◊ Tujuan :
Mengetahui penanganan awal pada kasus trauma benda tumpul dan pembuatan
visum et repertum pada kasus medikolegal
Bahan Bahasan ◊ Tinjauan Pustaka ◊ Riset ◊ Kasus ◊ Audit
◊ Presentasi &
Cara Membahas ◊ Diskusi ◊ E-mail ◊ Pos
Diskusi
Data Pasien ◊ Nama : An.SFA ◊ No. RM : 137725
Nama Klinik :
Terdaftar sejak : 12 Agustus
UGD RSUD Lanto
Telp. : - 2017
Dg. Pasewang
Hasil Pembelajaran :
1. Kasus pasien dengan Luka Memar Ec. Trauma Tumpul
2. Menegakkan diagnosis penanganan awal Luka Memar Ec. Trauma
Tumpul dan pembuatan Visum
3. Menjelaskan pada pasien dan keluarga pasien tentang penyakit mulai dari
gejala-gejala hingga penatalaksanaan di rumah
Rangkuman hasil pembelajaran portofolio:
1. Subyektif:
Seorang anak perempuan, 9 tahun, datang dengan keluhan nyeri pada
lengan kiri atas dialami beberapa jam SMRS diantar oleh orang tuanya, hal
ini diakibatnya OSI mengaku dipukuli oleh orang tua siswa lainnya saat
mencari anaknya, pelaku merasa dipermainkan oleh anak yang lain
kemudian memukul OSi pada daerah tsb. Keluhan Mual (-), muntah (-),
tidak sadarkan diri (-), BAB dan BAK baik.
1. Objektif:
PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Vitalis
Sakit Ringan/gizi baik/compos mentis
Tekanan Darah: 90/60 mmHg
Nadi : 92 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,7oC
B. Status Generalis
1. Kepala :
Deformitas : Ada
Simetris wajah : Simetris kiri dan kanan
Rambut : Sukar dicabut
Ukuran : Normocephal
Bentuk : Mesocephal
2. Mata :
Eksoftalmus : Tidak ada
Konjungtiva : Tidak Anemis
Pupil : Isokor, Diameter 2,5 mm/2,5 mm
Sklera : Tidak ikterus
3. Telinga :
Pendengaran : Dalam batas normal
Nyeri tekan d prosesus mastoideus : Tidak ada
4. Hidung :
Perdarahan : Tidak ada
Sekret : Tidak ada
5. Mulut :
Bibir : Tidak kering, Tidak ada sianosis
Lidah : Tidak kotor
Faring : Tidak hiperemis
Tonsil : T1-T1 tidak hiperemis
6. Paru :
Inspeksi : Simetris, tidak ada retraksi, simetris kiri = kanan
Palpasi : Fremitus kiri = kanan
Perkusi : Sonor seluruh lapang paru kiri = kanan
Auskultasi : Vesikuler, Bunyi tambahan : Ronkhi (-), Wheezing (-)
7. Jantung :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas atas ICS III
Batas kanan linea parasternal kanan
Batas kiri, linea midclavicularis sinistra
Auskultasi : BJ I/II murni reguler, Bising tidak ada
8. Abdomen :
Inspeksi : Datar, ikut gerak napas
Palpasi : Hepar dan Lien tidak teraba
Massa tumor tidak teraba
Perkusi : Timpani (+)
Auskultasi : Peristaltik ada, kesan normal
C. Status Lokalis
Luka lecet adalah luka yang superficial dimana kerusakan pada tubuh
umumnya hanya berbatas pada epdermis kulit dimana pada umumnya luka
terjadi sebagai akibat bersentuhannya kulit dengan benda tumpul yang
memiliki permukaan kasar atau runcing contohnya aspal maupun kuku.
Misalnya pada kecelakaan lalu lintas, tubuh terbentur aspal jalan, atau
sebaliknya benda tersebut yang bergerak dan bersentuhan dengan kulit.
Walaupun kerusakan yang ditimbulkan minimal sekali, luka lecet mempunyai
arti penting dalam ilmu kedokteran kehakiman, oleh karena dari luka tersebut
dapat memberikan banyak petunjuk dalam banyak hal. Manfaat interpretasi
luka lecet ditinjau dari aspek medikolegal seringkali diremehkan. Padahal
pemeriksaan luka lecet yang diteliti disertai pemeriksaan di TKP dapat
mengungkapkan peristiwa yang sebenarnya terjadi. Sesuai dengan
mekanisme terjadinya, luka lecet dapat diklasifikasi sebagai luka lecet gores,
luka lecet serut, luka lecet tekan, dan luka lecet geser.
2. Luka Lecet Serut (Graze) : Adalah variasi dari luka gores yang daerah
persentuhannya dengan permukaan kulit lebih lebar. Arah kekerasan
ditentukan dengan melihat letak tumpukan epitel.
3. Luka Lecet Tekan : Disebabkan oleh penjejakan benda tumpul pada kulit
misalnya bersentuhannya tubuh dengan kendaraan ban kendaraan sehingga
pada kulit akan terlihat bekas sesuai dengan alur kendaraan ban tersebut.
4. Luka Lecet Geser : Disebabkan oleh tekanan linier pada kulit disertai
gerakan bergeser, misalnya pada kasus gantung atau jerat.
Umur luka memar secara kasar dapat diperkirakan dari perubahan warna
yang terjadi pada memar2.3
F. Penatalaksanaan
Luka memar biasanya tidak memerlukan pengobatan. Pengobatan awal
adalah dengan mengkompres luka menggunakan air dingin.3,4
Pada pasien ini tidak diberikaan pengobatan dan perawatan luka, karena
luka memar yang dialami pasien tidak parah sehingga tidak memerlukan
penanganan yang lebih lanjut seperti dijahit ataupun pemberian antibiotik.
G. Komplikasi
Umumnya pada luka memar akan membaik dalam waktu lebih dari 2
minggu, sehingga tidak ada komplikasi serius yang terjadi terutama jika luka
tersebut ditangani dengan baik maka risiko komplikasi dari infeksi semakin
bisa untuk diminimalkan..3,4
H. Prognosis
Secara umum luka memar tanpa komplikasi dapat membaik dalam waktu
lebih dari dua minggu. Prognosis bagi pasien ini baik.3,4
Aspek Hukum
1. Kecuali yang tersebut dalam pasal 353 dan 356, maka penganiayaan yang
tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan
jabatan atau pencaharian, diancam sebagai penganiayaan ringan, dengan
pidana penjara paling lama tiga bulan, atau denda paling banyak empat ribu
lima ratus rupiah. Pidana dapat ditambah sepertiga bagi orang yang
melakukan kejahatan itu terhadap orang yang bekerja padanya, atau menjadi
bawahannya.
2. Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.
Pasal 3536
1. Barang siapa sengaja melukai berat orang lain, diancam karena melakukan
penganiayaan berat dengan pidana penjara paling lama delapan tahun.
2. Jika perbuatan itu mengakibatkan kematian, yang bersalah diancam dengan
pidana penjara paling lama sepuluh tahun.
Pasal 3556
Luka berat :
a. Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh
b. sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut;
c. Tidak mampu terus menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau
d. pekerjaan pencaharian;
e. Kehilangan salah satu panca indera;
f. Mendapat cacat berat;
g. Menderita sakit lumpuh;
h. Terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih;
Gugurnya atau matinya kandungan seorang perempuan
3. Plan
Diagnosis : Luka Memar akibat Pestentuhan Benda Tumpul
Pengobatan :
Asam Mefenamat 3 x ½ tab ( jika nyeri )
Edukasi :
- Edukasi pasien dan keluarga tentang mengompres luka dengan
menggunakan air es atau air dingin.
- Edukasi pasien dan keluarga tentang nyeri yang dialami oleh pasien
jika nyeri yang tidak tertahankan boleh meminum obat yang diberikan.
Konsultasi : -
Rujukan : -
Kontrol
Peserta, Pendamping,