Anda di halaman 1dari 2

STANDAR OPERATING PROSEDUR

GANTI BALUTAN TERTUTUP PADA LUKA BAKAR

Jurusan Ganti Balutan Tertutup pada Luka Bakar


Keperawatan
No. Dokumen No. Revisi …….. Halaman
…………..
Prosedur Fiashriel Lundy Ditetapkan
Tetap Ketua Prodi Keperawatan Malang

Pengertian Suatu tindakan penggantian balutan pada luka bakar dengan balutan
kasa steril setelah dilakukan pembersihan dan pemberian obat topikal
silver sulfadiazine pada luka bakar. (Christantine E, 1996).
Indikasi 1. Balutan lama telah basah oleh exudates dari luka bakar.
2. Balutan kotor. (Christantine E, 1996).
Tujuan 1. Membersihkan luka bakar dari jaringan non-viabel/jaringan
nekrosis.
2. Mencegah infeksi pada luka bakar.
3. Mempercepat penyembuhan luka bakar (Christantine E, 1996).
Petugas  Mahasiswa semester III, IV, V, VI
 Perawat
Pengkajian 1. Keluhan klien terkait dengan luka bakar: nyeri, rasa panas.
2. Luas luka bakar (prosentase) dan kedalaman luka.
3. Warna dasar luka.
4. Lokasi luka.
5. Drainase/exudates luka.
Persiapan 1. Memberitahu klien tentang tujuan dan prosedur mengganti balutan
Klien pada luka bakar.
2. Memasang sketsel atau penutup tirai jendela atau pintu kamar
klien.
3. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin dan memudahkan
perawat pekerja.
Persiapan alat A. Steril.
1. Bak instrument berisi
 2 buah pinset anatomis
 2 buah pinset chirrurgis
 1 buah gunting tajam (nekrotomi)
 Blades dan scalpel handle.
2. Gloves/sarung tangan steril 2-3 pasang
3. 1 set Korntang
4. 1 buah Kom sedang berisi cairan desinfekstan (cairan savlon 4)
5. Kassa dalam tromol
6. Shcort dalam tromol
7. Laken dalam tromol
8. 1 rol Elastic bandage
9. Cairan Pencuci luka & desinfektan: NaCl 0.9% (Normal
saline), larutan Savlon, Larutan Hidro Organic Pressure (HOP).
10. Obat Topikal (silver sulfadiazine, Tulle dressing dan Levertran)

B. Non Steril
1. Dressing Troli
2. Gunting verban
3. Brand spiritus
4. Neerbeken/bengkok
5. Kantung sampah.
6. Bak tertutup
7. Masker
8. Topi/tutup kepala.
Prosedur 1. Membawa peralatan ke dekat pasien.
2. Membuka dan menempatkan kantung sampah didekat area kerja.
3. Mencuci tangan
4. Memakai tutup kepala dan masker
5. Mengambil Schort dengan korntang dan memakainya secara
benar.
6. Memakai gloves steril di kedua tangan.
7. Membuka balutan lama bagian luka atau plester secara hati-hati.
8. Membasahi pembalut lama dengan cairan Normal saline sampai
pembalut lama dapat dibuka secara mudah.
9. Membuang pembalut lama ke dalam kantung sampah.
10. Melepaskan gloves dan membuangnya dalam kantung sampah.
11. Memakai gloves steril di kedua tangan.
12. Mencuci luka dengan cairan normal saline dan menggosok
permukaan luka secara lembut menggunakan ujung jari tangan.
13. Mengeringkan luka dengan kasa steril.
14. Mengkaji keadaan luka: warna dasar, ukuran (luas dan
kedalaman), exudates luka, jaringan nekrosis dan jaringan
granulasi.
15. Membuang jaringan nekrosis dengan pinset dan gunting
nekrotomi atau blades.
16. Membilas luka dengan cairan normal saline.
17. Mengeringkan luka dengan kassa steril
18. Memberikan cairan hidroorganic pressure pada luka (jika perlu).
19. Menutup permukaan luka dengan tulle dressing dan oleskan obat
topikal silver sulfa diazine 1% setebal mungkin.
20. Menutup luka dengan kassa steril dan membalutnya dengan
elastic bandage.
21. Membersihkan peralatan dan mengembalikan pada tempatnya.
22. Melepaskan schort, tutup kepala, masker dan gloves.
23. Mencuci tangan.
24. Mendokumentasikan hasil perawatan dan kondisi luka dalam
catatan kesehatan klien.
Sumber 1. Masterton, John P, Simon Woods: A Guide to the Management of
Rujukan Burn for Use in the Burn Unit, Australia. Victorian Adulth Burn
Unit, Alfred Hospital, 1991.
2. Christantine Effendi, Perawatan Pasien Luka Bakar, 1996.
3. Perawatan Kritis, EGC, Jakarta, 1996.
4. Perry and Potter, Pocket Guide to Basic Skills and Procedurs, 3th
ed, Mosby Year Book, St Louis, 1994.

Anda mungkin juga menyukai