Anda di halaman 1dari 5

Engineering International Conference Mini Symposium, 01 Juni 2018, Semarang, Indonesia.

ANALISA PERPINDAHAN PANAS DENGAN DOUBLE PIPA PADA RECEIVER


DRYER DAN KATUP EKSPANSI UNTUK MENCAPAI EFISIENSI SISTEM AIR
CONDITIONING

Derizka Ayu R1., Abdi Bagus P2., Muhid Murtadho3.

1
UNNES, Semarang, Indonesia, derizkaar@gmail.com
2
UNNES, Semarang, Indonesia, E-mail
3
UNNES, Semarang, Indonesia, E-mail

I. PENDAHULUAN keseluruhan sistem AC dan mengurangi


konsumsi energi mereka, kinerja termal
Kinerja sistem AC bergantung dari evaporator dan kondensor, yang
pada masing-masing komponennya menukar panas unit, dapat ditingkatkan
efisiensi, kondisi operasi, dan strategi menggunakan satu atau lebih dari metode
kontrol [1]. Ada peluang untuk perbaikan ini. Salah satu metode untuk meningkatkan
dalam sistem AC efisiensi melalui desain efisiensi dalam kinerja AC adalah dengan
perangkat keras dari sistem ini [2]. menggunakan double pipe pada
Meninjau karya penelitian terkait kondensor.
sebelumnya mengidentifikasi berbagai
teknik yang menargetkan satu atau lebih Berdasarkan penelitianyang telah
dari aspek ini untuk meningkatkan dilakukan seblumnya nilai COP tertinggi
efisiensi dan menurunkan biaya dicatat untuk cas yang sama dengan
operasional sistem AC. Banyak studi peningkatan 52,5% dibandingkan dengan
difokuskan pada teknik peningkatan sistem nilai standar kompresor standar.
penukar panas. Metode-metode ini dapat Dibandingkan dengan nilai COP
diklasifikasikan menjadi aktif, pasif, dan kompresor, semua percobaan dalam
metode gabungan [3]. penelitian ini menghasilkan nilai COP
yang lebih tinggi. Karya ini menunjukkan
Metode aktif menggunakan daya potensi untuk meningkatkan kinerja sistem
eksternal untuk meningkatkan laju AC dengan menggunakan penukar panas
perpindahan panas dan lebih banyak pipa ganda. [4]
kompleks dari sudut pandang penggunaan
dan desain. Namun, yang pasif metode
tidak memerlukan kekuatan eksternal
untuk meningkatkan panas mentransfer Perpindahan Panas
dan mempromosikan koefisien Perpindahan Panas Perpindahan
perpindahan panas yang lebih tinggi panas adalah ilmu yang mempelajari
dengan mengganggu atau mengubah tentang cara untuk memprediksi
perilaku aliran yang ada. Metode perpindahan energy yang berupa panas
gabungannya adalah di mana lebih dari antara material atau benda akibat adanya
satu teknik di atas digunakan dalam perbedaan suhu [5]. Ada tiga macam cara
kombinasi. Untuk mengoptimalkan kinerja perpindahan panas bila dilihat dari cara
Engineering International Conference Mini Symposium, 01 Juni 2018, Semarang, Indonesia.

perpindahanya, yaitu konduksi (hantaran) Jika disubsitusikankan konstanta


konveksi (aliran), dan radiasi(pancaran) proposionalitas, maka :

1. perpindahan panas secara konduksi q = kA (- dt / dx)

Konduksi adalah perpindahan panas


melalui zat tanpa disertai perpindahan dengan : k = konduktivitas termal
partikel-partikel zat tersebut yang (thermal conductivity)
umumnya terjadi pada zat padat.
dT/dx mempunyai tanda negatif jika
2. perpindahan panas secara konveksi temperatur diasumsi lebih tinggi pada
permukaan dinding x = 0 dan lebih rendah
Konveksi adalah perpindahan panas akibat pada permukaan dinding x = x atau panas
adanya gerakan/perpindahan molekul dari mengalir ke tempat yang lebih rendah
tempat dengan temperatur tinggi ke tempat dalam skala temperatur.
yang temperaturnya lebih rendah disertai
dengan perpindahan partikel-partikel zat Sedangkan untuk perpindahan
perantaranya panas konveksi, bila temperatur fluida
lebih tinggi dibandingkan temperatur
3. perpindahan panas secara radiasi permukaan pipa, maka aliran panas terjadi
Radiasi adalah perpindahan panas dengan dari fluida kepermukaan pipa, aliran
cara pancaran gelombang cahaya dan tidak tersebut merupakan aliran panas konveksi
memerlukan zat perantara karena dan panas yang mencapai permukaan pipa,
gelombang cahaya dapat merambat pada aliran panasnya bersifat konduksi..
ruang hampa. [6] Perhitungan-perhitungan praktis
persamaan dasar perpindahan panas
Pada perpindahan panas konduksi, konveksi adalah sebagai berikut :
jika pada suatu benda terdapat perbedaan
temperatur maka akan terjadi perpindahan q = h A ∆T
panas dari bagian bertemperatur tinggi ke
bagian bertemperatur rendah Laju dengan :
perpindahan panas berbanding dengan
perbedaan temperatur normal yaitu : q = laju perpindahan panas konveksi

q/A = dT/dx h = koefisien perpindahan panas konveksi

A = luas penampang benda yang tegak


dengan : lurus arah aliran

q = laju perpindahan panas ∆T= perbedaan temperatur fluida

dT/dx = perbedaan temperatur ke arah


perpindahan panas
Double Pipe Pada Receiver Dryer Dan
A = luas penampang benda yang tegak Katup Ekspansi
lurus arah aliran
Engineering International Conference Mini Symposium, 01 Juni 2018, Semarang, Indonesia.

Salah satu jenis penukar panas adalah receiver dryer dan katup ekspansi. Studi
susunan pipa ganda. Tipe ini merupakan itu melaporkan peningkatan COP sistem
alat penukaran panas yang paling hampir 50%. [8].
sederhana, karena pipa ini memiliki
diameter kecil yang di tengahnya telah Koefisein perpindahan panas konveksi
terpasang pipa yang besar. Jadi dapat yang terjadi pada double pipe dapat
disimpulkan bahwa alat penukar panas dinyatakan sebagai berikut :
double pipe heat exchanger untuk arus 𝑞
h = 𝐴(𝑇𝑠−𝑇𝑚)
berlawanan arah lebih besar bila
dibandingkan dengan arus searah, dan Dimana Ts adalah temperatur
panas yang temperaturnya lebih tinggi permukaan lokal yang nilainya diambil
akan lebih cepat dan lebih kuat dari termokopel yang diletakkan pada
dibandingkan dengan temperaturanya yang dinding tabung luar. Sedangkan Tm adalah
kecil [7]. Penukar panas pipa ganda temperatur rata – rata pada aliran. [9]
digunakan di banyak industri karena
rendahnya biaya desain dan pemeliharaan, METODE
fleksibilitas, dan biaya pemasangan yang
Penelitian ini merupakan penelitian
rendah. Meskipun penukar panas pipa
dengan jenis penelitian pre experimental
ganda saat ini digunakan di banyak
yang menggunakan 2 variabel. Tujuan dari
industri, penggunaannya dalam aplikasi
peneletian adalah dapat menunjukan
pengkondisian udara belum sepenuhnya
hubungan antara variabel yang terdapat
dieksplorasi. Penelitian dilakukan
pada penelitian ini. Peneletian ini
sebelumnya dengan menggunakan sistem
dilakukan dengan berbasis CFD .
pendinginan skala laboratorium yang
dimodifikasi dengan memasukkan Desain Penelitian
heatexchanger pipa ganda di antara
Studi Literatur

Tujuan

Identifikasi Masalah

Pengumpulan Data

Pengolahan Data
Engineering International Conference Mini Symposium, 01 Juni 2018, Semarang, Indonesia.

Variabel Penelitian  Variabel Terikat


 Variabel Bebas Variable terikat dalam penelitian ini adalah
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perpindahan panas
double pipe.
Prosedur Penelitian

Tahap awal dalam melakukan Pencarian tersebut berasal dari jurnal –


penelitian ini adalah melakukan study jurnal yang telah ada sebelumnya lalu di
literatur yaitu dengan cara mencari daftar analisa dan disesuiakan parameternya
pustaka yang digunakan acuan atau dengan apa yang dibutuhkan dalam
referensi dalam melakukan penelitian ini. penelitian.
Pemodelan Analisys Ansys Hasil

1. Geometry Dalam karya ini kami telah melakukan


Double pipe dengan diameter pipe perhitungan desain untuk ganda penukar panas
luar 25,4 mm dan diameter pipe pipa. Dari ini kami bisa menemukan nomor
dalam 12.7 [10] dan tekanan 200 Reynolds, jumlah prandl, jumlah Nusselt, suhu
outlet cairan cairan dan panas dingin dihitung
psi serta suhu 60 0C [11]
menggunakan perhitungan desain penukar
panas. Perhitungan dilakukan untuk berbagai
laju aliran massa cairan panas dan dingin
.Kemudian pemodelan dan meshing tabung
ganda penukar panas dilakukan dengan
menggunakan software ANSYS. Analisis pipa
ganda penukar panas dengan berbagai laju
aliran massa dilakukan dengan menggunakan
ANSYS - CFD. [12]
2. Meshing
Laju Koefisien Suhu Suhu
Aliran Perpindahan cairan Cairan
Panas panas dingin
4 260,573 324,183 304,103
6 288,716 324,463 304,466
8 316,362 324,731 304,744
10 343,213 324,952 304,960

3. Set Up
DAFTAR RUJUKAN

[1] X. Fang, X. Jin, Z. Du, Y. Wang, The


evaluation of operation performance of
HVAC system based on the ideal
operation level of system, Energy Build.
110 (2016) 330–344,
http://dx.doi.org/10.1016/j.enbuild.2015.1
1.020.
Engineering International Conference Mini Symposium, 01 Juni 2018, Semarang, Indonesia.

[2] J. Park, S. Cho, S.K. Lee, S. Kang, Characteristics of a Double Pipe Heat
Y.S. Kim, J.Y. Kim, D.S. Choi, Energy- Exchanger : Comparison of Experimental
saving decision making framework for Data With Predictions of Standard
HVAC with usage logs, Energy Build. 108 Correlations”, IJE Transactions
(2015) 346–357, B:Applications, Vol 15, No 4, December
http://dx.doi.org/10.1016/j.enbuild.2015.0 2002, hal 395-406.
9.048.
[10] A Mustaza. 2015. “ Distribusi
[3] N. Targui, H. Kahalerras, Analysis of a Koefisien Perpindahan Panas Konveksi
double pipe heat exchanger performance Daerah Entrance Dan Fully Developed
Perbandingan Empiris dan Eksperimen
by use of porous baffles and pulsating
Pada Double Pipe Heat Exchanger”. Vol
flow, Energy Convers. Manag. 76 (2013) 1, No. 2
43–54,
http://dx.doi.org/10.1016/j.enconman.2013 [11] Hermawan Setiyo. “ Trouble
.07.022. Shooting Sistem Air Conditioner (Ac)
Pada Trainer Ac Mobil” Vol 1. No. 1
[4] Saud Ghani dkk. 2017. Experimental
investigation of double-pipe heat [12] Vigithra R. “Design & Thermal
exchangers in airconditioning applications. Analysis Of Double Pipe Heat Exchanger
Energy and Buildings. 158 : 801-811. By Changing The Mass Flow Rate” Vol 1.

[5] Heru A. 2017. Karakteristik


Perpindahan Panas Dan Evaluasi Kondisi
Udara Pada Sebuah Ruangan Terhadap
Efek Perubahan Setting Temperatur AC
[skripsi]. Surakarta [ID] : Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

[6] Latif U. 2011. Pengujian Karakteristik


Perpindahan Panas dan Faktor Gesekan
Pada Penukar Kalor Pipa Konsentrik
Aluran Annular dengan Half Lenght dan
Full Lenght Twisted Tape Insert [skripsi].
Surakarta [ID] : Universitas Sebelas Maret.

[7] Solehudin. 2013. Double Pipe Heat


Exchanger [skripsi]. Makasar [ID] :
Universitas Hasanudin

[8] R. Rakesh, H.N. Manjunath, Study of


vapour compression refrigeration
systemusing double pipe heat exchanger,
Int. J. Adv. Res. Sci. Eng. (2016) 138–144.

[9] M.A Mehrabian, S.H Mansori, G.A


Sheikhzadeh, “The Overall Heat Transfer

Anda mungkin juga menyukai