Anda di halaman 1dari 66

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Ruas Jalan Adi Sumarmo, Sukoharjo (Jalan Kabupaten)


4.1.1 Data Umum

Berikut adalah data umum proyek pemeliharaan berkala ruas Jalan Adi Sumarmo,
Sukoharjo :

Jenis data : Sekunder

Pekerjaan : Pemeliharaan Berkala

Kabupaten : Sukoharjo

Provinsi : Jawa Tengah

Tahun Anggaran : 2017

Panjang Proyek : ± 1.100 m

Lebar Jalan : 13 m

Jenis Perkerasan : Perkerasan Lentur (Flexible Pavement)

Pada proyek pemeliharaan ini, volume pekerjaan dari masing-masing kegiatan


akan disajikan pada Tabel 4.1

Tabel 4.1 Volume Pekerjaan Pemeliharaan Berkala

No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan


1 Levelling Lapen (Lapis Penetrasi) 84,98 m3
2 Lapis Aus tb. 8 cm 780 m3
3 Tack Coat 1257,5 Ltr
4 Laston AC-WC tb. 5 cm 580,97 Ton

73
74

4.1.2 Identifikasi Tahapan Pekerjaan (Unit Proses)

Pada penelitian ini, tahapan pemeliharaan berkala pada ruas jalan Adi Sumarmo
dimodelkan menjadi enam tahapan utama yang akan disajikan pada Gambar 4.1
dibawah ini.

- Energi
- Bahan Bakar
Survei Kondisi Lokasi Proyek Emisi GHG

- Emisi GHG
- Agregat Kasar
- Energi
- Agregat Halus
- Bahan Bakar Pengolahan dan Pengadaan Material - Aspal
- Listrik
- Semen/Filler
- Minyak Bakar

- Energi
- Bahan Bakar
Transportasi Material ke AMP (Asphalt Mixing Plant) Emisi GHG

- Energi
- Emisi GHG
- Bahan Bakar Mixing di AMP - Campuran AC-WC
- Listrik

- Energi
- Bahan Bakar
Transportasi Material AMP ke Lokasi Proyek Emisi GHG

- Energi
- Bahan Bakar
Pekerjaan di Lokasi Proyek Emisi GHG

Gambar 4.1 Unit Proses Pekerjaan Pemeliharaan Berkala

4.1.2.1 Survei Kondisi Lokasi Proyek

Survei kondisi lokasi proyek merupakan tahapan awal dalam kegiatan


pemeliharaan dan rehabilitasi jalan. Kegiatan ini dilakukan Dinas Pekerjaan
Umum untuk mengetahui tingkat kerusakan jalan yang nantinya akan dilakukan
kegiatan pemeliharaan berkala untuk mengembalikan kondisi jalan sesuai dengan
perencanaan awal atau dalam kondisi mantap. Berdasarkan wawancara dengan
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukoharjo, survei kondisi jalan ini dilakukan
dengan beberapa personil untuk mengobservasi dan menghitung persentase
kerusakan yang ada pada segmen tertentu.
75

Kegiatan survei ini menggunakan alat transportasi berupa mobil penumpang untuk
mencapai lokasi proyek. Penggunaan alat transportasi ini akan membutuhkan
energi dan bahan bakar yang akan menghasilkan emisi green house gases (GHG).

4.1.2.2 Pengolahan dan Pengadaan Material

Pengolahan dan pengadaan material adalah proses pengolahan bahan baku atau
material-material mentah yang dilakukan di quarry atau di pabrik. Material yang
akan diolah meliputi agregat kasar, agregat halus, aspal, semen/filler, dan minyak
bakar. Agregat kasar dan agregat halus diambil dari quarry dan diolah di AMP
dengan menggunakan stone crusher. Aspal didapat melalui proses pengolahan
minyak bumi, sedangkan untuk pengolahan semen/filler dilakukan di pabrik.
Penggunaan alat-alat untuk mengolah material-material mentah menjadi material
yang akan digunakan selanjutnya akan menghasilkan emisi green house gases
(GHG).

4.1.2.3 Transportasi Material ke AMP (Asphalt Mixing Plant)

Setelah material diolah maka diperlukan transportasi atau pemindahan dari lokasi
quarry atau pabrik menuju AMP (Asphalt Mixing Plant). Jarak dari quarry atau
pabrik yang jauh mengharuskan proses pemindahan menggunakan dump truck
dengan kapasitas tertentu. Dump truck memerlukan bahan bakar untuk
memindahkan material-material dari lokasi quarry atau pabrik menuju lokasi
AMP. Penggunaan bahan bakar ini akan mengakibatkan pelepasan emisi green
house gases (GHG) selama proses transportasi berlangsung.

4.1.2.4 Proses Mixing di AMP (Asphalt Mixing Plant)

Proses mixing pada AMP adalah tahapan pencampuran material seperti agregat
kasar, agregat halus, aspal, dan semen/filler menjadi campuran aspal beton
(asphalt concrete). Proses pencampuran ini membutuhkan energi dan konsumsi
bahan bakar yang tidak sedikit yang nantinya akan melepaskan emisi green house
gases (GHG). Energi dan bahan bakar yang digunakan akan dibutuhkan untuk
proses pengeringan agregat, proses pemanasan aspal, dan proses pemanasan
campuran aspal beton. Pada kegiatan pemeliharaan berkala ini, hanya campuran
76

aspal beton (AC-WC) yang diolah di AMP, untuk lapis aus dan lapis penetrasi
langsung dibuat di lokasi proyek.

4.1.2.5 Transportasi Material AMP ke Lokasi Proyek

Setelah aspal beton diolah dan dibuat di AMP, maka harus dilakukan pemindahan
campuran aspal beton dan material-material lain seperti agregat kasar, agregat
halus, aspal untuk lapis tack coat ke lokasi proyek menggunakan dump truck dan
pick up dengan kapasitas tertentu. Alat-alat transportasi ini membutuhkan bahan
bakar yang nantinya akan melepaskan emisi green house gases (GHG) selama
proses transportasi material AMP ke lokasi proyek berlangsung. Jarak tempuh
antara lokasi AMP dan lokasi proyek akan mempengaruhi konsumsi bahan bakar
pada alat-alat transportasi.

4.1.2.6 Pekerjaan di Lokasi Proyek

Unit proses yang terakhir adalah pekerjaan di lokasi proyek. Pekerjaan dimulai
dengan leveling lapen (lapis penetrasi), pekerjaan lapis aus, pekerjaan tack coat,
dan yang terakhir adalah penghamparan campuran aspal beton (AC-WC).
Pekerjaan tersebut menggunakan beberapa alat-alat transportasi dan alat-alat berat
yang membutuhkan bahan bakar serta melepaskan emisi green house gases
(GHG) selama pengoperasiannya. Adapun alat transportasi dan alat berat yang
digunakan yaitu pick up, dump truck, wheel loader, stoom walls, asphalt sprayer,
vibrator roller, dan asphalt finisher.

4.1.3 Analisis Data


4.1.3.1 Perhitungan Volume dan Kebutuhan Material

Perhitungan volume dan kebutuhan material kegiatan pemeliharaan berkala Jalan


Adi Sumarmo berdasarkan volume setiap kegiatan pemeliharaan berkala seperti
pada Tabel 4.2 berikut.
77

Tabel 4.2 Volume tiap Pekerjaan Pemeliharaan Berkala

No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan


1 Levelling Lapen (Lapis Penetrasi) 84,98 m3
2 Lapis Aus tb. 8 cm 780 m3
3 Tack Coat 1257,5 ltr
4 Laston AC-WC tb. 5 cm 580,97 Ton
Sumber: Daftar Kuantitas dan Harga Pemeliharaan Jalan Adi Sumarmo

1. Pekerjaan Leveling Lapen (Lapis Penetrasi)

Untuk setiap m3 pekerjaan leveling lapen dibutuhkan material yang berbeda-beda


seperti tabel kebutuhan material di bawah ini:

Tabel 4.3 Kebutuhan Material tiap m3 Leveling Lapen

No. Bahan Kuantitas Satuan


1 Agregat Kasar 1,5988 m3
2 Agregat Halus 0,4996 m3
3 Aspal 69,5946 kg
Sumber: Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pemeliharaan Jalan Adi Sumarmo

Dari data volume per pekerjaan dengan kebutuhan material per m3 maka didapat
kebutuhan material untuk pekerjaan leveling lapen adalah :

Agregat Kasar : 1,5988 x 84,98 m3 = 135,8660 m3

Agregat Halus : 0,4996 x 84,98 m3 = 42,4560 m3

Aspal : 69,5946 kg/m3 x 84,98 m3 = 5914,1491 kg

2. Pekerjaan Lapis Aus Tebal 8 cm

Untuk setiap m3 pekerjaan lapis aus dengan tebal 8 cm dibutuhkan material-


material seperti disajikan pada Tabel 4.4 berikut.
78

Tabel 4.4 Kebutuhan Material tiap m3 Pekerjaan Lapis Aus Tebal 8 cm

No. Bahan Kuantitas Satuan


Batu Pecah Tangan 5/7+3/5 (Agregat
1 0,1066 m3
Kasar)
2 Air 0,03333 drum
3 Pasir Urug (Agregat Halus) 0,0266 m3
Sumber: Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pemeliharaan Jalan Adi Sumarmo

Dari data volume per pekerjaan dengan kebutuhan material per m3 maka didapat
kebutuhan material untuk pekerjaan lapis aus dengan tebal 8 cm adalah :

Batu Pecah Tangan 5/7+3/5 (Agregat Kasar) : 0,1066 x 780 m3 = 83,148 m3

Air : 0,03333 drum/m3 x 780 m3

= 25,997 drum

Pasir Urug (Agregat Halus) : 0,0266 x 780 m3 = 20,748 m3

3. Pekerjaan Tack Coat

Untuk setiap liter pekerjaan tack coat dibutuhkan material-material seperti


disajikan pada Tabel 4.5 berikut.

Tabel 4.5 Kebutuhan Material per Liter Pekerjaan Tack Coat

No. Bahan Kuantitas Satuan


1 Aspal 0,8487 kg
2 Minyak Bakar 0,206 ltr
Sumber: Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pemeliharaan Jalan Adi Sumarmo

Dari data volume per pekerjaan dengan kebutuhan material per liter maka didapat
kebutuhan material untuk pekerjaan tack coat adalah :

Aspal : 0,8487 kg/liter x 1257,5 liter = 1067,2403 kg

Minyak Bakar : 0,206 x 1257,5 liter = 259,045 liter


79

4. Pekerjaan Laston AC-WC tebal 5 cm

Untuk setiap ton pekerjaan laston AC-WC tebal 5 cm dibutuhkan material-


material seperti disajikan pada Tabel 4.6 berikut.

Tabel 4.6 Kebutuhan Material per Ton Pekerjaan Laston AC-WC tebal 5 cm

No. Bahan Kuantitas Satuan


1 Agregat Kasar (5-10 & 10-20) 0,3261 m3
2 Agregat Halus (0-5) 0,321 m3
3 Semen/Filler 19,95 kg
4 Aspal 61,8 kg
Sumber: Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pemeliharaan Jalan Adi Sumarmo

Dari data volume per pekerjaan dengan kebutuhan material per ton maka didapat
kebutuhan material untuk pekerjaan Laston AC-WC tebal 5 cm adalah :

Agregat Kasar (5-10 & 10-20) : 0,3261 m3/ton x 580,97 ton = 189,4543 m3

Agregat Halus (0-5) : 0,321 m3/ton x 580,97 ton = 186,4914 m3

Semen/Filler : 19,95 kg/ton x 580,97 ton = 11590,3515 kg

Aspal : 61,8 kg/ton x 580,97 ton = 35903,946 kg

Selanjutnya, dilakukan analisis data dari setiap tahapan pemeliharaan berkala


Jalan Adi Sumarmo.

4.1.3.2 Survei Kondisi Lokasi Proyek

Berdasarkan wawancara dengan pihak DPU Kabupaten Sukoharjo, survei kondisi


lokasi proyek dilakukan sebelum pelaksanaan pekerjaan jalan. Survei ini
dilakukan dengan menggunakan mobil penumpang sebagai alat transportasi.
Survei dilakukan dengan menginventarisasikan kerusakan jalan yang terjadi
berdasarkan persentase kerusakan per tiap segmen jalan. Penggunaan mobil
penumpang dalam tahapan survei ini akan melepaskan emisi green house gases
(GHG), berdasarkan database ecoinvent dan konversi nilai emisi GHG dengan
spreadsheet TRACI 2.1, emisi GHG dari penggunaan mobil penumpang adalah
sebagai berikut:
80

Tabel 4.7 Emisi Mobil Penumpang Ukuran Sedang per km

Konversi GHG yang


Emisi yang
Emisi Gas TRACI 2.1 dihasilkan
Dihasilkan (kg)
(kgCO2e/kg) (kgCO2e)
(1) (2) (3) (2x3)
Carbon dioxide 0,221 1,00E+00 2,21E-01
Methane 0,0000318 2,50E+01 7,95E-04
Total 0,221795
Sumber: Ecoinvent, transport, passenger car, medium size, petrol, EURO 3–GLO

Jarak lokasi survei dengan kantor DPU Kabupaten Sukoharjo adalah 25,1 km
maka emisi yang dihasilkan dari alat transportasi yang digunakan adalah :

Emisi GHG = Jarak Perjalanan x 2 x Total GHG

= 25,1 km x 2 x 0,221795 kgCO2e/km

= 11,1341 kgCO2e

4.1.3.3 Pengolahan dan Pengadaan Material

Material yang dibutuhkan dalam pekerjaan pemeliharaan berkala di Jalan Adi


Sumarmo harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu dari raw material untuk
menjadi material yang bisa digunakan selanjutnya. Rekapitulasi kebutuhan total
material yang akan digunakan disajikan pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Rekapitulasi Total Kebutuhan Material

No. Bahan Total Kebutuhan Satuan


1 Agregat Kasar 408,468341 m3
2 Agregat Halus 228,947378 m3
3 Aspal 42885,33536 kg
4 Pasir Urug 51870 kg
5 Air 5199,48 ltr
6 Minyak Bakar 259,045 ltr
7 Semen/Filler 11590,3515 kg
81

Berdasarkan database ecoinvent, database pendukung dan spreadsheet TRACI


2.1, diperoleh total emisi GHG per pengolahan material disajikan pada Tabel 4.9 –
Tabel 4.12.

Tabel 4.9 Emisi Produksi Aspal per 1 Ton


Konversi
Emisi yang GHG yang
Emisi Gas TRACI 2.1
Dihasilkan (kg) dihasilkan (kgCO2e)
(kgCO2e/kg)
(1) (2) (3) (2x3)
Carbon dioxide 174,244 1,00E+00 1,74E+02
Methane 0,595 2,50E+01 1,49E+01
Total 189,1190
Sumber: LCI Bitumen, Eurobitume 2012

Tabel 4.10 Emisi Pengolahan Agregat per 1 Ton


GHG yang Dihasilkan
Bahan
(kgCO2e)
Agregat Kasar (40-20,20-10,5-10 mm) 4,02
Agregat Halus (coarse sand, fine sand, building
3,45
sand)
Sumber: LCA Aggregate WRAP,2009

Tabel 4.11 Emisi Produksi Minyak Bakar per 1 kg


Konversi
Emisi yang GHG yang
Emisi Gas TRACI 2.1
Dihasilkan (kg) dihasilkan (kgCO2e)
(kgCO2e/kg)
(1) (2) (3) (2x3)
Methane 0,000227 2,50E+01 5,68E-03
Total 0,005682
Sumber: Ecoinvent, Petroleum Refinery Operation

Tabel 4.12 Emisi Produksi Semen/filler per 1 Ton


Konversi GHG yang
Emisi yang
Emisi Gas TRACI 2.1 dihasilkan
Dihasilkan (kg)
(kgCO2e/kg) (kgCO2e)
(1) (2) (3) (2x3)
Carbon Dioxide 927 1,00E+00 9,27E+02
Methane 0,0395 2,50E+01 9,88E-01
Total 927,9875
Sumber: LCI Cement, Portland Cement Association, 2006
82

Dari data kebutuhan material dan emisi GHG yang dihasilkan dari tiap material
dapat dicari emisi GHG total dari tiap material seperti pada perhitungan di bawah
ini.

1. Agregat Kasar

Volume = 408,468341 m3
Berat Jenis = 2500 kg/m3
Berat Total Agregat Kasar = Volume x Berat Jenis
= 408,468341 m3 x 2500 kg/m3
= 1021170,853 kg = 1021,1708 ton
Emisi GHG = Berat Material x Total Emisi GHG Agregat Kasar
= 1021,1708 ton x 4,02 kgCO2e/ton
= 4105,1068 kgCO2e
2. Agregat Halus

Volume = 228,947378 m3
Berat Jenis = 2500 kg/m3
Berat Total Agregat Kasar = Volume x Berat Jenis
= 228,947378 m3 x 2500 kg/m3
= 572368,445 kg = 572,368445 ton
Emisi GHG = Berat Material x Total Emisi GHG Agregat Halus
= 572,3685 ton x 3,45 kgCO2e/ton
= 1974,6711 kgCO2e
3. Aspal

Berat = 42885,33536 kg = 42,8853 ton


Emisi GHG = Berat Material x Total Emisi GHG Aspal
= 42,8853 ton x 189,1190 kgCO2e/ton
= 8110,4317 kgCO2e
4. Pasir Urug

Berat = 51870 kg = 51,870 ton


Emisi GHG = Berat Material x Total Emisi GHG Agregat Halus
= 51,870 ton x 3,45 kgCO2e/ton
83

= 178,9515 kgCO2e
5. Minyak Bakar

Volume = 259,045 ltr


Berat Jenis = 0,832 kg/ltr
Berat Total Agregat Kasar = Volume x Berat Jenis
= 259,045 ltr x 0,832 kg/ltr
= 215,52544 kg
Emisi GHG = Berat Material x Total Emisi GHG Minyak Bakar
= 215,52544 kg x 0,005681818 kgCO2e/kg
= 1,2246 kgCO2e
6. Semen/Filler

Berat = 11590,3515 kg = 11,5904 ton


Emisi GHG = Berat Material x Total Emisi GHG Semen/Filler
= 11,5904 ton x 927,9875 kgCO2e/ton
= 10755,7013 kgCO2e
Untuk emisi GHG air tidak diperhitungkan, karena air tidak melalui proses
ekstraksi sehingga emisi yang dihasilkan tidak ada. Rekapitulasi total emisi GHG
yang dihasilkan dari tiap pengolahan dan pengadaan material dapat dilihat pada
Tabel 4.13.

Tabel 4.13 Rekapitulasi Total Emisi GHG Pengolahan dan Pengadaan Material
No. Bahan Total Emisi (kgCO2e)
1 Agregat Kasar 4105,106827
2 Agregat Halus 1974,671135
3 Aspal 8110,431738
4 Pasir Urug 178,9515
5 Air 0
6 Minyak Bakar 1,224576364
7 Semen/Filler 10755,70131
Total GHG Pengolahan dan
25.126,08709
Pengadaan Material
84

4.1.3.4 Transportasi Material ke AMP (Asphalt Mixing Plan)

Material yang dibutuhkan akan di pindahkan dari lokasi quarry atau pabrik
menuju lokasi AMP untuk diolah lebih lanjut. Lokasi AMP pada proyek
pemeliharaan berkala ini berada di Desa Kaliwuluh, Kebakkramat, Sragen. Lokasi
dari masing-masing material adalah sebagai berikut.

Tabel 4.14 Lokasi Material dan Jarak ke AMP

Jarak ke AMP
Material Lokasi Material
(km)
Desa Sambirejo, Sragen Jawa
Agregat Kasar 23,1
Tengah
Agregat Halus Gunung Merapi, D.I. Yogyakarta 88,1
Semen/Filler Gresik, Jawa Timur 121
Gunungsimping, Cilacap, Jawa
Aspal 268
Tengah
Gunungsimping, Cilacap, Jawa
Minyak Bakar 268
Tengah
Sumber: Data Primer, Wawancara

Alat transportasi yang digunakan berupa dump truck kapasitas 10 ton untuk
memindahkan material agregat kasar, agregat halus, dan pasir urug sedangkan
untuk memindahkan aspal dan minyak bakar menggunakan truk tangki dengan
kapasitas 24.000 liter dan 8.000 liter. Didapat emisi GHG berdasarkan database
ecoinvent dan konversi spreadsheet TRACI 2.1 sebagai berikut.

Tabel 4.15 Emisi Truk Kapasitas 7,5 – 16 Ton per 1 Ton.km


Konversi GHG yang
Emisi yang
Emisi Gas TRACI 2.1 dihasilkan
Dihasilkan (kg)
(kgCO2e/kg) (kgCO2e)
(1) (2) (3) (2x3)
Carbon dioxide 0,152 1,00E+00 1,52E-01
Methane 0,00000107 2,50E+01 2,68E-05
Total 0,15202675
Sumber: Ecoinvent, transport, freight, lorry 7.5-16 metric ton, EURO3 - GLO per
1 ton.km
85

Tabel 4.16 Emisi Truk Kapasitas 16-32 Ton per 1 Ton.km


Konversi GHG yang
Emisi yang
Emisi Gas TRACI 2.1 dihasilkan
Dihasilkan (kg)
(kgCO2e/kg) (kgCO2e)
(1) (2) (3) (2x3)
Carbon dioxide 0,119 1,00E+00 1,19E-01
Methane 0,000000989 2,50E+01 2,47E-05
Total 0,119024725
Sumber: Ecoinvent, transport, freight, lorry 16-32 metric ton, EURO3 - GLO per
1 ton.km

Berdasarkan emisi GHG dari database diatas, maka bisa dihitung emisi GHG dari
tahapan unit proses transportasi material ke AMP dari setiap kegiatan pemindahan
material.

1. Transportasi Agregat Kasar ke AMP

Volume = 408,46834 m3
Berat Jenis = 2.500 kg/m3
Berat Material = Volume x Berat Jenis
= 408,46834 m3 x 2.500 kg/m3
= 1021170,9 kg = 1021,1709 t
Transportasi agregat kasar menggunakan dump truck kapasitas 10 ton, maka
didapat repetisi pengangkutan sebesar,

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 1021,1709 𝑡


Repetisi Pengangkutan = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑟𝑢𝑘 = 10 𝑡

= 102,11709 kali  103 kali

Emisi GHG = Berat Muatan x Jarak x Repetisi x 2 x Total GHG


Truk

= 10 t x 23,1 km x 103 x 2 x 0,15202675


kgCO2e/ton.km

= 7.234,3449 kgCO2e
86

2. Agregat Halus dan Pasir Urug

Transportasi agregat halus dan pasir urug berasal dari quary yang sama.
Digunakan truk dengan kapasitas 10 ton untuk memindahkan material dari lokasi
quarry ke lokasi AMP.

Volume Agregat Halus = 228,94738 m3


Berat Jenis = 2.500 kg/m3
Berat Agregat Halus = Volume x Berat Jenis
= 228,94738 m3 x 2.500 kg/m3
= 572368,445 kg = 572,3684 t
Berat Total = Berat Agregat Halus + Berat Pasir Urug
= 572,3684 t + 51,870 t
= 624,2385 t
Transportasi agregat halus dan pasir urug menggunakan dump truck kapasitas 10
ton, maka didapat repetisi pengangkutan sebesar,

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 624,2385 𝑡


Repetisi Pengangkutan = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑟𝑢𝑘 = 10 𝑡

= 62,4238 kali  63 kali

Emisi GHG = Berat Muatan x Jarak x Repetisi x 2 x Total GHG


Truk

= 10 t x 88,1 km x 63 x 2 x 0,15202675
kgCO2e/ton.km

= 16.875,8814 kgCO2e

3. Semen/Filler

Transportasi semen/filler menggunakan truk dengan kapasitas 10 ton untuk


memindahkan material dari lokasi pabrik ke lokasi AMP.

Berat Semen/Filler = 11590,3515 kg = 11,5903 ton


87

Transportasi agregat halus dan pasir urug menggunakan dump truck kapasitas 10
ton, maka didapat repetisi pengangkutan sebesar,

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 11,5903 𝑡


Repetisi Pengangkutan = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑟𝑢𝑘 = 10 𝑡

= 1,1590 kali  2 kali

Emisi GHG = Berat Muatan x Jarak x Repetisi x 2 x Total GHG


Truk

= 10 t x 121 km x 2 x 2 x 0,15202675
kgCO2e/ton.km

= 576,0797 kgCO2e

4. Aspal dan Minyak Bakar

Aspal dan minyak bakar berasal dari pabrik kilang minyak yang sama yaitu dari
daerah Gunungsimping, Cilacap, Jawa Tengah. Digunakan alat tranportasi berupa
tangki minyak kapasitas 24000 liter dan 8000 liter. Emisi GHG yang dihasilkan
dari pemindahan aspal dan minyak bakar ke lokasi AMP adalah sebagai berikut.

Berat Aspal = 42885,3354 kg = 42,8853 ton

Truk tangki kapasitas 24000 liter dengan berat jenis aspal sebesar 1,04 kg/l, maka
kapasitas truk tangki adalah sebesar,

Kapasitas Truk Tangki = 24000 l x 1,04 kg/l = 24960 kg = 24,96 ton

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 42,8853 𝑡


Repetisi Pengangkutan = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑟𝑢𝑘 = 24,96 𝑡

= 1,7182 kali  2 kali

Emisi GHG = Berat Muatan x Jarak x Repetisi x 2 x Total GHG


Truk Tangki

= 24,96 t x 268 km x 2 x 2 x 0,119024725


kgCO2e/ton.km
88

= 3184,7589 kgCO2e

Emisi GHG yang dihasilkan dari transportasi minyak bakar adalah sebagai
berikut.

Volume Minyak Bakar = 259,045 liter

Berat Minyak Bakar = 259,045 liter x 0,832 kg/liter

= 215,5254 kg = 0,2155 ton

Kapasitas Truk Tangki = 8000 l x 0,832 kg/l = 6656 kg = 6,656 ton

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 0,2155 𝑡


Repetisi Pengangkutan = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑟𝑢𝑘 = 6,656 𝑡

= 0,0323 kali  1 kali

Emisi GHG = Berat Muatan x Jarak x Repetisi x 2 x Total GHG


Truk Tangki

= 6,656 t x 268 km x 1 x 2 x 0,15202675


kgCO2e/ton.km

= 542,3731 kgCO2e

Total emisi GHG yang dihasilkan dari proses transportasi material ke lokasi AMP
akan disajikan pada Tabel 4.17.

Tabel 4.17 Total Emisi GHG pada Transportasi Material ke AMP


No. Material Total GHG Satuan
1 Agregat Kasar 7.234,344926 kgCO2e
2 Agregat Halus 16.875,88141 kgCO2e
3 Semen/Filler 576,079669 kgCO2e
4 Aspal 3.184,75885 kgCO2e
5 Minyak Bakar 542,3730657 kgCO2e
Total GHG Transportasi ke AMP 28.413,43792 kgCO2e
89

4.1.3.5 Mixing di AMP (Asphalt Mixing Plan)

Unit proses selanjutnya adalah proses mixing campuran AC-WC pada AMP.
Proses mixing ini hanya dilakukan untuk pencampuran AC-WC untuk lapis aspal
beton setebal 5 cm di lapangan. Menurut Federal Highway Administration pada
Pavement Life Cycle Assessment Framework, input yang dibutuhkan untuk
menghasilkan 1 ton campuran aspal yaitu,

Tabel 4.18 Input pada Proses Mixing di AMP per 1 Ton Campuran Aspal

No. Input Besaran Energi Satuan


1 Diesel 20 MJ
2 Refining Gas 62 MJ
3 Naphtha 80 MJ
4 Natural Gas 322 MJ
5 Listrik 107 MJ
Sumber: FHWA, Pavement Life Cycle Assessment Framework

Dari input bahan yang dibutuhkan untuk mencampur 1 ton aspal beton, diperlukan
besaran emisi GHG yang dihasilkan dengan menggunakan database ecoinvent dan
spreadsheet TRACI 2.1 seperti pada Tabel 4.19…

Tabel 4.19 Emisi GHG Pembakaran Gas Alam per 1 MJ


Konversi GHG yang
Emisi yang
Emisi Gas TRACI 2.1 dihasilkan
Dihasilkan (kg)
(kgCO2e/kg) (kgCO2e)
(1) (2) (3) (2x3)
Carbon Dioxide 0,056 1,00E+00 5,60E-02
Methane 0,000017 2,50E+01 4,25E-04
Total 0,056425
Sumber: Ecoinvent, natural gas, burned in gas motor, for storage per 1 MJ

Tabel 4.20 Emisi GHG Penggunaan Bahan Bakar Diesel per 1 MJ


Konversi GHG yang
Emisi yang
Emisi Gas TRACI 2.1 dihasilkan
Dihasilkan (kg)
(kgCO2e/kg) (kgCO2e)
(1) (2) (3) (2x3)
Carbon Dioxide 0,073 1,00E+00 7,30E-02
Methane 0,00000375 2,50E+01 9,38E-05
Total 0,07309375
Sumber: Ecoinvent, diesel, burned in building machine per 1 MJ
90

Tabel 4.21 Emisi GHG Produksi Listrik per 1 kWH


Emisi yang Konversi GHG yang
Emisi Gas Dihasilkan TRACI 2.1 dihasilkan
(kg) (kgCO2e/kg) (kgCO2e)
(1) (2) (3) (2x3)
Carbon Dioxide 0,958 1,00E+00 9,58E-01
Methane 0,00000905 2,50E+01 2,26E-04
Chloroform 8,1E-09 3,10E+01 2,51E-07
1,1,1-Trichloroethane 1,65E-09 1,46E+02 2,41E-07
Total 0,958226742
Sumber :Ecoinvent, electricity production, hard coal per 1 kWH

Tabel 4.22 Emisi GHG Produksi Panas dari Gas Alam per 1 MJ
Emisi yang Konversi GHG yang
Emisi Gas Dihasilkan TRACI 2.1 dihasilkan
(kg) (kgCO2e/kg) (kgCO2e)
(1) (2) (3) (2x3)
Carbon Dioxide 0,0594 1,00E+00 5,94E-02
Methane 0,00000212 2,50E+01 5,30E-05
Total 0,0594
Sumber: Ecoinvent, heat production, natural gas, at boiler atmospheric non-
modulating <100kW per 1 MJ

Emisi penggunaan diesel,

Emisi GHG = Besaran Energi x Total GHG Diesel


= 20 MJ x 0,07309375 kgCO2e/MJ
= 1,4618 kgCO2e
Emisi penggunaan refining gas,

Emisi GHG = Besaran Energi x Total GHG refining gas


= 62 MJ x 0,0594 kgCO2e/MJ
= 3,6828 kgCO2e
Emisi penggunaan Naphtha,

Emisi GHG = Besaran Energi x Total GHG Naphtha


= 80 MJ x 0,0594 kgCO2e/MJ
= 4,7520 kgCO2e
Emisi penggunaan Natural Gas,

Emisi GHG = Besaran Energi x Total GHG natural gas


91

= 322 MJ x 0,056425 kgCO2e/MJ


= 18,1689 kgCO2e
Emisi penggunaan listrik,

Emisi GHG = Besaran Energi x Total GHG listrik


= (107 MJ x 0,27778 kWH/MJ) x 0,9582 kgCO2e/MJ
= 28,4807 kgCO2e
Maka, total GHG pada proses mixing di AMP per 1 ton campuran aspal beton
disajikan pada Tabel 4.23.

Tabel 4.23 Rekapitulasi Total GHG pada Proses Mixing di AMP


GHG yang dihasilkan
No. Input Satuan
(kgCO2e)
1 Diesel 1,461875 kgCO2e
2 Refining Gas 3,6828 kgCO2e
3 Naphtha 4,7520 kgCO2e
4 Natural Gas 18,16885 kgCO2e
5 Listrik 28,48065095 kgCO2e
Total GHG Mixing di AMP 56,54617595 kgCO2e

Berat Campuran AC-WC tebal 5 cm adalah 580,97 ton, maka emisi GHG yang
dihasilkan sebesar,
Emisi GHG = Berat AC-WC x Total GHG mixing di AMP

= 580,97 ton x 56,54617595 kgCO2e/ton

= 32.851,6318 kgCO2e

4.1.3.6 Transportasi Material AMP ke Lokasi Proyek

Setelah proses mixing di AMP, perlu dilakukan pemindahan material-material dari


AMP dan campuran aspal beton ke lokasi proyek. Pemindahan ini menggunakan
alat transportasi seperti dump truck, pick up, dan water tanker. Penggunaan alat
transportasi ini akan mengeluarkan emisi GHG pada saat pengoperasiannya. Jarak
lokasi AMP menuju lokasi proyek adalah 30,6 km. Besarnya emisi gas GHG
berdasarkan database ecoinvent dan konversi spreadsheet TRACI 2.1 sesuai
dengan masing-masing alat transportasi akan disajikan pada Tabel 4.24 – Tabel
4.26.
92

Tabel 4.24 Emisi GHG Penggunaan Dump Truck Kapasitas 5 ton per 1 Ton.km
Emisi yang Konversi GHG yang
Emisi Gas Dihasilkan TRACI 2.1 dihasilkan
(kg) (kgCO2e/kg) (kgCO2e)
(1) (2) (3) (2x3)
Carbon dioxide 0,353 1,00E+00 3,53E-01
Methane 0,00000229 2,50E+01 5,73E-05
Total 0,35305725
Sumber: Ecoinvent, transport, freight, lorry 3.5-7.5 metric ton, EURO3 - GLO per
1 ton.km
Tabel 4.25 Emisi GHG Penggunaan Pick Up Kapasitas 1 Ton per 1 Ton.km

Emisi yang Konversi GHG yang


Emisi Gas Dihasilkan TRACI 2.1 dihasilkan
(kg) (kgCO2e/kg) (kgCO2e)
(1) (2) (3) (2x3)
Carbon dioxide 1,23 1,00E+00 1,23E+00
Methane 0,0000407 2,50E+01 1,02E-03
Total 1,2310175
Sumber: Ecoinvent, transport, freight, light commercial vehicle, EURO3 - GLO
per 1 ton.km

Tabel 4.26 Emisi GHG Penggunaan Water Tanker Kapasitas 8000 l ton per 1
Ton.km
Emisi yang Konversi GHG yang
Emisi Gas Dihasilkan TRACI 2.1 dihasilkan
(kg) (kgCO2e/kg) (kgCO2e)
(1) (2) (3) (2x3)
Carbon dioxide 0,152 1,00E+00 1,52E-01
Methane 0,00000107 2,50E+01 2,68E-05
Total 0,15202675
Sumber: Ecoinvent, transport, freight, lorry 7.5-16 metric ton, EURO3 - GLO per
1 Ton.km

1. Transportasi Material Leveling Lapen

Transportasi Agregat Kasar

Agregat kasar dari AMP dipindahkan menggunakan dump truck kapasitas 5 ton.
Perhitungan emisi GHG sebagai berikut.
93

Volume Agregat Kasar = 135,866024 m3


Berat Agregat Kasar = Volume x Berat Jenis Agregat
= 135,866024 m3 x 2500 kg/m3
= 339.665,1 kg = 339,6651 ton
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 339,6651 𝑡
Repetisi Pengangkutan = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑟𝑢𝑘 = 5𝑡

= 67,93301 kali  68 kali


Emisi GHG = Berat Muatan x Jarak x Repetisi x 2 x Total GHG
Dump Truck
= 5 t x 30,6 km x 68 x 2 x 0,35305725
kgCO2e/ton.km
= 7346,415 kgCO2e

Transportasi Agregat Halus

Volume Agregat Halus = 42,45601 m3


Berat Agregat Halus = Volume x Berat Jenis Agregat
= 42,45601 m3 x 2500 kg/m3
= 106140 kg = 106,14 ton
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 106,14 𝑡
Repetisi Pengangkutan = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑟𝑢𝑘 = 5𝑡

= 21,228 kali  22 kali


Emisi GHG = Berat Muatan x Jarak x Repetisi x 2 x Total GHG
Dump Truck
= 5 t x 30,6 km x 22 x 2 x 0,35305725
kgCO2e/ton.km
= 2376,781 kgCO2e

Transportasi Aspal

Aspal dipindahkan dari lokasi AMP menggunakan pick up kapasitas 1 ton.

Berat Aspal = 5914,149 kg = 5,914149 t


𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 5,914149 𝑡
Repetisi Pengangkutan = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑖𝑐𝑘 𝑈𝑝 = 1𝑡

= 5,914149 kali  6 kali


Emisi GHG = Berat Muatan x Jarak x Repetisi x 2 x Total GHG
94

Pick Up
= 1 t x 30,6 km x 6 x 2 x 1,2310175
kgCO2e/ton.km
= 452,0296 kgCO2e

2. Transportasi Material Lapis Aus Tebal 8 cm

Batu Pecah 5/7 +3/5 (Agregat Kasar)

Agregat kasar dari AMP dipindahkan menggunakan dump truck kapasitas 5 ton.
Perhitungan emisi GHG sebagai berikut.

Volume Agregat Kasar = 83,148 m3


Berat Agregat Kasar = Volume x Berat Jenis Agregat
= 83,148 m3 x 2500 kg/m3
= 207870 kg = 207,87 ton
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 207,87 𝑡
Repetisi Pengangkutan = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑟𝑢𝑘 = 5𝑡

= 41,574 kali  42 kali


Emisi GHG = Berat Muatan x Jarak x Repetisi x 2 x Total GHG
Dump Truck
= 5 t x 30,6 km x 42 x 2 x 0,35305725
kgCO2e/ton.km
= 4537,492 kgCO2e

Pasir Urug

Volume Pasir Urug = 20,748 m3


Berat Pasir Urug = Volume x Berat Jenis Agregat
= 20,748 m3 x 2500 kg/m3
= 51870 kg = 51,87 ton
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 51,87 𝑡
Repetisi Pengangkutan = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑖𝑐𝑘 𝑈𝑝 = 1𝑡

= 51,87 kali  52 kali


Emisi GHG = Berat Muatan x Jarak x Repetisi x 2 x Total GHG
Pick Up
= 1 t x 30,6 km x 52 x 2 x 1,2310175
95

kgCO2e/ton.km
= 3917,59 kgCO2e

Air
Air dipindahkan ke lokasi proyek menggunakan water tanker dengan kapasistas
8000 liter.
Volume Air = 5199,48 liter
Berat Air = Volume x Berat Jenis Air
= 5199,48 ltr x 1 kg/ltr
= 5199,48 kg = 5,19948 ton
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 5,19948 𝑡
Repetisi Pengangkutan = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑊𝑎𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑛𝑘𝑒𝑟 = 8𝑡

= 0,649935 kali  1 kali


Emisi GHG = Berat Muatan x Jarak x Repetisi x 2 x Total GHG
Water Tanker
= 8 t x 30,6 km x 1 x 2 x 0,15202675
kgCO2e/ton.km
= 74,4323 kgCO2e

3. Transportasi Material Tack Coat/ Lapis Perekat

Aspal Tack Coat

Aspal tack coat dipindahkan dengan menggunakan pick up kapasitas 1 ton.

Berat Aspal Tack Coat = 1067,24 kg = 1,06724 ton


𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 1,06724 𝑡
Repetisi Pengangkutan = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑖𝑐𝑘 𝑈𝑝 = 1𝑡

= 1,06724 kali  2 kali


Emisi GHG = Berat Muatan x Jarak x Repetisi x 2 x Total GHG
Pick Up
= 1 t x 30,6 km x 2 x 2 x 1,2310175
kgCO2e/ton.km
= 150,6765 kgCO2e
96

Minyak Bakar

Minyak bakar dipindahkan dengan menggunakan pick up kapasitas 1 ton.

Volume Minyak Bakar = 259,045 liter


Berat Minyak Bakar = Volume x Berat Jenis Minyak Bakar
= 259,045 ltr x 0,832 kg/ltr
= 215,5254 kg = 0,215525 ton
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 0,215525 𝑡
Repetisi Pengangkutan = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑖𝑐𝑘 𝑈𝑝 = 1𝑡

= 0,215525 kali  1 kali


Emisi GHG = Berat Muatan x Jarak x Repetisi x 2 x Total GHG
Pick Up
= 1 t x 30,6 km x 1 x 2 x 1,2310175
kgCO2e/ton.km
= 75,3383 kgCO2e

4. Transportasi Laston AC-WC

Campuran aspal beton dipindahkan dari lokasi AMP menuju lokasi proyek dengan
menggunakan dump truck kapasitas 5 ton.

Berat Laston AC-WC = 580,97 ton


𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 580,97 𝑡
Repetisi Pengangkutan = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐷𝑢𝑚𝑝 𝑇𝑟𝑢𝑐𝑘 = 5𝑡

= 116,194 kali  117 kali


Emisi GHG = Berat Muatan x Jarak x Repetisi x 2 x Total GHG
Dump Truck
= 5 t x 30,6 km x 117 x 2 x 0,35305725
kgCO2e/ton.km
= 12.640,16 kgCO2e
Didapat total emisi GHG dari unit proses transportasi/pemindahan material dari
lokasi AMP ke lokasi proyek akan disajikan pada Tabel 4.27.
97

Tabel 4.27 Rekapitulasi Total Emisi GHG Tranportasi Material AMP ke Site
No. Material Total GHG Satuan
1 Levelling Lapen 10.175,22629 kgCO2e
2 Material Lapis Aus tb.8 cm 8.529,514166 kgCO2e
3 Tack Coat/Lapis Perekat 226,014813 kgCO2e
4 Laston AC WC tb. 5 cm 12.640,15566 kgCO2e
Total GHG Transportasi ke AMP 31.570,91093 kgCO2e

4.1.3.7 Pekerjaan di Lokasi Proyek

Pekerjaaan di lokasi proyek dibagi menjadi empat pekerjaan utama yaitu leveling
lapen, pekerjaan lapis aus, pekerjaan lapis perekat dan penghamparan campuran
aspal AC-WC tebal 5 cm. Penggunaan alat berat seperti wheel loader, asphalt
sprayer, asphalt finisher, tyre roller, stoom walls, dan tandem roller dibutuhkan
untuk mempermudah pekerjaan pemeliharaan berkala di Jalan Adi Sumarmo.
Alat-alat yang digunakan ini akan menghasilkan emisi GHG selama
penggunaannya. Besarnya emisi gas GHG berdasarkan database ecoinvent dan
konversi spreadsheet TRACI 2.1 sesuai dengan masing-masing alat berat akan
disajikan pada Tabel 4.28 – Tabel 4.29.

Tabel 4.28 Emisi GHG Pengoperasian Mesin Diesel per 1 Jam


Konversi GHG yang
Emisi yang
Emisi Gas TRACI 2.1 dihasilkan
Dihasilkan (kg)
(kgCO2e/kg) (kgCO2e)
(1) (2) (3) (2x3)
Carbon dioxide 5,06 1,00E+00 5,06E+00
Methane 0,0000604 2,50E+01 1,51E-03
Total 5,06151
Sumber: Ecoinvent, machine operation, diesel, < 18.64 kW, high load factor per 1
hour

Tabel 4.29 Emisi GHG Pengoperasian Alat Angkut Kapasitas 3,5-7,5 Ton per 1
Ton.km
Konversi GHG yang
Emisi yang
Emisi Gas TRACI 2.1 dihasilkan
Dihasilkan (kg)
(kgCO2e/kg) (kgCO2e)
(1) (2) (3) (2x3)
Carbon dioxide 0,353 1,00E+00 3,53E-01
98

Methane 0,00000229 2,50E+01 5,73E-05


Total 0,35305725
Sumber: Ecoinvent, transport, freight, lorry 3.5-7.5 metric ton, EURO3 - GLO per
1 ton.km

1. Pekerjaan Leveling Lapen

Pekerjaan leveling lapen memerlukan alat berat seperti wheel loader, asphalt
sprayer dan stoom walls. Wheel loader digunakan untuk mengangkut pasir dari
dump truck. Wheel loader ini mempunyai kapasitas produksi 132,8 m3/jam.
Perhitungan emisi GHG penggunaan wheel loader adalah sebagai berikut.

Pengangkutan Agregat Kasar

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐴𝑔𝑟𝑒𝑔𝑎𝑡 𝐾𝑎𝑠𝑎𝑟 135,866024


Waktu Pengerjaan = =
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑊ℎ𝑒𝑒𝑙 𝐿𝑜𝑎𝑑𝑒𝑟 132,8

= 1,0231  2 jam
Total Waktu Pekerjaan = 2 jam
Emisi GHG = 2 jam x 5,06151 kgCO2e/jam
= 10,123 kgCO2e

Pengangkutan Agregat Halus

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐴𝑔𝑟𝑒𝑔𝑎𝑡 𝐾𝑎𝑠𝑎𝑟 42,4560


Waktu Pengerjaan = =
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑊ℎ𝑒𝑒𝑙 𝐿𝑜𝑎𝑑𝑒𝑟 132,8

= 0,3197  1 jam
Total Waktu Pekerjaan = 1 jam
Emisi GHG = 1 jam x 5,06151 kgCO2e/jam
= 5,0615 kgCO2e

Setelah penghamparan agregat kasar dan agregat halus, kemudian aspal


disemprotkan dengan menggunakan asphalt sprayer sebanyak tiga kali
penyemprotan. Asphalt sprayer yang ada di lapangan memiliki kapasitas produksi
1992 liter/jam.

Berat Aspal = 5914,1491 kg


𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑠𝑝𝑎𝑙 5914,1491
Volume Aspal = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐽𝑒𝑛𝑖𝑠 𝐴𝑠𝑝𝑎𝑙 = 1,04

= 5686,6818 ltr
99

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐴𝑠𝑝𝑎𝑙 5686,6818


Waktu Pengerjaan = =
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐴𝑠𝑝ℎ𝑎𝑙𝑡 𝑆𝑝𝑟𝑎𝑦𝑒𝑟 1992

= 2,8548  3 jam
= 3 jam
Emisi GHG = 3 jam x 5,06151 kgCO2e/jam x 3
= 45,5536 kgCO2e

Tahap terakhir leveling lapen adalah pemadatan dengan menggunakan stoom


walls sebanyak 8 kali lintasan per pemadatan dan dilakukan sebanyak 2 kali
pemadatan. Kapasitas produksi stoom walls 70,55 m3/jam.

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑒𝑚𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 135,866+42,456


Repetisi Pengerjaan = =
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑡𝑜𝑜𝑚 𝑤𝑎𝑙𝑙𝑠 70,55

= 2,5276  3 jam
Emisi GHG = 3 jam x 5,06151 kgCO2e/jam
= 15,18453 kgCO2e x 2
= 30,3691 kgCO2e

2. Pekerjaan Lapis Aus Tebal 8 cm

Selain leveling lapen, diperlukan pekerjaan lapis aus dengan tebal 8 cm. Pekerjaan
ini membutuhkan alat-alat seperti stoom walls, dump truck, dan pompa air untuk
menyemprotkan air ke stoom walls saat proses pemadatan. Proses penuangan
agregat dengan dump truck kapasitas 5 ton akan melepaskan emisi GHG seperti
pada perhitungan di bawah ini.

Volume Agregat Kasar = 83,148 m3


Berat Agregat Kasar = Volume Agregat x Berat Jenis
= 83,148 m3 x 2500 kg/m3 = 207870 kg
= 207,87 ton
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑔𝑟𝑒𝑔𝑎𝑡 𝑘𝑎𝑠𝑎𝑟 207,87
Repetisi Pengerjaan = =
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑑𝑢𝑚𝑝 𝑡𝑟𝑢𝑐𝑘 5

= 41,574  42 kali
Panjang Proyek = 1,1 km
Emisi GHG = Berat muatan x Jarak x Repetisi x GHG yang
dihasilkan
= 5 t x 1,1 km x 42 x 0,35305725 kgCO2e/ton.km
100

= 81,5562 kgCO2e

Proses satu kali pemadatan dengan kapasitas produksi stoom walls 70,55 m3/jam

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑒𝑚𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 83,148


Repetisi Pengerjaan = =
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑡𝑜𝑜𝑚 𝑤𝑎𝑙𝑙𝑠 70,55

= 1,1786  2 jam
Emisi GHG = 2 jam x 5,06151 kgCO2e/jam
= 10,123 kgCO2e

Penggunaan pompa air Honda 2”,

Kapasitas Produksi = 670 l/menit


Volume Air = 5199,48 liter
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑖𝑟 5199,48
Repetisi Pengerjaan = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 = 670

= 7,7604 menit  8 menit


Total Waktu Pengerjaan = 8/60 = 0,13333 jam
Emisi GHG = 0,1333 jam x 5,06151 kgCO2e/jam
= 0,6749 kgCO2e

3. Pekerjaan Tack Coat/Lapis Perekat

Pekerjaan lapis perekat membutuhkan alat asphalt sprayer dalam pengerjaannya.


Kapasitas produksi dari asphalt sprayer adalah 1992 liter/jam

Kapasitas Asphalt Sprayer = 1992 liter/jam


Volume Aspal dan Minyak = 1285,2375 liter
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑠𝑝𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 1285,2375
Repetisi Pengerjaan = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑠𝑝ℎ𝑎𝑙𝑡 𝑠𝑝𝑟𝑎𝑦𝑒𝑟 = 1992

= 0,6452  1
Total Waktu Pengerjaan = 1 jam
Emisi GHG = 1 jam x 5,06151 kgCO2e/jam
= 5,0162 kgCO2e

4. Pekerjaan Penghamparan Laston AC-WC Tebal 5 cm

Pekerjaan penghamparan lapis permukaan AC-WC menggunakan alat asphalt


finisher dengan kapasitas produksi 407,862 t/jam, tandem roller dengan kapasitas
101

produksi 17,6375 m3/jam dan tyre roller dengan kapasitas produksi 25,8078
m3/jam. Perhitungan emisi GHG penggunaan masing-masing alat adlaah sebagai
berikut.

Penggunaan Asphalt Finisher

Kapasitas Asphalt Finisher = 40,7862 t/jam


Volume Laston AC-WC = 580,97 ton
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑠𝑡𝑜𝑛 𝐴𝐶−𝑊𝐶 580,97
Repetisi Pengerjaan = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑠𝑝ℎ𝑎𝑙𝑡 𝑓𝑖𝑛𝑖𝑠ℎ𝑒𝑟 = 40,7862

= 14,2442 jam
Waktu per ton = 0,0245 jam
Produksi/hari = 10,37 ton
Waktu per hari = 0,0245 x 10,37 ton
= 0,2543 jam
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑠𝑡𝑜𝑛 𝐴𝐶−𝑊𝐶 580,97
Total waktu = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖/ℎ𝑎𝑟𝑖 = 10,37

= 56,0241  57 hari
Emisi GHG = 57 hari x 0,2543 jam x 5,06151 kgCO2e/jam
= 73,3534 kgCO2e

Penggunaan Tandem Roller dengan 8x Lintasan

Kapasitas Tandem Roller = 17,6375 m3/jam


580,97 𝑡𝑜𝑛
Volume Pekerjaan = 1,04 𝑡𝑜𝑛/𝑚3 = 558,625 𝑚3
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 558,625
Repetisi Pengerjaan = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑎𝑛𝑑𝑒𝑚 𝑅𝑜𝑙𝑙𝑒𝑟 = 17,6375

= 31,6726  32
Total Waktu Pengerjaan = 32 jam
Emisi GHG = 32 jam x 5,06151 kgCO2e/jam
= 161,9683 kgCO2e

Penggunaan Tyre Roller dengan 8x Lintasan

Kapasitas Tandem Roller = 25,8078 m3/jam


102

580,97 𝑡𝑜𝑛
Volume Pekerjaan = 1,04 𝑡𝑜𝑛/𝑚3 = 558,625 𝑚3
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 558,625
Repetisi Pengerjaan = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑎𝑛𝑑𝑒𝑚 𝑅𝑜𝑙𝑙𝑒𝑟 = 25,8078

= 21,6456  22
Total Waktu Pengerjaan = 22 jam
Emisi GHG = 22 jam x 5,06151 kgCO2e/jam
= 111,3532 kgCO2e

Berdasarkan perhitungan emisi GHG per pekerjaan, maka didapat total emisi
GHG dari masing-masing pekerjaan yang akan disajikan pada Tabel 4.30.

Tabel 4.30 Total Emisi GHG Pekerjaan di Lokasi Proyek


No. Material Total GHG Satuan
1 Levelling Lapen 91,1071 kgCO2e
2 Lapis Aus tb.8 cm 92,3541 kgCO2e
3 Tack Coat/Lapis Perekat 5,0615 kgCO2e
4 Laston AC WC tb. 5 cm 280,6569 kgCO2e
Total Emisi GHG pada Pekerjaan Site 469,1797 kgCO2e

4.1.3.8 Rekapitulasi Emisi GHG Pekerjaan Pemeliharaan Berkala Jalan


Adi Sumarmo, Sukoharjo

Dari perhitungan tiap unit proses, total emisi GHG dari pekerjaan pemeliharaan
berkala Jalan Adi Sumarmo, Sukoharjo adalah sebesar 118.442,3816 kgCO2e atau
setara dengan 118,4424 tonCO2e. Pekerjaan yang mengeluarkan emisi GHG
paling besar adalah pekerjaan mixing pada AMP, dapat disimpulkan bahwa
tahapan mixing pada AMP adalah hotspot/titik kritis dari unit proses pekerjaan
pemeliharaan berkala Jalan Adi Sumarmo, Sukoharjo, dimana tahapan ini
memiliki persentase 27,7364 % dari keseluruhan unit proses. Selengkapnya data
akan disajikan pada Tabel 4.31.
103

Tabel 4.31 Rekapitulasi Total Emisi GHG per Unit Proses


Persentase
Tiap Unit
No. Uraian Pekerjaan Unit Proses Total GHG Satuan
Proses
(%)
Survei Kondisi Survei Kondisi 0,0094
1 11,1341 kgCO2e
Lokasi Proyek Lokasi Proyek
Pengolahan 3,4640
4.105,1068 kgCO2e
Agregat Kasar
Pengolahan 1,6663
1.974,6711 kgCO2e
Agregat Halus
Pengolahan & 6,8438
8.110,4317 kgCO2e
Pengolahan dan Pengadaan Aspal
2
Pengadaan Material Pengolahan Pasir 0,1510
178,9515 kgCO2e
Urug
Pengolahan 0,0010
1,2246 kgCO2e
Minyak Bakar
Pengolahan 9,0759
10.755,7013 kgCO2e
Semen/Filler
Transportasi 6,1045
7.234,3449 kgCO2e
Agregat Kasar
Transportasi 14,2402
16.875,8814 kgCO2e
Agregat Halus
Transportasi Transportasi 0,4861
3 576,0797 kgCO2e
Material ke AMP Semen/Filler
Transportasi Aspal 3.184,7588 kgCO2e 2,6874

Transportasi 0,4577
542,3731 kgCO2e
Minyak Bakar
Mixing AC-WC 27,7209
4 Mixing pada AMP 32.851,6318 kgCO2e
pada AMP
Transportasi
Material Leveling 10.175,2263 kgCO2e 8,5861
Lapen
Transportasi 7,1974
Transportasi 8.529,5142 kgCO2e
Material Lapis Aus
5 Material AMP ke
Transportasi
Lokasi Proyek 0,1907
Material Tack 226,0148 kgCO2e
Coat/Lapis Perekat
Transportasi 10,6660
12.640,1557 kgCO2e
Campuran AC-WC
Pekerjaan Leveling 0,0769
91,1072 kgCO2e
Lapen
Pekerjaan di Lokasi Pekerjaan Lapis 0,0779
6 92,3541 kgCO2e
Proyek Aus
Pekerjaan Tack 0,0043
5,0615 kgCO2e
Coat/Lapis Perekat

dilanjutkan
104
lanjutan

Pekerjaan AC-WC 0,2925


346,6750 kgCO2e
tb. 5 cm
Total Emisi GHG Pekerjaan Pemeliharaan
118.508,3997 kgCO2e 100
Berkala Jalan Adi Sumarmo, Sukoharjo

Dari tabel di atas dapat diketahui emisi GHG per unit proses dari proyek
pemeliharaan berkala Jalan Adi Sumarmo dengan panjang jalan ±1100 m dan
lebar jalan 13 m. Persentase didadapatkan dari hasil bagi antara total emisi GHG
per unit proses dengan total emisi GHG secara keseluruhan. Urutan emisi GHG
dari yang paling besar sampai yang terkecil akan disajikan pada Tabel 4.32.

Tabel 4.32 Peringkat Emisi GHG Pekerjaan Pemeliharaan Berkala


Total GHG Persentase Tiap
No. Unit Proses
(kgCO2e) Unit Proses (%)
Mixing AC-WC pada AMP 32.851,6318 27,7209
1

2 Transportasi Agregat Halus 16.875,8814 14,2402

3 Transportasi Campuran AC-WC 12.640,1557 10,6660

4 Pengolahan Semen/Filler 10.755,7013 9,0759

Transportasi Material Leveling


10.175,2263 8,5861
5 Lapen

Transportasi Material Lapis Aus 8.529,5142 7,1974


6

7 Pengolahan & Pengadaan Aspal 8.110,4317 6,8438

8 Transportasi Agregat Kasar 7.234,3449 6,1045

9 Pengolahan Agregat Kasar 4.105,1068 3,4640

Transportasi Aspal 3.184,7588 2,6874


10

11 Pengolahan Agregat Halus 1.974,6711 1,6663

12 Transportasi Semen/Filler 576,0797 0,4861

13 Transportasi Minyak Bakar 542,3731 0,4577

Pekerjaan AC-WC tb. 5 cm 346,6750 0,2925


14
Transportasi Material Tack 226,0148 0,1907
15 Coat/Lapis Perekat

dilanjutkan
105

lanjutan

16 Pengolahan Pasir Urug 178,9515 0,1510

Pekerjaan Lapis Aus 92,3541 0,0779


17
Pekerjaan Leveling Lapen 91,1072 0,0769
18

19 Survei Kondisi Lokasi Proyek 11,1341 0,0094

Pekerjaan Tack Coat/Lapis


20 5,0615 0,0043
Perekat

21 Pengolahan Minyak Bakar 1,2246 0,0010

Secara grafis besaran emisi GHG dan persentase per unit proses akan disajikan
pada Gambar 4.2 – 4.3.

Total GHG Life Cycle Assessment


35000 32851.6318
31570.9109
30000 28413.4379
25126.0871
Emisi GHG (kgCO2e)

25000

20000

15000

10000

5000
11.1341 535.1978
0
Survei Pengolahan Transportasi Mixing pada Transportasi Pekerjaan di
Kondisi dan Material ke AMP Material Lokasi
Lokasi Pengadaan AMP AMP ke Proyek
Proyek Material Lokasi
Proyek

Gambar 4.2 Grafik Total GHG Pekerjaan Pemeliharaan Berkala Jl. Adi
Sumarmo, Sukoharjo
106

Persentase tiap Unit Proses


0.4516% 0.0094%
Survei Kondisi Lokasi Proyek

Pengolahan dan Pengadaan


21.2019% Material
26.6402% Transportasi Material ke AMP

Mixing pada AMP


23.9759%
27.7209% Transportasi Material AMP ke
Lokasi Proyek
Pekerjaan di Lokasi Proyek

Gambar 4.3 Persentase Unit Proses Pekerjaan Pemeliharaan Berkala Jl. Adi
Sumarmo, Sukoharjo

4.2 Ruas Jalan Karanganyar – Tawangmangu – Kalisoro (Jalan


Provinsi)
4.2.1 Data Umum

Berikut adalah data umum proyek peningkatan jalan ruas jalan Karanganyar –
Tawangmangu – Kalisoro :

Jenis data : Sekunder

Pekerjaan : Peningkatan Jalan

Kabupaten : Karanganyar

Provinsi : Jawa Tengah

Tahun Anggaran : 2017

Panjang Proyek : ±1.800 m

Lebar Jalan :7m

Jenis Perkerasan : Perkerasan Lentur (Flexible Pavement)


107

Pada proyek peningkatan jalan ini, volume pekerjaan dari masing-masing kegiatan
akan disajikan pada Tabel 4.33

Tabel 4.33 Volume Pekerjaan Peningkatan Jalan

Volume
No. Uraian Pekerjaan Satuan
Pekerjaan
1 Galian Biasa 1.284,5 m3
2 Penyiapan Badan Jalan 2.412,5 m2
3 Lapis Perekat Aspal Cair 5.255 liter
4 Laston Lapis Aus (AC-WC) 1208,4 ton
5 Laston Lapis Antara Perata (AC-BC(L)) 1510,56 ton
6 Beton Mutu Sedang fc' 20 Mpa 826,13 m3
Sumber: Data Kuantitas Peningkatan Jalan Karanganyar-Tawangmangu-
Kalisoro

4.2.2 Identifikasi Tahapan Pekerjaan (Unit Proses)

Pada penelitian ini, tahapan peningkatan jalan pada ruas jalan Karanganyar –
Tawangmangu – Kalisoro dimodelkan menjadi lima tahapan utama yang akan
disajikan pada Gambar 4.4 di bawah ini.

- Emisi GHG
- Agregat Kasar
- Energi
- Agregat Halus
- Bahan Bakar Pengolahan dan Pengadaan Material - Aspal
- Listrik
- Semen/Filler
- Minyak Bakar

- Energi Transportasi Material ke AMP (Asphalt Mixing Plant) dan ke


Emisi GHG
- Bahan Bakar Batching Plant

- Energi
- Emisi GHG
- Bahan Bakar Mixing di AMP dan Mixing di Batching Plant - Campuran AC-WC
- Listrik

- Energi Transportasi Material AMP dan Material BP ke Lokasi


Emisi GHG
- Bahan Bakar Proyek

- Energi
- Bahan Bakar
Pekerjaan di Lokasi Proyek Emisi GHG

Gambar 4.4 Unit Proses Pekerjaan Peningkatan Jalan


108

4.2.2.1 Pengolahan dan Pengadaan Material

Pada tahap ini akan dilakukan pengolahan terhadap bahan baku sebagai bahan
utama yang akan diolah di quarry atau di pabrik. Material-material yang akan
diolah antara lain agregat kasar, agregat halus, semen, aspal, dan kerosene.
Agregat kasar dan halus akan diambil dari quarry atau tempat penggalian yang
nantinya akan menjadi bahan campuran di AMP dan batching plant. Aspal dan
kerosene didapat dari pengolahan minyak bumi, sedangkan semen akan diolah di
pabrik. Penggunaan alat-alat berat pada pengolahan material ini akan
menghasilkan emisi green house gases (GHG).

4.2.2.2 Transportasi Material ke AMP (Asphalt Mixing Plant) dan BP


(Batching Plant)

Setelah material diolah dari quarry dan pabrik, maka diperlukan transportasi atau
pemindahan dari lokasi quarry atau pabrik menuju AMP dan BP. Pada proyek
peningkatan jalan ini, terdapat pekerjaan pembuatan beton mutu sedang, maka
transportasi material tidak hanya ke AMP tetapi juga ditambah transportasi ke BP.
Proses pemindahan material ini menggunakan alat-alat berat seperti wheel loader
dan dump truck, dimana penggunaan alat ini membutuhkan bahan bakar untuk
pengoperasiannya serta akan menghasilkan emisi GHG selama proses transportasi
berlangsung. Besarnya emisi dipengaruhi juga dengan jarak antar lokasi quarry
atau pabrik menuju lokasi AMP dan BP.

4.2.2.3 Proses Mixing di AMP dan BP

Proses mixing di AMP dan BP adalah proses pencampuran agregat dengan bahan
pengikat tertentu. Di AMP akan dilakukan proses pencampuran antara agregat
dengan aspal sedangkan di BP akan dilakukan proses pencampuran antara agregat
dengan semen sebagai bahan pengikatnya. Proses pencampuran ini membutuhkan
energi dan konsumsi bahan bakar yang tidak sedikit yang nantinya akan
menghasilkan emisi green house gases (GHG). Pada kegiatan peningkatan jalan
ini proses mixing di AMP adalah untuk campuran AC-WC dan AC-BC (L) dan
mixing di BP adalah untuk campuran beton mutu sedang fc 20 MPa.
109

4.2.2.4 Transportasi Material AMP dan BP ke Lokasi Proyek

Setelah campuran AC-WC, AC-BC (L), dan beton mutu sedang selesai dibuat,
maka harus dilakukan proses pemindahan dari lokasi AMP dan BP menuju lokasi
proyek. Alat-alat transportasi seperti dumptruck, truck mixer, dan pick up
dibutuhkan untuk mempercepat proses pemindahan. Selama pengoperasiannya,
dibutuhkan bahan bakar untuk setiap alat yang digunakan. Penggunaan alat-alat
transportasi ini akan menghasilkan emisi green house gases (GHG). Jarak tempuh
antara lokasi AMP dan BP ke lokasi proyek akan mempengaruhi besarnya emisi
yang akan dihasilkan nanti.

4.2.2.5 Pekerjaan di Lokasi Proyek

Unit proses selanjutnya adalah pekerjaan di lokasi proyek. Pekerjaan dimulai


dengan pekerjaan galian tanah untuk pelebaran jalan, penyiapan badan jalan,
pekerjaan lapis perekat, leveling AC-BC dan yang terakhir adalah penghamparan
lapisan AC-WC. Pada pekerjaan di lokasi proyek ini diperlukan alat-alat berat
untuk mempermudah dan mempercepat proses pengerjaan, alat yang digunakan
antara lain asphalt finisher, asphalt distributor, air compressor, tandem roller,
dan pneumatic tire roller. Alat-alat tersebut nantinya akan menghasilkan emisi
green house gases (GHG).

4.2.3 Analisis Data


4.2.3.1 Perhitungan Volume dan Kebutuhan Material

Perhitungan kebutuhan material dari tiap volume pekerjaan akan disajikan sebagai
berikut.

1. Pekerjaan Lapis Perekat Aspal Cair

Sesuai dengan volume pekerjaan menurut data kuantitas pekerjaan peningkatan


jalan ruas jalan Karanganyar-Tawangmangu-Kalisoro, volume pekerjaan lapis
perekat aspal cair adalah 5.255 liter. Untuk setiap satu liter pekerjaan lapis perekat
aspal cair dibutuhkan material seperti yang akan disajikan pada Tabel 4.34.
110

Tabel 4.34 Kebutuhan Material tiap Liter Lapis Perekat Aspal Cair
Kebutuhan
No. Bahan Satuan
per Liter
1 Aspal Pen.60 0,8487 kg
2 Kerosene 0,206 Liter
Sumber: Analisis Harga Satuan Dinas Pekerjaan Umum

Dari data volume per pekerjaan, maka kebutuhan material lapis perekat aspal cair
adalah:

Aspal Pen. 60 : 0,8487 x 5.255 liter = 4.459,9185 kg

Kerosene : 0,206 x 5.255 liter = 1.082,53 liter

2. Pekerjaan Laston Lapis Aus (AC-WC)

Volume pekerjaan untuk laston lapis aus (AC-WC) sesuai dengan data kuantitas
proyek peningkatan jalan ruas jalan Karanganyar-Tawangmangu-Kalisoro adalah
sebesar 1.208,4 ton. Tiap ton pekerjaan laston lapis aus (AC-WC) membutuhkan
material seperti yang akan disajikan pada Tabel 4.35.

Tabel 4.35 Kebutuhan Material tiap Ton Lapis Aus (AC-WC)


Kebutuhan
No. Bahan Satuan
per Ton
1 Agregat 5-10 & 10-15 0,312028169 m3
2 Agregat 0-5 0,369095541 m3
3 Semen 10,34 kg
4 Aspal 62,83 kg
Sumber: Analisis Harga Satuan Dinas Pekerjaan Umum

Dari data volume per pekerjaan, maka kebutuhan material untuk pekerjaan Laston
Lapis Aus (AC-WC) adalah:

Agregat 5-10 & 10-15 : 0,3120 x 1.208,4 ton = 377,0548 m3

Agregat 0-5 : 0,3691 x 1.208,4 ton = 446,0151 m3

Semen : 10,34 x 1.208,4 ton = 12.494,856 kg

Aspal : 62,83 x 1.208,4 ton = 75.923,772 kg


111

3. Pekerjaan Laston Lapis Aus Antara Perata (AC-BC (L))

Volume pekerjaan untuk laston lapis aus antara perata (AC-BC (L)) sesuai dengan
data kuantitas proyek peningkatan jalan ruas jalan Karanganyar-Tawangmangu-
Kalisoro adalah sebesar 1.510,56 ton. Tiap ton pekerjaan laston lapis aus (AC-BC
(L)) membutuhkan material seperti yang akan disajikan pada Tabel 4.36.

Tabel 4.36 Kebutuhan Material tiap Ton Lapis Aus Antara Perata (AC-BC (L))
Kebutuhan
No. Bahan Satuan
per Ton
1 Agr 5-10 & 10-15 0,364716312 m3
2 Agr 0-5 0,327547771 m3
3 Semen 9,9 kg
4 Aspal 57,68 kg
Sumber: Analisis Harga Satuan Dinas Pekerjaan Umum

Dari data volume per pekerjaan, maka kebutuhan material untuk pekerjaan laston
lapis aus antara perata (AC-BC (L)) adalah :

Agregat 5-10 & 10-15 : 0,3647 x 1.510,56 ton = 550,9259 m3

Agregat 0-5 : 0,3275 x 1.510,56 ton = 494,7806 m3

Semen : 9,9 x 1.510,56 ton = 14.954,544 kg

Aspal : 57,68 x 1.510,56 ton = 87.129,1008 kg

4. Pekerjaan Beton Mutu Sedang fc 20 MPa

Volume pekerjaan untuk pekerjaan beton mutu sedang fc 20 MPa sesuai dengan
data kuantitas proyek peningkatan jalan ruas jalan Karanganyar-Tawangmangu-
Kalisoro adalah sebesar 826,13 m3. Tiap m3 pekerjaan beton mutu sedang fc 20
MPa membutuhkan material seperti yang akan disajikan pada Tabel 4.37.
112

Tabel 4.37 Kebutuhan Material tiap m3 Pekerjaan Beton Mutu Sedang 20 MPa
Kebutuhan
No. Bahan Satuan
per m3
1 Semen (PC) 391,68 kg
2 Pasir Beton 0,471818182 m3
3 Agregat Kasar 0,75237931 m3
Sumber: Analisis Harga Satuan Pekerjaan Dinas Pekerjaan Umum

Dari data volume per pekerjaan, maka kebutuhan material untuk pekerjaan beton
mutu sedang fc 20 MPa adalah :

Semen (PC) : 391,68 x 826,13 m3 = 323.578,5984 kg

Pasir Beton : 0,4718 x 826,13 m3 = 389,7832 m3

Agregat Kasar : 0,7524 x 826,13 m3 = 621,5631 m3

Selanjutnya akan dilakukan perhitungan untuk mencari emisi green house gases
(GHG) dari unit proses yang ada.

4.2.3.2 Pengolahan dan Pengadaan Material

Material yang akan digunakan pada proyek peningkatan jalan ruas jalan
Karanganyar-Tawangmangu-Kalisoro harus diolah terlebih dahulu dari bentuk
raw material menjadi material yang bisa digunakan lebih lanjut. Rekapitulasi
kebutuhan material yang digunakan pada proyek peningkatan jalan ruas jalan
Karanganyar-Tawangmangu-Kalisoro akan disajikan pada Tabel 4.38.

Tabel 4.38 Rekapitulasi Total Kebutuhan Material


No. Jenis Material Total Kebutuhan Satuan
1 Aspal 167.512,7913 kg
2 Kerosene 1.082,53 Liter
3 Agregat Kasar 1.549,543831 m3
4 Agregat Halus 1.330,578767 m3
5 Semen 351.027,9984 kg
113

Berdasarkan database ecoinvent, database pendukung dan spreadsheet TRACI


2.1, diperoleh total emisi GHG per pengolahan material disajikan pada Tabel 4.39
– Tabel 4.42.

Tabel 4.39 Emisi Produksi Aspal per 1 Ton


Konversi
Emisi yang GHG yang
Emisi Gas TRACI 2.1
Dihasilkan (kg) dihasilkan (kgCO2e)
(kgCO2e/kg)
(1) (2) (3) (2x3)
Carbon dioxide 174,244 1,00E+00 1,74E+02
Methane 0,595 2,50E+01 1,49E+01
Total 189,1190
Sumber: LCI Bitumen, Eurobitume 2012

Tabel 4.40 Emisi Pengolahan Agregat per 1 Ton


GHG yang Dihasilkan
Bahan
(kgCO2e)
Agregat Kasar (40-20,20-10,5-10 mm) 4,02
Agregat Halus (coarse sand, fine sand, building
3,45
sand)
Sumber: LCA Aggregate WRAP,2009

Tabel 4.41 Emisi Produksi Minyak Bakar/Kerosene per 1 kg


Konversi
Emisi yang GHG yang
Emisi Gas TRACI 2.1
Dihasilkan (kg) dihasilkan (kgCO2e)
(kgCO2e/kg)
(1) (2) (3) (2x3)
Methane 0,000227 2,50E+01 5,68E-03
Total 0,005682
Sumber: Ecoinvent, Petroleum Refinery Operation

Tabel 4.42 Emisi Produksi Semen per 1 Ton


Konversi GHG yang
Emisi yang
Emisi Gas TRACI 2.1 dihasilkan
Dihasilkan (kg)
(kgCO2e/kg) (kgCO2e)
(1) (2) (3) (2x3)
Carbon Dioxide 927 1,00E+00 9,27E+02
Methane 0,0395 2,50E+01 9,88E-01
Total 927,9875
Sumber: LCI Cement, Portland Cement Association, 2006
114

Dari data total kebutuhan material dan emisi GHG yang dihasilkan dari tiap
pengolahan material maka dapat dicari emisi GHG total dari tiap pengolahan
material seperti pada perhitungan di bawah ini.

1. Agregat Kasar

Volume = 1.549,5438 m3
Berat Jenis = 2500 kg/m3
Berat Total Agregat Kasar = Volume x Berat Jenis
= 1.549,5438 m3 x 2500 kg/m3
= 3.873.859,5786 kg = 3.873,8596 ton
Emisi GHG = Berat Material x Total Emisi GHG Agregat Kasar
= 3.873,8596 ton x 4,02 kgCO2e/ton
= 15.572,9155 kgCO2e

2. Agregat Halus

Volume = 1.330,5787 m3
Berat Jenis = 2500 kg/m3
Berat Total Agregat Kasar = Volume x Berat Jenis
= 1.330,5787 m3 x 2500 kg/m3
= 3.326.446,9182 kg = 3.326,4469 ton
Emisi GHG = Berat Material x Total Emisi GHG Agregat Halus
= 3.326,4469 ton x 3,45 kgCO2e/ton
= 11.476,2419 kgCO2e

3. Aspal

Berat = 167.512,7913 kg = 167,5128 ton


Emisi GHG = Berat Material x Total Emisi GHG Aspal
= 167,5128 ton x 189,1190 kgCO2e/ton
= 31.679,8516 kgCO2e
4. Minyak Bakar/Kerosene

Volume = 1.082,53 ltr


Berat Jenis = 0,832 kg/ltr
115

Berat Total Agregat Kasar = Volume x Berat Jenis


= 1.082,53 ltr x 0,832 kg/ltr
= 900,665 kg
Emisi GHG = Berat Material x Total Emisi GHG Minyak Bakar
= 900,665 kg x 0,005681818 kgCO2e/kg
= 5,1174 kgCO2e

5. Semen

Berat = 351.027,9984 kg = 351,028 ton

Emisi GHG = Berat Material x Total Emisi GHG Semen/Filler

= 351,028 ton x 927,9875 kgCO2e/ton

= 325.749,5947 kgCO2e

Rekapitulasi total emisi GHG yang dihasilkan pada proses pengolahan material
disajikan pada Tabel 4.43.

Tabel 4.43 Rekapitulasi Total Emisi GHG Pengolahan Material


No. Jenis Material Total Emisi GHG (kgCO2e)
1 Aspal 31.679,8516
2 Kerosene 5,1174
3 Agregat Kasar 15.572,9155
4 Agregat Halus 11.476,2419
5 Semen 325.749,5947
Total Emisi GHG 384.483,7210

4.2.3.3 Transportasi Material ke AMP dan BP

Material dari lokasi quarry atau pabrik akan diolah lebih lanjut di AMP (Asphalt
Mixing Plant) dan BP (Batching Plant). Lokasi AMP pada proyek peningkatan
jalan ini terletak di Pancadharma Hotmix Aspal di Jalan Wonogiri-Pacitan
sedangkan untuk letak BP terletak di Panca Beton Ready Mix Wonogiri tidak jauh
dari lokasi AMP.
116

Tabel 4.44 Lokasi Material dan Jarak ke AMP dan BP


Jarak ke Jarak ke
Material Lokasi Material
AMP (km) BP (km)
Manyaran, Wonogiri, Jawa
Agregat Kasar 35,8 41,5
Tengah
Gunung Merapi, D.I.
Agregat Halus 104 114
Yogyakarta
Semen Gresik, Jawa Timur 172 171
Gunungsimping, Cilacap,
Aspal 266
Jawa Tengah
Minyak Gunungsimping, Cilacap,
266
Bakar/Kerosene Jawa Tengah
Sumber: Data Primer, Wawancara

Alat transportasi yang digunakan berupa dump truck kapasitas 10 ton, truk trailer
kapasitas 20 ton, truk tangki kapasitas 24.000 liter dan 8.000 liter. Didapat emisi
GHG berdasarkan database ecoinvent dan konversi spreadsheet TRACI 2.1
sebagai berikut.

Tabel 4.45 Emisi Truk Kapasitas 7,5 – 16 Ton per 1 Ton.km


Konversi GHG yang
Emisi yang
Emisi Gas TRACI 2.1 dihasilkan
Dihasilkan (kg)
(kgCO2e/kg) (kgCO2e)
(1) (2) (3) (2x3)
Carbon dioxide 0,152 1,00E+00 1,52E-01
Methane 0,00000107 2,50E+01 2,68E-05
Total 0,15202675
Sumber: Ecoinvent, transport, freight, lorry 7.5-16 metric ton, EURO3 - GLO per
1 ton.km
117

Tabel 4.46 Emisi Truk Kapasitas 16-32 Ton per 1 Ton.km


Konversi GHG yang
Emisi yang
Emisi Gas TRACI 2.1 dihasilkan
Dihasilkan (kg)
(kgCO2e/kg) (kgCO2e)
(1) (2) (3) (2x3)
Carbon dioxide 0,119 1,00E+00 1,19E-01
Methane 0,000000989 2,50E+01 2,47E-05
Total 0,119024725
Sumber: Ecoinvent, transport, freight, lorry 16-32 metric ton, EURO3 - GLO per
1 ton.km

Berdasarkan emisi GHG dari database diatas, maka bisa dihitung emisi GHG dari
tahapan unit proses transportasi material ke AMP dari setiap kegiatan pemindahan
material.

1. Transportasi Aspal dan Minyak Bakar/Kerosene ke AMP

Digunakan alat tranportasi berupa tangki minyak kapasitas 24000 liter dan 8000
liter. Emisi GHG yang dihasilkan dari pemindahan aspal dan minyak bakar ke
lokasi AMP adalah sebagai berikut.

Berat Aspal = 167.512,7913 kg = 167,5128 ton

Truk tangki kapasitas 24000 liter dengan berat jenis aspal sebesar 1,04 kg/l, maka
kapasitas truk tangki adalah sebesar,

Kapasitas Truk Tangki = 24000 l x 1,04 kg/l = 24960 kg = 24,96 ton


𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 167,5128 𝑡
Repetisi Pengangkutan = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑟𝑢𝑘 = 24,96 𝑡

= 6,7112 kali  7 kali


Emisi GHG = Berat Muatan x Jarak x Repetisi x 2 x Total GHG
Truk Tangki
= 24,96 t x 266 km x 7 x 2 x 0,119024725
kgCO2e/ton.km
= 11.063,472 kgCO2e
Emisi GHG yang dihasilkan dari transportasi minyak bakar adalah sebagai
berikut.
118

Volume Minyak Bakar = 1.082,53 liter


Berat Minyak Bakar = 1.082,53 liter x 0,832 kg/liter
= 900,665 kg = 0,9006 ton
Kapasitas Truk Tangki = 8000 l x 0,832 kg/l = 6656 kg = 6,656 ton
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 0,9006 𝑡
Repetisi Pengangkutan = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑟𝑢𝑘 = 6,656 𝑡

= 0,1353 kali  1 kali


Emisi GHG = Berat Muatan x Jarak x Repetisi x 2 x Total GHG
Truk Tangki
= 6,656 t x 266 km x 1 x 2 x 0,15202675
kgCO2e/ton.km
= 538,3255 kgCO2e

2. Transportasi Agregat Kasar ke AMP dan BP

Transportasi ke Batching Plant

Volume = 621,5631 m3
Berat Jenis = 2.500 kg/m3
Berat Material = Volume x Berat Jenis
= 621,5631 m3 x 2.500 kg/m3
= 1.553.907,799 kg = 1.553,9078 t
Transportasi agregat kasar menggunakan dump truck kapasitas 10 ton, maka
didapat repetisi pengangkutan sebesar,

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 1.553,9078 𝑡


Repetisi Pengangkutan = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑟𝑢𝑘 = 10 𝑡

= 155,3908 kali  156 kali


Emisi GHG = Berat Muatan x Jarak x Repetisi x 2 x Total GHG
Truk
= 10 t x 41,5 km x 156 x 2 x 0,15202675
kgCO2e/ton.km
= 19.684,4236 kgCO2e
119

Transportasi ke Asphalt Mixing Plant

Volume = 927,9807 m3
Berat Jenis = 2.500 kg/m3
Berat Material = Volume x Berat Jenis
= 927,9807 m3 x 2.500 kg/m3
= 2.319.952 kg = 2.319,952 t
Transportasi agregat kasar menggunakan dump truck kapasitas 10 ton, maka
didapat repetisi pengangkutan sebesar,

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 2.319,952 𝑡


Repetisi Pengangkutan = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑟𝑢𝑘 = 10 𝑡

= 231,9952 kali  232 kali


Emisi GHG = Berat Muatan x Jarak x Repetisi x 2 x Total GHG
Truk
= 10 t x 35,8 km x 232 x 2 x 0,15202675
kgCO2e/ton.km
= 25.253,4675 kgCO2e

3. Transportasi Agregat Halus ke AMP dan BP

Agregat halus diambil dari kawasan Gunung Merapi dan digunakan untuk
pengolahan campuran di AMP dan BP. Digunakan dump truck dengan kapasitas
10 ton untuk memindahkan material dari lokasi quarry ke lokasi AMP dan BP.

Transportasi ke Batching Plant

Volume Agregat Halus = 389,7832 m3


Berat Jenis = 2.500 kg/m3
Berat Agregat Halus = Volume x Berat Jenis
= 389,7832 m3 x 2.500 kg/m3
= 974.457,8864 kg = 974,4579 t
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 974,4579 𝑡
Repetisi Pengangkutan = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑟𝑢𝑘 = 10 𝑡

= 97,4458 kali  98 kali


Emisi GHG = Berat Muatan x Jarak x Repetisi x 2 x Total GHG
120

Truk
= 10 t x 114 km x 98 x 2 x 0,15202675
kgCO2e/ton.km
= 33.968,8570 kgCO2e

Transportasi ke Asphalt Mixing Plant

Volume Agregat Halus = 940,7956 m3


Berat Jenis = 2.500 kg/m3
Berat Agregat Halus = Volume x Berat Jenis
= 940,7956 m3 x 2.500 kg/m3
= 2.351.989 kg = 2.351,989 t
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 2.351,989 𝑡
Repetisi Pengangkutan = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑟𝑢𝑘 = 10 𝑡

= 235,1989 kali  236 kali


Emisi GHG = Berat Muatan x Jarak x Repetisi x 2 x Total GHG
Truk
= 10 t x 104 km x 236 x 2 x 0,15202675
kgCO2e/ton.km
= 74.626,891 kgCO2e

4. Transportasi Semen ke AMP dan BP

Transportasi semen menggunakan truk trailer dengan kapasitas 20 ton. Semen


dibutuhkan untuk campuran di AMP dan BP.

Transportasi ke Batching Plant

Berat Semen = 323.578,5984 kg = 323,5786 ton


𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 323,5786 𝑡
Repetisi Pengangkutan = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑟𝑢𝑘 = 20 𝑡

= 16,1789 kali  17 kali


Emisi GHG = Berat Muatan x Jarak x Repetisi x 2 x Total GHG
Truk
= 20 t x 171 km x 17 x 2 x 0,119024725
kgCO2e/ton.km
121

=13.840,195 kgCO2e

Transportasi ke Asphalt Mixing Plant

Berat Semen = 27.449,4 kg = 27,4494 ton


𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 27,4494 𝑡
Repetisi Pengangkutan = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑟𝑢𝑘 = 20 𝑡

= 1,3725 kali  2 kali


Emisi GHG = Berat Muatan x Jarak x Repetisi x 2 x Total GHG
Truk
= 20 t x 172 km x 2 x 2 x 0,119024725
kgCO2e/ton.km
= 1.637,7802 kgCO2e

Total emisi GHG yang dihasilkan dari proses transportasi material ke lokasi AMP
dan lokasi BP adalah sebagai berikut.

Tabel 4.47 Total Emisi GHG pada Transportasi Material ke AMP dan BP
Total Emisi GHG
No. Uraian Pekerjaan
(kgCO2e)
1 Transportasi Aspal ke AMP 11.063,4720
2 Transportasi Minyak Bakar ke AMP 538,3255
3 Transportasi Agregat Kasar ke BP 19.684,4236
4 Transportasi Agregat Kasar ke AMP 25.253,4675
5 Transportasi Agregat Halus ke BP 33.968,8570
6 Transportasi Agregat Halus ke AMP 74.626,8910
7 Transportasi Semen ke BP 13.840,1950
8 Transportasi Semen ke AMP 1.637,7802
Total Emisi GHG 180.613,4119

4.2.3.4 Proses Mixing di AMP dan Mixing di BP

Selanjutnya dilakukan proses mixing di AMP dan BP untuk mendapatkan


campuran AC-WC, AC-BC (L), dan campuran beton mutu sedang fc 20 MPa.
Untuk proses mixing di AMP dilakukan dua kali proses mixing yaitu untuk
campuran AC-WC dan campuran AC-BC (L). Seperti perhitungan di subbab
4.1.3.5 total GHG untuk 1 ton proses mixing di AMP seperti disajikan pasa Tabel
4.48.
122

Tabel 4.48 Rekapitulasi Total GHG pada Proses Mixing di AMP


GHG yang dihasilkan
No. Input Satuan
(kgCO2e)
1 Diesel 1,461875 kgCO2e
2 Refining Gas 3,6828 kgCO2e
3 Naphtha 4,7520 kgCO2e
4 Natural Gas 18,16885 kgCO2e
5 Listrik 28,48065095 kgCO2e
Total GHG Mixing di AMP 56,54617595 kgCO2e

Total emisi GHG untuk campuran Laston AC-WC adalah:

Emisi GHG = Berat AC-WC x Total GHG mixing di AMP

= 1.208,4 ton x 56,54617595 kgCO2e/ton

= 68.330,3990 kgCO2e

Total emisi GHG untuk campuran Lapis Antara Perata AC-BC (L)

Emisi GHG = Berat AC-BC (L) x Total GHG mixing di AMP

= 1.510,56 ton x 56,54617595 kgCO2e/ton

= 85.416,3915 kgCO2e

Total emisi GHG proses mixing di AMP adalah:

Emisi GHG = 153.746,7906 kgCO2e

Untuk proses mixing di batching plant berdasarkan database pendukung dan


spreadsheet TRACI 2.1 emisi yang dihasilkan per m3 beton siap pakai (ready mix
concrete) dengan mutu fc 20 MPa adalah sebagai berikut.
123

Tabel 4.49 Emisi GHG per m3 Ready Mix Concrete fc 20 MPa


Emisi yang Konversi GHG yang
Emisi Gas Dihasilkan TRACI dihasilkan
(kg) (kgCO2e/kg) (kgCO2e)
(1) (2) (3) (2x3)
Carbon Dioxide 228 1,00E+00 2,28E+02
Methane 0,012 2,50E+01 3,00E-01
Total 228,3
Sumber: Environmental Life Cycle Inventory of Portland Cement Concrete, PCA

Total emisi GHG proses mixing di Batching Plant adalah:

Total Emisi GHG = Volume Beton x Emisi GHG

= 826,13 m3 x 228,3 kgCO2e/m3

= 188.605,4790 kgCO2e

4.2.3.5 Transportasi Material dari AMP dan BP ke Lokasi Proyek

Transportasi material dari lokasi AMP dan lokasi BP menuju lokasi proyek adalah
proses pemindahan material seperti aspal, kerosene, campuran AC-WC, campuran
AC-BC (L) dan campuran beton mutu sedang fc 20 MPa menuju lokasi proyek.
Pemindahan ini menggunakan alat transportasi seperti dump truck dengan
kapasitas 5 ton dan 10 ton, pick up kapasitas 1 ton, dan truck mixer dengan
kapasitas 7 m3. Jarak antara AMP ke lokasi proyek adalah sebesar 35,3 km
sedangkan jarak dari BP ke lokasi proyek adalah sebesar 34,5 km. Besarnya emisi
gas GHG berdasarkan database ecoinvent dan konversi spreadsheet TRACI 2.1
sesuai dengan masing-masing alat transportasi akan disajikan pada Tabel 4.50 –
Tabel 4.53.
124

Tabel 4.50 Emisi GHG Penggunaan Dump Truck Kapasitas 5 ton per 1 Ton.km
Emisi yang Konversi GHG yang
Emisi Gas Dihasilkan TRACI 2.1 dihasilkan
(kg) (kgCO2e/kg) (kgCO2e)
(1) (2) (3) (2x3)
Carbon dioxide 0,353 1,00E+00 3,53E-01
Methane 0,00000229 2,50E+01 5,73E-05
Total 0,35305725
Sumber: Ecoinvent, transport, freight, lorry 3.5-7.5 metric ton, EURO3 - GLO per
1 ton.km
Tabel 4.51 Emisi GHG Penggunaan Pick Up Kapasitas 1 Ton per 1 Ton.km

Emisi yang Konversi GHG yang


Emisi Gas Dihasilkan TRACI 2.1 dihasilkan
(kg) (kgCO2e/kg) (kgCO2e)
(1) (2) (3) (2x3)
Carbon dioxide 1,23 1,00E+00 1,23E+00
Methane 0,0000407 2,50E+01 1,02E-03
Total 1,2310175
Sumber: Ecoinvent, transport, freight, light commercial vehicle, EURO3 - GLO
per 1 ton.km

Tabel 4.52 Emisi GHG Penggunaan Dump Truck Kapasitas 10 Ton per 1
Ton.km
Emisi yang Konversi GHG yang
Emisi Gas Dihasilkan TRACI 2.1 dihasilkan
(kg) (kgCO2e/kg) (kgCO2e)
(1) (2) (3) (2x3)
Carbon dioxide 0,152 1,00E+00 1,52E-01
Methane 0,00000107 2,50E+01 2,68E-05
Total 0,15202675
Sumber: Ecoinvent, transport, freight, lorry 7.5-16 metric ton, EURO3 - GLO per
1 Ton.km
125

Tabel 4.53 Emisi GHG Perputaran Truk Mixer per 1 Jam


Emisi yang Konversi GHG yang
Emisi Gas Dihasilkan TRACI 2.1 dihasilkan
(kg) (kgCO2e/kg) (kgCO2e)
Carbon dioxide 3,58 1,00E+00 3,58
Methane 0,0000546 2,50E+01 0,001365
Total 3,581365
Sumber: Ecoinvent, machine operation, diesel, < 18.64 kW, steady-state - GLO
per 1 Hour

1. Transportasi Material Lapis Perekat Aspal Cair

Transportasi Aspal Pen.60

Aspal dipindahkan menggunakan dumptruck kapasitas 5 ton.

Berat Aspal Tack Coat = 4.459,9185 kg = 4,4599 ton


𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 4,4599 𝑡
Repetisi Pengangkutan = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐷𝑢𝑚𝑝 𝑇𝑟𝑢𝑐𝑘 = 5𝑡

= 0,892 kali  1 kali


Emisi GHG = Berat Muatan x Jarak x Repetisi x 2 x Total GHG
Dump Truck 5 Ton
= 5 t x 35,3 km x 1 x 2 x 0,3531
kgCO2e/ton.km
= 124,6292 kgCO2e

Transportasi Kerosene

Minyak bakar/kerosene dipindahkan dengan menggunakan pick up kapasitas 1


ton.

Volume Minyak Bakar = 1.082,53 liter


Berat Minyak Bakar = Volume x Berat Jenis Minyak Bakar
= 1.082,53 ltr x 0,832 kg/ltr
= 900,665 kg = 0,9007 ton
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 0,9007 𝑡
Repetisi Pengangkutan = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑖𝑐𝑘 𝑈𝑝 = 1𝑡

= 0,9007 kali  1 kali


Emisi GHG = Berat Muatan x Jarak x Repetisi x 2 x Total GHG
126

Pick Up
= 1 t x 35,3 km x 1 x 2 x 1,2310175
kgCO2e/ton.km
= 86,9098 kgCO2e

2. Transportasi Laston Lapis Aus (AC-WC)

Campuran aspal AC-WC dipindahkan dari lokasi AMP menuju lokasi proyek
dengan menggunakan dump truck kapasitas 10 ton.

Berat Laston AC-WC = 1.208,4 ton


𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 1.208,4 𝑡
Repetisi Pengangkutan = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐷𝑢𝑚𝑝 𝑇𝑟𝑢𝑐𝑘 = 10 𝑡

= 120,84 kali  121 kali


Emisi GHG = Berat Muatan x Jarak x Repetisi x 2 x Total GHG
Dump Truck
= 10 t x 35,3 km x 121 x 2 x 0,15202675
kgCO2e/ton.km
= 12.987,0371 kgCO2e

3. Transportasi Laston Lapis Aus Antara Perata (AC-BC (L))

Campuran aspal AC-BC (L) dipindahkan dari lokasi AMP menuju lokasi proyek
dengan menggunakan dump truck kapasitas 10 ton.

Berat Laston AC-BC (L) = 1.510,56 ton


𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 1.510,56 𝑡
Repetisi Pengangkutan = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐷𝑢𝑚𝑝 𝑇𝑟𝑢𝑐𝑘 = 10 𝑡

= 151,056 kali  152 kali


Emisi GHG = Berat Muatan x Jarak x Repetisi x 2 x Total GHG
Dump Truck
= 10 t x 35,3 km x 152 x 2 x 0,15202675
kgCO2e/ton.km
= 16.314,2946 kgCO2e
127

4. Transportasi Beton Mutu Sedang fc 20 MPa

Campuran beton mutu sedang dengan mutu fc 20 MPa dipindahkan dari lokasi BP
menuju lokasi proyek menggunakan truck mixer kapasitas 7 m3. Emisi GHG yang
dihasilkan dari truck mixer berasal dari konsumsi bahan bakar dan perputaran dari
mixer.

Volume Beton = 826,13 m3


𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 826,13 𝑚3
Repetisi Pengangkutan = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐷𝑢𝑚𝑝 𝑇𝑟𝑢𝑐𝑘 = 7 𝑚3

= 118,0186 kali  119 kali


Kapasitas Truck Mixer = 7 m3 x Berat Jenis Beton
= 7 m3 x 2.200 kg/m3
= 15.400 kg = 15,4 ton
Emisi GHG = Berat Muatan x Jarak x Repetisi x 2 x Total GHG
Dump Truck
= 15,4 t x 34,5 km x 119 x 2 x 0,15202675
kgCO2e/ton.km
= 19.223,6913 kgCO2e
Emisi yang dihasilkan akibat perputaran mixer adalah:
Kecepatan Truck Mixer = 40 km/jam
Jarak BP ke site = 34,5 km
34,5 𝑘𝑚
Penggunaan Truck Mixer = 40 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚 = 0,8625 jam

Emisi GHG = 0,8625 jam x 3,581365 kgCO2e/jam


= 3,0889 kgCO2e

Didapat total emisi GHG dari unit proses transportasi material AMP dan BP ke
lokasi proyek akan disajikan pada Tabel 4.54.

Tabel 4.54 Rekapitulasi Total Emisi GHG Transportasi Material AMP & BP ke
Lokasi Proyek
No. Uraian Pekerjaan Emisi GHG (kgCO2e)
1 Transportasi Aspal 124,6292
2 Transportasi Kerosene 86,9098
3 Transportasi Campuran AC-WC 12.987,0371
dilanjutkan
128

lanjutan

4 Transportasi Campuran AC-BC (L) 16.314,2946


5 Transportasi Beton fc 20 MPa 19.226,7802
Total Emisi GHG 48.739,6510

4.2.3.6 Pekerjaan di Lokasi Proyek

Pekerjaan di lokasi proyek dimulai dengan pekerjaan galian tanah untuk pelebaran
jalan, penyiapan badan jalan, lapis perekat aspal cair, leveling dengan campuran
AC-BC (L), penghamparan lapis aus AC-WC dan pengecoran bahu jalan dengan
beton mutu sedang fc 20 MPa. Penggunaan alat berat seperti excavator, wheel
loader, tandem roller, pneumatic tire roller, asphalt distributor, asphalt finisher,
air compressor, dan dump truck dibutuhkan untuk mempermudah dan
mempercepat pekerjaan. Alat-alat yang digunakan ini akan menghasilkan emisi
GHG selama penggunaannya. Besarnya emisi gas GHG berdasarkan database
ecoinvent dan konversi spreadsheet TRACI 2.1 sesuai dengan masing-masing alat
berat akan disajikan pada Tabel 4.55 – Tabel 4.58

Tabel 4.55 Emisi GHG Pengoperasian Mesin Diesel per 1 Jam


Konversi GHG yang
Emisi yang
Emisi Gas TRACI 2.1 dihasilkan
Dihasilkan (kg)
(kgCO2e/kg) (kgCO2e)
(1) (2) (3) (2x3)
Carbon dioxide 5,06 1,00E+00 5,06E+00
Methane 0,0000604 2,50E+01 1,51E-03
Total 5,06151
Sumber: Ecoinvent, machine operation, diesel, < 18.64 kW, high load factor per 1
hour

Tabel 4.56 Emisi Truk Kapasitas 7,5 – 16 Ton per 1 Ton.km


Konversi GHG yang
Emisi yang
Emisi Gas TRACI 2.1 dihasilkan
Dihasilkan (kg)
(kgCO2e/kg) (kgCO2e)
(1) (2) (3) (2x3)
Carbon dioxide 0,152 1,00E+00 1,52E-01
Methane 0,00000107 2,50E+01 2,68E-05
Total 0,15202675
Sumber: Ecoinvent, transport, freight, lorry 7.5-16 metric ton, EURO3 - GLO per
1 ton.km
129

Tabel 4.57 Emisi GHG Penggunaan Excavator per m3


Konversi GHG yang
Emisi yang
Emisi Gas TRACI 2.1 dihasilkan
Dihasilkan (kg)
(kgCO2e/kg) (kgCO2e)
(1) (2) (3) (2x3)
Carbon dioxide 0,408 1,00E+00 4,08E-01
Methane 0,0000209 2,50E+01 5,23E-04
Total 0,4085225
Sumber: Ecoinvent, excavation, hydraulic digger - GLO per m3

Tabel 4.58 Emisi GHG Penggunaan Air Compressor, Asphalt Distributor, Truck
Mixer per 1 Jam
Emisi yang Konversi GHG yang
Emisi Gas Dihasilkan TRACI 2.1 dihasilkan
(kg) (kgCO2e/kg) (kgCO2e)
Carbon dioxide 3,58 1,00E+00 3,58
Methane 0,0000546 2,50E+01 0,001365
Total 3,581365
Sumber: Ecoinvent, machine operation, diesel, < 18.64 kW, steady-state - GLO
per 1 Hour

1. Pekerjaan Galian Tanah

Pekerjaan pertama yang harus dilakukan untuk pelebaran jalan adalah galian
tanah. Pekerjaan ini membutuhkan alat-alat berat seperti excavator dan dump
truck. Penggunaan alat ini yang akan menghasilkan emisi GHG selama
pengoperasiannya. Emisi GHG yang dihasilkan adalah sebagai berikut.

Penggunaan Excavator

Volume Galian Tanah = 1.284,5 m3


Kapasitas Produksi = 47,24 m3/jam
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑇𝑎𝑛𝑎ℎ 1.284,5 𝑚3
Lama Penggunaan Alat = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝐸𝑥𝑐𝑎𝑣𝑎𝑡𝑜𝑟 = 47,24 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚

= 27,19078 jam
Emisi GHG = Lama Penggunaan Alat x LCI Database
= 1.284,5 m3 x 0,4085225 kgCO2e/m3
= 524,7472 kgCO2e
130

Penggunaan Dump Truck

Kapasitas Dump Truck = 10 ton


Material Dipindahkan Sejauh = 2 km
Berat Volume Tanah = 1,6 t/m3
Berat Galian Tanah = 1.284,5 m3 x 1,6 t/m3
= 2.055,2 ton
2.055,2 𝑡𝑜𝑛
Repetisi Pengerjaan = = 205,52 kali  206 kali
10 𝑡𝑜𝑛

Emisi GHG = Berat muatan x Jarak x Repetisi x GHG yang


dihasilkan
= 10 t x 2 km x 206 x 0,15202675 kgCO2e/ton.km
= 1.252,7004 kgCO2e

2. Pekerjaan Penyiapan Badan Jalan

Penyiapan badan jalan bertujuan untuk meratakan permukaan setelah galian tanah
dilakukan. Perataan permukaan ini dibantu alat berat seperti motor grader dan
vibrato roller.

Penggunaan Motor Grader

Volume Pekerjaan Badan Kiri/Kanan = 2.412,5 m2


Kapasitas Produksi = 186,92 m2/jam
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 2.412,5 𝑚2
Lama Penggunaan Alat = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑀𝑜𝑡𝑜𝑟 𝐺𝑟𝑎𝑑𝑒𝑟 = 186,92 𝑚2 /𝑗𝑎𝑚

= 12,90638 jam
Emisi GHG = Lama Penggunaan Alat x LCI Database
= 12,90638 jam x 5,06151 kgCO2e/jam
= 65,3258 kgCO2e

Penggunaan Vibrato Roller

Kapasitas Produksi = 460,65 m2/jam


𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 2.412,5 𝑚2
Lama Penggunaan Alat = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑉𝑖𝑏𝑟𝑎𝑡𝑜 𝑅𝑜𝑙𝑙𝑒𝑟 = 460,65 𝑚2 /𝑗𝑎𝑚

= 5,237165 jam
Emisi GHG = Lama Penggunaan Alat x LCI Database
131

= 5,237165 jam x 5,06151 kgCO2e/jam


= 26,5080 kgCO2e

3. Pekerjaan Lapis Perekat Aspal Cair

Pekerjaan lapis perekat aspal cair bertujuan untuk memberikan lapisan perekat
agar perkerasan yang lama dengan perkerasan yang baru bisa menyatu dengan
baik. Pekerjaan ini membutuhkan alai air compressor untuk membersihkan
kotoran-kotoran yang menempel pada permukaan perkerasan lama dan asphalt
distributor untuk menyemprotkan aspal cair ke perkerasan lama. Pekerjaan ini
mempunyai volume sebesar 5.255 liter.

Penggunaan Air Compressor

Kapasitas Produksi = 4.800 liter/jam


𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 5.255 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
Lama Penggunaan Alat = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝐴𝑖𝑟 𝐶𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑠𝑜𝑟 = 4.800 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟/𝑗𝑎𝑚

= 1,0948 jam
Emisi GHG = Lama Penggunaan Alat x LCI Database
= 1,0948 jam x 3,581365 kgCO2e/jam
= 3,9208 kgCO2e
Penggunaan Asphalt Distributor

Kapasitas Produksi = 4.800 liter/jam


𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 5.255 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
Lama Penggunaan Alat = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝐴𝑠𝑝ℎ𝑎𝑙𝑡 𝐷𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡𝑜𝑟= 4.800 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟/𝑗𝑎𝑚

= 1,0948 jam
Emisi GHG = Lama Penggunaan Alat x LCI Database
= 1,0948 jam x 3,581365 kgCO2e/jam
= 3,9208 kgCO2e

4. Pekerjaan Penghamparan Laston AC-BC (L)

Proses pekerjaan Laston AC-BC (L) merupakan satu kesatuan dengan proses
mixing di AMP. Penggunaan alat-alat berat seperti wheel loader, asphalt finisher,
tandem roller, dan pneumatic tire roller dibutuhkan untuk mempermudah dan
mempercepat pekerjaan. Volume pekerjaan adalah sebesar 1.510,56 ton.
132

Penggunaan Wheel Loader di Lokasi AMP

Kapasitas Produksi Wheel Loader = 104,48 ton/jam


Berat Total Agregat yang Digunakan = 2.614,2661 ton
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 2.614,2661 𝑡𝑜𝑛
Lama Penggunaan Alat = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑊ℎ𝑒𝑒𝑙 𝐿𝑜𝑎𝑑𝑒𝑟= 104,48 𝑡𝑜𝑛/𝑗𝑎𝑚

= 25,0221 jam
Emisi GHG = Lama Penggunaan Alat x LCI Database
= 25,0221 jam x 5,06151 kgCO2e/jam
= 126,6498 kgCO2e
Penggunaan Asphalt Finisher

Kapasitas Produksi = 69,32 ton/jam


𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 1.510,56 𝑡𝑜𝑛
Lama Penggunaan Alat = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝐴𝑠𝑝ℎ𝑎𝑙𝑡 𝐹𝑖𝑛𝑖𝑠ℎ𝑒𝑟= 69,32 𝑡𝑜𝑛/𝑗𝑎𝑚

= 21,7906 jam
Emisi GHG = Lama Penggunaan Alat x LCI Database
= 21,7906 jam x 5,06151 kgCO2e/jam
= 110,2934 kgCO2e

Penggunaan Tandem Roller

Kapasitas Produksi = 55,46 ton/jam


𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 1.510,56 𝑡𝑜𝑛
Lama Penggunaan Alat = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑇𝑎𝑛𝑑𝑒𝑚 𝑅𝑜𝑙𝑙𝑒𝑟= 55,46 𝑡𝑜𝑛/𝑗𝑎𝑚

= 27,2383 jam
Emisi GHG = Lama Penggunaan Alat x LCI Database
= 27,2383 jam x 5,06151 kgCO2e/jam
= 137,8667 kgCO2e

Penggunaan Pneumatic Tire Roller

Kapasitas Produksi = 129,26 ton/jam


𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 1.510,56 𝑡𝑜𝑛
Lama Penggunaan Alat = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑇𝑖𝑟𝑒 𝑅𝑜𝑙𝑙𝑒𝑟= 129,26 𝑡𝑜𝑛/𝑗𝑎𝑚

= 11,6866 jam
Emisi GHG = Lama Penggunaan Alat x LCI Database
= 1,6866 jam x 5,06151 kgCO2e/jam
133

= 59,1518 kgCO2e

5. Pekerjaan Penghamparan Laston AC-WC

Proses pekerjaan Laston AC-WC merupakan satu kesatuan dengan proses mixing
di AMP. Penggunaan alat-alat berat seperti wheel loader, asphalt finisher, tandem
roller, dan pneumatic tire roller dibutuhkan untuk mempermudah dan
mempercepat pekerjaan. Volume pekerjaan adalah sebesar 1.208,4 ton.

Penggunaan Wheel Loader di Lokasi AMP

Kapasitas Produksi Wheel Loader = 104,48 ton/jam


Berat Total Agregat yang Digunakan = 2.057,6747 ton
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 2.057,6747 𝑡𝑜𝑛
Lama Penggunaan Alat = =
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑊ℎ𝑒𝑒𝑙 𝐿𝑜𝑎𝑑𝑒𝑟 104,48 𝑡𝑜𝑛/𝑗𝑎𝑚

= 19,6948 jam
Emisi GHG = Lama Penggunaan Alat x LCI Database
= 19,6948 jam x 5,06151 kgCO2e/jam
= 99,6854 kgCO2e
Penggunaan Asphalt Finisher

Kapasitas Produksi = 69,32 ton/jam


𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 1.208,4 𝑡𝑜𝑛
Lama Penggunaan Alat = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝐴𝑠𝑝ℎ𝑎𝑙𝑡 𝐹𝑖𝑛𝑖𝑠ℎ𝑒𝑟= 69,32 𝑡𝑜𝑛/𝑗𝑎𝑚

= 17,4318 jam
Emisi GHG = Lama Penggunaan Alat x LCI Database
= 17,4318 jam x 5,06151 kgCO2e/jam
= 88,2312 kgCO2e

Penggunaan Tandem Roller

Kapasitas Produksi = 55,46 ton/jam


𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 1.208,4 𝑡𝑜𝑛
Lama Penggunaan Alat = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑇𝑎𝑛𝑑𝑒𝑚 𝑅𝑜𝑙𝑙𝑒𝑟= 55,46 𝑡𝑜𝑛/𝑗𝑎𝑚

= 21,7897 jam
Emisi GHG = Lama Penggunaan Alat x LCI Database
= 21,7897 jam x 5,06151 kgCO2e/jam
= 110,2890 kgCO2e
134

Penggunaan Pneumatic Tire Roller

Kapasitas Produksi = 129,26 ton/jam


𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 1.208,4 𝑡𝑜𝑛
Lama Penggunaan Alat = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑇𝑖𝑟𝑒 𝑅𝑜𝑙𝑙𝑒𝑟= 129,26 𝑡𝑜𝑛/𝑗𝑎𝑚

= 9,3489 jam
Emisi GHG = Lama Penggunaan Alat x LCI Database
= 9,3489 jam x 5,06151 kgCO2e/jam
= 47,3195 kgCO2e

6. Pekerjaan Pengecoran Beton Mutu Sedang fc 20 MPa

Proses terakhir pekerjaan di lokasi proyek adalah pengecoran badan jalan dengan
beton mutu sedang fc 20 MPa. Pengecoran menggunakan truck mixer untuk
menuangkan beton ke lokasi yang diinginkan. Volume pengecoran adalah sebesar
826,13 m3. Perhitungan emisi GHG dari penggunaan truck mixer adalah sebagai
berikut.

Penggunaan Truck Mixer

Kapasitas Produksi = 1,78 m3/jam

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 826,13 𝑚3


Lama Penggunaan Alat = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑇𝑟𝑢𝑐𝑘 𝑀𝑖𝑥𝑒𝑟 = 1,78 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚

= 463,0465 jam
Emisi GHG = Lama Penggunaan Alat x LCI Database
= 463,0465 jam x 3,581365 kgCO2e/jam
= 1658,3385 kgCO2e

Berdasarkan perhitungan di atas, didapat total emisi GHG unit proses pekerjaan di
lokasi proyek yang akan disajikan pada Tabel 4.59.
135

Tabel 4.59 Total Emisi GHG Pekerjaan di Lokasi Proyek


No. Uraian Pekerjaan Total GHG (kgCO2e)
1 Galian Tanah Biasa 1.777,4476
2 Penyiapan Badan Jalan 91,8337
3 Lapis Perekat Aspal Cair 7,8417
4 Laston Lapis Aus (AC-WC) 345,5251
5 Laston Lapis Antara Perata (AC-BC(L)) 433,9617
7 Beton Mutu Sedang fc' 20 Mpa 1.658,3385
Total GHG Pekerjaan di Lokasi Proyek 4.314,9483

4.2.3.7 Rekapitulasi Emisi GHG Pekerjaan Peningkatan Jalan Ruas Jalan


Karanganyar-Tawangmangu-Kalisoro

Dari perhitungan tiap unit proses, total emisi GHG dari keseluruhan kegiatan
peningkatan jalan ruas jalan Karanganyar-Tawangmangu-Kalisoro adalah sebesar
960.504,0018 kgCO2e atau setara dengan 960,504 tonCO2e. Pekerjaan yang
mengeluarkan emisi GHG paling besar adalah pekerjaan pengolahan material
dengan persentase dari keseleruhan pekerjaan adalah sebesar 40,0294 %.
Selengkapnya data akan disajikan pada Tabel 4.60.

Tabel 4.60 Rekapitulasi Total Emisi GHG per Unit Proses

Persentase
Total Emisi GHG
No. Uraian Pekerjaan Unit Proses tiap Unit
(kgCO2e)
Proses (%)
Pengolahan Aspal 31.679,8516 3,2983
Pengolahan
5,1174 0,0005
Kerosene
Pengolahan
1 Pengolahan Material 15.572,9155 1,6213
Agregat Kasar
Pengolahan
11.476,2419 1,1948
Agregat Halus
Pengolahan Semen 325.749,5947 33,9144
Transportasi Aspal
11.063,4720 1,1518
ke AMP
Transportasi
Transportasi
Minyak Bakar ke 538,3255 0,0560
2 Material ke AMP
AMP
dan BP
Transportasi 19.684,4236
Agregat Kasar ke 2,0494
BP
dilanjutkan
136

lanjutan
Transportasi
Agregat Kasar ke 25.253,4675 2,6292
AMP
Transportasi
Agregat Halus ke 33.968,8570 3,5366
BP
Transportasi
Agregat Halus ke 74.626,8910 7,7696
AMP
Transportasi
13.840,1950 1,4409
Semen ke BP
Transportasi
1.637,7802 0,1705
Semen ke AMP
Mixing Campuran
68.330,3990 7,1140
AC-WC
Mixing Campuran
Mixing di AMP dan 85.416,3915 8,8929
3 AC-BC (L)
BP
Mixing Campuran
Beton Mutu 188.605,4790 19,6361
Sedang fc 20 Mpa
Transportasi Aspal 124,6292 0,0130
Transportasi
86,9098 0,0090
Kerosene
Transportasi
Transportasi 12.987,0371 1,3521
Campuran AC-WC
4 Material AMP dan
BP ke Lokasi Proyek Transportasi
Campuran AC-BC 16.314,2946 1,6985
(L)
Transportasi Beton
19.226,7802 2,0017
fc 20 MPa
Galian Tanah Biasa 1.777,4476 0,1851
Penyiapan Badan
91,8337 0,0096
Jalan
Lapis Perekat
7,8417 0,0008
Aspal Cair
Pekerjaan di Lokasi Laston Lapis Aus
5 345,5251 0,0360
Proyek (AC-WC)
Laston Lapis
Antara Perata (AC- 433,9617 0,0452
BC(L))
Beton Mutu
1.658,3385 0,1727
Sedang fc' 20 Mpa
Total Emisi GHG Peningkatan Jalan
960.504,0018 100
Karanganyar-Tawangmangu-Kalisoro
137

Dari tabel di atas dapat diketahui emisi GHG per unit proses dari proyek
pemeliharaan berkala Jalan Adi Sumarmo dengan panjang jalan ±1800 m dan
lebar jalan 7 m. Persentase didadapatkan dari hasil bagi antara total emisi GHG
per unit proses dengan total emisi GHG secara keseluruhan. Urutan emisi GHG
dari yang paling besar sampai yang terkecil akan disajikan pada Tabel 4.61.

Tabel 4.61 Peringkat Emisi GHG Pekerjaan Peningkatan Jalan

Total Emisi Persentase tiap


No. Unit Proses
GHG (kgCO2e) Unit Proses (%)
1 Pengolahan Semen 325.749,5947 33,9144
Mixing Campuran Beton Mutu
2 188.605,4790 19,6361
Sedang fc 20 Mpa
3 Mixing Campuran AC-BC (L) 85.416,3915 8,8929
Transportasi Agregat Halus ke
4 74.626,8910 7,7696
AMP
5 Mixing Campuran AC-WC 68.330,3990 7,1140
6 Transportasi Agregat Halus ke BP 33.968,8570 3,5366
7 Pengolahan Aspal 31.679,8516 3,2983
Transportasi Agregat Kasar ke
8 25.253,4675 2,6292
AMP
9 Transportasi Agregat Kasar ke BP 19.684,4236 2,0494
10 Transportasi Beton fc 20 MPa 19.226,7802 2,0017
Transportasi Campuran AC-BC
11 16.314,2946 1,6985
(L)
12 Pengolahan Agregat Kasar 15.572,9155 1,6213
13 Transportasi Semen ke BP 13.840,1950 1,4409
14 Transportasi Campuran AC-WC 12.987,0371 1,3521
15 Pengolahan Agregat Halus 11.476,2419 1,1948
16 Transportasi Aspal ke AMP 11.063,4720 1,1518
17 Galian Tanah Biasa 1.777,4476 0,1851
18 Beton Mutu Sedang fc' 20 Mpa 1.658,3385 0,1727
19 Transportasi Semen ke AMP 1.637,7802 0,1705
Transportasi Minyak Bakar ke
20 538,3255 0,0560
AMP
Laston Lapis Antara Perata (AC-
21 433,9617 0,0452
BC(L))
22 Laston Lapis Aus (AC-WC) 345,5251 0,0360
23 Transportasi Aspal 124,6292 0,0130
24 Penyiapan Badan Jalan 91,8337 0,0096
25 Transportasi Kerosene 86,9098 0,0090
26 Lapis Perekat Aspal Cair 7,8417 0,0008
27 Pengolahan Kerosene 5,1174 0,0005
138

Secara grafis besaran emisi GHG dan persentase per unit proses akan disajikan
pada Gambar 4.5 – 4.6.

Total GHG Life Cycle Assessment


450000

400000 384483.7210

350000

300000
Emisi GHG (kgCO2e)

250000

200000 180613.4119 188605.4790


153746.7906
150000

100000
48739.6510
50000
4314.9483
0
Pengolahan Transportasi ke Mixing di AMP Mixing di Transportasi ke Pekerjaan di
Material Plant Batching Plant Lokasi Proyek Lokasi Proyek

Gambar 4.5 Grafik Total Emisi GHG Pekerjaan Peningkatan Jalan Karanganyar
Tawangmangu-Kalisoro

Persentase tiap Unit Proses


5.0744% 0.4492%
Pengolahan Material

Transportasi ke Plant

19.6361% 40.0294% Mixing di AMP

16.0069% Mixing di Batching Plant

Transportasi ke Lokasi
18.8040% Proyek
Pekerjaan di Lokasi Proyek

Gambar 4.6 Persentase tiap Unit Proses Pekerjaan Peningkatan Jalan


Karanganyar-Tawangmangu-Kalisoro

Anda mungkin juga menyukai