Anda di halaman 1dari 27

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN POST NATAL CARE PATOLOGIS

PADA NY.” J “ PII A0 DENGAN MASALAH NYERI LUKA OPERASI


DAN BENDUNGAN ASI DIRUANG LAIKA WARAKA
DI RSU BAHTERAMAS TAHUN 2019
TANGGAL 1 APRIL 2019

No.Register : 057559
Tanggal Masuk : 31 Maret 2019
Tanggal Pengkajian : 01 April 2019
Nama Pengkaji : Ita Nurjana

LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR


A. IDENTITAS ISTRI / SUAMI
Nama : Ny. ‘’J’’ / Tn. ‘’A’’
Umur : 34 tahun / 36 tahun
Alamat : Desa Mekar Kec. Toronipa Kab. Konawe
Suku : Makassar / Wajo
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SD / SD
Lama menikah : ± 7 tahun
Suami : Pertama
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta

B. DATA BIOLOGIS
1. Keluhan utama :
Ibu mengatakan nyeri perut pada bagian bawah bekas luka operasi
melahirkan dan nyeri pada payudara saat ditekan, dan bengkak.
2. Riwayat keluhan utama
a. Timbul sejak : Setelah operasi tanggal 31-03-2019 jam
04:00 WITA
b. Sifat keluhan : Sakit pada saat bergerak
c. Usaha untuk mengatasi : Berbaring dengan posisi terlentang
d. Keluhan yang menyertai : Nyeri pada payudara saat ditekan dan
bengkak (Bendungan Asi)
3. Riwayat Obstetri
a. Riwayat haid
Menarche : 15 tahun
Siklus : 28-30 hari
Durasi : 5-7 hari
Banyaknya : 3 x / hari ganti pembalut
Disminorhea : Tidak ada
b. Riwayat kehamilan
HPHT : ? - 06 - 2018
TP : ? - 07 - 2019
4. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Ibu mengatakanada riwayat kehamilan,persalinan dan nifas yang lalu

Hamil Tahun Usia Jenis Penolo Penyulit Bayi Nifas KB


ke partus Kehamil partus ng kehamilan JK BB PB AS Pe La Jen
an dan I ny m is
persalinan ulit a
1. 2014 Aterm Normal Bidan - ♀ 2,6 48 √ - - -
00 cm
gr
3, 2016 Postter SC Dokter - B1 ; B1 : 33
m ♂ 1,50 cm NIFAS
0gr SEKARANG
B2 : B2 : 32
♂ 1,40 cm
0 gr

5. Riwayat persalinan sekarang


1) Ibu mengatakan ia dioperasi tanggal 31-03-2019 jam 04:00 WITA
2) Ibu mengatakan melahirkan anak kedua (Kembar) dan tidak
pernah keguguran.
3) Proses persalinan ditolong oleh dokter spesialis obgyn dan
berlangsung dengan operasi.
4) Bayi lahir ; Bayi 1: jam 04.20 Wita ,Bayi 2 : jam 04:30 Wita dengan
hasil
Bayi 1 : JK : Laki-laki Bayi 1 : JK : Laki-laki
PB : 29 cm PB : 28 cm
BB : 1,500 gram BB : 1,400 gram
A/S : 5/4 A/S : 5/4
5) Luka bekas operasi ditutup kasa
6. Riwayat ginekologi
Ibu mengatakan tidak ada riwayat infertilitas, tumor, penyakit dan
ada riwayat operasi SC.
7. Riwayat penyakit yang lalu dan sekarang
Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit seperti diabetes melitus,
asma, TBC, Hepatitis B dan penyakit lainnya.
8. Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar sehari-hari
a. Pola nutrisi
Selama hamil
1) Frekuensi makan : 3 - 4 kali / hari
2) Jenis makanan : Nasi, sayur, ikan, tempe dan tahu
3) Frekuensi minum : 5 – 6 gelas / hari
4) Jenis minuman : Air putih dan susu
5) Pantangan makanan/minuman : Tidak ada
Selama Nifas
1) Frekuensi makan : 2 kali / hari
2) Jenis makanan : Bubur dan telur
3) Frekuensi minum : 6 – 7 gelas / hari (air putih)
b. Pola eliminasi
Selama hamil
1) Frekuensi BAK : 4 – 5 kali / hari
2) Warna / Bau : Kekuningan / khas amoniak
3) Masalah : Tidak ada
4) Frekuensi BAB : 1 - 2 kali / hari
5) Konsistensi : Lunak
6) Masalah : Tidak ada
Selama nifas
1) Frekuensi BAK : 400 cc / kateter
2) Warna / Bau : Kekuningan / khas amoniak
3) Frekuensi BAB : Ibu belum BAB
4) Konsistensi :-
5) Masalah : Tidak ada
c. Pola istirahat
Selama hamil
1) Tidur siang : ± 2 jam (13:00 - 15:00 WITA)
2) Tidur malam : ± 8 jam (21:00 – 05:00 WITA)
3) Masalah : Tidak ada
Selama nifas
Ibu mengatakan istirahat / tidurnya terganggu karena perasaan
nyeri pada bekas luka operasi.
d. Kebersihan diri
Selama hamil
1) Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari
2) Ibu mengatakan keramas 3 kali seminggu
3) Ibu mengatakan menggosok gigi 2 kali sehari
4) Pakaian diganti setiap kali basah / kotor dan setelah mandi
Selama nifas
Kebersihan diri ibu dimandikan oleh bidan dengan waslap
ditempat tidur.
C. PENGETAHUAN IBU NIFAS
1. Ibu mengetahui setelah melahirkan harus beristirahat yang cukup,
makan makanan yang bergizi dan menghindari pekerjaan yang
terlalu berat.
2. Ibu mengetahui pentingnya pemberian ASI Eksklusif bagi bayi
3. Ibu mengetahui pentingnya menjaga kebersihan diri setelah
melahirkan

D. DATA PSIKOLOGIS
Ekspresi wajah baik, harapan ibu dan keluarga, ibu dan bayi tetap
sehat.

E. DATA SOSIAL
Ibu merasa sangat bahagia atas kelahiran anak keduanya (Kembar),
suami dan keluarga selalu memberikan dukungan pada ibu.

F. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum ibu baik, ibu tampak meringis bila bergerak
b. Kesadaran composmentis
c. Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg
N : 86 x / menit
S : 37,5 0C
P : 22 x / menit
2. Pemeriksaan khusus (Inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi)
a. Kepala
Rambut hitam, bersih, tidak berketombe, tidak rontok, tidak ada
nyeri tekan.
b. Wajah
Ekspresi wajah kadang-kadang meringis saat merasa nyeri, tidak
pucat, tidak ada cloasma gravidarum, tidak oedema.
c. Mata
Konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterus.
d. Hidung
Tidak ada sekret, polip dan nyeri tekan
e. Mulut
Mukosa bibir lembab, tidak ada caries pada gigi dan tidak ada
gigi yang tanggal.
f. Telinga
Tidak ada sekret, tidak ada benjolan / nyeri tekan
g. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pelebaran vena
jugularis
h. Payudara
Simetris kiri dan kanan, terjadi hyperpigmentasi pada areolla
mammae, puting susu menonjol, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pengeluaran ASI (-)/(-) dan tidak ada benjolan.
i. Abdomen
Tampak striae livide, linea nigra, TFU 2 jari bawah pusat,
kontraksi uterus baik, teraba keras dan bundar, ada nyeri tekan,
tonus otot perut longgar, luka bekas operasi tertutup dengan
kasa.
j. Genetalia luar
Tampak sedikit pengeluaran lochea rubra, berbau amis, tidak
terlalu menyengat, terpasang kateter dengan frekuensi ± 400 cc,
warna urin kuning, perdarahan 100 cc.
k. Anus
Tidak ada hemorois
l. Ekstremitas atas
Tidak ada oedema, warna kuku tidak pucat, telapak tangan tidak
pucat, tangan kanan terpasang infus RL/IV/28 tetes/menit.
m. Ekstremitas bawah
Tidak ada varises dan oedema.

G. DATA PENUNJANG
Tanggal 31-03-2019

H. OBAT-OBATAN
1. Injeksi Ranitidine 1 amp 50 mg/2 ml/8 jam/IV
2. Injeksi Ketorolac 1 amp 30 mg/1 ml/8 jam/IV
LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH AKTUAL
PII AI, post SC hari 1 dengan Masalah :
Masalah : - Nyeri luka bekas operasi
- BAB belum lancar, BAK belum lancar
- Bendungan ASI

1. PII AI
Dasar
DS : - Ibu mengatakan melahirkan anak kedua(Kembar)dantidak pernah
keguguran
- Ibu mengatakan melahirkan bayinya melalui operasi pada
tanggal 31 Maret 2019 jam 04:00 sampai 05:20 WITA
- Ibu mengatakan ada riwayat kehamilan, persalinan dan nifas
yang lalu
- Ibu mengatakan ada riwayat operasi SC sebelumnya
- Ibu mengatakan proses persalinan ditolong oleh dokter spesialis
obgyn
- Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah bekas luka operasi
DO : - Payudara simetris kiri dan kanan, terjadi hyperpigmentasi pada
areolla mammae,puting susu menonjol,tidak ada nyeri tekan,
tidak ada pengeluaran ASI (-) / (-) dan tidak ada benjolan.
- Tampak striae livide, linea nigra, TFU 2 jari bawah pusat,
kontraksi uterus baik, teraba keras dan bundar, ada nyeri tekan,
tonus otot perut longgar, luka bekas operasi tertutup dengan
kasa.
- Tampak sedikitr pengeluaran lochea rubra, berbau amis, tidak
terlalu menyengat, terpasang kateter dengan frekuensi ± 400 cc,
warna urin kuning, perdarahan 100 cc.
Analisis dan interpretasi
- Linea nigra adakah garis kehitaman atau kecoklatan mulai dari pusat
sampai atas simpisis pubis (Achadiat, 2013).
- Pembesaran perut pada dasarnya disebabkan oleh hipertrofi otot
polos uterus disamping itu serabut-serabut kolagen yang adapun
menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga
uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin (Winkjosastro, 2011).
- Tonus otot perut yang tidak tegang dikarenakan telah mengalami
peregangan pada kehamilan dan persalinan yang lalu (Achadiat,
2013)

2. Post SC hari 1
Dasar
DS : - Ibu mengatakan melahirkan bayinya melalui operasi pada tanggal
31 Maret 2019 jam 04:00 sampai 05:20 WITA
- Ibu mengatakan melahirkan anak kedua (Kembar) dan tidak
pernah keguguran
- Ibu mengatakan proses persalinan ditolong oleh dokter spesialis
obgyn
- Ibu mengatakan nyeri perut pada bagian bawah luka operasi
- Ibu mengatakan sangat bahagia atas kehadiran anak keduanya
DO : - Pada pasien tercatat bayi lahir tanggal 31 Maret 2019 jam 04:00
Sampai 05:20 WITA
- Keadaan umum ibu baik
- Kesadaran composmentis
- Tanda-tanda vital
TD : 110/100 mmHg
N : 86 x / menit
S : 37,50C
P : 22 x / menit
- Ekspresi wajah kadang-kadang meringis saat merasa nyeri, tidak
pucat, tidak ada cloasma gravidarum, tidak oedema
- Tampak tangan kanan terpasang infus RL / IV /18 tetes / menit
- Payudara simetris kiri dan kanan, terjadi hyperpigmentasi pada
areolla mammae, puting susu menonjol, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada pengeluaran ASI (-) / (-) dan tidak ada
benjolan.
- Tampak striae livide, linea nigra, TFU 2 jari bawah pusat,
kontraksi uterus baik, teraba keras dan bundar, ada nyeri tekan,
tonus otot perut longgar, luka bekas operasi tertutup dengan
kasa.
- Tampak sedikitr pengeluaran lochea rubra, berbau amis, tidak
terlalu menyengat, terpasang kateter dengan frekuensi ± 400 cc,
warna urin kuning, perdarahan 100 cc
Analisis dan interpretasi
Pada pemeriksaan fisik didapatkan luka operasi yang tertutup kain kasa
steril serta luka jahitan tampak masih basah dan adanya data pendukung
yang menjelaskan bahwa telah dioperasi, disamping itu diperkuat
dengan adanya penjelasan dari pasien. Lochea rubra yaitu darah segar
dari sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, serviks kaseosa, lanugo
dan mekonium selama 2 hari pasca persalinan (Achadiat, 2013).

3. Nyeri luka bekas operasi SC


Dasar
DS : - Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah luka operasi setelah
operasi
- Ibu mengatakan sakit pada saat bergerak
- Ibu mengatakan usaha untuk mengatasi berbaring dengan posisi
terlentang
- Ibu mengatakan istirahatnya terganggu karena nyeri pada luka
bekas operasi
DO : - Keadaan umum ibu baik
- Kesadaran composmentis
- Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg
N : 86 x / menit
S : 37,50C
P : 22 x / menit
- Ekspresi wajah kadang-kadang meringis saat merasa nyeri, tidak
pucat, tidak ada cloasma gravidarum, tidak oedema.
- Tampak striae livide, linea nigra, TFU 2 jari bawah pusat,
kontraksi uterus baik, teraba keras dan bundar, ada nyeri tekan,
tonus otot perut longgar, luka bekas operasi tertutup dengan
kasa.
Analisis dan interpretasi
Nyeri disebabkan oleh terputusnya kontinuitas jaringan sehingga tubuh
mengeluarkan zat kimia yang merangsang aktifitas reseptor nyeri yang
persepsikan sebagai rasa sakit nyeri oleh ibu (Wahyu, 2014).

4. BAB belum lancar dan BAK belum lancar


Dasar
DS : - Ibu mengatakan belum bisa buang air kecil karena masih
menggunakan kateter
Ibu mengatakan belum bisa BAB karena nafsu makan yang
masih kurang dan belum mengomsumsi makanan yang berserat.
DO : - Tampak terpasang kateter dengan volume urin ± 400 cc dan urin
berwarna kuning dengan bau khas amoniak.
Analisis dan interpretasi
Pemasangan kateter yang terlalu sering dan lama akan meningkatkan
resiko infeksi saluran kemih (ISK), kurang makan makanan yang
berserat dapat menyebabkan BAB menjadi keras dan mengalami
konstipasi (Wahyu, 2014).
5. Bendungan ASI
Dasar
DS : - Ibu mengatakan Nyeri tekan pada payudara
- Ibu mengatakan sakit dan Bengkak pada payudara
- Ibu mengatakan Demam
- Ibu mengatakan penuh pada payudara.
DO :- Keadaan Umum ibu baik
- Ibu tampak kesakitan saat Payudaranya ditekan
- Payudara terlihat Bengkak
- Kesadaran composmentis
- Tanda-tanda vital
TD : 110/70 Mmhg
N : 86 x / menit
S : 37,50C
P : 22 x /menit
Analisis dan interpretasi
Bendungan ASI adalah Keadaan payudara yang oedema,sakit,puting
susu lecet,kulit mengkilat walaupun tidak merah dan apabila diperiksa
Asi tidak keluar,badan bisa demam dalam 24 jam (Prawirohardjo,2012).

LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL


1. Antisipasi terjadinya infeksi luka operasi
Dasar
DS : - Ibu mengatakan nyeri pada luka operasi
DO : - Tampak pengeluaran berupa cairan plasma pada luka operasi
Analisis dan interpretasi
Infeksi luka pada umumnya ditandai dengan tanda-tanda klasik meliputi
kemerahan (rubor), nyeri (dolor), pembengkakan (tumor), peningkatan
suhu (kalor) pada jaringan luka dan demam, pada akhirnya luka akan
terisi oleh jaringan nekrotik, neutrofik, bakteri dan cairan plasma yang
bersama-sama akan membentuk nanah (Wayan, 2014).
2. Antisipasi terjadinya Mastitis
Dasar
DS : - Ibu mengatakan nyeri ditekan pada payudara
- Ibu mengatakan sakit dan Bengkak pada payudara
- Ibu mengatakan Demam
DO : - Tampak Nyeri pada payudara dan khawatir tentang payudaranya
Analisis dan interpretasi
Gejala mastitis umumnya ditandai payudara sakit,memerah dan terasa
nyeri. Bagian luar atas payudara biasanya terpengaruh jadi memar,sakit
atau rasa panas dipayudara sepanjang waktu atau hanya saat menyusui
; Bengkak,sushu tubuh tinggi hingga kedinginan, sakit kepala,Demam
tinggi dan sakit dipayudara mungkin mengindikasi bahwa abses berada
dipayudara (Prawirohardjo,2012)

LANGKAH IV. TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI


Kolabirasi dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dalam hal
pemberian obat-obatan. serta ibunya harus menyusui bayinya sesering
mungkin dan lakukan perawatan payudara,dan berikan obat Parecatomol
500 mg.

LANGKAH V. RENCANA ASUHAN


Tanggal 01 April 2019
A. Tujuan
1. KU ibu dan TTV dalam batas normal
2. Masa nifas berlangsung normal
3. Rasa nyeri bekas operasi dapat berkurang
4. Tidak ada tanda-tanda infeksi
B. Kriteria Keberhasilan
1. a. Keadaan umum ibu baik
b. Kesadaran composmentis
c. Tanda-tanda vital dalam batas normal
TD : Sistole : 100-140, diastole : 60-90 mmHg
N : 60-100 x / menit
S : 36,5 0C – 37,5 0C
P : 16 x / menit – 20 x / menit
d. Pengeluaran ASI : 2-3 hari
e. Frekuensi makan : 2-3 x / hari
f. TFU : TFU setiap hari bisa turun sampai 1 jari
g. Lochea : hari 1-2 pengeluaran lochea rubra, hari 3-7 pengeluaran
lochea sanguinolenta, hari 7-14 pengeluaran lochea serosa, 14-40
pengeluaran lochea alba.
h. Perdarahan normal < 500 ml
i. BAK : 2-3 kali BAB : 1 kali
2. Dengan pemberian obat-obatan, nyeri bekas operasi dapat teratasi
3. Tidak terdapat tanda-tanda infeksi sekitar luka operasi seperti merah,
panas, bengkak.

C. Rencana Asuhan
Tanggal 01April 2019
1. Jelaskan pada ibu tindakan yang akan dilakukan
Rasional :
Agar melahirkan kenyamanan dan kepuasan bagi kedua belah
pihak sehingga memperlancar tindakan (Winkjosastro, 2011).
2. Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital
Rasional :
Pemantauan KU dan TTV bertujuan untuk memperoleh data dasar,
memantau perkembangan pasien sebagai indikator adanya
gangguan sistem tubuh (Rendy, 2012).
3. Observasi TFU dan kontraksi uterus
Rasional :
TFU yang tidak mengalami penurunan merupakan tanda bahaya
kontraksi uterus baik menyebabkan pembuluh-pembuluh darah
yang ada berada di antara anyaman otot uterus terjepit, proses ini
akan menghentikan perdarahan (Winkjosastro, 2011).
4. Observasi perdarahan
Rasional :
Perdarahan pasca persalinan adalah komplikasi yang terjadi pada
tenggang waktu di antara persalinan dan pasca persalinan
(Winkjosastro, 2011)
5. Observasi luka operasi
Rasional :
Mengobservasi luka operasi untuk mengetahui keadaan luka jika
terjadi infeksi yaitu proses infasi oleh mikroorganisme dan
berpoliferasi pada luka (Potter, 2015).
6. Observasi intake dan output
Rasional :
Untuk mengetahui tingkat dehidrasi pasien, memudahkan kontrol
terhadap keseimbangan cairan elektrolit dan memberikan data
untuk menunjukkan efek deuretik atau terapan dehidrasi (Wahyudi,
2013).
7. Jelaskan pada ibu penyebab rasa nyeri
Rasional :
Agar ibu dapat mengurangi kecemasan dan mengurangi rasa nyeri
yang dialami oleh ibu (Winkjosastro, 2011).
8. Jelaskan dan bantu ibu mobilisasi secara bertahap
Rasional :
Mobilisasi akan memperlancar sirkulasi darah sehingga daat
mempercepat proses involusi uteri dan proses penyembuhan luka
operasi
9. Beritahu ibu luka operasi tidak boleh basah
Rasional :
Luka operasi tidak boleh basah karena daerah lembab / basah
merupakan media yang baik untuk masuknya bakteri atau kuman
kedalam luka operasi sehingga dapat menyebabkan infeksi
(Wahyudi, 2013).
10. Beri terapi sesuai advis dokter :
- Injeksi Ranitidine 1 amp 50 mg/2 ml/8 jam/IV
- Injeksi Ketorolac 1 amp 30 mg/1 ml/8 jam/IV
- Paracetamol 3X1
Rasional :

Terapi sesuai advis dokter diprogramkan untuk mengatasi masalah


kesehatan klien untuk tujuan terapeutik / menyembuhkan (Cheni,
2016).
11. Berikan HE tentang mobilisasi, nutrisi, personal hygiene, ASI
eksklusif, perawatan bayi, cara menyusui yang benar dan KB.
Rasional :
Agar ibu dapat mengetahui tentang pentingnya mobilisasi, nutrisi,
personal hygiene, ASI eksklusif, perawatan bayi, cara menyusui
yang benar dan KB.
12. Menganjurkan Ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin
Rasional :
Karena apabila bayi menyusui sesering mungkin maka Asi ibu akan
kosong,apabila bayi tidak menyusui maka payudara ibu terasa
penuh dan akan terjadi Bendungan ASI.
13. Mengajarkan Ibu untuk perawatan Payudara
Rasional :
Apabila ibu melakukan perawatan payudara,maka payudara ibu
tidak akan nyeri bila ditekan,bengkak,dan mengosongkan Asi nya
sehingga ibu merasa nyaman.
14. Lakukan pendokumentasian
Rasional :
Sebagai bukti pertanggung jawaban atas tindakan yang telah
dilakukan.
LANGKAH VI. IMPLEMENTASI
Tanggal 01 April 2019
1. Menjelaskan pada ibu tindakan yang akan dilakukan
Hasil : Ibu mengerti
2. Mengobservasi keadaan umum dan tanda-tanda vital
Hasil : Ibu mengerti dan mau diperiksa
3. Mengobservasi TFU dan kontraksi uterus
Hasil : Ibu mengerti
4. Mengobservasi perdarahan
Hasil : Ibu mengerti
5. Mengobservasi luka operasi
Hasil : Ibu mengerti
6. Mengobservasi intake dan output
Hasil : Ibu mengerti
7. Menjelaskan pada ibu penyebab rasa nyeri
Hasil : Ibu mengerti dan mendengarkan
8. Menjelaskan dan membantu ibu mobilisasi secara bertahap
Hasil : Ibu mengerti dan mau melakukannya
9. Memberitahu ibu luka operasi tidak boleh basah
Hasil ibu mengerti
10. Memberi terapi sesuai advis dokter
Hasil : Ibu mengerti dan mau melakukannya
11. Memberikan HE tentang mobilisasi, nutrisi, personal hygiene, ASI
eksklusif, perawatan bayi, cara menyusui yang benar dan KB.
Hasil : Ibu mengerti dan mendengarkan
12. Mengajarkan Ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin
Hasil : Ibu mengerti dan Mau melakukannya
13. Menganjurkan Ibu Perawatan Payudara
Hasil : Ibu mengerti dan mau melakukannya
14. Melakukan pendokumentasian
LANGKAH VII. EVALUASI
Tanggal 01 April 2019
1. Ibu mengetahui tindakan yang akan dilakukan
2. Keadaan umum ibu baik
3. TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik
4. Tidak terjadi perdarahan
5. Luka operasi masih basah
6. Kebutuhan cairan terpenuhi
7. Ibu dapat beradaptasi dengan nyeri yang dirasakan
8. Ibu bersedia melakukan mobilisasi secara bertahap
9. Ibu mengerti luka operasi tidak boleh basah
10. Telah dilakukan terapi sesuai advis dokter
11. Ibu mengerti tentang mobilisasi, nutrisi, personal hygiene, ASI eksklusif,
perawatan bayi, cara menyusui yang benar dan KB.
12. Ibu bersedia menyusui bayinya sesering mungkin
13. Ibu bersedia melakukan perawatan payudara
14. Telah dilakukan pendokumentasian.
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN POST NATAL CARE
PADA NY “J” UMUR 34 TAHUN PII A0 POST OPERASI HARI - 1
DENGAN MASALAH BENDUNGAN ASI DIRUANGAN
LAIKA WARAKA RSU BAHTERAMAS
TANGGAL 01 APRIL 2019

No.Register : 057559
Tanggal Masuk : 31 Maret 2019
Tanggal Pengkajian : 01 April 2019
Nama Pengkaji : Ita Nurjana

I. IDENTITAS ISTRI / SUAMI


Nama : Ny. ‘’J’’ / Tn. ‘’A’’
Umur : 34 tahun / 36 tahun
Alamat : Desa Mekar Kec. Toronipa Kab. Konawe
Suku : Makassar / Wajo
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SD / SD
Lama menikah : ± 7 tahun
Suami : Pertama
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta

DATA SUBJEKTIF (S)


1. Ibu mengatakan melahirkan tanggal 31-03-2019 pukul 04:00 WITA
2. Ibu mengatakan melahirkan anak kedua dan tidak pernah keguguran
3. Ibu mengatakan Bayi sekarang yang dihamilkan kembar
4. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah luka operasi
5. Suami dan keluarga sangat bahagia atas kelahiran bayinya
6. Ibu mengatakan BAK dan BAB belum lancar
7. Ibu mengatakan payudara nyeri tekan,bengkak dan panas
8. Ibu mengatakan istirahat tidurnya terganggu karena perasaan nyeri
pada luka operasi
9. Ibu mengatakan setelah operasi kebersihan dirinya dimandikan oleh
bidan.

DATA OBJEKTIF (O)


1. Keadaan umum ibu baik
2. Kesadaran composmentis
3. Tanda-tanda vital dalam batas normal
TD : 110/70 mmHg
N : 86 x/ menit
S : 37,50 C
P : 22 x / menit
4. Tonus otot perut longgar
5. TFU 2 jari di bawah pusat
6. Kontraksi uterus baik, teraba keras dan bundar
7. Tampak striae livide dan linea nigra dan luka operasi masih basah
8. Tampak terpasang cairan infus RL 28 tetes/menit
9. Payudara menonjol,teraba keras,bengkak dan nyeri bila ditekan, ASI (-)
10. Tampak terpasang kateter dengan volume urin ± 400 cc dan warna
kuning
11. Tampak sedikit pengeluaran lochea rubra dari jalan lahir
12. Tidak ada hemoroid pada anus
13. Pemeriksaan fisik normal

ASSESMENT (A)
PII AI, post SC hari 1 dengan Masalah Bendungan ASI

PLANNING (P)
Tanggal 01 April 2019
1. Menjelaskan pada ibu tindakan yang akan dilakukan
Hasil : Ibu mengerti
2. Mengobservasi keadaan umum dan tanda-tanda vital
Hasil : Ibu mengerti dan mau diperiksa
3. Mengobservasi TFU dan kontraksi uterus
Hasil : Ibu mengerti
4. Mengobservasi perdarahan
Hasil : Ibu mengerti
5. Mengobservasi luka operasi
Hasil : Ibu mengerti
6. Mengobservasi intake dan output
Hasil : Ibu mengerti
7. Menjelaskan pada ibu penyebab rasa nyeri
Hasil : Ibu mengerti dan mendengarkan
8. Menjelaskan dan membantu ibu mobilisasi secara bertahap
Hasil : Ibu mengerti dan mau melakukannya
9. Memberitahu ibu luka operasi tidak boleh basah
Hasil ibu mengerti
10. Memberi terapi sesuai advis dokter
Hasil : Ibu mengerti dan mau melakukannya
11. Memberikan HE tentang mobilisasi, nutrisi, personal hygiene, ASI
eksklusif, perawatan bayi, cara menyusui yang benar dan KB.
Hasil : Ibu mengerti dan mendengarkan
12. Menganjurkan Ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin
Hasil : Ibu mengerti dan Mau melakukannya
13. Mengajarkan Ibu Perawatan Payudara
Hasil : Ibu mengerti dan mau melakukannya
14. Melakukan pendokumentasian
CATATAN PERKEMBANGAN
TANGGAL CATATAN PERKEMBANGAN EVALUASI
02 /04/2019 S : - Ibu mengatakan masih nyeri - Ibu mengetahui tindakan
Jam 10:00 pada luka bekas operasi yang akan dilakukan
Wita - Ibu mengatakan masih nyeri pada - Keadaan umum ibu baik
Payudara,dan payudara tidak - Tanda-tanda vital
Bengkak,Demam(+) TD : 100/70 mmHg
- Ibu mengatakan BAK dan -BAB N : 84 x / menit
sudah lancar - S : 37,2 0C
- O : - Keadaan umum ibu baik - P : 22 x / menit
- - Kesadaran composmentis - TFU 2 jari bawah pusat
- - Tanda-tanda vital - Kontraksi uterus baik
- TD : 100/70 mmHg - Tidak terjadi perdarahan
- N : 84 x / menit - Luka operasi masih
- S : 37,2 0C basah
- P : 22 x / menit - BAK : Ibu sudah bisa
- - ASI (+)/(+) BAK sendiri karena
- - TFU 2 jari bawah pusat kateter telah dilepas BAB
- - Kontraksi uterus baik : 1 x / hari
- - Kateter (-) - Rasa nyeri yang
- - Cairan infus RL (+) dirasakan berkurang
- - Tampak pengeluaran lochea - Ibu sudah bisa miring kiri
- rubra dari jalan lahir kanan
- - Terpasang cairan infus RL 20x/tts - Ibu mengomsumsi obat
- A : PII AI, Post operasi hari ke II dan injeksi yang
dengan Bendungan Asi diberikan dengan dosis
- P: teratur
- Menjelaskan pada ibu tindakan - Parecetamol 3 x 1 500
yang akan dilakukan mg
- Mengobservasi KU dan TTV - Injeksi Ranitidine 1 amp
- Mengobservasi TFU dan kontraksi 50 mg/2 ml/8 jam/IV
uterus - Injeksi Ketorolac
- Mengobservasi perdarahan 1 amp 30 mg /1 ml /8 jam
- Mengobservasi luka operasi / IV
- Mengobservasi intake dan output
- Menjelaskan pada ibu penyebab
rasa nyeri
- Menjelaskan dan membantu ibu
mobilisasi secara bertahap
- Memberitahu ibu luka operasi tidak
boleh basah
- Menganjurkan ibu untuk
mengomsumsi obat yang diberikan
dengan dosis teratur
- Memberikan HE tentang mobilisasi,
nutrisi, personal hygiene, ASI
eksklusif, perawatan bayi, cara
menyusui yang benar dan KB
- Menganjurkan Ibu untuk menyusui
Bayinya sesering mungkin
- Menganjurkan Ibu untuk perawatan
payudara
- Melakukan pendokumentasian
03/04/2019 S : - Ibu mengatakan nyeri luka - Keadaan umum ibu baik
Jam 11 :00 bekas operasi berkurang. - Kesadarancomposmentis
Wita - Ibu mengatakan nyeri payudara - Tanda- tanda vital
sudah berkurang TD : 110/70 mmHg
- Ibu mengatakan BAK dan BAB N : 84 x / menit
sudah lancar S : 36,7 0C
- Ibu mengatakan tidak Demam P : 20 x / menit
O :- Keadaan umum ibu baik - TFU 1 jari bawah pusat
- Kesadaran composmentis - Kontraksi uterus baik
- Tanda-tanda vital - Tidak terjadi perdarahan
- TD : 110/70 mmHg - BAK dan BAB lancar
- N : 84 x / menit - Aff infus
- S : 36,70C - Nyeri pada luka operasi
- P : 20 x / menit berkurang
- ASI (+) / (+) - Telah dilakukan
- Kontraksi uterus baik perawatan luka pasien
- TFU 1 jari bawah pusat - Ibu menyusui bayinya
- Aff infus - Luka operasi tidak basah
A : PII AI, post operasi SC hari ke III - Ibu pulang ditemani
dengan Tidak ada keluhan suami dan keluarga
P: - Obat-obatan
- Menjelaskan pada ibu tindakan yang Parecetamol 3 x 1 500 mg
akan dilakukan
- Mengobservasi KU dan TTV
- Mengobservasi TFU dan kontraksi
uterus
- Mengobservasi perdarahan / lochea
- Membantu bidan untuk merawat luka
pasien
- Memberikan HE tentang mobilisasi,
nutrisi, personal hygiene, ASI
eksklusif, perawatan bayi, cara
menyusui yang benar dan KB.
- Menganjurkan ibu luka operasi tidak
boleh basah
- Menganjurkan ibu untuk menyusui
bayinya sesering mungkin.
- Menyiapakan pasien untuk pulang
- Menganjurkan ibu untuk minum obat
secara teratur sampai habis
- Menganjurkan ibu untuk kontrol 3
hari kemudian
- Melakukan pendokumentasian
Tugas Obstetri Fisiologis

Dosen : Nasrawati L, S.Si.T, MPH

OLEH:

KELOMPOK III

Ni Gusti Ayu Ratmi Ningsih P00312018025


Novianti P00312018026
Novian Rizqiana P00312018027
Nur Afiani Ningsih P00312018028
Nurhayat P00312018029
Nur Rahma Wati P00312018030
Nur Salfia P00312018031
Pipo Indrawati Kadir P00312018032
Pitriani P00312018033
Remi Astuti P00312018034
Reski Suciana P00312018035

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KENDARI

JURUSAN DIV KEBIDANAN

2019
LEMBAR PENGESAHAN

MAHASISWA

ITA NURJANA

P00312018119

Mengetahui

CI. INSTUSI CI. LAHAN

FARMING, SST, M. keb ARBIYAH,SS.T.M.keb

Anda mungkin juga menyukai