Anda di halaman 1dari 7

a.

Diagnosis
Dari anamnesis, sulit bernafas yang timbul mendadak dengan disertai nyeri dada yang
terkadang dirasakan menjalar ke bahu. Dapat disertai batuk dan terkadang terjadi
hemoptisis. Perlu ditanyakan adanya penyakit paru atau pleura lain yang mendasari
pneumotorak, dan menyingkirkan adan yapenyakit jantung.
Gejala
Gejalanya sangat bervariasi, tergantung kepada jumlah udara yang masuk ke dalam
rongga pleura dan luasnya paru-paru yang mengalami kolaps (mengempis).

Gejalanya bisa berupa:


-Nyeri dada tajam yang timbul secara tiba-tiba, dan semakin nyeri jika penderita
menarik nafas dalam atau terbatuk.
- Sesak nafas
- Dada terasa sempit
- Mudah lelah
- Denyut jantung yang cepat
- Warna kulit menjadi kebiruan akibat kekurangan oksigen.
Gejala-gejala tersebut mungkin timbul pada saat istirahat atau tidur.
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:
- Hidung tampak kemerahan
- Cemas, stres, tegang
- Tekanan darah rendah (hipotensi) (10).

Pemeriksaan fisik
 Inspeksi : Dapat terjadi pencembungan pada sisi yang sakit (hiper ekspansi
dinding dada), Pada waktu respirasi, bagian yang sakit gerakannya tertinggal,
Trakea dan jantung terdorong ke sisi yang sehat , deviasi trakhea, ruang
interkostal melebar,
 Palpasi : Pada sisi yang sakit, ruang antar iga dapat normal atau melebar, Iktus
jantung terdorong ke sisi toraks yang sehat , Fremitus suara melemah atau
menghilang pada sisi yang sakit
 Perkusi : Suara ketok pada sisi sakit, hipersonor sampai timpani dan tidak
menggetar, Batas jantung terdorong ke arah toraks yang sehat, apabila tekanan
intrapleura tinggi, Pada tingkat yang berat terdapat gangguan respirasi/sianosis,
gangguanvaskuler/syok.
 Auskultasi : Pada bagian yang sakit, suara napas melemah sampai menghilang,
Suara vokal melemah dan tidak menggetar serta bronkofoni negative.

Pemeriksaan Penunjang
1.
Foto Röntgen Gambaran radiologis yang tampak pada foto röntgen kasus
pneumotoraks antara lain:
 Tampak bayangan hiperlusen baik bersifat lokal maupun general.

 Pada gambaran hiperlusen ini tidak tampak jaringan paru, jadi avaskuler.

 Bila pneumotoraks hebat sekali dapat menyebabkan terjadinya kolaps dari

paru- paru sekitarnya, sehingga massa jaringan paru yang terdesak ini lebih

padat dengan densitas seperti bayangan tumor.

 Biasanya arah kolaps ke medial.

 Bila hebat sekali dapat menyebabkan terjadinya perdorongan pada jantung

misalnya pada pneumotoraks ventil atau apa yang kita kenal sebagai tension

pneumothorax.

 Juga mediastinum dan trakea dapat terdorong kesisi yang berlawanan.


Gambar 1. Gambaran radiologi pneumothorak

2. Analisis gas darah arteri dapat memberikan gambaran hipoksemi meskipun

pada kebanyakan pasien sering tidak diperlukan. Pada pasien dengan gagal

napas yang berat secara signifikan meningkatkan mortalitas sebesar 10%.

3. CT-scan thorax
CT-scan toraks lebih spesifik untuk membedakan antara emfisema bullosa
dengan pneumotoraks, batas antara udara dengan cairan intra dan
ekstrapulmoner dan untuk membedakan antara pneumotoraks spontan primer
dan sekunder.

Penatalaksanaan
Tujuan utama penatalaksanaan pneumotoraks adalah untuk mengeluarkan udara dari rongga
pleura dan menurunkan kecenderungan untuk kambuh lagi. Pada prinsipnya, penatalaksanaan
pneumotoraks adalah sebagai berikut :
1. Observasi dan Pemberian O2
Apabila fistula yang menghubungkan alveoli dan rongga pleura telah menutup,
maka udara yang berada didalam rongga pleura tersebut akan diresorbsi. Laju resorbsi
tersebut akan meningkat apabila diberikan tambahan O2. Observasi dilakukan dalam
beberapa hari dengan foto toraks serial tiap 12-24 jam pertama selama 2 hari. Tindakan
ini terutama ditujukan untuk pneumotoraks tertutup dan terbuka.
2. Tindakan dekompresi
Hal ini sebaiknya dilakukan seawal mungkin pada kasus pneumotoraks yang
luasnya >15%. Pada intinya, tindakan ini bertujuan untuk mengurangi tekanan intra
pleura dengan membuat hubungan antara rongga pleura dengan udara luar dengan cara:
a. Menusukkan jarum melalui dinding dada terus masuk rongga pleura, dengan
demikian tekanan udara yang positif di rongga pleura akan berubah menjadi negatif
karena mengalir ke luar melalui jarum tersebut.
b. Membuat hubungan dengan udara luar melalui kontra ventil :
1) Dapat memakai infus set
Jarum ditusukkan ke dinding dada sampai ke dalam rongga pleura,
kemudian infus set yang telah dipotong pada pangkal saringan tetesan
dimasukkan ke botol yang berisi air. Setelah klem penyumbat dibuka, akan
tampak gelembung udara yang keluar dari ujung infus set yang berada di
dalam botol.
2) Jarum abbocath
Jarum abbocath merupakan alat yang terdiri dari gabungan jarum dan
kanula. Setelah jarum ditusukkan pada posisi yang tetap di dinding toraks
sampai menembus ke rongga pleura, jarum dicabut dan kanula tetap
ditinggal. Kanula ini kemudian dihubungkan dengan pipa plastik infus set.
Pipa infuse ini selanjutnya dimasukkan ke botol yang berisi air. Setelah
klem penyumbat dibuka, akan tampak gelembung udara yang keluar dari
ujung infuse set yang berada di dalam botol.
3) Pipa water sealed drainage (WSD)
Pipa khusus (toraks kateter) steril, dimasukkan ke rongga pleura
dengan perantaraan troakar atau dengan bantuan klem penjepit. Pemasukan
troakar dapat dilakukan melalui celah yang telah dibuat dengan bantuan
insisi kulit di sela iga ke-4 pada linea mid aksilaris atau pada linea aksilaris
posterior. Selain itu dapat pula melalui sela iga ke-2 di garis mid klavikula.
Setelah troakar masuk, maka toraks kateter segera dimasukkan ke
rongga pleura dan kemudian troakar dicabut, sehingga hanya kateter toraks
yang masih tertinggal di rongga pleura. Selanjutnya ujung kateter toraks
yang ada di dada dan pipa kaca WSD dihubungkan melalui pipa plastik
lainnya. Posisi ujung pipa kaca yang berada di botol sebaiknya berada 2 cm
di bawah permukaan air supaya gelembung udara dapat dengan mudah
keluar melalui perbedaan tekanan tersebut.
Penghisapan dilakukan terus-menerus apabila tekanan intrapleura tetap
positif. Penghisapan ini dilakukan dengan memberi tekanan negatif sebesar
10-20 cm H2O, dengan tujuan agar paru cepat mengembang. Apabila paru
telah mengembang maksimal dan tekanan intra pleura sudah negatif
kembali, maka sebelum dicabut dapat dilakukuan uji coba terlebih dahulu
dengan cara pipa dijepit atau ditekuk selama 24 jam. Apabila tekanan dalam
rongga pleura kembali menjadi positif maka pipa belum bisa dicabut.
Pencabutan WSD dilakukan pada saat pasien dalam keadaan ekspirasi
maksimal.
3. Torakoskopi
Yaitu suatu tindakan untuk melihat langsung ke dalam rongga toraks dengan alat
bantu torakoskop.

4. Torakotomi
5. Tindakan bedah
a. Dengan pembukaan dinding toraks melalui operasi, kemudian dicari lubang yang
menyebabkan pneumotoraks kemudian dijahit
b. Pada pembedahan, apabila ditemukan penebalan pleura yang menyebabkan paru
tidak bias mengembang, maka dapat dilakukan dekortikasi.
c. Dilakukan resesksi bila terdapat bagian paru yang mengalami robekan atau
terdapat fistel dari paru yang rusak
d. Pleurodesis. Masing-masing lapisan pleura yang tebal dibuang, kemudian kedua
pleura dilekatkan satu sama lain di tempat fistel.

D. Pengobatan Tambahan
1. Apabila terdapat proses lain di paru, maka pengobatan tambahan ditujukan terhadap
penyebabnya. Misalnya : terhadap proses TB paru diberi OAT, terhadap bronkhitis
dengan obstruksi saluran napas diberi antibiotik dan bronkodilator.
2. Istirahat total untuk menghindari kerja paru yang berat.
3. Pemberian antibiotik profilaksis setelah setelah tindakan bedah dapat dipertimbangkan,
untuk mengurangi insidensi komplikasi, seperti emfisema.
DAFTAR PUSTAKA

1. Sudoyo, Aru, W. Setiyohadi, Bambang. Alwi, Idrus. K, Marcellus, Simadibrata.


Setiati, Siti. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi IV. Jakarta : Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia; 2006. p. 1063.
2. Alsagaff, Hood. Mukty, H. Abdul. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya :
Airlangga University Press; 2009. p. 162-179
3. Bowman, Jeffrey, Glenn. Pneumothorax, Tension and Traumatic. Updated: 2010
May 27; cited 2011 January 10. Available from
http://emedicine.medscape.com/article/827551.
4. Paramasivam, E. 2008. Air Leaks, Pneumothorax, and Chest Drains:
Subcutaneous Emphysema, Pneumomediastinum, and Pneumopericardium. Cont
edu Anaesth Crit Care & Pain. 8(6): 204-209. Oxford University Press.
5.

Anda mungkin juga menyukai

  • Stemi
    Stemi
    Dokumen43 halaman
    Stemi
    Hedya Nadhrati Surura
    100% (1)
  • Dapus Evapro
    Dapus Evapro
    Dokumen2 halaman
    Dapus Evapro
    RembulanAyuNiendhitaPutri
    Belum ada peringkat
  • Gambar Bab V
    Gambar Bab V
    Dokumen4 halaman
    Gambar Bab V
    RembulanAyuNiendhitaPutri
    Belum ada peringkat
  • Translate Jurnal
    Translate Jurnal
    Dokumen11 halaman
    Translate Jurnal
    RembulanAyuNiendhitaPutri
    Belum ada peringkat
  • Hiiii
    Hiiii
    Dokumen41 halaman
    Hiiii
    RembulanAyuNiendhitaPutri
    Belum ada peringkat
  • 06bab2 Putri 10100111142 SKR 2015
    06bab2 Putri 10100111142 SKR 2015
    Dokumen20 halaman
    06bab2 Putri 10100111142 SKR 2015
    RembulanAyuNiendhitaPutri
    Belum ada peringkat
  • TONSILITISKRONIS
    TONSILITISKRONIS
    Dokumen44 halaman
    TONSILITISKRONIS
    RembulanAyuNiendhitaPutri
    Belum ada peringkat
  • TINJAUAN PUSTAKA TUMOR NASOFARING
    TINJAUAN PUSTAKA TUMOR NASOFARING
    Dokumen34 halaman
    TINJAUAN PUSTAKA TUMOR NASOFARING
    RembulanAyuNiendhitaPutri
    Belum ada peringkat
  • Radar
    Radar
    Dokumen2 halaman
    Radar
    RembulanAyuNiendhitaPutri
    Belum ada peringkat
  • Geno DLL
    Geno DLL
    Dokumen4 halaman
    Geno DLL
    RembulanAyuNiendhitaPutri
    Belum ada peringkat
  • Otitis Media Akut: Dr. Nanang Suhana, M.Kes, SP - THT-KL
    Otitis Media Akut: Dr. Nanang Suhana, M.Kes, SP - THT-KL
    Dokumen22 halaman
    Otitis Media Akut: Dr. Nanang Suhana, M.Kes, SP - THT-KL
    RembulanAyuNiendhitaPutri
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Skabies PDF
    Laporan Kasus Skabies PDF
    Dokumen29 halaman
    Laporan Kasus Skabies PDF
    Galuh Wibhutisari
    Belum ada peringkat
  • QQQQ
    QQQQ
    Dokumen15 halaman
    QQQQ
    RembulanAyuNiendhitaPutri
    Belum ada peringkat
  • PEMBAHASAN MODUL 3 Batch 3
    PEMBAHASAN MODUL 3 Batch 3
    Dokumen360 halaman
    PEMBAHASAN MODUL 3 Batch 3
    RembulanAyuNiendhitaPutri
    Belum ada peringkat
  • Alloanamnesis Pak Sukri
    Alloanamnesis Pak Sukri
    Dokumen7 halaman
    Alloanamnesis Pak Sukri
    RembulanAyuNiendhitaPutri
    Belum ada peringkat
  • Status TK
    Status TK
    Dokumen10 halaman
    Status TK
    RembulanAyuNiendhitaPutri
    Belum ada peringkat
  • CR Gera
    CR Gera
    Dokumen28 halaman
    CR Gera
    RembulanAyuNiendhitaPutri
    Belum ada peringkat
  • HIPERKES
    HIPERKES
    Dokumen15 halaman
    HIPERKES
    Rizki Putra Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • HIPERKES
    HIPERKES
    Dokumen15 halaman
    HIPERKES
    Rizki Putra Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • CR Gera
    CR Gera
    Dokumen8 halaman
    CR Gera
    RembulanAyuNiendhitaPutri
    Belum ada peringkat
  • TIPUS
    TIPUS
    Dokumen23 halaman
    TIPUS
    RembulanAyuNiendhitaPutri
    Belum ada peringkat
  • Pneumonia Bakteri
    Pneumonia Bakteri
    Dokumen14 halaman
    Pneumonia Bakteri
    RembulanAyuNiendhitaPutri
    Belum ada peringkat
  • SKIZOFRENIA PARANOID
    SKIZOFRENIA PARANOID
    Dokumen10 halaman
    SKIZOFRENIA PARANOID
    RembulanAyuNiendhitaPutri
    Belum ada peringkat
  • Alloanamnesis Pak Sukri
    Alloanamnesis Pak Sukri
    Dokumen3 halaman
    Alloanamnesis Pak Sukri
    RembulanAyuNiendhitaPutri
    Belum ada peringkat
  • Translate Jurnal DR MUKHLIS Gabung
    Translate Jurnal DR MUKHLIS Gabung
    Dokumen32 halaman
    Translate Jurnal DR MUKHLIS Gabung
    RembulanAyuNiendhitaPutri
    Belum ada peringkat
  • Translate Jurnal
    Translate Jurnal
    Dokumen11 halaman
    Translate Jurnal
    RembulanAyuNiendhitaPutri
    Belum ada peringkat
  • Journal Reading - Tumor Laring
    Journal Reading - Tumor Laring
    Dokumen30 halaman
    Journal Reading - Tumor Laring
    RembulanAyuNiendhitaPutri
    Belum ada peringkat
  • Makalah Abortus PDF
    Makalah Abortus PDF
    Dokumen5 halaman
    Makalah Abortus PDF
    RembulanAyuNiendhitaPutri
    Belum ada peringkat
  • Catatan Operan
    Catatan Operan
    Dokumen8 halaman
    Catatan Operan
    RembulanAyuNiendhitaPutri
    Belum ada peringkat