Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian minyak cengkeh


Minyak cengkeh berasal dari tanaman cengkeh (Eugenia aromaticum) baik dari bunga,
batang, daun, dan gagang cengkeh. Cengkeh termasuk suku Myrtaceae yang banyak
ditanam di beberapa negara termasuk Indonesia. Minyak atsiri ini memiliki aktivitas
biologis seperti antibakteri, antijamur, insectisida dan antioksidan, dan digunakan
sebagi sumber aroma dan bahan antimikroba dalam makanan (Huang et al. 2002;
Velluti et al. 2003). Minyak cengkeh juga memiliki efek terapi untuk asma dan
beberapa alergi (Kim et al. 1998). Kandungan terbesar minyak cengkeh adalah
eugenol. Eugenol bermanfaat dalam pembuatan vanilin, eugenil metil ester, dan
eugenil asetat. Vanilin merupakan bahan pemberi aroma pada makanan, permen,
coklat dan parfum (Guenther 1990) .

2. Kandungan Cengkeh
United States Department of Agriculture (USDA) melaporkan bahwa dalam
100 gram cengkeh terkandung beberapa mineral seperti kalsium sebesar 44 mg, 0,231
mg tembaga, 1,28 mg zat besi, 60 mg magnesium, 0,256 mg mangan, dan 90 mg
fosfor.
Eugenol merupakan senyawa yang berperan dalam memberikan aroma khas
menyegarkan dan pedas pada cengkeh, dan mempunyai efek analgesik, antiinflamasi,
antimikroba, antiviral, antifungal, antiseptik, sehingga senyawa ini banyak
dimanfaatkan dalam industri farmasi. Senyawa eugenol merupakan komponen utama
yang terkandung dalam minyak cengkeh, dengan kandungan dapat mencapai 72-90%,
kandungan lain pada minyak cengkeh antara lain:
a. Asetil eugenol yang berfungsi sebagai antioksidan dan aktivitas antiplatelet; beta-
kariofilen, asam krategolik, dan vanillin yang berfungsi sebagai agen
antiinflamasi, antioksidan, dan antitumor.
b. Tannin seperti asam galatanat dan metil salisilat yang dapat meningkatkan
ketahanan terhadap asam pada enamel gigi.
c. Flavonoid seperti eugenin, kaempferol, rhamnetin, dan eugenitin yang berfungsi
sebagai agen antiinfalamasi, antifungal, dan antioksidan. Universitas Sumatera
Utara
d. Triterpenoid seperti asam oleanolik yang berfungsi sebagai antimikroba dan
antikanker.

3. Manfaat Cengkeh
Cengkeh merupakan tanaman herbal yang mempunyai banyak manfaat, dengan aroma
khasnya yang harum dan sedikit pedas, cengkeh dapat digunakan untuk membuat
lemari dan laci-laci menjadi harum. Kandungan kimia pada minyaknya yang sangat
bermanfaat membuatnya banyak digunakan sebagai bumbu masakan dan obat
berbagai masalah kesehatan sejak ribuan tahun yang lalu.
13
Cengkeh mempunyai peran terapeutik dalam kondisi berikut:
a. Anti-septik: minyak cengkeh dapat digunakan untuk mengurangi infeksi, luka, dan
sakit akibat gigitan serangga.
b. Anti-fungal: cengkeh bermanfaat dalam mengurangi infeksi jamur seperti athlete’s
foot. Ali dkk di Dubai (2009) juga mengemukakan bahwa kandungan eugenol
yang ada pada cengkeh terbukti dapat menghambat perkembangan jamur Candida
albicans.
c. Anti-bakteria: minyak cengkeh dapat secara efektif membunuh bakteri infeksi
pada kasus keracunan makanan. Chaiya A dkk di Thailand (2013) mengemukakan
bahwa kandungan eugenol dalam obat kumur cengkeh dapat menghambat
tumbuhnya bakteri Streptococcus mutans dan Streptococcus viridans yang dapat
menyebabkan terjadinya plak gigi.
d. Anti-kasinogenik: asam oleanolik yang merupakan salah satu komponen dari etil
asetat dalam ekstrak cengkeh berperan dalam aktivitas antitumor dengan
menginduksi proses apoptosis.
e. Aktivitas antiplatelet: cengkeh dapat melancarkan peredaran darah karena
kandungan eugenol dan asetil eugenol yang ada pada cengkeh dapat menghambat
agregasi platelet.
f. Berkumur dengan kandungan cengkeh dapat mengurangi sakit kerongkongan dan
bau mulut.
g. Hipertensi: mengunyah cengkeh secara teratur setidaknya selama 6 minggu atau
lebih dapat membantu mengurangi hipertensi.
h. Analgesik: serbuk cengkeh yang diaplikasikan pada gusi gigi yang sakit dapat
mengurangi rasa sakit, selain itu dapat juga mengurangi sakit pada sakit telinga
dan sakit kepala, dan sakit gigi.
i. Cengkeh dapat membantu dalam meredakan masalah pencernaan seperti
muntahmuntah, diare, dan perut kembung.
j. Antioksidan: minyak cengkeh dapat berfungsi sebagai antioksidan yang kuat.
USDA (United States Department of Agriculture) menetapkan skala yang bernama
ORAC (Oxygen Radical Absorption Capacity), dimana semakin tinggi skor
ORAC, semakin mampu bahan tersebut merusak radikal bebas, dan minyak
cengkeh mempunyai skor ORAC tertinggi yaitu 10.786.875 disusul minyak thyme
dengan skor 159.500, sehingga cengkeh dikenal sebagai sang juara dari seluruh
bahan antioksidan.
Selain dalam bidang kesehatan, cengkeh dapat juga dimanfaatkan untuk
mengusir nyamuk dan ngengat. Dalam bidang industri pabrik, cengkeh digunakan
sebagai bahan dalam pasta gigi, sabun, kosmetik, obat kumur, parfum, dan rokok.
Cengkeh juga banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku obat gosok balsam untuk
mengurangi rasa sakit karena rematik, dan produk aroma terapi (Jirovets, 2010).

14
4. Efek Samping Minyak Cengkeh
Minyak cengkeh memiliki beberapa efek samping seperti bau menyengat dari
cengkeh, rasa kurang menyenangkan, iritasi jika digunakan dalam jumlah dan dosis
yang banyak

DAFTAR PUSTAKA
Huang, Y. et al., 2002. Insecticidal properties of eugenol , isoeugenol and methyleugenol and
their effects on nutrition of Sitophilus zeamais Motsch . (Coleoptera : Curculionidae) and
Tribolium castaneum (Herbst) (Coleoptera : Tenebrionidae). Journal of Stored Product
Research, 38, pp.403–412.
Guenther, E., 1990. Minyak Atsiri Jilid 3, Universitas Indonesia.
Jirovetz, L. 2010. Medicinal value of clove. University of Vienna, Departement Pharmacy and
Diagnostics, Austria. http://herbication.com (24 April 2019).

15

Anda mungkin juga menyukai