Anda di halaman 1dari 12

UTS | AKHLAQUL WAL ADAB IRFAN

RESUME

PENGERTIAN DAN URGENSI AKHLAK

Secara bahasa, akhlak berasal dari kata khuluqun, berarti perangai, tingkah laku.
Secara istilah, akhlak adalah sifat dan watak seseorang yang terpatri di dalam jiwanya dan
tercermin pada tindak-tanduk dan perilakunya, baik sifat yang terpuji (seperti, berlaku jujur)
atau sifat yang tercela (contohnya, berbohong).

Islam sebagai agama sempurna yang Allah ridai, tidak hanya mengajarkan ritual
ibadah saja, tetapi juga menaruh perhatian terhadap akhlak mulia bahkan memerintahkan
umatnya agar berakhlak yang meulia dan meneladani Rasulullah saw. Allah berfirman.

َ ٍ‫ك لَ َعلى ُخلُق‬


ٍ‫ع ِظيم‬ ٍَ َّ‫َو ِإن‬

“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al-Qalam
[68]: 4)

ٍَّ ‫ّللاَ َو آاليَ آو ٍَم آاْل ِخ ٍَر َوذَ َك ٍَر‬


ٍ‫ّللاَ ٍَك ِثيرا‬ َ ‫ّللاِ أُس َآوةٍ َح‬
ٍَّ ‫سنَةٍ ِل َمن َكانٍَ َي آر ُجو‬ ٍَّ ‫ل‬ ُ ‫لَقَ آٍد َكانٍَ لَ ُك آٍم فِي َر‬
ٍِ ‫سو‬

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia
banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab [33]: 21)

Akhlak yang baik dan terpuji adalah akhlak para nabi dan rasul serta akhlak para
sahabat dan ulama-ulama Islam yang wajib kita teladani. Akhlak dan perangai yang terpuji
merupakan pilar yang sangat penting dalam membangun masyarakat yang harmonis, tentram
dan langgeng. Lawan dari akhlak terpuji adalah akhlak tercela seperti berbohong, berkhianat,
merampas hak orang lain, kikir, bersikap kasar dan lain-lain yang tentunya menyebabkan
rusaknya keberlangsungan hidup masyarakat dan keamanan mereka sehingga mereka saling
tidak percaya satu sama lain.
KEDUDUKAN AKHLAK DALAM ISLAM

1. Akhlak dan Islam saling berhubungan


Akhlak hasanah (akhlak baik) merupakan sebagian daripada iman sebagaimana
sabda Nabi Muhammad saw. riwayat Bukhari No. 9, dan Muslim No. 35.
Akhlak yang baik seperti, malu (al-haya’), jujur (ash-shidqu), sabar (ash-shobur),
bersyukur (asy-syukr), al-karuma, tawadlu merupakan sebagian daripada iman
yang Allah Swt perintahkan. Barangsiapa yang memberlakukan akhlak yang baik,
maka kuatlah iman seseorang tersebut. Begitupun sebaliknya.
2. Penyempurnaan akhlak yang mulia merupakan salah satu misi Rasulullah
Lihat HR. Ahmad, 2/381. HR Bukhari, 273.
Turunnya para nabi dan rasul terutama Nabi Muhammad adalah untuk
menyempurnakan akhlak. Sifat jujur, sabar dan malu merupakan sebagian dari
akhlak yang Allah sempurnakan melalui rasul-Nya kepada umat manusia. Ulama
berpendapat bahwa akhlak yang sempurna merupakan sebagian besar dari sifat
orang-orang mukmin.
3. Perbedaan tingkatan derajat orang-orang yang beriman berdasarkan akhlak
mereka
Orang-orang yang beriman memiliki akhlak terpuji yang Allah Swt perintahkan
melalui nabi-Nya, semakin banyak melakukan akhlak yang baik maka semakin
tinggi derajatnya. Sungguh akhlak yang tercela menyebabkan lemahnya derajat
orang beriman, seperti melakukan kebohongan hingga berujung pada kekhilafan.
Berkhianat yang berujung pada nifak, layaknya sifat orang-orang munafik.
4. Akhlak yang baik adalah penyebab masuk surga setelah ketakwaan
Dari banyaknya faedah di antara ketakwaan dan melakukan akhlak baik dalam
rangka ibadah kepada-Nya, sungguh Allah Azza wa Jalla akan memasukkan
mereka yang melakukannya dengan kemantapan, pada surga-Nya.
Lihat HR. Tirmidzi, No. 2004.
5. Akhlak yang baik termasuk amal yang berat dalam mizan (timbangan) pada
hari kiamat nanti
Lihat HR. Abu Daud: 4799. Tirmidzi: 2002.
Semakin agung suatu akhlak seseorang sehingga memasuki derajat keutamaan
pada dirinya maka terhitunglah keagungan akhlak tersebut sebagai amal yang
berat dalam timbangan pada hari kiamat nanti.
6. Orang yang senantiasa berperangai dengan akhlak yang baik akan
menggapai derajat hamba-hamba Allah yang rajin beribadah
Lihat HR. Thabrani, No. 794.
7. Dekat dan jauhnya manusia kepada Nabi Muhammad saw. pada hari kiamat
tergantung keteguhan mereka dalam mempertahankan akhlak yang baik di
dunia
Lihat HR. Tirmidzi No. 791.
Di antara kewajiban bagi setiap muslim adalah melakukan akhlak yang terpuji,
semakin teguh dalam berbuat baik maka semakin dekatlah ia pada Rasulullah
pada hari kiamat nanti. Begitupun sebaliknya, semakin lemah seseorang dalam
mempertahankan akhlak yang baik di dunia maka ia semakin membuat jarak yang
memisahkan dirinya terhadap Nabi kelak pada hari kiamat.

BEBERAPA CONTOH AKHLAK TERPUJI

1. JUJUR
Jujur adalah mengatakan yang benar atau memberitakan tentang sesuatu sesuai
dengan kenyataan. Kejujuran ini mencakup: jujur dalam ucapan, niat, transaksi,
perjanjian dan kondisi.
a. Jujur dalam berbicara dengan sebenar-benarnya dan tidak mengabarkan kecuali
hal tersebut tidak bertentangan dengan kenyataan.
b. Jujur dalam melakukan kehendak, niat dan mengembalikannya pada keikhlasan,
maka tidaklah suatu keinginan seorang muslim tercermin dari perkataan maupun
perbuatan kecuali hanya mengharap rida Allah Swt.
c. Jujur dalam melakukan muamalah, khususnya bertransaksi di antara sesama
manusia seperti transaksi jual-beli, utang dan bisnis. Di dalamnya, tidaklah
berbuat curang dan tidak bersumpah palsu.
d. Jujur dalam perjanjian, karena tidaklah suatu janji dibuat melainkan untuk
ditepati. Jika tidak ditunaikan, maka hal ini dapat membahayakan para pelakunya
hingga terjerumus sebagai orang yang memiliki tanda-tanda nifak.
e. Jujur dalam suatu hal, situasi dan kondisi. Tidak menyembunyikan suatu perkara
dan tidak mengaku-aku atas apa yang tidak dikerjakannya.
Dalam Islam sendiri, kejujuran adalah perangai yang sangat terpuji yang akan
mengantar kepada kebajikan lainnya dan akan mengantarkan pelakunya sampai ke
surga, sebagaimana telah disebutkanٍ dalamٍ firmanٍ Allahٍ Ta’alaٍ QS.ٍ Taubah: 119,
HR. Bukhari, No. 5219 dan HR. Muslim No. 2130.

َّ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينٍَ آ َمنُوٍاآ اتَّقُوٍاآ ّللاٍَ َو ُكونُوٍاآ َم ٍَع ال‬
-١١٩- ٍَ‫صا ِدقِين‬
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan
bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar.”ٍ(At-Taubah: 119).

Ciri dan ganjaran dari akhlak jujur ini tercermin dalam firmanٍ Allahٍ Ta’ala
QS. Ahzab: 23-24.

َ ‫ع َل آي ٍِه فَ ِم آن ُهم َّمن َق‬


ٍ‫ضى ن آَحبَ ٍهُ َو ِم آن ُهم َّمن يَنت َ ِظ ُر‬ ٍَّ ‫عا َهد ُوا‬
َ َ‫ّللا‬ َ ‫صدَقُوا َما‬ َ ٍ‫ِمنٍَ آال ُمؤآ ِم ِنينٍَ ِر َجال‬
ٍَ ُ ‫ِب آال ُمنَافِ ِقينٍَ إِن شَاء أ َ آٍو يَت‬
‫وب‬ ٍَ ‫ص آدقِ ِه آٍم َويُعَذ‬
ِ ِ‫صا ِدقِينٍَ ب‬ ٍَّ ‫ي‬
َّ ‫ّللاُ ال‬ ٍَ ‫ ِل َي آج ِز‬-٢٣- ٍ‫َو َما بَدَّلُوا تَ آبدِيل‬
-٢٤- ٍ‫غفُوراٍ َّر ِحيما‬
َ ٍَ‫ّللاَ َكان‬
ٍَّ ‫ن‬ٍَّ ِ‫علَ آي ِه آٍم إ‬
َ
“Di antara orang-orang Mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa
yang telah mereka janjikan kepada Allah. Dan di antara mereka ada yang gugur, dan
di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak
mengubah (janjinya), Agar Allah Memberikan balasan kepada orang-orang yang
benar itu karena kebenarannya, dan mengazab orang munafik jika Dia Kehendaki,
atau Menerima tobat mereka. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”ٍ
(Al-Ahzab: 23-24)

Kejujuran adalah bukti keistiqomahan seseorang, sehingga orang-orang akan


mempercayainya dan menghormatinya. Ketika seorang pemimpin berlaku jujur, maka
orang-orang yang dipimpinnya semakin banyak untuk mengambil nasehat darinya.
Kedamaian akan datang tatkala masyarakat memberlakukan kejujuran dalam
keseharian, sebagai contoh, ketika seorang guru berlaku jujur dalam menyampaikan
ilmu, seorang sahabat berjanji dan dapat menepatinya, pun pelaku bisnis bertransaksi
dengan transparan.
Adapun jika lawan dari jujur (sikap dusta) sudah merajalela pada keseharian,
maka timbul di dalam masyarakat suatu sikap saling curiga, adanya permusuhan
hingga konflik tiada henti.

2. MALU
Malu adalah sebuah perangai yang mengajak untuk meninggalkan maksiat dan
segala sesuatu yang buruk. Malu juga merupakan perangai yang mengajak untuk
menunaikan hak-hak Allah Swt dan hak-hak manusia dengan sebaik-baiknya. Itulah
al-haya’ (malu yang terpuji) berbeda dengan al-khajal yang berarti segan untuk
melakukan hal-hal yang positif dan bermanfaat, seperti segan untuk melakukan amar
makruf nahi munkar dan segan untuk bertanya tentang ilmu.
Dalam Islam, kedudukan al-haya’ atau malu yang terpuji ini merupakan
sebagian daripada iman. Ciri bagi para pelakunya adalah meninggalkan maksiat dan
segala sesuatu yang buruk. Cerminan al-haya’ dapat kita temukan pada para nabi,
seperti Nabi Musa a.s. dan Nabi Muhammad saw.

3. AMANAH
Amanah adalah melaksanakan yang dititipkan kepadanya baik berhubungan
dengan hak-hak Allah atau hak-hak manusia. Lawan dari pada amanah adalah
khianat.
Dalam Islam, amanah merupakan sebagian daripada kesempurnaan iman.
Tidaklah sempurna iman seseorang, melainkan amanah datang padanya dan ia dapat
menunaikannya. Perintah Allah Swt dalam firman-Nya QS. An-Nisa: 58.

ٍ‫اس أَن ت َ آح ُك ُموٍاآ ِب آال َع آد ِل‬ ٍِ ‫ّللاَ َيأ آ ُم ُر ُك آٍم أَن تُؤدُّوٍاآ األ َ َمانَا‬
ٍ ِ َّ‫ت ِإلَى أ َ آه ِل َها َو ِإذَا َح َك آمتُم َبآٍينٍَ الن‬ ٍ ‫ن‬ٍَّ ‫ِإ‬
-٥٨- ٍ‫صيرا‬ ِ ‫س ِميعاٍ َب‬ َ ٍَ‫ّللاَ َكان‬
ٍ ‫ن‬ ُ ‫ّللا نِ ِع َّما َي ِع‬
ٍَّ ‫ظ ُكم ِب ٍِه ِإ‬ ٍَ ‫ن‬ ٍَّ ‫ِإ‬

“Sungguh, Allah Menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak


menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya
kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang Memberi
pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.” (An-Nisa:
58)
Allah memerintahkan manusia untuk menunaikan amanah baik hal yang
diembankan padanya dari hak-hak manusia lainnya maupun hal yang bersifat amanah
terhadap hak-hak Allah. Disebutkan dalam firman-Nya, surat Al-Ahzab:72.

‫ل فَأَبَيآنٍَ أَن يَ آح ِم آل َن َها َوأ َ آشفَ آقنٍَ ِم آن َها‬


ٍِ ‫ض َو آال ِجبَا‬
ٍ ِ ‫ت َو آاأل َ آر‬
ٍِ ‫س ٍَم َاوا‬ َ َ‫ضنَا آاأل َ َمانَ ٍة‬
َّ ‫علَى ال‬ ‫إِنَّا َع َر آ‬
-٧٢- ٍ‫ظلُوماٍ َج ُهول‬
َ ٍَ‫ان إِنَّ ٍهُ َكان‬
ٍُ ‫س‬ ِ ‫َو َح َملَ َها آ‬
َ ‫اْلن‬
“Sesungguhnya Kami telah Menawarkan amanat kepada langit, bumi dan
gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka
khawatir tidak akan melaksanakannya (berat), lalu dipikullah amanat itu oleh
manusia. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat bodoh,.” (Al-Ahzab 72)

Amanah merupakan sifat wajib bagi nabi sebagaimana disebutkan di dalam


QS. Asy-Syu’ara:ٍ107,ٍ125, 143, 162, 178.

-١٠٧- ٍ‫سولٍ أ َ ِمين‬


ُ ‫إِنِي لَ ُك آٍم َر‬
“Sesungguhnya aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,”
(As-Syu’ara:ٍ107)

Amanah ini dapat diterapkan dalam berbagai sektor, di antaranya adalah.


a. Amanah dalam bidang ilmu pengetahuandan akademis, dengan tidak menyontek
saat ujian atau mencuri karya ilmiah orang lain (plagiat) dan lain-lain.
b. Amanah dalam hal keahlian. Maka yang tidak ahli dalam bidang tertentu tidak
boleh dia mengaku-aku bahwa ia bisa mengerjakan hal itu. Oleh karena itu, segala
sesuatu harus diserahkan kepada ahlinya. Hal ini mencakup perkara-perkara yang
berkaitan dengan agama dan juga perkara-perkara dunia.
c. Amanah dalam memperlakukan anggota tubuh kita yang telah Allah amanahkan
kepada kita dengan menjaganya dari maksiat dan dosa. Sebagai contoh, tidak
menggunakan mata untuk melihat hal-hal yang dilarang dilihat. Menggunakan
pendengaran yang Allah Swt berikan sebagai jalan beribadah kepada-Nya.
d. Amanah dalam menjaga rahasia. Tatkala suatu perkara yang datang menjadi
perkara yang patut dirahasiakan, maka seorang yang amanah akan menyimpan dan
menjaganya dengan baik.
e. Amanah dalam persaksian dengan mengungkapkan yang sesungguhnya dan tidak
mengada-ada persaksian palsu. Disebutkan dalam HR. Abu Daud, No. 5128.
Tirmidzi, No. 2822. Ibnu Majah, No. 3745.
f. Amanah dalam bekerja. Selayaknya mengerjakan suatu pekerjaan yang ditugaskan
dengan penuh keikhlasan.
g. Amanah dalam jual-beli. Sebagai contoh, tidak memanipulasi timbangan.
Menghindari perbuatan maysir, gharar dan riba.

Hikmah dari berbuat amanah, di antaranya.


1. Mendatangkanٍ rida’ٍ Allah,ٍ sehinggaٍ seseorangٍ yangٍ amanahٍ dapatٍ masukٍ keٍ
dalam jannah-Nya.
2. Menegakkan kesalihan manusia. Seseorang diamanahkan suatu pekerjaan sesuai
dengan kapasitasnya hingga terjagalah keahliannya dan tumbuh kesalihan.
3. Tumbuhnya keikhlasan.
4. Terjaganya kehormatan seseorang.
5. Dihindarkan dari hal-hal yang haram.

4. KASIH SAYANG
Kasih sayang atau rahmah adalah kelembutan hati dan perasaan yang
berkonsekuensi memaafkan dan berbuat baik kepada yang lain.
Rasa kasih sayang dalam Islam, berkedudukan sebagaimana disebutkan dalam
hadits/surat berikut.
- HR. Bukhari, No. 7376. Muslim, No. 2319.
- HR. Abu Daud, No. 4942. Tirmidzi, No. 1924.
- HR. Abu Daud, No. 4941. Tirmidzi, No. 1935.
- QS. Al-Anbiya’:ٍ107.
- QS. Al-Fath: 29.

-١٠٧- ٍَ‫ل َر آح َمةٍ ِل آلعَالَ ِمين‬ ٍَ ‫س آلن‬


ٍ َّ ِ‫َاك إ‬ َ ‫َو َما أ َ آر‬
“Dan Kami tidak Mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi)
rahmat bagi seluruh alam.” (Al-Anbiya’:ٍ107)

ٍَ‫س َّجداٍ َي آبتَغُون‬ ٍِ َّ‫علَى آال ُكف‬


ُ ٍ‫ار ُر َح َماء َب آي َن ُه آٍم تَ َرا ُه آٍم ُر َّكعا‬ َ ‫ّللاِ َوالَّذِينٍَ َم َع ٍهُ أ َ ِشدَّاء‬
ٍَّ ‫ل‬ٍُ ‫سو‬
ُ ‫ُّم َح َّمدٍ َّر‬
ٍِ‫ك َمثَلُ ُه آٍم فِي الت َّ آو َراة‬ ُّ ‫ن أَث َ ٍِر ال‬
ٍَ ‫س ُجو ٍِد ذَ ِل‬ ٍ‫ّللا َو ِرض َآواناٍ ِسي َما ُه آٍم فِي ُو ُجو ِه ِهم ِم آ‬
ٍَِّ ٍَ‫فَضآلٍ ِمن‬
ٍ‫ع‬ ُّ ‫ب‬
َ ‫الز َّرا‬ ٍُ ‫سوقِ ٍِه يُ آع ِج‬ُ ‫علَى‬ َ ‫ظ فَا آست َ َوى‬ ‫جش آ‬
ٍَ َ‫َطأ ٍَهُ فَآزَ َر ٍهُ فَا آست َ آغل‬ ٍَ ‫ل َكزَ آرعٍ أ َ آخ َر‬
ٍِ ‫نجي‬ ِ ‫َو َمثَلُ ُه آٍم فِي آ‬
ِ ‫اْل‬
-٢٩- ٍ‫ع ِظيما‬ َ ٍ‫ت ِم آن ُهم َّم آغ ِف َرةٍ َوأ َ آجرا‬ ٍِ ‫صا ِل َحا‬ َّ ‫ع ِملُوا ال‬ َ ‫ّللاُ الَّذِينٍَ آ َمنُوا َو‬
ٍَّ َ‫ع ٍد‬ ٍَ َّ‫ِب ِه ٍُم آال ُكف‬
َ ‫ار َو‬
َ ‫ِليَ ِغي‬
ٍ‫ظ‬

“Muhammad adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersama dengan


dia bersikap keras terhadap orang-orang ka-fir, tetapi berkasih sayang sesama
mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-
Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat
mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan sifat-sifat mereka (yang diungkapkan)
dalam Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu
semakin kuat, lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya; tanaman itu
menyenangkan hati penanam-penanamnya, karena Allah hendak Menjengkelkan hati
orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang Mukmin). Allah Menjanjikan
kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka,
ampunan dan pahala yang besar.” (Al-Fath: 29)

Rasa kasih sayang ini harus diterapkan kepada orang tua, anak-anak, istri,
kerabat, anak-anak yatim, orang miskin, lemah, sakit, manula, pembantu dan orang-
orang lemah lainnya. Sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Israa’:ٍ23-24. Ar-Rum:
21. HR. Bukhari, No. 30. Muslim, No. 1661. HR. Bukhari, No. 2363. Muslim, No.
2244. Manfaat dari rasa kasih sayang disebutkan dalam HR. Muslim, No. 2865.

‫ك آال ِكبَ ٍَر أ َ َحد ُ ُه َما أ َ آٍو ِكلَ ُه َما‬ ٍَّ ‫ساناٍ ِإ َّما يَ آبلُغ‬
ٍَ َ‫َن ِعند‬ ٍِ ‫لَّ ِإيَّا ٍهُ َوبِ آال َوا ِلدَي‬
َ ‫آن ِإ آح‬ ٍ َ‫ُّك أ‬
ٍ ‫لَّ تَ آعبُدُوٍاآ ِإ‬ َ َ‫َوق‬
ٍَ ‫ضى َرب‬
ٍِ ُّ‫ح الذ‬
ٍَ‫ل ِمن‬ ٍَ ‫ض لَ ُه َما َجنَا‬ ‫ َو آ‬-٢٣- ٍ‫لَ تَ آن َه آر ُه َما َوقُل لَّ ُه َما قَ آولٍ َك ِريما‬
ٍ‫اخ ِف آ‬ ٍ ‫لَ تَقُل لَّ ُه َما أُفٍ َو‬
ٍ َ‫ف‬
َ ‫ار َح آم ُه َما َك َما َربَّيَانِي‬
-٢٤- ٍ‫ص ِغيرا‬ ‫ب آ‬ٍِ ‫الر آح َم ٍِة َوقُل َّر‬
َّ
“Dan Tuhan-mu telah Memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain
Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara
keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka
sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan
janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan
yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang
dan ucapkanlah, “Wahai Tuhan-ku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka
berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.” (Al-Israa’:ٍ23-24)

ٍَ ‫ن أَنفُ ِس ُك آٍم أ َ آز َواجاٍ ِلت َ آس ُكنُوا إِلَ آي َها َو َج َع‬


ٍ‫ل َب آي َن ُكم َّم َودَّةٍ َو َر آح َمة‬ ٍ‫ن آيَا ِت ٍِه أ َ آ‬
ٍ‫ن َخلَقٍَ لَ ُكم ِم آ‬ ٍ‫َو ِم آ‬
-٢١- ٍَ‫ك َْليَاتٍ ِلقَ آومٍ َيتَفَ َّك ُرون‬
ٍَ ‫ن فِي ذَ ِل‬
ٍَّ ِ‫إ‬
“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia Menciptakan
pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa
tenteram kepadanya, dan Dia Menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang.
Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran
Allah) bagi kaum yang berpikir.” (Ar-Rum: 21)

Selaraskan kasih sayang dengan keadilan


Kasih sayang juga harus dihubungkan dengan sikap adil, sebab tanpa sikap
adil tersebut, kasih sayang itu akan menjadi kasih sayang yang tercela. Seperti
seorang ibu yang menyayangi anaknya sehingga memanjakan anaknya dan tidak
mendidiknya dengan baik, atau kasihan terhadap orang-orang zalim dan pelaku
kejahatan dan membiarkan mereka tanpa dihukum.

5. SABAR

Sabar adalah menahan diri untuk tidak melakukan apa yang dilarang agama
dan akal. Sabar adalah sifat para nabi dan rasul.

Kedudukan dalam Islam, sebagaimana disebutkan dalam QS. Furqon: 75. Ar-
Ra’d:ٍ23-24. Az-Zumr: 10. HR. Muslim, No. 2999.

َ ‫ص َب ُروا َويُلَقَّ آونٍَ ِفي َها تَ ِحيَّةٍ َو‬


-٧٥- ٍ‫س َلما‬ ٍَ ِ‫أ ُ آولَئ‬
َ ‫ك ي آُجزَ آونٍَ آالغُ آر َف ٍةَ ِب َما‬
“Mereka itu akan diberi balasan dengan tempat yang tinggi (dalam surga)
atas kesabaran mereka, dan di sana mereka akan disambut dengan penghormatan
dan salam,” (Al-Furqon: 75).
‫علَ آي ِهم‬ ِ ‫ن آ َبا ِئ ِه آٍم َوأ َ آز َو‬
َ ٍَ‫اج ِه آٍم َوذ ُ ِريَّاتِ ِه آٍم َوال َملَ ِئ َك ٍةُ َي آد ُخلُون‬ ٍَ َ‫صل‬
ٍ‫ح ِم آ‬ ٍ‫عدآنٍ َي آد ُخلُو َن َها َو َم آ‬
َ ‫ن‬ َ
-٢٤- ‫ع آق َبى‬ َ ‫علَ آي ُكم ِب َما‬
ُ ‫ص َب آرت ُ آٍم فَ ِن آع ٍَم الد َِّار‬ َ ٍ‫سلَم‬ ٍِ ‫َجنَّاتٍُ ِمن ُك‬
َ -٢٣- ٍ‫ل َباب‬
“(yaitu) surga-surga ‘Adn, mereka masuk ke dalamnya bersama dengan
orang yang saleh dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya dan anak cucunya,
sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil
mengucapkan), “Selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu.” Maka alangkah
nikmatnya tempat kesudahan itu.” (Ar-Ra’d:ٍ23-24)

Sabar ini ada 3 macam, yaitu.


- Sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah
- Sabar untuk meninggalkan maksiat kepada Allah
- Sabar dalam menghadapi takdir dan ketentuan Allah

Manfaat ssbar dalam kehidupan.


1. Pahala yang tinggi
2. Menandakan keimanan yang sempurna
3. Mendapat pertolongan Allah Swt. (HR. Ahmad, 1/293).
4. Tumbuh sikap sebagai pembelajar di jalan Allah.
5. Mendapat pertolongan dan taufik dari Allah. (Surat Al-Anfal: 46)

Contoh sabar yang utama telah diterapkan ketika Nabi dan Sahabat Nabi
berjuang di jalan Allah, berdakwah menyebarkan Islam.

6. ‘IFFAH

‘Iffah dalam bahasa Arab berarti menjaga kehormatan dan harga diri dengan
cara menahan diri dari perbuatan-perbuatan haram dan yang tidak pantas dilakukan.

Kedudukannya dalam Islam, telah disebutkan dalam QS. Thaha: 131. Al-
Baqarah: 273. An-Nur: 33.

ٍ‫آك ِإلَى َما َمت َّ آعنَا ِب ٍِه أ َ آز َواجاٍ ِم آن ُه آٍم زَ آه َر ٍة َ آال َح َيا ٍِة الدُّن َيا ِلنَ آف ِتنَ ُه آٍم ِفي ٍِه َو ِر آز ُق‬
ٍَ ‫ع آينَي‬ ٍ َ ‫َو‬
ٍَّ ‫ل تَ ُمد‬
َ ‫َّن‬
-١٣١- ‫ك َخيآرٍ َوأ َ آبقَى‬
ٍَ ‫َر ِب‬
“Dan janganlah engkau tujukan pandangan matamu kepada kenikmatan yang
telah Kami Berikan kepada beberapa golongan dari mereka, (sebagai) bunga
kehidupan dunia, agar Kami Uji mereka dengan (kesenangan) itu. Karunia Tuhan-mu
lebih baik dan lebih kekal.” (Thaha: 131)

ٍ‫سبُ ُه ُمٍ آال َجا ِه ُل‬ ٍ ِ ‫ض آرباٍ فِي األ َ آر‬


َ ‫ض َي آح‬ َ ٍَ‫لَ يَ آست َ ِطيعُون‬
ٍ ِ‫ّللا‬
ٍ ‫ل‬ ٍِ ‫سبِي‬ ِ ُ ‫الَّذِينٍَ أ‬
َ ‫حص ُروٍاآ فِي‬
‫ِل آلفُقَ َراء‬
ٍ‫ّللاَ بِ ِه‬
ٍ ‫ن‬ ٍ‫اس إِ آل َحافاٍ َو َما تُن ِفقُوٍاآ ِم آ‬
ٍَّ ِ ‫ن َخيآرٍ فَإ‬ ٍَ َّ‫لَ يَسآأَلُونٍَ الن‬ ٍِ ُّ‫أ َ آغنِيَاء ِمنٍَ التَّعَف‬
ٍ ‫ف تَ آع ِرفُ ُهم بِسِي َما ُه آٍم‬
-٢٧٣- ٍ‫ع ِليم‬
َ
“ (Apa yang kamu infakkan) adalah untuk orang-orang fakir yang terhalang
(usahanya karena jihad) di jalan Allah, sehingga dia yang tidak dapat berusaha di
bumi; (orang lain) yang tidak tahu, menyangka bahwa mereka adalah orang-orang
kaya karena mereka menjaga diri (dari meminta-minta). Engkau (Muhammad)
mengenal mereka dari ciri-cirinya, mereka tidak meminta secara paksa kepada orang
lain. Apa pun harta yang baik yang kamu infakkan, sungguh, Allah Maha
Mengetahui.” (Al-Baqarah: 273)

‘Iffah ini dapat diterapkan dalam berbagai sektor, di antaranya adalah.

1. ‘Iffah dalam menjaga kemaluan, dengan menjauhi zina dan segala hal yang
mendekatkan diri kepada perzinaan seperti mengumbar pandangan kepada yang
tidak boleh dilihat, berpacaran, tidak mengenakan jilbab dan lain-lain.
2. ‘Iffah lisan dengan menahan diri dari kata-kata yang jorok. Sebagaimana
disebutkan dalam Hadits Riwayat / No.: Ahmad, 3839. Tirmidzi, 1987 dan 2619.
Bukhari, 312.
3. ‘Iffah dari meminta-minta kepada makhluk. Disebutkan dalam HR. Bukhari, No.
1470, 1480, 2047. Muslim, No. 1041.

Manfaatٍ‘iffah.

1. Selamat dari hal-hal tidak terpuji.


2. Masuk ke dalam surga Allah Swt.
3. Menjaga nafsu dari minta-minta
4. Dapat meningkatkan etos kerja
5. Disejajarkan dengan sabar.

Nabiٍ yangٍ terkenalٍ denganٍ ‘iffahnyaٍ dalahٍ nabiٍ Yusufٍ a.s.ٍ orangٍ yangٍ
menjagaٍ‘iffahnyaٍdiٍdalamٍbahasaٍArabٍdisebutٍ‘afiif.

7. BERANI

Keberanian berarti tidak gentar dalam menghadapi bahaya, kesulitan dan lain
sebagainya dalam merealisasikan hal-hal yang terpuji seperti membela agama,
mendirikan hak dan keadilan serta melawan kebatilan dan kejahatan.

Dan harus dibedakan antara keberanian dengan nekat, karena keberanian itu
dengan persiapan yang matang dan memperhitungkan akibat, adapun nekat itu tanpa
persiapan dan tanpa memperhitungkan akibat sama sekali.

Sikap berani ini sangat dibutuhkan dalam jihad dan berdakwah sebagaimana
dicontohkan nabi a.s. dan para sahabatnya. Lihat QS. At-Taubah: 111. HR. Bukhari,
No. 2790, 2795, 1877.

ٍَ‫ّللا فَ َي آقتُلُون‬
ٍِ ‫ل‬ ٍَ ‫ن لَ ُه ٍُم ال َجنَّةٍَ يُقَا ِتلُونٍَ ِفي‬
ٍِ ‫س ِبي‬ َ ُ‫ّللاَ ا آشت َ َرى ِمنٍَ آال ُمؤآ ِم ِنينٍَ أَنف‬
ٍَّ َ ‫س ُه آٍم َوأ َ آم َوا َل ُهم ِبأ‬ ٍ ‫ن‬ ٍَّ ‫ِإ‬
ٍِ ٍَ‫ن أ َ آوفَى ِب َع آه ِد ٍِه ِمن‬
‫ّللا فَا آست َ آبش ُِروٍاآ‬ ٍِ ‫ل َو آالقُ آر‬
ٍ‫آن َو َم آ‬ ٍِ ‫نجي‬ َ ٍ‫َويُ آقتَلُونٍَ َوعآدا‬
ِ ‫ع َل آي ٍِه َحقاٍ فِي الت َّ آو َرا ٍِة َو‬
ِ ‫اْل‬
-١١١- ‫ك ُه ٍَو آالفَ آو ٍُز آال َع ِظي ٍُم‬
ٍَ ‫ِب َب آي ِع ُك ٍُم الَّذِي َبا َي آعتُم ِب ٍِه َوذَ ِل‬

“Sesungguhnya Allah Membeli dari orang-orang Mukmin, baik diri maupun


harta mereka dengan Memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan
Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari
Allah di dalam Taurat, Injil, dan al-Quran. Dan siapakah yang lebih menepati
janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan
itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung.” (At-Taubah: 111)

Manfaat dari sikap berani bisa kita lihat dalam hadits riwayat Bukhari, No.
2908, 6369, 6370, 6369, 4317 dan HR. Muslim No. 2307, 1776.

Anda mungkin juga menyukai