Anda di halaman 1dari 8

Seulanga Rachmani Mira Hamzah | Leukocytes Count In The Ischemic And Hemorrhagic Stroke Patient

[ARTIKEL REVIEW]

LEUKOCYTES COUNT IN THE ISCHEMIC AND HEMORRHAGIC STROKE


PATIENT
Seulanga Rachmani Mira Hamzah
Faculty of medicine, Lampung University

Abstract
Stroke is one of the disease which causes high morbidity and mortality rate in patient. This condition has correlation with
brain tissue damage in the stroke patient. Studies found that accumulation of leukocytes in a non hemorrhagic stroke
patient were found mostly in the center of ischemic part of the injured brain. Wheres it didn’t find in the patient with small
infark on MRI and Ct-Scan. Hemorrhagic patient, accumulation of leukocytes occurred in all patient. This review discuss
about the leukocytes count in the ischemic and hemorrhagic stroke patients does the leukocytes count can be used to
analize the level of the brain tissue injury in stroke patient?

Keywords: brain damage, leukocytes, patient, stroke

Abstrak
Stroke merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi pada penderitanya.
Besarnya angka mortalitas dan morbiditas pada penderita stroke berhubungan dengan kerusakan pada jaringan otak. Dari
studi menyatakan bahwa Akumulasi leukosit pada pasien stroke non hemoragik lebih banyak didapatkan pada bagian
tengah iskemik. Namun akumulasi leukosit tidak didapatkan pada pasien dengan ukuran infark yang kecil pada MRI dan CT-
Scan. Sedangkan pada pasien stroke hemoragik, akumulasi leukosit didapatkan pada semua pasien. Dari diskusi ini
membahas apakah jumlah hitung leukosit pada stroke iskemik dan hemoragik dapat di gunakan untuk menganalisa
tingkatan jaringan otak yang terluka pada penderita stroke?

Kata kunci : Kerusakan otak , leukosit, pasien, stroke

...
Korespondensi: Seulanga Rachmani Mira Hamzah | seulanga.rachmani@yahoo.com

Pendahuluan
Stroke salah satu penyakit yang penderita stroke di Amerika yaitu 50-
menyebabkan morbiditas dan mortalitas 100/100.000 penderita pertahun. Angka
yang tinggi pada penderitanya. Selain kematian tersebut mulai menurun sejak
sebagai penyebab kematian nomor tiga awal tahun 1900, dimana angka kematian
setelah penyakit jantung dan kanker dan sesudah tahun 1969 menurun hingga 5%
penyebab utama kecacatan pada negara- pertahun. Beberapa peneliti mengatakan
negara industri. Stroke iskemik adalah bahwa hal tersebut akibat kejadian
jenis stroke yang paling umum, terjadi penyakit yang menurun yang disebabkan
sekitar 80% dari semua kasus stroke. karena kontrol yang tidak baik terhadap
Stroke juga merupakan penyebab faktor resiko penyakit stroke.
kecacatan jangka panjang nomor satu di Di negara-negara ASEAN, penyakit
dunia.1 stroke juga merupakan masalah
Menurut American Heart kesehatan utama yang menyebabkan
Association, diperkirakan terjadi 3 juta kematian. Dari data South East Asian
penderita stroke pertahun dan 500.000 Medical Information Centre (SEAMIC)
penderita stroke yang baru terjadi diketahui bahwa angka kematian akibat
pertahun. Sedangkan angka kematian stroke terbesar terjadi di Indonesia yang

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 1 | Januari 2015 | 86


Seulanga Rachmani Mira Hamzah | Leukocytes Count In The Ischemic And Hemorrhagic Stroke Patient

kemudian diikuti secara berurutan oleh hipertensi, diabetes melitus, gaya hidup
Filipina, Singapura, Brunei, Malaysia, dan dan dislipidemia.13.14
Thailand.12 Berdasarkan penelitian yang
Di Indonesia diperkirakan setiap dilakukan oleh Muhibbi (2004) di jelaskan
tahun terjadi 500.000 orang terkena bahwa, besarnya luas kerusakan pada
serangan stroke dan 125.000 orang jaringan otak berhubungan dengan
meninggal dunia dengan Case Fatality adanya akumulasi leukosit.3 Akumulasi
Rate (CFR) 25% dan yang mengalami cacat leukosit pada pasien stroke non
ringan atau berat dengan proporsi 75% hemoragik lebih banyak didapatkan pada
(375.000 orang).2 Dari seluruh penderita bagian tengah iskemik. Namun akumulasi
stroke di Indonesia, stroke iskemik leukosit tidak didapatkan pada pasien
merupakan jenis yang paling banyak dengan ukuran infark yang kecil pada
diderita yaitu sebesar 52,9%, diikuti pemeriksaan CT-Scan dan MRI. Sedangkan
secara berurutan oleh perdarahan pada pasien stroke hemoragik, akumulasi
intraserebral, emboli dan perdarahan leukosit didapatkan pada semua pasien.3
subarakhnoid dengan angka kejadian Pengerahan leukosit ke jaringan
sebesar 38,5%, 7,2%, dan 1,4%.12 otak pada pasien stroke merupakan salah
Dari data diatas, dapat satu hasil dari reaksi Sistem Saraf Pusat
disimpulkan bahwa pencegahan dan (SSP), dimana masuknya leukosit ke otak
pengobatan yang tepat pada penderita yang mengalami injury dimulai dengan
stroke merupakan hal yang sangat adhesi ke endotel sampai di jaringan otak
penting, dan pengetahuan tentang melalui beberapa tahap.
patofisiologi stroke sangat berguna untuk Awalnya, leukosit muncul setelah
menentukan pencegahan dan pengobatan terjadi pelepasan sitokin pada daerah
tersebut, agar dapat menurunkan angka injury yang merangsang leukosit yang
kematian dan kecacatan. berada di marginal pool dan leukosit
matur di sumsum tulang memasuki
DISKUSI sirkulasi. Jenis leukosit yang dikerahkan
Stroke dapat terjadi akibat pada peradangan akut ini adalah
perdarahan spontan di dalam otak (stroke neutrofil.4 Dalam sirkulasi, neutrofil di
hemoragik) atau kurangnya pasokan golongkan kedalam dua pool. Satu pool
darah yang memadai ke otak (stroke non disirkulasi bebas dan yang kedua adalah
hemoragik) sebagai akibat dari sumbatan pool di tepi dinding pembuluh darah.
bekuan darah, penyempitan pembuluh Ketika ada stimulasi oleh infeksi,
darah. Besarnya angka mortalitas dan inflamasi, obat atau toksin metabolik, pool
morbiditas pada penderita stroke sel yang di tepi dinding pembuluh darah
berhubungan dengan kerusakan pada akan melepaskan diri ke dalam sirkulasi.4
jaringan otak.2 Tatalaksana stoke iskemik dan
Faktor resiko kejadian stroke stoke hemoragik;
dibedakan menjadi faktor risiko yang tidak
dapat diubah atau tidak dapat a. Stroke Iskemik
dimodifikasi dan faktor risiko yang dapat Terapi umum:
diubah atau dapat dimodifikasi. Faktor Letakkan kepala pasien pada posisi
risiko yang tidak dapat diubah diantaranya 300, kepala dan dada pada satu bidang;
peningkatan usia dan jenis kelamin. Faktor ubah posisi tidur setiap 2 jam; mobilisasi
risiko yang dapat diubah antara lain dimulai bertahap bila hemodinamik sudah

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 1 | Januari 2015 | 87


Seulanga Rachmani Mira Hamzah | Leukocytes Count In The Ischemic And Hemorrhagic Stroke Patient

stabil. Selanjutnya, bebaskan jalan napas, terkoreksi, yaitu tekanan darah sistolik
beri oksigen 1-2 liter/menit sampai masih <90 mmHg, dapat diberi dopamin
didapatkan hasil analisis gas darah. Jika 2-20 μg/kg/menit sampai tekanan darah
perlu, dilakukan intubasi. Demam diatasi sistolik ≥ 110 mmHg.
dengan kompres dan antipiretik, Jika kejang, diberi diazepam 5-20
kemudian dicari penyebabnya; jika mg secara intravena perlahan selama 3
kandung kemih penuh, dikosongkan menit, maksimal 100 mg per hari;
(sebaiknya dengan kateter intermiten). dilanjutkan pemberian antikonvulsan per
Pemberian nutrisi dengan cairan isotonik, oral (fenitoin, karbamazepin). Jika kejang
kristaloid atau koloid 1500-2000 mL dan muncul setelah 2 minggu, diberikan
elektrolit sesuai kebutuhan, hindari cairan antikonvulsan peroral jangka panjang.
mengandung glukosa atau salin isotonik. Jika didapatkan tekanan intrakranial
Pemberian nutrisi per oral hanya jika meningkat, diberi manitol bolus intravena
fungsi menelannya baik; jika didapatkan 0,25 sampai 1 g/ kgBB per 30 menit, dan
gangguan menelan atau kesadaran jika dicurigai fenomena keadaan umum
menurun, dianjurkan melalui selang memburuk, dilanjutkan 0,25g/kgBB per 30
nasogastrik. menit setiap 6 jam selama 3-5 hari. Harus
Kadar gula darah >150 mg% harus dilakukan pemantauan osmolalitas (<320
dikoreksi sampai batas gula darah mmol); sebagai alternatif, dapat diberikan
sewaktu 150 mg% dengan insulin drip larutan hipertonik (NaCl 3%) atau
intravena selama 2-3 hari pertama. furosemid.
Hipoglikemia (kadar gula darah <60 mg% Terapi khusus:
atau <80 mg% dengan gejala) diatasi Ditujukan untuk reperfusi dengan
segera dengan dekstrosa 40% iv sampai pemberian antiplatelet seperti aspirin dan
kembali normal dan harus dicari anti koagulan, atau yang dianjurkan
penyebabnya. dengan trombolitik rt-PA (recombinant
Nyeri kepala, mual dan muntah tissue Plasminogen Activator). Dapat juga
diatasi dengan pemberian obat-obatan diberi agen neuroproteksi, yaitu sitikolin
sesuai gejala. Tekanan darah tidak perlu atau pirasetam (jika didapatkan afasia).
segera diturunkan, kecuali bila tekanan
sistolik ≥220 mmHg, diastolik ≥120 mmHg, b.Stroke Hemoragik
Mean Arterial Blood Pressure (MAP) ≥ 130 Terapi umum :
mmHg (pada 2 kali pengukuran dengan Pasien stroke hemoragik harus
selang waktu 30 menit), atau didapatkan dirawat di ICU jika volume hematoma >30
infark miokard akut, gagal jantung mL, perdarahan intraventrikuler dengan
kongestif serta gagal ginjal. Penurunan hidrosefalus, dan keadaan klinis
tekanan darah maksimal adalah 20%, dan cenderung memburuk.
obat yang direkomendasikan: natrium Tekanan darah harus diturunkan
nitroprusid, penyekat reseptor alfa-beta, sampai tekanan darah premorbid atau 15-
penyekat ACE, atau antagonis kalsium. 20% bila tekanan sistolik >180 mmHg,
Jika terjadi hipotensi, yaitu diastolik >120 mmHg, MAP >130 mmHg,
tekanan sistolik ≤ 90 mm Hg, diastolik ≤70 dan volume hematoma bertambah. Bila
mmHg, diberi NaCl 0,9% 250 mL selama 1 terdapat gagal jantung, tekanan darah
jam, dilanjutkan 500 mL selama 4 jam dan harus segera diturunkan dengan labetalol
500 mL selama 8 jam atau sampai secara iv 10 mg (pemberian dalam 2
hipotensi dapat diatasi. Jika belum menit) sampai 20 mg (pemberian dalam

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 1 | Januari 2015 | 88


Seulanga Rachmani Mira Hamzah | Leukocytes Count In The Ischemic And Hemorrhagic Stroke Patient

10 menit) maksimum 300 mg; enalapril iv 26 orang dan meningkat sebanyak 11


0,625-1.25 mg per 6 jam; kaptopril 3 kali orang. Sehingga dapat disimpulkan
6,25-25 mg per oral. banyaknya pasien dengan stroke
Jika didapatkan tanda tekanan hemoragik yang peningkatan jumlah
intracranial meningkat, posisi kepala leukosit lebih besar dibandingkan pasien
dinaikkan 300, posisi kepala dan dada di stroke non hemoragik. Hasil uji statistik
satu bidang, pemberian manitol dan chi-sqare didapatkan nilai p= 0,000,
hiperventilasi (pCO2 20-35 mmHg). sehingga dapat disimpulkan adanya
Penatalaksanaan umum sama hubungan yang bermakna antara jenis
dengan pada stroke iskemik, tukak stroke dengan jumlah leukosit.5
lambung diatasi dengan antagonis H2 Berdasarkan penelitian yang dilakukan
parenteral, sukralfat, atau inhibitor oleh Muhibbi (2004) di jelaskan bahwa,
pompa proton; komplikasi saluran napas besarnya luas kerusakan pada jaringan
dicegah dengan fisioterapi dan diobati otak berhubungan dengan adanya
dengan antibiotik spektrum luas. akumulasi leukosit.3 Akumulasi leukosit
Terapi khusus : pada pasien stroke non hemoragik lebih
Neuroprotektor dapat diberikan banyak didapatkan pada bagian tengah
kecuali yang bersifat vasodilator. Tindakan iskemik. Namun akumulasi leukosit tidak
bedah mempertimbangkan usia dan letak didapatkan pada pasien dengan ukuran
perdarahan yaitu pada pasien yang infark yang kecil pada CT- Scan dan MRI.
kondisinya kian memburuk dengan Sedangkan pada pasien stroke hemoragik,
perdarahan serebelum berdiameter >3 akumulasi leukosit didapatkan pada
cm3, hidrosefalus akut akibat perdarahan semua pasien.3 Pada serangan stroke,
intraventrikel atau serebelum, dilakukan leukosit teraktifasi dan menyebabkan
VP-shunting, dan perdarahan lobar >60 ml inflamasi. Aktivasi ini akan meningkatkan
dengan tanda peningkatan tekanan adesi leukosit ke endotel dan selanjutnya
intrakranial akut dan ancaman herniasi. migrasi ke dalam parenkim otak. Efek
Pada perdarahan subarakhnoid, leukosit dalam patogenesis kerusakan
dapat digunakan antagonis Kalsium iskemik serebral dengan cara :
(nimodipin) atau tindakan bedah (ligasi, 1. Plugging mikrovaskuler serebral dan
embolisasi, ekstirpasi, maupun gamma pelepasan mediator vasokonstriksi
knife) jika penyebabnya adalah aneurisma endotel sehingga memperberat
atau malformasi arteri-vena penurunan aliran darah.
(arteriovenous malformation, AVM).15 2.Eksaserbasi kerusakan blood brain
barrier dan parenkim melalui
Hubungan jumlah leukosit berdasarkan pelepasan enzim hidrolitik,
jenis stroke proteolitik, produksi radikal bebas
dan lipid peroksidase. Reaksi
Berdasarkan penelitian yang inflamatoris ini tidak hanya
dilakukan oleh Tiara (2013) didapatkan berperan pada peroksidasi
hasil bahwa pasien dengan stroke membran lipid namun juga
hemoragik yang memiliki jumlah memperburuk derajat dari
leukositnomal sebanyak 10 orang dan kerusakan jaringan yang disebabkan
meningkat sebanyak 27 orang. Pasien oleh efek-efek dari leukosit-leukosit
dengan stroke non hemoragik yang yang lengket dalam darah yang
memiliki jumlah leukosit nomal sebanyak mengganggu perfusi mikrovaskular.

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 1 | Januari 2015 | 89


Seulanga Rachmani Mira Hamzah | Leukocytes Count In The Ischemic And Hemorrhagic Stroke Patient

Kerusakan juga bertambah karena ICAM-2 hanya terdapat pada sel


produk-produk neurotoksik endotel dan leukosit dan hanya
leukosit.3 berikatan dengan LFA-l saja. Tidak
Pengerahan leukosit ke jaringan otak seperti ICAM-2 yang ada pada
pada pasien stroke merupakan salah satu keadaan normal, ICAM-i muncul
hasil dari reaksi Sistem Saraf Pusat (SSP), dengan adanya induksi oleh sitokin
dimana masuknya leukosit ke otak yang peradangan seperti IL-l dan TNF α.
mengalami injury dimulai dengan adhesi Seperti yang disampaikan didepan
ke endotel sampai di jaringan otak melalui bahwa CD-18/ICAM-i merangsang
beberapa tahap yaitu:3 peningkatan adhesi neutrophil
a Migrasi leukosit dari darah ke otak setelah stroke.
dimulai dengan interaksi d. Leukosit tampak pada jaringan SSP
leukositendotel dengan rolling yang yang mengalami iskemik telah
diperantarai oleh P-selektin dan E- dimengerti sebagai respon
selektin pada permukaan endotel, patofisiologi terhadap adanya lesi.
dan L-selektin pada leukosit. Sejak Bukti yang baru menyatakan
aktivasi ini leukosit melekat pada bahwa leukosit bisa juga secara
tepi endotel melalui reseptor langsung terlibat dalam
glikoprotein dinding leukosit patogenesis dan perluasan dari lesi
(disebut sebagai CD-18 atau b2- SSP setelah perfusi ulang. Dua
integrin) dan ligand dari endotel, mekanisme keterlibatan leukosit
intracelluler adhesion molecule dalam reperfusion injury adalah
(ICAM-1). pada tingkat sirkulasi menyumbat
b.Membran leukosit yang terdiri dari mikrosirkulasi dan mediator
glikoprotein yang komplek yang vasokonstriktor serta pada jaringan
bertanggung jawab terhadap otak melepaskan enzim hidrolitik,
perlekatan ini disebut CD-18 (b2- lipid peroksidase dan pelepasan
integrin). Komplek ini terdiri dari 3 radikal bebas. Dengan
heterodimers, ketiganya menggunakan antibodi spesifik
mempunyai unit beta yang sama monoklonal yang secara langsung
(seringkali disebut sebagai CD-18) menghalangi menempelnya
dan yang membedakan satu dengan leukosit ke reseptor, penyumbatan
lainnya adalah tiga subunit ini mikrosirkulasi dan infiltrasi dapat
dinamakan: Leukocyte function diturunkan. Pada penelitian hewan
antigen (LFA-1 atau CD-l l a, ada percobaan yang mengalami stroke
pada semua leukosit), MAC-I (CD-1l yang diberikan antibodi yang
b, ada pada kebanyakan PMN dan mengikat molekul CD-18 leukosit
monosit), dan PI5 0 (CD-11c, ada atau ligand sel endotel yaitu ICAM-
pada neutrophil dan monosit). 1 didapatkan adanya penurunan
kerusakan akibat stroke. Akan
c.Reseptor-reseptor yang sesuai
tetapi pada penelitian yang lain
untuk CD-18 integrin complex
pemberian enlimomab (anti ICAM-
adalah golongan molekul adhesi
1) didapatkan hasil yang buruk
seperti (ICAM) intracellular adhesion
yang mungkin karena timbulnya
molecul. ICAM-1 secara luas
antibodi terhadap enlimomab
terdapat pada banyak sel dan
tersebut. Pengerahan leukosit ke
berikatan dengan LFA-1 dan MAC-I,

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 1 | Januari 2015 | 90


Seulanga Rachmani Mira Hamzah | Leukocytes Count In The Ischemic And Hemorrhagic Stroke Patient

jaringan otak pada pasien stroke kembalinya fungsi normal otak. Akan
iskemik akut merupakan salah satu tetapi kembalinya aliran darah dapat juga
hasil dari reaksi iskemik SSP, menimbulkan kerusakan otak yang lebih
leukosit muncul setelah terjadi progresif, sehingga menimbulkan
pelepasan sitokin pada daerah disfungsi jaringan dan infark lebih lanjut.
iskemik yang merangsang leukosit Reperfusion injury ini disebabkan oleh
yang berada di marginal pool dan banyak faktor tetapi tampaknya lebih
leukosit matur di sumsum tulang banyak disebabkan oleh respon inflamasi,
memasuki sirkulasi. Jenis leukosit yaitu dengan kembalinya aliran darah
yang dikerahkan pada peradangan beberapa proses inflamasi akan
4
akut ini adalah neutrofil. Leukosit memperkuat lesi iskemik.
itu sendiri dapat menimbulkan lesi Sitokin adalah protein dengan berat
yang lebih luas pada daerah molekul kecil yang mempunyai berbagai
iskemik dengan cara menyumbat aktifitas biologis, aktif pada konsentrasi
mikrosirkulasi dan vasokonstriksi yang kecil. Sitokin timbul sebagai reaksi
serta infiltrasi ke neuron kemudian primer terhadap stimulasi dari luar dan
melepaskan enzim hidrolitik, tidak ada pada hemostasis yang normal.4
pelepasan radikal bebas dan lipid Sebagai konsekuensi langsung
peroksidase.3 ketidak seimbangan ion dan akumulasi
kalsium bebas yang timbul akibat lesi
Perbedaan rerata jumlah leukosit iskemik otak, maka dilepaskan asam
berdasarkan jenis stroke amino bebas dan pro inflammatory lain
hasil metabolisme lemak. Hal ini dipercaya
Pengerahan leukosit ke jaringan meningkatkan, menimbulkan dan
otak pada pasien stroke merupakan salah melepaskan kaskade sitokin pro
satu hasil dari reaksi Sistem Saraf Pusat inflammatory. Pada kaskade pro
(SSP), dimana masuknya leukosit ke otak inflammatory yang pertama dikeluarkan
yang mengalami injury dimulai dengan adalah Interleukin-I dan Tumor Necrosis
adesi ke endotel sampai di jaringan otak Factor Alpha, sitokin ini yang kemudian
melalui beberapa tahap. Awalnya, leukosit merangsang dikeluarkannya sitokin pro
muncul setelah terjadi pelepasan sitokin inflammatory yang lain (spt IL-6 dan IL-8),
pada daerah injury yang merangsang aktivasi dan infiltrasi dari leukosit dan
leukosit yang berada di marginal pool dan memproduksi anti inflamasi sitokin
leukosit matur di sumsum tulang (termasuk IL-4 dan IL-10 yang mungkin
memasuki sirkulasi. Jenis leukosit yang merupakan negatif feedback kaskade ini).4
dikerahkan pada peradangan akut ini Sitokin pro inflammatory ini
adalah neutrofil.4 Dalam sirkulasi, diproduksi oleh bermacam-macam sel
neutrofil di golongkan kedalam dua pool. (seperti sel neuron, mikroglia, astrosit dan
Satu pool disirkulasi bebas dan yang kedua leukosit), sitokin ini menyebabkan
adalah pool di tepi dinding pembuluh apoptosis sel SSP, diferensiasi dan
darah. Ketika ada stimulasi oleh infeksi, proliferasi seperti pengaruh akibat
inflamasi, obat atau toksin metabolik, pool infiltrasi oleh leukosit. Peningkatan kadar
sel yang di tepi dinding pembuluh darah IL- l, TNF α, IL-6 dan IL-8 telah diamati
akan melepaskan diri ke dalam sirkulasi.4 pada iskemia SSP 141- 6 Konsentrasi IL-lp
Kembalinya perfusi darah ke mulai muncul setelah 1 - 3 jam maksimal
jaringan otak yang iskemik penting untuk pada 12 jam tetap ada sampai 5 hari dan

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 1 | Januari 2015 | 91


Seulanga Rachmani Mira Hamzah | Leukocytes Count In The Ischemic And Hemorrhagic Stroke Patient

konsentrasi TNF α mulai muncul setelah 6 Sedangkan menurut Buck H.B dkk,
jam maksimal pada 12 jam tetap ada pada penelitiannya menyimpulkan bahwa
sampai 5 hari. Beberapa bukti tidak leukosit perifer dan jumlah neutrofil yang
langsung tentang keterlibatan interleukin tinggi, tidak termasuk jumlah limfosit
pada iskemia SSP didapat dari sejumlah berhubungan dengan besarnya volume
penelitian klinis yakni dengan dijumpai infark pada stroke iskemik akut.9
kadar IL-6 di cairan serebro spinal dan Penyebab peningkatan jumlah
plasma sebagai faktor prediksi kembalinya leukosit pada dasarnya didasari oleh dua
fungsi pada pasien dan berkorelasi dengan penyebab dasar yaitu: 3.4
ukuran infark. Bukti lain menunjukkan a. Reaksi yang tepat dari sumsum
bahwa sitokin merupakan komponen tulang normal terhadap stimulasi
kunci pada aktivasi dan pengerahan eksternal (infeksi, inflamasi nekrosis
leukosit di SSP IL- l, TNF α, IL-6 dan IL-8 jaringan, infark, luka bakar, artritis),
telah diketahui mengaktifasi leukosit dan stres (over exercise, kejang,
meningkatkan adhesi pada leukosit (CD- kecemasan, anastesi), obat
18), endotel dan sel astrosit (ICAM-1 ).4 (kortikosteroid, lithium, beta
Sitokin merupakan komponen agonis), trauma (splenektomi),
kunci pada aktivasi dan pengerahan anemia hemolitik dan leukemoid
leukosit di SSP IL- l, TNF α, IL-6 dan IL-8 maligna.
telah diketahui mengaktifasi leukosit dan b. Efek dari kelainan sumsum tulang
meningkatkan adhesi pada leukosit (CD- primer (leukemia akut, leukemia
18), endotel dan sel astrosit (ICAM-1).4 kronis)
Migrasi leukosit dari darah ke otak dimulai Dalam jaringan otak, kurangnya
dengan interaksi leukosit endotel dengan aliran darah menyebabkan serangkaian
rolling yang diperantarai oleh P-selektin reaksi biokima, yang dapat merusak atau
dan E-selektin pada permukaan endotel, mematikan sel-sel otak. Kematian jaringan
dan L-selektin pada leukosit.4 otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi
Dengan semakin tinggi jumlah yang dikendalikan oleh jaringan tersebut.
leukosit darah, semakin besar volume lesi. Stroke adalah penyakit dengan
Hal ini disebabkan pada leukosit patofisiologi yang sangat kompleks.
teraktivasi menyebabkan kerusakan lebih Keterlambatan intervensi dalam hitungan
jauh pada lesi iskemik melalui mekanisme jam, hari bahkan minggu pertama setelah
reperfusi atau cedera sekunder.6 Guven H oklusi pembuluh darah, dapat
dkk (2010) pada penelitiannya menimbulkan perburukan atau kerusakan
mengatakan bahwa jumlah leukosit dan karena dalam waktu singkat sel saraf di
neutrofil yang tinggi berhubungan dengan dalam jaringan inti (core) iskemik akan
penyakit pembuluh darah dan dapat mati, sementara mayoritas sel saraf
menjadi prediktor keparahan strok.7 yang survive di daerah penumbra juga
Menurut Hatta SW dkk (2010), dalam akan bertahan dalam waktu yang tidak
penelitiannya, bahwa semakin tinggi terlalu lama. 10.11
volume lesi maka semakin tinggi pula
jumlah leukosit dan neutrofil baik pada SIMPULAN
stroke iskemik maupun strok hemoragik, Stroke dapat terjadi akibat
sehingga jumlah lekosit yang tinggi dapat perdarahan spontan di dalam otak (stroke
digunakan untuk memprediksi besarnya hemoragik) atau kurangnya pasokan
volume lesi. 8 darah yang memadai ke otak (stroke non

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 1 | Januari 2015 | 92


Seulanga Rachmani Mira Hamzah | Leukocytes Count In The Ischemic And Hemorrhagic Stroke Patient

hemoragik) sebagai akibat dari sumbatan 8. Hatta S.W; Ilyas M ;Murtala B; Liyadi F.Profil
bekuan darah, penyempitan pembuluh Hitung Leukosit Darah Pada FaseAkut Stroke
darah. Besarnya angka mortalitas dan Hemoragik dan Stroke Iskemik di Hubungkan
morbiditas pada penderita stroke Volume Lesi Pada Pemeriksaan CT Scan
berhubungan dengan kerusakan pada Kepala. [Tesis]. Universitas Hasanuddin
jaringan otak. Jumlah hitung leukosit pada Makassar. 2010
9. Buck B. H., et al. Early Neurophilia Is
pasien stroke dimana pada stroke
Associated With Volume Of Icshemic Tissue in
hemoragik terjadi peningkatan jumlah
Acute Stroke: A Journal of Cerebral
leukosit lebih besar di bandingkan pasien
Circulation.2008; 39:355-360.
stroke iskemik. Semakin tinggi volume lesi
10. Mitsios N; Gaffney J et al. Pathophysiology of
maka semakin tinggi jumlah leukosit dan Acute Ischemic Stroke: An Analysis of
neutrofil baik pada stroke iskemik Common Signalling Mechanisms and
maupun stroke hemoragik sehingga Identification of New Molecular Targets.
jumlah hitung leukosit yang tinggi dapat di Pathobiology 2006 ; 73:159-175.
11. Mohr J.P; Wolf P.A; Grotta J.C et al.STROKE.
gunakan untuk memprediksi besarnya
Pathophysiology, Diagnosis, and
volume lesi dan tingkat keparahan stroke. Management. Fifth Edition. Elsevier Sauder.
2011
DAFTAR PUSTAKA 12. A, Basjiruddin ; darwin Amir (ed.). 2008. Buku
1. Steffens DC, Krishnan RR, Crump C, Burke GL. Ajar Ilmu Penyakit Saraf (Neurologi) edisi 1.
Cerebrovascular disease and evolution of Bagian Ilmu Penyakit Saraf Fakultas
depressive symptoms in the cardiovascular Kedokteran Universitas Andalas .
health study. Florida: Comprehensive Stroke 13. Marks, Dawn B; Marks, Allan D; Smith, Collen
Program at University of Florida; 2002. M. 2000. Basic Medical Biochemistry : A
2. Iskandar J. Pencegahan dan Pengobatan Clinical Approach. Terjemahan; Brahm U.
Stroke. Jakarta: Buana ilmu popular; 2006. Pendit. Biokimia Kedokteran Dasar Sebuah
3. Muhibbi S. Jumlah Leukosit Sebagai Indikator Pendekatan Klinis. Jakarta: EGC.
Keluaran Penyakit Stroke Iskemik [Tesis]. 14. Nastiti, Dian. 2012. Gambaran Faktor Risiko
Kejadian Stroke pada pasien Stroke Rawat
Semarang (Indonesia): Pasca Sarjana
Inap di Rumah Sakit Krakatau Medika Tahun
Universitas Diponegoro; 2004. 2011. Skripsi, Universitas Indonesia
4. Laura B, dkk. Hubungan Kadar Neutrofil 15. Setyopronoto I. Gejala dan penatalaksanaan
dengan Keluaran Klinis Pasien Penderita Stroke. [Jurnal]. Yogyakarta: Bagian Ilmu
Stroke Iskemik. [Jurnal]. Makasar: Fakultas Penyakit Saraf RSUP Dr Sardjito. Fakultas
Kedokteran UNHAS; 2013. Kedokteran UGM ;2009.
5. Monica, T. Perbandingan Hitung Jenis Leukosit
Pada Pasien Stroke Hemoragik dan Stroke Non
Hemoragik di Bangsal Saraf RSUAM. [Skripsi].
Bandar Lampung ; FK UNMAL. 2013
6. Wang Q; Tang XN; Yenari MA.The
inflammatory response in stroke.Journal
Neuroimunology. 2007; 184: 53-56
7. Guven H; Cilliler A.E; Sarikaya S.A; Koker C;
Comoglu S.S. The Etiologicand Prognostic
Importance of High Leukocyte and Neutrophill
Counts in AcuteIschemic Stroke. Journal of
Neurological Sciences.2010;27(3):311-318.

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 1 | Januari 2015 | 93

Anda mungkin juga menyukai