Anda di halaman 1dari 2

RUJUKAN ODHA

No. Kode : 116/PKM-SOP/UKP-VII/VI/2016

Terbitan :1

SOP No Revisi :-

PEMERINTAH Tanggal Mulai Berlaku : 1 JULI 2016 UPT Puskesmas


KAB. Indragiri Hilir Tembilahan Kota
Halaman :2
Ditetapkan Oleh drg. Wahyu Winda, M.Si
Kepala UPT Puskesmas Tembilahan kota NIP : 19790613 200501 2 006

1. Pengertian ODHA yang dirujuk adalah pasien dengan HIV positif yang butuh
pemeriksaan laboratorium yang lengkap untuk pemantauan klinik,
pemantauan imunologis dan virologis.
ODHA yang dirujuk adalah pasien dengan HIV positif yang mempunyai
infeksi oportunistik yang tidak bisa ditangani di pelayanan primer karena
keterbatasan diagnostik, penatalaksanan obat dan perawatan.

2. Tujuan 1. Menjamin pemenuhan syarat laboratorium dan klinis untuk mulai


terapi ARV tehadap ODHA.
2. Menjamin adanya pelayanan lanjutan agar ODHA mendapatkan
pengobatan yang lebih baik sehingga dapat menurunkan angka
kesakitan dan kematian.
3. Menjamin keberlangsungan pemantauan klinis ODHA yang sudah
terapi ARV.

3. Kebijakan Berdasarkan SK Kepala Puskesmas No.140a / PKM-UKP/VI/2016

 Permenkes no. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas


 Permenkes RI no. 87 tahun 2014 tentang Pedoman Pengobatan
AntiRetroviral.
 Buku Pedoman Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi
Antiretrovital pada dewasa tahun 2011.
4. Referensi
 Buku Pedoman Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi
Antiretrovital pada anak tahun 2014.
 Peraturan Bupati Kab. INHIL no 8 tahun 2015 tentang Pedoman
Pelaksanan Jaminan Kesehatan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir.

5. Prosedur A. ODHA yang akan dirujuk harus sudah diperiksa dan layak untuk
dirujuk. Adapun kriteria ODHA yang dirujuk adalah bila memenuhi
salah satu dari :
1.Hasil pemeriksaan Infeksi Oportunistik sudah dapat dipastikan tidak
mampu ditatalaksana di layanan primer.
2.Hasil pemeriksaan Infeksi Oportunistik dengan pemeriksaan
penunjang sederhana ternyata tidak mamzpu ditataksana di layanan
primer.
3.ODHA memerlukan pemeriksaan penunjang laboratorium yang lebih
lengkap untuk memulai terapi ARV, pemantauan efek terapi, efek
samping, efek toksis dan gagal pengobatan terapi ARV.
4.Apabila ODHA telah diobati dan dirawat dengan ARV ternyata
memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan di sarana
kesehatan yang lebih lanjut di pelayanan lanjutan di RSUD Puri
Husada Tembilahan.
B. Prosedur standar merujuk pasien
Prosedur klinis
1. Melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang testing HIV dengan strategi 3 untuk menentukan
diagnosa HIV Positif.
RUJUKAN ODHA
No. Kode : 116/PKM-SOP/UKP-VII/VI/2016

Terbitan :1

SOP No Revisi :-

PEMERINTAH Tanggal Mulai Berlaku : 1 JULI 2016 UPT Puskesmas


KAB. Indragiri Hilir Tembilahan Kota
Halaman :2
Ditetapkan Oleh drg. Wahyu Winda, M.Si
Kepala UPT Puskesmas Tembilahan kota NIP : 19790613 200501 2 006

2. Melakukan penapisan skrining TB paru dan IMS


3. Melakukan penapisan kehamilan pada wanita usia subur
4. Memberikan profilaksis kotrimoksasol dan INH terlebih dahulu
kecuali ada kontraindikasi.
5. Untuk ODHA yang baru terdiagnosa HIV positif diberikan
pendampingan kelompok sebaya untuk membantu rujukan ke
RSUD
6. Untuk ODHA yang baru terdiagnosa HIV positif diberikan
penjelasasn singkat tentang tata cara penjaminan asuransi
kesehatan untuk mempermudah dirujuk ke layanan lanjutan di
RSUD Puri Husada Tembilahan.

Prosedur Administrasi
1. Dilakukan setelah pasien diberikan tindakan pra rujukan
2. Membuat catatan rekam medis pasien dan lembaran observasi
(jika perlu)
3. Memberikan informed consent (persetujuan/penolakan rujukan)
4. Membuat surat rujukan dengan P-Care (Print Out)
5. Mencatat identitas pasien pada buku registrasi rujukan pasien
6. Menyiapkan pendampingan sebaya untuk mempermudah rujukan

Klinik PDP
6. Unit Terkait
TU

7. Rekam Historis

No Halaman Dirubah Prerubahan Dilakukan tanggal

Anda mungkin juga menyukai