Anda di halaman 1dari 15

BIODIESEL

Kelompok 1 :
Erwin Fadilatur R. (2110331001)
Hamry Nur Ramadhani (2110331008)
Diana Dwi Anggraeni (2110331011)
Pendahuluan
Kebutuhan bahan bakar minyak bumi terus naik seiring dengan meningkatnya konsumsi energi
dunia. Namun peningkatan tersebut tidak diimbangi oleh persediaan minyak bumi yang memadai.
Hal ini disebabkan minyak bumi merupakan bahan bakar yang tidak dapat diperbaharui karena
proses pembentukannya memerlukan waktu yang cukup lama. Bahan bakar ini diperkirakan akan
habis jika dieksploitasi terus-menerus, sehingga dibutuhkan suatu alternatif sumber energi yang
dapat diperbaharui. Salah satu sumber energi yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif
adalah biodiesel (Hindryawati et al., 2014).
Apa Itu Biodiesel?
Biodiesel merupakan mono-alkil ester yang berasal dari asam lemak minyak
nabati atau lemak hewani sehingga ramah lingkungan. Emisi gas buang dari
pembakaran biodiesel relatif lebih rendah dibandingkan emisi bahan bakar
konvensional. Jika diproduksi secara efisien, biodiesel bahkan mendekati
netral karbon (Janajreh et al., 2015).
Bahan Baku Biodiesel
Minyak nabati sebagai bahan baku biodiesel dapat
dihasilkan dari kurang lebih 50-60 spesies tanaman
seperti biji bunga matahari, biji karet, kelapa sawit,
jarak pagar dan jenis tanaman lainnya,
Macam Proses Pembuatan
Biodiesel

01 02 03
Esterifikasi Transesterifikasi Gabungan (Dua
Tahap)
Esterifikasi
Esterifikasi adalah reaksi asam lemak bebas dengan alkohol membentuk ester
dan air. Esterifikasi biasanya dilakukan jika minyak yang diumpankan
mengandung asam lemak bebas tinggi (>5%). Umumnya, proses esterifikasi
menggunakan katalis asam. Asam-asam pekat seperti asam sulfat dan asam
klorida adalah jenis asam yang sekarang ini banyak digunakan sebagai katalis
(Hambali, 2007). Beberapa metode esterifikasi untuk menghasilkan biodiesel
telah banyak digunakan.

Reaksi Esterifikasi :
Faktor-faktor yang berpengaruh pada
reaksi esterifikasi antara lain:

Waktu Reaksi Katalisator


Semakin lama waktu reaksi maka
kemungkinan kontak antar zat semakin besar Katalisator berfungsi untuk mengurangi
sehingga akan menghasilkan konversi yang tenaga aktivasi pada suatu reaksi
besar. sehingga pada suhu tertentu harga
konstanta kecepatan reaksi semakin
besar.

Pengadukan Suhu Reaksi


Pengadukan akan menambah frekuensi Reaksi Semakin tinggi suhu yang
tumbukan antara molekul zat pereaksi dioperasikan maka semakin banyak
dengan zat yang bereaksi makin baik konversi yang dihasilkan
sehingga mempercepat reaksi dan reaksi
terjadi sempurna.
Transesterifikasi adalah proses yang mereaksikan
trigliserida dalam minyak nabati atau lemak hewani

Transesterifikasi
dengan alkohol rantai pendek seperti methanol atau
etanol (pada saat ini sebagian besar produksi
biodiesel menggunakan metanol) menghasilkan metil
ester asam lemak (Fatty Acids Methyl Ester s/FAME)
atau biodiesel dan gliserol (gliserin) sebagai produk
samping. Katalis yang digunakan pada proses
Reaksi Transesterifikasi : transesterifkasi adalah basa/alkali, biasanya
digunakan natrium hidroksida (NaOH) atau kalium
hidroksida (KOH)).
Beberapa kondisi yang mempengaruhi proses transesterifikasi
adalah :
Pengaruh air dan asam lemak
bebas minyak Pengaruh jenis alcoho
Minyak nabati harus memiliki angka Methanol dapat menghasilkan senyawa
asam kurang dari 1, semua bahan yang ester yang lebih tinggi dibandingkan
digunakan bebas dari air, dan tidak etanol atau butanol.
kontak dengan udara.
Pengaruh temperature
Reaksi transesterifikasi dapat
dilakukan pada temperatur 30-65°C
Pengaruh perbandingan molar dengan titik didih metanol sekitar
alkohol dengan bahan mentah Pengaruh jenis katalis
65° C.
Semakin banyak jumlah alcohol Katalis basa lebih efektif untuk
yang digunakan maka konversi mempercepat katalis dibandingkan
yang didapat akan semakin katalis asam.
bertambah.
Kelemahan
Kelebihan dibandingkan bahan bakar petroleum, diantaranya dapat
diproduksi secara lokal dengan memanfaatkan sumber minyak/
lemak alami yang tersedia, proses produksi dan penggunaannya
bersifat lebih ramah lingkungan dengan tingkat emisi CO, NO dan
sulfur dan senyawa hasil pembakaran lainnya rendah, dan lebih
mudah terurai di alam. Penggunaan biodiesel juga dapat mereduksi
polusi tanah serta melindungi kelestarian perairan dan sumber air
minum.
Keunggulan
Keunggulan sebagai bahan bakar alternatif (Kementerian Negara Riset dan Teknologi 2006
dalam Sjahrul Bustaman, 2009):

1. angka cetane tinggi (>50). Makin tinggi bilangan cetane, makin cepat pembakaran dan
makin baik efisiensi termodinamisnya.
2. titik kilatnya tinggi, yakni suhu terendah yang dapat menyebabkan uap biodiesel menyala,
sehingga biodisel lebih aman dari bahaya kebakaran pada saat disimpan maupun
didistribusikan dari pada solar.
3. tidak mengandung sulfur dan benzena yang mempunyai sifat karsinogen, serta dapat
diuraikan secara alami.
4. menambah pelumasan mesin yang lebih baik dari pada solar sehingga memperpanjang umur
pemakaian mesin.
5. mudah dicampur dengan solar biasa dalam berbagai komposisi dan tidak memerlukan
modifikasi mesin apapun.
6. mengurangi secara signifikan asap hitam dari gas buang mesin diesel, walaupun
Syarat Mutu Biodiesel
THANKS

Anda mungkin juga menyukai