Anda di halaman 1dari 17

KEBIJAKAN INTENSIFIKASI

PEMANFAATAN ASI EKSKLUSIF


DALAM MEWUJUDKAN ANAK SEHAT DAN CERDAS

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJARNEGARA


TANGGAL : 11 PEBRUARI 2016
Kebijakan tentang ASI • PP ASI adalah Gerakan Nasional
1

• Dilaksanakan sebagai upaya peningkatan kualitas SDM yang merupakan


bagian integral dari pembangunan nasional, khususnya dalam
2 peningkatan kualitas hidup

• Merupakan suatu gerakan yang dilaksanakan secara lintas sektor dan


3 terpadu dengan melibatkan peran serta masyarakat

• Dikembangkan berdasarkan azas desentralisasi , menitikberatkan pada


pemberdayaan masyarakat dan keluarga untuk mendukung kepercayaan
4 ibu hamil dan menyusui dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
kodratnya

• Gerakan Nasional PP ASI difokuskan dalam upaya membudayakan


perilaku menyusui secara eksklusif kepada bayi sampai dengan berumur 6
5 bulan

• Gerakan Nasional PP ASI dilaksanakan secara bertahap dan


6 berkesinambungan.
Strategi PP-ASI

Mengembangkan dan menerapkan legalisasi yang


mendukung dan melindungi perilaku PP ASI
(Peningkatan Pemberian ASI)

Meningkatkan kepedulian para pengambil


keputusan, toma, kelompok potensial, para
pengusaha, serta masyarakat luas dan keluarga
tentang pentingnya ASI

Membuat Standar Pelayanan Minimal (SPM)


Peningkatan Pemberian ASI (PP ASI) sebagai
pedoman Pemerintah Pusat dan daerah
Strategi PP-ASI
Mengupayakan agar semua petugas dan sarana
kesehatan mendukung perilaku menyusui yang optimal

Mengembangkan dan menerapkan strategi nasional,


pendidikan dan pelatihan PP ASI yang optimal dan
manejemen laktasi

Mengembangkan dan menerapkan komunikasi,


informasi, dan edukasi sebagai kampanye ASI

Memantapkan koordinasi antara institusi pemerintah,


LSM dan organisasi terkait serta mengintegrasikan
kebijakan, program dan kegiatan PP ASI pada
masing-masing instansi terkait
Strategi PP-ASI
Mengupayakan fasilitas yang mendukung dan
mengembangkan PP ASI bagi ibu menyusui yang
sedang dalam perjalanan, seperti di terminal angkutan
(darat, laut, udara), perkantoran, perusahaan dan
tempat-tempat umum, seperti pertokoan (berupa
ruang/pojok laktasi)

Mendukung dan mengembangkan potensi yang ada di


keluarga & masyarakat dalam melaksanakan PP ASI

Meningkatkan efektifitas pelaksanaan PP ASI di semua


tingkatan

Pengembangan dan penelitian dalam rangka PP ASI


PENERAPAN PERDA KAB. BANJARNEGARA
NO.14 TAHUN 2013
TENTANG
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

6.
Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun


2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 33
Tahun 2012 tentang Pemberian Air
Susu Ibu Eksklusif.
3. Perda Kab. Banjarnegara Nomor 14
Tahun 2013 tentang Pemberian ASI
Eklusif
Perda silahkan down load di:
Alamat : jdih.banjarnegarakab.go.id
Maksud disusunnya Perda

Memberikan perlindungan
secara hukum dan
kesempatan bagi Bayi untuk
mendapatkan hak dasarnya
dan bagi ibu untuk
memberikan ASI kepada
Bayinya dimanapun berada.

8
Tujuan
a. menjamin pemenuhan hak Bayi
untuk mendapatkan ASI Eksklusif
sejak dilahirkan sampai dengan
berusia 6 (enam) bulan dengan
memperhatikan pertumbuhan
dan perkembangannya;
b. memberikan perlindungan
kepada ibu dalam memberikan
ASI Eksklusif kepada Bayinya; dan
c. meningkatkan peran dan
dukungan Keluarga, masyarakat
dan Pemda terhadap pemberian
ASI Eksklusif
Penerapan:
1. Pasal 5
Setiap ibu yang melahirkan harus
memberikan ASI Eksklusif kepada
Bayi yang dilahirkannya.
2. Pasal 13
Setiap ibu yang melahirkan Bayi
harus menolak pemberian Susu
Formula Bayi dan/atau produk
Bayi lainnya.

10
Lanjut
3. Pasal 14 ayat (1)
Untuk mencapai pemanfaatan pemberian
ASI Eksklusif secara optimal, tenaga
kesehatan dan penyelenggara Fasilitas
Pelayanan Kesehatan wajib memberikan
informasi dan edukasi ASI Eksklusif kepada
ibu dan/atau anggota Keluarga dari Bayi
yang bersangkutan sejak pemeriksaan
kehamilan sampai dengan periode
pemberian ASI Eksklusif selesai.

11
Lanjut
4. Pasal 15 ayat (1)
Pengurus tempat kerja dan penyelenggara
tempat sarana umum harus mendukung
program ASI Eksklusif.
5. Pasal 15 ayat (3)
Pengurus tempat kerja dan penyelenggara
tempat sarana umum harus menyediakan
Ruang Laktasi sesuai dengan kondisi
kemampuan perusahaan.
12
Lanjut
6. Pasal 18
Penyelenggara tempat sarana umum berupa
fasilitas pelayanan kesehatan harus mendukung
keberhasilan program pemberian ASI Eksklusif.
(ada 10 langkah).
7. Pasal 20
Pengurus tempat kerja dan penyelenggara
tempat sarana umum wajib membuat
peraturan internal yang mendukung
keberhasilan program pemberian ASI Eksklusif.
13
Pembinaan
Pembinaan dan
pengawasan, Bupati
membentuk Tim
Pembina dan Pengawas
Program ASI Eksklusif
yang beranggotakan dari
unsur terkait.

14
Penerapan sanksi Pasal 23
Setiap tenaga kesehatan dan Penyelenggara
Kesehatan yang tidak melaksanakan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1),
Pasal 11 ayat (1) atau Pasal 14 ayat (1) dikenakan
sanksi administratif oleh pejabat yang berwenang
berupa :
a. teguran lisan;
b. teguran tertulis; dan/atau
c. pencabutan izin.
15
Penerapan penghargaan
• Kebalikan penerapan sanksi,
Setiap tenaga kesehatan dan
Penyelenggara Kesehatan yang
melaksanakan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10 ayat (1), Pasal 11 ayat
(1) atau Pasal 14 ayat (1)
diberi penghargaan

16

Anda mungkin juga menyukai