Anda di halaman 1dari 22

PENYELASAIN KOMPLAIN SECARA TIDAK

LANGSUNG
(MELALUI KOTAK SARAN)

No.Dukumen No. Revisi Halaman


RSUD PROF.DR.H.M.CHATIB
QUZWAIN KABUPATEN SPO/.................../ 1/1
SAROLANGUN RSUD-SRL

Ditetapkan Direktur
Tanggal Terbit
Januari 2016
SPO
Dr.Irwan Miswar, MKM
Pembina Tk.I
NIP . 19700416 200003 1 003
PENGERTIAN Komplain adalah suatu ketidak cocokan antar nilai atau
Tujuan -tujuan yang ingin diharapkan oleh pasien
terhadap pihak rumah sakit.

TUJUAN 1.Sebagai acuan penerapan langkah -langkah


penyelesaian komplain melalui kotak saran
2. Untuk evaluasi perbaikan bagi unit pelayanan rumah
sakit

KEBIJAKAN SK Direktur Nomor 048/RS - A/DIR/II/2015 tentang


pemberlakuan kebijakan hak pasien dan keluarga RSU
prof.DR. HM Chatib Quzwain kab.sarolangun nomor 13
poin a, b, c dan d

PROSEDUR 1. Kotak saran selalu dibuka dan dicek oleh bagian


petugas setiap dua hari sekali.
2. Petugas akan merekap dan melaporkan semua
komplain ke manajemen.
3. Pihak manajemen akan memberikan sosialisasi
kepada setiap unit - unit pelayanan,
4. Semua komplain yang terjadi akan di jadikan acuan
untuk perbaikan pelayanan rumah sakit.

UNIT TERKAIT - Staf Informasi.


- Manajemen
PEMBERIAN INFORMED CONSENT

No.Dukumen No. Revisi Halaman

RSUD PROF.DR.H.M.CHATIB SPO/.................../ 1/1


QUZWAIN KABUPATEN RSUD-SRL
SAROLANGUN
Ditetapkan Direktur
Tanggal Terbit
Januari 2016
SPO
Dr.Irwan Miswar, MKM
Pembina Tk.I
NIP . 19700416 200003 1 003
PENGERTIAN Pemberian materi informasi yang berkaitan dengan
tindakan yang akan dilakukan kepada pasien dan atau
keluarga berkaitan dengan kondisi kesehatannya.

TUJUAN Pasien dan atau keluarga memahami tujuan tindakan,


dan semua aspek yang terkait dengan tindakan tersebut.

KEBIJAKAN Semua tindakan pengobatan kedokteran harus


mendapat persetujuan pasien dan atau keluarga setelah
mendapat penjelasan yang cukup tentang hal-hal yang
berkaitan dengan tindakan tersebut.
PROSEDUR 1. Ucapkan salam Perkenalkan diri dan jelaskan
tugas dan peran anda
2. Pastikan identitas pasien
3. ciptakan suasana yang nyaman dan hindari
tampak lelah
4. jelaskan kepada pasien atau keluarga tentang
 pengertian dari tindakan dan pengobatan yg
akan dilakukan
 tujuan, indikasi, komplikasi dan prosedur
tindakan dan pengobatan yang akan
dilakukan
5. Pastikan pasien atau keluarga telah mengerti
tentang tindakan atau pengobatan yg akan
dilakukan
6. Berikan formulir informed consent kepada pasien
atau keluarga agar dapat diisi dan ditandatangani
7. Pastikan yg menandatangani inform consent
adalah pasien itu sendiri dengan kondisi sadar
penuh dan usia 18 tahun keatas, tidak terganggu
kesadaran fisiknya atau yang sudah/ pernah
menikah, ibu dan ayah kandung, suami atau istri,
saudara kandung dan wali dari pasien tersebu
8. Dokter pemberi perawatan atau pelaku
pemeriksaan tindakan untuk memastikan bahwa
persetujuan tersebut diperoleh secara benar dan
layak.
9. Informed consent yang telah ditanda tangani
dilampirkan ke rekam medis pasien

UNIT TERKAIT Semua unit pelayanan RS


PENETAPAN DPJP

No.Dukumen No. Revisi Halaman

RSUD PROF.DR.H.M.CHATIB SPO/.................../ 1/1


QUZWAIN KABUPATEN RSUD-SRL
SAROLANGUN
Ditetapkan Direktur
Tanggal Terbit
Januari 2016
SPO
Dr.Irwan Miswar, MKM
Pembina Tk.I
NIP . 19700416 200003 1 003
PENGERTIAN Penetapan DPJP adalah penentuan dari penanggung
jawab pelayanan pasien selama masa perawatan sesuai
ketentuan direktu, kewenangan klinis dan jam praktek
TUJUAN Agar pasien mendapatkan DPJP yang sesuai kondisi
medis saat ini
KEBIJAKAN 1. Penetapan DPJP ditentukan oleh direktur RS
2. Syarat DPJP harus mempunyai STR dan SIP
3. Kewenangan klinis masing-masing dari ditetapkan
oleh direktur dan disosialisaikan ke pasien terkait.
4. Pasien atau keluarga berhak mendapatkan
informasi. Lebih lanjut tentang DPJP
PROSEDUR 1. Penetapan DPJP untuk pasien rawat jalan
ditentukan sendiri oleh pasien atau keluarga
pasien. Setelah mendapatkan informasi dari
petugas registrasi.
2. Penetapan DPJP untuk pasien rawat inap
berdasar surat pengantar rawat inap dari igd atau
poli rawat jalan.
3. Penetapan DPJP untuk pasien igd berdasarkan
permintaan pasien atau sesuai jadwal on call
dokter spesialis.
4. Bila dokter on call tidak bisa dihubungi maka di
alihkan ke dokter spesialis yang sedang praktek
poli saat itu.
5. DPJP untuk seorang pasien yang karna
penyakitnya bisa memiliki lebih dari satu orang
dokter.
6. Proses penentuan DPJP tersebut ditulis dalam
form penentuan DPJP
7. Pasien atau keluarga berhak mengetahui identitas
dan informasi lainnya tentang DPJP dan staf
rumah sakit yang menangani pelayanan
kesehatan nya.
UNIT TERKAIT 1. DPJP
2. Rawat inap
3. Rawat jalan
4. Petugas registrasi
5. IGD
PEMBERIAN INFORMASI HAK DAN
KEWAJIBAN PASIEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD PROF.DR.H.M.CHATIB
QUZWAIN KABUPATEN
SAROLANGUN
Tanggal terbit : Ditetapkan Direktur
Januari 2016

SPO
Dr.Irwan Miswar, MKM
Pembina Tk.I
NIP . 19700416 200003 1 003
PENGERTIAN Hak adalah tuntutan terhadap sesuatu yang
merupakan kebutuhan pribadinya sesuai dengan
keadilan, moralitas, dan legalitas.
Kewajiban adalah sesuatu yang harus diberikan
dengan penuh tanggung jawab.
TUJUAN Memperoleh informasi tentang layanan kesehatan
yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa
diskriminasi.
KEBIJAKAN 1. Setiap orang berhak atas kesehatan yang
aman, bermutu dan terjangkau
2. Menentukan sendiri pelayanan kesehatan
yang diperlukan, lingkungan yang sehat,
informasi dan edukasi kesehatan yang
seimbang dan bertanggung jawab.
3. Mendapatkan informasi tentang data
kesehatan dirinya.

PROSEDUR 1. Ucapkan salam dan perekenalklan diri


2. Pastikan bahwa pasien atau keluarga
mampu mendengar dan memahami
penjelasan yang diberikan petugas.
3. Jelaskan secara rinci, objektif, dan dalam
bahasa yang dimengerti oleh pasien
tentang hak dan kewajiban pasien atau
keluarga selama dirawat
4. Jelaskan tentang tata tertib yag ada
dirumah sakit yang harus dipatuhi oleh
pasien atau keluarga
5. Beri kesempatan kepada pasien atau
keluarga untuk bertanya
6. Pastikan pasien atau keluarga telah
mengerti tentang hak dan kewajibannya
yang telah dijelaskan oleh petugas.
UNIT YANG TERKAIT 1. IGD
2. Rawat inap
3. Rawat jalan
4. Petugas informasi
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PEMBERIAN INFORMASI HAK DAN
KEWAJIBAN PASIEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD PROF.DR.H.M.CHATIB
QUZWAIN KABUPATEN
SAROLANGUN
Tanggal terbit : Ditetapkan Direktur
Januari 2016

SPO Dr.Irwan Miswar, MKM


Pembina Tk.I
NIP . 19700416 200003 1 003
PENGERTIAN Pemberian penjelasan kepada pasien dan
keluarga tentang hak-haknya dalam memperoleh
payanan dirumah sakit.
TUJUAN Untuk memberikan penjelasan hak pasien dan
keluarga dalam memperoleh pelayanan
KEBIJAKAN Rumah sakit bertanggung bjawab untuk
memberikan informasi tentang hak dan tanggung
jawab pasien dan keluarganya selama dalam
pelayanan.
PROSEDUR 1. Ucapkan salam
2. Pastikan identitas pasien
3. Memberikan informasi yang sebenar-benarnya
kepada pasien dan keluarga atas keadaan
yang dialami pasien
4. Memberikan edukasi kepada pasien dan
keluarga tentang haknya dalam memperoleh
pelayanan diruma sakit
5. Memberikan layanan yang manusiawi, adil,
jujur, dan tanpa diskriminasi
6. Memberikan pelayanan kesehatan bermutu
sesuai dengan standar profesi dan standar
prosedur operasional
7. Memberikan layanan yang efektif dan efisien
sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik
dan materi
8. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai
dengan keinginannya dan peraturan yang
berlaku di rumah sakit
9. Meminta konsultasi tentang penyakit yang
dideritanya kepada dokter lain (second opinion)
yang memiliki surat izin praktik (SIK) baik
didalam maupun diluar rumah sakit
10. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit
yang diderita termasuk data-data medisnya.
11. Memberikan persetujuan dan menolak atas
tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga
kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
12. Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis
dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan
medis, alternatif tindakan resiko dan
komplikasi, yang mungkin terjadi dan prognosis
terhadap tindakan yang dilakukan serta
perkiraan biaya pengobatan
13. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
14. Menjalankan ibadah sesuai agama atau
kepercayaan yang dianutnya selama hal itu
tidak mengganggu pasien lainnya.
15. Memperoleh keamanan dan keselamatan
dirinya selama dalam perawatan dirumah sakit,
mengajukan usul, saran, perbaikan atas
perlakuan rumah sakit.
16. Menolak pekayanan bimbingan rohani yang
tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan
yang dianutnya.
UNIT YANG TERKAIT 1. UGD
2. Rawat inap
3. Rawat jalan
PENJELASAN HAK PASIEN DALAM PELAYANAN

No.Dukumen No. Revisi Halaman

RSUD PROF.DR.H.M.CHATIB SPO/.................../ ½


QUZWAIN KABUPATEN RSUD-SRL
SAROLANGUN
Ditetapkan Direktur
Tanggal Terbit
Januari 2016
SPO
Dr.Irwan Miswar, MKM
Pembina Tk.I
NIP . 19700416 200003 1 003
PENGERTIAN Pemberian penjelasan kepada pasien dan keluarga
tentang hak-haknya dalam memperoleh payanan
dirumah sakit.
TUJUAN Untuk memberikan penjelasan hak pasien dan keluarga
dalam memperoleh pelayanan
KEBIJAKAN Rumah sakit bertanggung jawab untuk memberikan
proses yang mendukung hak pasien dan keluarganya
selama dalam pelayanan.
PROSEDUR 1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri
2. Pastikan identitas pasien
3. Memberikan informasi yang sebenar-benarnya
kepada pasien dan keluarga atas keadaan yang
dialami pasien
4. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga
tentang haknya dalam memperoleh pelayanan
diruma sakit
5. Memberikan layanan yang manusiawi, adil, jujur,
dan tanpa diskriminasi
6. Memberikan pelayanan kesehatan bermutu
sesuai dengan standar profesi dan standar
prosedur operasional
7. Memberikan layanan yang efektif dan efisien
sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan
materi
8. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai
dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku
di rumah sakit
9. Meminta konsultasi tentang penyakit yang
dideritanya kepada dokter lain (second opinion)
yang memiliki surat izin praktik (SIK) baik didalam
maupun diluar rumah sakit
10. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit
yang diderita termasuk data-data medisnya.
11. Memberikan persetujuan dan menolak atas
tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga
kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
12. Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis
dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan
medis, alternatif tindakan resiko dan komplikasi,
yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap
tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya
pengobatan
13. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
14. Menjalankan ibadah sesuai agama atau
kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak
mengganggu pasien lainnya.
PENJELASAN HAK PASIEN DALAM PELAYANAN

No.Dukumen No. Revisi Halaman

RSUD PROF.DR.H.M.CHATIB SPO/.................../ 2/2


QUZWAIN KABUPATEN RSUD-SRL
SAROLANGUN
15. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya
selama dalam perawatan dirumah sakit,
mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan
rumah sakit.
16. Menolak pekayanan bimbingan rohani yang tidak
sesuai dengan agama dan kepercayaan yang
dianutnya.
17. Beri kesempatan kepada pasien / keluarga untuk
bertanya.
UNIT TERKAIT 1. UGD
2. Rawat inap
3. Rawat jalan
MANAJEMEN NYERI

No.Dukumen No. Revisi Halaman

RSUD PROF.DR.H.M.CHATIB SPO/.................../ 1/2


QUZWAIN KABUPATEN RSUD-SRL
SAROLANGUN
Ditetapkan Direktur
Tanggal Terbit
Januari 2016
SPO
Dr.Irwan Miswar, MKM
Pembina Tk.I
NIP . 19700416 200003 1 003
PENGERTIAN Cara meringankan atau mengurangi nyeri sampai
tingkat kenyamanan yang dapat diterima pasien.

TUJUAN Untukmenjagapasiendalamkondisisenyamanmungkin.
KEBIJAKAN  Setiappasiendewasa yang
merasakannyeridinilaidariskala 0 – 10
1. 0 = tidaknyeri
2. 1-3 = nyeriringan
(pasiendapatberkomunikasidenganbaik)
3. 4-6 = nyerisedang (pasienmendesis,
menyeringai, dapatmenunjukkanlokasinyeri,
mendeskripsikandandapatmengikutiperintah)
4. 7-9 = nyeriberat
(pasienterkadangtidakdapatmengikutiperintahta
pimasihresponterhadaptindakan,
tidakdapatmendeskripsikan,
tidakdapatdiatasidenganalihposisi,
nafaspanjangdandistraksi.
5. 10 = nyerisangatberat
(pasiensudahtidakmampulagiberkomunikasi,
memukul)

 Setiappasienanak yang
merasakannyeridinilaidariskalawajah Wong
Baker

0 1 2 3 4
5

1. Nilai 0 nyeritidakdirasakanolehanak
2. Nilai 1 nyeridirasakansedikitsaja
3. Nilai 2 nyeridirasakanhilangtimbul
4. Nilai 3 nyeri yang dirasakananaklebihbanyak
5. Nilai 4 nyeri yang
dirasakananaksecarakeseluruhan
6. Nilai 5 nyerisekalidananakmenjadimenangis
 Penanganannyeridikecualikanpadapasiendenga
nkondisiyeri HIS
MANAJEMEN NYERI

No.Dukumen No. Revisi Halaman

RSUD PROF.DR.H.M.CHATIB SPO/.................../ 2/2


QUZWAIN KABUPATEN RSUD-SRL
SAROLANGUN
PROSEDUR
 Lakukan pengkajian skala, lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi dan kualitas nyeri.
 Observasireaksi nonverbal
 Gunakanteknikkomunikasiterapeutikuntukmen
getahuipengalamannyeripasien
 Kontrollingkungan yang
dapatmempengaruhinyerisepertisuhuruangan,
pencahayaandankebisingan
 Pilihdanlakukanpenanganannyeri (farmakologi,
non farmakologidan inter personal)
 Ajarkantentangteknik non farmakologiseperti:

1.
Kompresdingin
2.
Massage kulit
3.
Buli-bulipanas
4.
Relaksasisepertilingkungan yang
tenang, posisi yang
nyamandannafasdalam.
5. Tekhnikdistraksiyaknimengalihkanpe
rhatianke stimulus lain
sepertimenontontelevisi,
membacakoran, mendengarkanmusik
 Berikananalgetikuntukmenguranginyeri
 Evaluasikeefektifankontrolnyeri
UNIT TERKAIT Unit GawatDarurat
Unit RawatInap
Unit RawatJalan
PELAYANAN PRIVASI PASIEN

No.Dukumen No. Revisi Halaman

RSUD PROF.DR.H.M.CHATIB SPO/.................../ 1/2


QUZWAIN KABUPATEN RSUD-SRL
SAROLANGUN
Ditetapkan Direktur
Tanggal Terbit
Januari 2016
SPO
Dr.Irwan Miswar, MKM
Pembina Tk.I
NIP . 19700416 200003 1 003
PENGERTIAN Privasi merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan
yang dikehendaki seseorang pada suatu kondisi atau
situasi tertentu. Tingkatan privasi yang diinginkan untuk
berinteraksi dengan orang lain atau dengan justru ingin
menghndari atau berusaha supaya sulit dicapai orang
lain.
TUJUAN Guna mengetahui kebutuhan pasien akan privasinya
dalam rumah sakit sebagai bentuk kepedulian pihak
rumah sakit yang diterapkan untuk melindungi hak-hak
asasi pasien.
KEBIJAKAN Pihak RSUD Prof. Dr. H. M. Chatib Quzwain dalam
memberikan pelayanan menghormati kebutuhan privasi
pasien sesuai dengan undang-undang
PROSEDUR Untuk rawat inap
1. Petugas mengucapkan salam dan perkenalkan diri
2. Perawat menerima pasien baru dan melakukan
identifikasi pasien dengan meminta pasien
menyebutkan nama lengkap dan tanggal lahir
3. Perawat memberikan informasi pada pasien dengan
menjelaskan hak dan kewajibannya termasuk
didalamnya hak akan privasi pasien selama dalam
perawatan
4. Pada suatu tindakan atau pemeriksaan yang
dilakukan oleh dokter atau pun perawat dikamar
perawatan pastikan privasi pasien terlindungi dengan
pintu dan tirai kamar tertutup
5. Perawat melakukan koordinasi dengan pihak terkait
sesuai dengan kebutuhan pasien guna menjaga
privasinya selama dalam perawatan
6. Pada suatu tindakan tau pemeriksaan penunjang atau
pindah kamar/rawat, pastikan privasi terlindungi.
Contoh : dengan menggunakan selimut
7. Pastikan seluruh dokumen/file pasien terdapat pada
tempatnya
8. Memastikan seluruh staf rumah sakit tidak
membicarakan hal-hal yang menyangkut pasien di
area umum
Untuk rawat jalan
1. Pada semua tindakan atau pemeriksaan yang
dilakukan oleh direktur atau perawat diruang
konsultasi pastikan privasi pasien terlindungan
dengan pintu dan tirai ruangan konsultasi tertutup
2. Memastikan seluruh staf rumah sakit tidak
membicarakan hal-hal yang menyangkut pasien di
area umum
PELAYANAN PRIVASI PASIEN

No.Dukumen No. Revisi Halaman

RSUD PROF.DR.H.M.CHATIB SPO/.................../ 2/2


QUZWAIN KABUPATEN RSUD-SRL
SAROLANGUN
UNIT TERKAIT 1. Rawat inap
2. Rawat jalan
3. IGD
4. Seluruh staf rumah sakit
PENYELESAIAN KOMPLAIN

No.Dukumen No. Revisi Halaman

RSUD PROF.DR.H.M.CHATIB SPO/.................../ 1/1


QUZWAIN KABUPATEN RSUD-SRL
SAROLANGUN
Ditetapkan Direktur
Tanggal Terbit
Januari 2016
SPO
Dr.Irwan Miswar, MKM
Pembina Tk.I
NIP . 19700416 200003 1 003
PENGERTIAN Keluhan adalah merupakan alat kendali atau evaluasi
terhadap kualitas pelayanan yang selama ini diberikan
pada masyarakat, namun disisi lain adalah sutu hal yang
harus diperhatikan dan dianggap sebagai suatu masalah
yang perlu dicari jalan keluarnya.
TUJUAN Untuk mengatur penanganan keluhan pasien dan
keluarga agar dapt tercapainya penyelesaian masalah,
sehingga terwujudnya tindakan kearah perbaikan dan
pencegahannya yang Effektif dan Efisien.
KEBIJAKAN Rumah sakit bertanggung jawab untuk memberikan
penjelasan dan penyelesaian kepada pasien atau
keluarga mengenai proses penanganan komplain.
Rumah sakit bertanggung jawab memberikan penjelasan
dan penyelesaian keluhan, komplain yang terjadi
dilingkungan RSUD Chatib Quzwain.
PROSEDUR 1. Jika terjadi komplain atau keluhan maka laporan
keluhan diterima di unit pasien mengeluh, ditindak
lanjuti oleh kepala ruangan atau penanggung jawab
shift bersama sama dengan pasien atau keluarga
mencari solusi.
2. Jika solusi tidak memuaskan pasien atau keluarga,
kepala ruangan meneruskan laporan keluhan kepada
Tim penyelesaian komplain. Dan bersama- sama
dengan pasien atau keluarga mencari solusi.
3. Jika solusi tidak memuaskan pasien atau keluarga,
tim penyelesaian komplain meneruskan kepada wakil
Direktur atau Direktur, bersama- sama pasien dan
keluarga mencari solusi.
4. Apabila solusi sudah dapat memuas pasien dan
keluarga, maka masalah dianggap selesai, dan kedua
belah pihak menandatangani sepakatan yang telah
dibuat.
5. Jika solusi tidak memuaskan pasien dan keluarga,
maka Direktur meneruskan kepada Bupati
UNIT TERKAIT Seluruh ruang pelayanan
IDENTIFIKASI PENGUNJUNG/TAMU

No.Dukumen No. Revisi Halaman

RSUD PROF.DR.H.M.CHATIB SPO/.................../ 1/2


QUZWAIN KABUPATEN RSUD-SRL
SAROLANGUN
Ditetapkan Direktur
Tanggal Terbit
Januari 2016
SPO
Dr.Irwan Miswar, MKM
Pembina Tk.I
NIP . 19700416 200003 1 003
PENGERTIAN Upaya mengontrol pengunjung tamu secara terukur,
efektif dan efisien yang bertujuan untuk meningkatkan
keamanan
TUJUAN Adanya standar proses identifikasi pengunjung tamu
KEBIJAKAN 1. Undang-undang nomor 44 tahun 2009 entang
rumah sakit
2. Pedoman tentang keamanan RSUD H. M.
Chatib Quzwein Kabupaten Sarolangun
PROSEDUR 1. Prosedur kontrol pengunjung tamu harus dilakukan
petugas keamanan yang bertugas khusus untuk
melayani kebutuhan pengunjung tamu yang
bertemu dengan manajemen RS
2. Petugas keamanan memberikan salam kepada
pengunjung
3. Petugas menanyakan identitas dan tujuan
pengunjung berkunjung kerumah sakit
4. petugas keamanan menjelaskan beberapa
peraturan yang harus ditepati oleh kepada
pengunjung antara lain :
a. Pembatasan jumlah pengunjung tamu perlu
dilaksanakan dalam rangka
terselenggaranya pelayanan kesehatan
oleh RSUD H. M. Chatib Quzwein
b. Melarang bayi dan anak-anak berusia
kurang dari 10 tahun masuk lingkungan
rumah sakit, kecuali dengan tujuan berobat
c. Pengunjung tamu yang sedang menderita
sakit infeksi/gangguan saluran pernapasan,
wajib memakai masker untuk mengurangi
resiko penularan
d. Sebaiknya pengunjung keluar masuk RS
hanya pada jam pelayanan
5. Petugas dapat melakukan pemeriksaan barang
bawaan pasien/pengantar bila mencurigakan dan
menanyakan kartu identitas utama tamu. Dan
dilarang membawa barang bawaan berlebihan.
6. Petugas meminta kartu identitas utama ( KTP atau
SIM yang berlaku ) sebagai jaminan dan akan
dikembalikan nanti pada saat selesai betamu.
IDENTIFIKASI PENGUNJUNG/TAMU

No.Dukumen No. Revisi Halaman

RSUD PROF.DR.H.M.CHATIB SPO/.................../ 2/2


QUZWAIN KABUPATEN RSUD-SRL
SAROLANGUN
PROSEDUR 7. Petugas selalu mengingatkan beberapa hal penting
selama berkunjung, yaitu :
a. Selalu menjaga kebersihan di kawasan RS
b. Dilarang merokok di kawasan RS
c. Mematuhi tata tertib lain yang berlaku bagi
pengunjung RS
8. Petugas meminjamkan kartu identitas yang berlaku
dan meminta pengunjung tamu mengusi buku tamu
dan dipersilahkan untuk menunggu diruang tunggu.
9. Setelah selesai, petugas meminta kartu identitas
berkunjung untuk dikembaliakan.
10. Petugas mengucapkan salam.
UNIT TERKAIT Petugas keamanan yang bekerja.
RESUSITASI JANTUNG PARU/BANTUAN
HIDUP DASAR (BHD)

No.Dukumen No. Revisi Halaman

RSUD PROF.DR.H.M.CHATIB SPO/.................../ 1/1


QUZWAIN KABUPATEN RSUD-SRL
SAROLANGUN
Ditetapkan Direktur
Tanggal Terbit
Januari 2016
SPO
Dr.Irwan Miswar, MKM
Pembina Tk.I
NIP . 19700416 200003 1 003
PENGERTIAN Tindakan pertolongan medis sederhana yang dilakukan
pada penderita yang yang mengalami henti jantung
sebelum diberikan tindakan pertolongan medis lanjutan.
TUJUAN Memberikan tujuan sirkulasi dan pernapasan yang
adekuat sampai keadaan henti jantung teratasi atau
sampai dinyatakan meninggal.
KEBIJAKAN RSUD Prof. DR. H. M. Chatib Quzwain Kabupaten
Sarolangun menghormati hak pasien untuk memperoleh
pelayanan bantuan hidup dasar.
PROSEDUR Urutan BHD :D-R-C-C-A-B (Danger-Respone-Call-
Circulation-Airway-Breathing)
Langkah-langkah BHD :
1. Danger : amankan diri, amankan pasien, amankan
lingkungan
2. Response : cek kesadaran dan respons (panggil dan
goncang badan)
3. Call for help : panggil teman untuk mintak bantuan
(kode biru/blue code)
4. Circulation, cek karotis jika tidak teraba lakukan
kompresi (compresision) di ½ bagian bawah os
sternum/tulang dada sebanyak 30x, kecepatan
minimal 100x/menit, kedalaman minimal 5 cm (pada
dewasa),1/3 anterolateral pada bayi/anak-anak,
minimal interupsi serta tiap kompresi pastikan dada
recoil (kembali mengembang) dengan sempurna.
5. Airway : bebaskan jalan napas dengan head tilt
(kepada ditengadahkan) dan chin lift (dagu diangkat)
supaya lidah tidak menutup jalan napas. Jika curiga
patah leher lakukan jaw thrust (membuka rahang
tanpa menengadahkan kepala)
6. Breathing/bantuan napas. Beri dua bantuan napas
dan sekali tiupan tidak lebih dari satu detik untuk
menghindari hiperpentilasi. Tutup hidung pasien saat
memberikan napas dari mulut ke mulut, pastikan
dada mengembang saat napas ditiupkan, bukan
perut.
7. Ulangi kompresi dan bantuan napas dengan
perbandingan 30 kompresi : 2 bantuan napas,
dilakukan oleh 1-2 penolong.
8. Evaluasi bisa dilakukan setelah 2 menit ( 5 siklus)
dalam waktu tidak lebih dari 10 detik. Evaluasi untuk
mengechek apakah nadi pasien telah teraba
RESUSITASI JANTUNG PARU/BANTUAN
HIDUP DASAR (BHD)

No.Dukumen No. Revisi Halaman

RSUD PROF.DR.H.M.CHATIB SPO/.................../ 2/2


QUZWAIN KABUPATEN RSUD-SRL
SAROLANGUN
9. RJP dapat dihentikan jika denyut telah teraba dan
pasien telah bernapas spontan atau jika penolong
kelelahan atau keluarga menulak dilakukan resusitasi
atau dokter sudah menyatakan pasien meninggal
dunia.
UNIT TERKAIT Seluruh unit pelayanan RSUD
DNR (DO NOT RESUSCITATION)

No.Dukumen No. Revisi Halaman

RSUD PROF.DR.H.M.CHATIB SPO/.................../ 1/1


QUZWAIN KABUPATEN RSUD-SRL
SAROLANGUN
Ditetapkan Direktur
Tanggal Terbit
Januari 2016
SPO
Dr.Irwan Miswar, MKM
Pembina Tk.I
NIP . 19700416 200003 1 003
PENGERTIAN Suatu perintah yang memberitahukan tenaga medis
untuk tidak melakukan CPR (Cardio Pulmonary
Resuscitation)
TUJUAN Untuk menyediakan suatu proses dimana pasien bisa
memilih prosedur yang nyaman dalam hal bantuan hidup
oleh tenaga medis emergency dalam (kasus henti
jantung / henti nafas).
KEBIJAKAN RSUD Prof. Dr. H. M. Chatib Quzwain menghormati
keinginan dan pilihan pasien menolak pelayanan
resusitasi atau menolak memberhentikan pengobatan
bantuan hidup dasar.
PROSEDUR 1. Ucapkan salam
2. Jelaskan mengenai tindakan dan tujuan CPR
kepada pasien / keluarga pasien.
3. Mintalah informed consent dari pasien atau
keluarganya.
4. Instruksikan kepada keluarga pasien untuk
mengisi formulir DNR.
5. Tempatkan kopi atau salinan pada rekam medis
pasien dan serahkan juga salinan pada pasien
atau keluarga.
6. Instruksikan kepada pasien atau keluarga untuk
memasang formulir DNR di tempat- tempat yang
mudah dilihat seperti bedstand.
7. Pemasangan gelang warna ungu tanda DNR
8. Tinjau kembali status DNR secara berkala dengan
pasien atau walinya, revisi bila ada perubahan
keputusan yang terjadi dan catat dalam rekam
medis. Bila keputusan DNR di batalkan, catat
tanggal terjadinya dan gelang DNR dimusnahkan.
9. Perintah DNR harus mencakup hal- hal di bawah
ini:
a. Diagnosis
b. Alasan DNR
c. Kemampuan pasien untuk membuat
keputusan
d. Dokumentasi bahwa status DNR telah di
tetapkan dan oleh siapa.
10. Perintah DNR dapat dibatalkan dengan keputusan
pasien sendiri atau dokter yang merawat, atau
oleh wali yang sah. Dalam hal ini, catatan DNR di
rekam medis harus pula di batalkan dan gelang
DNR (jika ada) harus di musnahkan.
UNIT TERKAIT 1. Dokter
2. IGD
3. Ruang Rawat Inap.
PEMANTAUAN CCTV

No.Dukumen No. Revisi Halaman

RSUD PROF.DR.H.M.CHATIB SPO/.................../ 1/1


QUZWAIN KABUPATEN RSUD-SRL
SAROLANGUN
Ditetapkan Direktur
Tanggal Terbit
Januari 2016
SPO
Dr.Irwan Miswar, MKM
Pembina Tk.I
NIP . 19700416 200003 1 003
PENGERTIAN CCTV (Closed Circuit Television) merupakan sebuah
perangkat kamera video digital yang digunakan untuk
mengirim sinyal kelayar monitor disuatu ruang atau
tempat tertentu.
TUJUAN Untuk memantau situasi dan kondisi suatu tempat
sehingga dapat mencegah terjadinya kejahatan atau
dapat dijadikan barang bukti dari tindakan kejahatan
yang telah terjadi
KEBIJAKAN RSUD Prof. Dr. H. M. Chatib bertanggung jawab
melindungi pasien dari hal-hal yang tidak diinginkan yang
bersifat tiba-tiba, yang memonitor lokasi yang terpencil
atau terisolasi dari rumah sakit dan cara cepat bereaksi
terhadap pasien yang berada dalam bahaya melalui
CCTV
PROSEDUR 1. CCTV dipasang pada seluruh ruangan dan area
yang dianggap rawan
2. CCTV dipantau oleh petugas keamanan (security)
3. Petugas memantau CCTV setiap saat dan
dilakukan setiap pergantian shift jaga
4. Rekapan CCTV dilakukan setiap 2 minggu dan
disimpan di file
5. File rekapan diserahkan ke TU.
UNIT TERKAIT 1. TU
2. Bidang pelayanan
3. security
SPO IDENTIFIKASI PASIEN

No.Dukumen No. Revisi Halaman

RSUD PROF.DR.H.M.CHATIB SPO/.................../ 1/1


QUZWAIN KABUPATEN RSUD-SRL
SAROLANGUN
Ditetapkan Direktur
Tanggal Terbit
Januari 2016
SPO
Dr.Irwan Miswar, MKM
Pembina Tk.I
NIP . 19700416 200003 1 003
PENGERTIAN Identifikasi pasien adalah suatu proses pemberian tanda
atau pembeda yang mencakup nomor rekam medis dan
identitas pasien dengan tujuan agar dapat membedakan
antara pasien satu dengan pasien yang lainya guna
ketepatan pemberian pelayanan, pengobatan dan
tindakan atau prosedur kepada pasien.
TUJUAN Untuk membedakan antara pasien satu dengan pasien
yang lainya, sehingga mempermudah dalam proses
pemberian pelayanan kesehatan kepada pasien yang
datang berobat dan mencegah kesalahan dan kekeliruan
dalam proses pemberian pelayanan, pengobatan
tindakan atau prosedur.
KEBIJAKAN Rumah sakit menghormati hak pasien untuk
memperoleh informasi tentang hal-hal yang
berhubungan dengan kondisi kesehatannya.
PROSEDUR 1. Ucapkan salam dan memperkenalkan diri.
2. Setiap pasien baru harus diidentfikasi secara
lengkap, benar, jelas, dan terperinci.
3. Identifikasi pasien meliputi:
a. Penulisan nomor rekam medis.
b. Penulisan identitas pasien disesuaikan dengan
e- KTP/ SIM/ Kartu Keluarga/ PASPOR yang
berlaku.
c. Penulisan identitas pasien meliputi:
- Nama lengkap
- Tempat / tanggal lahir
- Jenis kelamin
- Alamat lengkap
- Agama
- Nilai kepercayaan
- Status perkawinan
- Pekerjaan
- Nama suami/istri
- Nama ibu/ ayah
- Penanggung jawab
- Tanggal registrasi.
d. Jika ada perubahan data identitas pasien pada
kunjungan berikutnya maka identitas pertama
harus dirubah dengan identitas yang baru (up to
date).
e. Identifikasi pada gelang pasien, meliputi:
- Pencantuman nomor rekam medis
- Pencantuman nama lengkap
- Pencantuman tanggal lahir
- Warna gelang disesuaikan dengan kondisi
pasien.
Warna biru untuk pasien laki- laki, warna
pink untuk pasien perempuan, warna merah
untuk pasien alergi, warna kuning untuk
pasien resiko jatuh, dan warna ungu untuk
pasien yang tidak boleh diresusitasi.
f. Setiap dilakukan pemasangan gelang petugas
harus menjelaskan manfaat gelang pasien dan
bahaya jika menolak, melepas, dan menutupi
gelang.
g. Sebelum pemberian pelayanan kepada pasien
petugas harus mengidentifikasi pasien terlebih
dahulu, meliputi: sebelum pemberian obat,
darah atau produk darah, mengambil darah dan
specimen lain untuk pemeriksaan klinis serta
pemberian tindakan, petugas harus
menganamnesa identitas pasien dan mengecek
gelang pasien secara teliti dan terperinci.
4. Pasien baru harus dibuatkan kartu identitas
berobat dengan mencantumkan nama pasien,
nomor rekam medic, tanggal lahir dan alamat
rumah.
5. Setiap pasien akan di daftarkan pada buku
registrasi pasien dan atau dimasukkan dalam
database pasien (KIUP komputerisasi) secara up
to date.
UNIT TERKAIT Rekam medik, Bagian Perawatan, Staff, Gizi, UGD,
Poliklinik, Ok.

Anda mungkin juga menyukai