Anda di halaman 1dari 3

Kasus Isu Agama pada Media Sosial (Sosmed) untuk Pasien

HOAX, Kabar Viral Anak Lumpuh Akibat Vaksin MR, Menkes: Jangan Besarkan
Masalah Ini!
SEMPAT heboh diberitakan di sebuah tayangan televisi swasta bahwa ada seorang anak di
Demak, Jawa Tengah mengalami kelumpuhan setelah disuntik vaksin MR. Kabar ini juga
viral di media sosial, sehingga dampaknya mengganggu keberlangsungan pemberian vaksin
yang masuk dalam program nasional itu.
Ketika ada kejadian ikutan pasca imunisasi seperti demam atau ruam sangat wajar terjadi.
Gejalanya akan muncul sekira 7-12 hari setelah anak divaksin. Tapi dampak ini tidak
membahayakan anak, sehingga orangtua tak perlu khawatir.
Di lain kesempatan, Menteri Kesehatan RI Prof Dr dr Nila F Moeloek SpM(K) meminta agar
masyarakat tidak membesar-besarkan masalah yang dialami oleh pasien tersebut. Dia juga
berpesan agar orangtua tetap mengantarkan anaknya vaksin sesuai program pemerintah.
"Kabar anak lumpuh karena vaksin itu tidak benar. Jangan dibesar-besarkan masalah seperti
ini. Karena kondisinya memang dia sudah mengalami penyakit penyerta sebelumnya," ujar
Menkes saat ditemui di Grand Sahid Jaya, kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, kemarin.
Penilaian :
Berbicara mengenai media sosial tentu saja sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat.
Kehidupan manusia di jaman modern seperti sekarang ini, tidak bisa lepas dari media sosial.
Namun jika berlebihan juga tidaklah baik. Selain mata kita akan rusak, kita juga dirugikan
karena waktu tersita untuk hal – hal yang kurang bermanfaat.

Bagaimana baik buruknya media sosial juga pasti sudah anda ketahui. Baiknya yakni
memudahkan anda dalam berkomunikasi tanpa mengenal jarak dan waktu. Untuk buruknya
sendiri sampai saat ini sangat memprihatinkan, banyak sekali informasi palsu alias hoax bahasa
kerennya. Hal ini akan menjerumuskan anda ke dalam dosa jika anda ikut serta menyebar
luaskan atau pun sekedar mengobrolkan dengan orang lain (gosip). Untuk itu anda harus
mengetahui bagaimana cara menghindari ghibah agar tidak terjerumus dalam perbuatan dosa.

Pandangan Agama Islam

Mirisnya penggunaan media sosial sekarang ini banyak yang menyimpang dan digunakan
untuk menebar fitnah justru tidak akan membawa manfaat. Banyak pihak yang tidak
bertanggung jawab memanfaatkan keburukan orang lain sebagai modal awal menjatuhkan
rivalnya untuk mendapatkan kekuasaan dan untuk keuntungan pribadi atau pun kelompoknya.
Terdapat ayat yang menjelaskan mengenai hal ini :

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena


sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan
janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.
Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha
Penyayang.” (Q. S. Al-Hujurat ayat 12)

Berikut ini sabda Rasulullah Saw :

“Apakah kalian mengetahui apa itu ghibah? Mereka (para shahabah) menjawab: Allah dan
Rasul-Nya lebih mengetahui. Rasulullah saw melanjutkan: Engkau menyebut (membicarakan)
saudaramu tentang sesuatu yang ia benci. Shahabah bertanya: Bagaimana jika yang ku
bicarakan itu memang benar adanya? Rasulullah menjawab: Jika yang kamu ceritakan itu
memang benar, maka kamu telah melakukan ghibah. Akan tetapi jika yang kamu ceritakan itu
tidak benar, maka kamu telah berbohong.” (H.R. Muslim).

Pandangan Agama Hindu


Tujuan agama Hindu adalah Moksa dan Jagat Hita yaitu kesejahteraan sekala niskala, maka
dalam mengejar kesejahteraan sekala niskala ini, mau tidak mau kita dihadapkan pada
teknologi karena mengikuti perkembangan dari zaman globalisasi ini. Agama Hindu akan
menerima perkembangan teknologi secara selektif, sepanjang tidak bertentangan dengan nilai-
nilai agama Hindu.
Dalam agama hindu teknologi itu hanya sebagai sarana penopang/ penunjang untuk mencapai
hakekat daripada tujuan hidup beragama di dalam pelaksanaan upacara/ upakara agama. Di
dalam kehidupan sebagai manusia beragama, teknologi berpengaruh di dalam mencapai
kesejahteraan hidup dan kehidupan.
Ajaran dari agama hindu yang digunakani sebagai tolok ukur dalam menerima/menolak
Perkembangan teknologi itu, yaitu:

1. Konsep Tri Semaya yakni persepsi orang Bali terhadap waktu. Menurut orang Bali
konsep tri semaya dibagi menjadi tiga yaitu penyesuaian dengan masa lampau ( athita ),
penyesuaian dengan masa yang akan datang ( anaghata ) dan penyesuaian dengan masa
sekarang ( warthamana ). Tri semaya merupakan suatu rangkaian waktu yang tidak
dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Kehidupan manusia pada saat ini ditentukan oleh
hasil perbuatan di masa lalu, dan perbuatan saat ini juga menentukan kehidupan di masa
yang akan datang.
2. Tri Pramana mempunyai arti tiga cara umat hindu meyakini adanya Ida Sang Hyang
Widhi Wasa. Dimana cara-cara tersebut adalah Pratyaksa Pramana (berdasarkan
penglihatan langsung), Anumana Pramana (berdasarkan kesimpulan yang logis) dan
Agama Pramana (berdasarkan kesimpulan yang logis). Tri Pramana diperlukan agar
para umat yang beragama hindu yang mengaplikasikan nilai-nilai agama pada
teknologi tetap bisa percaya dengan adanya Tuhan.
3. Rasa, utsaha, dan lokika (akal).

 Ajaran Agama Hindu tentang Tri Kaya Parisuda:

Artinya tiga gerak perilaku manusia yang harus disucikan, yaitu berpikir yang bersih dan suci
(Manacika), berkata yang benar (Wacika) dan berbuat yang jujur (Kayika). Dari tiap arti kata
di dalamnya, Tri berarti tiga; Kaya bararti Karya atau perbuatan atau kerja atau prilaku;
sedangkan Parisudha berarti “upaya penyucian”.Jadi “Trikaya-Parisudha berarti “upaya
pembersihan/penyucian atas tiga perbuatan atau prilaku kita”.
Pandangan Agama Kristen

Tanggapan Alkitab Tentang Hoaxs


Kebenaran memiliki banyak nilai-nilai penting.
Kebenaran adalah dasar untuk sebuah kepercayaan, integritas, iman, keamanan dan stabilitas.
Pada waktu kebenaran diganti dengan kebohongan, maka nilai-nilai tersebut menjadi hancur
dan menghilang sampai pada level terendah dari kehidupan orang tersebut. Di sisi lain,
kebohongan adalah teman baik dari ketidak-percayaan, kecurigaan, keraguan, kekacauan,
pertikaian, dendam, kebencian dan kemarahan. Kapanpun kebohongan menggantikan
kebenaran, teman baik kebohongan akan menyingkirkan kebenaran.
Erosi kebenaran melemahkan semua hubungan tatkala kebohongan disuntikkan. Tidak
ada satu hubungan apapun bisa
bertahan atau berhasil jika dasar dari hubungan tersebut adalah kebohongan.
Larangan berbohong telah tertulis di Sepuluh Hukum Tuhan “Jangan mengucapkan saksi dusta
tentang sesamamu .... “(Kel. 20:16). Tuhan Allah secara konsisten dan tegas sangat membenci
lidah dusta (Amsal 6:17). Semua pendusta akan mendapatkan bagian mereka di dalam lautan
api dan belerang (Why. 21:8). Kebenaran itu sangat penting karna :
1. Kebenaran menghubungkan kita dengan Tuhan.
Pusat perhatian Tuhan akan kebenaran ada dalam sifat-Nya sendiri. Mazmur 31:5
mengatakan, “Tuhan adalah benar”. Titus 1:2 mengatakan “Tuhan yang tidak berdusta”. Dan
masih banyak lagi ayat-ayat Alkitab lainnya yang menunjukkan bahwa kebenaran adalah
karakter Tuhan. Oleh karena itu,
komitmen tentang kebenaran sangat berhubungan erat dengan sifat-
sifatTuhan dan pengajarannya.
2. Kita diselamatkan (ditebus) supaya kita bisa hidup sesuai dengan gambaran/sifat-
sifat-Nya.
Tujuan kita hidup di dunia ini sebagai anak-anak Tuhan adalah untuk menjadi serupa
dengan gambaran anak-Nya: Yesus Kristus (Roma 8:29). Jika kita ikut serta dalam
kebohongan, kita telah merusak tujuan mulia keselamatan kita dan kita telah menodai
gambaran kemuliaan Tuhan dalam diri Kita.
3. Mengatakan sesuatu yang benar sama dengan ketaatan kita pada kehendak Tuhan.
Firman Tuhan memerintahkan kita untuk mengatakan kebenaran tanpa berbohong
dengan alasan apapun juga dan dengan resiko apapun. Amsal 13:5 berkata, “Orang benar
membenci dusta”. Kolose 3:9 mengatakan, “Janganlah kamu saling mendustai”.
Kesimpulannya, Alkitab (Firman Tuhan) menegaskan bahwa perintah larangan
berbohong atau berdusta ini adalah mutlak, tidak bisa ditawar.

Anda mungkin juga menyukai