PENDAHULUAN
1
Indonesia sendiri termasuk dalam 10 negara terbesar penderita
thypus.Pada tahun 2013, penderita thypus di Indonesia diperkirakan mencapai
sekitar 8,5 juta orang dengan rentang usia 20-79 tahun . Tetapi kurang dari 50%
dari mereka yang menyadarinya. yang banyak di derita pasien RS.Dustira.Di
Rumah Sakit Dustira banyak berbagai poli termasuk poli dalam di poli dalam ada
banyak orang yang mempunyai penyakit thypus .disini saya akan menjelaskan
dengan rinci tentang penyakit thypus.
Tipes adalah penyakit infeksi akut yang selalu ada di masyarakat (endemik) di
Indonesia, mulai dari usia balita, anak-anak dan dewasa. .
2
Karena pertumbuhan perekonomian yang meningkat, didukung pula oleh
tumbuhnya persaingan dibidang industri dan teknologi yang memaksa kita untuk
terjun ke kedalam dunia industri, bisnis, dan perdagangan.
3
BAB II
URAIAN UMUM
Rumah Sakit
Dustira
(sumber :
Disparbud
Jabar )
4
Setelah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh kerajaan Belanda pada
1949, kepemilikan Milter Hospital diserahkan pada Tentara Nasional Indonesia.
Rumah sakit ini kemudian berganti nama menjadi Rumah Sakit Territorium III
dengan Letnan Kolonel Dr. Kornel SIngawinata sebagai kepala yang pertama
rumah sakit tersebut. Kemudian dalam perayaan ulang tahun Territorium
III/Siliwangi Kolonel Kawilarang mengganti nama rumah sakit tersebut menjadi
Rumah sakit Dustira.
Penetapan namam tersebut sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan perjuangan
Mayor dr Dustira Prawiraamidjaya. Dustira adalah dokter tamatan pendidikan
kedokteran di Geneeskundige Hogeschool (Ika Daigaku atau Sekolah tinggi
kedokteran di Jakarta) pada tahun 1945. Dustira kemudian mengikuti pelatihan
kemiliteran selama dua minggu. Setelah itu, ia ditugaskan membantu para korban
perang, khususnya di front Padalarang, Cililin dan BatuJajar. Jumlah korban yang
terus bertambah ditengah keterbatasan peralatan medis yang tersedia membuat
Dustira kelelahan hingga akhirnya meninggal dunia pada 17 maret 1946.
Rumah sakit Dustira berarsitektur eropa (artdeco). Bagian bangunan yang masih
menampakan kekunoaan, terlihat pada bangunan bagian depan, pada bagian atap
bangunan dan dinding bangunan. Sedangkan pagar halaman telah mengalami
perubahan atau penggatian (pagar besi). Genteng masih menggunakan genteng
gelombang, struktur kerangka atap menggunakan kayu dan dinding berwarna
5
putih, dengan bagian kaki dilapisi lepahan semen.Rumah Sakit Dustira sampai
sekarang masih digunakan sebagai rumah sakit untuk merawat pasien.
Lokasi : Jalan Ahmad Yani Cimahi, Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Utara,
Kota Cimahi
Hal yang dapat di maklumi karena daerah Cimahi didirikan fasilitas Militer
Perintah Kolonial Hindia Belanda untuk memerkuat pertahanan militernya di
daerah Bandung Sebagai ibu kota Hindia-Belanda pada saat itu.Pada massa
penduduk Jepang (1942-1945),rumah sakit ini di pergunakan sebagai temat
perawatan tawanan tentara Belanda dan perawatan tentara Jepang.Pada tahun
1945-1947 dikuasai kembali oleh NICA.
6
peperangan dan memberiksn pertolongan pada korban peperangan terutama untuk
wilayah Padalarang.
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) TK.II 03.0501 Dustira Di Pimpin oleh Pamen
TNI AD berkualifikasi Dokter berpangkat koloni dan bertanggung jawab atas
pelaksanaan tugas nya keepada Kakesdam III/Siliwangi.Kepala Rumah Sakit
Dustira yang saat ini di pimpin oleh Kolonel CKM Dr.Agus Budi Utama.
Wakil Kepala Rumah Sakit Dustira (WakaRumkit) Di pimpin oleh seorang Pamen
TNI AD berpangkat Letnan Kolonel dan dalam melaksanakan tugas kewajibanya
bertanggung jawab kepada Kepala Rumah Sakit TK.II Dustira. Ketua Komite
Medik Rumah Sakit II Dustira adalah Ketua Staff Fungsional yang terdiri dari
para ketua staff Medik Fungsional yang memiliki Integritas Otonomi dan
Propesional.
Kepala Rumah Sakit Dustira TK.II 03.05.01 di bantu oleh kepala seksi pelayanan
Medik (Pembantu Karumkit TK.II Dustira di bidang penyelenggaraan pelayan
medik),Kepada seksi penunjang Medik(Pembantu karumkit TK.II Dustira di
bidang penyelenggaraan pelayan penunjang medik)dan penunjang seksi umum
(Pembantu Karumkit TK.II dalam Penyelengaraan kegiatan penunjang umum
Rumah Sakit Dustira.
7
2.3. Depo Rumah Sakit Dustira
1. Depo IGD
Pol. Anak
o Pol. Tumbuh Kembang Anak
o Pol. Bayi Sehat
o Pol. Anak Sakit
Pol. Penyakit Dalam
Pol. Bedah
o Bedah Umum
o Bedah Urologi
o Bedah Orthopedi
o Bedah Syaraf
o Bedah Plastik
Pol. Obstetric & Gynaecology
Pol. Penyakit Jantung
Pol. Penyakit Gigi & Mulut
Pol. Penyakit Mata
Pol. Jiwa
Pol. Penyakit Syaraf
8
Pol. Penyakit THT
Pol. Gizi
Pol. Kulit dan Kelamin
Pol. Fisioterapi
Pol. Akupuntur
Pol. VCT
Rumah Sakit Dustira memiliki Unit perawatan intensif dan 16 ruang perawatan
dengan kapasitas 497 tempat tidur
HCU/Intermediate Care
4. Depo gudang
Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasiyang
berfungsi untuk menyimpan bahabaku, bahan kemas dan obat jadi yangbelum
didistribusikan. Selain untukpenyimpanan, gudang juga berfungsi
untukmelindungi bahan baku, bahan pengemas dan obat jadi dari pengaruh
luar,binatang pengerat dan serangga serta melindungi obat dari kerusakan. Agar
dapatmenjalankan fungsi tersebut, maka harus dilakukan pengelolaan
pergudangansecara benar atau yang sering disebut dengan manajemen
pergudangan(Priyambodo, 2007).Pergudangan adalah segala upaya pengelolaan
gudang yang meliputipenerimaan, penyimpanan, pemeliharaan, pendistribusian,
pengendalian danpemusnahan agar kualitas dan kuantitas tetap terjamin (BNPB,
2009).
9
10