Anda di halaman 1dari 9

GERAK MELINGKAR

A. Gerak Melingkar Beraturan.


Pada gambar ditunjukkan benda yang sedang bergerak melingkar
v dengan jari-jari R. Kedudukan benda berubah-ubah di sepanjang
lintasannya dan suatu saat benda akan kembali ke titik awalnya.
A
Keadaan ini selalu berulang-ulang sehingga gerak melingkar
bersifat periodik. Sedangkan arah kecepatan linier benda pada
θ
suatu titik adalah searah dengan garis singgung lingkaran di titik
R O
tersebut atau tegak lurus yerhadap jari-jarinya. Jadi, pada gerak
melingkar beraturan vektor kecepatan linier tidak tetap karena
arahnya berubah-ubah, sedangkan kelajuan liniernya (besar
kecepatan linier) tetap.

Waktu yang diperlukan untuk menempuh satu kali putaran disebut periode dan dilambangkan
dengan notasi T.
Jumlah putaran yang ditempuh tiap satu satuan waktu disebut frekuensi dan dilambangkan dengan
notasi f.
Hubungan periode (T) dengan frekuensi (f):
1 1
T atau f 
f T

Keterangan: T = periode (s)


f = frekuensi (Hz)

Kecepatan Sudut dan Kelajuan Linier.


Pada gerak melingkar dikenal dua jenis kecepatan yaitu kecepatan sudut dan kecepatan linier.
Kecepatan sudut adalah besarnya sudut yang ditempuh tiap satu satuan waktu. Secara matematis
dapat ditulis sebagai berikut:


t
Keterangan: ω = kecepatan sudut (rad/s)
θ = sudut yang ditempuh (rad)
t = waktu tempuh (s)
Bila waktu tempuh satu putaran adalah periode (T), maka sudut yang ditempuh dalam satu putaran
sama dengan sudut lingkaran yaitu sebesar 3600 atau 2π radian. Dengan demikian persamaan di
atas dapat ditulis sebagai berikut:
 2
 atau  
t T

Kelajuan linier adalah panjang lintasan yang ditempuh tiap satu satuan waktu. Kelajuan linier dari
suatu benda yang bergerak melingkar dapat ditulis secara matematis sebagai berikut:
s
v
t
Keterangan: v = kelajuan linier (m/s)
s = panjang lintasan yang ditempuh (m)
t = waktu tempuh (s)
Bila waktu tempuh kita pilih periode (T), maka panjang lintasan yang ditempuh sama dengan
keliling lingkaran yaitu sebesar 2πR (R adalah jari-jari lintasan). Dengan demikian persamaan di
atas dapat ditulis sebagai berikut:

s 2R
v atau v 
t T

Hubungan kecepatan sudut dengan kelajuan linier.


Dari persamaan kecepatan sudut dan kecepatan linier dapat dituliskan hubungan antara keduanya
dalam bentuk persamaan matematik sebagai berikut:

2R
v atau v  R
T

Sudut dan Jarak Tempuh.


Pada persamaan trdahulu disebutkan bahwa :


 atau   .t
t
Sedangkan jarak linier yang ditempuh adalah:

s   .R

Percepatan dan Gaya Sentripetal.


V2
. V1
V2
Δs
θ ΔV
R
-V1

Dari gambar di atas dapat diperoleh:


v s vs
 atau v 
v R R
Bila ruas kiri dan kanan dibagi Δt, maka:
v vs
 , karena
t Rt
v s
a dan v  , maka :
t t

v2
as  a s   2 .R
R atau
Keterangan: as = percepatan sentripetal (m/s2)
v = kelajuan linier (m/s)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
R = jari-jari lintasan (m)
Sesuai dengan hukum II Newton, maka dapat disimpulkan bahwa timbulnya percepatan sentripetal
disebabkan oleh gaya sentripetal, yang besarnya dapat dituliskan sebagai berikut:
Fs = m.as

mv 2
Fs  atau Fs  m 2 R
R

B. Gerak Melingkar Berubah Beraturan.


Percepatan tangensial dan percepatan sudut.
Besarnya percepatan sudut sama dengan perubahan kecepatan sudut dibagi denganselang waktu
tempuh, yaitu:


t

Keterangan: α = percepatan sudut (rad/s2)


Δω = perubahan kecepatan sudut (rad/s)
Δt = selang waktu (s)
Karena kecepatan sudut benda beubah, maka kecepatan liniernyapun berubah pula. Akibatnya
timbul percepatan yang arahnya sama dengan arah kecepatan linier. Kecepatan ini disebut
percepatan tangensial (at} yang besarnya memenuhi persamaan:

v
at 
t

Keterangan: at = percepatan tengensial (m/s2)


Δv = perubahan kelajuan linier (m/s)
Δt = selang waktu (s)
Hubungan antara percepatan sudut dan percepatan tangensial dapat dinyatakan dalam bentuk
persamaan:

v R
at  
t t

a t  R

Sementara itu, percepatan sentipetal yang dimiliki benda yang bergerak melingkar sebesar:

v2 a s   2 .R
as  atau
R

Percepatan total yang dimiliki oleh benda yang bergerak melingkar berubah beraturan memenuhi
persamaan:

atotal  at2  a s2
Sudut dan Jarak Tempuh.
Analog dengan gerak lurus berubah beraturan, kecepatan sudut benda akan berubah secara teratur
akibat adanya percepatan sudut yang dialaminya. Kecepatan sudut pada saat t adalah:

 t   0  t

Besarnya sudut yang ditempuh setelah t sebesar:

1
 t   0 t  t 2
2

Sedangkan panjang lintasan yang ditempuh dapat kita cari berdasarkan hubungan antara s dan θ,
yaitu:

s  R

Keterangan: ωt = kecepatan sudut pada saat t (rad/s)


ω0 = kecepatan sudut mula-mula (rad/s)
α = percepatan sudut (rad/s2)
θt = sudut yang ditempuh setelah t (rad)
s = panjang lintasan yang ditempuh setelah t (m)

Hubungan antar Roda-roda.


Hubungan antar komponen yang bergerak melingkar pada dasarnya terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1) Hubungan roda sepusat.

 Kedua roda memiliki arah gerak yang


R1
R2 sama.
 Kecepatan sudut kecua roda sama besar,

v1 v 2
1   2 atau 
R1 R2

2) Hubungan roda-roda bersinggungan pada kecua tepinya.

 Kedua roda memiliki arah gerak yang


R1 berlawanan.
R2  Kelajuan linier dedua roda sama besar.

v1  v 2 atau  1 .R1   2 .R2

3) Hubungan roda-roda dengan menggunakan sabuk/tali.


 Kedua roda memiliki arah gerak
R1
R2 yang sama.
 Kelajuan linier kedua roda sama
besar.

v1 = v2 atau ω1 R1 = ω2 R2

Aplikasi Gerak Melingkar.


1) Benda diikat tali yang diputar horizontal

Gaya sentripetal yang diberikan tali (T)


adalah:
mv 2
F 
R
2
mv
T 
R

2) Benda diikat tali yang diputar vertikal.

Benda diikat dengan tali kemudian diputar


secara vertikal.. Tegangan tali pada berbagai
posisi benda:
W
- Benda di titik tertinggi:
T mv 2
T T W 
R
T - Benda di posisi mendatar.
θ W mv 2
T T 
R
W cos - Benda di titik terendah.
θ mv 2
W T W 
R
W - Tali membentuk sudut θ rehadap garis
vertikal.
mv 2
T  W cos  
R

3) Kelereng bergerak di dalam tabung vertikal.


Kelereng bergerak melingkar di dalam
tabung vertikal.. Gaya tekan kelereng pada
bidang (N) adalah:
- Kelereng di titik tertinggi:
N
W mv 2
N W 
N R
- Kelereng di posisi mendatar.
θ mv 2
N N
N W R
- Kelereng di titik terendah.
mv 2
W cos θ N W 
R
W
W - Posisi kelereng membentuk sudut θ
4) Benda bergerak melewati bukit. rehadap garis vertikal.
Benda bergerak melewati sebuah bukit.
2
mv
N N tekan
Gaya   (N) pada bukit adalah:
W cosbenda
R
N - Pada saat posisi benda di titik
W tertinggi.
θ W cos θ mv 2
W W N 
R
- Pada saat posisi benda di sisi
bukit.
mv 2
W cos   N 
5) Tikungan miring. R
N cos
N θ N

θ
N sin θ
pusat
tikungan
W θ W = mg

Gaya normal (N) adalah gaya tekan berat mobil terhadap jalan secara tegak lurus, kita
uraikan dalam arah vertikal dan horizontal. Gaya yang mengendalikan mobil agar tidak
tergelincir adalah N sin θ yang nilainya sama dengan gaya sentripetal.
Dari penguraian gaya didapatkan:
v2 mv 2
N sin   m atau sin  
R NR
mg
N cos   mg atau cos  
N

Dari kedua persamaan didapatkan bahwa:


mv 2
sin  2
NR  mv x N
tg  
cox mg NR mg
N
v2
tg 
gR
6) Ayunan konis.
Bola logam massanya digantung dengan benang kemudian diputar dengan kelajuan linier v
sehingga membentuk ayunan konis dengan jari-jari R. Bila percepatan gravitasi g,
tentukanlah nilai dari tg sudut yang dibentuk oleh benang dengan garis vertikal.
Penyelesaian.
Keseimbangan dakam arah horizontal:
T sin   fs
mv 2 mv 2
T sin   atau sin  
θ R TR
Keseimbangan dalam arah vertikal:
mg
T T cos T cos   mg atau cos  
T
θ
Dari kedua persamaan di atas dapat dicari:
R mv 2
T sin θ sin  TR
tg  
cos mg
T
W 2
v
tg 
gR

 LATIHAN
Kerjakan dengan singkat dan jelas.
1. Suatu benda bergerak melingkar dan menempuh 32 putaran dalam waktu 8 sekon. Tentukan
periode dan frekuensi gerak benda tersebut.
2. Sebuah meisn gerinda berdiameter 40 cm berputar dengan kecepatan 2400 rpm (rotasi per
menit).
Tentukanlah: a. kecepatan putar gerinda dalam satuan rad/s.
b. kelajuan linier pada bagian tepi gerinda.
3. Sepeda motor bergerak dengan kecepatan tetap 10 m/s selama 6,28 s. Jika diameter roda 80
cm, tentukan jumlah putaran yang dialami roda dalam selang waktu tersebut.
 TEST AKHIR
Kerjakan dengan cara memilih salah satu jawaban yang ada anggap benar dengan
menggunakan cara.
1. Benda yang bergerak melingkar beraturan mempunyai:
a. kecepatan yang konstan
b. percepatan yang konstan
c. gaya sentripetal yang konstan
d. kelajuan linier yang konstan
e. percepatan sudut yang konstan
2. Mesin gerinda dapat berputar dengan kelajuan 4200 rpm. Frekuensi mesin dalah …
a. 24 Hz
b. 50 Hz
c. 68 Hz
d. 70 Hz
e. 84 Hz
3. Suatu benda bergerak melingkar beraturan maka ….
1) benda mendapat gaya yang sebanding dengan dengan kelajuan
2) laju benda tetap
3) gaya mendapat gaya radial menjauhi pusat lintasan
4) benda mempunyai percepatan radial menuju pusat lintasan
Pernyataan yang benar adalah …
a. 1,2,3
b. 1,3
c. 2,4
d. 4
e. 1,2,3,4
4. Suatu titik bergerak melingkar dan dalam waktu 20 s dapat menempuh 160 putaran.
Frekuensi dari gerak titik tersebut adalah …
a. 0,125 Hz
b. 0,25 Hz
c. 2,5 Hz
d. 6,0 Hz
e. 8,0 Hz
5. Suatu benda berbentuk piringan berputar dengan kecepatan sudut 10 rad/s. Kelajuan linier
suatu titik yang berada pada jarak 0,25 m dari sumbu putarnya adalah …
a. 0,25 m/s
b. 2,5 m/s
c. 4,0 m/s
d. 5,0 m/s
e. 7,5 m/s
6. Suatu roda diameternya 40 cm berputar 30 putaran dalam setiap menitnya. Kelajuan linier
suatu titik yang berada pada tepi roda adalah …
a. 0,4 m/s
b. 0,8 m/s
c. 0,4 π m/s
d. 0,8 π m/s
e. 1,2 π m/s
7. Sebuah benda bergerak melingkar beraturan dengan jari-jari 4 m. Dalam selang waktu
terdadi perubahan sudut 600. Frekuensi gerak benda tersebut adalah …
a. ¼ Hz
b. 1/3 Hz
c. 1/12 Hz
d. 1/24 Hz
e. 1/48 Hz
8. Sebuah mobil melaju dengan kecepatan 20 m/s di jalan melingkar dengan jari-jari 40 m.
Percepatan mobil tersebut adalah …
a. Nol
b. 2 m/s2 menuju pusat lingkaran
c. 10 m/s2 menuju pusat lingkaran
d. 20 m/s2 menuju pusat lingkaran
e. 40 m/s2 menuju pusat lingkaran
9. Sebuah benda bergerak melingkar dengan percepatan 0,8 m/s 2. Bila laju angulernya 4 rad/s,
maka diameter lintasannya adalah …
a. 5 cm
b. 8 cm
c. 10 cm
d. 15 cm
e. 20 cm
10. Akibat adanya rotasi bumi, keadaan Hasan yang bermassa a di Bandung dan Daxid yang
bermassa b di London akan sama dalam hal …
a. laju liniernya
b. kecepatan liniernya
c. gaya gravitasi buminya
d. kecepatan angulernya
e. percepatan sentripetalnya

Anda mungkin juga menyukai