Anda di halaman 1dari 13

BY.

HERDIYANA
DEFINISI TEORI
Menurut Kerlinger: Teori merupakan suatu kumpulan konstruk (construct) atau konsep
(concepts), definisi (definitions), dan proposisi (propositions) yang menggambarkan
fenomena secara sistematis melalui penentuan hubungan antar variable dengan tujuan
untuk menjelaskan (memprediksi) fenomena alam.
Tiga hal yang diungkap dalam definisi teori, yaitu:
1. Elemen teori terdiri atas: construct, konsep, definisi dan proposisi;
2. Elemen-elemen teori memberikan gambaran sistematis mengenai fenomena
melalui penentuan hubungan antar variabel;
3. Tujuan teori adalah untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena alam.

KONSEP-CONSTRUCT
Konsep atau construct penelitian merupakan dasar pemikiran peneliti yang kemudian
dikomunikasikan kepada orang lain. Oleh karena itu peneliti harus merumuskan
konsep atau konstruk dengan baik agar hasilnya dapat dimengerti oleh orang lain dan
memungkinkan untuk direplikasi atau dieksistensi oleh peneliti yang lain.
 Konsep
Konsep mengekpresikan suatu abstraksi yang terbentuk melalui
generalisasi dari pengamatan terhadap fenomena-fenomena. Konsep
merupakan abstraksi dari realitas yang tersusun dengan
mengklasifikasikan fenomena-fenomena (antara lain berupa: objek,
kejadian, proses dll) yang memiliki kesamaan karakteristik.
 Konstruk (Construct)
Construct bukan hanya sekedar konsep-konsep yang lebih abstrak,
melainkan mempunyai makna tambahan yang sengaja diadopsi untuk
keperluan ilmiah.
Construct digunakan secara sistematis untuk penelitian ilmiah melalui
dua cara, yaitu:
1. Mengoperasionalisasikan construct ke dalam konsep-konsep yang
dapat diamati dan diukur menjadi variabel penelitian;
2. Menghubungkan construct yang satu dengan yang lain menjadi suatu
konstruksi teori.
 Secara lengkapnya proposisi adalah kalimat
pernyataan yang terdiri dari dua variabel atau lebih
yang menyatakan hubungan sebab-akibat
(kausalitas) hakiki. Dengan demikian proposisi itu
adalah wujud dari “eksplanasi” (dan prediksi)_dari
ilmu (schience) yang diperoleh dengan cara
menghubungkan suatu pikiran dengan kenyataan
dan atau dengan pemikiran lain berdasarkan
pengalaman yang berulang-ulang dengan
pemahaman kausalitas hakiki dan universal.
VARIABEL
Variabel adalah segala sesuatu yang dapat diberi berbagai
macam nilai. Variabel merupakan representasi dari construct
yang dapat diukur dengan berbagai macam nilai. Variabel
memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomena-
fenomena yang digeneralisasi dalam construct.
Variabel adalah construct yang diukur dengan berbagai
macam nilai untuk memberikan gambaran yang lebih nyata
mengenai fenomena- fenomena.

Nilai Variabel
Variabel dapat diukur dengan berbagai macam nilai
tergantung pada construct yang diwakilinya. Nilai variabel
dapat berupa angka, atribut yang menggunakan ukuran skala
dalam suatu kisaran tertentu.
TIPE-TIPE VARIABEL PENELITIAN
Variabel penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan
beberapa pendekatan yaitu:
A. Berdasarkan Fungsi Variabel
1. Variabel independen adalah tipe variabel yang
menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain.
Variabel ini juga dinamakan variabel yang diduga sebagai
sebab (presumed cause variable) atau disebut juga
variabel yang mendahului (antecedent variable).

2. Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan


atau dipengaruhi oleh variabel independent. Variabel ini
juga sering disebut sebagai variabel akibat (presumed
effect variable) atau disebut juga variabel konsekuensi
(consequent variable).
3. Variabel Moderating
Variabel moderating adalah variabel-variabel yang
memperkuat atau memperlemah hubungan langsung
antara variabel independen dengan variabel dependen.
Sifat atau arah hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen kemungkinan positif atau
negatif tergantung pada variabel moderating, oleh karena
itu variabel ini juga disebut variabel contigency.

4. Variabel Intervening
Variabel intervening adalah tipe variabel-variabel yang
mempengaruhi hubungan antara variabel-variabel
independen dengan variabel-variabel dependen menjadi
hubungan yang tidak langsung. Letaknya adalah antara
veriabel independen dengan veriabel dependen, sehingga
variabel independen tidak langsung menjelaskan atau
mempengaruhi variabel dependen.
B. Berdasarkan Skala Nilai Variabel
1. Variabel Kontinu (Continuous Variable)
Variabel kontinu adalah tipe variabel penelitian yang
memiliki kumpulan nilai yang teratur dalam kisaran
tertentu. Nilai dalam variabel ini setidaknya
menggambarkan peringkat atau jarak berdasarkan skala
pengukuran tertentu.
Contoh : tinggi-sedang-rendah; jarak 1-7

2. Variabel Kategoris (Categorical Variable)


Variabel kategoris adalah tipe-tipe variabel penelitian yang
memiliki nilai berdasarkan kategori tertentu atau lebih
dikenal dengan sebutan skala nominal.
Contoh variabel jenis kelamin (pria = 1, wanita = 2)
C. Berdasarkan Perlakuan terhadap Variabel
Jenis variabel ini sering digunakan dalam penelitian
eksperimen, karena dengan demikian dapat diketahui
variabel mana yang diberi perlakuan dan yang tidak
mendapat perlakuan.
1. Variabel Aktif (Active Variable) adalah variabel-variabel
penelitian yang dimanipulasi untuk keperluan penelitian
eksperimen.
2. Variabel Atribut adalah variabel-variabel penelitian yang
tidak dapat dimanipulasi seperti : jenis kelamin,
intelegensia manusia, sikap, dll.
 Peran Penelitian
Penelitian sebagai operasinonalisasi dari metode ilmiah,
Proses yang sistematis untuk mengembangkan teori
 Posisi dan Peran Teori
Tergantung pada paradigma penelitian;
- Kuantitatif – deduktif: menguji/memverifikasi teori

- Kualitatif – induktif: menyusun teori

 Poses Pengembangan Teori


- Pengujian teori - deduktif

- Penyusunan konstruksi teori - induktif


DEFINISI OPERASIONAL

Definisi operasional adalah penentuan konstruk (construct) sehingga


menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara
tertentu yang digunakan peneliti dalam mengoperasionalkan construct,
sehingga memungkinkan bagi peneliti lain untuk melakukan replikasi
pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara
pengukuran construct yang lebih baik.

HIPOTESIS
Hipotesis menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua variabel atau
lebih dalam rumusan proposisi yang dapat diuji secara empiris.
Hipotesis dikembangkan dari telaah teoritis sebagai jawaban sementara dari masalah
atau pertanyaan penelitian yang memerlukan pengujian secara empiris.
Fungsi Hipotesis:
1. Hipotesis menjelaskan masalah penelitian dan pemecahannya secara
rasional;
2. Hipotesis menyatakan variabel-variabel penelitian yang perlu diuji
secara empiris;
3. Hipotesis digunakan sebagai pedoman untuk memilih metode-metode
pengujian data;
4. Hipotesis menjadi dasar untuk membuat kesimpulan penelitian.

Rumusan Hipotesis
Kriteria
 Berupa pernyataan yang mengarah pada tujuan penelitian

 Berupa pernyataan yang dirumuskan dengan maksud untuk dapat diuji


secara empiris
 Berupa pernyataan yang dikembangkan berdasarkan teori-teori yang
lebih kuat dibandingkan dengan hipotesis rivalnya.
Format
1. Format pernyataan “Jika-Maka” atau Proposisi
Hipotesis yang menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih
atau perbedaan dua kelompok dengan menggunakan istilah (misal:
positif, negatif, lebih atau kurang dari) disebut dengan hipotesis
directional, yaitu hipotesis yang menyatakan sifat atau arah hubungan
antar variabel. Sebaliknya, hipotesis yang tidak menyatakan sifat atau
arah hubungan antar variabel disebut hipotesis non directional.
2. Format Hipotesis Nol
Hipotesis nol (hypotheses null) adalah hipotesis yang menyatakan suatu
hubungan antar variabel sama dengan nol, atau secara umum
dinyatakan bahwa tidak hubungan atau perbedaan (signifikan) anatar
variabel yang diteliti.
3. Format Hipotesis Alternatif
Hipotesis alternatif (alternative hypotheses) merupakan lawan dari
hipotesis nol, yaitu yang menunjukkan adanya hubungan atau
perbedaan (signifikan) antar variabel yang diteliti.

Anda mungkin juga menyukai