Dokter Pembimbing :
dr. Carlamia H. Lusikooy, Sp.KJ
dr. Imelda Indriyani, Sp.KJ
Disusun oleh :
Dessy Rosita 11.2015.037
Fera Susanti 11.2015.069
Yolanda Inggriani 11.2015.133
1
NOMOR REKAM MEDIS : 04.22.22
I IDENTITAS PASIEN
Umur : 25 tahun
Agama : Islam
Alamat :
II RIWAYAT PSIKIATRIK
2
A. KELUHAN UTAMA
Pasien datang diantar ibunya dengan keluhan bicara sendiri sejak 3 minggu
yang lalu.
B. KELUHAN TAMBAHAN
Sakit kepala, pegal-pegal
3
E. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
1. Riwayat perkembangan fisik
Pasien mempunyai perkembangan fisik yang normal dan tidak memiliki
keterlambatan untuk gerak motorik. Pasien mampu berjalan saat usia 1 tahun,
pasien juga bertumbuh tinggi badan sesuai dengan usia.
b. Masa remaja
Pasien memiliki kepribadian yang pasif, karena pasien lebih suka
menghabiskan waktunya di kamar sendiri. Selain itu pasien merupakan pribadi
yang kurang taat beribadah. Pasien memiliki kepribadian yang mudah
dipengaruhi oleh teman-temannya.
c. Masa dewasa
Pasien memiliki kepribadian yang agak tertutup, dan sulit berinteraksi
dengan sosial (hanya dengan teman-teman yang sudah lama dikenalnya). Selain
itu pasien tidak memiliki pekerjaan yang tetap dikarenakan tidak mengerjakan
tugasnya dengan baik, sering bolos kerja karena malas dan mengantuk. Hasil
pendapatan yang didapatkan pasien digunakan untuk membeli sabu bersama
teman-temannya. Pasien juga pernah mengambil dan menjual barang yang
dimiliki saudara dan pasien sendiri (handphone) untuk digunakan membeli
sabu.
3. Riwayat pendidikan
Pasien merupakan siswa yang cukup pandai. Hal ini dibuktikan dari nilai
rapot sejak SD hingga STM selalu naik kelas. Pasien juga tidak pernah membuat
masalah di lingkungan sekolahnya.
4
4. Riwayat pekerjaan
Setelah lulus STM, pasien mulai bekerja sebagai buruh angkut di PT SO
GOOD (Cibadak), bekerja selama 3 bulan, namun dipecat dikarenakanjarang
masuk kerja. Alasan pasien tidak mau masuk kerja karena malas bekerja dan
sering mengantuk. Pasien lebih suka bermain dan menyendiri di kamar.
5. Kehidupan beragama
Pasien beragama islam, tidak rajin beribadah, dan puasa.
6. Kehidupan perkawinan
Pasien belum meniikah.
RIWAYAT KELUARGA
Keterangan:
5
STATUS MENTAL (Tanggal 16 Februari 2017, Jam 13.30 WIB di MPE)
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
Pasien seorang laki-laki berusia 25 tahun, berpenampilan fisik sesuai
usianya, postur tubuh normal, tinggi 174 cm, kulit sawo matang, berambut
hitam dengan potongan pendek. Pasien berpenampilan kurang rapi dengan
mengenakan kaos oblong dan celana pendek.
2. Kesadaran sensorium/neurologik
a. Kesadaran sensorium/neurologik : Compos Mentis
b. Kesadaran psikiatrik : Tidak tampak terganggu
b. Selama wawancara :
Pasien tidak dapat fokus. Pasien juga tampak duduk tidak rileks, tidak
terdapat gerakan-gerakan abnormal saat wawancara. Ekspresi wajah
tidak sesuai.
c. Sesudah wawancara :
Pasien tampak tenang bersalaman dengan dokter muda dan langsung
pergi ke ruang TV bergabung dengan teman-temannya.
5. Pembicaraan
a. Cara berbicara : Spontan, jelas, lancar, dan volume cukup.
b. Gangguan berbicara : Tidak terdapat gangguan dalam berbicara.
B. ALAM PERASAAN (EMOSI)
1. Mood : Hipotim
6
2. Afek ekspresi afektif
a. Arus : Lambat
b. Stabilisasi : Stabil
c. Kedalaman : Dangkal
d. Skala diferensiasi : Menyempit
e. Keserasian : Tidak Serasi
f. Pengendalian impuls : Cukup
g. Ekspresi : Wajar
h. Dramatisasi : Tidak ada
i. Empati : Dapat dirasakan
C. GANGGUAN PERSEPSI
a. Halusinasi : Halusinasi auditorik (+). Halusinasi visual (+)
b. Ilusi : Tidak ada
c. Depersonalisasi : Tidak ada
d. Derealisasi : Tidak ada
7
Jangka pendek : Baik, baik dapat mengingat hal-
hal yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir
Segera : Baik, baik dapat mengingat hal-
hal yang terjadi selama beberapa hari terakhir
b. Gangguan : Tidak ada
7. Pikiran abstraksi : Baik
8. Visuospatial : Baik
9. Bakat kreatif : Baik
10. Kemampuan menolong diri sendiri : Baik
E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
Produktivitas : Baik, inkoherensi (-), flight of ideas (-)
Kontinuitas : Koheren
Hendaya bahasa : Tidak ada
2. Isi pikir
Preokupasi dalam pikiran : Tidak ada
Waham : Tidak ada
Obsesi : Tidak ada
Fobia : Tidak ada
Gagasan rujukan : Tidak ada
Gagasan pengaruh : Tidak ada
F. PENGENDALIAN IMPULS
Baik, selama wawancara pasien dapat berlaku dengan tenang dan tidak
menunjukkan gejala yang agresif.
G. DAYA NILAI
a. Daya nilai sosial : Baik
b. Uji daya nilai : Baik
c. Daya nilai reabilitas : Baik
8
H. TILIKAN
Derajat 4: pasien mengetahui ia sakit, namun tidak tahu apa yang harus
dilakukan, maupun penyebab sakitnya.
I. RELIABILITAS
Dapat dipercaya
IV PEMERIKSAAN FISIK
A. STATUS INTERNUS
1. Keadaaan umum : Tampak sakit ringan
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tensi : 110/70 mmHg
4. Nadi : 80x/menit
5. Suhu badan : 36˚C
6. Frekuensi pernapasan : 20x/menit
7. Bentuk tubuh : Normal
8. Sistem kardiovaskular : Tidak ada kelainan
9. Sistem respiratorius : Tidak ada kelainan
10. Sistem gastrointestinal : Tidak ada kelainan
11. Sistem musculoskeletal : Tidak ada kelainan
12. Sistem urogenital : Tidak ada kelainan
B. STATUS NEUROLOGIK
1. Saraf kranial : Tidak ada kelainan
2. Gejala rangsang meningeal : Tidak ada kelainan
3. Pupil : Isokor, refleks cahaya langsung tidak langsung
baik
4. Ofthalmology : Tidak ada kelainan
9
5. Motorik : Tidak ada kelainan
6. Sensibilitas : Tidak ada kelainan
7. Sistem saraf vegetatif : Baik
8. Fungsi luhur : Baik
9. Gangguan khusus : Tidak ada
V PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hematologi
LED : 5 mm/jam
Hemoglobin : 14,9 g/dL
Leukosit : 8200 sel/UI
Hematokrit : 43 %
Trombosit : 258 ribu/UI
Hitung Jenis Leukosit
Basofil :0%
Eosinofil : 1%
N Batang : 2%
N Segmen : 60%
Limfosit : 33 %
Monosit :4%
Kimia darah
SGOT / AST : 18 U/L
SGPT / ALT : 19 U/L
Karbohidrat
Glukosa Sewaktu : 136 mg/dL
Fungsi Ginjal
Ureum : 13 mg/dL
Kreatinin : 0,99 mg/dL
Drug Test
Benzodiazepine : negatif
10
Cannabis : negatif
Opiate : negatif
Cocain : negatif
Met-amphetamine : positif
MDMA : negatif
Urinalisa
Makro :
Warna : Kuning
Jernih : Jernih
BJ : 1010
PH :5
Protein : Negatif
Glukosa : Negatif
Darah : Negatif
Bilirubin : Negatif
Urobilinogen : 0,2
Mikro :
Leukosit : 1-2/LPB
Eritrisoit : Jernih
Epitel : positif
Silinder : Negatif
Kristal : Negatif
Bakteri : Negatif
Rontgen Thorax
Foto rontgen thoraks PA dalam batas normal
11
bulan 1 kali. Sebelum masuk rumah sakit pasien sempat meminum tramadol
dan menggunakan sabu. Semenjak menggunakan sabu pasien menjadi sering
curigaan, namun karena alasan finansial dan hukum maka pasien beralih dari
sabu ke tramadol. Namun, akhir-akhir ini pasien merasakan tubuhnya tidak
enak dan sering sakit kepala walau sudah konsumsi tramadol.
Kegiatan pasien sehari-hari hanya dirumah, atau pergi bermain judi, atau
memakai narkoba. Pasien merupakan pengangguran, sehingga untuk membeli
tramadol sering meminta kepada orangtua atau dari uang hasil judi.
Aksis I
12
Tidak ada gangguan pada kondisi medik umum.
Dari anamnesis, pasien memiliki masalah dengan interaksi dengan hubungan sosial,
karena pasien jarang sekali keluar rumah untuk berinteraksi dengan warga sekitar.
Hubungan pasien dengan istrinya juga kurang harmonis, karena pasien melakukan
KDRT ke istrinya sehingga istrinya pergi meninggalkan pasien (pisah rumah).
Aksis I : F1.1.2.1 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan opioida kini
abstinen tetapi dalam lingkungan terlindung.
Aksis III : Pasien tidak ada gangguang pada kondisi medik umum
Aksis V
IX PROGNOSIS
13
Quo ad functionam : Dubia Ad bonam
X DAFTAR MASALAH
XI TERAPI
Farmakologi
Tramadol 3x50mg
Risperidone 2x1 mg
Clozapin 1x25mg
Psikoterapi
Sosioterapi
Memotivasi pasien agar bergaul dengan orang lain dan tidak mengurung diri
dirumah, mulai mencari pekerjaan.
Follow up
14
S : Pasien tidur tidak mau dibangunkan ( 3x dibangunkan dan pasien tidak mau
berespon)
O :-
P : terapi dilanjutkan
S : Pasien mau berbicara dengan baik dan tidak tampak kebingungan. Tetapi
pasien merasa sedih karena harus jauh dari anaknya sehingga pasien terus
meminta untuk pulang.
15
F 1.5.0.0 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan stimulansia lain
termasuk kafein intoksikasi akut tanpa komplikasi.
P : terapi dilanjutkan
Diskusi
Diagnosa lain yang kami pikirkan adalah F.19 Gangguan mental dan perilaku
akibat penggunaan zat multiple dan penggunaan zat psikoaktif lainnya, karena pasien
menggunakan 2 zat psikoatif secara bersamaan dalam jangka waktu yang cukup lama.
16
17