Anda di halaman 1dari 5

A.

DATA MASYARAKAT ( RESPONDEN ) Diisi Petugas


Nama
Responden :
Umur : Tahun
Jenis Kelamin : 1 Laki - laki 2 Perempuan
Pendidikan : 1 SD Kebawah 5 S1
Terakhir : 2 SLTP 6 S 2 Keatas
: 3 SLTA 7 Tidak sekolah
: 4 D1-D3-D4 8
Pekerjaan : 1 PNS / TNI / 4 Ibu Rumah Tangga
Polri
2 PegawaiSwasta 5 Buruh / Petani
3 Wiraswasta 6 Lainnya

Petunjuk :
Beri tanda silang jawaban anda pada kolom jawaban yang anda pilih.

A. PROGRAM KIA
1. Agar ibu hamil resiko tinggi dapat terpantau keadaan kesehatannya
sebaiknya dilakukan :
a. Kunjungan rumah / PHN oleh petugas kesehatan
b. Memberi informasi ke Bidan kelurahan
c. Memberi informasi ke kader Posyandu
2. Untuk mengetahuai penyebab kematian bayi, balita, ibu hamil dan ibu
bersalin, sebaiknya dilakukan kegiatan :
a. Dibiarkan saja
b. Kader melaporkan kepada petugas kesehatan
c. Petugas kesehatan melakukan kunjungan / Audit kematian sesuai
laporan kader / Bidan kelurahan
3. Agar kader kesehatan dapat mengetahui dan memahami kegiatan KIA
(Kesehatan Ibu dan Anak) serta meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan, sebaiknya dilakukan kegiatan :
a. Jalan sehat bersama
b. Penyuluhan
c. Sosialisasi program KIA kepada kader
4. Agar ibu hamil dapat mengetahui kondisi kesehatannya sendiri, perawatan
dan tanda bahaya yang mungkin terjadi, senam ibu hamil, gizi ibu saat
hamil, mitos-mitos seputar kehamilan, sebaiknya dilakukan kegiatan :
a. Penyuluhan
b. Kelas Ibu Hamil
c. Konsultasi ke Bidan Kelurahan/dokter
5. Agar seluruh persalinan dilakukan oleh tenaga kesehatan, sebaiknya
dilakukan :
a. Pertemuan kemitraan bidan dengan paraji
b. Penyuluhan
c. Kelas ibu hamil
6. Untuk meningkatkan koordinasi dan upaya pemecahan masalah dengan
lintas sektor tentang program KIA, sebaiknya dilakukan :
a. Penyuluhan
b. Rapat Koordinasi (Rakor) KIA
c. Dialog Interaktif

B. PROGRAM GIZI
1. Apabila bayi 6-11 bulan & balita 12-59 bulan pada bulan Februari dan
Agustus tidak hadir ke Posyandu untuk mendapatkan vitamin A, maka
sebaiknya dilakukan :
a. Sweeping vitamin A bayi-balita
b. Pendataan
c. Dibiarkan saja
2. Untuk mengetahui status gizi seluruh balita di wilayah kerja UPT
Puskesmas Babakan Sari, sebaiknya dilakukan kegiatan :
a. Pemantauan balita
b. Pemantauan Status Gizi balita pada Bulan Penimbangan Balita (BPB)
c. Pendataan balita
3. Agar balita BGM/Gizi buruk dapat cepat ditangani & dilaksanakan tindak
lanjut secara tepat, maka sebaiknya dilakukan :
a. Pelacakan balita gizi buruk/Kunjungan rumah oleh petugas
b. Pendataan
c. Penyuluhan
4. Balita dengan status gizi buruk / BGM serta ibu hamil KEK sebaiknya
diberi bantuan berupa:
a. Pemberian Makanan Tampahan Pemulihan (PMT-P) 90 hari
b. Penyuluhan kesehatan
c. Pendataan/Pembinaan
5. Kegiatan apakah yang harus dilakukan dalam rangka meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan kader tentang kegiatan di Posyandu dan
administrasinya serta untuk mendapatkan dukungan dari lintas sektor?
a. Refreshing kader Posyandu
b. Outbond
c. Pelatihan kader
6. Untuk mengatasi masalah anemia Gizi Besi pada remaja sebaiknya
dilakukan kegiatan?
a. Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD)
b. Melakukan kegiatan olah raga bersama
c. Melibatkan remaja dalam kegiatan Posyandu
C. PROGRAM KESLING
1. Untuk dapat meningkatakan pengetahuan penjual makanan jajanan &
depotair minum tentang sanitasi & kesehatan sebaiknya dilakukan :
a. Orientasi penjual makanan jajanan & depot air minum
b. Pemantauan kualitas makanan jajanan & depot air minum
c. Penyuluhan
2. Untuk meningkatkan pembinaan terhadap Tempat Pengelolaan
Makanan/Minuman (TPM) di wilayah kerja UPT Puskesmas Babakan Sari,
maka program yang dilaksanakan oleh Puskesmas adalah :
a. Pemantauan rutin TPM oleh petugas
b. Penyuluhan dan pembinaan pengelola kantin sekolah
c. Survey sarana sanitasi TPM
3. Untuk meningkatkan kegiatan pemantauan rumah sehat, maka program
yang dilaksanakan adalah :
a. Pelatihan kader pemantauan rumah di posyandu
b. Pemantauan rumah oleh kader
c. Penyuluhan rumah sehat
4. Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengendalian DBD
melalui kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk), maka kegiatan
yang dilaksanakan adalah :
a. Pemantuan jentik oleh kader kesehatan
b. Gotong royong
c. Penyuluhan tentang Pengendalian DBD melalui PSN
5. Untuk dapat mengetahui kualitas air minum di masyarakat, sebaiknya
dilakukan :
a. Pemantauan kualitas air PDAM & depot air minum
b. Penyuluhan
c. Pelatihan kader
6. Kegiatan yang berkaitan dengan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM) sebaiknya dilakukan kegiatan :
a. Refreshing STBM
b. Pelatihan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)
c. Verifikasi pasca deklarasi STBM

D. PROGRAM P2PL
1. Untuk meningkatakan pengetahuan kader tentang penyakit menular (TB,
Diare, DBD) sebaiknya dilakukan :
a. Penyuluhan penyakit menular
b. Pelatihan kader TB/Jumantik
c. Pendataan
2. Untuk mencegah terjadinya penularan penyakit TB, sebaiknya dilakukan
kegiatan :
a. Pemeriksaan kontak serumah penyakit TB
b. Kunjungan rumah
c. Penyuluhan
3. Guna membantu kader dan masyarakat memantau warga dengan sakit
tertentu diperlukan kegiatan :
a. Pertemuan kader
b. Pelatihan kader
c. PHN (Perawatan Kesehatan Masyarakat oleh Petugas)
4. Untuk meningkatkan capaian imunisasi lengkap, perlu dilakukan :
a. Pendataan imunisasi lengkap oleh kader
b. Pelayanan imunisasi lengkap di Posyandu
c. Penyuluhan
5. Untuk dapat mencegah terjadinya penularan HIV-AIDS sebaiknya
dilakukan :
a. Penyuluhan
b. Pengawasan Menelan/minum Obat (PMO) ODHA
c. Tes & konseling sukarela (VCT)

6. Dalam upaya mengurangi resiko terjadinya penyebaran DBD di


sekolah, perlunya mengingkatkan pengetahuan siswa/kader
kesehatan sekolah melalui :
a. Pelatihan kader Jumantik sekolah
b. PSN
c. Penyuluhan

E. PROGRAM PROMKES
1. Untuk dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan,
sebaiknya dilakukan :
a. Dialog interaktif
b. Penyuluhan kelompok tentang Kesehatan Ibu-Anak, Remaja & lanisa
c. Konseling
2. Untuk melakukan pendekatan pada remaja dalam kegiatan PKPR (Program
Kesehatan Pelayanan Remaja), yang perlu dilakukan adalah :
a. Curah pendapat
b. Ceramah Tanya jawab
c. Studi kasus
3. Selain oleh kader, salah satu cara meningkatkan cakupan partisipasi
masyarakat dalam bidang kesehatan perlu dilakukan kerjasama dengan :
a. Remaja/Karang taruna dalam kegiatan Posyandu/Kesehatan
b. Pengusaha
c. Sekolah
4. Guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam ber-PHBS perlu
dilaksanakan :
a. Sosialisasi dan Pemantauan PHBS
b. Sosialisasi bahaya rokok
c. Pelatihan kader
5. Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat di wilayah RW yang peduli,
tanggap dan mampu mengatasi masalah kesehatan secara mandiri
diperlukan kegiatan :
a. Forum PKK
b. LPMK
c. Pembinaan RW Siaga Aktif

F. PROGRAM PENGEMBANGAN
1. Menurut Bapak/Ibu kegiatan yang perlu dilakukan dalam posyandu lansia
adalah :
a. Penyuluhan perilaku hidup sehat lansia
b. Jalan santai
c. Bergotong royong
2. Menurut Bapak/Ibu kegiatan olah raga posyandu lansia yang sesuai
dengan lansia adalah:
a. Jalan santai
b. Senam Usila
c. Bersepeda
3. Menurut Bapak/Ibu salah satu pelayanan yang diterima lansia pada
posyandu lansia adalah :
a. Pengukuran tekanan darah
b. Penyuluhan mengenai gizi lansia
c. Konseling kepada dokter
4. Untuk mencegah dan menanggulangi Penyakit Tidak menular (hipertensi &
Diabetes) pada lansia, sebaiknya dilakukan :
a. Deteksi dini pemeriksaan Penyakit tidak menular di Posbindu
b. Penyuluhan
c. Olah raga bersama

UKS
1. Agar dapat meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan,
sebaiknya dilakukan :
a. Pelatihan kader kesehatan remaja
b. Sosialisasi pemberian Tablet tambah darah pada remaja putri
c. Pembinaan
2. Untuk mengetahui derajat kesehatan siswa/siswi di sekolah, sebaiknya
dilakukan :
a. Penjaringan Kesehatan di sekolah
b. Penyuluhan
c. Olah raga bersama
3. Untuk mengatasi anemia pada remaja putri, kegiatan yang perlu
dilakukan adalah:
a. Pemeriksaan kadar HB
b. Pemberian tablet tambah darah (Fe)
c. Penyuluhan
4. Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader
kesehatan sekolah (Dokter Kecil) kegiatan yang dilakukan adalah :
a. Pelatihan dokter kecil
b. Penyuluhan
c. Lomba dokter kecil

Anda mungkin juga menyukai