Anda di halaman 1dari 44

Forum M5KB1

Pada 5 Agustus 2018, tepatnya pukul 18:46 di NTB terjadi gempa dengan Magnitudo 7 SR,
kedalaman 15 km. Berdasarkan informasi yang sudah diperoleh melalui berbagai media, menurut
Bapak/Ibu apakah proses mitigasi sudah berjalan dengan benar? Mengapa?

Jawaban

Menurut Deputi Bidang Pencegahan dan Kesigapan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),
Bernadus Wisnu Widjadja, posisi Indonesia masih di bawah standar dalam soal mitigasi bencana. Itu
berbeda jauh dengan negara lainnya.

"Pendapat saya jika standarnya 60, maka masyarakat Indonesia kurang dari itu. Jika Jepang 80 atau
90," kata Bernadus di Ancol, Jakarta, Kamis (28/2/2019).

Pernyataan itu muncul saat ditanya moderator terkait kuantifikasi kesiapan masyarakat dalam
menghadapi bencana alam.

Bernadus menyandarkan pendapatnya pada penelitian yang pernah dilakukan di Mentawai pada 2014
setelah empat tahun tsunami menimpa daerah itu. Penelitiannya terkait kesiapsiagaan masyarakat
Mentawai dalam menghadapi bencana.

"Tidak mempunyai kesiap-siagaan pada saat saya teliti," ujarnya.

Diskusi yang bertempat di Hall Putri Duyung Ancol, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta itu membahas
terkait mitigasi bencana untuk menekan risiko bencana di Indonesia.

Selain itu, diskusi ini juga untuk membangun kesadaran tentang potensi dan risiko bencana, serta
menemukan pendekatan dan solusi konstruktif untuk menghadapi kepanikan yang diakibatkan
kurangnya pengetahuan tentang kebencanaan.

Jakarta - Keindahan bukit dan gunung yang menjulang tinggi menghias langit. Pantai yang berbibir
pasir putih dan berselimutkan dua gelombang Samudera Pasifik-Hindia serta angin yang berembus
lirih dari dua benua Asia dan Australia. Segala keindahan itu tercipta karena kita berada pada jalur
cincin api dunia atau yang lebih dikenal dengan ring of fire, sebuah jalur tempat dan berkembangnya
gunung api yang juga berhimpitan dengan jalur gempa bumi teraktif di dunia. Di balik kekayaan dan
keindahan itu, terdapat pula potensi bencana letusan gunung api, gempa bumi, tsunami, dan longsor
yang datang kapan saja.

Kita memang ditakdirkan tinggal di negeri yang indah dan kaya raya sekaligus potensi bencananya
yang siap datang setiap saat. Tapi sayangnya, dari awal kita telah mengetahui potensi bencana alam
datang setiap saat, mitigasi bencana masih tambal sulam. Dalam mengarungi tahun 2019 yang
diprediksi bencana akan selalu menyapa kita, maka penguatan mitigasi bencana harus dilakukan agar
tak kembali mengulangi kesalahan yang sama. Penguatan mitigasi bencana tak hanya dalam aspek
strategis yang melulu didominasi pemerintah, tapi kita sebagai warga negara yang berkeadaban juga
bisa melakukan mitigasi bencana secara taktis dalam keseharian hidup kita.

Perjalanan sejarah telah membuktikan pada kita bahwa bencana geologi yang menimpa Indonesia tak
hanya bersifat nasional, tapi juga bersifat global. Meletusnya Gunung Tambora di Pulau Sumbawa
abad ke-19 (tahun 1815) telah menghancurkan alam sekitar dan berdampak terhadap beberapa
negara di Eropa yang berakibat kelaparan. Di pengujung abad yang sama, tepatnya tahun 1883,
Indonesia dan bahkan dunia dikejutkan dengan meletusnya Gunung Krakatau yang debunya
melanglang buana ke seantero dunia yang diiringi dengan bencana tsunami hingga merenggut 36.000
korban jiwa.

Secara ekologis dan historis, tak ada alasan untuk tak memperkuat mitigasi bencana. Tapi, kebijakan
strategis untuk memperkuat mitigasi bencana memang belum berjalan maksimal. Pengurangan risiko
bencana sejak dini, mulai dari proses edukasi bencana yang intens pada masyarakat, membangun
rumah yang tahan bencana, pendeteksi dini terjadinya tsunami dan gempa belum sepenuhnya
optimal.

Yang paling miris, Indonesia belum memiliki sistem peringatan dini tsunami yang disebabkan longsor
bawah laut dan erupsi gunung api. Yang ada saat ini sistem peringatan dini yang dibangkitkan gempa.
Di samping itu, sejak 2012, Indonesia sudah tidak punya buoy --alat pendeteksi ketinggian muka air
sehingga tsunami akibat gempa vulkanik tak bisa dideteksi seperti yang terjadi di Banten. Itulah yang
mengakibatkan korban bencana bukan tambah menyusut, tapi justru bertambah. Kita telah
melakukan kesalahan secara berulang-ulang.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bencana sepanjang 2018 menyebabkan
3.349 orang meninggal, 1.432 orang hilang, 21.064 orang luka-luka, dan 10,2 juta orang mengungsi.
Sepanjang 2017 peristiwa bencana 'hanya' menyebabkan 309 meninggal, 69 orang hilang, 1.200 luka-
luka, dan 3,6 juta warga mengungsi. Korban meninggal dunia naik karena gempa di Lombok, tsunami
dan likuifaksi di Sulawesi Tengah, serta tsunami Selat Sunda menyebabkan kenaikan dampak korban
bencana.

Dari beberapa tragedi itu yang paling menyedihkan adalah bagaimana telatnya pemerintah memberi
peringatan tsunami karena tak ada alat hingga kesalahan mencabut peringatan tsunami yang terlalu
cepat. Kematian memang takdir Tuhan yang tak bisa ditawar, tapi upaya saintifik adalah kewajiban
setiap manusia untuk menekan korban bencana akibat kelalaian manusia.

Anggaran Kebencanaan
Menurut Kartono Tjandra (Empat Bencana Geologi yang Paling Mematikan, 2017), Indonesia harus
memperkuat mitigasi bencana secara kontinyu dengan ragam cara; mulai dari membuat peta zona
rawah gempa bumi yang di-update setiap lima tahun, membuat standarisasi bangunan tahan gempa
yang direkomendasikan oleh para ahli, menggalakkan sosialisasi tentang kegempaan dan bahaya
gempa bumi, mengadakan pelatihan penanggulangan bencana, serta mempertegas bahwa wilayah
rawan bencana tidak diperkenankan untuk daerah hunian.

Pemerintah memang harus lebih tanggap dan tegas dalam melakukan edukasi kebencanaan terhadap
masyarakat demi mengantisipasi timbulnya korban yang lebih besar. Ketika mengedukasi masyarakat,
salah satu problemnya adalah ketika mereka berada di wilayah yang rawan bencana sementara untuk
pindah tak ada pilihan, maka peringatan dan edukasi hanya didengarkan tapi tak dilakukan sehingga
mereka terpaksa tetap tinggal di daerah rawan bencana. Dalam konteks inilah pemerintah bisa lebih
tegas tapi juga solutif.

Masalah paling fundamental juga tentang keberpihakan politik anggaran kebencanaan yang masih
minim sehingga peralatan yang lengkap dan canggih masih jauh dari lengkap, bahkan beberapa
peralatan peringatan tsunami di beberapa daerah sudah tak berfungsi. Minimnya anggaran menjadi
penyebab tak dilakukannya peremajaan.

Memang harus diakui anggaran kita masih minim. Tahun 2017, BNPB mengelola anggaran sebesar Rp
839 miliar dari pangajuan awal sebesar Rp 2,19 triliun. Tahun 2018, alokasi APBN untuk BNPB sebesar
Rp 749 miliar, dari Rp 2,5 triliun yang diajukan. Tahun 2019, jumlah anggaran BNPB justru mengalami
penurunan menjadi Rp 746 miliar rupiah. Ini menunjukkan bahwa para perumus kebijakan kita belum
mempunyai kesadaran paradigmatik ihwal kebencanaan. Mereka tak mempunyai rumusan jangka
panjang untuk pencegahan dan mitigasi bencana.

Dengan tragedi bencana yang telah merenggut ribuan jiwa pada 2018 lalu, semoga ke depan ada
mekanisme politik anggaran yang lebih berpihak pada pencegahan dan mitigasi bencana.

Mengubah Pola Hidup

Pada dasarnya tidak semua bencana alam berangkat dari faktor alam an sich, tapi gaya hidup yang
konsumtif dan hedonis menggiring manusia menjadi agresif, rakus, tamak mempercepat terjadinya
bencana. Pembabatan hutan, baik untuk jalur pertanian, perkebunan, area permukiman maupun
industri dengan cara pembalakan liar maupun pembakaran hutan yang menimbulkan bencana kabut
asap. Pengelolaan lahan yang semena-mena, kegiatan industri, kegiatan penambangan yang serakah
dan amburadul dapat mempercepat terjadinya bencana alam, khususnya longsor, banjir, perubahan
iklim, serta kerusakan lingkungan lainnya.
Untuk itu, di samping kita berharap ada kebijakan strategis dari pemerintah, kita juga butuh langkah
taktis dalam keseharian hidup kita untuk mengubah pola hidup yang konsumtif dan hedonis. Kita
harus memulai dari diri dan keluarga kita untuk hidup lebih sederhana dalam keseharian. Kita harus
mulai mengurangi penggunaan plastik yang berlebihan karena kita termasuk negara penyumbang
sampah plastik terbesar nomor dua di dunia setelah Cina. Kita jangan pernah mengubah lahan
produktif pertanian untuk dijadikan perumahan atau industri lain, serta ragam sikap keseharian yang
menyalahi kodrat alam kita, sebagaimana ungkapan pepatah kuno, "Manusia dapat menaklukkan
alam dengan menaati hukum-hukumnya."

ACTNews, MATARAM - Berada dalam jalur Sesar Naik Flores, Nusa Tenggara Barat, termasuk Lombok,
rentan terhadap bencana gempa bumi yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Berupaya mengedukasi
publik Indonesia terkait potensi dan mitigasi gempa di NTB, Disaster Management Institute of
Indonesia (DMII) - ACT menggelar seminar penanggulangan kebencanaan NTB setingkat nasional.
Seminar yang bertajuk “Memotret Potensi Gempa Lanjutan dan Upaya Mitigasi Bencana di Lombok”
ini diselenggarakan di Kota Mataram, Jumat (28/9).

Seminar tersebut dibuka oleh Presiden ACT Ahyudin serta Gubernur NTB Zulkieflimansyah. Sejumlah
pakar bencana dan kegempaan turut menjadi pembicara. Mereka di antaranya Dr. Teti Zubaidah
selaku Pakar Geofisika Universitas Mataram, Dr. Eko Pradjoko selaku Pakar Tsunami Universitas
Mataram, Dr. Daryono, S.Si, M.Si selaku Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini
Tsunami BMKG, Medi Herlianto selaku Direktur Perbaikan Darurat BNPB, dan Senior Vice President
ACT Syuhelmaidi Syukur.

Dalam pidato pembukanya, Presiden ACT Ahyudin menyampaikan, bencana pada dasarnya selalu
hadir dengan risiko berkelanjutan. “Misalnya saja kelumpuhan infrastruktur wilayah dan kemiskinan.
Ini yang membuat seluruh elemen masyarakat harus serius dalam menangani bencana,” kata Ahyudin,
Jumat (28/9).

Mengenai bencana gempa yang melanda Lombok dan wilayah NTB lainnya, sejumlah pakar bencana
dan kegempaan di seminar nasional tersebut menekankan pentingnya pemahaman dan penanganan
kebencanaan yang holistik. Pemahaman tersebut seperti potensi gempa lanjutan yang dapat melanda
NTB kapanpun, mengingat posisi NTB yang dilalui Sesar Naik Flores.

Sejarah kegempaan Indonesia mencatat, setidaknya gempa kuat dan tsunami telah mengguncang NTB
lebih dari 15 kali sejak 1815. Sementara sejak Juli-Agustus lalu, Lombok diguncang gempa dengan
magnitudo kuat, yakni 6,4; 7,0; 5,8; 6,2; dan 6,9. Hal ini disampaikan oleh Dr. Daryono, S.Si, M.Si selaku
Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG.
Daryono mengatakan, kondisi tektonik sangat kompleks, diapit oleh sumber gempa subduksi dan
beberapa sesar aktif. Kondisi ini menjadikan NTB sebagai kawasan sangat rawan gempa dan tsunami.
Pernyataan tersebut juga diperkuat dari hasil penelitian pakar kegempaan dan tsunami dari
Universitas Mataram, Dr. Eko Pradjoko.

Dari hasil penelitiannya, Eko memaparkan potensi gempa disertai tsunami di wilayah Lombok dan
sekitarnya. Data tersebut merunut pada histori gempa dan tsunami yang terjadi pada puluhan tahun
silam. “Misalnya pada 1977, gempa bermagnitudo 8,3 mengguncang NTB. Gempa ini dibarengi
tsunami setinggi 3-8 meter yang menyapu wilayah Kuta (Bali), Lunyuk (Sumbawa), dan Awang
(Lombok),” terang Eko.

Potensi gempa dan tsunami ini juga dilihat dari tempat terjadinya gempa. Data yang dipaparkan Eko,
bersumber dari USGS, ada 136 kejadian gempa sejak 1960-2017. Rata-rata gempa terjadi dua kali
dalam setahun. Sebanyak 107 (79%) gempa di antaranya terjadi berpusat di bawah laut, sehingga
menyebabkan tsunami.

Dalam penelitian tersebut, Eko juga mendapati data bahwa tanah Kuta-Lombok relatif datar. Oleh
karena itu, wilayah tersebut menjadi rentan terhadap tsunami. Namun, data kerentanan itu bukan
untuk memancing kepanikan. Pihaknya menekankan, hasil penelitian tersebut sebagai upaya mitigasi
bencana.

“Sebagai peneliti, kami memberikan dugaan atau hipotesis terkait potensi kebencanaan. Masih
banyak unsur ketidakpastian. Makanya kami tidak memberikan kesimpulan. Kami tidak bermaksud
untuk membuat kepanikan terhadap warga, tapi lebih kepada upaya mitigasi bencana. Agar efek
bencana bisa diminimalisir,” jelas Eko.

Melihat potensi-potensi kebencanaan yang ada, dibutuhkan upaya nyata dalam hal mitigasi gempa
dan tsunami. Medi Herlianto dari BNPB menggarisbawahi pentingnya memahami risiko bencana agar
mampu memulai mitigasi.

“Gempa NTB ini pelajaran, bukan belajar. Kita harus sudah mendeteksi potensi gempa. Kita terlalu
fokus pada respon, kurang memahami risiko. Risiko yang ada dipelajari agar bisa mitigasi. Mitigasi
yang utama itu dalam pembangunan. Efek bencana ini lebih kepada kegagalan mitigasi. Oleh
karenanya, kita semua perlu berubah dari sekarang,” terang Medi, yang mengapresiasi
penyelenggaraan seminar nasional Jumat (28/9) lalu.

Mitigasi bencana juga dapat dipelajari dari penanganan kebencanaan di suatu wilayah. Senior Vice
President ACT Syuhelmaidi Syukur memberi contoh penanganan kebencanaan di Lombok, yang
selanjutnya bisa dijadikan rekomendasi mitigasi bencana di Lombok.

“ACT mengaplikasikan total disaster management dalam penanganan bencana di mana pun, termasuk
Lombok. Kami intervensi pada tahap tanggap darurat, pemulihan, rekonstruksi. Semua ada kaitannya
dengan mitigasi. Karena ketika pemulihan dalam hal penyediaan bangunan, ACT mendesain dan
membangun hunian tahan gempa untuk pengungsi. Ini bagian dari mitigasi di bidang infrastruktur
bangunan. Dan ini akan menjadi pembelajaran bagi warga terdampak serta masyarakat Indonesia
pada umumnya,” jelas Syuhelmaidi.

Selain mitigasi di bidang infrastruktur bangunan, ACT bersama DMII turut memberikan edukasi
mitigasi bencana terhadap korban gempa Lombok, khususnya di tahap pemulihan ini.

Seminar potensi dan mitigasi bencana tersebut, imbuh Syuhelmaidi, juga menjadi upaya dalam
memasyarakatkan mitigasi bencana di NTB. Ia berharap, hasil seminar mampu menjadi rujukan bagi
pemangku kepentingan di level strategis dalam hal mitigasi bencana. Sehingga, seluruh masyarakat
bekerja sama untuk mitigasi agar setiap gempa terjadi, kerugian jiwa dan materi bisa diminimalisir. []

Forum M5KB2

Pada tanggal 28 Juni 2018 yang lalu, pengamat di Indonesia bisa menikmati peristiwa gerhana
bulan.
Gambar di atas menunjukan proses gerhana bulan dari fase gerhana sebagian hingga fase
totalitas.

Pada fase totalitas justru bulan tampak utuh (bulat penuh) dan berwarna kemerah-merahan.
Bagaimana hal itu terjadi, bukankah pada fase totalitas bulan benar-benar terhalangi oleh bumi
sehingga cahaya matahari tidak ada yang memapar permukaan bulan?

Jawaban

Ini Alasan Kenapa Gerhana Bulan Total Disebut "Blood Moon" RESA EKA AYU SARTIKA Kompas.com -
24/07/2018, 21:05 WIB GERHANA BULAN TOTAL TERLAMA ABAD INI 28 JULI
2018(KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo) KOMPAS.com - 28 Juli 2018 mendatang warna bulan tak
lagi kuning pucat seperti biasanya. Saat itu, bulan akan berwarna oranye hingga rona merah darah. 5
Perubahan warna bulan ini disebabkan gerhana bulan total yang akan terlihat di langit Indonesia.
Warna serupa darah inilah yang membuat gerhana bulan total selalu disebut sebagai Blood Moon
atau bulan darah. Namun, sebenarnya, bagaimana bulan berubah saat gerhana? Warna merah darah
saat gerhana bulan total terjadi karena atmosfer Bumi membiaskan cahaya Matahari. "Cahaya
matahari yang mengenai bulan memang tertutup oleh Bumi, tetapi atmosfer Bumi masih
membiaskan cahaya merah dari matahari itu sehingga bulan tidak gelap total," tulis Thomas di
blognya pada Senin (6/10/2014). Kebalikan Gerhana Matahari Hal ini berkebalikan dengan gerhana
Matahari total. Selama gerhana matahari, bulan berada di antara Bumi dan Matahari. Dari Bumi
terlihat bayangan bulan menutupi Matahari. Bayangan ini tidak berwarna karena bulan tidak
memiliki atmosfer untuk menyebarkan atau membiaskan sinar matahari. Berkebalikan dengan
gerhana bulan total. Gerhana bulan terjadi ketika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan.
Pembiasan Atmosfer Atmosfer Bumi yang kaya nitrogen membiaskan sinar matahari. Pembiasan ini
membuat kita melihat langit berwarna biru. Baca juga: Gerhana Bulan Total 2018, Ini Bedanya
dengan Super Blue Blood Moon Sekitar matahari terbenam dan matahari terbit, cahaya yang sampai
ke mata kita telah semakin tersebar. Ini membuat matahari dan cahayanya tampak lebih oranye atau
bahkan merah. Udara saat gerhana bulan total mirip dangan proses terbit dan terbenamnya
matahari. Seperti lensa yang besar, atmosfer Bumi membiaskan cahaya menuju bulan purnama.
"Jika Anda berdiri di permukaan bulan selama gerhana bulan, Anda akan melihat matahari terbenam
dan naik di belakang Bumi," kata David Diner, seorang ilmuwan planet di Jet Propulsion Laboratory
NASA, dikutip dari Business Insider, Minggu (22/07/2018). "Anda akan mengamati sinar matahari
bias dan tersebar saat mereka melewati atmosfer di sekitar planet kita," sambungnya. Inilah
sebabnya mengapa gerhana bulan berwarna oranye-merah. Semua cahaya berwarna itu difokuskan
pada bulan dalam bayangan berbentuk kerucut yang disebut umbra. Bulan juga tertutup debu ultra-
halus, seperti kaca batu yang disebut regolith, yang memiliki properti khusus yang disebut
"backscatter". Debu-debu tersebut memantulkan cahaya itu kembali. Kualitas Atmosfer Untuk
diketahui, warna merah dari satu gerhana bulan satu dengan yang lain tidak pernah sama. Itu karena
aktivitas alam dan manusia mempengaruhi atmosfer Bumi. "Polusi dan debu di atmosfer bawah
cenderung menundukkan warna matahari terbit atau terbenam, sedangkan partikel asap halus atau
aerosol kecil yang terletak di ketinggian tinggi selama letusan gunung berapi besar dapat
memperdalam warna ke warna merah yang intens," kata Diner. Dirangkum dari Live Science, Selasa
(30/01/2018), kondisi atmosfer juga dapat mempengaruhi kecerahan warna. Misalnya, partikel
ekstra di atmosfer, seperti abu dari api besar atau letusan gunung berapi baru-baru ini, dapat
menyebabkan bulan muncul warna merah yang lebih gelap, menurut NASA.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Alasan Kenapa Gerhana Bulan Total Disebut
"Blood Moon"", https://sains.kompas.com/read/2018/07/24/210500523/ini-alasan-kenapa-
gerhana-bulan-total-disebut-blood-moon-?page=all.

Gerhana bulan Juli 2018

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian

Gerhana bulan Total

28 juli 2018

Ekliptika utara

Lunar eclipse chart close-2018Jul27.png

Bulan akan melewati pusat bayangan Bumi.

Siklus Saros 129 (38 71)

Gamma +0.1168

Durasi (jam:menit:detik)

Totalitas 1:42:57

Parsial 3:54:32

Penumbra 6:13:48

Kontak (WIB)

P1 00:14:49
U1 01:24:27

U2 02:30:15

Puncak 03:21:44

U3 04:13:12

U4 05:19:00

P4 06:28:37

Sebuah gerhana bulan total terjadi pada 28 Juli 2018 (27 Juli 2018 sesuai Waktu Greenwich). Bulan
akan melewati pusat dari bayangan Bumi. Gerhana ini akan menjadi gerhana bulan sentral yang
pertama sejak 15 Juni 2011.

Karena gerhana akan terjadi saat bulan berada di dekat apogee-nya, maka gerhana ini juga akan
menjadi gerhana bulan total yang terpanjang di abad ke-21. Totalitas akan berlangsung selama
sekitar 103 menit.[1]

Gerhana bulan ini dapat disaksikan di seluruh Indonesia. Gerhana dimulai selepas tengah malam
hingga sesaat setelah waktu Matahari terbit. Indonesia barat menyaksikan gerhana ini utuh. Di
Indonesia timur akan tampak saat Bulan mulai terbenam, dan di Indonesia tengah terbenam seusai
fase totalnya gerhana.[2]

Gerhana ini menjadi gerhana bulan total kedua pada tahun 2018, setelah gerhana pertama pada
bulan Januari. Gerhana terjadi bersamaan dengan oposisi perihelik Mars, sebuah peristiwa yang
terjadi setiap 25.000 tahun sekali.[3]

Daftar isi

1 Visibilitas

2 Latar belakang

3 Gerhana yang berkaitan

4 Lihat juga

5 Catatan

6 Pranala luar

Visibilitas

Gerhana benar-benar terlihat dari Afrika Timur dan Asia Tengah; terlihat saat bulan baru terbit dari
Amerika Selatan, Afrika Barat, dan Eropa; dan terlihat saat bulan terbenam dari Asia Timur, dan
Australia.
Lunar eclipse from moon-2018Jul27.png

Pemandangan Bumi dari Bulan saat puncak gerhana

Visibility Lunar Eclipse 2018-07-27.png

Peta visibilitas

Latar belakang

Gerhana Bulan total terjadi ketika Bulan memasuki umbra (bayangan gelap) Bumi. Gerhana bermula
ketika Bulan perlahan memasuki umbra, sehingga permukaannya akan sedikit tergigit dan perlahan-
lahan gigitannya mulai membesar. Selanjutnya, ketika Bulan benar-benar berada di tengah umbra
Bumi, ia akan merona dengan warna merah kecokelatan. Rona merah kecokelatan pada Bulan
tersebut disebabkan oleh hamburan Rayleigh (efek atmosfer yang serupa dengan efek yang
menyebabkan langit memerah saat Matahari terbenam) pada atmosfer Bumi yang sampai ke
bayangan umbranya.

Berikut simulasi menunjukkan perkiraan munculnya Bulan melewati bayangan Bumi. Bulan
kecerahan yang berlebihan dalam bayangan umbral. Bagian utara dari Bulan berada paling dekat
dengan pusat bayangan, sehingga yang paling gelap, dan yang paling merah dalam penampilan.

Animation July 27 2018 lunar eclipse appearance.gif

Forum M5KB3

Jika ada yang mengatakan "Efek rumah kaca itu sebuah keharusan dan bahkan penting bagi
bumi". Bagaimana pendapat Bapak/Ibu terhadap pernyataan tersebut? Setuju/Tidak setuju?
Mengapa?

Jawaban

Komposisi apa sih yang dapat membuat bumi terkena efek rumah kaca sehingga keadaan komposisi
atmosfernya berubah, Sudah banyak yang tahu bukan, ya memang itu karena kadar gas karbon
dioksida (CO2) dan membuat gas lainnya yang jumlah menjadi semakin bertambah. contoohnya saja
semakin banyak kendaraan bermotor dan pabrik yang megeluarkan asap atau gas beracun yang
membuat efek rumah kaca semakin besar. Bisa juga dengan akibat pembakaran hutan. Ini yang
menjadi penyebab utama dalam efek rumah kaca dari ulah manusia.

Efek rumah kaca ada dampak positifnya juga. Di pikiran orang tahu tentang efek rumah kaca pasti
selalu dampak buruk. Dampak positif dari efek rumah kaca adalah perbedaan suhu di siang hari dan
malam hari di bumi tidak jauh berbeda sehingga
manusia bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Walaupun berbeda tapi tidak terlalu
ekstrim.

Efek rumah kaca juga memiliki hal positif mungkin kalian tidak tahu dan sangat dibutuhkan oleh
segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin.
Dengan suhu rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F) dari
suhunya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi
seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan
mengakibatkan pemanasan global secara cepat.

Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas
lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan
bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-
tumbuhan dan laut untuk menyerapnya.

dari data yang ditemukan oleh fisikawan24 Energi yang masuk ke Bumi 25% dipantulkan oleh awan
atau partikel lain di atmosfer, 25% diserap awan dan 45% diserap permukaan bumi dan 5%
dipantulkan kembali oleh permukaan bumi

Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan permukaan
bumi. ada sebagian besar inframerah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan
gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca
diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak
terlalu jauh berbeda.

Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang dioksida, nitrogen
monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta dengan senyawa organik lainnya seperti gas
metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam
meningkatkan efek rumah kaca, yang bisa berkibat buruk bagi manusia, hewan dan tumbuhan di
bumi.
Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca. Gas-gas
tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi dapat juga timbul akibat aktivitas
manusia.

Gas rumah kaca yang paling banyak adalah uap air yang mencapai atmosfer akibat penguapan air
dari laut, danau dan sungai. Karbondioksida adalah gas terbanyak kedua, kita tahu bahwa
karbondioksida tidak pantas untuk kita hirup lagi. tapi gas tersebut semakin banyak gara2 dia timbul
dari berbagai proses alami seperti: letusan vulkanik; pernapasan hewan dan manusia (yang
menghirup oksigen dan menghembuskan karbondioksida); dan pembakaran material organik
contohnya pada tumbuhan.

Karbondioksida dapat berkurang karena terserap oleh lautan dan diserap tanaman untuk digunakan
dalam proses fotosintesis. Fotosintesis memecah karbondioksida dan melepaskan oksigen ke
atmosfer serta mengambil atom karbonnya.
Berikut akan dipaparkan mengenai gas-gas yang berperan dalam efek rumah kaca dengan
persentase kontribusi mereka terhadap efek rumah kaca;

pertama Uap Air mempunyai kadar (36-70%)

Uap air merupakan gas rumah kaca yang timbul secara alami dan bertanggungjawab terhadap
sebagian besar dari efek rumah kaca. adanya Konsentrasi uap air berfluktuasi secara regional, dan
aktivitas manusia tidak secara langsung memengaruhi konsentrasi uap air kecuali pada skala lokal.
Dalam model iklim, meningkatnya temperatur atmosfer yang disebabkan efek rumah kaca akibat
gas-gas antropogenik akan menyebabkan meningkatnya kandungan uap air di troposfer, dengan
kelembapan relatif yang lumayan konstan.
kedua, Karbondioksida mempunyai kadar (9-26%)

kita tahu Manusia telah meningkatkan jumlah karbondioksida yang dilepas ke atmosfer ketika
mereka membakar bahan bakar fosil, limbah padat, dan kayu untuk menghangatkan bangunan,
menggerakkan kendaraan dan menghasilkan listrik. Pada saat yang sama, jumlah pepohonan yang
mampu menyerap karbondioksida semakin berkurang akibat perambahan hutan untuk diambil
kayunya maupun untuk perluasan lahan pertanian.
ketiga, Metana mempunyai kadar (4-9%)

Metana adalah komponen utama gas alam juga termasuk gas rumah kaca. metana merupakan
insulator yang efektif, mampu menangkap panas 20 kali lebih banyak bila dibandingkan
karbondioksida.

keempat, Nitrogen Oksida

Nitrogen oksida merupakan gas insulator panas yang sangat kuat. Ia dihasilkan terutama dari
pembakaran bahan bakar fosil dan oleh lahan pertanian. Nitrogen oksida dapat menangkap panas
300 kali lebih besar dari karbondioksida. Konsentrasi gas ini telah meningkat 16 persen bila
dibandingkan masa sebelum adanya pabrik di bumi

kelima, ditambah Gas lainnya

Gas rumah kaca lainnya dihasilkan dari berbagai proses manufaktur. Campuran berflourinasi
dihasilkan dari peleburan alumunium. Hidrofluorokarbon (HCFC-22) terbentuk selama manufaktur
berbagai produk, termasuk busa untuk insulasi, perabotan (furniture), dan tempat duduk di
kendaraan. Lemari pendingin di beberapa negara berkembang masih menggunakan
klorofluorokarbon (CFC) sebagai media pendingin yang selain mampu menahan panas atmosfer juga
mengurangi lapisan ozon yaitu lapisan yang melindungi Bumi dari radiasi ultraviolet
mengenal Dampaknya

Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata bumi 1-5 °C. Bila
kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan
pemanasan global antara 1,5-4,5 °C sekitar tahun 2030. baca juga fungsi celah pada jembatan dan rel
Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang
panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu
permukaan bumi menjadi meningkat.

apa saja yang dapat mencegah efek rumah kaca

Penanaman satu miliar pohon per tahun bisa menurunkan emisi gas rumah kaca, sehingga target 27
persen pada 2020 diharapkan bisa tercapai. karena kita tahu efek rumah kaca bisa berakibat sangat
fatal bagi tubuh kita, Penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) sekitar 27 persen pada 2020
mendatang, antara lain melakukan upaya pengendalian kerusakan hutan, penggunaan energi dan
transportasi, serta pengolahan limbah. Penurunan gas rumah kaca di Indonesia bisa diturunkan
hingga 41 persen, bila mendapatkan dukungan dari luar negeri. Kalau ada dukungan dari luar negeri,
maka penurunan emisi bisa bertambah 15 persen, sehingga bisa 41 persen penurunannya.
Forum M5KB4

Bagi yang baru mengampu K13, mungkin topik teknologi ramah lingkungan merupakan sesuatu
yang relatif baru. Coba bapak/Ibu sampaikan gagasan di forum ini, bagaimana strategi
pembelajaran yang sebaiknya ditempuh untuk menyajiakan topik ini di dalam kelas!

RPP Kelas 9 Semester 2 Bab Teknologi Ramah Lingkungan


Kurtilas Terbaru 2017

RPP Kelas 9 Semester 2 Bab Teknologi Ramah Lingkungan Kurtilas Terbaru 2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP-04

Sekolah : SMP PANCASILA


Mata pelajaran : IPA
Kelas/Semester : IX / 2
Materi Pokok : Teknologi Ramah Lingkungan
Alokasi Waktu : 4 Pertemuan ( 12 JP )

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
1.KD pada KI-1
1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi,
kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya
dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.KD pada KI-2
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun;hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan)
dan bekerja sama dalam aktivitas sehari-hari.
2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi dalam melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
3.KD pada KI-3
Membedakan proses dan produk teknologi yang merusak lingkungan dan ramah lingkungan.
4.KD pada KI-4
Menyajikan data dan informasi tentang proses dan produk teknologi yang tidak merusak
lingkungan.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator KD pada KI-1
Menunjukkan rasa syukur terhadap kebesaran Tuhan YME atas adanya keteraturan partikel-
partikel penyusun benda hidup dan benda mati
2. Indikator KD pada KI-2
Menunjukkan rasa ingin tahu, teliti, cermat, hati-hati dan bertanggung jawab dalam
melaksanakan uji pembakaran berbagai bahan
Bekerja sama dalam melakukan praktikum dan diskusi tentang uji pembakaran
berbagai bahan
3. Indikator KD pada KI-3
- Mengidentifikasi perbedaan teknologi yang ramah lingkungan dan teknologi yang tidak
ramah lingkungan.
- Menjelaskan prinsip-prinsip teknologi ramah lingkungan
- Mengidentifikasi penerapan teknologi ramah lingkungan di sekitar tempat tinggal peserta
didik.
- Mendeskripsikan dampak positif dan negatif penerapan teknologi di sekitar tempat tinggal
peserta didik terhadap lingkungan.
- Merumuskan ide atau saran untuk mengatasi dampak negative penerapan teknologi di sekitar
tempat tinggal peserta didik.
- Menjelaskan contoh-contoh teknologi ramah lingkungan dalam bidang: bidang energi,
bidang transportasi, bidang lingkungan, dan bidang industry
- Mengidentifikasi perilaku hemat energi yang mudah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
- Menjelaskan prinsip-prinsip teknologi tidak ramah lingkungan.
- Memprediksi kerusakan yang timbul di lingkungan sekitar akibat teknologi tidak ramah
lingkungan
4. Indikator KD pada KI – 4
- Membuat alat pemurnian air sederhana.
- Membuat kliping tentang sumber energy alternatif
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Reguler
- Pengertian dan prinsip teknologi ramah lingkungan
- Aplikasi teknologi ramah lingkungan
- Perilaku hemat energy
- Teknologi tidak ramah lingkungan
(materi selengkapnya ada di lampiran)
2. Materi Pengayaan
- Pembangkit listrik tenaga nuklir
(materi selengkapnya ada di lampiran)
3. Materi Remidi
- Aplikasi teknologi ramah lingkungan
(materi selengkapnya ada di lampiran)
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama: (2JP)
Langkah Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Waktu
Kegiatan  Menyiapkan peserta didik untuk belajar. 5 menit
Pendahuluan  Guru melakukan apersepsi, dengan cara menghubungkan materi yang
akan disampaikan tentang teknologi ramah lingkungan dan tidak ramah
lingkungan, dengan menanyakan:
- Apa yang menjadi sumber energy utama di alam?
- Coba sebutkan sumber energy lain yang kalian ketahui
 Guru mengajak siswa untuk menggunakan sumber energy secara bijak
sebagai bentuk rasa syukur.
 Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana
kegiatan.
 Guru menyampaikan manfaat materi pembelajaran
 Guru membagi peserta didik menjadi 8 kelompok.

Kegiatan Inti Mengamati 70


- Peserta didik mengamati foto mobil tenaga suryayang ditayangkan oleh menit
guru.
Menanya
- Peserta didik memberikan tanggapan dan pendapat terhadap foto mobil
tenaga surya
- Peserta didik menentukan permasalahan dalam bentuk pertanyaan yang
berhubungan dengan tayangan yang diamati.Contoh pertanyaannya
yaitu:
 Apa bahan bakar yang digunakan alat-alat transportasi tersebut?
Mengumpulkan informasi/mencoba
- Peserta didik menggali informasi dari buku IPA kelas IX tentang
Teknologi Ramah Lingkuan” secara berkelompok.
- Peserta didik mengumpulkan informasi untuk membangun ide mereka
sendiri dalam memecahkan masalah tentang Pengertian Teknlogi Ramah
Lingkungan.
- Peserta didik berdiskusi dalam kelompok mencari solusi terkait dengan
masalah yang telah diidentifikasi yang terdapat dalam LK.
- Guru membagikan Lembar Kerja “Mengidentifikasi Berbagai fakta
dilingkungan sekitar terkait teknologi yang tidak ramah lingkungan
serta alternative pemecahannya dengan teknologi yang ramah
lingkungan” (Ayo lakukan , halaman 321)
- Peserta didik melakukan penyelidikan melalui Lembar Kerja dengan
melakukan pengamatan di luar kelas.
- Guru membimbing penyelidikan yang dilakukan peserta didik.
- Peserta didik mencatat data hasil penyelidikan kelompok dalam Lembar
Kerja
Menalar/mengasosiasi
- Peserta didik mengolah data yang diperoleh dari kelompoknya.
- Peserta didik menjawab pertanyaan pada Lembar Kerja.
- Peserta didik dan guru mengevaluasi hasil penyelidikan melalui diskusi
kelas.
- Peserta didik dibimbing guru menganalisis hasil pemecahan masalah
tentang Pengertian dan Prinsp Teknologi ramah lingkungan . Peserta
diharapkan menggunakan buku sumber untuk membantu mengevaluasi
hasil diskusi. Peserta diharapkan menggunakan buku sumber untuk
membantu mengevaluasi hasil diskusi.
Mengkomunikasikan
- peserta didik mempresentasikan hasil penyelidikan dan diskusi di depan
kelas; dilanjutkan dengan penyamaan persepsi.
Kegiatan - Peserta didik dan guru meriview hasil kegiatan pembelajaran 15
Menutup - Guru memberikan penghargaan ( pujian atau bentuk penghargaan lain menit
yang relevan) kepada kelompok yang berkinerja baik
- Peserta didik menjawab kuis tentang perbedaan teknologi ramah
lingkungan dengan teknologi yang tidak ramah lingkungan.
- Guru melakukan evaluasi hasil belajar mengenai materi yang telah
dipelajari peserta didik (dapat menggunakan paper and pencil test atau
authentic assessmen.

2. Pertemuan ke 2 (3 JP)
Langkah Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Waktu
Kegiatan  Menyiapkan peserta didik untuk belajar. 10
Pendahuluan  Guru melakukan apersepsi, dengan cara menghubungkan menit
materi yang akan disampaikan tentang penerapan teknologi
ramah lingkungan dengan menanyakan:
- Sebutkan contoh penerapan teknologi ramah lingkungan
dalam kehidupan sehari-hari !
 Guru mengajak siswa untuk menggunakan sumber energy
secara bijak sebagai bentuk rasa syukur.
 Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
rencana kegiatan.
 Guru menyampaikan manfaat materi pembelajaran
 Guru membagi peserta didik menjadi 8 kelompok.
Kegiatan Inti Mengamati 100
- Peserta didik mengamati botol berisi air bersih dan botol menit
berisi air keruh yang di tunjukkan guru.
Menanya
- Peserta didik memberikan tanggapan dan pendapat terhadap
benda yang di tunjukkan guru.
- Peserta didik diberikan kesempatan untuk menetapkan
permasalahan dalam bentuk pertanyaan yang berhubungan
dengan hal tersebut. Contoh pertanyaan yang diharapkan
muncul adalah : Mengapa air keruh dapat berubah menjadi
air jernih?, Bagaimana cara membuat air keruh menjadi air
jernih?
Mengumpulkan informasi/mencoba
- Mengorganisasi peserta didik dalam belajar.
- Secara berkelompok peserta didik melakukan percobaan
“Membuat Alat Pemurnian air sederhana” (siswa dapat
menyimak pedoman kegiatan pada buku siswa halaman
329).
Menalar/mengasosiasi
- Setelah melakukan percobaan “membuat alat pemurnian air
sederhana” secara kelompok siswa berdiskusi untuk
membahas informasi yang diperoleh dari percobaan serta
menjawab beberapa pertanyaan.
Mengkomunikasikan
- Perwakilan dari masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil percobaan dan diskusi di depan
kelas; dilanjutkan dengan penyamaan persepsi.

Kegiatan - Peserta didik dan guru meriview hasil kegiatan 10 menit


Menutup pembelajaran
- Guru memberikan penghargaan ( pujian atau bentuk
penghargaan lain yang relevan) kepada kelompok yang
berkinerja baik
- Peserta didik menjawab kuis tentang proses pemurnian
(penjernihan air).
- Guru melakukan evaluasi hasil belajar mengenai materi
yang telah dipelajari peserta didik .

3. Pertemuan ke 3 (2 JP)
Langkah Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Waktu
Kegiatan  Menyiapkan peserta didik untuk belajar. 5 menit
Pendahuluan  Guru melakukan apersepsi, dengan caramemberikan
pertanyaan yaitu :
- Mengapa kita perlu hemat energi?
 Guru mengajak siswa untuk menggunakan sumber energy
secara bijak sebagai bentuk rasa syukur.
 Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
rencana kegiatan.
 Guru menyampaikan manfaat materi pembelajaran
 Guru membagi peserta didik menjadi 8 kelompok

Kegiatan Inti Mengamati 70 menit


- peserta didik mengamatisebuah gambar fenomena dalam
kehidupan sehari-hari (fenomena kelangkaan BBM) yang di
tunjukkan guru.

Menanya
- Peserta didik memberikan tanggapan dan pendapat terhadap
gambar yang di tunjukkan guru.
- Peserta didik diberikan kesempatan untuk menetapkan
permasalahan dalam bentuk pertanyaan yang berhubungan
dengan hal tersebut. Contoh pertanyaan yang diharapkan
muncul adalah :Fenomena apa itu?, Mengapa fenomena itu
dapat terjadi?, Bagaimana cara menyelesaikan permasalahan
pada fenomena tersebut?.
Mengumpulkan informasi/mencoba
- Mengorganisasi peserta didik dalam belajar.
- Secara berkelompok peserta didik mendiskusikan cara
penyelesaian masalah kelangkaan BBM (dihubungkan
dengan penghematan energy).
Menalar/mengasosiasi
- Peserta didik melakukan diskusi secara kelompok
membahas informasi yang diperoleh dari fenomena
kelangkaan BBM.
Mengkomunikasikan
- Perwakilan dari masing-masing kelompok diminta
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas; dilanjutkan
dengan penyamaan persepsi.
Kegiatan - Peserta didik dan guru meriview hasil kegiatan 5 menit
Menutup pembelajaran
- Guru memberikan penghargaan ( pujian atau bentuk
penghargaan lain yang relevan) kepada kelompok yang
berkinerja baik
- Peserta didik menjawab kuis tentang proses pemurnian
(penjernihan air).
- Guru melakukan evaluasi hasil belajar mengenai materi
yang telah dipelajari peserta didik .

4. Pertemuan ke 4 (3 JP)
Langkah Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Waktu
Kegiatan  Menyiapkan peserta didik untuk belajar. 10
Pendahuluan  Guru melakukan apersepsi, dengan caramemberikan menit
pertanyaan terkait dengan materi sebelumnya yaitu :
- Apa saja sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan
yang yang tidak dapat diperbaharui?
 Guru mengingatkan bahwa penggunaan kayu yang terlalu
besar dapat merusak lingkungan
 Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
rencana kegiatan.
 Guru menyampaikan manfaat materi pembelajaran
 Guru membagi peserta didik menjadi 8 kelompok.
Kegiatan Inti Mengamati 100
- Peserta didik mengamati gambar 9.23(tambang pasir minyak menit
di kanada: buku siswa hal 156) dan gambar 9.24 (burung
yang terkena limbah minyak; buku siswa hal 157)
Menanya
- Peserta didik memberikan tanggapan dan pendapat terhadap
gambar yang dilihatnya.
- Peserta didik diberikan kesempatan untuk menetapkan
permasalahan dalam bentuk pertanyaan yang berhubungan
dengan gambar tersebut. Contoh pertanyaan yang
diharapkan muncul adalah :Adakah akibat yang ditimbulkan
dari tambang pasir minyak selain polusi udara?, Apa
dampak yang dialami mahluk hidup di sekitarnya?,
Bagaimana cara menyelesaikan permasalahan tersebut?.
Mengumpulkan informasi/mencoba
- Mengorganisasi peserta didik dalam belajar.
- Peserta didik secara berkelompokberdiskusi cara
penyelesaian masalah yang ditimbulkan oleh teknologi yang
tidak ramah lingkungan
Menalar/mengasosiasi
- Setelah melakukan diskusi secara kelompok siswa
membahas informasi yang diperoleh tentangpenyelesaian
masalah yang ditimbulkan oleh teknologi tidak ramah
lingkungan
Mengkomunikasikan
- Perwakilan dari masing-masing kelompok mempresentasikan
hasil diskusi di depan kelas; dilanjutkan dengan penyamaan
persepsi.
Kegiatan - Peserta didik dan guru meriview hasil kegiatan 10 menit
Menutup pembelajaran
- Guru memberikan penghargaan ( pujian atau bentuk
penghargaan lain yang relevan) kepada kelompok yang
berkinerja baik
- Peserta didik menjawab kuis tentang teknologi tidak ramah
lingkungan
- Guru melakukan evaluasi hasil belajar mengenai materi
yang telah dipelajari peserta didik .

F. Penilaian Pembelajaran, Remidial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian
a. Penilaian sikap melalui observasi dan penilaian antar peserta didik
b. Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis
c. Penilaian ketrampilan melaui unjuk kerja dan proyek
2. Instrumen Penilaian
a. Instrumen Penilaian sikap
Lampiran 1 : instrument observasi penilaian sikap
Lampiran 4 : instrument penilaian antar peserta didik

b. Instrumen Penilaian pengetahuan


Lampiran 2 : tes tertulis
c. Instrumen Penilaian ketrampilan
Lampiran 3 : Instrumen Penilaian unjuk kerja
Lampiran 5 : Instrumen penilaian proyek
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Pembelajaran Remedial Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian.
 JIka terdapat lebih dari 50% peserta didik yang mendapat nilai di bawah 3,00; maka
dilaksanakan pembelajaran remedial (remedial teaching), terhadap kelompok tersebut.
 Jika terdapat 30%-50% peserta didik yang mendapat nilai di bawah3,00; maka dilaksanakan
penugasan dan tutor sebaya terhadap kelompok tersebut.
 Jika terdapat kurang dari 30% peserta didik yang mendapat nilai di bawah 3,00; maka
diberikan tugas terhadap kelompok tersebut. Setelah remedial dilaksanakan kemudian
dilaksanakan tes ulang pada indikator-indikator pembelajaran yang belum tercapai oleh
masing-masing peserta didik.
Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang mendapat nilai di atas 3,00dengan cara
diberikan tugas mengkaji penerapan dan/mengerjakan soal-soal yang HOTS (High Order
Thinking Skills).

G. Media/alat, Bahan dan Sumber Belajar


1. Media/alat
 Foto macam-macam alat transportasi.
2. Bahan untuk ketrampilan unjuk kerja
 Air bersih dan air keruh
 Pasir, batu, ijuk, kapas, arang

3. Sumber Belajar
Buku Guru dan buku siswa IPA Terpadu kelas IX dan Sumber Lainnya yang relevan (intenet
dan buku literatur)

Jatibarang, Januari 2017


Mengetahui,
Kepala SMP Pancasila Jatibarang Guru Mapel

Lampiran 1
Instrumen Observasi Penilaian Sikap

PENILAIAN SIKAP
Lembar Pengamatan Sikap Peserta Didik

Tanda cek (√) jika sikap sesuai penyataan


Tanda strip (- ) jika sikap tidak sesuai pernyataan
SIKAP
NO NAMA
1 2 3 Jumlah
1
2
3
dst…

Pernyataan:
1. Rasa ingin tahu terhadap teknologi ramah lingkungan
2. Teliti dalam mengidentifikasi macam-macam teknologi ramah lingkungan dan tidak ramah
lingkungan
3. Tanggung jawab dalam diskusi kelompok
Rubrik Penilaian:
1. Jika tampak 3 sikap (√), score 10
2. Jika tampak 2 sikap (√), score 5
3. Jika tampak 1 sikap (√), score 1

Lampiran 2

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada
huruf a, b, c, atau d!
1. Sumber energi yang paling aman bagi lingkungan adalah....
a. minyak bumi
b. batubara
c. energi matahari
d. nuklir
2. Minyak mentah dapat diolah menjadi berbagai jenis bahan bakar seperti bensin, avtur, kerosin
serta aspal. Prinsip dasar dalam pengolahan minyak mentah tersebut adalah....
a. pemanasan dan pemisahan berdasarkan titik didih
b. penyaringan berdasarkan ukuran molekul
c. penyaringan berdasrkan berat jenis molekul
d. pemisahan berdasar kelarutannya pada pelarut tertentu
3. Pembakaran batubara untuk digunakan sebagai sumber energi dapat memiliki beberapa
dampak negatif. Berikut ini yang bukan merupakan dampak negatif dari pembakaran
batubara yang tidak terkontrol adalah....
a. menghasilkan zat radioaktif
b. menghasilkan gas natrium klorida
c. menyebabkan gangguan pernapasan
d. menyebabkan polusi udara
4. Bentuk aplikasi teknologi yang memberikan kemudahan bagi manusia dalam memenuhi
kebutuhannya namun tetap menjaga kelestarian lingkungan baik sekarang maupun yang akan
datang merupakan pengertian dari....
a. bioteknologi
b. bioremediasi
c. teknologi modern
d. teknologi ramah lingkungan
5. Berikut ini yang bukan merupakan prinsip-prinsip teknologi yang tetap menjaga kelestarian
lingkungan adalah....
a. menjaga keberlangsungan lingkungan dimasa depan
b. menggunakan bahan-bahan yang tidak dapat didaur ulang
c. menggunakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui
d. memperhatikan kesimbangan lingkungan, sosial, dan ekonomi

Uraian
1. Biopori dapat dilakukan di sekitar rumah kita. Jelaskan manfaatditerapkan biopori
di lingkungan dan apa dampaknya jika biopori tidak dilakukan?
2. Kegiatan apa yang dapat kamu lakukan untuk menghemat penggunaan energi? Berikan
contohnya dalam kehidupan seharihari!
3. Sebagai penerus bangsa Indonesia teknologi manakah yang lebih baik dikembangkan antara
teknologi pengolahan minyak bumi atau batubara dan teknologi pengubahan energi angin
atau air
menjadi energi listrik? Jelaskan.
4. Bagaimana teknik pemurnian air sederhana? Buatlah skema alatnya dan beri penjelasan!
5. Jelaskan potensi energi alternatif di Indonesia dan berikan contohnya !

Kunci Jawaban
Pilihan Ganda
1. C
2. A
3. B
4. D
5. C

Uraian
1. Biopori dapat menjaga keseimbangan lingkungan, mencegah banjir dimusim hujan, menjaga
ketersediaan air pada musim kemarau, membantupencegahan peyebaran penyakit yang
disebabkan oleh adanyagenangan air, seperti demam berdarah, malaria, dan kaki gajah serta
Membantumenjaga kesuburan dan kelestaraian organisme tanah.
2. Mematikan lampu yang tidak digunakan, mematikan kendaraanbermotor jika tidak
digunakan,
3. Lebih baik dikembangkan teknologi pengubahan energi angin atauair, karena teknologi ini
lebihramah lingkungan, selain itu cadanganminyak bumi akan semakin habis sehingga di
tahun-tahun mendatangkita harus mengembangkan teknologi energi alternatif.
4. Teknik pemurnian air secara sederhana dapat menggunakan saringanyang berlapis-lapis yang
terbuat dari beberapa bahan seperti pasir, kerikil, batu, arang, ijuk atau sabut kelapa, dan
dapat juga ditambahdengankapas atau kain katun. Air kotor dapat dituangkan ke dalamtabung
melalui bagian atas kemudian akan mengalir pada bagianbawah sehingga diperoleh air yang
sudah bersih.
5. Potensi energi alternatif yang dapat diterapkan di Indonesiadiantaranya adalah dengan
memanfaatkan energi matahari, energilistrik tenaga angin, pembangkit listrik tenaga air serta
pembangkitlistrik tenaga nuklir.

Lampiran 3
Penilaian unjuk kerjadalam kegiatan praktikum IPA

HasilPenilaian

No. Indikator 3 2 1
(baik) (cukup) (kurang)
1 Menyiapkan alat dan bahan
2 Melakukan praktikum
3 Mendeskripsikan pengamatan
4 Menafsirkan hasil pengamatan
5 Mempresentasikan hasil
praktikum
Jumlah Skor yang Diperoleh
RubrikPenilaian
No Indikator Rubrik
1 Menyiapkan alat dan 3.Menyiapkan seluruh alat danbahanyang
bahan diperlukan.
2.Menyiapkan sebagian alat danbahanyang
diperlukan.
1.Tidakmenyiapkanseluruh alat danbahanyang
diperlukan.
2 Melakukan 3.Melakukanpraktikumdengan prosedur yang
praktikum benar.
2.Melakukanpraktikumdengan prosedur yang
kurangbenar.
1.Tidakmampu melakukanpraktikumdengan
benar.
3 Menulis hasil 3.Menulis hasil pengamatan benardanlengkap.
pengamatan 2.Menulis hasil pengamatan benartapi kurang
lengkap.
1.Tidakmenulis hasil pengamatan,atau menulis
namunkuranglengkap dantidakbenar.
4 Menafsirkanhasil 3.Mampu memberikanpenafsiran hasil
pengamatan pengamatan dengan benar.
2.Mampu memberikanpenafsiran hasil
pengamatan tetapikurangbenar.
1.Tidakmampu memberikanpenafsiran hasil
pengamatan dengan benar.
5 Mempresentasikan 3.Mampu mempresentasikan hasil praktikum
hasil praktikum dengan benar,bahasamudah dimengerti, dan
disampaikansecara percaya diri.
2.Mampu mempresentasikan hasil praktik
dengan benar,bahasamudah dimengerti, tetapi
disampaikankurangpercaya diri.
1.Mampu mempresentasikan hasil
praktikdengan kurangbenar,bahasasulit
dimengerti, dan disampaikantidakpercaya diri.

Lampiran 4
Instrumen Penilaian antar teman

PENILAIAN ANTAR TEMAN

Tanda cek (√) jika sikap sesuai penyataan


Tanda strip (- ) jika sikap tidak sesuai pernyataan
SIKAP
NO NAMA
1 2 3 Jumlah
1
2
3
dst…
Pernyataan:
1. Rasa ingin tahu terhadap teknologi ramah lingkungan
2. Teliti dalam mengidentifikasi macam-macam teknologi ramah lingkungan dan tidak ramah
lingkungan
3. Tanggung jawab dalam diskusi kelompok

Rubrik Penilaian:
Jika tampak 3 sikap (√), score 10
Jika tampak 2 sikap (√), score 5
Jika tampak 1 sikap (√), score 1
Lampiran 5
Penilaian Proyek
Aspek yang dinilai
No Nama Siswa Tahap Tahap Tahap Skor yang Nilai
Persiapan Pelaksanaan Pelaporan dicapai

Rubrik :
Skor 4 = tanpa kesalahan
Skor 3 = ada kesalahan sedikit
Skor 2 = ada kesalahan banyak
Skor 1 = tidak mengumpulkan

Nilai = ( skor maksimal /12 ) X 100

Lampiran 6
LK. Kegiatan 9.3

Lampiran 7
MATERI PEMBELAJARAN
Pendahuluan
Energi merupakan kemampuan untuk melakukan usaha. Alat transportasi yang menggunakan
energi untuk mengoperasionalkan, seperti: sepeda motor, mobil, kapal, kereta api, dan
pesawat terbang.
Energi yang digunakan alat transportasi dan rumah tangga dapat bersumber dari
alam.Beberapa sumber energi yang digunakan manusia di antaranya adalah batubara, minyak
bumi, dan gas alam.Sumber energi tersebut disebut bahan bakar fosil.Bahan bakar fosil
merupakan sumber energi yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup yang ada dalam kerak
bumi sehingga tidak dapat diperbaharui karena dibutuhkan waktu jutaan tahun untuk
menghasilkannya.
Sumber energi lainnya seperti matahari, angin, aliran air, kayu, dan panas bumi merupakan
sumber energi yang dapat diperbaharui.Sumber energi tersebut dapat terbentuk kembali
secara alami dalam waktuwaktu tertentu.Maha Besar Tuhan yang telah menciptakan berbagai
sumber energi untuk kehidupan kita di bumi.Oleh karena itu, kita harus selalu bersyukur atas
segala nikmat-Nya dengan menggunakan sumber energi secara bijak dan menjaga
ketersediaannya.
Menurut sejarah, penggunaan minyak bumi telah ada sejak lima ribu tahun sebelum masehi
namun pada saat itu belum ada penggalian minyak bumi seperti saat ini. Minyak bumi
diperoleh hanya terbatas dari rembesan minyak yang ada di permukaan tanah. Seiring dengan
berkembangnya kebutuhan manusia maka minyak bumi diolah menjadi bahan bakar dengan
mengolahnya melalui proses destilasi sederhana.
Di Eropa kebutuhan minyak bumi sebagai bahan bakar terus meningkat setelah ditemukannya
mesin uap oleh James Watt (Gambar 9.1 b) sehingga mendorong revolusi industri.Pada masa
itu minyak bumi dianggap sebagai sumber energi yang praktis sehingga mulailah pencarian
sumber-sumber minyak bumi dan berkembangnya teknologi pengolahannya.
Pada tahun 1859, teknologi pengeboran minyak bumi pertama kali ditemukan dan minyak
bumi dipompa keluar dari dasar bumi di Pennsylvania, Amerika Serikat. Pada perkembangan
selanjutnya, ditemukan teknologi destilasi minyak bumi untuk mengubah minyak bumi
menjadi bahan bakar seperti bensin dan beberapa minyak yang lain. Kemudian, penggunaan
batubara dalam skala luas mulai dimanfaatkan untuk pembangkit listrik.Pada tahun 1885,
Carl Benz menemukan mesin yang dapat bergerak menggunakan bahan bakar bensin.
Pada tahun 1990, hampir 40% kebutuhan energi dipenuhi dari minyak bumi.Akibat
penggunaan minyak bumi sebagai bahan bakar adalah terjadinya pencemaran udara.Oleh
karena itu, saat ini mulai banyak ilmuwan yang mengembangkan teknologi yang lebih tidak
berbahaya bagi lingkungan.
Beberapa teknologi ramah lingkungan yang telah dikembangkan salah satunya adalah
teknologi yang menghasilkan energi listrik dengan memanfaatkan angin, cahaya matahari,
panas bumi, minyak dari tumbuhan, biofuel dan bahkan dari gas hidrogen (H). Teknologi
tersebut dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan tetap
mengutamakan kelestarian alam.
Pengertian dan Prinsip Teknologi Ramah Lingkungan
Teknologi ramah lingkungan (sustainable technology/ green technology) merupakan
bentuk penerapan teknologi yang memperhatikan prinsip-prinsip pelestarian
lingkungan.Teknologi tersebut bertujuan untuk memberi kemudahan dan pemenuhan
kebutuhan manusia.Suatu teknologi dikatakan teknologi ramah lingkungan jika memenuhi
syarat-syarat tertentu.
Prinsip teknologi ramah lingkungan :
1. Menghasilkan berbagai produk dan jasa untuk kepentingan manusia dengan memanfaatkan
sumber daya alam yang dapat diperbarui
2. Tidak menghasilkan limbah yang membahayakan lingkungan
3. Menggunakan bahan yang dapat didaur ulang.
4. Sumber energy alternative yang dapat diperbaharui, seperti : matahari, angin dan air.
5. Sumber energy yang tidak mencemari lingkungan.
Berdasarkan dampaknya terhadap lingkungan, teknologi dapat dibagi menjadi dua yaitu
teknologi tidak ramah lingkungan dan teknologi ramah lingkungan.
Teknologi ramah lingkungan merupakan bentuk aplikasi teknologi dengan tujuan memberi
kemudahan bagi aktivitas dan pemenuhan kebutuhan manusia dengan memperhatikan
prinsip-prinsip pelestarian lingkungan.
Beberapa prinsip teknologi ini di antaranya adalah tidak menghasilkan limbah yang
berbahaya serta menggunakan energi yang berasal dari sumber daya alam yang dapat
diperbaharui.
Teknologi ramah lingkungan dapat diaplikasikan pada beberapa bidang kehidupan
diantaranya adalah bidang energi, bidang lingkungan, bidang industri, bidang rumah tangga,
dan lainnya.
Contoh teknologi ramah lingkungan dalam bidang energi antara lain teknologi biofuel,
biogas, sel surya, dan pembangkit listrik tenaga air, tenaga pasang surut air laut, tenaga angin,
geotermal, fuel cell, dan hydrogen power.
Contoh teknologi ramah lingkungan dalam bidang lingkungan adalah biopori, fitoremediasi,
teknologi toilet pengompos, dan teknologi pemurnian air.
Contoh teknologi ramah lingkungan dalam bidang transportasi, misalnya kendaraan hidrogen,
bus surya, mobil listrik. Sedangkan contoh teknologi ramah lingkungan di bidang industri
adalah biopulping.
Teknologi tidak ramah lingkungan pada umumnya menggunakan sumber daya alam yang
tidak dapat diperbaharui seperti minyak bumi atau batubara. Selain itu teknologi tidak ramah
lingkungan juga kurang memperhatikan kelestarian lingkungan.
Aplikasi (Penerapan) Teknologi Ramah Lingkungan
Teknologi ramah lingkungan telah di terapkan dalam berbagai bidang antara lain bidang
energi, lingkungan, industri ,rumah tangga dan lainnya.
1. Bidang Energi
a. Biofuel : merupakan teknologi penyedia alternatif dengan menggunakan sumber daya alam
yang dapat di perbahurui, biofuel berasal dari bahan organik. Ada 2 jenis biofuel yaitu dalam
bentuk etanol dan bio diesel.
b. Biogas : merupakan jenis BB alternatif yang diperoleh dari proses fermentasi, bahan bakar
organik oleh bakteri anaerob.
c. Sel surya : merupakan alat yang dapat mengubah energi matahari menjadi energi listrik.
Panel surya mempunyai keuntungan yaitu tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca, mampu
menghasilkan energi yang cukup besar, mudah dipasan, dipindahkan atau dikmebangkan.
Sedangkan kekurangannya membutuhkan sistem penyimpanan listrik dan komponen pada
panel surya ini termasuk jenis sampah yang berbahaya.
d. Pembangkit listrik tenaga air (PLTA)
e. Pembangkit listrik tenaga pasang surut air laut dan ombak
f. Pembangkit listrik tenaga angin
g. Geotermal
h. Fuelsel dan hidrogen power
2. Bidang transportasi
a. Kendaraan hidrogen
b. Mobil surya
c. Mobil listrik
3. Bidang lingkungan
a. Biopori
b. Fitoremidiasi
c. Toilet pengompos
d. Teknologi pemurnian air
4. Biopulping
PEMBAGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR
Tenaga nuklir merupakan sumber energi yang baru dikenal beberapa tahun yang lalu, dan
merupakan salah satu sumber utama untuk menghasilkan listrik. Pembangkit listrik tenaga
nuklir merupakan sistem yang sangat komplek dan membutuhkan biaya besar yang didesain
untuk melakukan tugas sederhana, yaitu untuk memanaskan air dan menghasilkan uap panas
yang akan memutar turbin dan menghasilkan listrik. Kompleks dan mahalnya teknologi ini
diakibatkan penggunaan reaksi fisi (pemisahan) nuklir yang terkontrol untuk menghasilkan
panas.Reaks fisi terjadi di reaktor.Reaktor yang paling umum disebut light-water
reactor (LWR) atau reaktor air ringan, menghasilkan 85% listrik dari nuklir di seluruh
dunia.Bahan bakar untuk reaktor terbuat dari unsur uranium (U) yang ditambang dari lapisan
bumi.Setelah ditambang uranium harus diperkaya untuk meningkatkan konsentrasi dari
uranium-235 yang dapat melakukan fisi dari 1% menjadi 5%.Uranium yang sudah diperkaya
diproses menjadi bentukanbentukan kecil senyawa uranium dioksida. Setiap butiran kecil dari
uranium memiliki ukuran seperti penghapus pensil dan memiliki energi setara dengan sekitar
satu ton batu bara. Besarnya jumlah butiran ini dibungkus dalam pipa tertutup yang
disebut fuel rods atau batang bahan bakar, yang selanjutnya dikelompokkan bersama dalam
alat pemasang bahan bakar “fuel assemblies”, untuk diletakkan dalam reaktor. Skema
Teknologi pada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Batang pengontrol “control rods”
dipindahkan masuk dan ke dalam inti reaktor untuk menyerap neutron, sehingga dapat
meregulasi laju fusi tenaga yang dihasilkan. Suatu pendingin “coolant”, biasanya merupakan
air, mengalir melalui inti reaktor untuk memindahkan panas, ini menjaga batang bahan bakar
dan komponen reaktor lain meleleh dan melepaskan
Radioaktivitas yang banyak ke dalam lingkungan.Pada reaktor yang modern terdapat
pendingin darurat sebagai cadangan untuk mencegah lelehnya komponen-komponen reaktor.
Suatu containment shell atau dinding inti reaktor sangatlah tebal yang diperkuat dengan
lapisan baja. Ini didesain untuk menjaga material radioaktif terlepas ke lingkungan. Dinding
ini jugamenjagainti reaktor dari ancaman dari luar seperti tornado atau kecelakaan

Itulah Postingan RPP Kelas 9 Semester 2 Bab Teknologi Ramah Lingkungan Kurtilas Terbaru
2017 semoga bermanfaat

15 Sumber Energi Alternatif di Alam


Energi alternatif adalah energi yang digunakan untuk menggantikan energi dari minyak bumi.
Terdapat bermacam-macam contoh energi alternatif yang tersedia di alam, seperti energi matahari,
energi angin, energi air, dan energi panas bumi. Namun, berkat majunya pemahaman manusia
tentang energi, sumber energi alternatif kian bertambah. Kami telah menginventarisir, sedikitnya
terdapat 15 macam energi alternatif yang bisa di manfaatkan oleh manusia. Kita sangat memerlukan
energi ini untuk mengganti sumber-sumber energi yang mulai habis. Energi alternatif tidak akan
habis, meskipun terus menerus digunakan. Sumber-sumber tersebut banyak tersedia di alam dan
bisa kita gunakan kapan saja.

Saat ini orang-orang di seluruh dunia telah memikirkan tentang sumber energi alternatif tersebut,
sebab kita tidak dapat lagi mengandalkan minyak bumi sebagai sumber energi utama karena
cadangan persediaannya semakin menipis. Sebelum minyak bumi benar-benar habis dari dalam
bumi, maka kita sudah harus mencari sumber energi alternatif lainnya. Para ahli telah
melakukannya, mereka mencari alternatif energi di alam yang tidak bakal habis. Alam menyediakan
sumber energi itu dan terus menyediakannya untuk kita. Itulah mengapa sehingga kita sering
menyebutnya sebagai sumber daya yang dapat diperbarui. Maksudnya adalah alam dapat
menyediakan kembali sumber daya itu.

Pada era modern saat, negara-negara maju banyak yang beralih ke pemanfaatan energi-energi
alternatif yang ramah lingkungan, pada umumnya sebagai tenaga penggerak untuk pembangkit
listrik. Mau tidak mau, sudah saatnya kita di Indonesia memulai juga pengembangan energi
alternatif tersebut. Apalagi, hampir semua energi alternatif yang dikenal dewasa ini terdapat di alam
Indonesia. Tinggal kemudian kemauan kita untuk mengolahnnya menjadi energi siap pakai.

15 Sumber Energi Alternatif

Nah, berikut ini adalah contoh sumber energi alternatif yang terdapat di alam. Semua energi ini
dapat digunakan untuk menggantikan sumber energi utama saat ini, yakni bahan bakar fosil.

Energi Alternatif 1: Matahari

Matahari adalah sumber energi utama untuk planet bumi. Energi yang dihasilkan matahari
berbentuk sinar dan panas.Selama ribuan tahun, manusia telah memanfaatkan energi matahari
dalam kehidupannya. Energi matahari dapat dimanfaatkan langsung oleh manusia, seperti
menjemur hasil panen, membuat garam, dan sebagainya. Pemanfaatan langsung energi sinar
matahari dapat ditingkatkan dengan menggunakan pengumpul panas yang disebut kolektor. Sinar
matahari dikonsentrasikan dengan kolektor suhu pada suatu tempat sehingga memperoleh suhu
yang lebih tinggi.
Selain itu, energi matahari juga dapat di ubah menjadi energi listrik. Listrik dihasilkan dengan
mengubah energi matahari menggunakan sel surya yang terdiri dari rangkaian panel unsur
semikonduktor, misalnya lapisan unsur silikon yang tipis.

Energi Alternatif 2: Panas Bumi

Energi panas bumi adalah panas yang terdapat di dalam bumi. Biasanya, panas bumi muncul di
permukaan bumi akibat aktivitas vulkanik (gunung berapi). Oleh sebab itu, di sekitar gunung berapi
terdapat tempat-tempat yang menyemburkan gas atau air panas. Terdapat 3 sumber utama panas
geotermal, yaitu uap alam, air panas, dan batuan kering panas. Sejauh ini, uap geotermal telah
dipakai, terutama untuk pembangkit listrik. Air panas telah dimanfaatkan secara luas untuk
pemanasan, tetapi pemakaiannya untuk pembangkit tenaga sedang diteliti. Batuan kering panas
adalah sumber panas terbesar masih diteliti untuk penggunaan yang tepat.

Energi Alternatif 3: Angin


Energi angin adalah energi yang berasal dari hembusan angin. Beberapa negara mulai melirik energi
dari alam ini. Belanda sudah sejak dulu memanfaatkan angin untuk digunakan sebagai energi. Kincir
angin di Belanda digunakan untuk memompa air irigasi. Kincir angin di Belanda bentuknya besar dan
terlihat berat, sehingga putarannya lambat. Akan tetapi, baling-baling yang besar dan berat itu dapat
menghasilkan tenaga yang besar pula. Energi angin juga dapat digunakan untuk menghasilkan listrik
dengan menggunakan kincir angin yang disambungkan menggunakan generator yang dapat
menghasilkan listrik (turbin angin).

Energi Alternatif 4: Hydropower

Hydropower adalah energi listrik yang dihasilkan dari kekuatan air. Hydropower dibuat dengan cara
membendung air sungai, kemudian menggunakan pipa air tersebut diarahkan menuju turbin. Hal
inilah yang terjadi pada PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air). Prinsip dari stasiun pembangkit listrik
tenaga air adalah jarak jatuhnya air ke turbin dan jumlah air yang mengalir. Oleh sebab itu, sebuah
PLTA sangat bergantung pada pasokan air. Biasanya tempat yang dapat menampung air dalam
jumlah besar adalah danau. Jika tidak ada danau, maka dibangunlah waduk. Dengan penelitian
selama beberapa tahun, para peneliti dapat menentukan tempat yang tepat untuk membangun
waduk dan instalasi/stasiun pembangkit listrik.
Energi Alternatif 5: Gas Alam

Gas alam adalah gas yang terkumpul di bawah tanah dengan berbagai macam komposisi campuran
hidrokarbon yang mempunyai daya tekan tinggi. Gas alam setelah diolah kita kenal dengan nama
elpiji. Selain untuk memasak, gas ini dapat pula digunakan untuk kendaraan bermotor, bahkan untuk
menggerakkan mesin-mesin pabrik. Gas ini juga sudah banyak dimanfaatkan untuk pembangkit
tenaga listrik (PLTG).

Energi Alternatif 6: Hidrogen

Hidrogen dapat diubah menjadi bahan bakar pengganti bbm. Bahkan, hidrogen diklaim lebih baik
dari bbm yang kita kenal saat ini. Bahan bakar hidrogen tidak menghasilkan polusi, sehingga bahan
bakar ini tidak merusak bumi. Persediaannya pun tidak akan habis karena cara pembuatannya hanya
dari air, kemudian dibakar seperti bensin. Akan tetapi, untuk mendapatkan Hidrogen ini diperlukan
banyak energi. Jika energi yang digunakan berasal dari bahan bakar fosil, maka keuntungan yang
didapat akan minimal, sehingga harus ada sumber energi yang diperbaharui.
Energi Alternatif 7: Biomassa

Biomassa adalah massa tumbuhan dan kotoran hewan yang dapat memberikan energi, baik dengan
dibakar langsung, maupun setelah diubah menjadi bahan lain yang pembakarannya lebih mudah.
Sumber energi biomassa berasal dari makhluk hidup. Termasuk di antaranya adalah sisa atau
pembuangan dari manusia dan hewan. Instalasi biomassa dapat dibangun dari tangki kotoran
manusia dan hewan. Gas yang keluar dari instalasi ini disebut biogas.

Energi Alternatif 8: Biofuel

Biofuel adalah energi yang berasal dari bahan-bahan nabati, seperti minyak bumi, tanaman jarak,
jagung, dan lain-lain. Energi ini dapat digunakan sebagai bahan bakar, yang disebut dengan Bahan
Bakar Nabati (BBN). Bahan bakar nabati adalah dalam bentuk biodiesel dan bioetanol, yang bisa
menjadi alternatif sebagai bahan bakar kendaraan. Biofuel dalam bentuk biodiesel dibuat dari
minyak nabati, seperti minyak kepala sawit atau CPO dan minyak jarak pagar atau CJCO. Proses
pembuatan biofuel ini pada dasarnya mereaksikan minyak nabati dengan methanol dan ethanol,
dengan katalisator soda api. Kelemahan dari biofuel adalah tidak cocok dipakai untuk kendaraan
bermotor yang memerlukan kecepatan dan daya yang tinggi.

Energi Alternatif 9: Energi Tidal


Energi tidal atau energi pasang surut air laut barangkali kurang begitu dikenal, atau mungkin kita
belum pernah mendengarnya sama sekali. Jika dibandingkan dengan energi angin dan surya, energi
tidal memiliki sejumlah keunggulan, antara lain memiliki aliran energi yang lebih pasti/mudah
diprediksi, lebih hemat ruang, dan tidak membutuhkan teknologi konversi yang begitu rumit.
Kelemahan energi ini di antaranya adalah membutuhkan alat konversi yang handa yang mampu
bertahan dengan kondisi air laut, terutama tingkat korosi dan kuatnya arus atau badai di laut. Prinsip
kerja energi tidal ialah: saat pasang naik, air laut dengan volume jutaan kubik naik ke daratan. Jika di
daratan itu dibuat bendungan yang besar, maka air pasang itu tertampung di dalam waduk. Di mulut
waduk dipasang baling-baling yang berputar sesuai arah air. Biasanya digunakan dua arah putaran,
yaitu saat pasang dan saat air surut.

Energi Alternatif 10: Gelombang Laut

Selain energi tidal, potensi lain dari lautan yang bisa dimanfaatkan adalah gelombangnya. Energi
yang dimiliki gelombang laut tersebut dapat dikonversi menjadi listrik. Prinsip kerjanya adalah
dengan mengumpulkan energi gelombang laut untuk memutar turbin generator. Saat ini beberapa
negara telah berani mengembangkan potensi dari energi terbarukan ini.

Energi Alternatif 11: Biodiesel


Biodiesel sebagai energi alternatif pengganti bahan bakar fosil telah lama menjadi wacana
dibeberapa negara dunia. Bahkan, telah ada negara yang mampu sedikit demi sedikit melepaskan
ketergantungan pada bbm, dan beralih ke biodiesel. Energi yang berasal dari tumbuhan atau lemak
binatang ini dapat digunakan, baik secara murni atau dicampur dengan bahan bakar lain. Sifatnya
yang ramah lingkungan, dapat diperbaharui, serta dapat menghilangkan emisi gas buang,
menjadikan biodiesel dapat menjadi solusi menghadapi kelangkaan energi fosil pada masa
mendatang.

Energi Alternatif 12: Etanol

Etanol (etil alkohol) adalah sumber energi berupa alkohol hasil dari fermentasi tumbuhan tertentu,
seperti; gandum atau jagung. Contoh negara di dunia yang sangat baik mengembangkan energi
alternatif etanol ini adalah Brazil. Negara tersebut saat ini adalah negara nomor satu di dunia dalam
hal penggunaan etanol sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Sekitar 15 milyar liter etanol
dihasilkan setiap tahun di Brazil.

Energi Alternatif 13: Metanol


Metanol (metil alkohol) adalah bahan bakar alkohol yang berasal dari kayu. Metanol baik digunakan
secara murni, atau bisa juga digunakan sebagai campuran bensin. Satu hal yang menjadi kelemahan
dari penggunaan metanol untuk kendaraan adalah bahan bakar ini dapat mempercepat terjadinya
korosi pada mesin kendaraan.

Energi Alternatif 14: Piezoelektrik

Piezoelektrik adalah suatu sistem yang dapat menghasilkan listrik dari hasil pengubahan energi
mekanik. Sistem penghasil energi ini sangat baik diterapkan pada tempat-tempat umum, seperti
yang terpasang di sebuah lantai stasiun kereta Jepang dan juga di lantai rumah disco di Inggris.
Prinsip kerjanya adalah tekanan dari orang-orang ditempat itu akan dikonversi menjadi listrik. Jadi,
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik sekitar tempat tersebut.

Energi Alternatif 15: Energi Nuklir


Energi nuklir adalah sumber energi yang berasal dari reaksi berantai bahan-bahan radioaktif yang
terjadi dalam sebuah reaktor. Energi yang dihasilkan dari proses ini sangatlah besar. Bayangkan saja,
1 gram zat radioaktif dapat menghasilkan listrik 50.000 kwh jam, jadi sangat baik digunakan untuk
memenuhi kebutuhan listrik. Selain itu, energi nuklir ini tidak memancarkan gas rumah kaca dan
tidak menyebabkan pemanasan global. Sudah banyak negara yang sejak lama mengembangkan
potensi energi nuklir ini, contohnya jepang. Disana, hampir seluruh kebutuhan listriknya berasal dari
tenaga nuklir. Akan tetapi, pemanfaatan nuklir dibayangi oleh persoalan lingkungan dan kesehatan.
Kebocoran radiasi sangat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan hidup. Radiasinya
dapat mengakibatkan kanker, cacat keturunan, bahkan kematian.

Anda mungkin juga menyukai