Anda di halaman 1dari 4

Kasus 1

Ny. Raib berumur 30 tahun sedang hamil 4 bulan, masuk rumah sakit pada tanggal 21 Mei 2017, TB 159,
BB 40 kg, didiagnosa TB Paru dan anoreksia. Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan demam,
batuk-batuk lebih dari 1 bulan, riwayat batuk darah. Pasien adalah perokok aktif, menghabiskan 5-10
batang rokok dalam sehari. Dalam 1 bulan terakhir nafsu makan menurun dan sering tidak mau makan
sehingga pasien juga mengalami dispepsia. Pasien baru-baru ini juga sering mengalami mual dan muntah
pada pagi hari serta berkeringat pada malam hari. Hasil pemeriksaan laboratorium: GDS (Gula Darah
Sewaktu): 145 mg/dl, hasil tes SPS (+-+). Data klinis pasien TD: 125/70 mmHg, suhu: 38oC

Rumah Sakit Umum Daerah Sukamaju


Jl. Antero Hamara No. 93, Kendari, Sulawesi Tenggara
Telp. 1234567
dr. Sehat, Sp. Pd
SIP: 15/DKK/II/2017/007

R/ Rifampisin 450 mg No LX R/ Curcuma tab No X


S 1 dd 1 S 3 dd 1

R/ INH tab 300 mg No LX R/ Metformin tab 500 mg No X


S 1 dd 1 S 2 dd 1

R/ Pirazinamid 500 mg No LXX R/ Ibuprofen 500 mg No X


S 1 dd III S 3 dd 1 prn

R/ Etambutol 250 mg No LXX R/ Vomil No X


S 1 dd III S 1 dd 1

R/ Streptomisin inj No III


S 2 dd 1 iv

R/ Ultilox No X
S 3 dd 1

Pro : Ny Raib
Umur : Umur 30 tahun
Alamat : Jl. Budi Utomo
Kunci jawaban kasus

 Obat rifampisin, INH, Pirazinamid dan Etambutol sudah tepat baik kekuatan maupun dosis
 Pasien sebaiknya tidak diberikan obat Streptomisin karena Streptomisin dapat menyebabkan
gangguan pendengaran dan keseimbangan yang menetap pada bayi
 Ibuprofen sebaiknya tidak diberikan pada usia kehamilan semester 3. Untuk menangani demam pada
pasien dapat dilakukan terapi non-farmakologi dengan cara kompres.
 Metformin tidak diberikan ke pasien karena tidak tepat indikasi pada pasien
 Ultilox yang merupakan obat antacid yang indikasinya untuk dispepsia pasien dapat berinteraksi
dengan rifampisin sehingga pemberiannya diberikan jeda yang mana pemberian rifampisin 1 jam
sebelum antasidanya.
 Kurkuma berfungsi sebagai penambah nafsu makan pada pasien
 Vomil untuk menangani mual dan muntah pasien
 Dari data klinis, pasien diindikasikan prehipertensi sehingga pasien diedukasi untuk mengurangi
makanan yang mengandung garam.
 Karena pasien menderita TB maka diberikan edukasi untuk patuh meminum obatnya sebab
kesembuhan penyakitnya sangat dipengaruhi oleh kepatuhannya dalam mengkonsumsi obat TB.
1. Efek samping dari obat TB apakah yang menyebabkan neuropati perifer
a Amikasin
b Rifampisin
c Pirazinamid
d Isoniazid
e Streptomisin
2. Efek samping dari obat TB apakah yang menyebabkan gangguan penglihatan dan buta warna
a Etambutol
b Rifampisin
c Pirazinamid
d Isoniazid
e Streptomisin
3. Penatalaksanaan efek samping kesemutan di telapak kaki atau tangan (neuropati perifer) dari obat
TB maka dapat diberikan
a. Vit.B1
b. Vit.B2
c. Vit.B12
d. Vit.B6
e. Vit.C
4. Pada uji SPS pasien dikatakan positif TB bila hasil SPS, kecuali
a. SPS (+++)
b. SPS (+-+)
c. SPS (+--)
d. SPS (--+)
e. SPS (---)
5. Obat TB rifampisin dapat berinteraksi dengan obat antacid dengan membentuk kelat yang sulit
diabsorpsi, tindakan apakah yang anda akan lakukan
a. Mengabaikannya
b. Mengganti obat rifampisin dengan obat TB yang lain
c. Mengganti obat antacid
d. Menyarankan pasien untuk meminum obat rifampisin 1 jam sebelum antasid
e. Menyarankan pasien untuk meminum obat rifampisin dan antasid secara bersamaan

Kunci jawaban

1. D
2. A
3. D
4. E
5. D
Kasus 2

Pasien Ny Femi berusia 35 tahun datang ke Puskesmas Sukowono untuk kontrol TB Paru yang sudah
diderita kira-kira dua bulan yang lalu. Saat ini pasien mengeluh terasa lemas. Pasien mengatakan,
awalnya berobat ke Puskesmas dikarenakan batuk berdahak selama satu bulan. Dahak berwarna kuning
kental dan disertai darah. Bersamaan dengan batuk, pasien sering merasakan badannya demam dan selalu
berkeringat dingin pada malam hari. Hal ini menyebabkan pasien sulit untuk tidur. Terjadi penurunan
berat badan yang drastis pada pasien yaitu dari 55 kg menjadi 47 kg. Sebelum berobat ke puskesmas
pasien berobat di bidan tapi tidak merasa baikan. Pasien memiliki riwayat penyakit diabetes melitus dan
mengkonsumsi glibenklamid sejak 2 tahun yang lalu. Pasien juga biasa mengkonsumsi kontrasepsi
hormonal untuk mencegah kehamilannya. Hasil pemeriksaan laboratorium: GDS (Gula Darah Sewaktu):
210 mg/dl, hasil tes SPS (+-+). Data klinis pasien TD: 125/70 mmHg, suhu: 38oC.

Rumah Sakit Umum Daerah Sukamaju


Jl. Antero Hamara No. 93, Kendari, Sulawesi Tenggara
Telp. 1234567
dr. Sehat, Sp. Pd
SIP: 15/DKK/II/2017/007
Kendari 2 Juni 2017
R/ Rifampisin 450 mg No LX
S 1 dd 1

R/ INH tab 300 mg No LX


S 1 dd 1

R/ Pirazinamid tab 500 mg No LXX


S 1 dd III

R/ Etambutol 250 mg No LXX


S 1 dd III

R/ Glibenklamid 1,25 No XX
S 1 dd 1

R/ Ambroxol No X
S 3 dd 1

R/ Diazepam No X
S 1 dd 1

Pro : Tn Femi
Umur : Umur 35 tahun
Alamat : Jl. Budi Utomo

Anda mungkin juga menyukai