berbeda pula, namun hal Daftar Pustaka
sama yang dapat diperoleh adalah daun tengah
memiliki luas daun yang paling besar, ini Kramer, P.J. dan Kozlowski, T.T. 1960.
disebabkan oleh perbedaan tingkat perkem- Physiology of Trees. McGraw Hill Book
bangan dan pertumbuhan tanaman itu sendiri. Company. London. pp 400;418-421.
Setiap tanaman memiliki pola dan kecepata Finkeldey, R. 2005. An Introduction to Tropical
pertumbuhan tertentu tergantung kepada usia Forest Genetics. Diterjemahkan Djamhuri,
tanaman dan fase tanaman (Weier, dkk., 1974). E. et.al. Pengantar Genetika Hutan Tropis.
Menurut Kramer dan Kozlowski (1960) setiap ASEAN-EU University Network Prog-
tanaman memiliki karakteristik tertentu dalam ramme (AUNP). Bogor.
pembentukan organ tanaman, termasuk per- Gardner, F. P; R. B. Pearce dan R. L. Mitchell.
kembangan daun, dimana di dalamnya terdapat 2007. Fisiologi Tanaman. PT Gramedia.
klorofil yang dapat mempengaruhi tingkat Jakarta.
fotosintesis. Goonasekera, G.A.J.P.R. 1978. A General
Atas dasar tersebut, untuk mendapatkan Regression Equation for The Estimation of
data yang lebih akurat sebagai tanaman sampel, LeafArea. J. Rub. Res. Inst. Srilanka 55:29-33.
maka pada pengukuran dengan ketiga metode Jumin, H. B. 2005. Dasar-Dasar Agronomi. Edisi
ini, dipilih dari ketiga bagian tanaman kedelai Revisi. P. T. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
tersebut. Lim, T.M. and K. Narayanan. 1972. Estimation of
Dari ketiga metode yang digunakan untuk The Area of Rubber Leaves (Hevea
menghitung luas daun dapat diketahui bahwa brasiliensis Muell. Arg). Using Two Leaf-let
metode rumus regresi dan penggunaan scanner Parameter. Expt. Agric. 8(4):311-314.
merupakan metode yang mempunyai akurasi Pearce, SC., G.M. Clark, G.V. Dyke, R.E.
yang lebih baik dibandingkan dengan metode Kempson. 1988. A Mannual of Crop Experi-
gravimetri, terbukti dari hasil pengukuran luas mentation. London, Charles Griffin & Co.
daunnya, metode regresi dan scanner adalah Shibbles, Anderson and Gibson. 1975.
hampir sama, namun metode gravimetri, Physiological Processes Limiting Plant
perbedaannya cukup besar dibandingkan Productivity. London, Boston, Sydney,
dengan kedua metode tersebut. Persamaan Wellington, Durban, Toronto.
rumus regresi yang didapatkan berdasarkan Suhendry, I. dan N. Alwi. 1987. Beberapa
perhitungan yaitu Y = (-12.32) + 1,49X. Metode Pengukuran Luas Daun Klon
Karet. Bulletin Perkaretan. 5 (3):67-71.
___________________________________________ Weier, T.E., C.R. Stocking, and M.G. Barbour.
Kesimpulan dan Saran 1974. Botany. An Introduction to Plant
Biology. Fifth Edition. Wiley International
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan Edition. New York.
sebagai berikut:

Irwan, A.W. dan F.Y. Wicaksono: Perbandingan pengukuran luas daun kedelai
dengan metode gravimetri, regresi dan scanner

Anda mungkin juga menyukai