Oleh :
Seksi Kesga Gizi
Pendahuluan
Menyusui adalah cara yang normal dan sehat untuk memberi makan bayi. Ini
adalah yang terbaik, dan ini bukanlah suatu tambahan: hanya inilah yang
diperlukan bayi. Seorang anak yang diberi makanan buatan, contohnya dengan
formula bayi atau susu sapi atau susu hewan lain, akan dirugikan.
Kita perlu mengetahui perbedaan antara ASI, susu hewan, dan susu formula,
serta bahaya pemberian makanan buatan.
Keuntungan menyusui
Keuntungan menyusui lebih dari sekedar keuntungan memberikan ASI kepada
bayi. Menyusui dapat menguntungkan seluruh keluarga, secara emosional
maupun ekonomi, dan melindungi kesehatan ibu dengan beberapa cara.
Keuntungan bayi yang memperoleh ASI adalah:
1. ASI mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan bayi dengan tepat;
2. ASI mudah dicerna dan digunakan secara efisien oleh tubuh bayi;
3. ASI melindungi bayi terhadap infeksi, yang sangat penting bagi bayi baru
lahir.
4. Memberikan keuntungan jangka panjang pada kesehatan, seperti mengurangi
risiko obesitas dan alergi.
Semua susu lainnya berbeda, dan tidak cukup baik untuk bayi manusia.
Keuntungan lain menyusui adalah:
1. Membantu ibu dan bayi mengembangkan hubungan yang erat dan penuh
kasih (bonding)
2. Membantu perkembangan bayi;
3. Dapat membantu menunda kehamilan baru;
4. Melindungi kesehatan ibu dengan berbagai cara:
Menyusui membantu rahim kembali ke ukuran semula.
Hal ini membantu mengurangi perdarahan, dan membantu mencegah
anemia;
Menyusui juga mengurangi resiko kanker ovarium, dan mungkin kanker
payudara, pada ibu, dan diabetes tipe 2.
5. Lebih murah dari susu formula, termasuk biaya kesehatan yang lebih
rendah;
6. Tidak menghasilkan bahan limbah, jadi lebih baik untuk lingkungan
3
Zat besi di dalam susu
Zat besi penting untuk mencegah anemia. Beberapa jenis susu sama-sama
mengandung zat besi dalam jumlah sangat sedikit (50-70 μg/100 ml, atau 0.5-
0.7 mg/l). Namun ada perbedaan yang penting.Hanya sekitar 10% zat besi pada
susu sapi yang terserap, namun sekitar 25-50% zat besi dari ASI terserap. Bayi
yang diberi susu sapi mungkin tidak mendapat cukup zat besi, dan mereka
sering menderita anemia. Bayi yang disusui eksklusif mendapatkan cukup zat
besi, dan mereka terhindar dari anemia kekurangan zat besi setidaknya sampai
usia 6 bulan, bahkan seringkali lebih lama dari itu.
Kolostrum
Kolostrum lebih banyak mengandung antibodi dan protein anti-infektif lainnya
dibanding ASI matang. Kolostrum lebih banyak mengandung sel-sel darah putih
dibanding ASI matang. Protein anti-infektif dan sel-sel darah putih merupakan
imunisasi pertama terhadap penyakit yang dihadapi bayi setelah dilahirkan.
Kolostrum membantu mencegah infeksi bakteri berbahaya yang dapat
menyebabkan sepsis dan kematian. Bayi yang segera menyusu setelah
persalinan, dan tidak diberikan makanan lain, lebih kecil resiko kematiannya jika
dibanding bayi yang menyusu pertamanya ditunda, atau mendapat asupan lain.
Kolostrum memiliki efek pencahar ringan, yang membantu membersihkan usus
bayi dari mekonium (tinja pertama bayi yang berwarna kehitaman). Pembersihan
ini membersihkan pula bilirubin dari usus, dan membantu mencegah bayi kuning
(jaundice). Kolostrum mengandung faktor pertumbuhan, yang membantu
perkembangan usus bayi yang belum matang. Ini membantu mencegah bayi
mengalami infeksi, alergi dan intoleransi terhadap makanan lain. Kolostrum lebih
kaya vitamin daripada ASI matang - khususnya vitamin A. Vitamin A membantu
mengurangi tingkat keparahan infeksi yang mungkin dialami bayi. Karena itu
sangat penting bagi bayi untuk memperoleh kolostrum sebagai makanan
pertamanya. Kolostrum sudah tersedia dalam payudara ketika bayi dilahirkan.
Hanya inilah yang diperlukan kebanyakan bayi sebelum ASI peralihan keluar.
Bayi sebaiknya tidak diberi minuman atau makanan apapun sebelum mereka
mulai mulai menyusu.
____________________________________________________________
ISTILAH-ISTILAH UNTUK PEMBERIAN MAKAN BAYI
Menyusui eksklusif:
Menyusui eksklusif berarti tidak memberi bayi makanan atau minuman lain,
termasuk air putih, di samping menyusui (kecuali obat-obatan dan vitamin atau
mineral tetes; ASI perah juga diperbolehkan).
Menyusui predominan:
Menyusui predominan berarti menyusui bayi, tapi juga memberi sedikit air atau
minuman berbasis-air – misalnya teh.
Menyusui penuh:
Menyusui penuh berarti menyusui eksklusif atau predominan.
Menyusui parsial:
Menyusui parsial atau campur berarti menyusui bayi, ditambah makanan buatan,
baik itu susu formula, bubur, atau makanan lainnya.
8
MODUL 2.
CARA KERJA MENYUSUI
Pendahuluan
Agar dapat membantu ibu menyusui, kita perlu memahami cara kerja
menyusui. kita tidak dapat mempelajari satu cara konseling untuk setiap situasi,
atau untuk setiap kesulitan. Tapi bila Kita memahami cara kerja menyusui, akan
dapat menentukan apa yang terjadi dan membantu setiap ibu memutuskan yang
terbaik baginya
HORMON PROLAKTIN
HORMON OKSITOSIN
Ketika bayi menyusu, rangsangan sensorik dari puting dikirim ke otak.
Sebagai jawabannya, bagian belakang kelenjar pituitari di dasar otak
mengeluarkan hormon oksitosin. Oksitosin masuk ke dalam darah menuju
payudara, dan merangsang sel-sel otot di sekeliling alveoli berkontraksi.
Kontraksi ini membuat ASI yang telah terkumpul di dalam alveoli mengalir
sepanjang duktus menuju ke puting. Inilah refleks oksitosin, atau refleks
pengaliran ASI. Saat reflex itu bekerja, duktus (saluran) yang lebih besar
dibawah areola terisi ASI dan membesarkan bentuknya. Kadang ASI mengalir
keluar. Oksitosin perlu untuk membantu bayi mendapat ASI.
Oksitosin dihasilkan lebih cepat daripada prolaktin. Hormon ini membuat
ASI mengalir untuk minum SAAT INI. Oksitosin dapat mulai bekerja sebelum
bayi menyusu, ketika ibu berharap/ingin menyusu. Butir penting lainnya
mengenai oksitosin adalah bahwa oksitosin membuat rahim ibu berkontraksi
sesudah persalinan. Kontraksi ini membantu
mengurangi perdarahan, namun kadang menyebabkan nyeri rahim dan
keluarnya darah selama menyusui pada beberapa hari pertama. Nyerinya bisa
sangat hebat. Oksitosin kadang disebut „hormon cinta‟ karena ia membuat
seorang ibu merasa cinta kepada bayinya dan tenang. Pengaruh ini penting
untuk bonding dengan bayi dan memiliki rasa keibuan. Ibu yang memberikan
botol kepada bayinya mungkin tidak memiliki perasaan yang sama
Refleks oksitosin dengan mudahnya dipengaruhi oleh pikiran, perasaan
dan sensasi ibu. Perasaan yang positif, misalnya perasaan senang dan puas
terhadap bayinya, atau memikirkan bayinya dengan penuh kasih, dan merasa
percaya diri bahwa ASI-nya adalah yang terbaik untuk bayinya, dapat membantu
11
refleks oksitosin bekerja dan ASInya mengalir. Sensasi-sensasi seperti
menyentuh atau menatap bayinya, atau mendengar bayinya menangis, juga
dapat membantu refleks. Sebaliknya perasaan negatif, misalnya kesakitan,
cemas, marah atau khawatir bahwa ia tidak punya cukup ASI, dapat
menghambat refleks oksitosin dan menghentikan ASI mengalir. Stress akut pada
keadaan darurat dapat menghambat reflex. Itu terlihat seperti produksi ASI telah
berhenti.
Bagaimanapun, saat ini payudara sedang produksi ASI namun ASInya
tidak mengalir keluar, dan sulit untuk diperoleh bayi. Untungnya efek ini
biasanya sementara dan akan membaik. Ibu membutuhkan dukungan dan
kenyamanan untuk membantunya merasa lebih tenang. Jika bayinya terus
menyusu maka ASInya akan mengalir kembali.
Refleks oksitosin membantu kita memahami dua butir penting tentang
perawatan ibu dan bayi:
Seorang ibu perlu berada dekat bayinya sepanjang waktu, sehingga ia
dapat melihat, menyentuh dan meresponnya. lni membantu tubuhnya
menyiapkan diri untuk menyusui, dan membantu ASI-nya mengalir. Bila
ibu terpisah dari bayinya di antara waktu menyusui, refleks oksitosin
mungkin tidak terlalu mudah bekerja.
Kita perlu mengingat perasaan seorang ibu kapan pun berbicara
dengannya. Penting sekali membuatnya merasa baik-baik saja dan
membangun kepercayaan dirinya, untuk membantu ASI-nya mengalir
dengan lancar. Hindari mengatakan sesuatu yang membuatnya kuatir atau
meragukan pasokan ASI-nya.
Tanda-tanda Refleks Oksitosin
lbu sering menyadari refleks oksitosin mereka karena tanda-tanda
dibawah ini. Kita mungkin akan perhatikan beberapa tanda tersebut di
atas ketika mengamati ibu dan bayi, atau dapat ditanyakan kepada ibu
apakah ia memperhatikan tanda-tanda tersebut.
Bila ada satu atau lebih tanda atau sensasi di atas, maka ibu bisa
memastikan bahwa refleks oksitosinnya aktif, dan ASI-nya sedang
mengalir. Akan tetapi, meskipun refleksnya sedang aktif, mungkin saja ibu
tidak merasakan sensasi-sensasi di atas, dan tanda-tandanya mungkin
tidak jelas.
12
ZAT INHIBITOR
Bila payudara
penuh sekresi ASI
akan berhenti
13
Pelekatan pada payudara
Bila bayi memasukkan payudara ke dalam mulutnya dengan cara seperti ini, ia
dapat menyusu dengan cara yang efektif. Kita mengatakan bahwa dia melekat
dengan baik pada payudara.
Tanda panah ini menunjukkan gerakan yang terjadi di sepanjang lidah bayi dari
depan ke belakang. Gerakan ini menekan „dot‟ jaringan payudara ke langit-
langit keras bayi. Tekanan ini memerah ASI keluar dari duktus yang lebih besar
ke dalam mulut bayi, di mana bayi akan menelannya.
Jadi bayi tidak dengan mudah mengeluarkan ASI keluar dari payudara, seperti
minum dengan sedotan. Melainkan:
Ia menggunakan isapan (“suction”) untuk menarik jaringan payudara
untuk membentuk dot, dan untuk menahan jaringan payudara di dalam
mulutnya.
Refleks oksitosin menyebabkan ASI mengalir dan mengisi duktus duktus
langsung dibawah areola.
Gerakan lidahnya memerah ASI dari duktus ke dalam mulutnya.
Bila bayi melekat dengan baik, ia mengeluarkan ASI dengan mudah, dan ini
disebut ‘menyusu yang efektif’. Kita dapat sering melihat dan mendengar
seorang bayi menelan ASI ketika ia menyusu dengan efektif.
Berguna juga untuk dipahami bahwa saat bayi menyusu dengan cara ini, mulut
dan lidahnya tidak menggesek kulit payudara dan puting.
14
Perbedaan paling penting yang perlu dilihat pada gambar 2 adalah:
Hanya puting yang ada di dalam mulut si bayi, jaringan payudara di
bawah areola tidak.
duktus yang lebih besar berada di luar mulut bayi, sehingga lidah bayi
tidak dapat mencapainya.
Lidah bayi ada di bagian belakang mulutnya, dan tidak menekan duktus
besar
Bayi dalam gambar 2 tidak melekat dengan baik. Ia sedang „mengisap puting‟.
Dan tidak dapat menyusu dengan efektif
Pada gambar 1:
Kita dapat melihat areola atas tampak lebih banyak di atas mulutnya
daripada dibawah mulutnya.
Mulutnya terbuka lebar.
Bibir bawahnya berputar ke luar.
Dagu bayi menyentuh payudara
Inilah beberapa tanda yang dapat terlihat dari luar, yang menunjukkan bahwa
bayi melekat dengan baik pada payudara.
Pada gambar 2:
Terlihat areola di atas lebih sedikit dibandingkan di bawah
Mulutnya tidak terbuka lebar, dan mengerucut ke depan.
Bibir bawahnya tidak mberputar keluar.
Dagu bayi tidak menyentuh payudara.
15
Inilah tanda-tanda yang dapat terlihat dari luar yang menunjukkan bahwa bayi
tidak melekat dengan baik.
Butir penting: Namun, lebarnya areola yang terlihat bukanlah tanda yang bisa
dipercaya untuk pelekatan yang tidak baik. Beberapa ibu memiliki areola yang
sangat lebar, dan akan terlihat banyak areola tersisa sekali pun bayi melekat
dengan baik. Lebih bisa dipercaya jika membandingkan berapa banyak areola
yang dilihat di atas dan di bawah mulut bayi
Akibat pelekatan yang tidak baik
Bayi itu mungkin menyebabkan nyeri dan kerusakan pada puting
Bila bayi tidak melekat dengan baik, dan „mengisap puting‟, maka ibunya
kesakitan. Pelekatan yang tidak baik merupakan penyebab yang paling
penting terjadinya puting lecet.
Saat bayi mengisap kuat untuk memperoleh ASI, ia menarik puting masuk
dan keluar. Ini menyebabkan kulit puting tergesek oleh mulutnya. Bila
bayi terus mengisap dengan cara ini, ia bisa merusak kulit puting, dan
menyebabkan retakan.(fisura).
Isapan pada puncak puting dapat menyebabkan retakan membelah
puncak puting. Menggosok kulit di dasar puting dapat menyebabkan
retakan di sekeliling dasar puting.
16
Ibu tidak berpengalaman
Jika ibu belum pernah memiliki bayi sebelumnya, atau jika dulu ia memberi
bayinya botol, atau mengalami kesulitan dalam menyusui bayi yang sebelumnya,
maka mungkin sekarang ia kesulitan mengupayakan bayinya melekat dengan
baik ke payudaranya. Beberapa ibu kadang tergesa gesa atau tidak sabar
menunggu bayinya melekat dengan baik
Kesulitan fungsional
Beberapa kondisi dapat mempersulit bayi melekat dengan baik pada payudara.
Misalnya:
Bila terlambat memulai proses menyusu. Misalnya jika ibu dan bayi
dipisahkan dan tidak kontak kulit ke kulit dalam 1 jam setelah lahir
Bila bayi sangat kecil atau lemah;
Bila puting ibu dan jaringan di bawahnya tidak bisa memanjang dengan
baik (kesulitan meregang untuk membentuk „dot‟ )
Bila payudaranya bengkak;
Para ibu dan bayinya dapat menyusu dalam semua situasi di atas, tapi mereka
mungkin memerlukan bantuan yang lebih cekatan lagi agar berhasil.
Kurang bantuan yang terampil.
Penyebab yang amat penting terjadinya pelekatan yang tidak baik adalah
kurangnya bantuan dan dukungan yang terampil
Ada beberapa ibu yang terkucil, dan kekurangan dukungan dari
komunitasnya. Mereka mungkin kekurangan bantuan dari para wanita
berpengalaman misalnya ibu mereka sendiri; atau dari pembantu persalinan
tradisional (dukun beranak), yang seringkali sangat terampil membantu kegiatan
menyusui
Para wanita di lingkungan budaya „pemberian susu dengan botol‟ mungkin
tidak terbiasa dengan cara-cara ibu menyusui memegang dan menyusui bayinya.
Mereka mungkin bahkan belum pernah menyaksikan bayi menyusu.
Petugas kesehatan yang mengurus para ibu dan bayinya, misalnya dokter dan
bidan, mungkin belum dilatih untuk membantu ibu menyusui. Mereka yang
sudah dilatih mungkin tidak memiliki waktu yang cukup untuk memberikan
bantuan yang dibutuhkan ibu.
Ketika ada sesuatu menyentuh bibir atau pipinya, bayi akan membuka mulut dan
mungkin menggerakkan kepala untuk menemukannya. Ia menjulurkan lidahnya
ke bawah dan ke depan. Inilah refleks mencari puting. Normalnya payudaralah
yang bayi cari.
Ketika ada sesuatu menyentuh langit-langit mulutnya, bayi mulai mengisapnya,
dan ketika mulutnya terisi ASI, dia akan menelannya.
Bayi dilahirkn dengan banyak reflex, termasuk memasukkan jari-jarinya
kemulutnya dan memijat payudara ibunya dengan tangannya
Seorang bayi juga merangkak ketika diletakkan diperut atau dada ibu yang akan
membantu ia menggapai payudara dan menyusu.
Seorang ibu juga memiliki instinct untuk memeluk bayinya di payudara. Jika ia
memeluk dekat pada payudara dan menghadap kearahnya, ini merangsang
reflex bayi pada bayi yang akan membantu bayi untuk melekat dengan baik pada
payudara
Banyak ibu dan bayi melakukan hal tersebut dengan mudah dan alami.
Kebanyakan bayi yang sehat dapat melekat sendiri ke payudara sesuai
instictnya. Ibu dan bayi harus selalu nyaman, berada dalam lingkungan yang
17
mendukung yang akan membantu bekerjanya reflex tersebut. Ibu perlu belajar
untuk bisa menghindari posisi yang tidak nyaman dan cara menggendong bayi
yang bisa menghambat reflex. Petugas kesehatan perlu untuk tdak menghambat
jika sesuatu dilakukan dengan baik. Tetapi mereka sebaiknya siap untuk ibu-ibu
yang membuthkan bantuan atau jika mereka memiliki posisi yang tidak nyaman
dengan proses yang menghambat. Juga, beberapa bayi membutuhkan bantuan
yang lebih untuk belajar melekat dan menyusu efektif.
Perhatikanlah pada gambar ini bahwa bayi tidak menghampiri payudara lurus
dari depan. Dia menghampirinya dari arah bawah puting. Bayi sebaiknya
mendekati payudara dengan hidungnya berhadapan dengan putting.
Ini membantu bayi melekat dengan baik karena:
Puting mengarah ke langit-langit mulut bayi, sehingga dapat merangsang
refleks mengisap pada bayi.
Bibir bawah bayi mengarah dengan baik ke bawah puting sehingga bayi
dapat menjulurkan lidahnya ke bawah duktus besar.
MODUL 3.
18
MENGATUR POSISI BAYI PADA PAYUDARA
PENDAHULUAN
Ada tiga jenis ibu yang mungkin perlu untuk dibantu:
ibu baru, yang menyusui untuk pertama kali;
ibu dengan kesulitan menuyusui, atau yang tekniknya buruk;
ibu yang sebelumnya memberi makanan buatan namun sekarang ingin
menyusui;
19
Jika ibu setuju, kita dapat mulai membantunya. Pastikan ibu duduk, atau
berbaring, dalam posisi yang nyaman, dan rileks.
Duduklah, sehingga kita juga merasa nyaman dan rileks, dan dalam posisi
yang nyaman untuk membantu. Kita perlu duduk disebelah ibu sehingga
tangan kita bebas untuk menuntun tangannya jika diperlukan.
Jelaskan kepada ibu bagaimana cara memegang bayinya. Peragakan
dengan menggunakan boneka.
Bantu ibu sebisa mungkin tanpa menyentuhnya atau bayinya. Jika perlu, tuntun
tangan ibu.
Pastikan kita menjelaskan empat butir kunci ini:
1. Kepala dan badan bayi berada dalam satu garis lurus.
2. Ibu mendekap badan bayi dekat dengan tubuhnya.
3. Ibu menopang seluruh badan bayi, dan bukan hanya kepala atau bahu bayi.
4. Wajah bayi menghadap payudara, dengan hidung menghadap puting.
20
Jelaskan atau tunjukkan kepada ibu cara membantu bayi melekat ke payudara.
Jelaskan cara untuk membuat bayi membuka mulutnya lebar-lebar dan
mengambil payudara sendiri. Kita tidak dapat memaksa bayi untuk menyusu. Ibu
sebaiknya:
o awali dengan mendekatkan hidung bayi pada puting, sehingga bayi datang
ke payudara dari bawah puting susu;
o sentuh bibir bayi dengan puting, sehingga bayi membuka mulutnya;
o tunggu sampai mulut bayi terbuka lebar;
o dekatkan bayi dengan cepat ke payudara, selagi mulut bayi terbuka lebar.
o menjaga punggungnya tetap tegak dan mendekatkan bayi ke
payudaranya; BUKAN membungkuk, atau mendorong payudara ke arah
bayi.
o mengarahkan bibir bawah bayi di bawah puting, sehingga dagu bayi akan
menyentuh payudaranya.
Sebisa mungkin cobalah tidak menyentuh ibu atau bayi. Jika perlu menyentuh
untuk menunjukkan kepada ibu apa yang harus dilakukan, mintalah izin dan
kemudian:
Letakkan tangan kita diatas tangan atau lengan ibu, dan jelaskan kita
akan menyentuh bayi lewat ibu.
Pegang bayi di belakang bahunya – bukan di belakang kepalanya. Hati-
hati untuk tidak mendorong kepala bayi ke depan.
Pastikan bagaimana respon ibu, dan tanyakan bagaimana rasanya ketika bayi
menyusu. Jika kita memperbaiki pelekatan yang tidak baik, ibu terkadang secara
spontan mengatakan rasanya lebih baik. Jika ibu berkata menyusuinya nyaman,
dan dia terlihat bahagia, bayinya mungkin melekat dengan baik. Jika menyusu
tidak nyaman atau menyakitkan, bayinya mungkin tidak melekat dengan baik.
Carilah semua tanda pelekatan yang baik (kita tidak dapat melihatnya
dengan boneka). Jika pelekatannya tidak baik, coba lagi.
Kadang butuh beberapa kali mencoba agar bayi melekat dengan baik. Kita
mungkin perlu bekerja sama dengan ibu pada kesempatan lain, atau
keesokan harinya, sampai menyusui berjalan baik.
Pastikan ibu memahami cara bayinya memasukkan cukup payudara ke
dalam mulutnya untuk mendapatkan ASI.
Jika ibu mengalami kesulitan dengan satu posisi, coba untuk membantu
ibu dengan posisi yang berbeda yang lebih nyaman untuknya (sebagai
contoh, dengan salah satu posisi seperti dijelaskan berikuti ini).
Sayangnya, kadang ibu kembali ke posisi lama memegang bayinya. Pastikan ibu
mengetahui apa yang harus dilakukan, dan beri kesempatan untuk
mempraktekkan. Mungkin ibu akan mengalami kemajuan untuk memposisikan,
terutama jika bayinya belajar melekat dengan baik dan mendapatkan ASI
21
Gambar a Gambar b
Gb.a. Seorang ibu memegang bayinya Gb.b. Seorang ibu memegang bayinya
dengan posisi dibawah lengan pada lengan yang berlawanan
Berguna untuk: dengan payudara
- bayi kecil atau BBLR Berguna untuk:
- kembar - bayi kecil atau BBLR
- bayi yang kesulitan melekat - bayi sakit
- saluran ASI (duktus) yang tersumbat
Cara lain untuk memposisikan bayi bagi ibu yang sedang duduk
Tunjukkan pada „Ibu‟ cara memegang bayi dengan posisi di bawah lengan,
(Gb. a).
Empat butir kunci tetap penting.
Ibu mungkin memerlukan bantal disampingnya untuk membantu menopang
bayi. Kepala bayi terletak di tangan ibunya, namun ibu tidak mendorong ke arah
payudaranya.
Posisi di bawah lengan berguna:
untuk kembar; jika ibu mengalami kesulitan melekatkan bayinya secara
menyilang di depan tubuhnya; bayi kecil atau BBLR; saluran ASI (duktus)
tersumbat jika ibu menyukai posisi ini. Tunjukkan pada „ibu‟ cara memegang
bayinya pada lengan yang berlawanan dengan payudaranya (Gb.10-4).
22
Badan bayi harus lurus, menghadap payudara, dekat dengan badan ibu, dan
ditopang.
Ibu dapat menopang bayinya dengan lengan bagian bawahnya. Ibu dapat
menyangga payudaranya dengan lengan bagian atas jika diperlukan.
Jika ibu tidak menyangga payudaranya, dia dapat menopang bayinya dengan
lengan bagian atas. Mungkin akan membantu meletakkan bantal atau gulungan
pakaian pada punggung bayi untuk menjaga posisinya.
Bantu ibu untuk posisi reclining, bersandar, ditopang bantal. Ibu perlu untuk
bersandar cukup jauh kebelakang agar bayi sepenuhnya ditopang dengan tubuh
ibu, tetapi ibu sebaiknya tidak sepenuhnya berbaring datar. Bayi bisa telanjang
dan berbaring pada dada ibu yang telanjang, untuk kontak kulit ke kulit. Ini
berguna untuk bayi yang kesulitan melekat pada payudara, atau jika bayi gelisah
dan menangis. Posisi ini sering menenangkan bayi, dan membantunya
menemukan sendiri payudara, sama seperti bayi baru lahir.
Ada banyak posisi lain untuk ibu menyusui. Dengan posisi apapun, hal yang
penting adalah bayi bisa memasukkan cukup payudara sehingga dapat menyusui
dengan efektif:
1. Ibu sedang berdiri.
2. Jika bayi kesulitan melekat pada payudara,terkadang akan membantu jika ibu
mencondongkan tubuhnya ke depan, bertumpu pada sikunya, dengan bayi
berada di bawahnya;
3. Jika ibu memiliki puting yang besar, akan membantu bila ibu membungkuk
dan menawarkan putingnya dengan posisi demikian.
4. Jika pasokan ASI ibu berlebihan, (dan bayi mendapat banyak ASI terlalu
cepat), berbaring dengan bayi diatasnya terkadang membantu (lihat Sesi 16,
`Menolak Menyusui').
23
berada di punggung bayinya, sehingga kepala bayi berada di lengan ibu, bukan
di siku.
Ibu mungkin menyangga payudaranya:
dengan ibu jari dan jari-jari lain dekat ke areola (Gb.10-2);
menjepit puting atau areola dengan ibu jari dan jari-jari lain, dan
mendorong puting kemulut bayi;
pegangan „menggunting‟ (jari telunjuk di atas dan jari tengah dibawah
puting).
Menyangga payudara dengan cara-cara tersebut menyulitkan bayi untuk melekat
dan menyusu dengan efektif. „Pegangan gunting‟ dapat menghambat aliran ASI.
Ibu mungkin menahan payudara dari hidung bayi dengan jarinya, agar bayi
dapat bernafas. Hal itu tidaklah diperlukan, dan dapat menarik puting dari mulut
bayi. Bayi dapat bernafas dengan baik tanpa harus menahan payudara.
Butir kunci: Jika menurut kita hidung bayi terlalu dekat dengan payudara,
mintalah ibu menarik bokong bayi lebih dekat ke tubuhnya.
Butir kunci: Salah satu penyebab hidung bayi terlalu dekat dengan payudara
adalah karena badan bayi terlalu jauh ke sampung, sehingga bayi akan
menunduk untuk mencapai puting. Bantu ibu untuk memposisikan bayinya
sehingga kepalanya terletak di lengan ibu. Bayi akan menarik kepalanya ke
belakang dan mendekatkan dagunya ke payudara ibu.
Beberapa kesalahan kader yang umum
Beberapa kader mencoba mendekatkan bayi ke payudara, dan bukannya
membantu ibu memposisikan sendiri bayinya. Kadang mereka menekan bagian
belakang kepala bayi untuk mendorong bayi ke payudaranya. Jika kita yang
mengatur posisi dan pelekatan bayi kepada ibu, ia tidak akan belajar bagaimana
memposisikan bayinya, dan rasa percaya dirinya tidak akan bertambah. Jika kita
menekan bagian belakang kepala bayi, bayi mungkin bereaksi dengan
mendorong kepalanya ke belakang. Reaksi alami kader yang selanjutnya adalah
mendorong bayi ke payudara dengan lebih kuat. Bayi mungkin melawan, dan ini
dapat membuatnya menolak menyusu.
24
jari-jari diletakkan pada dinding dada di bawah payudara; jari telunjuk
menyangga payudara;
ibu jari di atas payudara.
Jari-jari ibu tidak boleh terlalu dekat dengan puting.
MODUL 4.
PROBLEMATIKA MENYUSUI
Tujuan
Pada akhir sesi ini, para peserta akan mampu:
−Membuat daftar problematika menyusu
−Mendiagnosa kesulitan dalam proses menyusu;
25
−Membantu ibu mengatasi problematika menyusui.
A. MENOLAK MENYUSU
Pendahuluan
Di beberapa kelompok masyarakat, penolakan adalah alasan umum untuk
berhenti
menyusui. Penolakan dapat menimbulkan perasan sangat tertekan pada ibu bayi.
Ia
mungkin merasa tertolak dan frustrasi dengan pengalaman tersebut. Kita perlu
mengetahui cara menentukan penyebab bayi menolak menyusu, dan cara
membantu
ibu dan bayinya agar menikmati kegiatan menyusui kembali.
Sariawan:
Obati dengan gentian violet atau nystatin (konsultasikan dengan tenaga medis)
Tumbuh gigi:
Dorong ibu untuk sabar dan selalu siap menawarkan bayinya untuk menyusu
pada payudara.
Hidung tersumbat:
Terangkan bagaimana cara membersihkannya. Anjurkan untuk menyusui dalam
waktu singkat, tetapi lebih sering dari biasanya dalam beberapa hari.
Hampir semua ibu dapat menghasilkan ASI yang cukup untuk satu, bahkan
untuk dua bayi. Kadang seorang bayi tidak mendapat cukup ASI. Tapi ini
biasanya karena bayi tidak cukup sering menyusu, atau tidak menyusu secara
efektif. Hal ini jarang disebabkan karena ibu tidak cukup memproduksi ASI.
Kekhawatiran ASI tidak cukup mungkin timbul sebelum ibu dapat menyusui
terutama 2 minggu setelah melahirkan. Ibu membutuhkan bantuan dan
28
dukungan untuk menyusui. Kesulitan mungkin timbul setelah ibu bisa menyusui,
setelah bayi berumur1 bulan. Ibu membutuhkan bantuan untuk
mempertahankan produksi ASI. Beberapa ibu khawatir mereka tidak punya
cukup ASI pada waktu tertentu, biasanya malam hari.
29
Faktor Fisik Ibu
_ Kehamilan
_ Pil kontrasepsi, Diuretika
_ Malnutrisi berat
_ Alkohol
_ Tertinggalnya sisa plasenta (jarang) Cacat bawaan
_ Perkembangan payu- dara tidak baik (amat jarang)
Kondisi bayi
- Penyakit
- Cacat bawaan
________________________________________________________________
____
HAL - HAL INI TIDAK MEMPENGARUHI PASOKAN ASI
Usia ibu
Hubungan seksual
Menstruasi
Ketidaksetujuan kerabat dan tetangga
Kembali bekerja (jika bayi tetap sering menyusu)
Usia bayi
Operasi Caesar
Persalinan prematur
Banyak anak
Makanan yang sederhana dan biasa
C. MENANGIS
Pendahuluan
Pada beberapa bulan pertama, alasan umum kenapa ibu berfikir bahwa dia tidak
mempunyai cukup ASI, itu karena dia, atau keluarganya berfikir bahwa bayinya
”terlalu sering menangis”. Banyak ibu mulai memberikan makanan pendamping
yang tidak perlu karena tangisan bayinya . Makanan pendamping seringkali tidak
membuat tangis bayi berkurang. Kadang bayi malah menangis lebih sering. Bayi
yang sering menangis dapat mengganggu hubungan antara dirinya dengan
ibunya, dan dapat menyebabkan ketegangan di antara anggota keluarga yang
lain. Cara penting untuk menolong ibu menyusui adalah memberinya konseling
tentang tangisan bayinya.
Kolik
Bayi yang ‘banyak kebutuhan’
30
Cari penyebabnya
Dengarkan dan pelajari
Bantu ibu mengungkapkan perasaannya. Berempatilah terhadap perasaannya.
- Ia mungkin merasa bersalah dan merasa dirinya ibu yang buruk. Ia mungkin
merasa marah pada bayinya.
- Orang lain mungkin membuatnya merasa bersalah, atau mereka membuatnya
merasa bahwa bayinya jahat, nakal atau tidak disiplin
- Orang lain mungkin menyarankan memberi bayi makanan pendamping atau
empeng.
Catat riwayatnya:
- Cari tahu pemberian makanan dan perilaku bayi
- Cari tahu menu makanan ibu, dan apakah ia banyak minum kopi, atau
merokok, atau mengkonsumsi obat.
- Cari tahu tekanan yang ibu terima dari keluarga atau orang lain.
_______________________________________________________________
Cara memegang dan menggendong bayi kolik
32
Seringkali bayi merasa nyaman dengan adanya kedekatan, gerakan lembut, dan
tekanan lembut pada perutnya. Ada beberapa cara untuk memberikan
kenyamanan ini.
gendong boneka di sepanjang lengan bawah, tekan punggungnya dengan
tangan yang satu lagi. Gerakkan perlahan-lahan maju dan mundur (Gambar
11a).
Duduk dan baringkan boneka dengan wajah menghadap ke pangkuan. Gosok
punggung boneka perlahan-lahan.
Duduk dan dekaplah boneka dalam posisi duduk di pangkuan, dengan
punggung menempel di dada. Pegang boneka di seputar perut, tekan perutnya
dengan lembut.
MODUL 5.
MEMERAH ASI
33
Pendahuluan
Dalam sesi ini kita akan mempelajari cara memerah ASI secara efektif.
Memerah ASI sangat menolong dalam beberapa situasi yang memampukan ibu
memulai atau melanjutkan menyusui, atau mengatasi kesulitan.
Semua ibu dapat menghadapi satu atau lebih situasi tersebut pada waktu
yang sama. Kesulitan bisa timbul, tapi itu seringkali karena tekniknya keliru. Ibu-
ibu membutuhkan dukungan dari keluarga dan kawan-kawannya
Langkah ke-5 dari 10 LMKM mengharuskan semua ibu belajar memerah
ASI-nya, agar ibu tahu apa yang harus dilakukan bila kebutuhan itu muncul.
Sebenarnya semua pekerja kesehatan yang merawat ibu menyusui sebaiknya
mampu mengajarkan ibu cara memerah ASI.
Banyak ibu mampu memerah sejumlah besar ASI dengan teknik yang
agak asing. Jika tekniknya cocok bagi ibu itu sendiri, biarkan ibu melanjutkan
dengan cara tersebut. Tapi jika Ibu mengalami kesulitan memerah ASI dalam
jumlah cukup, ajarkan ibu metode yang lebih efektif.
34
Gambar : Seorang ’penolong’ memijat punggung ibu untuk merangsang
refleks oksitosin.
35
Cara memerah ASI dengan tangan
.
ASI dapat diperah dengan menggunakan tangan atau dengan manual atau
pompa elektrik. Memerah ASI dengan tangan adalah cara paling bermanfaat.
Cara ini tidak memerlukan peralatan, jadi seorang ibu dapat melakukannya di
mana saja dan kapan saja.
Memerah mudah dilakukan jika payudara dalam keadaan lunak. Akan lebih sulit
jika payudara sedang bengkak dan sensitif. Jadi ajarkan ibu cara memerah ASI
di hari pertama atau kedua setelah persalinan. Jangan menunggu sampai hari
ketiga, saat payudara penuh.
Butir penting: Seorang ibu hendaknya memerah ASI-nya sendiri. Payudara
mudah sakit bila orang lain mencoba melakukannya. Jika mengajari ibu cara
memerah, tunjukan kepadanya dengan menggunakan tubuh kita sendiri bila
mungkin, sementara ibu menirukan. Kita juga bisa menggunakan model
payudara.
Jika kita perlu (seijin ibu) menyentuh payudaranya untuk menunjukkan
dengan tepat di mana ibu harus memerah payudaranya, lakukan dengan sangat
lembut. Letakkan jari-jari ibu dimana ia sebaiknya memerah dan jika perlu,
letakkan jari jari kita di atas jarinya untuk menunjukkan bagaimana ibu
menekan.
36
CARA MEMERAH ASI DENGAN TANGAN
Ajarkan ibu melakukannya sendiri. Kita jangan memerah ASI-nya. Dengan seijin
ibu, sentuh payudaranya hanya untuk menunjukkan apa yang harus dilakukan,
dan lakukan dengan lembut.
Siapkan wadah bersih kering dengan mulut lebar untuk ASI Perah
37
Seberapa sering memerah ASI
Untuk memantapkan kegiatan menyusui, untuk memberi ASI kepada bayi
BBLR atau bayi sakit:
Ibu sebaiknya mulai memerah pada hari pertama, bila mungkin dalam
6 jam setelah persalinan. Pada awalnya mungkin ibu hanya dapat
memerah beberapa tetes kolostrum, tetapi ini membantu memulai
produksi ASI, sama halnya seperti ketika bayi menyusu segera setelah
persalinan dapat meningkatkan produksi ASI.
Ibu harus memerah sebanyak ia bisa dan sesering bayi ingin menyusu.
Sebaiknya minimal tiap 3 jam, termasuk di malam hari.
Bila ibu hanya memerah beberapa kali, atau bila ada interval yang
lama di antara waktu-waktu memerah, ibu mungkin tidak akan mampu
memproduksi cukup ASI.
Untuk menjaga pasokan ASI agar bisa diberikan kepada bayi sakit:
Ibu harus memerah sekurangnya tiap 3 jam.
Untuk meningkatkan pasokan ASI, jika produksi menurun setelah
beberapa minggu:
Perahlah sangat sering selama beberapa hari (tiap 1/2-1 jam), dan
sekurangnya tiap 3 jam pada malam hari.
Untuk meninggalkan ASI untuk bayi selama ibu pergi bekerja:
Perahlah sebanyak mungkin sebelum pergi bekerja. Juga sangat penting
memerah ASI di tempat kerja guna menjaga pasokan ASI-nya untuk
menjaga agar payudaranya sehat dan mengurangi merembes. Ia
sebaiknya memerah paling kurang dua kail selama bekerja, setiap 3 jam
sekali jika memungkinkan (lihat Sesi 30, Ibu Bekerja).
Untuk mengurangi gejala, seperti payudara bengkak. Perahlah hanya
sebanyak yang dibutuhkan agar nyaman
Untuk menjaga agar puting tetap sehat:
Perah beberapa tetes ASI untuk dioleskan lembut pada puting susu dan
areola setelah mandi.
38
Pompa-pompa Payudara
Jika payudara bengkak dan nyeri, kadang terasa sulit untuk memerah
dengan tangan. Dapat membantu jika menggunakan pompa payudara.
Pompa manual dapat lebih mudah digunakan ketika payudara penuh.
Namun sulit dilakukan jika payudara lunak.
Pompa karet paling tersedia secara luas tetapi terbatas penggunaannya
dan tidak efisien. Alat ini sebaiknya HANYA digunakan untuk mengurangi
pembengkakan ketika memerah dengan tangan sulit dilakukan. Itulah
sebabnya mengapa disebut ‘PELEGA PAYUDARA (Breast relievers)
Pompa ini sukar dibersihkan dengan baik. ASI mungkin terkumpul dalam
pompa karet dan sulit membersihkannya. ASI yang terkumpul di sana
sering terkontaminasi.
Pompa ini sebaiknya TIDAK DIGUNAKAN untuk mengumpulkan ASI bagi
bayi.
Terdapat banyak jenis pompa payudara manual yang berbeda. Alat-alat ini
cukup efisien dan digunakan tanpa aliran listrik atau jika harus portabel
seperti saat kita di perjalanan. Kita perlu tahu dengan jelas tentang
bagian-bagiannya agar bisa dibersihkan dan disterilisasi setiap kali
digunakan dan bagaimana melepaskan dan memasang kembali bagian-
bagian itu.
Pompa elektrik sering digunakan di rumah sakit dan mereka dapat
membeli atau menyewa untuk dipakai di rumah. Ibu-ibu membutuhkan
informasi tentang instruksi penggunaan pompa elektrik dan bagian mana
yang harus di bersihkan dan disterilkan dan bagaimana cara
melakukannya. Pompa elektrik dapat menyebabkan infeksi, yang akan
membahayakan jika itu digunakan berganti-gantian oleh beberapa ibu.
Banyak ibu tidak dapat menggunakannya secara rutin.
Rangkuman
Memerah dengan tangan pada umumnya adalah cara paling baik untuk
memerah ASI. Cara ini lebih sedikit kemungkinannya untuk menularkan
infeksi, dan dapat dilakukan oleh setiap ibu kapan saja.
Penting sekali bagi ibu untuk belajar memerah ASI dengan tangan, dan
tidak menganggap pompa suatu kebutuhan.
39
MODUL 6.
TEKNIK KONSELING
Pendahuluan
Konseling adalah cara bekerja sama dengan orang, di mana kita berusaha
memahami perasaan mereka, serta membantu merekamemutuskan apa yang
dilakukan.
Menyusui bukan satu-satunya situasi di mana konseling berguna.
Keterampilan konseling juga berguna saat berbicara dengan ibu balita dalam
situasi lain. Kita juga merasakan manfaatnya saat bersama keluarga dan teman-
teman, atau bersama kolega di tempat kerja. Praktikkanlah beberapa teknik
konseling dengan mereka -hasilnya akan mengejutkan dan bermanfaat.
Dua sesi pertama tentang keterampilan konseling adalah tentang
‘mendengarkan dan mempelajari’.
Seorang ibu menyusui mungkin tidak mudah mengungkapkan perasaan,
terutama jika ia malu, dan terhadap orang yang belum ia kenal. Kita
memerlukan keterampilan mendengarkan, dan membuat ibu merasa bahwa kita
menaruh perhatian terhadapnya. Ini akan mendorong ibu berbicara lebih banyak.
Dan mungkin akan
lebih kecil kemungkinan ibu ‘tutup mulut’, dan diam.
Penting untuk ‘mendengarkan dan mempelajari’ terlebih dahulu, guna
memahami kesulitan-kesulitan yang ada
Kemudian kita bisa memberikan informasi dan bantuan yang paling tepat
sehingga konseling kita benar-benar efektif.
42
‘Kata-kata yang menghakimi’ adalah kata-kata seperti: benar, salah, baik,
buruk, bagus, cukup, tepat. Jika menggunakan kata-kata yang menghakimi
ketika bicara dengan ibu mengenai kegiatan menyusui, terutama saat
mengajukan pertanyaan, kita bisa membuat ibu merasa dirinya salah, atau ada
yang salah dengan bayinya.
Contoh: Jangan mengatakan: “Apakah bayi Ibu tidur dengan baik?”
Pendahuluan
Seorang ibu menyusui mudah kehilangan kepercayaan diri. Ini bisa
mendorongnya untuk memberi bayi susu formula, dan merespon tekanan
dari keluarga dan temannya untuk memberi susu formula.Kita memerlukan
keterampilan ini guna membantunya merasa percaya diri dan positif tentang
dirinya. Kepercayaan diri dapat membantu ibu berhasil menyusui. Kepercayaan
diri juga membantunya menolak tekanan dari orang lain.
_ Sangatlah penting untuk tidak membuat seorang ibu merasa bahwa ia telah
membuat kesalahan.
Ibu mudah percaya bahwa ada sesuatu yang salah dengan dirinya atau air
susunya, atau bahwa ia tidak berbuat benar. Ini dapat menurunkan kepercayaan
dirinya.
_ Sangatlah penting menghindarkan mengatur apa yang harus dilakukan ibu
menyusui.
Bantulah setiap ibu untuk memutuskan sendiri apa yang terbaik bagi dirinya dan
bayinya. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan dirinya.
KMS
Pada banyak negara KMS telah dikembangkan berdasarkan KMS WHO yang baru
dan standar, dikembangkan dengan menggunakan data bayi yang menguyusui
berdasarkan rekomendasi WHO tentang optimalisasi pemberian makan bayi.
Terdapat banyak perbedaan grafik antara laki-laki dan perempuan, karena, rata-
rata laki-laki lebih besar dari perempuan.
Kita mungkin ingin memberi informasi untuk mengoreksi pemikiran yang keliru.
Dalam contoh ini, kita bermaksud menjelaskan kepada ibu bahwa ASI memang
selalu tampak encer pada permulaan menyusui, tapi sesungguhnya penuh zat
gizi. Kita dapat memberikan informasi tersebut nanti. Berikan dengan cara bijak
yang tidak terdengar sebagai kritikan. Akan tetapi, pertamatama, kita ingin
membuat ibu merasa bahwa kita menerima apa yang dipikirkannya.
_____________________________________________________________
Demonstrasi R: Menerima apa yang ibu RASAKAN
‘ibu’ (sambil menangis) berkata:
“Aduh.... bagaimana ini! (Sebut nama bayinya) pilek dan hidungnya mampet
total dan tidak bisa menyusu – bisanya cuma menangis dan saya tidak tahu
harus berbuat apa!”
44
Keterampilan 2. Mengenali dan memuji apa yang ibu dan bayi lakukan
dengan benar
Sebagai kader, kita dilatih menemukan masalah. Tapi kemampuan ini seringkali
membuat kita hanya melihat apa-apa yang kita anggap orang salah
mengerjakannya, dan mencoba mengkoreksinya. Sebagai konselor, kita harus
mencari tahu apa yang telah dilakukan dengan benar oleh ibu dan bayi. Pertama
kenali dulu apa yang mereka lakukan dengan benar; kemudian kita sebaiknya
memuji atau menunjukkan
persetujuan atas perbuatan yang baik itu. Memuji perbuatan yang baik memiliki
keuntungan seperti berikut:
- Membangun kepercayaan diri ibu;
- Mendorong ibu terus melanjutkan perbuatannya;
- Membuat ibu lebih mudah menerima saran berikutnya.
Bisa saja sulit untuk mengenali apa yang ibu lakukan dengan benar – kita harus
belajar mengenali perbuatan yang baik. Tapi setiap ibu yang anaknya tetap
hidup pasti sudah melakukan sesuatu yang benar, apapun status sosialekonomi
atau pendidikannya. Akan selalu membantu jika kita mengenali dan memuji apa
yang bayi lakukan dengan benar. Misalnya, bertambah berat badannya, atau
bayi menyusu
dengan benar.
_______________________________________________________________
Demonstrasi S: Mengenali dan memuji apa yang telah ibu dan bayi
lakukan dengan benar.
Minta peserta membaca tiga ucapan ini dengan keras secara bergantian:
”Garis pertumbuhan bayi ibu naiknya terlalu lambat.”
”Saya pikir bayi ibu pertambahan berat badannya tidak cukup.”
“Bulan lalu berat badan bayi ibu bertambah hanya karena ASI, lho.”
Beri tanda
pada respon yang membantu membangun kepercayaan diri ibu.
_____________________________________________________________
Keterampilan 3. Memberi bantuan praktis
Kadang bantuan praktis lebih baik daripada mengatakan sesuatu. Contohnya:
- Saat ibu merasa lelah atau kotor atau tak nyaman;
- Saat ibu lapar atau haus;
- Saat ibu sudah banyak mendapat nasihat;
- Saat kita ingin menunjukkan dukungan dan penerimaan;
- Saat ibu punya masalah praktis.
Beberapa cara memberi bantuan praktis di antaranya sebagai berikut:
- Membantu membuat ibu merasa bersih dan nyaman;
- Mempermudah ibu menggendong bayi, dengan bantal atau dengan
kursi yang lebih pendek atau nyaman.
- Memberi ibu minuman hangat, atau sesuatu untuk dimakan.
- Menggendong sendiri bayinya, sementara ibu menyamankan diri,atau mencuci
muka, atau ke toilet. Terkadang hanya dengan melihat saja kita sudah tahu
bantuan praktis apa yang dibutuhkan ibu (ibu dalam posisi tidak nyaman atau
meringis kesakitan), namun terkadang kita perlu bertanya pada ibu apa yang
dibutuhkan. Bantuan apapun yang diberikan harus bisa diterima secara budaya.
Bantuan praktis juga termasuk bantuan praktis menyusui, seperti mengatur
posisi bayi atau mengurangi nyeri pembengkakan payudara. Ini dibicarakan
terpisah nanti.
45
__________________________________________________________
Demonstrasi T: Memberi bantuan praktis
Ibu ini berbaring di tempat tidur sesaat setelah melahirkan. Dia tampak sedih
dan tertekan.
Seorang peserta membacakan dengan keras perkataan ibu:
“Tidak, saya belum menyusuinya. Payudara saya kosong dan rasanya terlalu
sakit untuk duduk.”
Peserta lain membacakan respon berikut dengan keras:
”Sebaiknya ibu membiarkan bayi mengisap sekarang, supaya ASI keluar.”
“Biar saya coba membuat ibu nyaman ya, dan nanti akan saya bawakan minum.”
Beri tanda pada respon yang tepat
____________________________________________________________
Keterampilan 4. Memberi sedikit informasi yang relevan
Ibu seringkali memerlukan informasi tentang menyusui. Sangatlah penting untuk
membagi pengetahuan kita dengan mereka. Mungkin penting juga untuk
meluruskan pemikiran yang keliru. Akan tetapi sangat penting untuk:
- Memberi informasi yang relevan dengan kondisi ibu SEKARANG.
Sampaikan hal-hal yang dapat ia gunakan hari ini, bukan dalam beberapa
minggu ke depan. Informasi harus relevan untuk ibu INI, bayi INI, saat INI, dan
pada keadaan INI.
- Mencoba memberi ibu hanya satu atau dua informasi pada saat itu, terutama
bila ibu sedang capek, dan sudah menerima banyak sekali nasihat.
- Memberi informasi dengan cara yang positif, agar tak terdengar seperti
kritikan, atau membuat ibu berpikir bahwa dia telah melakukan hal yang salah.
Hal ini terutama sangat penting bila kita ingin mengoreksi pemikiran yang keliru.
- Menunggu sampai kita berhasil membangun kepercayaan diri ibu, dengan
menerima apa yang ibu katakan, dan memuji apa yang telah ia lakukan dengan
baik. Kita tak perlu terburu-buru memberinya informasi baru atau mengkoreksi
pemikiran yang keliru.
46
Respon 2 : “Oh jangan, jangan berhenti menyusui. Dia bisa tambah parah kalau
ibu melakukan itu.”
Beri tanda pada respon yang memberikan informasi positif
_____________________________________________________________
Keterampilan 5. Memakai bahasa sederhana
Petugas kesehatan sering menggunakan istilah teknis ketika mereka berbicara
dengan para ibu, dan ibu-ibu tidak mengerti. Penting sekali menggunakan
istilah-istilah yang sederhana dan familiar, untuk menjelaskan sesuatu kepada
para ibu.
_____________________________________________________________
Demonstrasi V: Menggunakan bahasa sederhana
Peserta membaca pernyataan berikut:
Pernyataan 1 : “Bayi ibu harus bisa mencapai duktus ASI besar untuk
memperoleh ASI secara efektif.”
Pernyataan 2 : “Bayi ibu bisa lebih mudah mendapatkan ASI bila mulutnya
mengambil sebagian besar payudara.”
Beri tanda pada pernyataan yang lebih mudah dimengerti ibu
_______________________________________________________________
Cara lain memberikan saran adalah dengan mengajukan pertanyaan,
misalnya:
“Pernah terpikir untuk menyusui lebih sering? Kadang itu membantu, lho!”
Atau mengatakan bagi sebagian orang, contohnya:
”bagi orang hal ini membantu untuk .... ”
Ringkasan
MODUL 7.
KONDISI PAYUDARA
Pendahuluan
Ada beberapa kondisi umum payudara yang kadang menyebabkan kesulitan
menyusui:
- Puting datar, terbenam dan besar/panjang;
- Payudara bengkak (engorgement);
- Saluran tersumbat dan mastitis;
- Puting lecet dan retak.
Diagnosa dan penanganan kondisi payudara penting untuk meringankan
penderitaan ibu, dan untuk memungkinkan kegiatan menyusui berlanjut.
Puting terbenam
Jika wanita pemilik puting ini menguji kelenturan payudaranya, putingnya akan
masuk dan bukannya keluar. Kita dapat melihat dari sebuah guratan di
payudaranya, bahwa wanita ini mengalami abses payudara. Kemungkinan hal ini
disebabkan bayinya tidak melekat dengan baik pada payudara sehingga tidak
bisa mengeluarkan ASI secara efektif. Dengan bantuan yang terampil, wanita ini
dapat sukses menyusui. Untungnya, kondisi puting yang sesulit di atas jarang
terjadi.
Puting besar
Ada beberapa puting yang sangat besar. Mungkin akan menyulitkan bagi bayi
untuk memasukkan puting seperti ini ke dalam mulutnya. Namun jika ibu
menggendong bayi dengan posisi yang baik, menyentuh mulut bayi agar
membuka, maka mulutnya bisa jadi akan membuka cukup lebar untuk bisa
melekat ke payudara. Ibu perlu bantuan dan kesabaran tambahan untuk
melakukan ini. Tunjukkan pada ibu cara menyorongkan tubuh ke atas tubuh
bayi, di atas tempat tidur atau meja, sehingga payudaranya jatuh mendekati
mulut bayi: ini akan lebih mudah bagi bayi. Sarankan kontak kulit sesering
mungkin, agar bayi bisa menemukan sendiri payudara. Tunjukkan pada ibu cara
memerah ASI dan memberikannya dengan cangkir sampai bayi dan mulutnya
cukup besar untuk bisa menyusu dengan lebih mudah.
53
- kerusakan pada jaringan payudara yang disebabkan trauma kadang
menyebabkan mastitis, misalnya pukulan tiba-tiba, atau tendangan tak
sengaja dari anak yang lebih tua
- bakteri masuk ke jaringan payudara, contohnya melalui puting yang retak.
Inilah cara lain yang menunjukkan bahwa posisi menyusu yang buruk
dapat menyebabkan mastitis.
Anjuran:
- Menyusui lebih sering
- Pijat lembut ke arah puting
- Kompres hangat
- Minum obat (konsultasikan dengan tenaga medis)
- Istirahat total
54
Sarankan jika membantu:
- mengubah posisi
- mulai menyusui pada payudara yang tidak sakit
Puting retak
Bila bayi kurang baik melekat, ia akan menarik puting keluar masuk sambil
mengisap, dan menggesek-gesek kulit payudara dengan mulutnya. Ini sangat
menyakitkan ibunya. Awalnya tidak ada retakan. Puting tetap terlihat normal.
Bila bayi terus mengisap seperti itu, akan merusak kulit puting dan menjadi
retak, seperti yang terlihat di sini. Jika ibu merasa putingnya sakit, bantu ia
untuk memperbaiki posisi bayinya, agar bisa melekat dengan baik. Seringkali
setelah bayi melekat dengan baik, rasa nyeri berkurang. Bayi pun dapat terus
menyusu secara normal - tidak perlu mengistirahatkan payudara untuk memberi
kesempatan puting sembuh. Puting akan sembuh dengan cepat ketika tidak
mendapat trauma lagi. Saat ibu memahami apa yang perlu ia lakukan, untuk
sementara tinggalkanlah ibu agar menpraktikkan posisi tersebut. Kemudian
kembalilah dan lihat apakah ia memerlukan bantuan lagi. Jika bayi masih
‘mengisap puting’ dalam beberapa kali menyusu, bisa makan waktu lama untuk
memperbaikinya.
55
Pembengkakan payudara dan puting retak
Ibu pemilik payudara tadi telah menunda untuk meletakkan bayi ke payudaranya
sampai ASI ‘keluar’ - kira-kira 3 hari. Kulit payudaranya jadi sangat tegang,
putingnya menjadi datar dan payudara jadi tidak lentur. Bayinya hanya dapat
mengisap pada puting, yang akan merusak kulit puting. Hal ini menunjukkan
beberapa alasan kenapa memulai menyusui segera setelah persalinan itu
penting. Akan lebih mudah bagi bayi untuk melekat dengan baik jika payudara
masih lunak. Kemungkinan puting rusak pun lebih sedikit. Mulai menyusui sejak
dini membantu mencegah tekanan ASI di dalam payudara meningkat, sehingga
mencegah payudara bengkak.
57
o Anjurkan agar setelah menyusui ia mengoleskan sedikit ASI pada puting dan
areola dengan jarinya. Ini membantu penyembuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Kesehatan RI, Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil, Ditjen Bina
Gizi dan KIA, Jakarta, 2014.
58