Anda di halaman 1dari 43

alfasusyantoramadhan

- Di beberapa kelompok masyarakat, penolakan


adalah alasan umum untuk berhenti menyusui.
- Penolakan dapat menimbulkan perasan sangat
tertekan pada ibu bayi. Ia mungkin merasa tertolak
dan frustrasi dengan pengalaman tersebut.
- Kita perlu mengetahui cara menentukan penyebab
bayi menolak menyusu dan cara membantu ibu
dan bayinya agar menikmati kegiatan menyusui
kembali
- Infeksi
- Kerusakan otak
- Nyeri dari memar (vakum,
forsep)
- Hidung tersumbat
- Mulut nyeri (jamur, tumbuh
gigi)
- Pemberian susu botol, empeng
- Tidak mendapat cukup ASI
(pelekatan kurang baik, payudara bengkak)
- Tekanan pada bagian belakang kepala,
ketika mengatur posisi
- Ibu mengguncang-guncang payudara
- Pembatasan kegiatan menyusu
- Pasokan ASI berlebih
- Kesulitan koordinasi menyusu
- Berpisah dengan ibu
- Pengasuh baru atau terlalu banyak
pengasuh
- Perubahan rutinitas keluarga
- lbu sakit, atau menderita mastitis
- lbu sedang menstruasi
- Perubahan bau badan ibu
- Bayi baru lahir
(mencari-cari payudara)
- Usia 4 - 8 bulan
(perhatian teralih)
- Usia di atas 1 tahun
(menyapih sendiri)
1. Atasi atau hilangkan penyebabnya bila mungkin
Penyakit:
Jika bayi tak mampu menyusu, mungkin perlu perawatan
khusus di RS. Atasi infeksinya dengan antimikroba yang
tepat dan terapi lainnya. Rujuk bila perlu.
Bantu ibunya memerah ASI untuk diberikan kepada bayi
dengan cangkir atau pipet, sampai bayi bisa menyusu
lagi.
Kesakitan:
bantu ibu menemukan cara memegang bayi tanpa
menekan bagian yang sakit.
Pemberian obat:
Kesulitan menyusui:
Diskusikan alasan kesulitannya dengan ibu. Bila bayinya
mau menyusu lagi, bantu ibu memperbaiki teknik
menyusuinya. Saat bayinya menunjukan minat untuk
menyusu lagi, bantu ibu untuk melakukan dengan caranya,
dan bantu ia untuk meningkatkan produksi ASI.
Pasokan ASI berlebih :
Sarankan ibu untuk memerah ASInya sebelum
menyusui
Ibu dapat memperlambat aliran ASI
dengan menopang payudara melalui cara
menggunting
atau ibu juga dapat menyusui sambil terlentang
Usulkan agar ia membiarkan bayi menyusu hanya
dari satu payudara tiap kali menyusu
Sariawan :
Obati dengan gentian violet atau nystatin
(konsultasikan dengan tenaga medis)

Tumbuh gigi :
Dorong ibu untuk sabar dan selalu siap
menawarkan bayinya untuk menyusu
pada payudara
Hidung tersumbat:
Terangkan bagaimana cara membersihkannya.
Anjurkan untuk menyusui dalam waktu singkat,
tetapi lebih sering dari biasanya dalam beberapa hari

Perubahan yang membingungkan bayi:


Diskusikan kebutuhan untuk mengurangi pemisahan
dan perubahan jika mungkin.
Usulkan ibu untuk menghentikan penggunaan sabun,
minyak wangi atau makanan baru
Penolakan yang tampak
Jika ternyata refleks mencari-cari:
Jelaskan bahwa ini normal. Ibu bisa mendekap bayinya ke payudara,
agar bisa mengeksplorasi putingnya. Bantu ibu mendekap bayi lebih
dekat, agar mempermudah bayi melekat.
Jika ternyata pengalihan perhatian:
Usulkan ibu menyusui di tempat yang lebih tenang untuk sementara
waktu. Masalah biasanya teratasi.
.
Jika ternyata menyapih sendiri:
Usulkan agar ibu:
- memastikan anak memakan makanan keluarga dalam jumlah cukup;
- memberi perhatian ekstra sebanyak mungkin dengan berbagai cara;
- tetap tidur malam bersama bayi agar memungkinkan menyusu
malam berlanjut.
lni berguna setidaknya sampai anak berusia 2 tahun.
2. Bantu ibu dan bayi menikmati kegiatan
menyusui kembali
Ini sulit dan bisa jadi sebuah kerja keras. Kita tidak
bisa memaksa bayi menyusu. Ibu perlu dibantu
untuk merasa bahagia dengan bayinya dan untuk
menikmati kegiatan menyusui. Mereka harus belajar
menikmati kontak langsung kembali. Ia juga
memerlukan bantuan kita untuk membangun
kepercayaan diri, dan memberinya dukungan.
Bantulah ibu untuk melakukan hal-hal berikut:
Mendekatkan bayi ke dirinya sepanjang waktu:
- Ibu sebaiknya merawat sendiri bayinya selama mungkin.
- Mintalah para nenek dan para pembantu lainnya
membantu dengan cara lain, misalnya melakukan pekerjaan
rumah, dan mengurus anak yang lebih tua.
- Ibu sebaiknya sering memeluk bayi, dan melakukan
banyak kontak kulit di luar
waktu menyusui. Ibu sebaiknya tidur bersama bayi.
- Jika ibu bekerja, ia sebaiknya mengambil cuti dari
pekerjaannya, bila perlu cuti diluar tanggungan.
- Akan menolong jika mendiskusikan situasi ibu dengan
ayah bayi, para nenekkakek, dan orang lain yang mau
membantu.
Memberikan payudara kapan saja bayi ingin
menyusu.
- Ibu sebaiknya tidak terburu-buru menyusui lagi,
tapi sodorkan payudara jika bayi benar-benar
menunjukkan minat. Bayi mungkin lebih mau
menyusu saat ia agak mengantuk atau setelah
diberi ASI dengan cangkir, daripada ketika ia sangat
kelaparan. Ibu dapat menyusui dengan posisi yang
berbeda.
- Jika ibu merasa refleks pengaliran ASI sedang
bekerja, ia dapat menawarkan payudaranya kepada
bayi.
Membantu bayinya menyusu dengan cara-
cara berikut:
- Perah sedikit ASI ke mulut bayi.
- Atur posisi bayi dengan baik, sehingga mudah
bagi bayi untuk melekat ke payudara.
- Ibu sebaiknya tidak menekan bagian belakang
kepala bayi, atau menggoyang payudara.

Memberi makan bayi dengan cangkir


sampai ia mau menyusu kembali.
- Ibu dapat memerah ASI dan memberikannya
kepada bayi dengan cangkir (atau cangkir dan
sendok).
- Ibu sebaiknya tidak menggunakan botol, dot
dan empeng atau sejenisnya.
MENOLONG IBU DAN BAYI MENYUSU KEMBALI

Bantulah ibu melakukan hal-hal berikut ini:


Selalu bersama bayi - tanpa pengasuh lainnya.
Lakukan kontak-kulit setiap waktu, tak hanya waktu
menyusui. Tidurlah dengan bayi.
Mintalah orang lain untuk membantu pekerjaan yang
lainnya. Ambil cuti dari pekerjaan.

Memberikan payudara kapan pun bayi ingin


menyusu.
Bila mengantuk, atau sesudah diberi minum dengan
cangkir Dengan posisi berbeda-beda. Bila ibu merasa
refleks pengaliran ASI sedang bekerja
MENOLONG IBU DAN BAYI MENYUSU KEMBALI

Membantu bayinya menyusu


Perah ASI ke mulut bayi, Atur posisi bayi agar ia mudah
melekat ke payudara, Hindarkan menekan bagian
belakang kepala bayi atau menggoyang payudara.

Memberi bayinya minum dengan cangkir


Berikan ASI perahnya sendiri jika mungkin, kalau perlu
berikan susu formula. Hindarkan penggunaan botol, dot,
dan empeng
Hampir semua ibu dapat menghasilkan ASI yang cukup
untuk satu, bahkan untuk dua bayi.
Kadang seorang bayi tidak mendapat cukup ASI. Tapi ini
biasanya karena bayi tidak cukup sering menyusu, atau
tidak menyusu secara efektif. Hal ini jarang disebabkan
karena ibu tidak cukup memproduksi ASI. Kekhawatiran
ASI tidak cukup mungkin timbul sebelum ibu dapat
menyusui terutama 2 minggu setelah melahirkan. Ibu
membutuhkan bantuan dan dukungan untuk menyusui.
Kesulitan mungkin timbul setelah ibu bisa menyusui,
setelah bayi berumur1 bulan. Ibu membutuhkan bantuan
untuk mempertahankan produksi ASI. Beberapa ibu
khawatir mereka tidak punya cukup ASI pada waktu
tertentu, biasanya malam hari.
Cara menentukan apakah bayi mendapat cukup ASI atau tidak

Periksa pertambahan berat bayi.


- Inilah tanda yang paling bisa dipercaya. Selama enam bulan pertama,
gunakan kurva pertumbuhan berat badan (KMS) untuk bayi usia 0-6
bulan. Bila pertambahan berat badan bayi tidak paralel dengan kurva
pertumbuhan (atau menurun), ia tidak cukup pertambahan berat
badannya
- Perhatikan KMS bayi jika ada, atau perhatikan catatan lain tentang berat
badan sebelumnya. Jika tidak ada catatan berat badan, timbanglah bayi,
dan jadwalkan untuk menimbangnya lagi dalam waktu satu minggu. Bila
berat badan bayi bertambah dan mengikuti kurva pertumbuhan, artinya ia
mendapat cukup ASI.
Periksalah air seni bayi.
Inilah pemeriksaan cepat yang sangat membantu.
Tanyalah pada ibu berapa sering bayinya mengeluarkan
air seni. Pada usia 6 hari, normalnya bayi mengeluarkan
air seni 6 kali atau lebih dalam sehari. Jika bayi telah
berusia lebih dari 4 minggu, tanyakan ibu apakah air
seninya kuning gelap atau berbau tajam, artinya air
seninya pekat.
- Bila bayi mengeluarkan banyak air seni yang jernih,
berarti ia cukup ASI.
- Bila bayi mengeluarkan air seni yang pekat kurang dari 6
kali sehari, dan jika ia berusia lebih dari 4 minggu dan
pekat, berarti ia tidak mendapat cukup ASI.
ALASAN MENGAPA BAYI MUNGKIN TAK MENDAPAT
CUKUP ASI
Faktor menyusui Ibu:
_ Awal yang tertunda
_ Menyusui pada waktu-waktu tetap
_ Menyusui tidak sering
_ Tidak menyusui malam hari
_ Menyusui dalam waktu singkat
_ Pelekatan tidak baik
_ Botol, empeng
_ Makanan lain
_ Cairan lain (air putih, teh)
Faktor psikologis ibu
- Kurang percaya diri
- Khawatir, stress
- Tidak senang menyusui
- Penolakan terhadap bayi
- Kelelahan
- Perokok
Faktor Fisik Ibu
- Kehamilan
- Pil kontrasepsi, Diuretika
- Malnutrisi berat
- Alkohol
- Tertinggalnya sisa plasenta (jarang)
- Cacat bawaan
- Perkembangan payudara tidak baik (amat
jarang)

Kondisi bayi
- Penyakit
- Cacat bawaan
HAL - HAL TIDAK MEMPENGARUHI PASOKAN ASI

 Usia ibu
 Hubungan seksual
 Menstruasi
 Ketidaksetujuan kerabat dan tetangga
 Kembali bekerja (jika bayi tetap sering menyusu)
 Usia bayi
 Operasi Caesar
 Persalinan prematur
 Banyak anak
 Makanan yang sederhana dan biasa
C. MENANGIS

Pada beberapa bulan pertama, alasan umum kenapa


ibu berfikir bahwa dia tidak mempunyai cukup ASI, itu karena
dia, atau keluarganya berfikir bahwa bayinya ”terlalu sering
menangis”.
Banyak ibu mulai memberikan makanan pendamping
yang tidak perlu karena tangisan bayinya . Makanan
pendamping seringkali tidak membuat tangis bayi berkurang.
Kadang bayi malah menangis lebih sering.
Bayi yang sering menangis dapat mengganggu
hubungan antara dirinya dengan ibunya, dan dapat
menyebabkan ketegangan di antara anggota keluarga yang
lain.
Cara penting untuk menolong ibu menyusui adalah
memberinya konseling tentang tangisan bayinya.
ALASAN BAYI MENANGIS

Ketidaknyamanan : (kotor, panas, dingin)


Kelelahan : (terlalu banyak pengunjung)
Penyakit atau nyeri : (pola tangisan yang berubah)
Kelaparan (1) : (tidak mendapat cukup ASI)
Keparan (2) : (percepatan pertumbuhan)
Makanan ibu : (makanan apa saja, kadang susu sapi
CARA MENOLONG KELUARGA YANG BAYINYA SERING MENANGIS
Cari penyebabnya
Dengarkan dan pelajari
Bantu ibu mengungkapkan perasaannya.
Berempatilah terhadap perasaannya.
Ia mungkin merasa bersalah dan merasa dirinya ibu yang buruk.
Ia mungkin merasa marah pada bayinya.
Orang lain mungkin membuatnya merasa bersalah, atau
mereka membuatnya merasa bahwa bayinya jahat, nakal atau tidak disiplin
Orang lain mungkin menyarankan makanan pendamping atau empeng.

Catat riwayatnya:
Cari tahu pemberian makanan dan perilaku bayi
Cari tahu menu makanan ibu, dan
apakah ia banyak minum kopi, atau merokok, atau mengkonsumsi obat.
Cari tahu tekanan yang ibu terima dari keluarga atau orang lain.
CARA MENOLONG KELUARGA YANG BAYINYA SERING
MENANGIS

Nilailah kegiatan menyusui:


- Periksa posisi menyusu bayi, dan lamanya setiap kali
menyusu.
- Bayi yang tidak melekat dengan baik pada payudara dapat
menangis, karena tidak mendapat ASI dengan mudah.

Periksa bayi:
- Pastikan ia tidak sedang sakit atau kesakitan.
- Periksa pertumbuhannya.
- Apabila bayi sedang sakit atau kesakitan, rawatlah atau
beri rujukan yang tepat.
Bangunlah kepercayaan diri dan beri
dukungan:
Terima
- Terima pendapat ibu tentang penyebab
masalahnya.
- Terima perasaan ibu tentang bayi dan
perilakunya.

Pujilah apa yang dilakukan ibu dan bayi dengan


benar
- Jelaskan bahwa bayinya tumbuh sehat, bayinya
tidak sakit.
- ASI memenuhi semua kebutuhan bayinya - tidak
ada yang salah dengan ASI, maupun dengan
ibu.
- Bayinya baik-baik saja - tidak nakal, atau perlu
disiplin.
Berilah informasi yang relevan
- Terangkan bahwa bayinya mungkin mempunyai kolik, atau
’berkebutuhan khusus’.
- Bayinya sangat memerlukan kenyamanan. Dia tidak sakit, tapi
mungkin merasa kesakitan.
- Tangisan akan berkurang saat bayi berusia 3-4 bulan.
- Obat untuk kolik sekarang tidak dianjurkan. Obat itu bisa
membahayakan.
- Makanan pendamping tidak diperlukan, dan seringkali tidak
membantu. Bayi yang iberi makanan pendamping juga bisa kolik.
Mereka mungkin mengalami intoleransi atau alergi susu sapi dan
makin parah.
- Menyusu payudara untuk kenyamanan adalah tindakan yang aman,
tapi memberi susu botol dan empeng tidak aman.
Ajukan satu atau dua saran

- Mungkin akan membantu bila ibu mengurangi kopi dan teh, serta
minuman lain yang mengandung kafein, seperti kola. Bila ia
merokok, usulkan agar ia menguranginya. Mintalah anggota
keluarga lainnya untuk tidak merokok dalam ruangan yang sama
dengan bayi.
- Mungkin akan membantu bila ibu tidak lagi mengkonsumsi susu
sapi dan olahan lain dari susu atau makanan lain yang bisa
menimbulkan alergi (kedelai, kacang, telur).
- Ibu sebaiknya berhenti mengkonsumsi makanan tersebut selama
satu minggu. Jika tangisan bayi berkurang, ibu sebaiknya terus
menghindarkan makanan tersebut. Jika bayi tetap menangis
sesering sebelumnya, maka makanan tersebut bukanlah
penyebab tangisan.
- Pastikan ia bisa mengkonsumsi makanan lain yang kaya akan
energi dan protein, misalnya polong-polongan.
- berbaring datar.
Jika ibu kelebihan pasokan ASI:
- Usulkan agar ibu membiarkan bayinya menyusu
hanya dari satu payudara tiap kali menyusu.
Biarkan bayi terus menyusu pada payudara
tersebut sampai selesai. Jelaskan bahwa jika
bayinya tetap menyusu pada payudara yang
pertama lebih lama, ia akan memperoleh lebih
banyak susu akhir yang kaya-lemak.
- Gunakan hanya satu payudara setiap menyusui
pada waktu tertentu, 4, 6 atau 8 jam, tergantung
seberapa besar masalahnya, kemudian pada
waktu lainnya, gunakan hanya payudara yang
lainnya.
• Jika bayi mungkin kena Reflux, usulkan untuk
menyusui bayinya dalam posisi tegak, dapat
membantu juga apabila dia tidur bersandar dan
tidak berbaring datar.
Beri bantuan praktis

- Pastikan bayi melekat dengan baik pada


payudara.
- Jelaskan bahwa cara terbaik untuk menenangkan
bayi menangis adalah mendekapnya erat-erat,
dengan gerakan dan tekanan lembut pada
perutnya.
- Terkadang lebih mudah bila orang lain dan bukan
ibu yang menggendong bayi, sehingga bayi tidak
bisa mencium bau ASI.
- Tunjukkan pada ibu cara mengeluarkan angin
dari perut bayi. Ibu sebaiknya menggendong bayi
tegak lurus, misalnya dalam posisi duduk, atau
tegak lurus pada bahunya. (Ini TIDAK perlu
dilakukan rutin – hanya bila bayi kolik)
- Apabila bayi kurang dari 1 bulan, ibu dapat mencoba
menggendong dan menyusui bayinya dengan posisi
berbaring bersandar (reclining/leaning back) dengan
kontak kulit ibu dengan kulit bayi

- Tawarkan untuk mendiskusikan situasi ibu dengan


keluarganya, untuk menyampaikan kebutuhan bayi
dan kebutuhan ibu terhadap dukungan. Penting sekali
untuk mencoba membantu mengurangi ketegangan di
keluarga, sehingga ibu tidak memulai pemberian
makanan pendamping yang tidak perlu.
Cara memegang dan
menggendong bayi kolik

gendong boneka di sepanjang lengan bawah,


tekan punggungnya dengan tangan yang satu lagi.
Gerakkan perlahan-lahan maju dan mundur.
Duduk dan baringkan boneka dengan wajah
menghadap ke pangkuan. Gosok punggung boneka
perlahan-lahan.
Duduk dan dekaplah boneka dalam posisi
duduk di pangkuan, dengan
punggung menempel di dada. Pegang boneka di
seputar perut, tekan perutnya dengan lembut

Anda mungkin juga menyukai