Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM MANAJEMEN RISIKO UNIUT LABORATORIUM

RSAU dr.ABDUL MALIK T. A 2019

1. Latar Belakang

a. Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan


kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan
yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan
upaya kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit mempunyai karakteristik dan organsasi yang
sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan
perangkat keilmuannya masing-masing berinteraksi dab
bersinergi satu sama lain. Ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran yang berkembang sangat pesat yang harus diikuti
oleh tenaga kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan
yang bermutu, membuat semakin kompleksnya permasalahan
dalam rumah sakit. Rumah Sakit harus mampu memberikan
pelayanan pasien yang lebih aman. Termasuk didalamnya
asesmen risiko, identifikasi dan manajemen risiko terhadap
pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan untuk
belajar dan menindaklanjuti insiden dan menerapkan solusi
untuk mengurangi serta meminimalisir timbulnya risiko. Dalam
upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat maka
keberadaan fasilitas pelayanan kesehatan harus mencukupi.
Disamping ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan yang
cukup, kualitas lingkungan juga merupakan hal yang penting
dalam pencapaian derajat kesehatan. Rumah Sakit sebagai
tempat kerja harus mengupayakan kesehatan dan keselamatan
kerja pegawainya. Di sisi lain Rumah Sakit harus memenuhi
persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, sumber daya
manusia, kefarmasian dan peralatan (UU No. 44 Tahun 2009,
Pasal 7 ayat 1).

b. Sebagai institusi kesehatan dalam menjalankan fungsi


dan tugasnya, RSAU dr.ABDUL MALIK wajib memenuhi
ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
secara operasional dituangkan dalam berbagai kebijakan umum
tentang program kegiatan disetiap unit pelayanan maupun unit
terkait. Oleh Karena itu selain sebagai institusi pelayanan
kesehatan bagi masyarakat rumah sakit juga dituntut mampu
menjadi patient & provider safety (hospital safety). Sehingga untuk
menunjang hal tersebut rumah sakit harus melaksanakan
dan mengembangkan program Kesehatan dan

1
2

KeselamatanKerja di Rumah sakit atau K3RS, seperti yang


terdapat dalam dalam instrument akreditasi rumah sakit.

c. Klinik Patologi sebagai bagian dari Rumah sakit perlu


adanya program Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang
tersendiri yang menyangkut staf maupun pasien yang
berkunjung ke Klinik Patologi, walaupun tersendiri K3RS Klinik
Patologi tetap harus menyatu dengan program Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di Rumah sakit atau K3RS. Oleh karena
dalam pelaksanaan tugasnya, pada Klinik Patologi terdapat
faktor potensial terjadinya kecelakaan kerja, yang dapat
membahayakan SDM, pengantar atau pengunjung pasien,
maupun pasien itu sendiri, maka perlu untuk bagian Klinik
Patologi membuat program kesehatan dan Keselamatan Kerja
agar proses pelayanan dapat berjalan baik dan lancar, serta
dapat memenuhi standar akreditasi rumah sakit.

2. Maksud dan Tujuan

a. Tujuan umum
Terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat, dan
produktif untuk SDM Klinik Patologi, aman dan sehat bagi
pasien, pengunjung atau pengantar pasien.

b. Tujuan khusus
1) Terwujudnya SDM Klinik Patologi yang professional.
2) Terlaksananya program K3.
3) Terlindunginya pekerja dan mencegah terjadinya
Penyakit Akibat Kerja(PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja
(KAK).
4) Peningkatan mutu, citra dan produktivitas Klinik
Patologi.

3. Ruang Lingkup. Ruang lingkup ini dibatasi pada kegiatanuntuk


menyediakan fasilitas yang aman, berfungsi dan menunjang
kebutuhan pasien, keluarga dan staf Klinik Patologi.Secara
khusus program manajemen resiko fasilitas dan lingkungan
berupaya untuk :

a. Mengurangi dan mengendalikan bahaya dan risiko


b. Mencegah kecelakaan cedera
c. Memelihara kondisi yang aman
3

4. Kegiatan Pokok & Rincian Kegiatan

a. Program sosialisasi
1) Sosialisasi penggunaan APAR (Alat Pemadam
Kebakaran )
2) Sosialisasi penggunaan Bonflet
3) Sosialisasi SPO penggunaan AlatPelindung Diri (APD)

b. Program pengadaan APD


Pengadaan jas lab yang baru

c. Program orientasi SDM baru


1) Orientasi penggunaan APD
2) Orientasi penanganan dan pembuangan limbah medis
dan non medis
3) Orientasi penanganan sampel berbahaya.

d. Program Kesehatan kerja


Pemeriksaan kesehatan berkala bagi SDM Klinik Patologi (1
kali dalam 1 tahun) .
e. Program pengembangan SDM tentang K3
Usulan mengikuti pelatihan, kursus-kursus tentang
Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

f. Program pencatatan kejadian celaka dan nyaris celaka.

5. Sasaran

a. Terlaksananya program kerja K3 laboratorium patologi klinik


tahun 2018
b. SDM medis maupun non medis harus mengerti isidari SPO
tentang K3 di laboratorium patologi klinik

6. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

BULAN
N KEGIATAN (TH. 2019)
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1
0 1 2
4

1 Program sosialisasi
a) SosialisasiX
penggunaan APAR
(Alat Pemadam
Kebakaran ) X
b) Sosialisasi
penggunaan Bonflet X
c) Sosialisasi SPO
penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD)
2 Program pengadaan APD
a) Pengadaan jas lab yang X
baru
3Program orientasi SDM baru
a) Orientasi penggunaan
APD MENYESUAIKAN DENGAN
b) Orientasi penanganan PENERIMAAN SDM BARU
dan pembuangan
limbah medis dan non
medis
c) Orientasi penanganan
sampel be bahaya
4 Program Kesehatankerja
a) Pemeriksaan MENYESUAIKAN DENGAN JADWAL
kesehatan berkala URIKKES
bagi SDM
laboratorium patologi
klinik (1 kali dalam 1
tahun)
5 Program pengembangan
SDM tentang K3
a) Usulan mengikuti MENYESUAIKAN DENGAN ADA
pelatihan, kursus-kursus TIDAKNYA SEMINAR TENTANG K 3
tentang Kesehatan dan
KeselamatanKerja
6 Program pencatatan MENYESUAIKAN DENGAN ADA
kejadian celaka dan nyaris TIDAKNYA KEJADIAN
celaka.

7. Pelaporan dan evaluasi

a. Pelaporan dan evaluasi pelaksanaan program dilaksanakan


setiap semester
b. Untuk kegiatan yang tidak tercapai di tahun 2017
5

8. Penutup

Demikian program kerja kesehatan dan keselamatan


kerja di Unit Laboratorium yang akan dilaksanakan pada TA.
2018

Medan, Januari 2018


Ka.Laboratorium,

(................................)

Anda mungkin juga menyukai