Anda di halaman 1dari 12

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Sterilisasi Gas Menggunakan


senyawa etilen oksida

Oleh : Alief Reza Muhammad


Kelas : Farmasi F
NIM : 201310410311268

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah Subhanahuwataallah karena dengan Rahmat


dan karunua-Nya saya masih diberi kesempatan untuk dapat
menyelesaikan makalah ini sebagai tuntutan tugas pra UTS. Tidak lupa
juga saya ucap kan terima kasih kepada ibu Arina Swastika Maulita.,
S.farm., Apt selaku dosen Fisika Dasar dan teman-teman yang
membimbing saya dalam menyelesaikan makalah ini
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
oleh sebab itu saya sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca. Dan juga semoga apa yang ada di dalam
makalah ini dapat bermanfaat bagikita semua Amin

Penulis

Sterilisasi Gas

Page 2

Daftar Isi
Cover............
...............1
Kata
Pengantar
2
Daftar
Isi..
3
Bab I Pendahuluan

Latarbelakang
masalah..4
Tujuan
...4

Bab II pembahasan
1. Definisi
Sterilisasi...5
2. Sterilisasi
Gas.5
2.1 Etilen
Oksida..6
2.2 Faktor-faktor efek
Sterilitas.6
2.3
Tempratur..
.7
2.4 Kelembapan relatif udara saat
sterilisasi.7
2.5 Teknik pelaksanaan sterilisasi dengan gas etilen
oksida...8
2.6 Kemampuan penetrasi gas
pensteril...9
2.7 Keuntungan dan
kerugiaan...9
Sterilisasi Gas

Page 3

Bab III penutupan

Penutup
10
Kesimpulan
10
Daftar
Pustaka..10

BAB I
Pendahuluan

Latar Belakang Masalah


Sterilisasi bukanlah hal yang asing di dunia kesehatan, mengingat
banyaknya sediaan-sediaan farmasi maupun alat-alat kesehatan yang
mensyaratkan dilakukan sterilisasi terlebih dahulu sebelum digunakan
demi keamanan dari pasien. Sterilisasi dapat dilakukan dengan berbagai
cara dimulai dari sterilisasi panas kering biasa hingga sterilisasi radiasi
yang menggunakan inti-inti radioaktif. Pada bahasan kali ini kita akan
berbicara mengenai sterilisasi gas.Sesuai dengan namanya sterilisasi
gas menggunakan gas (umumnya etilen oksida) sebagai zat pensteril.
sterilisasi gas menawarkan kelebihan dibanding cara sterilisasi lainnya,
berupa ekonomisitas. Tekonologi saat ini menjamin pengontrolan proses
sterilisasi gas secara penuh oleh komputer (computerized control) dan
juga penggunaan 100% gas etilen oksida secara aman.
Sterilisasi Gas

Page 4

Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan
tentang sterillisasi khususnya tentang sterilisasi gas

BAB II
Pembahasan
1.Definisi Sterilisasi
Sterilisasi adalah proses penghilangan semua jenis organisme
hidup,dalam hal ini adalah mikroorganisme (protozoa, fungi,
bakteri, mycoplasma,virus) yang terdapat dalam suatu benda.
Proses ini melibatkan aplikasi biocidal agent atau proses fi sik
dengan
tujuan
untuk
membunuh
atau
menghilangkanmikroorganisme.
Sterilisasi
didesain
untuk
membunuh atau menghilangkan mikroorganisme.Target suatu
metode
inaktivasi
tergantung
dari
metode
dan
tipemikroorganisme yaitu tergantung dari asam nukleat, protein
atau membranmikroorganisme tersebut. Agen kimia untuk
sterilisasi disebut sterilant

Sterilisasi Gas

Page 5

2. Sterilisasi Gas
Sterilisasi gas dilakukan dengan cara pemaparan gas atau uap untuk
membunuh mikroorganisme dansporanya. Dalam pensterilan digunakan
bahan kimia dalam bentuk gas atau uap, seperti etilen
oksida,formaldehid, propilen oksida, klorin oksida, kloropikrin dll.
Sterilisasi gas pada umumnya memerlukan waktuyang cukup lama,
tergantung pada keberadaan kontaminasi, kelembaban, temperatur
dankonsentrasi gas yang digunakan.Sterilisasi gas digunakan untuk
sterilisasi bahan yangtermolabil seperti bahan biologi, makanan, plastik,
antibiotik. Berikut adalah bahanbahansterilan yang biasanya digunakan
dalam sterilisasi gas adalah : etilen oksida.

2.1 Etilen Oksida


etilen oksida disebut juga oxirane, merupakan senyawa organic dengan
rumus C2H4O. Etilen oksida merupakan sebuah cyclis ether.Itu artinya
mengandung 2grup alkil mengikat sebuah atom dalam bentuk cyclic
(circular). Gas takberwarna yang mudah terbakar dengan bau manis
lemah merupakan epoksidapaling simple, dengan 3 anggota cincin yang
terdiri dari 2 atom karbon dan 1atom oksigen. Karena mempunyai
stuktur molekul khusus, etilen oksida mudahikut serta dalam reaksi
tambahan, membuka cincin, dan mudah berpolimerisasi.Etilen oksida
merupakan isomer dari acetaldehida.Meskipun Etilen oksida merupakan
bahan baku penting dalam berbagai aplikasi,termasuk produk
manufaktur seperti polysorbate-20 dan polyethylene glycolyang sering
lebih
efektif
dan
kurang
beracun
dibandingkan
dengan
materialalternative, etilen oksida itu sendiri zat yang sangat berbahaya,
pada suhukamar EO mudah terbakar, karsinogenik, mutagenic, iritasi
dan
gas
anaestetikdengan
menyesatkan
aroma
menyenangkan.Reaktivitas kimia yang bertanggung jawab untuk banyak
bahaya etilen oksida juga membuat kunci industry kimia yang
mendukung standar kemajuan hidup.Meskipun sangat berbahaya untuk
kebutuhan langsung rumah tangga danumunya tidak familiar untuk
dikonsumsi, etilen oksida digunakan di industryuntuk membuat banyak
produk konsumen serta non-konsumer kimia danmenengah. Etilen
oksida sangat penting atau kritikal untuk produsen detergent,pengental,
pelarut, plastic, dan macam-macam senyawa organic seperti etilenglikol,
ethanolamine, glikol sederhana dan kompleks, polyglikol eter
Sterilisasi Gas

Page 6

dansenyawa lainnya. Sebagai gas beracun yang tidak meninggalkan


residu padabenda yang bersentuhan, etilen oksida murni merupakan
desinfektan yangumum digunakan di rumah sakit dan industry peralatan
kesehatan untukmenggantikan uap sterilisasi untuk peralatan yang tidak
tahan panas, sepertisuntikan plastic sekali pakai.Etilen oksida diproduksi
dengan oksidasi langsung.

2.2 Faktor-faktor efek Sterilitas


Faktor-faktor efek efisiensi sterilitas :a)Konsentrasi gasKecepatan
sterilisasi tergantung pada tekanan parsial dari gas. Tekanan parsialdari
gas dapat menjadi lemah dengan absorbs dari beban. Contohnya :
mantel, karet, plastik dan bahan pengemas (Royce 1959). Royce
memberikan contoh absobsi oleh beberapa bahan setelah kontak
dengan gas pada konsentrasi 200 mg/liter selama 24 jam pada suhu
25C. Seperti pada tabel di bawah ini :
Bahan

Jumlah terabsorbsi(mg/g)

polyethene
polyvinilchloride
Card board
Kapas wol
neophrene

2
19,2
10,4
4,1
15,2

Range konsentrasi yang digunakan untuk sterilisasi dari 200 sampai


1000mg/ldan konsentrasi ini secara pasti telah menunjukkan cukup jika
dibandingkan dengankerja Philips (1961). Philips menentukan aktivitas
etilen oksida dalam melawan sporaBacillus subtilis varian globigii pada
25C. Beberapa hasilnya diberikan pada tabel di bawah ini :
Konsentrasi etilen oksida (mg/l)

44
88
442
884

Waktu yang dibutuhkan untuk


tidak ada organisme yang di
pulihkan (jam)
24
10
4
2

2.3 Tempratur
Sterilisasi Gas

Page 7

Sterilisasi dapat berlangsung pada suhu kamar namun akan


membutuhkan waktu pemaparan yang lama. Oleh karena itu, agar
waktu sterilisasi berjalan efisien, umumnya dilakukan peningkatan suhu.
Setiap kenaikan suhu sebesar 17C dalam kisaran 5-40C akan
mengurangi waktu sterilisasi menjadi setengah kalinya. Penggunaan
suhu yang sangat tinggi untuk sterilisasi gas sudah tidak dilakukan sejak
seringnya sterilisasi terhadap bahan yang termolabil. Kisaran suhu 60C
dianggap sebagai batas tertinggi untuk sterilisasi gas

2.4 Kelembapan relatif udara saat sterilisasi


Kelembapan merupakan parameter paling penting yang mempengaruhi
efisiensi proses sterilisasi dengan gas. Ketika kelembapan optimal
tercapai, maka proses sterilisasi hanya bergantung pada aktivitas
molekular dari gas pensteril dan interaksinya dengan populasi mikroba
yang diekspos. Kondisi kelembapan relatif optimum untuk suhu 25C, di
mana terdapat kesetimbangan antara bahan dan lingkungan adalah
33%. Namun umumnya diperlukan kelembapan relatif yang lebih tinggi
karena proses sterilisai biasanya berlangsung pada suhu yang lebih
tinggi dari suhu kamar.
Kelembapan sangat penting dalam memfasilitasi pembentukan sisi
reaktif (reactive sites) yang ada pada mikroba untuk berinteraksi dengan
gas pensteril (sebagai contoh proses alkilasi oleh gas etilen oksida).
Ketika sel atau spora mengering akan membuat interaksi sisi reaktif
dengan gas pensteril menurun akibat terjadi perubahan pada bagian sel
yang mengandung protein.
Apabila kelembapan relatif mencapai kesetimbangan dengan suhu
kamar, namun suhu bahan yang akan disterilkan meningkat maka akan
menyebabkan penurunan kelembapan pada permukaan mikroba. Kondisi
ini terjadi ketika bahan yang akan disterilisasi sudah dikemas sehingga
terdapat barier difusi kelembapan sehingga kelembapan relatif optimum
hanya dicapai oleh lingkungan di luar kemasan. Solusi atas
permasalahan ini adalah dengan memperbesar kelembapan relatif
sebesar 33% agar dapat memberikan kelembapan yang mampu
menembus kemasan sehingga kondisi optimum pada permukaan
mikroorganisme dapat dicapai.
Pada praktiknya, kelembapan relatif pada chamber yang digunakan
biasanya ditingkatkan hingga 40-50%. Hal ini akan membuat
kelembapan diabsorbsi dengan baik oleh bahan dan menghasilkan
Sterilisasi Gas

Page 8

gradient konsentrasi yang selanjutnya dapat meningkatkan laju difusi


melintasi bahan pengemas.
Sebagai contoh pada gas etilen oksida diperlukan kelembapan yang
tepat agar gas tersebut dapat berpenetrasi dan membunuh
mikroorganisme. Pada kelembapan yang rendah (contoh, kurang dari
20%), laju kematian mikroorganisme menjadi tidak logaritmik dan
dengan semakin berkurangnya kelembapan akan semakin meningkatkan
resistensi mikroorganisme. Kelembapan pada chamber sterilisasi
biasanya dinaikkan hingga 50-60% dan berlangsung sampai permukaan
dan membran sel mikroorganisme dapat menyerap kelembapan
sebelum pemberian gas etilen oksida.Namun tingkat kelembapan yang
terlalu tinggi, yaitu ketika melebihi titik embun, juga dapat mengurangi
efektifitas dari gas etilen oksida. Jika titik embun terlewati, maka akan
terjadi proses pengembunan uap air di mana akan memperlambat
perpindahan gas etilen oksida ke spora. Selain itu, gas etilen oksida
dapat bereaksi dengan air sehingga dapat mengurangi jumlah molekul
etilen oksida yang tersedia.
Uap air yang dimasukan ke dalam kamar sterilisasi bersama gas tidak
akan dapat menghidrasi mikroorganisme secara memadai. Padahal uap
air harus diserap oleh bahan-bahan di sekelilingnya dan dapat
menembus mikroorganisme. Oleh karena itu pada setiap siklus sterilisasi
harus terdapat masa menetapnya uap air sampai kelembapan relatif
mencapai 95%.

2.5 Teknik pelaksanaan sterilisasi dengan gas etilen oksida


proses sterilisasi menggunakan autoclave khusus pada suhu yang lebih
rendah(36-60 C) serta konsentrasi gas tidak kurang dari 400 mg/l
dengan proses sebagai berikut :
a. Setelah peralatan medis dimasukkan, gas etilen oksida dipompakan
ke dalam kamar (chamber) selama 20-30 menit pada kelembaban 50%75%.
b. Setelah waktu pemaparan dengan gas ethilen oksida diikuti oleh
tahap aerasi / pertukaran udara, yaitu proses pembuangan gas ethilen
oksida pada sterilisator maupun peralatan medis.
Cara sterilisasi ini dapat digunakan untuk alat-alat medis, alat-alat optik,
pacemaker,dan lain-lain yang tidak tahan panas dan sulit disterilkan
Sterilisasi Gas

Page 9

dengan metodelain. Afinitasnya yang tinggi akan berakibat timbulnya


residu pada peralatan medisyang telah disterilkan. Gas etilen oksida
cukup toksik sehingga dapat menimbulkaniritasi pada kulit dan mukosa.
Oleh karenanya diperlukan kewaspadaan dalam bekerja(Darmadi 2008)

2.6 Kemampuan penetrasi gas pensteril


Penetrasi gas melewati barier kemasan menentukan banyaknya gas
yang sampai pada mikroorganisme. Sangat penting untuk memastikan
bahwa benda-benda yang akan disterilisasi gas telah bersih. Adanya
partikel organik akan mengurangi efisiensi proses sterilisasi tetapi tidak
mencegah proses tersebut. Oklusi mikroorganisme dalam bentuk kristal
juga akan mencegah difusi kelembapan secara komplit. Penetrasi gas
akan lebih efektif bila gas tersebut secara luas dapat diabsorbsi oleh
berbagai bahan

2.7 Keuntungan dan kerugiaan


a. Keuntungan
1. semua mikro organisme termasuk spora bisa di bunuh
2. Non korosif terhadap bahan plastik, metal atau karet
3. Ideal untuk bahan tidak tahan panas
4. Daya penetrasi dan sterilisasi sama.
b. Kerugian
1. lambat
2. sulit mengontrol RH dan hidrasi organism
3. beracun dan dapat menyebabkan pembengkakan
4. biayanya mahal

Sterilisasi Gas

Page 10

BAB III
Penutupan

Penutup
Demikianlah makalah yang saya buat tentang sterilisasi gas
menggunakan senyawa etilen oksida jika ada kesalahan dari pengetikan
maupun tata bahasa mohon dimaaf kan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua

Kesimpulan
Sterilisasi menggunakan senyawa gas etilen oksida memiliki kualitas
yang bagus karena dapat membunuh hamper semua jenis jamur,
bakteri, dan bermacam-macam mikroorginsme sehingga bahan sediaan
obat bisa menjadi lebih steril dan aman walaupun senyawa tersebut
harganya relatif mahal dan juga pengerjaanya lebih lambat
dibandingkan alat-alat atau senyawa untuk mensterilisasi yang lain

Daftar Pustaka
http://www.scribd.com/doc/113667395/Sterilisasi-Gas-Makalah
http://www.scribd.com/doc/114128128/ETILEN-OKSIDA
http://jurnalramadhan.blogspot.com/2010/09/sterilisasi-gas-faktorpengaruh.html
http://viorenshaflody.blogspot.com/2011/09/definisi-sterilisasi-tujuan-caraproses.html
http://syariefsimboro.blogspot.com/2012/12/sterilisasi-bag-1.html

Sterilisasi Gas

Page 11

Sterilisasi Gas

Page 12

Anda mungkin juga menyukai