Anda di halaman 1dari 6

NAMA : OLIVIA FIRDA LESTARI

NPM : 18700070

KELAS : 2018B

Kondisi pada saat lapar

Pada saat seperti inilah, tubuh kekurangan asupan glukosa sehingga melalui proses
metabolisme energi, tubuh akan berusaha untuk bisa menghasilkan cukup glukosa bagi
jaringan (terutama bagi otak). Upaya pemenuhan glukosa tersebut dapat dilakukan dengan
cara mengubah simpanan glikogen dalam tubuh menjadi glukosa dan menguraikan protein
menjadi asam-asam amino.

Dengan cara menggunakan glikogen, protein, serta lemak untuk membentuk glukosa
kembali, otak serta jaringan-jaringan tubuh dapat hidup dan bekerja sesuai dengan fungsi
masing-masing. Apabila puasa bekepanjangan sehingga mengakibatkan kelaparan yang
teramat-sangat, secara berangsur-angsur otak akan mengubah metabolisme energinya dari
pemakaian glukosa menjadi pemakaian keton bodies sebagai sumber energi kedua.

Glikogenolisis.
Glikogenolisis adalah sintesis glikogen menjadi glukosa (pada hati) dan menjadi asam
piruvat serta laktat (pada otot). Mengapa hanya dapat menjadi glukosa bila proses terjadi di
hati? Karena di dalam hati terdapat enzim glukosa 6-fosfatase. Meskipun demikian, nantinya
asam piruvat maupun laktat dapat dijadikan glukosa dengan cara memasuki siklus cori.
Glikogen sendiri adalah sumber bahan bakar darurat yang mengasilkan glukosa untuk
membentuk ATP dalam keadaan tidak ada oksigen atau apabila terjadi kekurangan
glukosa.Enzim yang berperan dalam proses ini antara lain adalah enzim fosforilase,
transferase, dan debranching enzim.
Gambar 4. Siklus Glikogenesis dan Glikogenolisis
Proses glikogenolisis tidak terlepas dari peranan hormon epinefrin dan glukagon dalam
darah (hormon ini akan dibahas lebih lengkap pada pembahasan di subbab berikutnya). Kadar
gula darah yang menurun, merangkasang peningkatan glukagon ataupun peningkatan
epinefrin ke resptor β di hati yang kemudian mengaktifkan adenilat siklase, yang mensintesis
cAMP dari ATP. cAMP kemudian berikatan dengan protein kinase A (protein kinase
dependen-cAMP) sehingga terjadi pengaktifan subunit katalitik.
Protein kinase A mengaktifkan fosforilase kinase melalui fosforilasi. Fosforilase kinase
manambahkan sebuah fosfat ke residu serin spesifik pada fosforilase, sehingga mengubah
fosforilase b menjadi fosforilase a yang aktif. Protein kinase A juga memfosforilasi glikogen
sintase, menyebabkan aktivitas enzim berkurang. Akibat inhibisi terhadap glikogen sintase
dan pengaktifan glikogen fosforilase, terjadi penguraiann glikogen menjadi glukosa 1-p. Pada
gambar, garis terputus-putus menyatakan reaksi yang menurun di hati individu yang sedang
puasa (kondisi kelaparan).

Glukoneogenesis
Glukoneogenesis adalah pembentukan glukosa dari sumber-sumber non karbohidrat
seperti asam laktat, beberapa jenis asam amino, gliserol, dan beberapa jenis asam lemak.
lokasi glukoneogenesis terjadi biasanya berlangsung di hati, tetapi pada orang yang
kelaparan, ginjalnya akan membentuk glukosa (lihat gambar 1). Proses ini juga berlangsung
di beberapa area yang sangat terbatas pada sel-sel epitel usus halus. Proses ini bertujuan
untuk mempertahankan kadar gula darah yang cukup saat kelaparan, saat masa asupan
karbohidrat terbatas, atau saat latihan berat, yaitu ketika asam laktat yang terbentuk dalam
otot diubah kembali menjadi glukosa dalam hati.

Hipoglikemia

Pada keadaan normal, karbohidrat masuk ke dalam tubuh dan diserap oleh dinding
usus halus dalam bentuk monosakarida yaitu glukosa. Glukosa kemudian akan masuk
kedalam aliran darah dan dibawa menuju ke hati dan disalurkan keseluruh sel-sel di jaringan
tubuh. Dalam keadaan normal tubuh mempertahankan kadar glukosa darah antara 70-110
mg/dL. Untuk mengatur kadar glukosa dalam darah yang berlebih, Hati dan otot akan
menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen, prosesnya disebut glikogenesis. Proses
glikogenesis memerlukan bantuan hormon insulin yang dihasilkan dari sel β pulau
Langerhans di pankreas. Hormon insulin akan mengubah glukosa menjadi glikogen sehingga
akan menurunkan kadar glukosa darah. Namun bila kadar glukosa darah menurun secara
abnormal maka akan memicu terjadinya suatu gangguan yang dikenal sebagai hipoglikemia.
Hipoglikemia dapat terjadi ketika kadar insulin dalam tubuh berlebihan. Terkadang
kondisi berlebihan ini merupakan sebuah kondisi yang terjadi setelah melakukan terapi
diabetes mellitus. Selain itu, hipoglikemia dapat disebabkan antibodi pengikat insulin yang
dapat mengakibatkan tertundanya pelepasan insulin dari tubuh. Selain itu, hipoglikemia dapat
terjadi karena memproduksi insulin dari pankreas ketika terdapat tumor pankreas dan efek
yang paling banyak terjadi adalah naiknya nafsu makan dan stimulasi pasif dari saraf yang
menyebabkan berkeringat dan tremor.

Ketika terjadi hipoglikemia tubuh sebenarnya akan terjadi mekanisme homeostasis


dengan menstimulasi lepasnya hormon glukagon yang berfungsi untuk menghambat
penyerapan, penyimpanan dan peningkatan glukosa yang ada di dalam darah. Glukagon akan
membuat glukosa tersedia bagi tubuh dan dapat meningkatkan proses glikogen
glukoneogenesis. Akan tetapi glikogen tidak mempengaruhi penyerapan dan metabolisme
glukosa dalam darah
Mekanisme dan respon tubuh saat terjadi hipoglikemia

Hipoglikemia

Menurunnya glukosa darah

Respon pada Aktivasi Respon


pankreas hipofisisadrenal padaneuron
VMH

Sekresi insulin&
aktivitas
epineprin
Sekresi glukagon saraf simpatis

Norepineprin ACh
Glikogenolisis & Proteolisis di otot

glukoneogenesis Glikogenolisis di otot Berkeringat


detak
jantung tremor lapar
glukoneogenesis di
gijal

produksi glukosa symptom


lipolisis di jaringan
neurogenic
lemak

pencernaan
KH
Tubuh gagal mengkompensasi dan
glukosa darah tetap rendah/ asupan
glukosa(-)

Sel-sel otak kekuragan


glukosa

Disfungsi SSP, gangguan kognisis


dan koma
Daftar pustara

Anonymous. 2013. Hypoglycemia (low blood sugar). California: lucile packard childrens
hospital available.

Siregar. 2016. Metabolisme Karbohidrat. Medan

Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia harper. Edisi 27. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2009

Anda mungkin juga menyukai