Abstrak
Pendahuluan Dislipidemia sering menyertai penyakit DM. DM dan dislipidemia merupakan kombinasi
mematikan, pasien DM 2–4 kali lebih beresiko terhadap penyakit kardiovakular. Penting untuk
mengetahui resiko seorang penderita DM terhadap komplikasi kardiovaskular, salah satunya dengan
cara menghitung rasio HDL/LDL. Dengan mengetahui rasio HDL/LDL diharapkan dapat menjadi
pedoman klinisi dalam pengelolaan terapi dislipidemia pada pasien DM.
Metode Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan pendekatan potong lintang. Dilakukan di
Departemen Patologi Klinik RSUP H. Adam Malik Medan, terhadap 50 sampel pasien laki-laki yang
terdiagnosa DM tipe 2 selama 4 tahun atau lebih dan telah mengkonsumsi obat lipid lowering agent
selama 1 tahun atau lebih, tidak menggunakan obat-obat yang meningkatkan KGD atau kadar Lipid
darah. Dilakukan pemeriksaan HbA1C untuk membagi kelompok pasien menjadi DM tipe 2 terkontrol
(HbA1C ≤ 7%) dan DM tipe 2 tidak terkontrol (HbA1c > 7%) dan juga pemeriksaan kadar HDL, LDL dan
perhitungan rasio HDL/LDL.
Hasil Pada uji t berpasangan, tidak terdapat perbedaan bermakna rasio HDL/LDL pada kedua kelompok
(p= 0.235). Pada uji kolerasi didapati hubungan yang signifikan antara lamanya menderita DM dengan
rasio HDL/LDL pada kelompok DM tipe 2 tidak terkontrol (p = 0.0001), tetapi tidak didapati hubungan
yang signifikan pada kelompok DM tipe 2 terkontrol (p = 0.753).
Simpulan Tidak terdapat perbedaan yang signifikan rasio HDL/LDL kelompok DM tipe 2 yang menderita
DM 4 tahun atau lebih, baik yang terkontrol ataupun tidak terkontrol dimana pada kedua kelompok telah
menggunakan obat lipid lowering agent 1 tahun atau lebih.
Kata Kunci rasio HDL/LDL, DM tipe 2, dislipidemia, obat lipid lowering agent
Abstract
Introduction Dislipidemic often following DM illness, noted that DM and dislipidemic seen may cause a
heavy serious combination to death, patient with DM 2-4 is more risks to cardiovascular disease. It is
indeed too important to know the risks on one with DM, mainly to cardiovascular complication, one of
them is to assess the risk in HDL/LDL ratio. In knowing the risk of HDL/LDL ratio, then as expected hold
a clinical guidance to administer the therapy of dislipidemic on patient with DM.
Methods This study is an observational analytical research with cross-sectional approach. It was done
on Department of Clinical Pathology RSUP H. Adam Malik Medan, involved 50 samples patient-men as
diagnosed DM type-2 for 4 years or more, had already consumed Lipid lowering agent medicine for 1
year or more, not consumed any medicines increasing KGD up or blood lipid level. It has been
conducted a check HbA1C to classify the group of patients into DM type-2 control (HbA1C ≤ 7%) and
DM type-2 non-control (HbA1c > 7%) and also check HDL, LDL rate and ratio assessment HDL/LDL.
Results There is no significant different in HDL/LDL ratio to both groups. There is significant correlations
between the length of contracting DM with HDL/LDL ratio on group uncontrolled DM type-2. However, it
is no significant correlation in controlled DM type-2 group (p = 0.753).
Conclusion There is no significant different of HLD/LDL ratio in either controlled or uncontrolled DM
type 2 which has been prescribed lipid lowering agents for 1 year or more.
Keywords : HDL/LDL ratio, DM type 2, dislipidemic, lipid lowering agent
Tabel 4. Hubungan antara Kadar LDL, HDL dan Rasio adanya kadar profil lipid yang lebih tinggi justru terjadi
HDL/LDL, dengan lamanya menderita DM pada sampel kontrol.14
pada DM tipe 2 tidak terkontrol Tetapi pada penelitian ini, walaupun telah
menggunakan obat antilipid, kadar Rerata LDL pada
Variabel Lama menderita DM (tahun) kedua kelompok pasien masih diatas 100 mg/dL. Hal ini
LDL (mg/dL) r = -0.385, P=0.057 mungkin disebabkan oleh karena kurangnya edukasi
HDL (mg/dL) r = 0.362, P=0.076 dalam merubah perilaku hidup (life style) sehat pada
Rasio HDL/LDL r = 0.653, P=0.0001*
pasien DM di RSUP Haji Adam Malik Medan.
Hal ini tidak sama dengan penelitian kurniawan
Tabel 5. Hubungan antara Kadar LDL, HDL dan Rasio yang menemukan kadar oxLDL pada penderita DM tidak
HDL/LDL, dengan lamanya menderita DM terkontrol lebih tinggi dari pada penderita DM terkontrol
pada DM tipe 2 terkontrol dan kontrol (orang yang sehat), namun salah satu
Variabel Lama menderita DM (tahun) kriteria inklusi untuk penelitian ini tidak mengkonsumsi
LDL r = - 0.134, P=0.522 obat anti lipid.15 Apakah efek pengunaan Obat-obat anti
HDL r = - 0.228, P=0.273
lipid ≥ 1 tahun yang menyebabkan hasil dari penelitian
RASIO HDL/LDL r = - 0.071, P=0.735
ini menjadi tidak ada perbedaan rerata LDL pada pasien
DM tipe 2 terkontrol dan DM tipe 2 tidak terkontrol. Tidak
Pada tabel 5 didapati tidak ada hubungan yang
jauh beda dengan penelitian Rosmadewi, dimana pada
signifikan antara kadar HDL, kadar LDL dan rasio
penelitiannya meneliti perbedaan kadar kolesterol LDL
HDL/LDL dengan Lama menderita DM.
pada penderita PJK sebelum dan setelah pengobatan
dengan Simvastatin 20 mg selama 1 bulan, didapati
Diskusi hasil kadar kolesterol LDL menunjukan perbedaan yang
Pada penelitian ini rerata LDL pada penderita DM bermakna secara signifikan (p< 0.05), sebelum dan
tipe 2 tidak terkontrol tidak berbeda dari pada DM tipe 2 sesudah pemakaian simvastatin 20 mg selama satu
terkontrol (112.32 ± 31.893 vs 129.28 ± 56.978; p = bulan.16Sejalan dengan Penelitian Rosmadewi, Ashraf R
0.200). Menurut Nesto (2008) pada umumnya kadar dalam penelitiannya pada kelompok pasien dengan DM
LDL penderita DM tidak lebih tinggi dari populasi non tipe 2 dan dislipidemia diberikan terapi simvastatin 20
DM, fakta pada umumnya tingkat kenaikan kadar LDL mg pada kelompok I dan gemfibrozil pada kelompok 2,
pada penderita DM hanya pada level “ borderline high” didapati signifikan pada minggu ke-12 simvastatin
(139-159mg/dL).11Sesuai dengan penelitian ini, Sari R.P menurunkan kadar LDL serum dan kolesterol total (p<
dkk, pada penelitiannyajuga mendapatkantidak ada 0.001) lebih baik dari gemfibrozil yang ditemukan lebih
perbedaan kadar LDL pada penderita DM tipe 2 efektif menurunkan trigleserida dan meningkatkan
terkontrol dan tidak terkontrol.13Pada penelitian ini, serum HDL.17 Dapat kita simpulkan pemakaian obat
dapat dilihat nilai rata- rata LDL (112.32 ± 31.893 vs anti-lipid dalam kurun waktu ±1 bulan sudah
129.28 ± 56.978; p =0.200), menunjukkan bahwa pada memberikan efek menurunkan kadar lipid pada pasien.
DM tipe 2 terkontrol dan tidak terkontrol tidak berbeda Pada penelitian ini tidak ada perbedaan kadar HDL
secara statistik. Hal ini mungkin karena adanya pada DM tipe 2 terkontrol dibandingkan DM tipe 2 tidak
pemakaian obat lowering lipid agent pada kedua terkontrol (43.36 ± 11.258 vs 41.96 ± 8.843; p = 0.627).
kelompok sampel. Menimbulkan pemikiran apakah pada Sejalan dengan penelitian Murat Sert et al, yang meneliti
DM dengan pemakaian obat lowering lipid agent tidak 709 pasien DM tipe 2 yang berobat jalan, didapati hasil
dapat dinilai lagi bagaimana resiko terhadap PJK. penelitiannya tidak ada perbedaan signifikan kadar HDL
Menurut penelitian Howard et al, yang kelompok pria dengan DMdengankelompok kontrol.18
menyebutkan bahwa insidens PJK pada diabetes baik Kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan faktor
pria maupun wanita lebih tinggi dengan kadar kolesterol resiko terjadinya DM tipe 2, sehingga manajemen awal
LDL ≥ 100 mg/dl dibandingkan dengan yang memiliki pada semua DM khususnya DM tipe 2 adalah dengan
kadar < 100 mg/dl.13 Dengan perkataan lain, pasien meningkatkan aktivitas fisik. Olah raga mungkin
dalam penelitian ini walau sudah memnggunakan obat memperbaiki dan meningkatkan kadar HDL pada laki-
lipid lowering agents (obat antilipid) terlihat masih laki dengan obesitas. James D pada penelitiannya
memiliki resiko PJK yang tinggi pada pasien yang kadar mendapati tingkat aktivitas yang tinggi memiliki kadar
LDLnya ≥ 100 mg/dL. Seperti yang telah diketahui HDL yang lebih tinggi dan rasio LDL / HDL yang rendah
bahwa kolesterol LDL adalah faktor resiko yang kuat dibandingkan dengan tingkat aktivitas yang rendah dan
untuk terjadinya PJK. Selain jumlah yang meningkat, menengah. Pentingnya konseling intervensi gaya hidup
tipe dari LDL juga meningkatkan faktor resiko. LDL terutama berhubungan dengan perubahan positif
dengan densitas yang kecil lebih aterogenik pada terhadap perilaku untuk mengontrol profil lipid. Tujuan
endothelium dibandingkan yang besar. intervensi gaya hidup adalah untuk mengurangi kadar
Berbeda dengan Penelitian Ugwu et al, dimana LDL, mengurangi konsentrasi TG, dan meningkatkan
dalam penelitiannya membandingkan profil lipid pada kadar HDL. Intervensi gaya hidup dilakukan pada
penderita diabetes dengan orang sehat sebagai semua orang, dengan atau tanpa tambahan obat
kontrol.Dikatakan bahwa sampel yang memiliki diabetes penurun lipid, kecuali pada pasien risiko rendah dengan
memiliki kadar LDL yang lebih rendah daripada orang kolesterol LDL awal <100 mg/dL.19
sehat. Hal ini disebabkan oleh karena sampel diabetes Namun pada penelitian Gowtham dkk yang
yang diambil dari pasien yang mengunjungi klinik di berjudul “HDL/LDL Ratio As Risk Factor In Type 2
Abuja dengan teratur. Mereka telah menggunakan obat- Diabetes Mellitus” , dimana Kadar HDL didapati lebih
obatan selama kurang lebihsatu tahun. Selain itu, rata- rendah pada group DM dibandingkan dengan group
rata dari mereka telah diberikan edukasi dan informasi kontrol. Pada penelitian ini didapati nilai Rasio HDL/LDL
serta resikoyang berhubungan dengan diabetes. Lain (0.400 ± 0.141 vs 0.348 ± 0.163; p = 0.235) tidak ada
halnya dengan sample kontrol. Sampel control diambil perbedaan yang bermakna antara penderita DM tipe 2
dari populasi umum. Hal inilah yang menyebabkan terkontrol dengan penderita DM tipe 2 tidak terkontrol.
Namun pada penilitian Gowtham dkk, mendapati rasio berdasarkan interval waktu dengan kelompok DM tipe 2
HDL/LDL menurun pada pasien DM tipe 2 dibandingkan terkontrol dan kelompok DM tipe 2 tidak terkontrol.
dengan kelompok Kontrol (orang sehat).
Penelitian ini adalah penelitian berbasis rumah Simpulan
sakit lokal sehingga untuk mengeneralisasi ke populasi Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
DM tipe 2 secara global harus lebih bijaksana, selain itu didapat kesimpulan :
kemungkinan pengunaan Obat-obat anti lipid selama ≥ 1. Tidak terdapat perbedaan bermakna pada Rasio
1 tahun pada penderita DM tipe 2 dikedua kelompok HDL/LDL antara penderita DM tipe 2 terkontrol dan
penelitian ini yang menyebabkan hasil dari penelitian ini DM tipe 2 tidak terkontrol, pada penderita DM yang
menjadi tidak ada perbedaan rerata rasio HDL/LDL menggunakan obat-obatan anti lipid (lipid lowering
antara pasien DM tipe 2 terkontrol dan DM tipe 2 tidak agents)
terkontrol. 2. Tidak terdapat perbedaan bermakna pada kadar
Pada penelitian ini didapati hubungan tidak HDL antara penderita DM tipe 2 terkontrol dan
signifikan antara lamanya menderita DM pada seluruh tidak terkontrol, pada penderita DM yang
sampel DM tipe 2 dengan kadar HDL, kadar LDL dan menggunakan obat-obatan anti lipid (lipid lowering
rasio HDL/LDL. Hal ini berbeda dengan penelitian agents).
Mahajan V et al, dimana mereka meneliti 150 orang, 3. Tidak terdapat perbedaan bermakna pada kadar
didapati penurunan kadar HDL pada kelompok DM jika LDL antara DM tipe 2 terkontrol dan tidak
dibandingkan kontrol ( p< 0.01).20Namun ada terkontrol, pada penderita DM yang menggunakan
perbedaan pengambilan sampel antara penelitian ini obat-obatan anti lipid ( lipid lowering agents).
dan penelitian Mahajan V et al, dimana pada penelitian 4. Tidak terdapat kolerasi rasio HDL/LDL dengan
Mahajan et al, sampelnya adalah pasien DM tidak lamanya menderita DM pada kelompok DM
terkontrol sedangkan pada penelitian ini menggunakan terkontrol sedangkan pada DM tidak terkontrol
sampel DM terkontrol dan Tidak terkontrol, selain itu didapati kolerasi yang bermakna antara rasio
pasien pada penelitian ini pada kedua kelompoknya HDL/LDL dengan lamanya menderita DM.
dalam pengobatan antilipid.
Sejalan dengan penelitian ini, H.O. Otamere et al, Daftar Pustaka
dalam penelitiannya meneliti 100 orang pasien diabetes 1. Djokomoeljanto R. Dyslipidemia in diabetes :Why
tipe 2 yang dibagi berdasarkan durasi menderita DM should it be treated early? Naskah Lengkap
yang terdiri dari <10 tahun, 10-20 tahun dan> 20 tahun, Surabaya Diabetes. 2006:11-22
hasilnya bahwa kelompok usia subjek dan kelompok 2. Suyono S. Diabetes Melitus di Indonesia. Dalam
durasi menderita DM tidak memiliki pengaruh yang Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Pusat Penerbitan
signifikan terhadap profil lipid.21 Sama halnya dengan Ilmu Penyakit Dalam FKUI Jakarta. 2006:1852-
penelitian Murat Sert et al, yang meneliti 709 pasien DM 1856
tipe 2 yang berobat jalan dari tahun 2003-2008, dimana 3. Hendromartono. (2003). Implication of recent
didapati hasil penelitiannya Tidak ada hubungan yang endpoint trials on current and future dyslipidemia
signifikan antara durasi diabetes dan parameter lipid.21 and diabetic patient. Naskah Lengkap PIT IV
Pada penelitian ini didapati kolerasi signifikan Endokrin. 2003: 65-80.
antara lama menderita DM dengan Rasio HDL/LDL (p = 4. Moragge P.E, Alessi M.C, Fague I.J. Relation
0.0001) pada pasien DM tipe 2 tidak terkontrol dimana between homeostatic variables, insulin resistence
adanya penurunan kadar Rasio HDL/LDL (rasio yang and inflammation. The Hematology Journal. 2004;
rendah ) berhubungan dengan semakin lamanya 4:S15-S19.
menderita DM. Hal ini sejalan dengan penelitian 5. Riffat Sultana. Impact Of Duration Of Type 2
Mahajan V et al yang meneliti hubungan lamanya Diabetes Mellitus On Lipid Profile. Department of
menderita DM pada pasien DM tidak terkontrol, didapati Physiology, Khyber Medical College, Gomal
adanya hubungan yang signifikan antara lama journal of medical sciences January-june
menderita DM dengan peningkatan rasio LDL/HDL. Peshawar, Pakistan. 2010 ;8: 57-59.
Namun saat dilihat kolerasi lamanya menderita DM tipe 6. Singh, Gurdeep, Kumar, Ashok .Impact of
2 pada pasien terkontrol dipenelitian ini didapati tidak Chronicity on Lipid Profile of Type 2 Diabetics.
ada hubungan yang signifikan dengan kadar HDL, Department of Sports Science, Punjabi University
kadar LDL dan rasio HDL/LDL. Patiala, India.Journal of Exercise Science and
Pada penelitian ini mungkin dapat dikatakan Physiotherapy. 2013;9:46-50.
Lamanya menderita DM hanya mempengaruhi rasio 7. Gowtham K, Gandhe M.B, Salwe K.J, Srinivasan
HDL/LDL pada pasien-pasien dengan DM tidak A.R. HDL/LDL ratio as a risk in type 2 diabetes
terkontrol saja, hal ini mungkin dapat diteliti lebih lanjut mellitus. Adv Lab Med Int. 2(1):9-18
pada penelitian selanjutnya, apakah hal ini juga ada 8. American Diabetes Association. Dylipidemia
hubungannya dengan kontrol glikemik yang buruk pada management in adult with diabetes. Diabetes Care
kelompok DM tipe 2 tidak terkontrol atau hal ini dapat 2004 : 68-7.
disebabkan karena lamanya menderita DM pada kedua 9. Carmichael C. (2009). Is this ratio an accurate
kelompok (kelompok DM tipe 2 terkontrol dan kelompok predictor of health problem ?. (online) Available at:
DM tipe 2 tidak terkontrol) pada penelitian ini http://www.getridofhighcholesterol.com/hdl-ldl-ratio.
sebenarnya sudah terdapat perbedaan, dimana (2013 september 9).
kelompok DM tipe 2 terkontrol memiliki lamanya 10. Trezelaar D.R. your cholesterol. 2013 september
menderita DM lebih singkat dibanding lamanya 12 (serial on internet). Available at:
menderita DM pada kelompok DM tipe 2 tidak http://www.cardiachealth.org/your-cholesterol.
terkontrol. Mungkin penelitian selanjutnya dapat meneliti (2013 september 12).
hubungan lamanya menderita DM yang dikelompokkan
94 I The Journal of Medical School, Universitas Sumatera Utara
Rasio HDL/LDL Kolesterol pada Penderita DM Tipe 2 yang Mengkonsumsi Obat Lipid Lowering Agent