Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN

HIV & AIDS

Oleh :

1. Agustinha De Almeida (17.321.2711)


2. Alldo Wijaya Kusuma (17.321.2712)
3. I Gede Wahyu Septiana (17.321.2720)
4. Ni Koming Anggi Ratna Sari (17.321.2734)
5. Ni Nyoman Desy Candra Sari (17.321.2748)
6. Ni Wayan Wena Wardani (17.321.2757)
7. Putu Harry Kresna Putra (17.321.2759)
8. Gede Melyantara Jaya (17.321.2715)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI

DENPASAR

2018
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. A
DENGAN DIAGNOSA MEDIS HIV & AIDS
DI RUANG SAHADEWA RSUD GIANYAR
TANGGAL 1-3 NOVEMBER 2018

I. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Umur : 36 Tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Sudah kawin
Pendidikan : Smp
Pekerjaan : Kuli bangunan
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Jalan anggrek, No. 5, gianyar
Tanggal Masuk : 01 november 2018
Tanggal Pengkajian : 01 november 2018
No. Register : 123456
Diagnosa Medis : HIV & AIDS

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. B
Umur : 45 Tahun
Hub. Dengan Pasien : Kakak Pasien
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jalan anggrek, No. 5, gianyar
2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
Pasien datang dengan mengeluh mengalami diare selama sebulan lebih,
setiap hari selama sebulan bisa diare lebih dari 7x, pasien mengatakan BB
turun 8 kg dalam sebulan, pasien mengatakan lemas dan sulit beraktifitas,
pasien mengeluh terkadang mual dan muntah, pasien mengeluh sering batuk
dan nyeri dada di malam hari.

2) Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini


Pasien mengeluh mengalami diare selama sebulan lebih, setiap hari selama
sebulan bisa diare lebih dari 7x, pasien mengatakan BB turun 8 kg dalam
sebulan, pasien mengatakan lemas dan sulit beraktifitas, pasien mengeluh
terkadang mual dan muntah, pasien mengeluh sering batuk dan nyeri dada di
malam hari, dan pasien disarankan untuk opnama di rumah sakit gianyar
(MRS).

3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya


Pasien mengatakan pasien hanya berobat ke dokter umum

b. Satus Kesehatan Masa Lalu


1) Penyakit yang pernah dialami
Sebelumnya pasien pernah mengalami penyakit demam dan batuk.

2) Pernah dirawat
Pasien mengatakan tidak pernah dirawat.
3) Alergi
Pasien mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap makanan maupun obat.

4) Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll)


Pasien mengatakan minum kopi rutin setiap pagi hari. Pasien tidak merokok
maupun minum-minuman beralkohol.

c. Riwayat Penyakit Keluarga


pasien tidak mengatakan memiliki riwayat penyakit keluarga.

d. Diagnosa Medis dan therapy


HIV & AIDS
No Nama obat Dosis Rute Indikasi Efek samping
1

3. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)


a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
 sebelum sakit :
pasien mengatakan sakitnya murni karena faktor ilmiah, bukan karena guna-
guna atau santet.
 Saat sakit :
setiap saat pasien sakit dibawa ke peleyanan kesehatan.

b. Pola Nutrisi-Metabolik
 Sebelum sakit :
pasien mengatakan makan 3 x sehari dengan sayur dan lauk pauk, porsi satu
piring penuh. Untuk minum 7-8 gelas (1600 cc) per hari.
 Saat sakit :
pasien makan 3-4 suap sendok setiap kali makan dan hanya makan bubur.
Minum air putih 2 gelas (400 cc) per hari.

c. Pola Eliminasi
1) BAB
 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan BAB 2x sehari, konsistensi lembek, warna kuning, bau
khas feses (normal).
 Saat sakit :
Pasien mengatakan BAB 7x sehari, konsistensi encer, warna kuning, bau
khas feses.

2) BAK
 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan BAK 4 x sehari,warna kuning, bau khas.
 Saat sakit :
Pasien mengatakan BAK 6 x sehari.

d. Pola aktivitas dan latihan


1) Aktivitas
Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan dan minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Berpindah 
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung
total

2) Latihan
 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan biasa bergerak dengan bebas, dapat beraktifitas seperti
biasa.
 Saat sakit :
Pasien mengatakan pola gerak terbatas untuk bergerak karena dipasang
infus, dan pasien merasa lemas, hanya melakukan aktifitas di tempat tidur.

e. Pola kognitif dan Persepsi


pasien kurang mengetahui tentang penyakitnya secara mendetail

f. Pola Persepsi-Konsep diri


 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan
 Saat sakit :
pasien mengatakan
g. Pola Tidur dan Istirahat
 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan setiap hari tidur dengan rentang 6 – 8 jam. Tidur
malam pukul 23.00, bangun pagi pukul 06.00.
 Saat sakit :
Pasien mengatakan tidur seperti biasa. Tdur malam pukul 23.00, bangun
pagi pukul 06.00.

h. Pola Peran-Hubungan
 Sebelum sakit :
pasien dapat berkomunikasi dengan baik, dengan keluarga maupun
temannya.
 Saat sakit :
Pasien dapat berkomunikasi dengan baik, dengan perawat, keluarga,
maupun temannya.

i. Pola Seksual-Reproduksi
Pasien sudah menikah, dan sering berhubungan seksual dengan WTS.

j. Pola Toleransi Stress-Koping


 sebelum sakit :
pasien mengatakan jika mengalami masalah stress akan bercerita dengan
istrinya.
 Saat sakit :
Pasien menceritakan keluhannya kepada keluarga.
k. Pola Nilai-Kepercayaan
 sebelum sakit :
pasien menganut agama hindu, dan melaksankan persembahyangan 3 x
sehari.
 Saat sakit :
Pasien tidak bisa melakukan persembahyangan dan hanya bisa berdoa di
tempat tidur.

4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : lemah
Tingkat kesadaran : komposmetis / apatis / somnolen / sopor/koma
GCS : verbal: 4 Psikomotor:6 Mata :5
b. Tanda-tanda Vital :
Nadi = 80 X/menit , Suhu = 370C , TD = 110/70mmHg , RR =26 x/menit
c. Keadaan fisik :
a. Kepala dan leher :
Bentuk kepala simetris, rambut pendek, tipis, tidak ada luka maupun bekas
luka, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.
Mata:
Bentuk mata normal, simetris kanan kiri, konjungtiva anemis.
Hidung :
Bentuk hidung mancung, kedua lubang hidung simitris, tidak terdapat sekret
dan ada polip, tidak ada gangguan penciuman
Telinga :
Bentuk kedua telinga simetris, terdapat serumen pada kedua telinga, tidak
ada luka maupun bekas luka, tidak ada nyeri tekan di belakang telinga dan
tidak ada gangguan pendengaran.
Mulut :
Mukosa kering, gigi utuh, terdapat banyak sariawan, mulut berbau tidak
sedap.
Leher :
Pigmentasi merata, tidak ada luka maupun bekas luka, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid, tidak ada nyeri tekan.
b. Dada :
 Paru
Terdapat efusi pleural kiri, frekuensi nafas 26 x / menit, terdapat ronchi
dilapang paru kiri, sering batuk dan nyeri dada pada malam hari
 Jantung
a. Inspeksi dan palpasi
- Palpasi: denyutan aorta teraba
b. Perkusi
- Batas jantung: tidak lebih dari 4 cm ke arah kiri dari garis mid sterna
c. Auskultasi
- Bising : tidak ada
- Frekuensi denyut jantung : 80x/mnt
c. Payudara dan ketiak:
1. Ukuran dan bentuk payudara : simetris kiri kanan
2. Warna payudara dan areola : putih pucat aerola kehitaman
3. Kelaian pada payudara dan puting : tidak ada
4. Axila dan clavikula : cekung (kurus)

d. Abdomen:
a. Inspeksi
Bentuk abdomen : cekung (kurus), tidak ada lesi, tidak ada masa abnormal,
benjolan/massa : tidak ada
b. Auskultasi
Peristaltik usus : >40 x/mnt
c. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, Benjolan/massa : tidak ada, Tanda ascites : tidak ada,
Hepar : tidak teraba, Lien : tidak teraba
e. Perkusi
Suara abdomen : timpani, Pemeriksaan ascites : tidak ada ascites
f. Genetalia:
Tidak dilakukan pengkajian
g. Integumen :
1. Kebersihan : krang bersih
2. Kehangatan : hangat
3. Warna : pucat
4. Turgor: kembali< 2 detik
5. Tekstur : kering
6. Kelembapan : tidak lembap
7. Kelainan pada kulit : tidak ada
h. Ekstremitas:
 Atas
Jari lengkap , tidak terdapat polidaktili (kelebihan jari), dan tidak
terdapat edema dan luka. Pergerakan tangan tidak normal karena
kelemasan.
 Bawah
Jari lengkap , tidak ada polidaktili , terdapat pitting edema pada kedua
kaki. Pergerakan abnormal karena kelemasan
i. Neurologis :
 Status mental dan emosi :
Pasien nampak cemas dan gelisah karena memikirkan penyakit nya tidak
sembuh.
 Pengkajian saraf kranial :
Tidak dilakukan pengkajian.
 Pemeriksaan refleks :
Refleks pasien menurun.

d. Pemeriksaan Penunjang
1. Data laboratorium yang berhubungan
Foto thorax ditemukan efusi pleura kiri, dengan hasil :
a. Hb : 10 gr/dl
b. Leukosit : 25000/Ul
c. Trombosit : 160.000/Ul
d. LED : 40 mm

5.ANALISA DATA

A. Tabel Analisa Data


NO DATA INTERPRETASI MASALAH
1 DS : Pasien mengeluh HIV Bersihan jalan
batuk nafas,
DO : Pasien tampak Penurunan kekebalan tubuh ketidakefektifan
batuk
masuknya mycobacterium
tuberkulosa

menyebar ke organ paru


menempel di paru

terjadi kerusakan membrane


alveolar

terjadi pembentukan sputum


berlebih

bersihan jalan nafas tidak


efektif

2 DS : Pasien mengatakan HIV Diare


diare lebih dari 7x per
hari selama sebulan, Sel darah putih menurun
nyeri abdomen tiba-tiba
DO : Pasien tampak Kekebalan tubuh menurun
diare lebih dari 7x
sehari, peningkatan Infasi sel HIV pada intestinum
bunyi usus (peristaltic).
Iritasi usus : penurunan
absorpsi

diare

3 DS: pasien mengatakan HIV Kekurangan


diare lebih dari 7x dan volume cairan
lemah Sel darah putih menurun
DO: pasien tampak
lemah,turgor kulit Kekebalan tubuh menurun
lemah
Infasi sel HIV pada intestinum

Iritasi usus : penurunan


absorpsi

Diare

Cairan output meningkat

Turgor kulit jelek

Kekurangan volume cairan


tubuh

4 DS : Pasien mengatakan HIV Nutrisi kurang dari


hanya makan 3-4 suap kebutuhan tubuh
sendok setiap kali Sel darah putih menurun
makan dan hanya
bubur, dan selalu mual Kekebalan tubuh menurun
dan muntah dan pasien
mengatakan BB turun 8 Infasi sel HIV pada intestinum
kg dalam sebulan,
menurunnya nafsu Iritasi usus : penurunan
makan. absorpsi
DO : Pasien tampak
lemas, tidak berenergi, Mual muntah
tidak nafsu makan,
pasien tampak mual Anoreksia
dan muntah, di mulut
pasien terdapat jamur Asupan nutrisi berkurang
candidiasis, dan berat
badan pasien turun 8 kg Nutrisi kurang dari kebutuhan
sebulan. tubuh

5 DS : pasien mengeluh HIV Nyeri


nyeri dada setiap
malam hari
DO : Pasien tampak
meringis, skala nyeri
pasien 4
6 DS : pasien mengeluh HIV Intoleransi aktivitas
lemas dan sulit
beraktifitas Sel darah putih menurun
DO : pasien tampak
lemas dan sulit Kekebalan tubuh menurun
beraktifitas
Infasi sel HIV pada intestinum

Iritasi usus : penurunan


absorpsi

Cairan output meningkat


Turgor kulit jelek

Kekurangan volume cairan

Kelelahan

Intoleransi aktivitas

B. Tabel Daftar Diagnosa Keperawatan /Masalah Kolaboratif Berdasarkan Prioritas


No Tanggal / jam Diagnosa keperawatan Tanggal Ttd
ditemukan teratasi
1 1 November Bersihan jalan nafas tidak efektif 4
2018 / 08.00 berhubungan dengan penyakit hiv & aids November
wita ditandai dengan adanya batuk 2018
2 1 November Diare berhubungan dengan imflamasi 4
2018 / 08.00 gastrointestinal ditandai dengan November
wita peningkatan bunyi usus (peristaltic), 2018
defekasi sering dan berair, nyeri abdomen
tiba-tiba
3 1 November Kekurangan volume cairan berhubungan 4
2018 / 08.00 dengan imflamasi gastrointestinal ditandai November
wita dengan diare, turgor kulit menurun 2018
4 1 November Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 4
2018 / 08.00 berhubungan dengan ketidakmampuan November
wita atau perubahan pada kemampuan untuk 2018
mencerna, mengunyah dan atau nutrisi
metabolisme ditandai dengan penurunan
berat badan, mual, muntah dan
menurunnya nafsu makan.
5 1 November Nyeri berhubungan dengan penyakit hiv & 4
2018 / 08.00 aids ditandai dengan nyeri dada setiap November
wita malam hari dan pasien tampak meringis 2018
6 1 November Intoleransi aktifitas berhubungan dengan 4
2018 / 08.00 penyakit hiv & aids ditandai dengan November
wita kelemahan 2018

C. Rencana Tindakan Keperawatan


Hari / No Rencana Perawatan Tt
d
Tgl Dx Tujuan dan Intervensi Rasional
kriteria hasil (NIC)
(NOC)
Kamis, 1 1 Status Manajemen jalan
Novembe pernafasan : nafas
r 2018 kepatenan 1. Kaji TTV pasien 1. Mengetetahui
jalan nafas kondisi tubuh
Setelah pasien
dilakukan 2. Identifikasi 2. Untuk membantu
asuhan kebutuhan actual membuka jalan
keperawatan / potensial pasien nafas pasien
selama 3 x 24 untuk
jam diharapkan memasukan alat
keefektifan membuka jalan
jalan nafas, nafas 3. Untuk
ditandai 3. Instruksikan membersihkan
dengan : bagaimana agar jalan nafas
1) Tidak bisa melakukan
adanya batuk efektif 4. Untuk membuka
batuk 4. Buang secret jalan nafas
2) Dapat dengan
melakukan memotivasi
batuk pasien untuk
efektif melakukan batuk
3) Dapat atau menyedot 5. Untuk membantu
mengeluark lendir membuka jalan
an sputum 5. Kelola pemberian nafas
bronkodilator,
sebagaimana
mestinya 1. Mengetahui
Monitor pernafasan perlunya
1. Kaji perlunya penyedotan jalan
penyedotan pada nafas
jalan nafas
dengan auskultasi
suara nafas 2. Untuk mengetahui
ronchi di paru suara nafas
2. Auskultasi suara
nafas setelah 3. Untuk mengetahui
tindakan, untuk onset,
dicatat karakteristik, dan
3. Catat onset, lamanya batuk
karakteristik, dan
lamanya batuk

Kamis, 1 2 Setelah Manajemen diare


Novembe dilakukan 1. kaji TTV pasien 1. Untuk
r 2018 asuhan mengetahui
keperawatan keadaan pasien
selama 3 x 24 2. tentukan riwayat 2. Untuk
jam diharapkan diare mengetahui
BAB pasien riwayat diare
normal, dengan 3. Identifikasi faktor 3. Untuk
kriteria hasil: yang bisa mengetahui
1) Pasien menyebabkan penyebab diare
BAB 1x diare
sehari 4. instruksikan 4. Untuk mengkaji
2) konsistensi pasien atau warna, volume,
lembek, anggota keluarga frekuensi, dan
warna untuk mencatat konsistensi tinja
kuning warna, volume,
3) bau khas frekuensi, dan
feses konsistensi tinja
(normal). 5. timbang pasien
5. Untuk
secara berkala
mengetahui
penurunan berat
badan pasien

6. ajari pasien cara 6. Untuk


penggunaan obat mengedukasi
anti diare secara pasien cara
tepat penggunaan obat
diare secara tepat
7. Untuk mengatur
7. intruksikan diet kebutuhan nutrisi
rendah serat, asien
tinggi protein,
tinggi kalori
sesuai kebutuhan 8. Untuk
8. konsultasi dengan mengkonsultasika
dokter jika tanda n tindakan
dan gejala diare selanjutnya
menetap

Kamis, 1 3 Setelah Manajemen cairan


Novembe dilakukan 1. Monitor TTV 1. Untuk
r 2018 asuhan pasien mengetahui
keperawatan kondisi pasien
selama 3 x 24 2. Jaga 2. Untuk
jam diharapkan intake/asupan mengetahui
pemenuhan yang akurat dan CMCK
kebutuhan catat output
cairan pasien pasien
terpenuhi 3. Timbang BB 3. Untuk
dengan kriteria setiap hari dan mengetahui berat
hasil : monitor status badan
1) Turgor pasien
kulit 4. Berikan cairan 4. Untuk memenuhi
normal dengan tepat kebutuhan cairan
2) Output
5. Untuk
normal 5. Arahkan pasien
menginformasika
mengenai NPO
n tentang NPO

6. Untuk
6. Konsultasikan
mengontrol
dengan dokter
volume cairan
jika tanda-tanda
dan gejala
kelebihan volume
cairan menetap
atau buruk
Manajemen
Hipovolemi
1. Monitor asupan
1. Untuk
dan pengeluaran
mengetahui
CMCK
2. Monitor adanya
2. Untuk memantau
tanda-tanda
dehidrasi
dehidrasi
3. Timbang BB di
3. Untuk
waktu yang sama
mengetahui berat
badan pasien
4. Sediakan cairan
4. Untuk memenuhi
oral
kebutuhan cairan

5. Untuk mengatur
5. Intruksikan
posisi
pasien untuk
menghindari
posisi yang
berubah cepat,
dari tidur
langsung duduk
6. Berikan cairan IV
6. Untuk memenuhi
isotonic yang
kebutuhan cairan
diresepkan
7. Berikan cairan IV
7. Untuk memenuhi
hipotonik yang
kebutuhan cairan
diresepkan
Kamis, 1 4 Setelah Manajemen
Novembe dilakukan gangguan makan
r 2018 asuhan 1. Kaji TTV pasien 1. Untuk
keperawatan mengaetahu
selama 3 x 24 keadaan pasien
jam diharapkan 2. Tentukan 2. Untuk mencapai
pemenuhan pencapaian berat berat badan yang
kebutuhan badan harian diingnkan
nutrisi pasien sesuai keinginan
terpenuhi 3. Timbang berat 3. Untuk
dengan kriteria badan klien mengetahui berat
hasil : secara rutin (pada badan pasien
1) Makan hari yang sama
habis 1 dan setelah
porsi (nasi, BAB/BAK)
lauk, dan 4. Rundingkan
4. Untuk mencapai
sayur) dengan tim dank
erat badan yang
2) Tidak ada lien untuk
diinginkan
mual mengatur target
muntah pencapaian berat
3) HB : 10,7 – badan jika berat
14,7 gr/dl badan klien tidak
(normal) berada dalam
4) Berat rentang berat
badan tidak badan yang
dibawah 20 direkomendasika
% dari n sesuai umur
berat badan dan bentuk tubuh
sebelum Manajemen nutrisi
sakit 1. Tentukan status
1. Untuk
gizi pasien dan
mengetahui
kemampuan
kemampuan
pasien untuk
pasien tentang
memenuhi
pemenuhan gizi
kebutuhan gizi
2. Pastikan
2. Untuk menambah
makanan
nafsu makan
disajikan dengan
cara yang
menarik dan pada
suhu yang paling
cocok untuk
konsumsi secara
optimal
3. Bantu pasien
3. Untuk memenuhi
dalam
kebutuhan nutrisi
menentukan
pedoman atau
piramida
makanan yang
paling cocok
dalam memenuhi
kebutuhan nutrisi
dan preferensi
4. Anjurkan pasien
4. Untuk mengatur
mengenai
diet yang
modifikasi diet
diperlukan
yang diperlukan
Kamis, 1 5 Setelah Manajemen nyeri
Novembe dilakukan 1. Lakukan 1. Untuk
r 2018 asuhan pengkajian nyeri mengetahui pqrst
keperawatan nyeri
selama 3 x 24 2. Ajarkan prinsip- 2. Untuk
jam diharapkan prinsip nyeri mengajarkan
nyeri pasien prinsip nyeri
berkurang, 3. Berikan 3. Untuk
dengan kriteria informasi memberikan
hasil : mengenai nyeri informasi tentang
1) Nyeri nyeri
berkurang, 4. Untuk
4. Berikan obat
dari 4 meningkatkan
sebelum
menjadi 1 partisipasi
melakukan
aktifitas untuk
meningkatkan
partisipasi namun
lakukan evaluasi
memadai
mengeni bahaya
5. Untuk
dari sedasi
menurunkan nyeri
5. Kolaborasi
dengan pasien,
orang terdekat
dan tim
kesehatan lainnya
untuk memilih
dan
mengimplementa
sikan tindakan
penurunan nyeri
nonfarmakologi,
sesuai kebutuhan
Kamis, 1 6 Setelah Manajemen energy
Novembe dilakukan 1. Kaji status 1. Untuk
r 2018 asuhan fisiologis pasien mengetahui
keperawatan yang keadaan fisik
selama 3 x 24 menyebabkan
jam diharapkan kelelahan sesuai
intoleransi dengan konteks
aktifitas pasien usia dan
pasien perkembangan
berkurang, 2. Tentukan 2. Untuk
dengan kriteria persepsi mengetahui
hasil : pasien/orang persepsi
1. Pasien terdekat dengan
tidak pasien mengenai
merasa penyebab
kelemahan kelelahan
2. Turgor 3. Tentukan jenis 3. Untuk menjaga
kulit dan banyaknya ketahan
normal aktivitas yang
dibutuhkan untuk
menjaga
ketahanan
4. Lakukan ROM 4. Untuk mengatur
aktif/pasif untuk latihan
menghilangkan
ketegangan otot
5. Bantu pasien 5. Untuk mengatur
dalam aktivitas aktivitas
sehari-hari yang
teratur sesuai
kebutuhan
6. Ajarkan 6. Untuk memberi
pasien/SO untuk informasi tentang
menghubungi menghubungi
tenaga kesehatan tenaga kesehatan
jika tanda dan
gejala kelelahan
tidak berkurang
7. Konsulkan 7. Untuk
dengan ahli gizi meningkatkan
mengenai cara status gizi
meningkatkan
asupan energy
dari makanan
D. Implementasi Keperawatan
Tgl / No Tindakan keperawatan Evaluasi proses ttd
jam Dx
01 Nov 1,2,3, 1. Mengkaji TTV DS : pasien mengatakan
2018 4 masih merasa lemas dan
10.00 mengeluh batuk
DO : pasien tampak lemah,
TD : 110/70, RR : 26x/mnt
S : 37 C, N : 80x/mnt

10.15 6 2. Mengkaji status DS : pasien megatakan


fisiologis pasien yang lemas
menyebabkan DO : pasien tampak lemas
kelelahan sesuai dan sulit beraktivitas
dengan konteks usia
dan perkembangan

10.30 2,3 DS : pasien mengatakan


3. Menimbang berat
masih merasa lemas
badan pasien
DO : Berat pasien terukur
48 kg
11.00 5 DS : pasien mengatakan
4. Melakukan pengkajian
nyeri pada bagian dada
nyeri (PQRST)
sebelah kiri
DO : pasien tampak
meringis

5 DS : pasien mengatakan
5. Memberikan informasi
mengenai nyeri sedikit lebih paham
mengenai nyeri
DO : Pasien tampak sedikit
12.00 memahami dari apa yang
dijelaskan perawat

1 6. Menginstruksikan DS : pasien mengatakan


pasien bagaimana cara masih kesulitan untuk
melakukan batuk melakukan batuk efektif
13.00 efektif DO : Pasien tampak
berusaha melakukan batuk
efektif
2 7. Mengajari pasien cara
penggunaan obat anti DS : Pasien mengatakan
diare secara tepat paham dengan cara
penggunaan obat diare
secara tepat
DO : Pasien mengerti
dengan penjelasan perawat
02 Nov 2,3 1. Menimbang berat DS : Pasien mengatakan
2018 badan pasien secara sudah merasa lebih
08.00 berkala bertenaga dan makan
sedikit tapi sering
DO : Berat pasien terhitung
52 Kg
08.30 6 2. Mengajarkan ROM DS : Pasien mengatakan
aktif/pasif untuk belum mampu mengikuti
menghilangkan intruksi
ketegangan otot DO : pasien tampak
kesusahan

09.00 4 3. Mengintruksikan diet DS : Pasien mengatakan


rendah serat, tinggi paham dengan penjelasan
protein, tinggi kalori perawat
sesuai kebutuhan DO : Pasien tampak
mengerti dengan instruksi
perawat

10.00 1,2,3, 4. Mengkaji TTV DS : Pasien mengatakan


4 sudah merasa lebih baik
DO : TD : 110/70, RR :
24x/mnt, S : 37 C, N :
86x/mnt

10.30 5 5. Memberikan obat anti DS : Pasien mengatakan


nyeri sebelum nyeri dada yang dialami
melakukan aktifitas mulai berkurang
untuk meningkatkan DO : Pasien tampak lebih
partisipasi namun baik
lakukan evaluasi
memadai mengeni
bahaya dari sedasi

11.00 2 6. Menginstruksikan DS : Pasien mengatakan


pasien atau anggota warna feses kuning coklat,
keluarga untuk konsistensi lembek dan
mencatat warna, frekuensi BAB 1-2 kali
volume, frekuensi, dan perhari
konsistensi tinja DO : Pasien tampak lebih
baik

03 Nov 2,3 1. Menimbang berat DS : Pasien mengatakan


2018 badan pasien secara dirinya merasa lebih baik
08.00 berkala dan makan sudah kembali
normal
DO : Berat badan pasien
terukur 55 kg

08.30 6 2. Mengajarkan ROM DS : Pasien mengatakan


aktif/pasif untuk belum mampu mengikuti
menghilangkan instruksi
ketegangan otot DO : pasien tampak
kesusahan

09.00 5 3. Berkolaborasi dengan DS : Pasien mengatakan


pasien, orang terdekat nyeri yang dialaminya
dan tim kesehatan sudah berkurang
lainnya untuk memilih DO : pasien tampak merasa
dan nyaman
mengimplementasikan
tindakan penurunan
nyeri nonfarmakologi,
sesuai kebutuhan
10.00 1,2,3, 4. Mengkaji TTV DS : Pasien mengatakan
4 merasa sudah lebih baik
DO : TD : 120/70 mmhg
RR : 20x/mnt
N : 86 x/mnt
S : 37 C

5. Memastikan makanan
11.00 4 DS : Pasien mengatakan
disajikan dengan cara
nafsu makannya sudah
yang menarik dan
meningkat
pada suhu yang paling
DO : Pasien tampak
cocok untuk konsumsi
menikmati makan
secara optimal
6. Menginstruksikan
12.00 2 DS : Pasien mengatakan
pasien atau anggota
fesesnya berwarna kuning,
keluarga untuk
konsistensi lembek, volume
mencatat warna,
±1000cc
volume, frekuensi, dan
DO : pasien tampak merasa
konsistensi tinja
lebih baik karena pola BAB
yang sudah normal
E. Evaluasi Keperawatan
No Tgl/Jam No Evaluasi Ttd
Dx
1 03 Nov 2018 1 S : Pasien mengatakan batuk sudah
/ 15.00 wita hilang
O : Pasien tampak tidak kesulitan untuk
bernafas dan gejala batuk sudah hilang
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien
2 03 Nov 2018 2 S : Pasien mengatakan BAB 1x sehari,
/ 15.00 wita dengan konsistensi lembek, bau khas
warna kuning
O : Pasien tidak tampak lemah
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien
3 03 Nov 2018 S : pasien mengatakan BAB 1x, dan
/ 15.00 wita tidak merasa lemas lagi
O : pasien tidak tampak lemah
A : masalah teratasi
P : pertahankan kondisi pasien
4 03 Nov 2018 3 S : Pasien mengatakan makan sudah
/ 15.00 wita normal habis 1 porsi tidak ada mual
muntah
O : Pasien tampak lebih berisi, BB 55 kg
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan keadaan pasien
5 03 Nov 2018 4 S : Pasien mengatakan nyeri dada sudah
/ 15.00 wita tidak terasa
O : Pasien tampak tidak meringis, skala
nyeri 1
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan keadaan pasien
6 03 Nov 2018 S : pasien mengatakan merasa lebih
/ 15.00 wita bertenaga
O : pasien tampak lebih baik dan tidak
merasa lemas
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai