Anda di halaman 1dari 21

PENELITIAN (RESEARCH)

Pengertian Penelitian:
Adalah upaya (aktivitas) yang bermaksud mencari jawaban
yang benar terhadap suatu masalah, dengan tujuan untuk
menemukan pengetahuan, mengembangkannya menjadi
ilmu dan atau menerapkannya dalam bentuk teknologi
menurut prosedur yang sistematis dengan menggunakan
metode-metode tertentu, yang berguna bagi masyarakat
(baik masyarakat ilmiah maupun umum).
KARAKTERISTIK PENELITIAN
1. Tujuan Penelitian
• Untuk mengembangkan pengetahuan,
• Untuk memecahkan masalah
2. Metode Penelitian
Cara-cara atau prosedur-prosedur yang digunakan dalam
mencapai tujuan penelitian yang dilakukan secara sistematis
dan terorganiasi.
Metodologi penelitian berisi pengetahuan yang mengkaji
ketentuan mengenai metode-metode yang digunakan dalam
penelitian.
3. Penelitian dan Ilmu
Penelitian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
mengembangkan pengetahuan.
Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan yang memiliki
kriteria tertentu.
PENGETAHUAN & ILMU
• Pengetahuan pada dasarnya merupakan hasil proses
melihat, mendengar, merasa dan berpikir yang menjadi
dasar manusia dalam bersikap dan bertindak.
• Ilmu (sains/science) adalah akumulasi pengetahuan yang
disusun secara sistematis dengan menggunakan metode-
metode tertentu, yang mampu menggambarkan
(mendeskripsi), menjelaskan (mengeksplanasi) dan
meramalkan (memprediksi) suatu kejadian (fenomena)
secara abstrak, general dan universal.
• Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan yang
memberikan penjelasan mengenai fakta atau fenomena
alam.
• Pengetahuan yang terkandung dalam ilmu dinilai sebagai
pengetahuan yang benar untuk menjawab masalah-
masalah dalam kehidupan.
METODE ILMIAH
• Metode/cara-cara/prosedur-prosedur yang digunakan untuk
memperoleh pengetahuan ilmiah (ilmu) yang dioperasionalkan
dalam penelitian disebut sebagai metode ilmiah atau
epistemilogi ilmu.

 Karakteristik Ilmu
Tidak semua pengetahuan berupa ilmu, karena ilmu
merupakan pengetahuan yang memiliki kriteria tertentu, yaitu:
1. Pengetahuan yang rasional: pengetahuan yang disusun
dengan menggunakan pikiran dan pertimbangan yang logis
atau masuk akal. (Menggunakan logika atau penalaran tertentu
dalam membuat kesimpulan).
2. Pengetahuan yang teruji: pengetahuan yang disusun
berdasarkan fakta atau fenomena berupa kejadian-kejadian
atau segala sesuatu yang dialami dalam kehidupan atau
tertangkap oleh pengalaman hidup manusia (empiris).
KRITERIA PENELITIAN ILMIAH
1. Menyatakan tujuan penelitian secara jelas
2. Menggunakan landasan teoritis dan metode pengujian data
yang relevan
3. Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji dari telaah
teoritis atau berdasarkan pengungkapan data
4. Mempunyai kemampuan untuk diuji ulang (replikasi)
5. Memilih data dengan presisi sehingga hasilnya dapat
dipercaya
6. Menarik kesimpulan secara obyektif
7. Melaporkan hasilnya secara parsimony (sederhana)
8. Temuan penelitian dapat digeneralisasi
PROSES PENELITIAN
Penelitian sebagai proses untuk mengembangkan pengetahuan dan
menjawab suatu permasalahan memerlukan terpenuhinya
persyaratan-persyaratan, antara lain :
1. Merupakan penyelidikan yang sistematis terhadap masalah
tertentu
2. Menggunakan metode ilmiah
3. Mengumpulkan bukti yang cukup dan representatif sebagai
dasar untuk menarik kesimpulan
4. Menggunakan penalaran logis dan tidak memihak (bias) dalam
menarik kesimpulan.
Secara garis besar proses penelitian antara lain :
(1) masalah atau pertanyaan penelitian,
(2) telaah teoritis,
(3) pengujian fakta, dan
(4) kesimpulan.
MASALAH/PERTANYAAN
PENELITIAN

TELAAH TEORITIS HIPOTESIS

PENGUJIAN FAKTA HASIL

KESIMPULAN

7
MASALAH PENELITIAN
• Penemuan masalah merupakan tahap penelitian yang paling
sulit dan krusial dan akan mempengaruhi pelaksanaan
tahap selanjutnya dalam proses penelitian.
• Proses penemuan masalah mencakup tahap-tahap antara
lain: identifikasi bidang permasalahan, pemilihan atau
penentuan pokok masalah, dan perumusan masalah atau
pertanyaan penelitian (research question).
MASALAH
Masalah adalah kesenjangan antara
“kenyataan” dengan “harapan” yang
kemungkinan jawabannya lebih dari satu
alternatif jawaban, dan sangat penting
untuk dipecahkan; jika tidak dipecahkan
akan mengganggu suatu “proses
kehidupan”
FENOMENA dan KONSEP
• Fenomena merupakan suatu kejadian nyata dapat
berupa wujud, bentuk/bangun, proses atau fungsi
(peranan dalam suatu hal).
• Konsep merupakan istilah singkat yang
menggambarkan fenomena.
• Konsep mengekpresikan suatu abstraksi yang
terbentuk melalui generalisasi dari pengamatan
terhadap fenomena-fenomena dengan cara menyusun
dan mengklasifikasikan fenomena-fenomena (antara
lain berupa: objek, kejadian, proses dll) yang memiliki
kesamaan karakteristik.
VARIABEL

• Variabel adalah konsep, tapi tidak semua konsep


adalah variabel.
• Konsep yang mempunyai variasi sifat, besaran, atau
jumlah yang bernilai kategorial (berjenjang) disebut
variabel.
• Variabel adalah konsep yang dapat diberi nilai atau
yang dapat diukur dengan berbagai macam nilai untuk
memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai
fenomena- fenomena.
• Nilai variabel dapat berupa angka atau atribut yang
menggunakan ukuran skala dalam suatu kisaran
tertentu.
Kenyataan dan Harapan

• Kenyataan adalah kejadian-kejadian nyata yang


dipikirkan atau ditangkap oleh indera.
• Harapan, bukan harapan sebagaimana diartikan
umum, yaitu segala sesuatu yang diinginkan atau
sesuai dengan keinginan (senang, sehat, untung
dsb), melainkan suatu keharusan, kewajaran,
ketentuan, patokan atau ukuran sebagaimana
terkandung dalam konsep/variabel, teori, dan atau
hukum yang berlaku.
Langkah-langkah Penetapan
Masalah Penelitian

• Paparan tentang kejadian nyata (kenyataan) yang dipikirkan


atau ditangkap indera;
• Paparan tentang harapan : ketentuan, kewajaran, keharusan,
patokan, atau ukuran yang terkandung dalam konsep, teori
dan atau hukum, di mana kejadian nyata itu terkandung di
dalamnya; yang diperoleh dari referensi- referensi;
• Paparan tentang “kesenjangan antara kenyataan dan harapan”
itu;
• Paparan tentang alternatif jawaban/pemecahan terhadap
kesenjangan yang lebih dari satu alternatif; dan
• Paparan tentang pentingnya kesenjangan itu dipecahkan; jika
tidak dipecahkan akan mengganggu atau berpengaruh pada
apa.
TELAAH TEORITIS
• Merupakan tahap dalam proses penelitian yang bertujuan
untuk menyusun kerangka teoritis yang menjadi dasar untuk
menjawab masalah atau pertanyaan peneltian.
• Digunakan untuk menjelaskan fakta yang diteliti.
• Merupakan tahap penelitian yang menguji terpenuhinya
kriteria pengetahuan yang rasional.
• Teori-teori yang ditelaah berasal dari literatur, diantaranya
berupa hasil penelitian-penelitian sebelumnya sering disebut
juga telaah literatur (literature reviw).
• Jawaban masalah penelitian dari proses telaah teoritis
merupakan dugaan-dugaan yang dirumuskan dalam bentuk
pernyataan yang disebut hipotesis yang perlu diuji.
HIPOTESIS

Hipotesis menyatakan hubungan yang diduga secara logis


antara dua variabel atau lebih dalam rumusan proposisi yang
dapat diuji secara empiris.
Hipotesis dikembangkan dari telaah teoritis sebagai jawaban
sementara dari masalah atau pertanyaan penelitian yang
memerlukan pengujian secara empiris.
PENGUJIAN FAKTA
Pengujian fakta/pengujian data, terdiri dari: pemilihan, pengumpulan, dan
analisis fakta yang terkait dengan masalah yang diteliti.
 Pemilihan data: berkaitan dengan penentuan jumlah dan jenis data
yang diteliti.
 Pengumpulan data: berkaitan dengan sumber dan cara untuk
memperoleh data penelitian.
 Analsisi data merupakan bagian dari proses pengujian data yang
hasilnya digunakan sebagai bukti yang memadai untuk menarik
kesimpulan penelitian. Agar hasilnya memberikan bukti yang
meyakinkan, umumnya digunakan teknik statistik untuk menganalisis
data penelitian. Teknik statistik yang akan digunakan tergantung pada
konteks jawaban atau pemecahan masalah yang diinginkan dalam
penelitian.
KESIMPULAN
Kesimpulan merupakan hasil penelitian yang memberi
balikan (feed-back) pada masalah atau pertanyaan penelitian
dan dapat bermanfaat dalam pengambilan keputusan.
Kesimpulan penelitian yang lebih menekankan pada
pengembangan ilmu kemungkinan dapat berupa:
1. Dukungan atau penolakan terhadap hipotesis penelitian
yang dikembangkan dari telaah teoritis, atau
2. Pengungkapan fakta yang digunakan sebagai dasar untuk
penyusunan teori atau hipotesis.
PARADIGMA PENELITIAN
Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang
menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta
kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap ilmu atau
teori.
Paradigma penelitian juga menjelaskan bagaimana peneliti
memahami suatu masalah dan kriteria pengujian sebagai
landasan untuk menjawab masalah penelitian.
Paradigma penelitian merupakan gambaran pola pikir yang
menunjukkan hubungan antar variabel yang diteliti, sekaligus
memberikan gambaran model konseptual pertautan
beberapa variabel. Dari kerangka pemikiran menghasilkan
pemikiran baru sehingga mencerminkan jenis dan jumlah
identifikasi masalah yang akan dijawab melalui penelitian.
PARADIGMA PENELITIAN
Paradigma penelitian secara ekstrem dibedakan menjadi:
1. Paradigma Kuantitatif: Menekankan pada pengujian teori-
teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka
dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik.
Penelitian-penelitian dengan pendekatan deduktif yang
bertujuan menguji hipotesis termasuk dalam paradigma ini.
2. Paradigma Kualitatif: Menekankan pada pemahaman
mengenai masalah-masalah dalam kehidupan sosial
berdasarkan kondisi realitas atau natural setting yang
holistis, kompleks, dan rinci. Penelitian-penelitian dengan
pendekatan induktif yang mempunyai tujuan penyusunan
kontruksi teori atau hipotesis melalui pengungkapan fakta
termasuk dalam paradigma ini.
Perbedaan Asumsi Paradigma
Kuantitatif dengan Kualitatif
Paradigma Kuantitatif Paradigma Kualitatif
Realitas bersifat obyektif Realitas bersifat subyektif
dan berdimensi tunggal dan berdimensi banyak
Peneliti independen Peneliti berinteraksi dengan
terhadap fakta yang diteliti fakta yang diteliti
Bebas nilai dan tidak bias Tidak bebas nilai dan bias
Pendekatan deduktif Pendekatan induktif
Pengujian teori dengan Penyusunan teori dengan
analisis kuantitatif analisis kualitatif
BERPIKIR INDUKTIF DAN DEDUKTIF
• Berpikir induktif adalah berpikir generalisasi yang bersifat a
posteriari, yaitu berpikir tentang sejumlah fenomena yang
telah ada pada empirik, yang bersifat
khusus/spesifik/partikular ke arah satu fenomena yang
bersifat umum (general), baik lokal maupun universal.
Dengan perkataan lain, merangkum (menyimpulkan) sejumlah
hal-hal khusus (spesifik/partikular) menjadi hal yang bersifat
umum (general). Hasilnya disebut induksi (rangkuman/
kesimpulan umum/general).
• Berpikir deduktif adalah kebalikan dari berpikir induktif. Jika
berpikir induktif berangkat dari hal-hal yang khusus
(spesifik/partikluar) dan bersifat a posteriori kepada hal-hal
yang bersifat umum (general) dan universal, maka berpikir
deduktif berangkat dari hal-hal yang bersifat umum
(general) dan universal kepada hal-hal yang bersifat khusus
(spesifik/partikular) dan besifat a priori.

Anda mungkin juga menyukai