Anda di halaman 1dari 2

MODUL 5

GERIATRI

SKENARIO 5 :
Derita Nek Rani
Nenek Rani, usia 67 tahun sekarang hanya bisa terbaring di tempat tidurnya setelah 3
bulan yang lalu terjatuh di kamar mandi. Dokter mengatakan bahwa nek Rani mengalami
fraktur femur proksimal dan menolak untuk dibawa ke rumah sakit. Keadaannya semakin
hari semakin lemah, badannya tampak sangat kurus dan mengalami inkontinensia urin.
Satu minggu ini nenek mengalami demam tinggi dan menolak untuk makan sehingga
anaknya memberikan antipiretik dan multivitamin yang dibeli di depot obat. Melihat keadaan
nek Rani yang tidak membaik, anaknya membawa nek Rani ke rumah sakit untuk dirawat.
Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit nek Rani tampak gelisah dan meracau sehingga
setelah sampai di IGD rumah sakit nek Rani mendapatkan perawatan intensif. Dokter
menjelaskan bahwa penyakit yang dialami nek Rani sudah berat. Berdasarkan pemeriksaan
fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit berat, tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 120
x/menit, pernafasan 28 x/menit dan suhu 39◦C serta didapatkan tanda-tanda dehidrasi.
Terdapat juga ulkus dekubitus stadium IV pada punggung dan bokong. Keesokan harinya
keadaan nenek makin memberat, kesadaran sopor, ujung jari tangan dan kaki teraba dingin.
Pada malam harinya nenek dinyatakan meninggal. Bagaimana seharusnya pengkajian
paripurna dan tatalaksana komprehensif yang harus dilakukan pada kasus di atas?

JUMP 2
1. Mengapa nek Rani mengalami fraktur femur proksimal ?
Patologi utama fraktur femur proksimal pada lansia adalah akibat
penurunan massa jenis tulang (osteoporosis) pada bagian femur proksimal
akibat ketidakseimbangan bone turnover yang berhubungan erat dengan
peningkatan umur. Tingginya resiko terjatuh pada lansia semakin
meningkatkan angka kejadian fraktur,mengingat tulang osteoporosis dapat dengan
mudah mengalami fraktur meskipun tanpa trauma yang hebat (trivial trauma).
Selain faktor-Faktor di atas, terdapat pula faktor resiko lainnya yang semakin
meningkatkan resiko lansia mengalami fraktur femur proksimal, yaitu
rendahnya aktivitas fisik, antropometri yang tidak ideal baik berlebih maupun
kurang ,dan status nutrisi yang buruk terutama rendahnya asupan kalsium.
.

2. adakah hubungannya dengan usianya dan jenis kelamin?


Angka mortalitasnya pun terbilang tinggi yakni mencapai 16,55%, dimana
peningkatan laju mortalitas sebanding dengan peningkatan umur, yakni
meningkat kurang dari 10% pada lansia kurang dari 65 tahun dan lebih dari
20% pada lansia di atas 85 tahun. Laju mortalitas pria lebih tinggi
disbanding wanita

3. Mengapa Keadaannya semakin hari semakin lemah, badannya tampak sangat kurus
dan mengalami inkontinensia urin?
4. Mengapa nek rani Satu minggu ini mengalami demam tinggi dan menolak untuk
makan?
5. Bagaimana pengaruh antipiretik dan multivitamin yang dibeli di depot obat oleh
anaknya terhadap kondisi nek rani ?
6. Mengapa Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit nek Rani tampak gelisah dan
meracau sehingga setelah sampai di IGD rumah sakit nek Rani mendapatkan
perawatan intensif?
7. Bagaimana perawatan intensif yang dilakukan di rumah sakit ?
8. Bagaimana interpretasi pemeriksaan fisik nek rani ? dan mengapa dokter mengatakan
ini sudah berat?
9. Mengapa Keesokan harinya keadaan nenek makin memberat, kesadaran sopor, ujung
jari tangan dan kaki teraba dingin. Pada malam harinya nenek dinyatakan meninggal?

Anda mungkin juga menyukai