Anda di halaman 1dari 20

KEGIATAN LABORATURIUM SAINS

(Tugas Pengelolaan Laboraturium Sains)

Penyusun
Annisya Destriyanti
Dwi Herliani
Dwi Setiani Jhodi
Khoirunisa widyaningrum 1813022021
Mery Anjas sari
Nave Loi Lukasim 1813022037
Vemia Utami

Mata Kuliah : Pengelolaan Laboraturium Sains


Dosen Pengampu : Ismu Wahtudi,S.Pd.,M.Si
B.Anggit Wicaksono,S.Pd.,M.Si

Program Studi Pendidikan Fisika


Fakultas Keguruan dan IlmunPendidikan Universitas Lampung
Bandar Lampung
28 April 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penyusunan karya tulis ilmiah yang berjudul “Kegiatan
Laboraturium Sains” dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Penyusunan karya tulis ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat yang
diperlukan untuk menyelesaikan mata kuliah Pengelolaan laboraturium sains di
program studi Pendidikan Fisika Universitas Lampung. Dalam penyusunan karya
tulis ilmiah ini, penulis sangat berterima kasih kepada bapak Ismu
Wahyudi,S.Pd.,M.Si dan B.Anggit Wicaksosno,S.Pd,M.Si , selaku dosen pengampu.
Tim penyusun sadar banyak bimbingan dari dosen dalam penyusunan karya tulis
ilmiah ini dan rekan mahasiswa yang telah membantu dalam memberikan masukan
yang bermanfaat.

Tim penyusun menyadari dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih
belum sempurna, maka kritik dan sarang yang membangun sangat penulis harapkan
demi perbaikan karya tulis ilmiah selanjutnya. Akhirnya penulis berharap semoga
karya tuis ilmiah ini dapat bermanfaat.

Bandar Lampung, 22 April 2019

Tim penyusun

DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN AWAL ............................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................ ii

DAFTAR ISI ........................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................


1.2 Rumusan Masalah .......................................................................
1.3 Tujuan .........................................................................................

BAB II ISI

2.1 Teori ............................................................................................


2.2 Pembahasan .................................................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..................................................................................
3.2 Saran ............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laboratorium merupakan salah satu prasarana pendidikan, yang dapat
digunakan sebagai tempat berlatih para peserta didik dalam memahami konsep-
konsep dengan melakukan percobaan dan pengamatan. Dengan demikian,
laboratorium merupakan bagian yang integral tak dapat dipisahkan dari suatu
pengajaran di dalam kelas. Keberadaan laboratorium diperlukan untuk
memberikan pengalaman langsung dari aplikasi teori yang diterima melalui
kegiatan laboratorium/prktikum, untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di
kelas.
Oleh karena itu keberadaan laboraturium sangat lah penting di suatu instansi
pendidikan,karena laboraturium menjadi tempat bagi para siswa arau mahasiswa
untuk mengaplikasikan teori yang didapat dikelas.
Didalam laboraturium terdapat susunan organisasi tenaga laboraturium
dengan tugas dan wewenang yang berbeda beda.serata didalam kegiatan
laboraturium diperlukan juga perencanan dan perancangan dan juga penegethauan
akan Alat serta bahan yang ada didalam laboraturium.namun jika kita lihat masih
banyak tenaga laboraturium dan pengguna laboraturium yang kurang menerti
dalam merawat,memakai,serta memperbaiaki alat yang ada
dilaboraturium,sehingga banyak alat yang disimpan dan diperlakukan secara
kurang tepat,yang membuat kegiatan pengeloalan laboraturium menjadi tidak
efektif,oleh karena itu karya ilmiah ini dituli.

1.2 Rumusan masalah


Adapun rumusan maslah pada karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaiamakah perencanaan dan dan perancanagan kegiatan laboraurium
yang baik dan benar?
b. Apakah tugas dan wewenang dari setiap tenaga laboraturium?
c. Bagaimanakah pelaksaan teori tentang Sop didalam kegiatan
laboraturium?
d. Bagaiamanakah cara yang tepat untuk menggunakan dan merawat alat
dan bahan bahan laboraturium?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut?
a. Mengetahui wewenang dan proses perancangan kegiatan laboraturium
b. Mengetahui bagaimana sop diterapkan dalam kegiatan laoraturium
c. Menegetahui cara pengguanan buku panduan manual alata dan bahan
laboraturium
BAB II
ISI

2.1 Perencanaan dan Perancangan Kegiatan Laboraturium

Perencanan kegiatan laboraturium sains terbagi atas dua pokok utama yaitu
jadwal kegiatan rutin yang dilakukan dan juga jadwla kegiatan non rutin.proses
perencanaan dan perancangan kegiatan laboraturium setidak-tidaknya dilakukan
satu kali dalam satu semester.Yaitu diawal semester,karena dengan perencanaan
yang baik maka setiap pengguanan laboraturium dapat diatur dan dipantau secara
maksimal.

Untuk dapat melaksanakan pengelolaan praktikum dengan baik maka


hendaknya setiap pihak harus paham akan tugas dan kewajiban. Pada bagian ini
diuraikan beberapa tugas dan kewajiban masing-masing pihak yakni :

1. Tugas dosen atau koordinator harian praktikum :

a. Bertanggung jawab dan melakukan koordinasi pada pelaksanaan praktikum


sesuai dengan jadwal dan tujuan
b. Menyusun bahan soal untuk responsi praktikum
c. Memberikan penilaian akhir terhadap praktikum
d. Mengawasi implementasi K3 di laboratorium selama kegiatan praktikum

2. Tugas teknisi laboratorium :


a. Melaksanakan tugas pelaksanaan praktikum sesuai dengan jadwal dan tujuan
b. Bertanggung jawab pada penyediaan fasilitas peralatan dan bahan yang
dibutuhkan selama praktikum
c. Membantu pelaksanaan administrasi harian praktikum di masing-masing
laboratorium
d. Membantu pelaksanaan implementasi K3 di laboratorium selama kegiatan
praktikum
e. Melakukan koordinasi dengan dosen dan asisten praktikum

3. Tugas pelaksana administrasi :

a. Bertanggung jawab dan melakukan koordinasi pada kegiatan administrasi


praktikum
b. Melaksanakan kegiatan pendaftaran peserta praktikum
c. Melaksanakan kegiatan administrasi dan pencatatan keuangan praktikum
d. Menyiapkan pelaksanaan responsi praktikum
e. Memberikan layanan administrasi inhal mahasiswa

4. Tugas asisten praktikum atau mahasiswa :

a. Melaksanakan pembimbingan praktikum kepada mahasiswa sesuai dengan


jadwal dan tujuan
b. Memberikan penilaian harian (tes, praktikum dan laporan) terhadap
mahasiswa
c. Mengawasi pelaksanaan responsi dan memberikan penilaian
d. Mengarahkan mahasiswa dan memberi contoh untuk melaksanakan budaya
K3 di laboratorium selama kegiatan praktikum
e. Bertanggungjawab terhadap kelancaran setiap mata acara praktikum yang
dibimbingnya.
f. Membantu penyusunan bahan soal untuk responsi
g. Melakukan koordinasi dengan dosen dan teknisi laboratorium

2.2. Pelaksanaan Kegiatan Laboraturium


Setelah menonton video yang bersifat pembelajaran pada link
https://www.youtube.com/watch?v=9TdVCHPoVZ4. Pada topik pelaksanaan
kegiatan laboratorium yang khususnya membahas tentang kesesuaian video
pembelajaran tersebut dengan tata tertib laboratorium, keamanan dan
keselamatan kegiatan laboratorium, efisiensi penggunaan laboratorium, proses
penggunaan laboratorium dihasilkan analisis sebagai berikut :
1. Tata tertib laboratorium
Tata tertib dibuat untuk menjaga keamanan dan keselamatan saat berada di
laboratorium. Tata tertib tersebut harus dipatuhi oleh semua pengguna
laboratorium, sehingga dapat menjaga keamanan dan keselamatan pemakai
(semua komponen pengelola laboratorium dan peserta didik), termasuk
peralatan dan bahan. Laboratorium harus memiliki peraturan tata tertib yang
didokumentasikan dan ditempelkan secara strategis tersebut, meliputi :
a. Aturan keluar masuk laboratorium, dalam video pembelajaran di atas
dapat dilihat saat sebelum masuk ke dalam laboratorium seorang
pembimbing praktikum atau laboran saat melakukan kegiatan di
laboratorium terlebih dahulu menjelaskan aturan keluar masuk
laboratorium yang digunakan dalam laboratorium tersebut.
b. Cara-cara melaksanakan kegiatan laboratorium, dalam video pembelajaran
di atas dapat dilihat saat dalam pelaksanaan kegiatan laboratorium
berlangsung seorang pembimbing praktikum atau laboran sedang
menjelaskan bagaimana cara-cara melaksanakan kegiatan di dalam
laboratorium dengan metode berdiskusi bersama kelompok dengan
pembagiannya masing-masing yang telah ditentukan agar lebih efektif dan
efisien dalam penyampaian materi saat melakukan kegiatan laboratorium.
c. Cara-cara menggunakan alat, dalam video pembelajaran di atas dapat
dilihat saat dalam pelaksanaan kegiatan laboratorium berlangsung
seorang pembimbing praktikum atau laboran sedang menjelaskan
bagaimana cara-cara menggunakan alat di dalam laboratorium dengan
metode berdiskusi bersama kelompok dengan pembagiannya masing-
masing yang telah ditentukan agar lebih efektif dan efisien dalam
penyampaian materi saat melakukan kegiatan laboratorium.
d. Sanksi bagi siswa yang lalai,sehingga merusak alat praktikum. Pada video
pembelajaran di atas dapat dilihat terdapat beberapa peringatan serta
sanksi bagi siswa yang lalai sehingga merusak alat praktikum yang tertera
pada kertas yang ditempelkan di setiap meja praktikum yang ada di dalam
laboratorium.
e. Perintah untuk selalu menjaga kebersihan laboratorium, dalam video
pembelajaran di atas dapat dilihat pada dinding laboratorium bagian dalam
terdapat beberapa peringatan atau himbauan yang dipajang rapih serta
terlihat menarik yang berisikan perintah untuk selalu menjaga kebersihan
laboratorium.
f. Larangan membawa benda-benda yang tidak ada kaitannya dengan
kegiatan laboratorium, dalam video pembelajaran di atas dapat pula dilihat
pada dinding laboratorium bagian dalam terdapat beberapa peringatan atau
himbauan yang dipajang rapih serta terlihat menarik yang berisikan
larangan membawa benda-benda yang tidak ada kaitannya dengan
kegiatan laboratorium agar terciptanya suasana belajar yang nyaman,
aman, dan bersih.
g. Perintah untuk agar waspada dengan kemungkinan adanya bahaya,
misalnya kebakaran akibat listrik. Pada video pembelajaran di atas dapat
dilihat terdapat beberapa peringatan serta perintah untuk agar waspada
dengan kemungkinan adanya bahaya yang mungkin saja terjadi apabila
saat praktikum tidak berhati-hati serta tidak waspada pada kemungkinan
adanya bahaya yang timbul, peringatan serta perintah ini tertera pada
kertas yang ditempelkan di setiap meja praktikum yang digunakan di
dalam laboratorium.
h. Petunjuk tentang apa yang harus dilakukan siswa setelah melaksanakan
praktikum, dalam video pembelajaran di atas dapat dilihat bahwa terdapat
buku panduan yang diberikan pada setiap praktikan yang ingin melakukan
praktikum guna agar setiap praktikan mengetahui petunjuk tentang apa
yang harus dilakukan seorang praktikan setelah melaksanakan praktikum.

2. Keamanan dan keselamatan kegiatan laboratorium


Keselamatan kerja di laboratorium merupakan salah satu unsur terpenting
dalam pengelolaan laboratorium yang dikelola dengan baik merupakan tempat
bekerja yang aman. Karena itu, salah satu tugas guru atau pembimbing adalah
mengadakan usaha-usaha yang diperlukan, agar laboratorium menjadi tempat
yang aman untuk bekerja. Dalam video pembelajaran di atas dapat dilihat
terdapat usaha-usaha dari seorang pembimbing selama di dalam laboratorium
dapat berupa mengembangkan sikap dan disiplin yang baik terhadap semua
rangkaian kegiatan praktik di dalam laboratorium.

3. Efisiensi penggunaan laboratorium


Peralatan yang rusak bukan dikarenakan sering digunakan, tetapi peralatan
tersebut tidak digunakan. Hal tersebut disebabkan oleh laboran tidak efisien
dalam penggunaan laboratorium. Karena itu, pengelola laboratorium perlu
penekan dalm perencanaan secara baik, agar semua alat dan bahan dapat
dimanfaatkan secara efisien. Adanya seperti format buku kendali yang dapat
digunakan untuk mengefisiensi alat dan bahan praktikum pada video
pembelajaran diatas guna terciptanya efisiensi dalam penggunaan alat dan
bahan yang ada di laboratorium.

4. Proses penggunaan laboratorium


Laboratorium dan kelengkapan peralatan praktikum merupakan sarana
penunjang dalam pembelajaran, agar dapat melakukan kegiatan praktikum
yang dapat menunjang pembelajaran. Pada video pembelajaran diatas dapat
dilihat bahwa saat pelaksaan praktikum, guru atau pembimbing praktikum
membimbing peserta didik atau praktikan sesuai dengan prosedur yang telah
ditentukan. Adapula saat melakukan kegiatan praktikum, seorang guru atau
pembimbing praktikum mengajukan daftar alat dan bahan pada laboran atau
petugas laboran.

Adapun hasil analisis dari video pelaksanaan kegiatan laboratorium pada


Universitas Muhammadiyah Malang berdasarkan prosedur yang sesuai yaitu :

1. Penyediaan alat dan bahan laboratorium

Laboratorium Fisika UMM sesuai dengan prosedur yaitu terdapat penyediaan


alat dan bahan laboratorium oleh laboran.

2. Pengembalian alat dan bahan laboratorium

Laboratorium Fisika UMM sesuai dengan prosedur yaitu terdapat


peengembalian alat dan bahan laboratorium oleh laboran.

3. Penyimpanan alat dan bahan

Penyimpanan alat dan bahan laboratorium harus disimpan di laboratorium,


yang tempatnya aman dan mudah dicari. Dari hasil analisis video
laboratorium fisika UMM sesuai dengan prinsip penyimpanan alat dan bahan.
Ruangan laboratorium maupun alat dan bahan terlihat bersih. Alat dan bahan
yang terdapat pada laboratorium fisika UUM disimpan dnegan aman agar
terhindar dari pencurian dan kerusakan. Penyimpanan peralatan juga mudah di
cari karena setiap alat dan bahan telah diberi label. Dan peralatan dismpan
dalam posisi yang mudah di ambil atau dicapai oleh laboran, guru maupun
peserta didik.

4. Tata tertib Laboratorium

Aturan tata tertib laboratorium di tempel diluar pintu masuk tepatnya di papan
agar mahasiswa dapat membaca aturan tata tertib sebelum masuk kedalam
laboratorium.
5. Keamanan dan keselamatan kegiatan laboratorium

Dari hasil analisis vidio pelaksanaan kegiatan laboratorium fisika UMM


terlihat aman dn keselamatan terjaga karena pada saat praktikum laboran
mendampingi dan menerapkan sikap yang disiplin yang baik terhadap semua
kegiatan-kegiatan praktikum yang dilakukan.

6. Efisiensi penggunaan laboratorium

Pengelola laboratorium perlu penekanan dalam perencanaan secara baik, agar


semua alat dan bahan dapat dimanfaatkan secara efisien.

7. Proses penggunaan laboratorium

Adapun langkah-langkah menggunakan laboratorium yaitu:

a. Pada awal tahun pembelajaran, dosen atau guru menyusun perangkat


pembelajaran dengan tujuan dapat menentukan alat dan bahan serta
penyusunan jadwal praktikum.

b. Setip saat melakukan kegiatan praktikum, dosen atau guru mengajukan daftar
alat dan bahan pada laboran.

c. Saat pelaksanaan praktikum, guru atau dosen membimbing peserta didik


sesuai dengan prosedur yang telah di tentukan.

Pada video pelaksanaan kegiatan laboratorium fisika UMM tidak terlihat dosen
yang membimbing peserta didik praktikum sesuai dengan prosedur yang telah di
tentukan, pada video tersebut hanya terdapat asisten dosen.

2.3. Pemeliharaan dan Perawatan Alat-Alat Laboratorium

Perawatan atau pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan menurut


Depdiknas (2007: 30) adalah kegiatan melaksanakan pengurusan dan pengaturan
agar semua sarana dan prasarana selalu dalam keadaan baik dan siap untuk
digunakan. Menurut Barnawi dan M.Arifin (2012: 74) perawatan juga diartikan
sebagai kegiatan penjagaan atau pencegahan dari kerusakan suatu barang
sehingga barang selalu dalam kondisi baik dan siap untuk digunakan.

Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium memerlukan


perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang
salah dalam membawa, menggunakan dan menyimpan alat dan bahan di
laboratorium dapat menyebabkan kerusakan alat dan bahan, terjadinya
kecelakaan kerja serta dapat menimbulkan penyakit. Cara memperlakukan alat
dan bahan di laboratorium secara tepat dapat menentukan keberhasilan dan
kelancaran kegiatan.

Adapun perlakuan terhadap alat-alat di laboratorium seperti: (1) membawa


alat sesuai petunjuk penggunaan, (2) menggunakan alat sesuai petunjuk
penggunaan, (3) menjaga kebersihan alat, (4) menyimpan alat.

Berikut ini adalah alat-alat fisika yang dikelompokkan atas alat permanen dan
tidak permanen.

1. Alat permanen

Alat-alat permanen adalah alat-alat fisika yang disimpan dan sekaligus


dipasang (siap digunakan) di tempat tertentu, tidak harus atau bahkan tidak boleh
dipindah-pindahkan tempatnya. Beberapa contoh alat yang dapat dipandang sebagai
alat permanen misalnya adalah :

Alat Permanen Fungsi Gambar


Termometer suhu mengukur suhu udara di
ruangan laboratorium

Pemasangan alat-alat permanen hendaknya memperhatikan hal-hal berikut ini :

 Pemilihan tempat yang stategis untuk pengamatan atau bahkan melakukan


percobaan.
 Ketepatan posisi pemasangan di tempat yang sudah ditentukan.
 Tempat pemasangan dan alat yang dipasang ditempat itu harus terhindar dari
faktor-faktor yang dapat mengganggu atau merusak alat seperti panas matahari,
kelembaban, banyak getaran dan sebagainya.
 Setiap alat permanen dapat diberi kartu alat yang menjelaskan nama dan atribut-
atribut lain alat tersebut seperti jumlah, spesifikasi, asesoris dan tempat
penyimpanannya.

2. Alat tidak permanen

Sebagian besar alat-alat fisika adalah alat-alat tidak permanen. Alat-alat tidak
permanen adalah alat-alat yang penyimpanan dan pemakaiannya dapat berpindah –
pindah tempat sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penyimpanan atau penggunaanya.

 Alat-alat tidak permanen dapat dikelompokkan berdasarkan kriteria


pengklasifikasian.
 Alat-alat tidak permanen dapat berupa alat ukur yang dapat disetting dalam lebih
dari satu macam percobaan, asesoris yang dapat digunakan pada lebih dari satu
alat yang lain, asesoris khusus untuk satu alat tertentu, satu set percobaan yang
tidak dapat dipisah-pisahkan lagi komponen-komponennya, satu set peraga tidak
dapat dipisah-pisahkan lagi komponen-komponennya.
 Alat-alat tidak permanen hendaknya disimpan berdasarkan kriteria
pengklasifikasian yang sudah ditentukan.
 Alat-alat tidak permanen yang berupa set percobaan atau set peraga jangan
sampai komponen-komponen atau asesoris-asesorisnya tercerai berai. Untuk itu
maka setiap set percobaan atau set peraga dapat disimpan disatu tempat sekaligus,
misalnya disimpan dalam satu kotak atau dus.
 Setiap alat tidak permanen dapat diberi kartu alat yang menjelaskan nama dan
atribut-atribut lain alat tersebut seperti jumlah, spesifikasi, kondisi, asesoris dan
tempat penyimpanannya.

Berikut adalah Alat fisika yang tidak permanen

Nama Alat Optik Fungsi Gambar

Digunakan untuk
Lensa
membiaskan cahaya

Digunakan untuk
Cermin cekung membentuk bayangan
yang diperbesar
Pada dasarnya pemeliharaan peralatan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:

1) Pencegahan

Pencegahan dilakukan agar alat tidak rusak. Mengenai pelaksanaan, dapat


memeriksa spesifikasi, kalibrasi, verifikasi, kebersihan dan lain sebagainya. Untuk
itu, laboratorium harus menyusun kegiatan yang harus dilakukan terhadap masing-
masing peralatan dan harus tersedia prosedur serta pelaksanaan kerja yang
terkait. Sementara jumlah waktu kegiatan berbeda untuk masing-masing peralatan
serta tergantung pada jumlah pemakaian dan waktu penggunaan atau
kombinasi. Namun demikian, perubahan frekuensi tergantung pada hasil verifikasi,
perubahan jumlah penggunaan dan lain sebagainya.

2) Perbaikan

Perbaikan peralatan akan dilakukan. Siapapun yang melakukan, perbaikan


peralatan harus dilakukan oleh yang kompeten. Jika diminta oleh dewan laboratorium
sendiri, maka harus ada prosedur dan instruksi kerja yang telah ditentukan dan
didaftarkan oleh laboratorium tersebut. Namun, jika dilakukan oleh dewan dari pihak
luar maka harus dipastikan bahwa petugas tersebut memiliki sistem dan prosedur
perbaikan yang terkait dengan memberikan jaminan atau jaminan. Memperbaiki ini
membutuhkan biaya yang cukup besar sesuai dengan tingkat kerusakannya. Semua
catatan perbaikan, baik yang dilakukan oleh pihak internal maupun eksternal harus
dipelihara dengan baik.

Bagimanapun juga pencegahan lebih baik dari pada perbaikan. Keuntungan


pemeliharaan menghabiskan, antara lain mengurangi biaya karena kerusakan,
memperbaiki kelancaran kegiatan pengujian, meningkatkan peralatan meningkat,
jumlah suku cadang yang dibutuhkan berkurang, berumur pakai peralatan meningkat,
terhindar dari kesalahan data hasil pengujian yang disebabkan oleh kerusakan
peralatan, dan menjamin peralatan yang dapat memperbaiki kondisi baik pakai.
 Karakteristik dan Spesifikasi Alat

Pemeliharahaan dan perawatan Alat sangat perlu memperhatikan karakteristik


dan spesifikasi dari alat tersebut. Kriteria klasifikasi alat-alat laboratorium salah
satunya adalah bahan utama. Pada alat praktikum tidak permanen dan permanen yang
dicantumkan diatas terbuat dari bahan baku gelas.

Ada beberapa keunggulan maupun kelemahan peralatan yang terbuat dari bahan baku
gelas, yaitu :

A.. Keunggulannya :

1. Bahan baku gelas tahan terhadap perubahan temperatur yang mendadak.


2. Bahan baku gelas memiliki koefisien muai yang kecil.
3. Bahan baku gelas memiliki daya tembus cahaya yang besar.

B. Kelemahannya :

1. Bahan baku gelas mudah pecah terhadap tekanan mekanik.


2. Bahan baku gelas mudah tumbuh jamur sehingga mengganggu daya tembus
cahaya.
3. Bahan baku gelas mudah tergores.

Dalam penggunaan alat praktikum tersebut, kemungkinan kerusakan alat bisa saja
terjadi. Kemungkinan kerusakan alat yang terjadi pada alat tersebut adalah karena
pecah, terbakar, jatuh dan terbentur benda lain. Kemudian faktor penyebab utama
kerusakan alat tersebut adalah

 Penyimpanan alat
Faktor penyebab kerusakan alat yang bersumber dari penyimpanan. Karna alat
praktikum yang berasal dari bahan baku gelas mudah pecah sehingga alat praktikum
ini tidak dapat disimpan dan diletakan di bawah alat praktikum lain. Dan
penyimpanan alat tersebut harus memperhatikan komponen yang dapat menimbulkan
kerusakan.

 Perawatan peralatan

Untuk perawatan terhadap peralatan yang terbuat dari gelas seperti yang
disebutkan diatas, bukanlah perkara yang sulit akan tetapi menuntut ketekunan
laboran. Dengan memperhatikan keunggulan dan kelemahan dari bahan baku gelas,
maka untuk perawatan peralatan berbahan baku gelas harus memperhatikan :

1. Ruang penyimpanan peralatan harus bertemperatur antara 270 C – 370 C dan


diberi tambahan lampu 25 watt.
2. Debu, keringat, minyak dari telapak tangan mudah menempel pada peralatan
berbahan baku gelas. Oleh karena itu setelah digunakan luangkan waktu sejenak
untuk membersihkan permukaan peralatan dengan kain lembut atau dengan kertas
tissue khusus. Gunakan alcohol, acetone, kapas, sikat halus dan pompa angina
untuk membersihkan lensa jangan sampai merusak lapisan lensa. Saat ini terdapat
cairan pembersih khusus kaca/lensa yang dapat diperoleh di optic untuk
membersihkan kaca/lensa dengan lebih sempurna. Hindarkan membersihkan
kaca/lensa dalam keadaan kering apalagi dengan menggunakan kain yang
berserat kasar karena hal itu dapat menimbulkan goresan pada kaca/lensa.
3. Letakkan peralatan berbahan baku gelas di tempat ketika tidak digunakan.
Meletakkan peralatan tidak di tempatnya beresiko merusak kondisi alat karena
mungkin saja peralatan tersebut tertindih atau tertekan yang mengakibatkan
terjadinya perubahan fisik permanent.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahsan diatas dapat disimpulakan bahwa agar kegiatan
laboraturium dapat berjalan baik maka diperlukan penyususnan jadwal baik
jadwal rutin maupun non rutin yang baik serta dibutuhkan para tenaga
laboraturium yang paham akan tugas dan wewenangnya,selain itu dalam
kegiatan perwatan alat setiap alat memiliki karakterristrik yang berbeda-
beda,oleh karena itu cara perawatan dan peletakan serta penggunanaya juga
berbeda-beda sesuai dengan yang ada di buku panduan manual pengguanan alat
agar alat yang ada dapat bertahan lama dan dalam kedaan yang baik
3.2 Saran
Penulisan karya ilmiah ini ditulis oleh orang-orang yang sedang belajar untuk
menjadi pengelola laboraturium sains,salain itu karya tulis ilmiah ini juga ditulis
dengan sumber-sumber yang terbatas.sehingga penulis sadar masih banyak
kekurangan yang ada didalam karya tulis ilmiah ini.Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik serta saran yang memebangun dari para pembaca,sehingga
kedepanya karya tulis ilmiah ini dapat diperbaiaki.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai