Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

FUNGSI PERENCANAAN: VISI DAN MISI RUANGAN


DI RUANG WISANGGENI RSJD Dr. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA

OLEH:

DEWI ERNAWATI 071182051


SRI ULAN FATMANINGSIH 071182027

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan
dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit
(kuratif), dan pencegahan penyakit (preventif) pada masyarakat. Berdasarkan Undang-
Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi perorangan secara menyeluruh dan
paripurna dengan menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat
(World Health Organization (WHO) dalam Laksito, 2014).
Manajemen keperawatan merupakan suatu proses bekerja dengan melibatkan
anggota keperawatan dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan profesional.
(Gilis 2005 dalam Rosyidi, 2013). Manajemen keperawatan secara singkat diartikan
sebagai proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui upaya staf keperawatan
untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan, dan rasa aman kepada pasien atau
keluarga serta masyarakat (Agus Kuntoro, 2010).
Adanya fokus manajemen keperawatan adalah pengelolaan visi dan misi ruangan
sehingga tenaga keperawatan dapat bekerja atau bertindak dengan adanya visi dan misi
ruangan sehingga bisa digunakan sebagai acuan untuk mencapai tujuan organisasi
bersama. Perawat merupakan sumber daya manusia dalam bidang kesehatan yang
mempunyai kesempatan paling banyak melakukan praktik profesionalnya pada sistem
yang dirawat di rumah sakit. Seorang perawat akan memberikan pelayanan dan asuhan
keperawatan yang profesional apabila perawat tersebut sejak awal memiliki bekal atau
motivasi untuk bekerja. Metode dalam penyususnan visi misi tenaga keperawatan
seharusnya teratur, sistematis dan rasional yang digunakan untuk memotivasi staf dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien sesuai dengan standar.
Perencanaan merupakan upaya membuat kegiatan agar lebih fokus dan terarah
pada hakikatnya perencanaan adalah suatu rangkaian proses kegiatan menyiapkan
keputusan mengenai apa yang di harapkan terjadi (peristiwa, keadaan, suasana, dan
sebagainya) dan apa yang akan di lakukan (intensifikasi, eksistensifikasi, revisi, renovasi,
subsitusi, kreasi, dan sebagainya) rangkaan proses kegiatan itu di lakukan agar harapan
tersebut dapat terwujud menjadi kenyataan di masa yang akan datang (Sa'ud dan
Makmun, 2014).
Secara etimologis, visi dapat dipahami sebagai pandangan yang didasarkan
pada pemikiran mendalam tentang masa depan yang akan diraih. Dalam pengertian
lain, visi merupakan gambaran tentang masa depan yang realistik dan ingin
diwujudkan dalam kurun waktu tertentu (Imam Machali dan Ara Hidayat, 2016).
Misi merupakan penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban dan
rencana tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi. Dalam pengertian
lain, misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam
usahanya mewujudkan visi. Misi juga merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju
serta dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian visi. Misi adalah
kegiatan yang harus dilaksanakan atau fungsi yang diemban oleh suatu organisasi
untuk merealisasikan visi yang telah ditetapkan (Imam Machali dan Ara Hidayat,
2016).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami dan melakukan pengkajian manajemen
keperawatan Lingkup Kualitas dan Kuantitas Perencanaan (visi misi ruangan).
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian manajemen keperawatan terkait dengan visi misi
ruanagan di Ruang Wisanggeni RSJD Dr. Arif Zaenudi Surakarta.
b. Mengidentifikasi masalah yang ada terkait dengan visi misi ruangan di Ruang
Wisanggeni RSJD Dr. Arif Zainudin Surakarta.
c. Menentukan prioritas masalah yang terkait dengan masalah-masalah yang
dijumpai mengenai visi dan misi ruangan di ruang Wisanggeni RSJD Dr. Arif
Zainudin Surakarta.
d. Menyusun perencanaan untuk pembuatan visi dan misi ruangan di ruang
Wisanggeni RSJD Dr. Arif Zainudin Surakarta.
e. Melakukan pembuatan visi dan misi ruangan di Ruang Wisanggeni RSJD Dr.
Arif Zainudin Surakarta.

C. Manfaat
1. Institusi pendidikan
Membantu dalam proses belajar mengajar terutama penerapan manajemen
keperawatan di ruang perawatan dan memberikan informasi bagi mahasiswa maupun
guru terutama mengenai pelaksanaan manajemen asuhan dan manajemen pelayanan
dalam melakukan pengelolaan ruangan.
2. Maha Siswa
Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dengan menerapkan teori

manajemen keperawatan secara langsung dan dapat mencari alternatif pemecahan

masalah ketika menghadapi hambatan dan kesulitan selama penerapan manajemen

asuhan dan pelayanan di ruang perawatan.

3. Untuk Ruang Wisanggeni RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta.


a. Sebagai informasi mengenai visi dan misi ruangan dan sebagai motivasi perawat
di Ruang Wisanggeni RSJD Dr. Arif Zainudin Surakarta.
b. Untuk mengetahui sistem manajemen keperawatan yang ada di ruangan.
c. Untuk mengetahui masalah manajemen keperawatan yang terjadi di ruangan.
4. Untuk Diri Sendiri
a. Untuk meningkatkan ilmu tentang manajemen keperawatan yang terjadi di
ruangan
b. Untuk menjadi acuan dalam penyusunan manajemen keperawatan di masa
mendatang.
5. Untuk Ilmu Keperawatan
Sebagai pedoman dalam meningkatkan penyusunan manajemen keperawatan
bagi profesi keperawatan dimasa yang akan datang.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Perencanaan
1. Pengertian perencanaan
Menurut Usman, 2010 Dalam manajemen, fungsi perencanaan sangatlah
jelas yaitu sebagai penentu langkah berikutnya. Perencanaan adalah kegiatan yang
akan di lakukan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan. Perencanaan
mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
a) Sejumlah kegiatan yang di tetapkan sebelumnya
b) Adanya proses
c) Hasil yang ingin dicapai
d) Menyangkut masa depan dalam waktu tertentu
Perencanaan merupakan upaya membuat kegiatan agar lebih fokus dan
terarah pada hakikatnya perencanaan adalah suatu rangkaian proses kegiatan
menyiapkan keputusan mengenai apa yang di harapkan terjadi (peristiwa, keadaan,
suasana, dan sebagainya) dan apa yang akan di lakukan (intensifikasi,
eksistensifikasi, revisi, renovasi, subsitusi, kreasi, dan sebagainya) rangkaan proses
kegiatan itu di lakukan agar harapan tersebut dapat terwujud menjadi kenyataan di
masa yang akan datang (Sa'ud dan Makmun, 2014).
Menurut Uno 2011 menjelaskan perencanaan yakni suatu cara yang
memuaskan untuk membuat kegiatan berjalan dengan baik, disertai dengan
berbagai langkah yang aktisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi
sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

B. Visi
1. Pengertian visi
Visi sering dipahami sebagai cerminan atau bayangan yang akan dicapai di
masa yang akan datang. Visi berasal dari kata vision yang berarti penglihatan, daya
lihat, pandangan, impian atau bayangan. Secara etimologis, visi dapat dipahami
sebagai pandangan yang didasarkan pada pemikiran mendalam tentang masa
depan yang akan diraih. Dalam pengertian lain, visi merupakan gambaran tentang
masa depan yang realistik dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu
(Imam Machali dan Ara Hidayat, 2016).
Visi juga untuk menjawab pertanyaan sebagaimana yang diungkapkan oleh
Akdon (2009) bahwa visi ialah “What do we want to become?” Vision statement
thinking about “what is our business in the future?” or about “our mission in the
future”. A vision is a statement about the future, spoken or written today, it is a
process of managing the present from a stretching view of the future. Menurut
Edward Sallis (2012) dalam bukunya yang berjudul Total Quality Management in
Education mendefinisikan visi sebagai sebuah tujuan puncak dari sebuah institusi
dan untuk apa visi itu dicapai.
Dari beberapa definisi di atas dapat dipahami bahwa secara umum visi
merupakan sebuah pernyataan tentang gambaran keadaan ataupun tujuan yang
hendak dicapai oleh sebuah lembaga atau organisasi di masa yang akan datang.

2. Manfaat visi
a) Memudahan komitmen semangat kerja karyawan.
b) Menumbuhkan rasa kebermaknaan di lingkungan pekerjaan.
c) Menumbuhkan standar yang prima.

3. Karakterisik visi
a) Diciptakan melalui permufakatan/konsensus.
b) Memberikan pandangan atas segala sesuatu yang terbaik di masa yang akan
datang.
c) Mempengaruhi seseorang untuk menuju ke misi.
d) Tanpa keterbatasan dimensi waktu.

C. Misi
1. Pengertian Misi
Misi merupakan penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban
dan rencana tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi. Dalam
pengertian lain, Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh
lembaga dalam usahanya mewujudkan visi. Misi juga merupakan sesuatu yang
nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara
pencapaian visi. Misi adalah kegiatan yang harus dilaksanakan atau fungsi yang
diemban oleh suatu organisasi untuk merealisasikan visi yang telah ditetapkan
(Imam Machali dan Ara Hidayat, 2016).
Misi juga dapat didefinsikan sebagai langkah-langkah atau kegiatan-
kegiatan yang bersifat strategis dan efektif dalam rangka mencapai visi yang telah
ditetapkan (Aminatul Zahroh, 2014). Statemen misi sangat berkaitan dengan visi
dan memberikan arahan yang jelas baik untuk masa sekarang maupun untuk masa
yang akan datang. Saat ini statemen misi sudah menjadi bagian penting
organisasi dan perlu ditekankan juga bahwa misi harus diterjemahkan ke dalam
langkah- langkah penting yang dibutuhkan dalam memanfaatkan peluang yang
ada dalam institusi yang harus selaras dengan visi yang telah ditetapkan (Edward
Sallis 2012)
Dari beberapa definisi tersebut, misi dapat dipahami sebagai sebuah
pernyataan yang berisi penjabaran dari visi yang telah ditentukan atau dengan
kata lain misi merupakan kegiatan yang di dalamnya berisi petunjuk ataupun
langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai visi.

2. Manfaat misi
Menurut David 2009, manfaat misi sebagai berikut :
a) Memastikan tujuan dasar organisasi
b) Memberikan basis atau standar ntuk mengalokasikan sumber daya di organisasi
c) Menciptakan kondisi atau iklim organisasi yang umum
d) Menjadikan titik utama bagi individu dalam mengidentifikasi tujuan dan arah
organisasi
e) Memfasilitasi menerjemahan tujuan menjadi struktur kerja yang melibatkan
penugasan hingga elemen tujuan dalam bentuk sedemikian rupa hingga
parameter waktu, biaya, dan kinerja dapat di evaluasi dan di kontrol.

3. Karakterisik pernyataan misi


a) Luas dalam cakupanan
b) Panjang kalimatnya tidak lebih dari 250 kata
c) Menginspirasi
d) Menunjukkan bahwa perusahaan atau rumah sakit bertanggung jawab secara
sosial
e) Menunjukkan bahwa perusahaan atau rumah sakit bertanggung jawab secara
lingkungan

D. Hakekat visi dan misi


Pernyataan visi dan misi sering kali dapat di jumpai di bagian depan laporan
tahunan. Pernyaan tersebut sering dipampang di semua profil (bagian pendahuluan)
disuatu organisasi dan di bagikan bersama informasi tentang organisasi kepada para
pemilihnya atau pasien. Sangat penting bagi para manager dan eksekutif di organisasi
manapun untuk sepakat mengenai visi dasar yang perusaaan atau rumah sakit ingin raih
dalam jangka panjang. Pernyatan visi harus menjawab pertanyaan dasar, “ingin menjadi
seperti apakah ruangan kita?”. Banyak organisasi mempunyai baik pernyataan visi
maupun misi namun pernyataan visi harus dibuat lebih dulu. Pernyataan visi haruslah
singkat, diharapkan satu kalimat, dan sebanyak mungkin manager di minta masukannya
dalam poses pengembanganya.
Pernyataan misi (mission statement) adalah sebuah deklarasi tentang alasan
keberadaan suatu organisasi. Pernyaan misi yang jelas sangat penting untuk menetapkan
kajian dan merumuskan strategi. Pernyataan misi membedakan satu organisasi dari
oraganisasi organisasi yang serupa. Misi merupakan titik awal perencanaan tugas-tugas
managerial dan diatas semuanya untuk perancangan struktur managerial (Gilles, 2012).

E. Visi vs Misi
Mungkin ada yang berpendapat bahwa keuntunganlah, bukan misi atau visi, yang
merupakan pendorong utama perusahaan atau rumah sakit. Akan tetapi, keuntungan saja
tidak cukup untuk memotivasi orang, tetapi visi juga sangat dibutuhkan untuk secara
efektif memotivasi pekerja. Ketika karyawan dan manager sama-sama membentuk atau
menyusun pernyataan visi dan misi untuk suatu ruangan, dokumen yang dihasilkan bisa
mencerminkan visi personal yang di alami secara penuh oleh manager atau karyawan
terkait masa depan mereka sendiri. Visi yang sama menciptakan kebersamaan
kepentingan yang dapat mengangkat para pekerja keluar dari kemonotonan kerja sehari-
hari serta menuntun mereka ke dunia baru yang di tandai oleh peluang dan tantangan
(gilles, 2012).

F. Proses mengembangkan pernyataan visi dan misi


Penting untuk melibatkan sebanyak mungkin pekerja dalam proses
pengembangan dua pernyataan ini, sebab melalui partisipasilah orang menjadi komit
tehadap suatu organisasi. Cara untuk mengembangkan pernyataan visi dan misi adalah
dengan pertama-tama memilih beberapa artikel mengenai pernyataan ini dan meminta
semua karyawan untuk membacanya sebagai informasi latar. Kemudian, mintalah para
karyawan tersebut untuk membuat sendiri pernyataan visi dan misi bagi organisasi, lalu
dewan manager atau kepala ruang puncak menyatukan semua pernyataan-pernyataan
tersebut ke dalam sebuah dokumen dan kembali membagikannya kepada semua karyawan
untuk kemudian diteliti kembali. Dokumen tersebut akan direvisi apabila ada perubahan,
penambahan atau penghapusan. Begitu semua karyawan telah mendukung dokumen final,
organisasi dapat dengan mudah memperoleh dukungan karyawan untuk aktivitas
perumusan, penerapan, dan pengevaluasian strategi.
1. Nilai penting (manfaat ) pernyataan visi dan misi
Racricek dan vitton (2012), menemukan bahwa organisasi dengan pernyataan
visi formal memiliki pengembalian dua kali lebih besar dibandingkan perusahaaan-
perusahaan tanpa pernyataan misi. Namun beberapa kajian lain mendapati bahwa
memiliki pernyataan visi tidak secara langsung berkontribusi secara positif terhadap
kinerja finansial. Sejauh mana manager atau kepala ruang dan karyawan terlibat
didalam pengembangan pernyataan visi dan misi dapat membuat perbedaan dalam
keberhasilan.
Suatu organisasi yang tidak mampu mengembangkan pernyataan visi sekaligus
misi yang komprehensif dan inspiratif membuang peluang untuk tampil baik. Visi dan
misi menegaskan komitmen pada tindakan yang bertanggung jawab, yang sejalan
dengan kebutuhannya untuk mempertahankan dan melindungi tuntutan penting orang
dalam akan kelangsungan hidup, pertumbuhan dan profitabilitas yang berkelanjutan.
2. Deklarasi singkat
Pernyataan misi lebih dari sekedar pernyataan detail-detail spesifik, pernyataan
masih merupakan deklarasi singkat dan pandangan. Pernyataan misi biasanya luas
cakupanya karna setidaknya mencakup dua alasan. Pertama, pernyataan misi yang
baik kemungkinan penciptaan dan pertimbangan beragam tujuan dan strategi alternatif
tanpa kemudian menghambat kreatifitas manajemen. Kedua, suatu pernyataan misi
perlu luas agar dapat secara efektif merekonsiliasi perbedaan di kalangan, dan
menarik bagi para pemangku kepentingan.
Pernyataan misi mencerminkan penilain mengenai arah dan strategi
pertumbuhan masa depan yang didasarkan pada analisis eksternal dan internal yang
berpikiran terdepan. Pernyataan misi harus dinamis dalam orientasi, memungkinkan
penilaian mengenai arah pertumbuhan yang paling menjanjikan dan yang kurang
menjanjikan.

Menurut Viren Mc Ginnis (2016) pernyataan misi seharusnya:

a) Mendefinisikan apakah suatu organisasi itu dan apa yang di cita-citakan


b) Cukup spesifik sehingga tidak memasukkan bisnis tertentu sekaligus cukup luas
sehingga memungkinkan pertumbuhan negatif
c) Membedaan suatu organisasi dengan organisasi yang lain
d) Berfungsi sebagai kerangka kerja untuk mengevaluasi baik aktivitas dini maupun
prosfektif
e) Di ungkapkan secara cukup jelas agar di pahami secara luas di seluruh lapisan
organisasi.
BAB III
ANALISA MASALAH

A. ANALISA MASALAH (SWOT)


Aspek yang dikaji Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan) Opportunity (Kesempatan) Threatened (Ancaman)
1. Wawancara Terbentuknya visi dan misi Belum terbentuknya visi 1. Mengusulkan pengadaan 1. Tidak terbentuknya
Berdasarkan hasil ruangan di ruang misi ruangan di ruang Visi Misi ruangan di ruang Visi dan Misi ruangan
wawancara dengan Wisanggeni RSJD Dr. Arif Wisanggeni RSJD Dr. Arif Wisanggeni RSJD Dr. Arif di ruang Wisanggeni
kepala ruang dan Zainudin Surakarta Zainudin Surakarta Zainudin Surakarta 2. Tidak adanya
ketua tim 1,bahwa 2. Sosialisasi pentingnya sosialisasi di ruangan
visi misi ruangan pengadaan Visi Misi Wisanggeni mengenai
belum ada ruangan di ruang pembuatan visi dan
diruangan Wisanggeni RSJD Dr. Arif misi ruangan
Wisanggeni RSJD Zainudin Surakarta
Surakarta. 3. Pembuatan contoh visi dan
2. Observasi
Misi ruangan di ruang
Berdasarkan hasil
Wisanggeni RSJD Dr. Arif
observasi yang telah
Zainudin Surakarta
dilakukan selama 3
.
hari diruang
Wisanggeni RSJD
Dr. Arif Zainudin
Surakarta, di
dapatkan hasil bahwa
belum adanya visi
dan misi ruangan.

B. IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISA DATA

No. Data Fokus Masalah


1. Wawancara : Belum adanya visi dan misi ruangan di ruang Wisanggeni RSJD
 Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang dan ketua Dr. Arif Zainudin Surakarta.
tim 1 bahwa belum terbentuknya visi dan misi ruangan di ruang
Wisanggeni.

Observasi :
 Berdasarkan hasil pengamatan yang telah di lakukan selama 3
hari diruang Wisanggeni RSJD Dr. Arif Zainudin Surakarta, di
dapatkan hasil bahwa belum adanya visi dan misi ruangan di
ruang Wisanggeni.

C. PRIORITAS MASALAH

No Masalah Prioritas Masalah T R Jumlah Prioritas


Importancy

P S R P D P IxTxR
I C U c

1. Belum adanya visi dan misi


ruangan di ruang Wisanggeni
RSJD Dr. Arif Zainudin Surakarta.

Keterangan :

1. Importancy (I) atau pentingnya masalah


Prevalency (P) : Masalah lebih banyak serius
Secerity (S) : Akibat yang ditimbulkan apabila tidak ditangani.
Rate of Increase (RI) : Angka kenaikan
Public concern (PC) : Perhatian masyarakat
Degree of Unmeetneeds(DU) : Tingkat keinginan yang tidak terpenuhi
Politic Climate (PC) : Politic Climate
2. Technology (T) : Tehnologi yang tersedia
3. Resource (R) : Sumber daya yang tersedia (manusia,dana,alat,dll)
D. ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH

Penyebab Masalah Rencana Penyelesaian Masalah

 Belum adanya visi dan misi ruangan di ruang Wisanggeni RSJD Dr.  Pengususlan pembuatan visi dan misi ruangan di ruang
Arif Zainudin Surakarta Wisanggeni RSJD Dr. Arif Zainudin Surakarta
 Sosialisasi pentingnya pengadaan Visi Misi ruangan di
ruang Wisanggeni RSJD Dr. Arif Zainudin Surakarta
 Pembuatan contoh visi dan Misi ruangan di ruang
Wisanggeni RSJD Dr. Arif Zainudin Surakarta

DIAGRAM FISHBONE
Penyebab :

Man :

Belum terdapat visi dan misi


ruangan di ruang Wisanggeni
RSJD Surakarta
Tidak terdapat visi dan misi
ruangan di ruang Wisanggeni
Method : RSJD Surakarta

Sosialisasi dan pengusulan pembuatan


visi dan misi ruangan di ruang
Wisanggeni RSJD Surakarta

BAB IV
RENCANA PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH (POA)

No. Rencana tindakan Metode Sasaran Bahan dan Alat Waktu Tempat Pelaksanaan

1 Pengusulan pembuatan visi dan Diskusi KARU Refrensi Mei 2019 Ruang Sri ulan
misi ruangan di ruang KATIM Wisanggeni Fatmaningsih
Wisanggeni RSJD Dr. Arif PA RSJD Dr. Arif Dewi Ernawati
Zainudin Surakarta Zainudin
Surakarta

2 Sosialisasi pentingnya Diskusi dan KARU Refrensi Mei 2019 Ruang Sri ulan
pengadaan Visi Misi ruangan di sosialisasi KATIM Wisanggeni Fatmaningsih
ruang Wisanggeni RSJD Dr. PA RSJD Dr. Arif Dewi Ernawati
Arif Zainudin Surakarta Zainudin
Surakarta

3 Pembuatan visi dan Misi Diskusi KARU Refrensi Mei 2019 Ruang Fatmaningsih
ruangan di ruang Wisanggeni KATIM Wisanggeni Dewi Ernawati
RSJD Dr. Arif Zainudin PA RSJD Dr. Arif
Surakarta Zainudin
Surakarta
DAFTAR PUSTAKA

Agus Kuntoro. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika

Ara Hidayat dan Imam Mchali. 2016. Pengelolaan pendidikan “konsep prinsip dan aplikasi
dalam mengelola sekolah atau organisasi. Bandung: PustacaEduca.

David, Fred R. 2009. Manajemen strategis konsep,Edisi 12. Salemba empat : Jakarta.

Gilles, D. A. 2012. Nursing management: a syistem approch 2Th. Philadelpia: W. B Saunders


Company.

Sutrimo Purnomo. 2015. Pengembangan Sasaran, Visi dan Misi Hubungan masyarakat di
lembaga pendidikan berbasis kepuasan pelanggan. Jurnal Kependidikan, Vol. III No. 2
November 2015.

Usman, Husaini. 2010. Manajemen (teori, praktek, dan riset pendidikan). Jakarta : Bumi
aksara.

Visi
Menjadi ruang perawatan fisik dan jiwa yang profesional dan berbudaya sehat

Misi

1. Memberikan perawatan fisik dan jiwa yang bermutu dan berkualitas kepada seluruh
pasien.
2. Meningkatkan sumber daya manusia dan menerapkan nilai-nilai kedisiplinan, serta nilai-
nilai budaya kerja aparatur.
3. Mengembangkan sarana dan prasarana di ruang Wisanggeni yang efektif dan efisien.
4. Menerapkan komunikasi terapeutik yang baik terhadap pasien dan keluarga.
5. Membudayakan sikap dan perilaku karyawan dalam memberikan pelayanan sesuai
dengan nilai-nilai keluhuran budaya jawa dan kearifan lokal.

Nilai-Nilai

S : semangat dalam menjalankan tugas

M : memberikan pelayanan yang profesional

A : antusias dalam semangat kerja

R : ramah dalam bersikap

T : target dalam pencapaian program

Motto

Memberikan perawatan dan pelayanan yang profesional

Anda mungkin juga menyukai