Farma INTERAKSI OBAT Compatibility Mode
Farma INTERAKSI OBAT Compatibility Mode
HIDROLISIS PADA CEFTAZIDIME
STABILITAS OBAT
1. Hidrolisis Ester
2. Hidrolisis Amida
3. Hidrolisis βLaktam
FaktorFaktor yang Memperngaruhi
Hidrolisis
a. Mengetahui pH dimana stabilitas
maksimumnya
b. Penggunaan larutan dapar pada konstanta
seminimal mungkin
c. Penyimpanan dilakukan pada temperatur
kamar
d. Menggunakan pelarut bahan air
Solusi Hidrolisis
a. Formulasi obat pada pH stabilitas optimum
b. Penambahan pelarut non air
c. Mengontrol kadar air
d. Obat dibuat dalam bentuk sediaan solid
Contoh Obat
Ceftazidime
Ceftazidime merupakan turunan sefalosporin
generasi ketiga. Ceftazidime memiliki spektrum
aktivitas yang luas. Obat ini biasanya digunakan
untuk pengobatan infeksi saluran empedu, tulang dan
persendian, cystic fibrosis (infeksi saluran
pernafasan), endophthalmitis, infeksi saluran nafas
akut, melioidosis, meningitis, peritonitis, pneumonia,
dan infeksi saluran kemih.
Namun seperti turunan sefalosporin lainnya,
ceftazidime relatif tidak stabil dalam media air.
Gugus βlaktam tidak stabil dalam air karena rentan
terhidrolisis baik dengan katalis asam ataupun basa
Struktur molekul ceftazidime
Hasil penelitian Servais (2001), menunjukkan
semakin tinggi suhu semakin cepat pula sediaan
terdegradasi. Dengan meningkatnya suhu, maka akan
meningkatkan jumlah tumbukan molekul obat.
Jumlah tumbukan per satuan waktu akan sebanding
dengan laju reaksi hidrolisis obat. Suhu yang lebih
tinggi menyebabkan kadar obat di bawah 90 %.
Sediaan intravena yang dapat diterima secara klinis
harus mengandung ≥ 90 % dari komponen yang
tercantum.
Kecepatan hidrolisis ceftazidime pada larutan
dengan pH yang berbeda menunjukkan laju
reaksi semakin menigkat seiring peningkatan
pH. PH dari larutan tidak boleh lebih dari 10,
pada PH tersebut terjadi degradasi dengan
sangat cepat. Ceftazidime bertahan selama 18
jam bila disimpan pada suhu 25ºC dan selama 7
hari bila disimpan dalam lemari es.
Besarnya kadar ceftazidime pada larutan juga
mempengaruhi laju reaksi hidrolisis. Kecepatan
reaksi hidrolisis dipengaruhi oleh faktor intrinsik
seperti struktur molekuler. Secara intrinsik, β
laktam tidak stabil dalam air karena rentan
terhidrolisis baik dengan katalisis asam ataupun
basa. Hal ini dikarenakan terjadinya tumbukan
intra dan intermolekuler. Semakin banyak molekul
dalam larutan semakin besar pula kemungkinan
terjadinya tumbukan yang akan meningkatkan laju
degradasi.
Stabilitas ceftazidime pada dua media infus
berbeda yaitu dekstrosa 5% dan NaCl 0,9%
menunjukkan, ratarata sediaan ceftazidime
lebih stabil dalam media NaCl 0,9%. Hal ini
kemungkinan disebabkan konsentrasi media
dekstrosa yang lebih tinggi. Kadar yang tinggi
menyebabkan resiko terjadinya tumbukan
intermolekuler lebih besar. Sehingga laju
degradasi lebih cepat.