Anda di halaman 1dari 1

Kapan seorang pembelajar dikatakan telah melakukan sebuah proses belajar?

Beranjak dari teori behavioristic yang menitik beratkan pada stimulus dan respon atau input dan output
yaitu teori perkembangan perilaku, yang dapat diukur, diamati dan dihasilkan oleh respon pelajar. Maka
seseorang dikatakan telah belajar apabila seseorang tersebut telah mengalami perubahan perilaku sesuai
dengan apa yang dipelajari dan bersifat orisinil, menetap, dan bertahan lama. Penangkapan pemahaman
saya secara sederhana ialah “dari tidak tahu menjadi tahu”

contoh yang nyata yang ada pada mata pelajaran yang saya ajarkan di sekolah adalah :

saya mengambil mata pelajaran kelas VII disekolah yang saya tempati mengajar dengan materi “Things in
the classroom” pada awal pembelajaran saya berupaya memberikan siswa stimulus sesuai materi yang
akan saya ajarkan. memulai dengan mengeluarkan beberapa alat yang biasa dilihat dan diapakai dalam
kelas, kemudian saya mengeluarkan buku, pulpen, pensil, penghapus dan penggaris. Lalu meperlihatkan
kepada siswa dan menanyakan kepada siswa apa ada yang tahu nama benda tersebut dalam Bahasa
inggris, kemudian siswa secara berebutan mengangkat tangannya menandakan mereka telah mengetahui
nama benda tersebut. setelah ada tanggapan dari siswa kemudian saya membagikan beberapa lembar
kertas ke tiap kelompok yang bertuliskan berbagai macam nama benda yang ada dalam kelas, satu
lembar kertas terdapat satu nama benda juga.

Setelah semua kelompok mendapat kertas mereka saya meminta para siswa secara berkelompok
mengucapkan kata yang mereka dapat dari kertas yang dibagikan secara lantang. Setelah semua selesai
saya menginstruksikan kepada siswa untuk menerjemahkan kata tersebut dalam batas waktu tertentu
(pada proses ini siswa sibuk mencari terjemahan kata dengan mencari dikamus, translator ataupun
berusaha dengan bertanya kepada teman lainnya) lalu menempelkan kertas tersebut secara langsung ke
benda yang tertulis pada kertas itu sendiri seperti white board, chair, cupboard, shoes, wall dll) kemudian
kelompok yang lain memperhatikan kertas lainnya dan mencatat beberapa kata baru yang mereka
dapatkan seputar things in the classroom.

Terakhir saya membalikkan kertas-kertas yang telah ditempel dan menanyakan kepada kelompok lainnya
apa nama benda tersebut. Siswa kemudian berebutan mengangkat tangan mereka meski mereka satu
kelompok, bahkan ada beberapa siswa dari kelompok lain mencoba ikut menjawab meski bukan giliran
mereka. Jadi menurut saya stimulus yang saya berikan disini adalah dengan memberikan daftar nama
benda yang ada dalam kelas siswa untuk ditempelkan pada benda tersebut secara langsung. Sedangkan
respon siswa pada pembelajaran yang telah saya lakukan adalah mulai dari siswa mencatat nama benda
yang baru mereka tahu, hingga saat siswa mengangkat tangan untuk memberikan jawaban seputar nama
benda yang mereka telah ketahui.

Mungkin seperti itu pemaparan saya tentang Teori Belajar Behavioristik dan contoh Penerapannya
dalam Pembelajaran yang saya lakukan. Sekian dan Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai