Anda di halaman 1dari 11

ANGKET TANGGAPAN AHLI ISI MODUL PEMBELAJARAN FISIKA

BERBASIS MASALAH

Kepada yth.
Bapak/Ibu………………………………… sebagai Ahli Isi
Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Masalah
di Singaraja.

Dengan hormat,
Dalam pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Masalah,
kami mengharapkan bantuan Bapak/Ibu berkenan mengoreksi dan memberi
masukan terhadap isi Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Masalah.
Koreksi dan masukan yang Bapak/Ibu berikan dapat ditulis pada lembar
angket terlampir dengan mengikuti petunjuk yang telah disediakan.
Cara memberikan koreksi dan masukan dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Memberi tanda cek ( √ ) pada kolom “sesuai” bila pernyataan konseptual
dianggap sesuai dan juga pada kolom “tidak sesuai” bila pernyataan
konseptual dianggap tidak sesuai.
2. Jika Bapak/Ibu menganggan “tidak sesuai” mohon langsung diberi komentar
pada kolom tersebut.
3. Memberikan komentar atau saran atau pertimbangan terhadap pernyataan
konseptual yang disajikan pada semua bagian yang belum tertulis pada angket
apabila memang dipandang perlu pada kolom saran-saran (komentar).
Besar harapan kami agar Bapak/Ibu dapat memberikan penilaian secara
lebih seksama dan apa adanya. Atas perkenaan dan bantuan Bapak/Ibu, kami
ucapkan terima kasih.
Singaraja, April 2019
Penulis,

Teowanda Putri Aditya


ANGKET TANGGAPAN AHLI ISI MODUL PEMBELAJARAN FISIKA
BERBASIS MASALAH

Jenis Produk : Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Masalah


Responden : Ahli Isi

Pembelajaran Tidak
Isi Pembelajaran Sesuai
ke- Sesuai
Pembelajaran 1. Gelombang bunyi merupakan
1 gelombang longitudinal, hal ini
disebabkan gelombang berosilasi
searah dengan gerak gelombang
tersebut. Gelombang bunyi terdiri dari
partikel-partikel yang bergetar
merambat ke segala arah, partikel-
partikel itu berdesakan sehingga
menghasilkan wilayah tekanan tinggi
atau perapatan (compression) dan
menghasilkan wilayah tekanan rendah
atau merenggang (rarefaction)
2. Bunyi yang frekuensinya terletak
dalam daerah tersebut disebut dengan
audiosonik. Bunyi yang memiliki
frekuensi kurang dari 20 Hz disebut
dengan infrasonik. Bunyi yang
memiliki frekuensi lebih dari 20.000
Hz disebut dengan ultrasonik.
3. Pemantulan bunyi dalam ruang
tertutup dapat menimbulkan gaung
atau kerdam, yaitu sebagian bunyi
pantul bersamaan dengan bunyi asli,
hal ini menyebabkan bunyi pantul
memperkuat bunyi aslinya sehingga
bunyi asli menjadi tidak terdengar
dengan jelas. Secara matematis,
pemantulan bunyi dapat dirumuskan
v.t
melalui persamaan berikut: s 
2
4. Sesuai dengan hukum pembiasan
gelombang bahwa gelombang datang
dari medium yang kurang rapat ke
medium lebih rapat akan dibiaskan
mendekati garis normal atau
sebaliknya.
5. Gelombang bunyi mudah mengalami
Pembelajaran Tidak
Isi Pembelajaran Sesuai
ke- Sesuai
difraksi karena gelombang bunyi di
udara memiliki panjang gelombang
sekitar beberapa sentimeter sampai
dengan beberapa meter. Gelombang
yang memiliki panjang gelombang
lebih besar akan lebih mudah
didifraksikan.
6. Interferensi atau perpaduan gelombang
bunyi memerlukan dua sumber bunyi
yang koheren. Terdapat 2 jenis
interferensi, yakni:
 Interferensi destruktif
(melemahkan) dengan persamaan:
1
s  (n  )
2
 Interferensi konstruktif
(menguatkan) dengan persamaan:
s  n
7. Kemampuan gelombang bunyi untuk
menempuh jarak tertentu dalam satu
waktu disebut dengan kecepatan
bunyi. Secara umum, cepat rambat
gelombang bunyi dirumuskan dengan:
s
v  . Cepat rambat gelombang bunyi
t
dapat terjadi pada 3 medium, yakni:
E
 Padat yang dirumuskan: v 

B
 Cair yang dirumuskan: v 

 Gas (udara) yang dirumuskan:
RT P
v  atau v  
M 
8. Getaran pada senar yang dipetik akan
menghasilkan gelombang stasioner
pada ujung terikat. Nada yang
dihasilkan dengan pola paling
sederhana disebut nada dasar,
kemudian secara berturut-turut pola
gelombang yang terbentuk disebut
nada atas pertama, nada atas kedua,
nada atas ketiga, dan seterusnya.
Secara umum, panjang gelombang
Pembelajaran Tidak
Isi Pembelajaran Sesuai
ke- Sesuai
dapat dinyatakan dengan persamaan:
2L
n  atau 1  2L . Dengan
n 1
frekuensi nada dasar sebagai berikut:
v 1 F 1 F
fn   
2 L 2 L  2 L A
(hukum Mersenne).
9. Pipa organa dengan ujung terbuka
berhubungan dengan udara luar. Pada
ujung pipa yang terbuka, udara bebas
akan bergerak sehingga selalu terjadi
perut gelombang. Secara umum,
panjang gelombang pipa organa
terbuka dapat dinyatakan dengan
2L
persamaan: n  . Dengan
n 1
frekuensi nada dasarnya sebagai
nv
berikut: f n  nf1 
2L
10. Pipa organa dengan kedua ujungnya
tertutup disebut dengan pipa organa
tertutup. Pada ujung pipa organa
tertutup, udara tidak bebas bergerak
sehingga pada ujung pipa selalu terjadi
simpul. Secara umum, panjang
gelombang pipa organa tertutup dapat
dinyatakan dengan persamaan:
4L
n  . Dengan frekuensi nada
2n  1
dasarnya sebagai berikut:
nv
f n  nf1 
4L
Pembelajaran 1. Interferensi atau perpaduan dua
2 gelombang bunyi dapat menyebabkan
peristiwa pelayangan gelombang
bunyi, yaitu penguatan (konstruktif)
atau pelemahan (destruktif). Secara
matematis, frekuensi pelayangan
gelombang bunyi yang terjadi pada 1
sekon dapat dinyatakan sebagai
berikut: f P  f1  f 2
2. Efek Doppler merupakan peristiwa
berubahnya frekuensi bunyi yang
diterima oleh pendengar karena
Pembelajaran Tidak
Isi Pembelajaran Sesuai
ke- Sesuai
adanya perubahan jarak (gerak relatif)
antara sumber bunyi dan pendengar.
Secara matematis, frekuensi yang
diterima oleh pendengar memenuhi
persamaan sebagai berikut:
v  vP 
fP  f
v  vS  S
3. Intensitas gelombang merupakan daya
gelombang yang dipindahkan melalui
bidang seluas satu satuan yang tegak
lurus pad arah cepat rambat
gelombang. Secara matematis, dapat
dituliskan dengan persamaan berikut:
P
I
A
4. Taraf intensitas bunyi merupakan
logaritma perbandingan intensitas
bunyi terhadap intensitas ambang (I0).
Taraf intensitas bunyi dinyatakan
dalam satuan desibel (dB). Secara
matematis, taraf intensitas bunyi dapat
dituliskan melalui persamaan berikut:
I
TI  10 log
I0
5. Jika sumber bunyi yang didengar lebih
dari 1, dengan asumsi bahwa sumber
bunyi identik, maka intensitas dari n
buah sumber bunyi memenuhi
I
persamaan: TI n  TI  10 log
I0
Pembelajaran 1. Cahaya merupakan rambatan dari
3 getaran medan listrik dan medan
magnetik yang saling tegak lurus,
keduanya saling tegak lurus dengan
arah rambatannya.
2. Getaran medan listrik dan medan
magnet dapat merambat, baik pada
medium ataupun tidak sehingga
cahaya dikatakan sebagai gelombang
elektromagnetik tanpa memerlukan
medium.
3. Susunan bentuk gelombang
elektromagnetik dengan didasarkan
pada frekuensi serta panjang
Pembelajaran Tidak
Isi Pembelajaran Sesuai
ke- Sesuai
gelombangnya yang disebut dengan
spektrum gelombang elektromagnetik.
Berdasarkan frekuensinya, urutan
spektrum gelombang elektromagnetik
dari yang paling besar sampai yang
paling kecil, yaitu Sinar Gamma (γ) -
Sinar-X - Sinar Ultraviolet - Sinar
Tampak (Cahaya) - Sinar Inframerah -
Gelombang Mikro - Gelombang
Televisi - Gelombang Radio.
4. Interferensi cahaya merupakan
penjumlahan superposisi dua buah
cahaya atau lebih yang menimbulkan
pola gelombang yang baru.
Interferensi cahaya dapat bersifat
saling menguatkan (konstruktif) yang
menyebabkan adanya garis terang dan
saling melemahkan (destruktif) yang
menyebabkan adanya garis gelap.
5. Interfernsi celah ganda terjadi ketika
sebuah sumber cahaya datang (S0)
menuju ke layar dengan dua celah.
Gelombang cahaya yang keluar dari
celah 1 (S1) dan celah 2 (S2) berasal
dari satu sumber yang sama sehingga
kedua celah ini berlaku sumber cahaya
koheren (sama). Secara umum,
persamaan yang berlaku pada
interferensi celah ganda sebagai
berikut:
 Interferensi konstruktif:
d. sin   n atau d . y  n
l
 Interferensi destruktif:
1
d . sin   (n  ) atau
2
d.y 1
 ( n  )
l 2
6. Interferensi cahaya pada lapisan tipis
terjadi ketika sebuah cahaya datang
menyoroti sebuah lapisan tipis,
misalnya sabun, oli, minyak. Secara
umum, persamaan yang berlaku pada
interferensi pada lapisan tipis sebagai
berikut:
Pembelajaran Tidak
Isi Pembelajaran Sesuai
ke- Sesuai
 Interferensi konstruktif:
1
2md  (n  )
2
 Interferensi destruktif:
2md  n
7. Kisi difraksi merupakan alat yang
sangat berguna untuk menganaisis
sumber-sumber cahaya. Kisi terdiri
dari banyak celah sejajar dengan jarak
yang sama. Sebuah kisi dibuat dengan
cara membuat goresan garis-garis
sejajar pada sekeping kaca dengan
menggunakan teknik mesin yang
presisi. Sebuah kisi dapat memiliki
ribuan garis (goresan) per sentimeter.
Jika terdapat N garis per satuan
panjang, maka jarak antar celah (d)
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1
d
N
Pembelajaran 1. Difraksi cahaya merupakan peristiwa
4 pelenturan muka gelombang ketika
melewati celah sempit. Gejala difraksi
dapat diamati jika lebar celah seukuran
dengan panjang gelombang dari
gelombang yang melalui celah.
2. Difraksi cahaya oleh celah tunggal
akan menghasilkan pola terang dan
gelap secara berselang-seling pada
layar yang ada di belakang celah.
Menurut prinsip Huygens, tiap bagian
celah berlaku sebagai sebuah sumber
gelombang. Secara umum, diperoleh
pola yang terbentuk pada layar akibat
difraksi celah tunggal memenuhi
persamaan berikut:
 Difraksi maksimum (pola terang)
1
dirumuskan: d . sin   (n  )
2
d.y 1
atau  ( n  )
l 2
 Difraksi minimum (pola gelap)
dirumuskan: d . sin   n) atau
Pembelajaran Tidak
Isi Pembelajaran Sesuai
ke- Sesuai
d.y
 n
l

3. Pola terang dan gelap yang terbentuk


pada layar akibat oleh difraksi pada
kisi sama dengan pola hasil
interferensi pada celah ganda. Secara
umum, diperoleh pola yang terbentuk
pada layar akibat difraksi pada kisi
memenuhi persamaan berikut:
 Difraksi maksimum (pola terang)
pada kisi:
d.y
d. sin   n atau  n
l
 Difraksi minimum (pola gelap)
pada kisi:
1
d . sin   (n  ) atau
2
d.y 1
 ( n  )
l 2
4. Polarisasi cahaya merupakan peristiwa
perubahan arah getar gelombang pada
cahaya yang acak menjadi satu arah
getar. Cahaya yang sebagian arah
getarnya terserap disebut dengan
cahaya terpolarisasi, dan jika cahaya
hanya mempunyai satu arah getar
tertentu disebut dengan cahaya
terpolarisasi linear.
5. Polarisasi dengan penyerapan selektif
merupakan teknik yang digunakan
untuk menghasilkan cahaya
terpolarisasi yang akan meneruskan
gelombang-gelombang yang arah
getarnya sejajar dengan sumbu
transmisi dan menyerap gelombang-
gelombang pada arah getar lainnya.
Secara umum, polarisasi dengan
penyerapan selektif dapat dinyatakan
dengan persamaan berikut:
1
I 2  I 1 cos 2   I 0 cos 2 
2
6. Cahaya terpolarisasikan dapat
diperoleh melalui cahaya tak
terpolarisasi dengan cara pemantulan.
Pembelajaran Tidak
Isi Pembelajaran Sesuai
ke- Sesuai
Jika seberkas cahaya menuju ke
bidang batas antara dua medium,
sebagian cahaya akan dipantulkan.
Secara umum, polarisasi dengan
pemantulan dapat dinyatakan dengan
n
persamaan berikut: tan  r  2
n1
7. Gejala pembiasan ganda merupakan
fenomena rumit yang terjadi pada
kristal kalsit atau kristal plastik yang
ditegangkan, misalnya selofen. Pada
kebanyakan zat, laju cahaya adalah
sama untuk semua arah, namun pada
kristal kalsit laju cahaya bergantung
pada arah rambat material tersebut. zat
semacam ini disebut dengan zat
isotropik.
8. Cahaya yang datang pada suatu sistem
partikel (misal gas), elektron-elektron
dalam partikel dapat menyerap dan
memancarkan kembali sebagian dari
cahaya. Penyerapan dan pemancaran
kembali cahaya oleh partikel-partikel
ini disebut dengan hamburan.
Hamburan dapat menyebabkan cahaya
matahari tak terpolarisasi menjadi
cahaya terpolarisasi sebagian atau
terpolarisasi sempurna.

Singaraja, April 2019


Responden (Ahli Isi)

………………………………….
LEMBAR SARAN/KOMENTAR/PERTIMBANGAN DAN PEMBETULAN
ANGKET AHLI ISI

Pemb
elajar
Hal Permasalahan Pembetulan
an
Ke-
Pemb
elajar
Hal Permasalahan Pembetulan
an
Ke-

Singaraja, April 2019


Responden (Ahli Isi)

………………………………….

Anda mungkin juga menyukai