Anda di halaman 1dari 8

7.2.

7 Rincian Kewenangan klinis spesialis Kebidanan dan Kandungan

NO. DAFTAR PENYAKIT/KETRAMPILAN


1. BSS I
2. Pelvimetri Klinis
3. Pelayanan KB
4. Kuretase & Sirklase Serviks
5. Partus Normal dan MAK III
6. Episiotomi
7. Inisiasi Menyusui Dini
8. Plasenta Manual
9. Partus Sungsang
10. Ekstraksi Vakum
11. Ekstraksi Forsep
12. KBI & KBE
13. Inversio Uteri
14. Kondom Kateter
15. Versi Luar
16. Versi Ekstraksi
17. B-Lynch dan Ligasi A Uterina
18. Embriotomi
19. Induksi Persalinan
20. Akselerasi Persalinan
21. Persalinan Sesar insisi midline
22. persalinan sesar planennstiel
23. persalinan sesar joel cohen
24. histerektomi saat sesar
25. memasang dan mencabut infus
26. Resusitasi (ABCD menurut ATLS)
27. memberikan sulfas magnesikus
28. menangani distosia bahu
29. USG Dasar
30. pencegahan infeksi
31. Cryo, LEEP / LETZ - konisasi
32. IVA
33. Insisi abses
34. marsopialisasi abses - Kista bartholi
35. pap smear
36. ekstirpasi mioma bertangkai
37. steril laparoskopik
38. steril laparotomi mini
39. kistektomi
40. miomektomi
41. salpingektomi
42. histerektomi total
43. hiterektomi supravagina
44. analisis sperma
45. uji pasca senggama
46. inseminasi intra uteri
47. repair old parineal rupture
48. repair luka [erineum 3-4
49. BSS II
50. menangani emboli air ketruban
51. kehamilan abdominal
52. memasang pesarium
53. otopsi verbal
54. breaking bad news
55. mengajar dan melatih
56. office hystereskopy

7.2.8 Rincian Kewenangan Klinis Speialis Anak

NO DAFTAR PENYAKIT / KETRAMPILAN


1. Tata laksana spesialistik pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak
a. Konsep dasar tumbuh kembang
b. Pemantauan dan tumbuh kembang anak
c. Gangguan tumbuh kembang anak
d. Masalah tumbuh kembang pada remaja (al. NAPZA, kehamilan remaja, dst)
2. Tatalaksana spesialistik pemantauan peningkatan kualitas hidup anak
a. Gangguan belajar pada anak
b. Anak dengan kebutuhan khusus (al. CP, MR, ADHD, autism, sindrom down)
3. tatalaksana spesialistik pemantauan dan penerapan pediatri sosial
a. Konvensi hak anak
b. Kekerasan pada anak
c. Adopsi
4. tatalaksanaspesialistik pemantauan nutrisi klinis pediatric
a. Metabolism nutrient (macro dan micronutrient) serta peranannya dalam proses tumbuh kembang
b. Kebutuhan nutrisi /nutrient pada neonates, bayi, anak dan
c. Interaksi nutrient-nutrien dan nutrient-obat
d. Food additives dan food safety
e.nutrional genomics
f. Preventive nutrion
g. Nutrisi komunikasi
5. tatalaksana spesialistik asuhan keterampilan makan bayi (infant feeding practice)
a. Perkembangan fungsi saluran cerna
b. penentuan status nutrisi pada bayi
c. perkembangan keterampilan makan bayi
d. Breast feeding
e. Susu formula dan codex alimentarius
f. Makanan pendamping ASI
g. pengaturan makan pada bayi
6. Tatalaksana spesialistik asuhan nutrisi pada anak dan remaja
a. Penilaian status nutrisi
b. Penentuan kebutuhan nutrisi
c. Penentuan cara pemberian nutrisi
d. Dukungan nutrisi enteral dan atau perenteral
- dukungan nutrisi perioperatif
- dukungan nutrisi pada penyakit kritis
e. Penentuan jenis nutrisi yang diberikan
f. Pengenalan masalah makan pada anak dan remaja
g. Pemantauan pelaksanaan asuhan nutrisi
7. asuhan tindakan imunisasi
a. Konsep dasar imunisasai
b. Pelayanan imunisasi
c. Jadwal imunisasi
d. Manajemen penyimpangan dan transport vaksin
e. Teknik imunisasi
f. Safety infection
g. Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI)
8. asuhan diet pada berbagi penyakit
a. Pada kelainan neurologis
b. Pada kelainan sistem pernafasan
c. Pada kelainan gastrointestinal
d. Pada kelainan hati
e. Pada kelainan ginjal
f. Pada kelainan jantung dan pembuluh darah
g. Pada kelainan imunologis
h. Pada diabetes mellitus
i. Pada keganasan
j. Food adverse reactions
9. asuhan medis genetika klinis
a. Anamnesis (pedigres)
b. Pemeriksaan fisik (dysmorphology)
c. Pemeriksaan penunjang : cytogenetic, molecular genetic, biochemical genetic
d. Genetic diagnosis
e. Genetic treatment
f. Genetic counseling
10. asuhan medis anak sakit gawat
a. Resusitasi dan transportasi anak sakit gawat
b. Dukungan nutrisi anak sakit gawat
11. penerapan radiologi dan pencitraan di bidang pediatric
a. Farmakokinetik
b. Faktor yang mengubah respon
c. Efek samping dan interaksi obat
d. Analisis manfaat, risiko dan ekonomi dalam penggunaan
12. penerapan radiologi dan pencitraan di bidang pediatric
a. Radiologi: kepala, abdomen, ekstermitas, jaringan lunak
b. Radiologi thoraks
c. Ultrasonografi: kepala, thopraks, abdomen, ekstermitas, jaringan lunak
d. Ekokardiografi
e. CT scan : kepala, thoraks, abdomen, ekstermitas, jaringan lunak
f. MRI: kepala, thoraks, abdomen, ekstermitas, jaringan lunak
13. tatalaksana spesialistik gawat darurat susunan saraf pusat (SSP)
a. Kejang
b. Penurunan kesadaran
c. Paresis/paralisis
d. Peningkatan tekanan intrakranial/edema serebri
e. Trauma kepala dan medulla spinalis
f. Perdarahan intrakranial
g. Hipoksik iskemik ensefalopati
14. tatalaksana spesialistik gawat darurat respirasi
a. Sesak nafas
b. Status asmatikus
c. Gagal nafas
d. Sumbatan/obstruksi jalan nafas
1). Laryngitis akut
2). Epiglotitis
3). Trakeitis bakterialis
4). Abses retrofaringeal
5). Abses parafaringeal
6). Benda asing
e. Pneumothoraks
f. Pneuomomediastinum
g. Edema paru
h. Haemoptisis
15. tatalaksana spesialistik gawat darurat kardiovaskuler
a. Syok
b. Cyanotic spell
c. SVT artimia
d. Gagal jantung
e. Krisis tamponade
f. Efusi pericardium
16. tatalaksana spesialistik gawat darurat metabolic-gastro-renal-endokrin
a. Gangguan cairan-elektrolit, asam-basa
b. Inborn error of metabolism
c. Diabetic ketoacidosis
d. Renal tbular acidosis
e. Hipoglikemia dan hiperglikemia
f. Gagal ginjal
g. Sindrom uremik hemolitik
h. Sindrom lisis tumor
i. Perdarahan saluran cerna
j. Pancreatitis
k. Gagal hati fulminan
l. Short gut syndrome
17. infeksi hematologi
a. SIRS, sepsis dan MOF
b. Koagulasi intravaskuler disseminate
18. keracunan
19. hampir tenggelam
20. trauma non SSP
21. luka bakar
22. hipotermi dan hipertermi
23. tatalaksana spesialistik asfiksia neonatorum
24. tatalaksana spesialistik asfiksia neonatorum
a. G6PD
b. Inkompatibilitas ABO/ rherus
c. Kern ikterus
25. tatlaksana spesialistik prematuritas dan intra uterine growth retyardation
a. Retinopathy of prematurity
b. Apneu prematuritas
c. Penyakit membrane hialin
d. PVL
e. IVH/PVH
f. Perawatan metode kangguru
26. tatalaksan spesialistik trauma lahir
a. Jaringan lunak
b. Susunan saraf ekstra/intracranial
c. Jaringan tulang
d. Organ intra abdomen
27. tatalaksana spesialistik kelainan gastrointestinal neonatus
a. Necrotizing enterocolitis
b. Meconium plugs
28. tatalaksana spesialistik perdarahan pada neonatus (+vitamin K neficiency bleeding)
29. tatalaksana spesialistik kejang dan jittery pada neonatus
a. Hypoglicemia dan hyperglikemia
b. Hypocalemia
c. Hypomagnesemia
d. Hyperammonemia
e. Other metabolic disorders
30. tatalaksana spesialistik syok pada neonatus
31. tatalaksana spesialistikm sepsis pada neonatus
32. tatalaksana spesialistik anemia pada neonatus
33. tatalakasana spesialistik kelainan respirasi pada neonatus
a. Meconium aspiration syndrome
b. Pneumothoraks/pneumomediastinum
c. PPHN
d. TRDN
e. Pneumonia
34. thermoregulation pada neonatus
35. infesi TORCH pada neonatus
a. TB perinatal
36. tatalaksana spesuialistik cacat lahir
a. Agenesi / aplasia/ hipoplasia
b. Kista paru
c. Lobar emfisema congenital
d. Eventratio diafragma
e. Hernia diaphragmatika
f. Dysplasia bronkopulmonal
g. Laringotrakeomalasia
h. Hipotiroid congenital
i. Hyperplasia adrenal congenital
j. Undescenced testes (kriptorkismus)
k.uropati congenital
l. Malformasi congenital SSP
m. Hypertrophic timus
n.cleft lip dan palate
o. Eophageal atresia and tracheoesophageal fistula
p. Hypertrophic pyloric stenosis
q. Duodenal atresia
r. Hirschsprung's disease
s. Imperforate anus/atresia ani
t. Hydrocele
u. Omphalocele
v. Gastroschizis
w. Hernia inguinalis
x. Pektus ekskavatus dan pektus karinatus
y. Hemangioma
z. CTEV
aa. Spina bifina
bb. Hidrosefalus
cc. Phocomelia
dd. Kembar siam
ee. Kelainan jantung bawaan
37. tatalaksana spesialistik ensefalitis
a. Japanese ensefalitis
b. Herpes simpleks ensefalitis
38. tatalaksana spesialistik meningitis
a. Meningitis bakterialis neonatus, bayi dan anak
b. Meningitis virus
c. Meningitis oleh mikroorganisme lain
39. tatalaksana spesialistik abses otak
40. tatalaksana spesialistik ventrikulitis
41. tatalaksana spesialistik empiema subdural
42. tatalaksana spesialistik tetanus
a. Tetanus neonatorum
b. Tetanus anak
43. tatalaksana spesialistik poliomyelitis
44. tatalaksana sp[esialistik rabies
45. tatalaksana spesialistik infeksi respiratorik akut
a. Salesma (common cold)
b. Rinotonsilofaringitis
c. Otitis media akut
46. tatalaksana spesialistik difteri
47. tatalaksana spesialistik bronchitis akut
48. tatalaksana spesialistik rinosinobronkitis
49. tatalaksana spesialistik bronkiolitis
50. tatalaksana spesialistik pneumonia
51. tatalaksana spesialistik pneumonia atipik
52. tatalaksana spesialistik efusi pleura
53. tatalaksana spesialistik empyema
54. tatalaksana spesialistik influenza
55. tatalaksana spesialistik avian influenza
56. tatalaksana spesialistik parotitis epidemika
57. tatalaksana spesialistik pertussis
58. tatalaksana spesialistik infeksi respiratorik kronik non TB
a. Bronnkiektasis
b. Abses paru
59. tatalaksana spesialistik tuberculosis
a. Tuberculosis paru (termasuk Tb paru berat)
b. Tuberculosis ekstra paru
- limfadenitis TB superfisialis
- TB pleura
-TB pericardium
- scrofuloderma
- TB tulang : spondilitis, koksitis, gonitis, daktilitis
- TB abdomen: peritonitis, usus, hepar, limpa, ginjal
- TB SSP: meningitis, tuberculoma otak
c. Tuberculosis disseminate (milier)
d. Tuberculosis perinatal
e. Tuberculoma paru
f. Mikrobakteriosis atipik
60. tatalaksana spesialistik pneumothoraks
umbuh kembang

Anda mungkin juga menyukai