Anda di halaman 1dari 4

2.1.

3 Peran Indonesia dalam Organisasi GNB

Indonesia beranggapan bahwa hubungan luar negeri merupakan suatu kegiatan yang dilakukan antar
bangsa baik itu regional maupun secara global melalui berbagai macam forum bilateral maupun
multilateral yang ditujukan untuk kepentingan nasional dengan politik luar negeri bebas aktif sebagai
landasannya . kondisi tersebut diarahkan dengan ikut berperan aktif dalam mewujudkan tatanan dunia
baru yang berdasarkan kemerdekaaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial untuk meningkatkan
hubungan kerja sama internasional, salah satunya dengan memantapkan serta meningkatkan
peranannya dalam GNB. Langkah Indonesia dalam meningkatkan peranannya dalam GNB yaitu ;

1) Indonesia sebagai pendiri organisasi GNB

Indonesia meruapakan salah satu dari lima negara yang mendirikan organisasi GNB. Pada saat itu
Indonesia diwakili oleh Soekarno yang merupakan Presiden Indonesia .

2) Meningkatkan kerja sama antar negara – negara anggota organisasi GNB

Salah satu upaya yang dilakukan Indonesia pada masa perkembangan organisasi GNB adalah dengan cara
meningkatkan keeratan kerja sama yang tealh dibangun antar sesama negara anggota GNB, terutama
dalam perkembangan kerja sama di bidang teknik dan ekonomi. Hal tersebut merupakan perwujudan
kerja sama Selatan – Selatan yang melibatkan negara – negara maju maupun lembaga – lembaga
keuangan internasional

3) Berperan dalam penyelesaian – penyelesaian masalah – masalah ekonomi internasional

Indonesia juga berperan dalam membantu menyelesaikan masalah – amsalah dalam hubungan ekonomi
internasional yang berperan dalam menunjang pembangunan yang berkelanjutan. Peran Indonesia
tersebut salah satunya diwujudkan dengan meningkatkan dialog Utara – Selatan berdasar pada
kepentingan dan tanggung jawab bersama, semangat kemitraan, saling ketergantungan, serta saling
memberi manfaat.

4) Menjadi pemimpin organisasi GNB

Sejak tahun 1992 hingga rahun 1995 , Indonesia mendapat kepercayaan untuk memimpin organisasi
GNB tersebut, yaitu dengan terpilihnya Soeharto yang saat itu merupakan Presiden Indonesia ke – 2
menjadi Sekretaris Jendral organisasi GNB. Berbagai prestasi telah diraih Indonesia selama memimpin
organisasi GNB tersebut , yaitu ;

a. Pada masa kepemimpinannya di organisasi GNB adalah Indonesia telah mampu membawa organisasi
tersebut dalam menentukan arah serta menyesuaikan diri terhadap adanya perubahan – perubahan
yang terjadi secara dinamis, yaitu dengan cara melakukan penataan kembali prioritas – prioritas baru
serta menetapkan pendekatan dan orientasi yang baru pula.
b. Indonesia telah dianggap memberikan warna yang baru bagi organisasi tersebut, diantaranya adalah
dengan menitikberatkan kerja sama pada pembangunan ekonomi yaitu dengan menghidupkan kembali
dialog antara negara – negara selatan.

c. Indonesia telah dipercaya untuk membantu menyelesaikan pertikain atau konflik regional di beberapa
negara seperti kamboja, sengketa yang terjadi di laut Cina Selatan, serta gerakan separatis Moro di
Filipina.

d. Indonesia telah berhasil menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) organisasi GNB yang ke –
10 di Jakarta dan Bogor pada tanggal 1 – 7 Sepetember 1992.

2.2.3 Peran Indonesia dalam Organisasi ASEAN

Indonesia memiliki beberapa peran dalam oraganisasi ASEAN. Peran – peran tersebut yaitu ;

1) Salah satu negara pendiri ASEAN.

Indonesia merupakan salah satu dari lima negara yang menjadi pelopor berdirinya organisasi ASEAN.
Saat itu Indonesia diwakili oleh Adam Malik yang merupakan Menteri Luar Negeri Indonesia . Beliau
merupakan salah satu pendiri Organisasi ASEAN . Peran itu sangat sentral dan hingga sampai saat ini
Indonesia diakui sebagai negara yang berpengaruh dalam pembentukan organisasi ASEAN.

2) Memberikan gagasan dalam pembentukan komunitas keamanan ASEAN

Peranan penting yang pernah dilakukan Indonesia adalah dengan memberikan ide, gagasan, atau pikiran
dalam hal pembentukan komunitas keamanan ASEAN yang saat itu dikemukakan oleh Menteri Luar
Negeri Republik Indonesia yaitu Hasan Wirajuda. Gagasan tersebut sangat penting dalam hal mengenai
terorisme, kejahatan transnasional, perampokan separatisme, dsb.

3) Memberi gagasan dalam menghormati dan melindungi HAM.

HAM sudah menjadi rahasia umum yang sering diperbincngkan diberbagai negara, tidak hanya di
Indonesia melainkan juga di negara – negara lainnya yaitu di negara – negara yang ada di kawasan Asia
Tenggara. Indonesia mengajak negara – negara ASEAN lainnya untuk selalu menjunjung tinggi HAM
dengan mentaati norma – norma dan aturan – aturan yang ada di negaranya.

4) Khazanah budaya Indonesia adalah bagian dari kebudyaan ASEAN.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya, dan itu tersebar diseluruh pelosok tanah air mulai
dari Sabang sampai Merauke. Seluruh budaya yang ada di Indonesia ini tentunya memperkaya khazanah
budaya yang ada di ASEAN. Selain itu, Indonesia juga turut berperan dalam hal mendukung adanya
pertukaran budaya dengan cara pementasan budaya – budaya ASEAN.

2.3.3 Peran Indonesia dalam Organisasi OKI


Indonesia juga berperan dalam organisasi OKI. Beberapa peran aktif Indonesia dalam organisasi OKI
adalah ketika pada tahun 1993, Indonesia menerima mandat sebagai ketua Committee of Six, yang
bertugas memfasilitasi perundingan damai antara Moro National Liberal Front ( MNLF ) dengan
pemerintah Filipina. Kemudian pada tahun 1996, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat
Menteri ( KTM ) OKI ke – 24 di Jakarta.

Selain itu, Indonesia memberikan konstribusi untuk mereformasi OKI sebagai wadah untuk menjawab
tantangan umat Islam memasuki abad ke – 21. Pada penyelenggaraan KTT OKI ke -14 di Dakar Senegal,
Indonesia mendukung pelaksanaan OIC’ Ten – Year Plan of Action . Dengan mengadopsi piagam ini,
Indonesia memiliki ruang untuk lebih berperan dalam memastikan implementasi reformasi OKI tersebut.
Indoneia berkomitmen dalam menjamin kebebasan, toleransi, dan harmonisasi serta memberi bukti
nyata akan keselarasan Islam, demokrasi dan modernisasi.

2.4.3 Peran Indonesia dalam Organisasi APEC

Indonesia merupakan salah satu dari dua belas pendiri Organisasi APEC. Pada tahun 1989, Indonesia
membantu terbentuknya organisasi APEC. Indonesia ikut menikmati hasil nyata dari forum kerja sama
ekonomi tersebut. Negara anggota organisasi APEC merupakan mitra dagang utama bagi Indonesia.
Jumlah impor Indonesia sebesar 61% dari total ekspor Indonesia. Selain itu, 50 % sumber investasi asing
langsung berasal dari kerja sama Indonesia dengan negara – negara anggota organsiasi APEC.

Pada tanggal 5 November 1994, Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan pemimpin – pemimpin
organisasi APEC di Bogor. Peran lain Indonesia dalam organisasi APEC antara lain yaitu ikut mewujudkan
ketertiban dunia melalui forum konsultasi APEC yang jujur, adil, dan bebas serta saling membantu tanpa
membedakan tingkat kemajuan bangsa.

2.5.3 Peran Indonesia dalam Organisasi OPEC

Sejak menjadi anggota organisasi OPEC tahun 1962, Indonesia ikut berperan aktif dalam penentuan arah
dan kebijakan organisasi OPEC khususnya dalam rangka menstabilisasi jumlah produksi dan harga minyak
di pasar internasional. Sejak berdirinya Sekretariat organisasi OPEC di Wina tahun 1965, KBRI / PTRI Wina
terlibat aktif dalam kegiatan pemantauan harga minyak dan penanganan masalah substansi serta
diplomasi di berbagai persidangan yang diselenggarakan oleh organisasi OPEC. Pentingnya peran yang
dimainkan oleh Indonesia di organisasi OPEC telah membawa Indonesia pernah ditunjuk sebagai Sekjen
organisasi OPEC dan Presiden Konferensi OPEC.

2.6.3 Peran Indonesia dalam Organisasi MEA

Indonesia meruapakan salah satu anggota dalam organisasi MEA. MEA merupakan kerja sama anggota
ASEAN yang bergerak dalam bidang ekonomi. Pada bidang ekonomi ini, Indonesia sangat mendukung
terbentuknya integrasi perekonomian antar negara – negara yang berada di kawasan Asia Tenggara yang
kita kenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA. Dengan adanya MEA, diharapkan Indonesia
bisa bersaing di pasar ASEAN, sehingga pertumbuhan perekonomian Indonesia meningkat dan membuka
banyak lapangan pekerjaan

Anda mungkin juga menyukai