Anda di halaman 1dari 1

Mengapa aspek, ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi, dan aspek kejiwaan sangat dibutuhkan

pada sebuah proses belajar?

Menurut teori kognitif, belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman, yang tidak selalu
berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan dapat diukur. Dalam kegiatan pembelajaran, keterlibatan
siswa secara aktif sangat diutamakan. Untuk menarik minat dan meningkatakan retensi belajar perlu
mengkaitkan pengetahuan baru dengan struktur kognitif yang telah dimiliki siswa. Materi pelajaran
disusun dengan menggunakan pola atau logika tertentu, dari sederhana ke kompleks. Perbedaan
individual pada diri siswa perlu diperhatikan, karena faktor ini sangat mempengaruhi keberhasilan belajar
siswa

Dalam pandangan teori belajar kognitif, siswa adalah individu yang aktif mempelajari ilmu
pengetahuan. Dalam menempuh proses pembelajaran, siswa tidak hanya sekadar bersifat pasif dalam
menerima pengetahuan. Siswa mencari informasi untuk mengatasi masalah yang dihadapi dan menyusun
pengetahuan tersebut untuk memperoleh sebuah pemahaman baru. Konsep penting yang dikemukan
dalam teori belajar kognitif adanya pemprosesan informasi yang menjelaskan tentang aktivitas pikiran
individu dalam menerima, menyimpan dan menggunakan informasi yang dipelajari.

Teori belajar kognitif merupakan suatu teori belajar yang lebih mementingkan proses belajar
daripada hasil belajar itu tersendiri. Menurut teori ini,ilmu pengetahuan dibangun dalam diri seorang
individu melalui proses interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan. Proses ini tidak berjalan
terpatah-patah, terpisah-pisah, tetapi melalui bersambung-sambung, menyeluruh,. Seperti juga juga
ketika membaca tulisan ini, bukan alphabet-alphabet yang terpisah-pisah yang dapat diserap dan
dikunyah dalam pikiran, tetapi adalah kata, kalimat, paragraf, yang kesemuanya itu seolah jadi satu,
mengalir, menyerbu secara total bersamaan

Contohnya dalam proses pembelajaran bahasa inggris kelas VII materi “state public place around us”

Pada awal pembelajaran, saya mengajak peserta didik untuk menonton music video tentang
asking the way (where is the bank). Setelah itu, saya mengajak peserta didik untuk mengingat music video
tersebut yang menayangkan dan memperdengarkan pengucapan tentang arah “left” and “righ”. Lalu saya
menambahkan perbendaharaan kata lainnya tentang arah seperti “straight ahead, on your left, on your
right, etc” dan mengajak peserta didik mengingat kosa kata tersebut. Kemudian, saya menggiring peserta
didik untuk beraktifitas diluar kelas, dibagian ini ada siswa yang bertidak sebagai turis yang akan ditutup
matanya dengan kain dan siswa dari kelompok yang sama bertindak sebagai guide yang akan memberi
tahukan arah mana yang harus ditempuh untuk menuju sebuah public place tanpa melihat teks (public
place ini berupa miniatur sederhana yang saya buat yang menggambarkan beberapa public place di
kabupaten pinrang).

Saya rasa dengan begitu akan terjadi penguatan memori pada peserta didik. karena, peserta didik
yang bertindak sebagai turis (pendengar) menerima informasi berupa “arah jalan” & megelola informasi
tersebut. Yang di-akomodasikan oleh peserta didik yang bertindak sebagai guide (penutur) untuk
memberikan informasi arah yang benar kepada temannya yang bertindak sebagai turis. Siswa merasa
emosional untuk menuju public place yang telah ditentukan karena siswa berlomba dengan kelompok
lainnya, siapa yang paling cepat menuju public place yang telah ditentukan dan mendapatkan reward.

Anda mungkin juga menyukai