OLEH KELOMPOK 4
Pembimbing : Yulius B Korassa.,S farm.Apt.Msi
1. Hormon Steroid
Hormon Steroid
Hormon steroid atau hormon berbasis lipid memasuki sel target secara langsung melalui
membran sel, setelah itu mereka melakukan perjalanan ke inti dan langsung mempengaruhi
ekspresi gen target mereka.
Hormon tipe steroid adalah semua hormon seks (testosteron, estrogen dan progestron)
dan substansi dari korteks adrenal, seperti kortison, dan 1,25-dihidroksi-kolekalsiferol atau
bentuk vitamin D. Karena steroid semua merupakan derivat kolesterol, mereka disebut juga
sterol. Steroid adalah jenis lipid yang mengandung empat cincin atom karbon. Steroid dapat
bertindak sebagai hormon dalam tubuh. Dalam artikel ini, Anda akan belajar tentang struktur
dan fungsi yang berbeda dari steroid, termasuk peran penting dari sebuah steroid disebut
kolesterol.
Steroid dapat didefinisikan oleh struktur kimianya. Kita melihat bahwa steroid adalah
senyawa organik yang mengandung empat cincin atom karbon. Secara khusus, kita melihat
bahwa semua steroid memiliki tiga cincin karbon 6-sisi dan satu cincin karbon 5 sisi.
Namun, steroid yang berbeda memiliki gugus fungsional yang terpasang berbeda. Kita ingat
bahwa gugus fungsional adalah kelompok atom yang sering kita temukan bersama-sama yang
memiliki perilaku tertentu. Ketika kita menempelkan gugus fungsional yang berbeda dengan
cincin steroid dasar, kita mendapatkan steroid dengan fungsi yang berbeda. Kita akan
berbicara tentang fungsi yang berbeda dari steroid nanti dalam artikel ini.
Tapi pertama-tama, kita menyebutkan bahwa steroid adalah senyawa organik, dan kita
tahu bahwa senyawa organik harus mengandung karbon. Oleh karena itu, senyawa organik
adalah hal-hal seperti karbohidrat, protein dan lipid. Bahkan, steroid diklasifikasikan dalam
kelompok lipid. Ini agak menarik karena kita melihat bahwa struktur dasar steroid berbeda
sedikit dari lemak yang lain seperti trigliserida atau fosfolipid.
Namun, steroid masih memenuhi kategori ini karena, seperti lemak lainnya, steroid
dibuat sebagian besar dari atom karbon dan hidrogen dan mereka tidak larut dalam air.
Fungsi Steroid
Steroid merupakan senyawa organik dari lemak sterol tidak terhidrolisis yang dapat
dari hasil reaksi penurunan dari terpena atau skualena. Steroid merupakan kelompok senyawa
yang penting dengan struktur dasar sterana jenuh (bahasa Inggris: saturated tetracyclic
hydrocarbon : 1,2-cyclopentanoperhydrophenanthrene) dengan 17 atom karbon dan 4 cincin.
Senyawa yang termasuk turunan steroid, misalnya kolesterol, ergosterol, progesteron, dan
estrogen, androgen, Glikokortikoid, mineralkortikoid. Pada umunya steroid berfungsi sebagai
hormon. Steroid mempunyai struktur dasar yang terdiri dari 17 atom karbon yang membentuk
tiga cincin sikloheksana dan satu cincin siklopentana. Perbedaan jenis steroid yang satu
dengan steroid yang lain terletak pada gugus fungsional yang diikat oleh ke-empat cincin ini
dan tahap oksidasi tiap-tiap cincin.
Untuk senyawa yang termasuk steroid akan di bahas lebih lanjut berikut ini.
Estrogen
Estrogen (estrogen) adalah sekelompok senyawa steroid yang berfungsi terutama sebagai
hormone seks wanita. Walaupun terdapat baik dalam tubuh pria maupun wanita,
kandungannya jauh lebih tinggi dalam tubuh wanita usia subur. Hormon ini menyebabkan
perkembangan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita, seperti
payudara, dan juga terlibat dalam penebalan endometrium maupun dalam pengaturan siklus
haid. Pada saat menopause, estrogen mulai berkurang sehingga dapat menimbulkan beberapa
efek, di antaranya hot flash, berkeringat pada waktu tidur, dan kecemasan yang berlebihan.
Hormon estrogen adalah hormon seks yang diproduksi oleh rahim untuk merangsang
pertumbuhan organ seks, seperti; payudara dan rambut pubik; mengatur siklus menstruasi.
Hormon estrogen juga menjaga kondisi kesehatan dan elastisitas dinding vagina, serta
memicu produksi cairan vagina. Mereka juga berperan menjaga tekstur dan fungsi
payudara(guyton, 2009).
Pada perempuan hamil, hormon estrogen membuat puting payudara membesar, dan
merangsang pertumbuhan kelenjar ASI. Selain itu, hormon estrogen juga memperkuat
dinding rahim saat terjadi kontraksi menjelang persalinan. Namun, hormon estrogen juga
akan melunakkan jaringan-jaringan tubuh, sehingga jaringan ikat dan sendi-sendi tubuh
menjadi lemah (tidak kuat menyangga tubuh untuk sementara waktu). Akibatnya ibu hamil
sering mengalami sakit punggung.
Tiga jenis estrogen utama yang terdapat secara alami dalam tubuh wanita adalah estradiol
estriol dan estron. Sejak menarche sampai menapause estrogen utama adalah17β-estradiol. Di
dalam tubuh, ketiga jenis estrogen tersebut dibuat dari androgen dengan bantuan enzim.
Estradiol dibuat dari testosteron, sedangkan estron dibuat dari androstenadion. Estron bersifat
lebih lemah daripada estradiol, dan pada wanita pascamenopause estron ditemukan lebih
banyak daripada estradiol. Berbagai zat alami maupun buatan telah ditemukan memiliki
aktivitas bersifat mirip estrogen]. Zat buatan yang bersifat seperti estrogen
disebut xenoestrogen, sedangkan bahan alami dari tumbuhan yang memiliki aktivitas seperti
estrogen disebut fitoestrogen.
Terpapar hormon estrogen berlebihan dan kumulatif, dianggap dapat meningkatkan risiko
terkena kanker payudara(Sheehan,2001) Mekanisme klasik estrogen akan berpengaruh
terhadap laju lintasan mitosis dan apoptosis dan menjadi risiko kanker payudara dengan
memengaruhi pertumbuhan jaringan epitelial. Laju proliferasi yang sangat cepat akan
membuat sel menjadi rentan terhadap kesalahan genetika pada proses replica DNA oleh
senyawa spesi oksigen reaktif yang teraktivasi oleh metabolit estrogen.
Progesteron
Progesteron merupakan hormon dari golongan steroid yang berpengaruh pada siklus
menstruasi perempuan, kehamilan dan embriogenesis. Progesteron tergolong kelompok
hormon progestogen, dan merupakan hormon progestogen yang banyak terdapat secara
alami. Hormon ini merupakan bentukan dari pregnenolon yang dihasilkan oleh kelenjar dan
berasal dari kolesterol darah. Progesteron bertanggung jawab pada perubahan endometrium
pada paruh kedua siklus mestruasi dan perubahan siklik dalam serviks serta vagina.
Progesteron menyiapkan lapisan uterus (endometrium) untuk penempatan telur yang telah
dibuahi dan perkembangannya, dan mempertahankan uterus selama kehamilan.
Progesteron diproduksi dan disekresi di ovarium, terutama dari korpus luteum pada
fase luteal atau sekretoris siklus haid. Selain itu, hormon ini juga disintesis di korteks adrenal,
testis dan plasenta. Sintesis dan sekresinya dirangsang oleh LH. Pada pertengahan fase luteal
kadarnya mencapai puncak kemudian akan menurun dan mencapai kadar paling rendah pada
akhir siklus haid, yang diakhiri dengan perdarahan haid. Bila terjadi konsepsi, implantasi
terjadi 7 hari setelah fertilisasi dan segera terjadi perkembangan trofoblas yang mengeluarkan
hormon gonadotropin korion ke dalam sirkulasi.
Hormon ini akan ditemukan di urin beberapa hari sebelum taksiran waktu perdarahan
haid yang berikutnya. Pada bulan pertama kehamilan fungsi korpus luteum akan
dipertahankan dan hormon gonadotropin akan terus disekresi sampai akhir kehamilan
trimester I. Pada bulan kedua dan ketiga plasenta yang sedang tumbuh mulai mensekresi
estrogen dan progesteron, mulai saat ini sampai partus,korpus luteum tidak diperlukan lagi.
Sekresi progesteron selama fase folikuler hanya beberapa milligram sehari, kemudian
kecepatan sekresi ini terus meningkat menjadi 10 sampai 20 mg pada fase luteal sampai
beberapa ratus milligram pada akhir masa kehamilan. Pada pria sekresi ini hanya mencapai 1-
5 mg sehari, dan nilai ini kira-kira sama dengan wanita pada fase folikuler.
Bagaimana dan dari manakah sebenarnya hormon Progesteron itu dihasilkan, berikut
adalah uraiannya.
Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:
1. FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus
untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH
2. LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk
merangsang hipofisis mengeluarkan LH
3. PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan
prolaktin
Baik FSH dan LH merangsang sel target ovarium dengan cara berkombinasi dengan
reseptor FSH dan LH yang sangat spesifik pada membran sel. Reseptor yang diaktifkan
selanjutnya akan meningkatkan laju kecepatan sekresi dari sel-sel ini sekaligus pertumbuhan
dan proliferasi sel. Hampir semua efek perangsangan ini dihasilkan dari pengaktifan sistem
second messenger siklus adenosin monofosfat dalam sitoplasma sel, yang selanjutnya
menyebabkan pembentukan protein kinase dan kemudian berbagai fosforilasi dari enzim-
enzim kunci yang membangkitkan banyak fungsi intraselular.
Progesteron juga merupakan salah satu steroid yang disintesis didalam ovarium
terutama dari kolesterol yang berasal dari darah. Walaupun dalam jumlah kecil hormon
progresteron ini juga diperoleh dari asetil koenzim A, yaitu suatu multipel yang dapat
berkombinasi untuk membentuk inti steroid yang tepat. Selama sintesis, progesteron dan
hormon kelamin pria, testosteron akan disintesis pertama kali, baru kemudian salama fase
folikular dari siklus ovarium, sebelum kedua hormon ini dikeluarkan dari ovarium, hampir
semua testosteron dan sebagian besar progesteron akan diubah menjadi esterogen oleh sel-sel
granulosa. Setelah terbentuk sel-sel granulosa kemudian progresteron dan esterogen
ditransfor dalam sitoplasma darah terutama berikatan dengan albumin plasma dan globulin
khusus pengikat esterogen dan progresteron. Dalam waktu 30 menit progesteron disekresi,
yang kemudian berdegradasi menjadi steroid lain yang tidak mempunyai efek
progresterionik. Sedangkan hasil akhir dari degradasi progesteron sendiri yaitu pregnanediol
dan disekresi dalam urin.
Fungsi Hormon Progesteron :
Jenis hormon kelamin ovarium adalah estrogen dan progrestin. Sejauh ini hormon
yang paling penting dari esterogen adalah hormon estradiol dan yang paling penting dari
progestin adalah progresteron. Estrogen terutama meningkatkan poliferasi dan pertumbuhan
sel-sel khusus di dalam tubuh dan berperan dalam perkembangan sebagian besar karakteristik
kelamin sekunder pria. Sebaliknya, progrestin hampir berkaitan seluruhnya dengan persiapan
akir dari uterus untuk menerima kehamilan dan persiapan.
2. Senyawa anabolic
Contoh : oksimetolon, stanozolol, nandrolon, dan etilestrenol
a) Etilestrenol (argabolin), selain sebagai anabolik juga digunakan untuk pengobatan penyakit
debil yang kronik pada usia lanjut. Dosis oral :2mg 1-2 dd.
b) Nandrolon fenilpropianot (durabolin), digunakan untuk anabolik pada anak-anak,
pengobatan osteoporosis dan penyakit debil yang kronik. Dosis I.M : 25-50mg, setiap
minggu. Nandrolon dekanoat (Deca-durabolin), dosis I.M : 50-100mg setiap 2-4 minggu.
c) Stanozol (Winstrol), merupakan anabolik yang kuat dan dapat diberikan secara oral.
Anabolik ini sering disalahgunakan sebagai doping. Dosis oral : 2 mg 3 dd.
Contoh hormon androgen untuk penggunaan lain-lain :
a) Tibolon (Livial), digunakan untuk pengobataan gejala pasca menopause. Dosis oral : 2,5mg
1 dd.
b) Danazol (Azol, danocrine), senyawa androgen dengan efek yang relatif lemah untuk
memperkecil efek samping dosis oral untuk pengobatan endometriosis: 200mg 2 dd
A. Hormon Insulin
Istilah hormon pertama kali didefinisikan oleh Ernest H.Starling. Starling menggunakannya
untuk mendeskripsikan zat kimia yang disekresikan secara langsung ke dalam darah oleh kelenjar
tanpa duktus dalam mencapai tujuannya.
Hormon adalah suatu zat kimia yang dibebaskan kedalam darah oleh satu organ dan
dibawa ke bagian lain tubuh dimana ia akan memberikan respon tertentu pada jaringan
tertentu pula. Walaupun hormon di dalam darah dapat mencapai seluruh sel dalam tubuh,
mereka hanya akan memberikan efek pada sel-sel spesifik yang disebut sel target. Suatu sel
target memiliki molekul protein spesifik yang berperan sebagai reseptor untuk tempat
melekatnya hormon. Setiap tipe sel memiliki set protein yang berbeda, sehingga tanpa
molekul yang tepat ia tidak dapat berikatan dengan hormon.
Hormon bekerja dengan mengikat reseptor protein baik di dalam sel target atau pada
membran plasma mereka. Pengikatan hormon steroid membentuk kompleks hormon-reseptor yang
mempengaruhi ekspresi gen dalam inti sel target.
Pengikatan hormon non-steroid mengaktifkan messenger kedua yang mempengaruhi proses dalam
sel target.
Hormon dapat dibagi menjadi dua kelompok: Steroid dan nonsteroid. Hormon tipe
steroid adalah semua hormon seks (testosteron, estrogen dan progestron) dan substansi dari
korteks adrenal, seperti kortison, dan 1,25-dihidroksi-kolekalsiferol atau bentuk vitamin D.
Karena steroid semua merupakan derivat kolesterol, mereka disebut juga sterol.
Perbedaan antara kolestrol dan steroid terletak pada rantai samping yang berikatan dengan
struktur empat cincin dasar.
Hormon nonsteroid termasuk protein seperti hormon insulin dan hormon tumbuh. Mereka
termasuk molekul yang disebut amin, seperti hormon tiroid, yang merupakan asam amino
yang termodifikasi. Protein dan molekul amin merupakan molekul polar dan larut dalam air.
Oleh karena itu, hormon nonsteroid dapat dengan mudah masuk dan dibawa oleh plasma
darah namun tak dapat melewati membran sel lipid dalam perjalanannya masuk keluar sel.
Hormon bergerak dan disalurkan oleh tubuh melalui aliran darah dan bekerja pada sel target
serta proses kerjanya yang umumnya lebih lambat dari sistem saraf.
FUNGSI SISTEM HORMON
1. Respon thd stres dan cedera
2. Pertumbuhan dan perkembangan
3. Reproduksi
4. Metabolisme energi
5. Metabolisme cairan dan elektrolit
6. Respon kekebalan tubuh
KARAKTERISTIK HORMON
1. Disekresi dalam jumlah kecil
2. Pelepasan pulsatif dalam irama sirkadian (pagi tinggi → siang rendah → sore tinggi →
malam rendah)
3. Bekerja sesuai respon fisiologi
4. Sebagian besar dinonaktifkan dalam hati dan diekskresi dalam urine
Hormon non-steroid terbuat dari asam amino. Mereka tidak larut dalam lemak, sehingga
mereka tidak dapat berdifusi melintasi membran plasma sel target. Sebaliknya, hormon non-
steroid berikatan dengan reseptor pada membran sel (lihat Gambar di bawah). Pengikatan
hormon memicu enzim dalam membran sel. Enzim mengaktifkan molekul lain, yang disebut
pesan kedua, yang mempengaruhi proses dalam sel. Kebanyakan hormon endokrin adalah
hormon non-steroid, termasuk hormon insulin dan tiroid.
Hormon oleh sistem endokrin diatur terutama melalui umpan balik negatif. Dalam umpan
balik negatif, peningkatan aktivitas hormon menyebabkan penurunan dalam produksi
hormon. Dalam umpan balik positif, peningkatan aktivitas hormon menyebabkan
peningkatan produksi hormon. Hormon disekresikan oleh dua jenis kelenjar yaitu kelenjar
eksokrin dan kelenjar endokrin. Kelenjar eksokrin termasuk kelenjar tertentu seperti keringat,
ludah, pankreas dan kelenjar susu. Sebaliknya, kelenjar endokrin tidak memiliki saluran dan
melepaskan sekresinya langsung ke dalam cairan antar sel atau ke dalam darah. Contoh
kelenjar endokrin adalah hipofisis , tiroid, paratiroid, adrenal , pankreas dan organ
reproduksi.
1. Hormon Insulin
Insulin adalah sebuah hormon polipeptida yang mengatur metabolisme karbohidrat.
Selain merupakan "efektor" utama dalam homeostasis karbohidrat, hormon ini juga ambil
bagian dalam metabolisme lemak (trigliserida) dan protein – hormon ini
bersifat anabolik yang artinya meningkatkan penggunaan protein. Hormon tersebut juga
memengaruhi jaringan tubuh lainnya.
Insulin menyebabkan sel (biologi) pada otot dan adiposit menyerap glukosa dari sirkulasi
darah melalui transporter glukosa GLUT1 dan GLUT4 dan menyimpannya
sebagai glikogen di dalam hati dan otot sebagai sumber energi. Kadar insulin yang rendah
akan mengurangi penyerapan glukosa dan tubuh akan mulai menggunakan lemak sebagai
sumber energi.
Insulin digunakan dalam pengobatan beberapa jenis diabetes mellitus. Pasien dengan
diabetes mellitus tipe 1 bergantung pada insulin eksogen (disuntikkan ke bawah
kulit/subkutan) untuk keselamatannya karena kekurangan absolut hormon tersebut; pasien
dengan diabetes mellitus tipe 2 memiliki tingkat produksi insulin rendah atau kebal insulin,
dan kadang kala membutuhkan pengaturan insulin bila pengobatan lain tidak cukup untuk
mengatur kadar glukosa darah.
Insulin adalah hormon yang dihasilkan pankreas, sebuah organ di samping lambung.
Hormon ini melekatkan dirinya pada reseptor-reseptor yang ada pada dinding sel. Insulin
bertugas untuk membuka reseptor pada dinding sel agar glukosa memasuki sel. Lalu sel-sel
tersebut mengubah glukosa menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan aktivitas.
Dengan kata lain, insulin membantu menyalurkan gula ke dalam sel agar diubah menjadi
energi. Jika jumlah insulin tidak cukup, maka terjadi penimbunan gula dalam darah sehingga
menyebabkandiabetes.
2. Glukagon
a. Pengertian
Glukagon adalah antagonis dari insulin: yang disekresi pada saat kadar gula darah
dalam darah rendah. Pada prinsipnya menaikkan kadar gula di dalam darah. Dia diproduksi di
sel alpha dari pankreas. Glukagon melewati dalam proses sintesenya yang disebut
sebagai limited proteolyse, yang artinya molekul glucagon berasal dari prohormon yang
lebih tepatnya disebut sebagai prohormon. Gen untuk glukagon selain di pankreas juga
terdapat di otak dan sel enteroendokrin L di sistem pencernaan (Ileum dan Kolon).
Glukagon adalah sebuah hormon yang dikeluarkan oleh pulau Langerhans di pankreas, yang
meningkatkan konsentrasi glukosa dalam darah dengan merangsang pemecahan metabolisme
glikogen. Fungsi glukogan bertentangan dengan fungsi insulin.
Glukagon juga hormon yang terlibat dalam mengendalikan gula darah
(glukosa) tingkat. [Hal ini disekresikan ke dalam aliran darah oleh sel-sel alfa, ditemukan di
pulau Langerhans, di pankreas.
Sel-sel alfa glukagon mensekresi mengelilingi inti sel beta penghasil insulin mensekresi, yang
mencerminkan hubungan yang erat antara kedua hormon.
Peran glukagon dalam tubuh adalah untuk mencegah kadar glukosa darah turun terlalu
rendah. Untuk melakukan hal ini, ia bertindak pada hati dalam beberapa cara:
Ini merangsang konversi glikogen yang tersimpan (disimpan dalam hati) menjadi glukosa
yang dapat dilepaskan ke dalam aliran darah. Proses ini disebut glikogenolisis.
Hal ini mendorong produksi glukosa dari molekul asam amino. Proses ini
disebut glukoneogenesis.
Ini mengurangi konsumsi glukosa oleh hati sehingga banyak glukosa mungkin dapat
disekresikan ke dalam aliran darah untuk mempertahankan kadar glukosa darah.
Glukagon juga bekerja pada jaringan adiposa untuk merangsang pemecahan
Simpanan lemak ke dalam aliran darah.
Glukagon dikendalikan dengan cara :
Glukagon bekerja bersama dengan hormon insulin untuk mengontrol kadar gula darah dan
menjaga mereka dalam tingkat yang ditetapkan. Glukagon dilepaskan untuk menghentikan
kadar gula darah turun terlalu rendah, sementara insulin dilepaskan untuk menghentikan
kadar gula darah naik terlalu tinggi.
Pelepasan glukagon dirangsang oleh glukosa darah rendah (hipoglikemia),
protein yang kaya makanan dan adrenalin (hormon penting lainnya untuk memerangi glukosa
rendah). Pelepasan glukagon dicegah oleh glukosa darah dan mengangkat karbohidrat dalam
makanan, terdeteksi oleh sel-sel di pankreas.
Dalam jangka panjang, glukagon sangat penting untuk respon tubuh terhadap kekurangan
makanan. Misalnya, mendorong penggunaan lemak yang tersimpan untuk energi dalam
rangka melestarikan terbatasnya pasokan glukosa.
b. Struktur:
Struktur primer dari Glukagon adalah yang terdiri dari 29 asam amino dan mempunyai
massa molekul 3483 Da. His-Ser-Gln-Gly-Thr-Phe-Thr-Ser-Asp-Tyr-Ser-Lys-Tyr-Leu-Asp-
Ser-Arg-Arg-Ala-Gln-Asp-Phe-Val-Gln-Trp-Leu-Met-Asn-Thr.
c. Regulasi
1. Stimulus sekresi glukagon adalah kondisi hipoglisemia atau jika konsentrasiasam
amino turun di dalam darah setelah konsumsi makanan yang kayaprotein. Walaupun begitu
konsumsi makanan yang kaya mengandung protein tidak hanya menstimulasi pengeluaran
hormon glukagon tetapi juga hormon insulin. Hormon neurotransmiter sistem saraf
autonom seperti Asetilkolindan Adrenalin lewat pencerap ß2 juga menstimulasi
pengeluaran hormon glukagon.
Selain itu juga sederetan hormon berikut yang diciptakan di sistem
pencernaan Gastrin, CCK, GIP, GH.
2. Inhibitor atau yang menghambat sekresi glukagon adalah kondisi hiperglisemiaatau jika
konsentrasi gula darah naik. Selanjutnya juga hormon insulin yang adalah
antagonisnya, GHIH, GLP-1, GABA, Sekretin, dan waktu makan yang kaya
kandungan karbohidrat
3. Efek
Glucagon mempunyai efek yang berlawanan dengan insulin, yakni :
a. Lipolisis; penguraian lemak. Ini terjadi di jaringan lemak
b. Proteolisis; penguraian protein. Ini terjadi di otot
c. Gluconeogenesis dan Glykogenolisis; membuat glukosa. Ini terjadi di hati
d. NaCl-, Kalsium-, dan Magnesiumresorption. Ini terjadi di bagian yang naik dan gemuk
dari Henle tubulus yakni ginjal.