ANALISA KASUS
Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Keperawatan HIV - AIDS
Dosen Pembimbing : Sodikin, M.Kep., Sp.KMB
Disusun Oleh:
Dewi Apriliani (108116041)
Putri Septia Sari (108116046)
Ahmad Fatoni (108116050)
Mirna (108116052)
Anggin Fitriani (108116060)
Ni’matul Khoeriyah (108116066)
Anak M usia 2.5 tahun dirawat dengan panas tinggi disertai dengan diare terus menerus.
Berdasarkan penuturan ibunya yang merawat, anaknya telah didiagnosa HIV positif saat lahir,
ayahnya telah meninggal karena AIDS 2 tahun silam.
1. Infeksi pada anak dengan HIV/AIDS berhubungan dengan adanya penurunan system
imun tubuh
2. Hipertermi berhubungan dengan pelepasan pyrogen dari hipotalamus sekunder
terhadap reaksi antigen dan antibody
3. Perubahan eliminasi (diare) yang berhubungan dengan peningkatan motilitas usus
sekunder proses inflamasi system pencernaan
Tidak benar. Karena sebarusnya ibu memberikan asi ekslusif kepada bayinya di sertai
meminum obat antiretroviral secra rutin.
Penelitian yang melibatkan 2.431 pasang ibu dan anak dilakukan di daerah Afrika Selatan,
Malawi, Uganda, Tanzania, Zambia, Zimbabwe, dan India pada tahun 2011 hingga 2014.
Kemudian, para peneliti memberikan obat antiretroviral kepada ibu yang memiliki HIV positif,
sejak ibu tersebut mengandung, melahirkan, hingga menyusui. Obat tersebut merupakan salah
satu obat yang diberikan pada pasien yang menderita HIV positif, namun tidak bisa
membuatnya sembuh. Obat antiretroviral ini hanya bisa membuat pertumbuhan virus melambat
dan mencegah penggandaan terjadi.
Pemberian obat ini dianggap cukup efektif untuk mencegah penularan terjadi, karena terbukti
dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa di Malawi terjadi penurunan tingkat
penularan sebesar 42% pada anak yang diberikan ASI dari ibu dengan HIV positif. Pada
kelompok ibu tersebut, diberikan obat antiretroviral jenis nevirapine setiap harinya selama ia
menyusui dalam waktu 6 bulan. Tidak hanya itu, penuruan tingkat penularan juga terjadi di
Afrika Selatan yang menunjukkan penurunan hingga 18% .
ibu yang positif memiliki virus HIV di dalam tubuhnya dianjurkan untuk memberikan ASI
eksklusif selama 6 bulan dengan melakukan pengobatan untuk mengurangi risiko penularan ke
bayinya. Tidak seperti ibu yang sehat yang masih harus memberikan ASI hingga anak berusia
2 tahun dan memberikan makanan pendamping ASI setelah 6 bulan.