Anda di halaman 1dari 3

RESUME PENGUKURAN LISTRIK

NAMA : MOHAMAD ALVAREZ REYZAL KHASTUBI


NIM : 1513618014
PRODI : PVT ELEKTRONIKA
Kesalahan Pengukuran:
1. Kesalahan Umum (Groos-Error):
 Kesalahan disebabkan oleh manusia, seperti kesalahan paralak (posisi membaca),
kesalahan penaksiran, kesalahan pembacaan alat ukur (skala).
 Kesalahan disebabkan oleh pemakaian alat ukur, pemakaian instrumen yang tidak sesuai,
dan penyetelan (batas ukur) yang tidak tepat.
2. Kesalahan Sistematis (Systematic Error):
 Kesalahan yang disebabkan oleh kekurangan pada instrumen sendiri, seperti gesekan
bantalan penggerak meter, ketegangan pegas yang tidak tepat, kalibrasi yang tidak sesuai,
perawatan penggunaan dan penanganan instrumen yang tidak benar, adanya bagian-bagian
yang aus dan pengaruh lingkungan terhadap peralatan.
3. Kesalahan tak disengaja (Random Errors):
 Kesalahan yang penyebabnya tidak langsung diketahui.
 Contohnya adalah kesalahan yang disebabkann oleh pengaruh kondisi lingkungan seperti
temperature, tekanan dan kelembapan yang tinggi atau listrik statis, dan medan
elektromagnetik yang kuat.
 Rumus mengoreksi masalah yang absolud yaitu:
e = Yn – Xn Dimana: e = kesalahan absolud
Yn = Harga yang diharapkan
Xn = Harga pengukuran
 Persamaan tersebut sering digunakan untuk menyatakan pengukuran dengan syarat akurasi
relatif lebih besar daripada kesalahan.
𝑌𝑛−𝑋𝑛
A= 1[ 𝑌𝑛 ] 100, Dimana A = akurasi relative, dapat dinyatakan sebagai prosen akurasi,
yaitu : A = 100% - % kesalahan
 Kepresisian pengukuran merupakan besaran yang menunjukkan pendekatan antara
penyetelan dari variabel yang sama, sesuai dengan harga rata-rata dari penyetelan
pengukuran kepresisian dapat dinyatakan dalam rumus matematika:
𝑋𝑛−𝑋𝑛
Kepresisian = 1- 𝑋𝑛

Angka-Angka Berarti
 Indikasi dari hasil pengukuran dapat diperoleh dari bamyaknyaa ngka-angka uang berarti
(significan figure) yang memberikan informasi mengenai ketepatan hasil pengukuran.
 Makin banyak angka berarti, ketepatan pengukuran menjadi lebih besar. Contoh:
Jika nilai hambatan dinyatakan sebesar 68 Ω ini berarti bahwa hambatantersebut mendekati
68 Ω daripada 67 Ω atau 69 Ω.
 Jika nilai hambatan disebutkan 68,0 Ω berarti nilai hambatan tersebut lebih mendekati 68,0
Ω daripada 67,9 Ω atau 68,1 Ω.
 Pada 68 Ω terdapat 2 angka berarti sedangkan pada 68,0 Ω terdapat 3 angka berarti, jadi
68,0 Ω mempunyai ketepatan yang lebih tinggi disbanding 68 Ω.
 Lazimnya hasil pengukuran dicatat dengan menampilkan semua angka yang kita yakini
mendekati harga yang sebenarnya.
 Jika volt meter dibaca 47,1 V ini berarti penaksiran menurut pembaca paling tepat adalah
117,1 V daripada 117,0 V atau 117,2 V.
 Cara lain adalah menggunakan rangkuman kesalahan yang mungkin (range of possible
error). Ditulis 117,1± 0,05 V yang menunjukkan nilai tegangan terletak antara 117,05 V
dan 117,15 V.
 Jika dilakukan pengukuran terpisah, yang mendekati harga sebenarnya diambil rata-rata
dari sema pembacaan.
 Jika didapatkan data dari empat pengamatan 117,02 V; 117,11 V; 117,08 V; 117,03 V.
Tentukan (a) tegangan rata-tata. (b) rangkaian kesalahan.
𝐸1+𝐸2+𝐸3+𝐸4
a.Erata-rata = 𝑁
117,02+117,11+117,08+117,03
= 4
= 117,06 Volt

b. Rangkuman = Emaks – Erata-rata


=117,11 - 117,06 = 0,05 Volt
Atau = Erata-rata - Emin
= 117,06 – 117,02 = 0,04 Volt
0,05−0,04
Jadi rangkuman kesalahan rata-rata adalah : = ±0,045 = 0,05 Volt.
2
 Bila dua atau lebih pengukuran dengan tingkat ketelitian yang berbeda dijumlahkan, maka
hasilnya hanya seteliti pengukuran yang paling kecil ketelitiannya.
 Contoh : R1 = 18,7 Ω ; R2 = 3,624 Ω tentukan nilai hambatan total sampai angka berarti
yang memenuhi
Penyelesaian :Rt = R1 + R2 = 22,324 = 22,3 Ω (karena salah satu hambatan harga teliti
sampai tiga angka berarti).

Anda mungkin juga menyukai