Anda di halaman 1dari 2

PEMISAHAN ETILENBENZENA DAN STIRENA

MENGGUNAKAN PROSES DEHIDROGENASI

Stirena (C6H5C2H3) merupakan salah satu produk senyawa aromatik


monomer yang saat ini semakin dibutuhkan. Hal ini terutama disebabkan oleh
semakin meningkatnya permintaan produk – produk plastik yang menggunakan
bahan dasar stirena. Kegunaan utamanya sebagai zat antara (intermediet) untuk
pembuatan senyawa kimia lainnya. Kebutuhan dunia akan stirena tiap tahunnya
mengalami kenaikan seiring dengan peningkatan kebutuhan sebagai bahan baku
untuk polystirena (+50%), ABS (+ 11 %), SAN (+ 1 %), SBR (+ 15 %), SBL
(+12%), UPR (+ 11%).

Dehidrogenasi adalah salah satu reaksi yang penting dalam industri kimia
meskipun penggunaannya relatif sedikit bila dibandingkan dengan proses
hidrogenasi. Reaksi dehidrogenasi adalah reaksi yang menghasilkan komponen
yang berkurang kejenuhannya dengan cara mengeliminasi atom hidrogen dari
suatu senyawa menghasilkan suatu senyawa yang lebih reaktif. Pada prinsipnya
semua senyawa yang mengandung atom hidrogen dapat dihidrogenasi, tetapi
umumnya yang dibicarakan adalah senyawa yang mengandung carbon seperti
hidrokarbon dan alkohol. Proses dehidrogenasi kebanyakan berlangsung secara
endotermis yaitu membutuhkan panas.

Dehidrogenasi adalah reaksi yang bersifat endotermis yaitu membutuhkan


panas untuk terjadinya reaksi dan suhu yang tinggi diperlukan untuk mencapai
konversi yang tinggi pula. Reaksi dehidrogenasi yang sering digunakan dalam
skala besar adalah dehidrogenasi etilbenzena menjadi stirena.

Reaksi pembentukan stirena dari etilbenzena :

C6H5CH2CH3 C6H5 CH= CH2 + H2

Pada umumnya reaksi dehidrogenasi terhadap senyawa hidrokarbon


membutuhkan temperatur tinggi agar tercapai kesetimbangan dan kecepatan
reaksi yang lebih sehingga proses ini dapat berlangsung dengan baik pada fase
gas. Reaksi dehidrogenasi dalam fase gas hanya sesuai dilakukan pada senyawa
hidrokarbon tertentu. Senyawa tersebut harus mempunyai stabilitas termal yang
cukup untuk menghindari terjadinya dekomposisi yang tidak diinginkan.

Reaksi dehidrogenasi merupakan reaksi endotermis. Panas untuk reaksi


ditambahkan melalui pipa-pipa dan pemanasan umpan. Proses dehidrogenasi ini
membutuhkan supplay panas untuk menjaga suhu reaksi. Pemilihan katalis
didasarkan atas kondisi reaksi yang bersifat highly endothermic. Katalis yang
digunakan adalah Fe2O3 yang cocok digunakan pada reaksi suhu tinggi (550–
670oC). Katalis menurun keaktifannya seiring dengan berkurangnya umur hidup
katalis sehingga secara periodik perlu dilakukan regenerasi katalis.

Anda mungkin juga menyukai