Anda di halaman 1dari 12

TOPIK HARAPAN FAKTA MASALAH POTENSI TEMA KONSEP

• Lokasi sub zona K.1 • Menyeimbangkan


KDB: 0.6 X 24000 = 14400 M2 • Kurangnya jarak ASD 2 regulasi bangunan yang
KLB: 4.2 X 24000= 100800 M2 antar bangunan berada tidak jauh Membuka akses pejalan akan dibangun pada
KDH: 0.35 X 24000 = 8400 M2 tinggi yang ada di dengan jalan arteri kaki selain ke jalan utama
KTB: 0.50 X 24000 = 12000M2 tapak ini adalah
sekitar tapak sehingga sesuai di luar tapak yang bangunan perkantoran,
membuat kesan dengan peruntukan menghubungkannya perdagangan, dan jasa.
LUAS TAPAK: 24.000 M2 dengan jalan sekunder
padat. bangunan mixed-use
LUAS BANGUNAN: 14.000 M2
BLOK : 02 (sudah sesuai dengan KDB) • Bangunan mixed-use
ASD 3
SUB BLOK : 009 • Kepadatan pada Adanya halte atau stasiun
pada tapak ini
SUB ZONA : K.1 kawasan ini dapat dimaksudkan untuk
transportasi umum dalam memaksimalkan ruang
KDB : 60 menyebabkan jangkauan 300 m (walking
KLB : 4.2 untuk berbagai aktivitas.
keadaan termal distance) dari gerbang
KB : 16 sekitar kawasan lokasi bangunan dengan
KDH : 35 • Ruang terbuka hijau
tidak nyaman. tidak memperhitungkan
KTB : 50 dibuat semaksimal
panjang jembatan
mungkin.
LAND USE PERUNTUKAN SUB ZONA K.1 penyeberangan dan ramp.
UNTUK PERKANTORAN, • Sesuai dengan RDTR
PERDAGANGAN, DAN JASA • Bangunan yang ada di ASD 4
terdapat banyak jalan
tapak ini sudah sesuai Adanya tempat parkir
• Jalan Panglima Polim pedestrian / sepeda dan
PERDA DKI JAKARTA dengan peruntukannya sepeda yang aman
yaitu untuk perkantoran, • Kurangnya arus sebagai jalan arteri sebanyak satu unit parkir
sesuai tema green
TENTANG RDTR & PZ angin dan cahaya building maka bangunan
perdagangan, dan jasa. yang tidak jauh dari per 20 pengguna gedung
kegiatan toko, pertokoan, matahari dapat ini memiliki konsep
tapak. Jalan ini hingga maksimal 100 unit
pusat perbelanjaan, mall, • Pada sub zona K.1 menyebabkan
pedestrian friendly
memiliki arus yang parkir sepeda.
plaza, laundry, penjahit dengan peruntukan kerugian bagi
(tailor), penitipan hewan, perkantoran, padat setiap harinya • Terdapat penghubung
pengunjung dan ASD 5 antara terminal dan
gudang tertutup, mini perdagangan, dan jasa
penghuni kawasan Adanya area lansekap
market, dan supermarket tidak ditemukan banyak • Tapak yang dekat bangunan memanfaatkan
ini. berupa vegetasi potensi pada tapak.
perkantoran. dengan terminal dan
dibatasi total luas kaveling (softscape) yang bebas
paling luas 40% (empat puluh halte busway dari bangunan taman
• Pada sub zona K.1 • Jalan di sekitar tapak memudahkan akses.
persen) dari luas sub blok dengan peruntukan (hardscape) yang terletak
ini kurang lebar dan
perkantoran, di atas permukaan tanah
padat oleh pedagang seluas minimal 40% luas
perdagangan, dan jasa
kaki lima total lahan.
terdapat banyak
bangunan perdagangan
dan jasa.

• Kawasan ini merupakan


kawasan padat
penduduk dan padat
bangunan.

Hizkia siahaan 052.0014.00058 DOSEN:


hasmaradhana prita 052.0014.00056 MI Ririk W,Dr,Ir,MT,Dr.
PROYEK ARSITEKTUR 5 Irwansyah 052.0014.00062 Agus BP,Prof.Ir,Msc,PhD
Karlina yunilawati 052.0014.00066
Kemal fajar 052.0014.00067 Sri Tundono, Ir, MT
khanza izdihar 052.0014.00068 Djoko S, Ir, MTA
Kisela angiani 052.0014.00068 KELAS: B
TOPIK HARAPAN FAKTA MASALAH POTENSI TEMA KONSEP
Smart City & Green
Building TERMINAL BLOK M

Bentuk dan massa BLOK M PLAZA

bangunan harus RUKO

menerapkan 6 aspek: BLOK M SQUARE

SITE

· Tepat Guna Lahan PERTOKOAN

1. Bentuk & massa bangunan (Approtiate Site HOTEL

1. Ketinggian massa 1. KLB bangunan sudah


ditentukan oleh tinggi dan 1. Banyak bangunan yang Development / ASD)
bangunan yang sesuai dengan 1. Pembentukan dimensi
besarnya bnagunan (KDB, KLB, terintegrasi secara fungsi · Efisiensi dan
berbera pada area kebutuhan, yaitu blok-blok massa bangunan
GSB, Skala, Material, Warna, (supporting) namun tidak Konservasi Energi
sekitar tapak semakin ke area dalam. diatur melalui setback
dsb). terintegrasi secara fisik (Energy Efficiency &
membuat sirkulasi bangunan yang
2. Prinsip-prinsip & teknik Urban 2. Scale : Massa bangunan Conservation / EEC)
udara (angin) tidak dimanfaatkan untuk
Design : pada kawasan blok m ·Konservasi Air penanaman vegetasi, dan
maksimal masuk
• Scale (sudut pandang square memiliki dimensi (WaterConservation / open space yang bersifat
ke area tapak.
manusia, sirkulasi & terbesar diantara WAC) hardscape
2. Bangunan pada
BUILDING dimensi bangunan 3. Urban mass : Orientasi · Sumber dan Siklus 2. Orientasi bangunan yang
persil A menutupi
FORM & sekitar). pusat kegiatan di Blok M Material (Material terbaik menghadap utara/
sirkulasi agin ke
• Urban space (sirkulasi terletak pada Blok M Resource and Cycle / selatan. Agar mengurangi
MASSING tapak.
rang dari bentuk kota, Square, namun MRC) resiko panas matahari
3. Sebagian area
batas & tipe- tipe kontinuitas pada ruang · Kualitas Udara & barat, jika bangunan
persil menghadap
ruang). public seperti adanya Kenyamanan Ruang menghadap barat/ timur
ke barat, sehingga
• Urban mass (bangunan, keterkaitan antara open (Indoor Air Health and dapat menggunakan filter
bangunan tersebut
permukaan tanah & space belum tercipta pada Comfort / IHC) (vegetasi, tralis, dsb) pada
mendapat panas fasad bangunan untuk
obyek dlalam ruang). kawasan ini sehingga · Manajemen
matahari barat meminimalisir panas
3. Urban mass (bangunan, mengurangi ketertarikan Lingkungan Bangunan
(matahari sore) & matahari.
permukaan tanah, dan obyek pejalan kaki (Building and
menjadi kurang 3. Kawasan ini dibuat
dalam ruang). 4. Skala dan proporsi: Environment
nyaman kompak dengan pola
bentuk dan massa Management / BEM)
dibandingkan penggunaan lahan
bangunan berdasarkan
persil lainnya. campuran (mixed use)
ketinggian bangunan lebih UU RI No. 28 Tahun
dengan pembangunan
teratur pada sisi ini.. 2002 tentang
yang dilakukan secara
5. Orientasi utama & Bangunan Gedung
vertikal untuk mengusung
menghadap jalan disertar
koefisien dasar bangunan
tapak blok m square. (KDB) rendah dan
6. Arah angin : dari tentara koefisien luas bangunan
4. Skyline : untuk melihat karakter ke barat laut. (KLB) tinggi. Dengan
kota (tinggi & rendah 7. Matahari : matahari barat begitu bisa tercipta
bangunan). (matahari sore) berada di kawasan yang
area kiri tapak & matahari menyediakan ruang publik
timur (matahari pagi) signifikan dengan
berada di area kanan didukung integrasi
tapak. transportasi mutimoda
yang menghubungkan
antar pusat aktivitas.

Hizkia siahaan 052.0014.00058 DOSEN:


hasmaradhana prita 052.0014.00056 MI Ririk W,Dr,Ir,MT,Dr.
PROYEK ARSITEKTUR 5 Irwansyah 052.0014.00062 Agus BP,Prof.Ir,Msc,PhD
Karlina yunilawati 052.0014.00066
Kemal fajar 052.0014.00067 Sri Tundono, Ir, MT
khanza izdihar 052.0014.00068 Djoko S, Ir, MTA
Kisela angiani 052.0014.00068 KELAS: B
TOPIK HARAPAN FAKTA MASALAH POTENSI TEMA KONSEP DAN SOLUSI
a. Kriteria vegetasi untuk kawasan 1. Ruang terbuka hijau 1. Taman terkesan 1. Area open space Smart City & Green 1. Tinggi tanaman yang di
hijau pertamanan kota: yang dijadikan lahan gersang diletakkan di area pusat Building sesuaikan dengan tinggi
1. Karaktenistik tanaman : tidak parkir 2. Padatnya bangunan di maupun tenggara tapak bangunan sekitar yg
bergetah beracun,dahan tidak sekitar tapak agar sirkulasi • Untuk menjadi smart tinggi sebagai pembatas,
mudahi patah, perakanan membuat ruang udara/angin yang masuk city, kawasan menambah nilai estetika,
tidakmengganggu pondasi, terbuka hijau yang ke tapak sejuk perkotaan harus penahan silau dan
struktur daun tengah rapat berada didekat tapak 2. Konsep bangunan dapat memiliki 20 persen memberikan kesan teduh
sampai rapat; tidak terlihat menjadi landmark ruang terbuka hijau
2. Jenis ketinggian bervaniasi, 3. Bangunan pada persil dengan memaksimalkan (RTH), (Kepala Badan
warna hijau dan variasi warna a menutupi angin sirkulasi udara maupun Pengembangan
lain seimbang; 2. Kurangnya pohon yang seharusnya cahaya alami yang Infrasturktur Wilayah
3. Kecepatan tumbuhnya rindang yang membuat dapat masuk ke area masuk ke tapak, (BPIW) Kementerian
sedang; tapak, sehingga area sehingga bangunan Pekerjaan Umum dan
kesan gersang dan panas
4. Jarak tanaman setengah Perumahan Rakyat
tapak terasa gerah dapat berfungsi dan
rapat, 90% dari luas harus (Kemenpupera)
dan tidak nyaman. terus memiliki dampak
dihijaukan Hermanto Dardak)
yang baik terhadap
- membentuk keindahan dan lingkungan sekitar.
kenyamanan (teduh, segar, • Ruang terbuka hijau
3. Lahan untuk open space
sejuk)Bersih dan Nyaman adalah salah satu 1. Penataan lahan parkir
cukup memadai untuk
- menstimulasi kreativitas dan elemen terpenting kota agar trotoar taman tidak
RUANG 3. Perawatan fasilitas menampung
produktivitas warga kota hijau. Ruang terbuka digunakan sebagai
TERBUK (bangku, telfon umum) pengunjung di kawasan
- Sebagai peneduh dan hijau berguna dalam tempat parkir mobil
A HIJAU kurang blok m square.
penahan silau mengurangi polusi, 2. Menggunakan grass
(OPEN 4. Tidak berdekatan 1. Square/lapangan
- Sebagai Penyerap air hujan menambah estetika block untuk menyerap
SPACE) dengan jalur bus seperti titik kumpul
5. Elemen ruang terbuka : kota itu sendiri, serta sinal matahari langsung,
5. Street/jalan untuk terasa gersang dan
• Square/ lapangan (sebagai titik menciptakan dan sebagai penyerapan
kendaraan terbilang tidak teduh untuk
komunikasi & interaksi antar iklim mikro yang air hujan dapat
cukup untuk kawasan manusia berinteraksi
manusia). nyaman. Hal ini dapat
blok m square, untuk dengan baik dan
• Street/ jalan (sebagai saluran diciptakan dengan
pedestrian juga banyak nyaman.
pergerakan kendaraan & perluasan lahan taman,
terdapat di sekeliling 2. Street/jalan untuk
pedestrian). koridor hijau dan lain-
bangunan kendaraan masih
6. Jenis variasi penutup lantai : lain (BKPRN), B. K.
6. Street furniture dijumpai banyak yang ilegal
• Paving/ perkerasan (bata, (2012, Januari-
di beberapa titik kawasan dan tidak teratur,
batu, beton/ aspal dengan pola Februari). Buletin
blok m square. untuk pedestrian
tertentu). tataruang.GERAKAN
umumnya diameter
• Soft landscape/ lansekap lunak KOTA HIJAU)
lebar tidak sesuai
(penggunaan, pemilihan & dengan standard skala
penempatan vegetasi di dalam manusia sehingga
sebuah kawasan). pedestrian tidak layak
7. Street furniture (penampilan untuk pejalan kaki
street furniture yang tidak (tidak nyaman).
menghalangi jalur pedestrian/
kendaraan).

Hizkia siahaan 052.0014.00058 DOSEN:


hasmaradhana prita 052.0014.00056 MI Ririk W,Dr,Ir,MT,Dr.
PROYEK ARSITEKTUR 5 Irwansyah 052.0014.00062 Agus BP,Prof.Ir,Msc,PhD
Karlina yunilawati 052.0014.00066
Kemal fajar 052.0014.00067 Sri Tundono, Ir, MT
khanza izdihar 052.0014.00068 Djoko S, Ir, MTA
Kisela angiani 052.0014.00068 KELAS: B
TOPIK HARAPAN FAKTA MASALAH POTENSI TEMA KONSEP
1. Menempatkan signage 1. Bentuk signage yang 1. Bentuk signage yang Kawasan blok M SMART CITY DAN Penggunaan signage yang
(rambu-rambu) pada tempat kurang menarik. kurang menarik.. merupakan pusat darii efisien dapat mengurangi
GREEN BUILDING sampah visual yang dapat
yang mudah di lihat dari 2. susah di lihat dari perbelanjaan dan Smart city umumnya menyebabkan kejenuhan
kenjahuan kenjahuan. perkantoran di daerah sebuah kota berkinerja pada orang yang berada di
kebayoran baru. Suatu baik dengan
daerah jika memiliki toko sekitar site, dimana dapat
berpandangan ke dalam mengorbankan ruang-ruang
yang banyak maka akan ekonomi,
terjadi suatu persaingan yang seharusnya milik publik
penduduk,pemerintahan,
antar toko. Untuk mobilitas, lingkungan
menunjang penjualan toko hidup, bisa mengontrol
tersebut maka dipasanglh dan mengintegrasi semua
spanduk reklame dan infrastruktur, dan sebuah
2.menjadikan signage menjadi unik sebagainya. Signage di kota yang efisien.
dan enak di lihat. daerah blok m terbilang
2.
penempatan signage cukup banyak.
yang terlalu banyak
sehingga mengganggu
kenyamanan orang
sekitar
3. Masih terdapat informasi 3. peletakan signage
yang kurang jelas, tidak yang belum rapi.
langsung pada titik tujuan.
Sedangkan green building
Signage 3.letak signage yang rapi dan
itu umumnya mencakup
sesuai ketentuan yang berlaku
perencanaan dan
rancangan hijau, ruang
terbuka hijau,
pengelolaan sampah
hijau, trnasprtasi hijau,
manajemen air yang hijau,
Apalagi ditambah signage energi hijau dan
penunjuk arah yang bangunan hijau. Untuk
semakin membuat daerah memaksimalkan tema ini
4.efisiensi signage itu semakin suntuk akan jenis signage harus bisa
iklan-iklan cetak. Walaupun efisien dan tepat guna.
4. penempatan signage begitu signage yang banyak Signage juga harus terlihat
yang kurang tepat. bsia diatasi dan diatur agar menarik dan tidak
4. Tidak ada penanda di tidak menganggu orang di mengganggu
beberapa titik yang sekitar kenyamanan.
menyebabkan
kebingungan.

5. Papan iklan atau poster


yang belum tertata rapih.

Hizkia siahaan 052.0014.00058 DOSEN:


hasmaradhana prita 052.0014.00056 MI Ririk W,Dr,Ir,MT,Dr.
PROYEK ARSITEKTUR 5 Irwansyah 052.0014.00062 Agus BP,Prof.Ir,Msc,PhD
Karlina yunilawati 052.0014.00066
Kemal fajar 052.0014.00067 Sri Tundono, Ir, MT
khanza izdihar 052.0014.00068 Djoko S, Ir, MTA
Kisela angiani 052.0014.00068 KELAS: B
TOPIK HARAPAN FAKTA MASALAH POTENSI TEMA KONSEP
1. ketersediaan jaringan pejalan 1. pedestrian blom m square 1. pedestrian tidak Daerah Blok M memiliki 1. ukuran yang tepat
kaki yang aman, nyaman, dan memiliki lebar -+ 1 m memenuhi banyak tempat seperti pusat
Smart City &
manusiawi yang dapat dilalui 1 orang ketentuan yang perbelajaan dan kantoran Green Building
2. keterpaduan antar jalur aman nyaman, dan sehingga banyak aktivitas
pejalan kaki untuk seluruh manusiawi yang terjadi di daerah itu, Dalam teori Kevin
pengguna termasuk pejalan selain itu tempat penunjang Lynch tentang
kaki dengan berbagai seperti restoran dan public
keterbatasan fisik transportation tersedia
elemen-elemen
3. mempunyai nilai tambah baik disana sehingga masyarakat pembentuk kota Terdiri dr 3 zona: untuk
secara ekonomi, sosial, akan dengan senang hati jalur pedestrian ini tiap pedestrian seperti
maupun lingkungan bagi untuk berjalan kaki disekitar zona berjalan, zona
termasuk dalam
pejalan kaki sana setelah naik public furnitur, zona transisi
4. mendorong terciptanya ruang 2. pedestrian dipenuhi 2. pedestrian kurang transportation. Namun tentu salah satu bentuk 2. Drainase Efisien
publik yang mendukung pedagang kaki lima memadai karna pedestriannya harus dibuat elemen tersebut
aktivitas sosial, seperti lebarnya tidak susai lebih nyaman terlebih yaitu elemen Path,
olahraga, interaksi sosial, dan dengan keadaannya dahulu.
rekreasi
yang dapat dijadikan
yang padat
5. mempunyai nilai tambah baik penduduk pembatas dari satu
SIRKULASI secara ekonomi, sosial, 3. fungsi pedestrian di wilayah/distrik/blok.
maupun lingkungan bagi salahgunakan oleh Untuk mencegah
Keberadaan jalur terjadinya muncul
pejalan kaki banyaknya pedagang
PEDESTRIAN pedestrian tidak genangan di pedestrian
6. Terintegrasi dengan 3. beberapa titik pedestrian kaki lima
kendaraan umum dialih fungsikan menjadi hanya sekedar 3. Akses Unviersal
parkiran mendadak sebagai pemberi
kesan pada sebuah
kota, dimana jika
jalan-jalan dan jalur
pedestriannya
mengesankan maka Dapat digunakan semua
4. Terdapat beberapa fasilitas 4. kurangnya tanaman
hijau membuat kota tersebut juga pengguna jalan termasuk
pedestrian gersang akan mengesankan. difabel dapat melintas
5. tidak nyamannya Namun tidak hanya 4. Signage yg jelas
bagi pengguna
keterbatasan fisik
itu, untuk sebuah
Smart City,
pedestrian dituntut
5. tanaman hijau yang tersebar untuk menarik,
tidak merata
6. Pedestrian rusak dan nyaman, accesable
berlubang dan terintegrasi
dengan Public 5. Penerangan malam
Transportation. hari
Hizkia siahaan 052.0014.00058 DOSEN:
hasmaradhana prita 052.0014.00056 MI Ririk W,Dr,Ir,MT,Dr.
PROYEK ARSITEKTUR 5 Kemal Fajar
Irwansyah
Karlina yunilawati
052.0014.00062
052.0014.00066
Agus BP,Prof.Ir,Msc,PhD
Sri Tundono, Ir, MT
052001400067
Kemal fajar
khanza izdihar
052.0014.00067
052.0014.00068 Djoko S, Ir, MTA
Kisela angiani 052.0014.00068 KELAS: B
TOPIK HARAPAN FAKTA MASALAH POTENSI TEMA KONSEP
Kriteria Sirkulasi kota menurut 1. Sirkulasi linier & grid 1. Bahu jalan digunakan 1. Sirkulasi jalan sudah Smart City & Green - Merelokasi pedagang
Hamid Shirvani: 2. Ruang sirkulasi untuk berdagang memadai Jika sirkulasi Building asongan ke tempat lain
digunakan untuk parkir lebih ditertibkan tentu - Ditekankan larangan
1. Sirkulasi merupakan salah satu sudah cukup memadai
Untuk menjadi parkir dan berhenti di
alat paling bermanfaat untuk 2. Fasilitas penunjang smart city, sirkulasi pinggir jalan
membagun suatu lingkungan seperti penerangan dan Dalam konteks
kota. Membentuk & vegetasi ditambah & perencanaan kota,
mengarahkan pola aktivitas diperbaiki
dan perkembangan kota. 2. Pedagang kaki lima 3. Konsep sirkulasi dapat diterjemahkan
2. Sirkulasi di desain menjadi berjualan saat lampu menjadi landmark sebagai upaya
ruang terbuka yang memiliki 3. Banyak titik di pinggir merah dengan memaksimalkan peningkatan fasilitas
pemandangan baik sirkulasi untuk 3. Banyak kendaraan sirkulasi kendaraan - Memaksimalkan
umum yang berhenti di
bagi komunitas
3. Bersih dan Nyaman berdagang maupun pedestrian pedestrian & penggunaan
4. jalan harus dapat memberi pinggir jalan yang, sehingga sirkulasi pengendara, sepede ‘bike to work’
petunjuk orientasi bagi para dapat berfungsi dan bersepeda, pejalan
pengendara terus memiliki dampak kaki, fasilitas - Diberi penghijauan lebih
5. Sirkulasi jalan memiliki yang baik terhadap baik
perabot yang berfungsi siang lingkungan sekitar.
komunikasi, maupun
dan malam hari untuk penyediaan
mendukung pengguna dan 5. Penerangan seadanya transportasi umum
memberi visual yang menarik massal yang murah
6. Ukuran jalan dan material
Sirkulasi juga fasilitas jalan selaras dan 4. Banyak titik yang dan ramah
Mobil & SNI digunakan untuk parkir lingkungan - Jalan diperbaiki
Motor mengurangi - Pencahayaan jalan
penggunaan menggunakan lampu LED
yang lebih terang dan
6. Street/jalan untuk 4. Blok M merupakan pusat kendaraan pribadi lebih ramah lingkungan
kendaraan terbilang cukup kota yang terdapat kawasan (Gusnita, 2010).
untuk kawasan blok m square, usaha, pusat perbelenjaan,
untuk pedestrian juga banyak dan terdapat banyak Public
terdapat di sekeliling Transportation sehingga jika
bangunan wilayah ini lebih baik, dapat
5. Jalan Berlubang menjadi landmark Jakarta.
6. Fasilitas jalan banyak
yang tidak terawat dan - Melengkapi fasilitas jalan
tidak berfungsi

Hizkia siahaan 052.0014.00058 DOSEN:


hasmaradhana prita 052.0014.00056 MI Ririk W,Dr,Ir,MT,Dr.
PROYEK ARSITEKTUR 5 Irwansyah 052.0014.00062 Agus BP,Prof.Ir,Msc,PhD
Karlina yunilawati 052.0014.00066
Kemal fajar 052.0014.00067 Sri Tundono, Ir, MT
khanza izdihar 052.0014.00068 Djoko S, Ir, MTA
Kisela angiani 052.0014.00068 KELAS: B
TOPIK HARAPAN FAKTA MASALAH POTENSI TEMA KONSEP
1. Adanya jalur sepeda 1. Terdapat di pinggir kiri 1. Jalur kurang 1. Kawasan Blok M memiliki Smart City & Green 1. Memperluas dan
yang aman dan jalan Informatif banyak pusat Building memperbanyak jalur
nyaman untuk 2. Jalur suka terputus perbelanjaan juga gedung sepeda namun diberi
3. Jalur sering diambil perkantoran yang pembatas
pengguna sepeda letaknya tidak jauh dari
1.Untuk menjadi 2. Dibuat lebih informatif
pengendara motor /
mobil Public Transportation Smart City, sebuah dengan signage
sehingga dapat kota umumnya 3. Menyediakan penyewaan
menggunakan sepeda menggunakan sepeda yang terjangkau
sepeda & public
transportation
2. Hampir tidak terlihat ada untuk kendaraan
sirkulasi sepeda 4. Tidak diberi sehari – hari dan
3. Tidak terlihat pengguna pembatas
sepedanya juga mengurangi
2. Dibatasi antara 4. Hanya sedikit jalan yang penggunaan pribadi
Sirkul penggunan kendaraan roda ada sirkulasi sepedanya sehingga mencegah
asi 5. Terdapat parkir sepeda tapi 2. Melimpahnya banyak
empat dengan pengguna masih sedikit tempat di Blok M
kemacetan. 4. Menyediakan parkir
Sepe sepeda 2. Sebuah kota yang
membuat transportasi sepeda
da sepeda dapat digunakan tergolong Smart City
di daerah tersebut dan tidak hanya
diperbanyak tempat
penyewaan & parkir
mempunyai sirkulasi
sepeda sepeda saja, namun
fasilitas pendukung
5. Tidak adanya fasilitas lain seperti
peminjaman sepeda atau 5. Melindungi pengguna
3. Jalurnya jelas parkir sepeda penyewaan sepeda, sepeda dari cuaca yang tak
6. Jalannya jelek untuk tempat parkir menentu
naik sepeda sepeda, pelindung
7. Cuaca terlalu panas
pengguna sepeda
untuk naik sepeda
3. Blok M cukup padat dari terik panas, dll.
hingga memungkinkan
4. Fasilitas penunjang yang untuk naik sepeda
cukup dan keamanan

Hizkia siahaan 052.0014.00058 DOSEN:


hasmaradhana prita 052.0014.00056 MI Ririk W,Dr,Ir,MT,Dr.
PROYEK ARSITEKTUR 5 Irwansyah 052.0014.00062 Agus BP,Prof.Ir,Msc,PhD
Karlina yunilawati 052.0014.00066
Kemal fajar 052.0014.00067 Sri Tundono, Ir, MT
khanza izdihar 052.0014.00068 Djoko S, Ir, MTA
Kisela angiani 052.0014.00068 KELAS: B
TOPIK HARAPAN FAKTA MASALAH POTENSI TEMA KONSEP
PARKIR - Penyediaan lahan parker - Banyak parker liar atau Kondisi ruang tunggu / - Pelebaran jalan Green building Penerapan Green Façade
MOBIL, yang mencukupi serta tempat parker di halte yang tidak cukup - Memperketat Parkir yang mengacu pada bangunan parkir di
MOTOR, membuat lingkungan yag sembarang tempat ( baik serta tidak dapat perarturan parker dari pada green building universitas Brawijaya (tipe
SEPEDA, legible ( dapat terbaca ) dengan alasan agar lebih menampung banyak pengelola blok M yakni : A: Shading & barrier -
& BUS - Parkir menurut Shirvani dekan dengan tempat pengguna kendaraan - Memisahkan antara Bangunan – bangunan penyaring cahaya, debu,
(1985 : 26 ) penyediaan yang ingin di tuju) bussegingga ketika aktivitas pejalan kaki laindimana masyarakat kotoran) serta tipe B:
lahan parker yang paling - Ruang parir yang tidak terjadi kepadatan dan aktifitas umum berkumpul Flower pots yang dipasang
sedikit, memberi efek visual, teratur penduduk banyak kendaraan dalam juamlah besar pada wall frame –
yang merupakan, suatu - Tidak adanya ruang orang yang tidak - Penyediaan lahan seperti pusat penyerap CO2
usaha, yang sukses, dalam, parker untuk kendaraan endapat fasilitas parkir kendaraan perdagangan swalayan,
perancangan kota umum, sehingga banyak tesebut umum departemen store, dan
- Tempat parkir hendaknya kendaraan umum yang - Penyediaan parker bangunan pertemuan.
memenuhi syarat : parker dil sembarang sepeda dapat Tempat duduk untuk
- keberadaan strukturnya tempat gantikan 25 % dari penyandang cacat atau
tidak mengganggu - Kurangnya penerangan kebutuhan parkir orang yang tidak A
aktivitas disekitar kawasan jalan ketika malam yang mobil sanggup berdiri dalam
- Pendekatan program menghambat efektifitas waktu lama atau area
penggunaan ganda berkendara untuk kursi roda harus
- Tempat parkir khusus - Kurangnya penegasan tersedia secara
- Tempat parkir dipinggir peraturan parkir dari segi - Sebagian jalan raya memadai. B
kota pengelolaan digunakan sebagai
- Tersedia sarana penunjang - Sistem keamanan yang lahan pedagang kaki Autostadt yang berlokasi di
seperti ruang tunggu sopir cukup baik lima kota Wolfsburg,
- Dalam PP 79/2013 diatur - Kepadatan Jerman.merupakan dua
bahwa fasilitas parkir untuk kendaraan tidak bangunan yang memiliki
umum di luar ruang milik dapat diprediksi tinggi sekitar 200 kaki,
jalan dapat berupa taman seberapa banyaknya berdinding kaca tembus
parkir dan/atau gedung serta berapa lama pandang, sehingga isi
parkir. kendaraan tersebut dalam bangunan bisa
Perda Jakarta Nomor 5 Tahun parkir, karena dilihat dari luar
2012tentang sebagian besar
Perparkiran (“Perda DKI kendaraan
Jakarta 5/2012”). didominasi
- Rasio mobil tiap 1000 m² kendaraan pribadi.
butuh 1 mobil, sehingga luas Dengan alasan
total bangunan di bagi 100 kenyamanan banyak
untuk mengetahui jumlah orang menggunakan
mobil kendaraan pribadi
http://www.hukumonline.com

Hizkia siahaan 052.0014.00058 DOSEN:


hasmaradhana prita 052.0014.00056 MI Ririk W,Dr,Ir,MT,Dr.
PROYEK ARSITEKTUR 5 Irwansyah 052.0014.00062 Agus BP,Prof.Ir,Msc,PhD
Karlina yunilawati 052.0014.00066
Kemal fajar 052.0014.00067 Sri Tundono, Ir, MT
khanza izdihar 052.0014.00068 Djoko S, Ir, MTA
Kisela angiani 052.0014.00068 KELAS: B
PARAMETER HARAPAN FAKTA MASALAH POTENSI TEMA KONSEP
LANDMARK SMART CITY &
GREEN BUILDING
• Sailent • Mempunyai bentuk • Bentuk bangunan • Menemukan • Sejarah kawasan blok • Melakukan modifikasi pada
yang khas tapak tidak memiliki bentuk yang khas m bisa dijadikan Green architecture desain bangunan dengan
kekhasan dan minim dan mudah potensi (dikenal sebagai memberi elemen dinamis
ornament diingat tetapi konstruksi hijau atau seperti lengkung dan
selaras dengan bangunan yang penambahan langgam yang khas
bangunan sekitar berkelanjutan) dengan daerah Blok M mampu
adalah praktek menonjolkan bangunan.
membuat struktur
• Contrast • Mempunyai • Bangunan sekitar • Membuat • Bangunan sekitar dan menggunakan • Medesain banguan yang kontras
kekontrasan pada memiliki bentuk yang gubahan yang mempunyai bentuk proses yang dari segi bentuk, fasad, maupun
bentuk dan fasad selaras dengan kontras dari segi yang selarah sehingga bertanggung jawab ketinggian serta membuat
pada bangunan skyline ( 3-4 lantai ) bentuk, fasad, mudah medesain terhadap lingkungan skyline agar terlihat harmonis
sekitar maupun bentuk/gubahan dan sumber daya
ketinggian massa yang kontras yang efisien di
seluruh siklus hidup
• Aesthetic • Memiliki nilai • Bangunan disekitar • Mendesain • Mengunankan sejarah bangunan: dari tapak • Desain bangunan memadukan
estetika suatu lebih mementikan bangunan yang blok m untuk dijadikan untuk desain, unsur modern dan tradisional
prestasi khusu fungsi sehingga mampu memberi nilai estetika konstruksi, operasi, yang berkembang dari sejarah
dalam gaya/sejarah terlihat monoton dan nilai estetika pemeliharaan, bersama kebudayaan Blok M
tertentu minim ornament sehingga mudah renovasi, dan sehinga mampu memberi nilai
dikenali dekonstruksi. tambah pada karakter kawasan
pengamat dan Praktek ini Blok M.
mampu memberi memperluas dan
nilai tambah bagi melengkapi desain
estetika bangunan klasik
bangunan di keprihatinan
sekitarnya ekonomi, utilitas,
daya tahan, dan
• History • Dapat • Bangunan bersejarah • Daya Tarik • Terminal Blok M masih kenyamanan. • Memasukan nilai-nilai sejarah
mengembalikan terabaikan dalam kawasan menjadi ikon utama di blok m kedalam desain dengan
symbolis sejarah perkembangan zaman bersejarah Blok M kawasan Blok M hingga konsep post-modern sehingga
blok m kepada sehingga pudarnya yang perlahan- saat ini. Hal ini dapat dapat bertahan/mejadi icon
pariwisisatawan nilai sejarah kawasan lahan mulai pudar menjadi pemicu dan dimasa yang akan dating
yang dating Blok M yang tergerus akibat daya tarik untuk
pembangunan perkembangan mempertahankan nilai
modern tanpa zaman yang historis kawasan
pertimbangan makin modern. tersebut apabila ditata
historis. dengan baik.

Hizkia siahaan 052.0014.00058 DOSEN:


hasmaradhana prita 052.0014.00056 MI Ririk W,Dr,Ir,MT,Dr.
PROYEK ARSITEKTUR 5 Irwansyah 052.0014.00062 Agus BP,Prof.Ir,Msc,PhD
Karlina yunilawati 052.0014.00066
Kemal fajar 052.0014.00067 Sri Tundono, Ir, MT
khanza izdihar 052.0014.00068 Djoko S, Ir, MTA
Kisela angiani 052.0014.00068 KELAS: B
PARAMETER HARAPAN FAKTA MASALAH POTENSI TEMA KONSEP
• Support • Bangunan yang dapat • Bangunan disekitar saling • Fasilitas umum yang • Bangunan disekitar Tujuan umumnya adalah • Desain yang mampu
menunjang berhubungan sehingga ada disekitar tapak memiliki fungsi yang bahwa bangunan hijau mengintegrasi dan
kegiatan/fungsi mampu menunjang sangat kurang sama sehingga dirancang untuk meselaraskan elemen-elemen
bangunan disekitarnya lingkungan sekitar sehingga mudah memperkuat mengurangi dampak arsitektural sehingga fungsi
memnyebabkan kawasan keseluruhan dari bangunan sekitar saling
kurang terpadunya lingkungan yang terhubung satu sama lain dan
lingkungan sekitar dibangun pada saling memperkuat kawasan
kesehatan manusia dan tersebut
• Bangunan-bangunan • Blok m terkenal lingkungan alam oleh:
• Scarcity yang hanya satu jenis • Keberadaan terminal Blok • Menggabukan/mengk akan terminalnya * Efisien menggunakan • Berakar dari keunikan kawasan
dan iconic M yang menjadi icon satu- ombinasi bangunan yang berada energi, air, dan sumber Blok M dan terminalnya:
satunya di daerah Blok M dengan terminal blok disamping tapak daya lain menghubungkan terminal
m * Kesehatan penghuni dengan desain akan memberi
Melindungi dan nilai tambah pada aspek
meningkatkan kelangkaan yang sekaligus
produktivitas karyawan menjadi ciri khas rancangan
• Sebuah bangunan • Bangunan disekitar tidak • Bangunan disekitar * Mengurangi limbah,
• Speciality yang dapat menjadi memiliki keistimewaan dari • Mendesain suatu tidak terlihat polusi dan degradasi • Desain dengan skala yang lebih
hirarki, penunjuk arah, segi interior Hanya bangunan landmark mencolok lingkungan besar baik panjang maupun
dan skyline pertokoan yang mayoritas yang dapat menjadi lebarnya, memperhatikan
berfasad kotak dan memiliki point of view dan hirarki dalam bangunan untuk
ketinggian 3-4 lantai stand-out dari memunculkan rasa
lingkungannya keistimewaan.
• Perencanaan bangunan
• Dapat meminimalkan gedung yang tidak efisien
• Efesien dampak yang akan dalam struktur juga • Membuat konsep/desain
desain disebabkan dalam memberikan efek buruk struktur hemat energi
struktur bangunan tersebut terhadap lingkungan, yaitu
baik itu selama pemakaian bahan
pelaksanaan dan bangunan yang sangat
selama penggunaan. banyak sehingga terjadi
pemborosan.

• Memudahkan angin • penggunaan jendela yang se-


dan sinar matahari efisiensi mungkin dan insulasi
• Efisiensi masuk ke dalam pada dinding, plafon atau
Energi bangunan tempat masuknya aliran udara
ke dalam bangunan
gedung. Penempatan jendela
yang efektif (pencahayaan)
dapat memberikan cahaya lebih
alami dan mengurangi
kebutuhan penerangan listrik di
siang hari.

Hizkia siahaan 052.0014.00058 DOSEN:


hasmaradhana prita 052.0014.00056 MI Ririk W,Dr,Ir,MT,Dr.
PROYEK ARSITEKTUR 5 Irwansyah 052.0014.00062 Agus BP,Prof.Ir,Msc,PhD
Karlina yunilawati 052.0014.00066
Kemal fajar 052.0014.00067 Sri Tundono, Ir, MT
khanza izdihar 052.0014.00068 Djoko S, Ir, MTA
Kisela angiani 052.0014.00068 KELAS: B
PARAMETER HARAPAN FAKTA MASALAH POTENSI TEMA KONSEP
• Efisiensi air • Dapat menjadi • membuat tandon air penadah
bangunan yang hujan di bawah tanah atau
memperhatikan membuat sumur resapan
menggunaan air. penadah air hujan.

• Efesiensi • perhatikan seperti • Memperhatikan dan memilih


bahan penggunaan dinding bahan bangunan yang hemat
yang terlalu tebal, dan ramah linkungan
penggunaan
material yang berat
yang memberikan
efek pada kekuatan
struktur yang lebih
dll. Sehingga
semakin banyak
material yang
digunakan maka
akan memberikan
efek kepada
pengeluaran dana,
impact terhadap
lingkungan,
pengeluaran energi
dalam konstruksi,
dll.

Hizkia siahaan 052.0014.00058 DOSEN:


hasmaradhana prita 052.0014.00056 MI Ririk W,Dr,Ir,MT,Dr.
PROYEK ARSITEKTUR 5 Irwansyah 052.0014.00062 Agus BP,Prof.Ir,Msc,PhD
Karlina yunilawati 052.0014.00066
Kemal fajar 052.0014.00067 Sri Tundono, Ir, MT
khanza izdihar 052.0014.00068 Djoko S, Ir, MTA
Kisela angiani 052.0014.00068 KELAS: B
TOPIK HARAPAN FAKTA MASALAH POTENSI TEMA KONSEP DAN SOLUSI
1. Adanya kawasan publik yang 1. Terdapat kantor 1. Kendaraan yang parkir 1. Banyak fasilitas penunjang 1. green building dan 1. mengurangi
mendunkung seperti; taman walikota,sekolah, rumah yg cukup dalam smart city yang ketergantungan dari
bebas membuat
kota, taman rekereasi kawasan sakit dan kantor polisi di menunjang aktifitas user hidup dan bebas dari kendaraan bermotor
jalanan sekitar
pkl dsb kawasan sekitar bangunan 2. Kawasan blok m square kepadatan kota 2. meningkatkan kualitas
kawasan macet dan
2. Adanya keragaman dan 2. jalur kendaraan terlalu bisa digunakan sebagai 2. kota taman yang lingkungan dengan
mengganggu pejalan
intensitas kegiatan yang di terbuka pusat perbelanjaan dan nyaman dan aman memprioritaskan skala
kaki
hadirkan dalam ruang tersebut 3. Sirkulasi kendaraan yang mudah di akses serta bebas dari manusia
3. Memberikan kehidupan yang dibuat sudah cukup baik. 3. kawasan blok m pada sore kemacetan. 3. lebih mengekspresikan
lebih ramai di dalam kegiatan 4. banyak pelanggaran arah terlihat teduh aktifitas PKL dan
utama kota jalur kendaraan menyajikan kualitas
Activity 4. perlu adanya koordinasi antar 5. Area parkir di letakkan di udara
support kegiatan dan dengan setiap sisi jalur pejalan 4. perlunya penambahan
lingkungan sekitar kaki dengan sistem single pos jaga di setiap sudut
5. memperhatikan kultur dan loaded. 1. suasana sekitar kawasan
pola kehidupan sosial kota kawasan terlihat padat
6. memperhatikan jarak antar dan panas
pusat kegiatan dengan skala 2. tingkat kriminalitas
pejalan kaki. yang meningkat pada
jam-jam tertentu

1. Menjadi tempat wajib 1. Terdapat terminal besar 1. Pada terminal blok Sebgai tempat 1. Penambahan area
dikunjungi oleh warga yaitu terminal blok m m tidak teratur dan pemberhentian utama di perdagangan untuk
Jakarta ataupun turis. yang menghubngkan kotor. Blok M. orang menengah .
2. Tempat pusat perbelanjaan antara Jakarta dan 2. Banyaknya kios
yang nyaman dan aman. sekitarnya. yang memenuhi
3. Tempat berkumpul para 2. Banyaknya tenpat pedestrian sehingga
komunitas yang aman, perbelanjaan baik mengurangi fungsi
nyamana dan ramai. supermarket ataupun pedestrian.
Preservasi kios pinggir jalan. 3. Tidak adanya
3. Blok M sebagai tempat tempat umum
berkumpul beberapa untuk
komunitas seperti berkumpulnya
pelukis ,jepang dan komunitas.
korea.

Hizkia siahaan 052.0014.00058 DOSEN:


hasmaradhana prita 052.0014.00056 MI Ririk W,Dr,Ir,MT,Dr.
PROYEK ARSITEKTUR 5 Irwansyah 052.0014.00062 Agus BP,Prof.Ir,Msc,PhD
Karlina yunilawati 052.0014.00066
Kemal fajar 052.0014.00067 Sri Tundono, Ir, MT
khanza izdihar 052.0014.00068 Djoko S, Ir, MTA
Kisela angiani 052.0014.00068 KELAS: B

Anda mungkin juga menyukai