Anda di halaman 1dari 10

ANALISA KASUS

Kasus
Anak M usia 2.5 tahun dirawat dengan panas tinggi disertai dengan diare terus
menerus. Berdasarkan penuturan ibunya yang merawat, anaknya telah
didiagnosa HIV positif saat lahir, ayahnya telah meninggal karena AIDS 2
tahun silam.
Pertanyaan

1. Data apa saja yang arus didapat oleh perawat saat melakukan
pengkajian pada anak M ?
2. Masalah keperawatan apa saja yang mungkin muncul pada anak
M?
3. Sebutkan tindakan (Termasuk pengobatan) beserta rasional dari
masalah yang teridentifikasih oleh kelompok
4. Dari pengkajian diketahui bahwa semasa bayi, anak M
mendapatkan ASI Ekslusif. Diskusikan dalam kelompok apakah
keputusan ASI Ekslusif tersebut benar atau tidak. Jelaskan
Jawaban
Data yang harus diperoleh perawat saat pengkajian :

1. Data Subjektif (Identitas, Data nutrisi, Ketidaknyamanan


2. Data Objektif (Kulit, Kondisi mulut dan genetalia apakah terdapat infeksi atau
tidak , BAB (frekuensi lebih dari 3 kali dan karakternya cair)
3. Pemeriksaan Fisik ( TTV, Kardiovaskuler, Respiratori,
4. Kaji status nutrisi
5. Pemeriksaan diagnostic
Masalah yang mungkin muncul
1. Infeksi pada anak dengan HIV/AIDS berhubungan dengan
adanya penurunan system imun tubuh
2. Hipertermi berhubungan dengan pelepasan pyrogen dari
hipotalamus sekunder terhadap reaksi antigen dan antibody
3. Perubahan eliminasi (diare) yang berhubungan dengan
peningkatan motilitas usus sekunder proses inflamasi system
pencernaan
Tindakan (Termasuk pengobatan) beserta rasional dari masalah
yang teridentifikasih :
1. Pertahankan teknik septik dan antiseptik ( Rasional : Mengurangi resiko
kontaminasi silang)
2. Pantau TTV Kaji frekuensi /kedalaman pernafasan, (Rasional :
Memberikan informasi data dasar, tindakan Kongesti / distress pernafasan )
3. Periksa adanya luka , dan tanda– tanda inflamasi. (Rasional :
Candidiasis oral, herpes dan Cyptococcus adalah penyakit umum dan memberi
pengaruh pada membran kulit)
4. Gunakan sarung tangan dan APD selama kontak langsung yang
akresi / sekresi (Rasional : Mencegah penularan )
5. Pantau studi laboratorium, JDL dan periksa kultur / sensivitas lesi, darah, urine
dan spuntum ( Rasional : Mengidentifikasi proses infeksi dan untuk menentukan
metode perawatan )
6. Pantau suhu tubuh anak setiap 1-2 jam, bila
terjadi peningkatan secara tiba-tiba ( Rasional : Peningkatan suhu secara tiba-tiba
akan mengakibat an kejang )
7. Berikan kompres dengan suhu 37°C pada anak ( Rasional : Kompres hangat
efektif mendingin-kan tubuh melalui cara konduksi )
8. Observasi dan catat frekuensi defekasi, karakteristik, jumlah dan faktor pencetus
( Rasional : Membantu membedakan penyakit individu dan mengkaji beratnya
episode )
9. Tingkat tirah baring, berikan alat-alat disamping tempat tidur ( Rasional :
Istirahat menurunkan motilitas usus juga menurunkan laju metabolisme bila
infeksi atau perdarahan sebagai komplikasi)
10. Identifikasi makanan dan cairan yang mencetuskan diare ( Rasional :
Menghindarkan irirtan meningkatkan istirahat usus )
Pendapat kelompok tentang pemberian ASI eksklusif

Tidak benar. Karena sebarusnya ibu memberikan asi ekslusif kepada


bayinya di sertai meminum obat antiretroviral secra rutin.
Penelitian yang melibatkan 2.431 pasang ibu dan anak dilakukan
di daerah Afrika Selatan, Malawi, Uganda, Tanzania, Zambia,
Zimbabwe, dan India pada tahun 2011 hingga 2014. Kemudian, para
peneliti memberikan obat antiretroviral kepada ibu yang memiliki
HIV positif, sejak ibu tersebut mengandung, melahirkan, hingga
menyusui. Obat tersebut merupakan salah satu obat yang diberikan
pada pasien yang menderita HIV positif, namun tidak bisa
membuatnya sembuh. Obat antiretroviral ini hanya bisa membuat
pertumbuhan virus melambat dan mencegah penggandaan terjadi.
Pemberian obat ini dianggap cukup efektif untuk mencegah penularan terjadi, karena
terbukti dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa di Malawi terjadi
penurunan tingkat penularan sebesar 42% pada anak yang diberikan ASI dari ibu
dengan HIV positif. Pada kelompok ibu tersebut, diberikan obat antiretroviral jenis
nevirapine setiap harinya selama ia menyusui dalam waktu 6 bulan. Tidak hanya itu,
penuruan tingkat penularan juga terjadi di Afrika Selatan yang menunjukkan
penurunan hingga 18% .
ibu yang positif memiliki virus HIV di dalam tubuhnya dianjurkan untuk memberikan
ASI eksklusif selama 6 bulan dengan melakukan pengobatan untuk mengurangi risiko
penularan ke bayinya. Tidak seperti ibu yang sehat yang masih harus memberikan
ASI hingga anak berusia 2 tahun dan memberikan makanan pendamping ASI setelah
6 bulan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai