Anda di halaman 1dari 1

Standar kualitas air minum sehat dari WHO

Cara lain untuk mengetahui kualitas air minum sehat dan layak dikonsumsi adalah dengan melihat
kandungan TDS-nya (total dissolved solids) atau kandungan unsur mineral non-organik dalam air.
Inilah standar kualitas air minum dari WHO.

Mineral yang dalam air itu ada dua.

#1. Mineral organik, yaitu mineral yang baik bagi tubuh manusia yang berasal dari sayur, buah,
daging, telor, atau susu.

#2. Mineral non-organik atau mineral dari benda mati yang tidak bisa diurai oleh tubuh. Contoh
mineral non-organik misalnya : zat kapur, besi, timah, magnesium, tembaga, sodium, chloride, dan
chlorine.

Air yang mengandung mineral non-organik tinggi sangat tidak baik untuk kesehatan. Mineral non-
organik seperti ini tidak hilang dengan cara direbus.

Terlalu banyak mineral non-organik di dalam tubuh sangat berbahaya untuk kesehatan. Sebab, ia
akan mengendap di dalam tubuh dan menimbulkan penyakit.

Misalnya bila mengendap di mata menimbulkan katarak, mengendap di ginjal menimbulkan batu
ginjal, pada pembuluh darah mengakibatkan pengerasan pembuluh darah, tekanan darah tinggi,
dan stroke. Bila mengendap pada persendian akan mengakibatkan pengapuran tulang, dll.

Berkaitan dengan TDS ini, ada empat kategori air :

#1. TDS lebih dari 100 ppm : air tidak layak minum

#2. TDS antara 10 – 100 ppm : air layak minum

#3. TDS antara 1 – 10 ppm : air murni

#4. TDS 0 ppm : air organik

World Health Organization (WHO) telah menyatakan antara lain bahwa standar air minum sehat
yang layak dikonsumsi harus memiliki kadar TDS dibawah 100 ppm. Lebih dari berarti tidak layak
minum.

Anda mungkin juga menyukai