Penanggulangan Tenaga:: Yaitu Mengontrol Variasi Ketenagaan Antara Lain Dengan Kombinasi Jam
Penanggulangan Tenaga:: Yaitu Mengontrol Variasi Ketenagaan Antara Lain Dengan Kombinasi Jam
5. Perencanaan tenaga
Kegiatan pelayanan keperawatan tergantung pada kualitas dan
kuantitas tenaga keperawatan yang memberikan asuhan kepada
pasien/keluarga di ruang perawatan.
Untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan diperlukan
dukungan sumber daya manusia keperawatan yang mampu mengemban
tugas untuk mempertahankan kualitas pelayanan dan asuhan keperawatan
selama 24 jam terus menerus, serta mampu mengadakan perubahan. Untuk
dapat melaksanakan pernyataan ini, perlu adanya klasifikasi pasien dan
perencanaan tenaga keperawatan, baik jumlah maupun klasifikasi tenaga
keperawatan sesuai dengan sistem pengelolaan tenaga keperawatan yang
ada.
Depkes (2002):
Klasifikasi ketergantungan pasien ada 4 kategori, masing-masing
memerlukan waktu :
asuhan keperawatan minimal : 2 jam / 24 jam
asuhan keperawatan sedang : 3,08 jam/24 jam
asuhan keperawatan agak berat : 4,15 jam/24 jam
asuhan keperawatan maksimal : 6,16 jam/24 jam
Klasifikasi kategori asuhan keperawatan menurut Depkes 2002:
1) Asuhan keperawatan minimal :
a) Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri.
b) Makan dan minum dilakukan sendiri.
c) Ambulasi dengan pengawasan.
d) Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap shift.
e) Pengobatan minimal, status psikologis stabil.
4) Perawatan maksimal :
a) Segala aktifitas diberikan perawat.
b) Posisi diatur, observasi tanda-tanda vital setiap 2 jam.
c) Makan memerlukan NGT, terapi intra vena.
d) Penggunaan suction.
e) Gelisah/disorientasi
Rumusan Perhitungan :
1). Peraturan Men. Kes. RI No.262/Men.Kes/Per/VII/1979 :
Perhitungan tenaga keperawatan yang dibutuhkan untuk kebutuhan
seluruh RS
Perbandingan antara jumlah tempat tidur RS dibanding dengan jumlah
perawat.
Rumah sakit kelas/tipe A,B,C perbandingan sbb.:
Jumlah tenaga perawat : jumlah tempat tidur =
RS Kelas A = 4 perawat : 2 tempat tidur
RS Kelas B = 3 perawat : 2 tempat tidur
RS Kelas C = 1 perawat : 1 tempat tidur
Atau :
Keterangan :
A : jam efektif/24 jam → waktu perawatan yang dibutuhkan klien
B : sensus harian (jumlah pasien) → BOR x Jumlah tempat tidur
C : jumlah hari libur
365 :jumlah hari kerja selama 1 tahun
Loss Day = jumlah hari minggu dlm 1 th + cuti + hari besar x keb.tenaga
Jumlah hari kerja efektif/th
CONTOH ;
Diketahui jam efektif Ruang rawat inap sebesar 3,5. BOR Jan.– Des.2005
sebesar 69,5%, libur minggu 52 hr,cuti 12 hr,libur nasional 18 hr, kapasitas tempat
tidur 25.
1. Kebutuhan tenaga berdasarkan rumus Gillies:
TP = jumlah jam perawatan yang dibutuhkan per tahun
Jumlah jam kerja perawatan per tahun x jam kerja perawat per hari
KESIMPULAN
Pengelolaan tenaga keperawatan adalah hal yang mutlak harus
dilakukan oleh setiap pinpinan keperawatan untuk mendukung tercapainya
hasil kerja atau kinerja yang optimal secara efisien dan efektif dalam rangka
peningkatan dan mempertahankan kualitas pelayanan dan asuhan
keperawatan selama 24 jam terus menerus. Untuk itu setiap pengelola
keperawatan harus mampu memahami dan dapat menerapkan berbagai
peraturan pengelolaan tenaga keperawatan dengan baik, sehingga dapat
diperoleh selain kinerja yang optimal secara efisian dan efektif juga diperoleh
kepuasan kerja perawat yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan
pasien/keluarga. Dengan demikian tujuan individu perawat dan tujuan
organisasi dapat dicapai dengan baik.
Daftar Pustaka
1. Gillies, Nursing Management, A System Approach, WB.
Saunders, Philadelphia, 1994
2. Swansburg, Management and Leadership for Nurse Managers, second
Edition,
Jones and Barlett Publisher, Boston, 1996
3. Depkes RI, Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Dit Jen Yanmed,
cetakan 1,
Depkes, Jakarta, 2002.