Disusun Oleh :
Kelas :
VI MK-A Pagi/S1
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Yang mana makalah ini
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah ‘Sistem Informasi Manajemen’,
serta dengan maksud dan tujuan agar dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan ‘Sistem
Pendukung Keputusan’ atau yang biasanya diketahui dengan singkatan DSS yang berasal
dari bahasa Inggris (Decision Support System).
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan-
kekurangan, hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan, serta sumber yang kami miliki.
Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan untuk
perbaikan penyusunan selanjutnya.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Pembimbing Mata Kuliah
‘Sistem Informasi Manajemen’, dan berharap semoga makalah ini memiliki manfaat bagi tim
penyusun, dan juga para pembaca lainnya.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
pertanyaan tersebut adalah diperlukan “Sistem Pendukung Keputusan (Decision
Support System = DSS)”.
Kenapa harus menggunakan DSS? Karena DSS merupakan suatu sistem yang
menyediakan fasilitas untuk melakukan suatu analisis sehingga setiap proses
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh para pelaku bisnis akan lebih
berkualitas dengan melihat keadaan bisnis yang sedang berjalan dan data-data
dari luar perusahaan serta data-data privat dari pengambil keputusan. Hal ini sesuai
dengan pendapat (Raymond McLeod dan George Schell, 2004) yang menjelaskan
bahwa “DSS menyediakan informasi pemecahan masalah maupun kemampuan
komunikasi dalam memecahkan masalah semi-terstruktur. Informasi dihasilkan
dalam bentuk laporan periodik dan khusus, dan output dari model matematika dan
sistem pakar. Dalam banyak kasus, berbagai sistem informasi yang digunakan tidak
memadai untuk membuat keputusan yang spesifik guna memecahkan
permasalahan yang spesifik. Sistem pendukung keputusan sengaja dibuat sebagai
suatu cara untuk memenuhi kebutuhan ini.
Proses pengambilan keputusan telah dianggap sebagai hal kritis di
perusahaan yang dicapai melalui pengalaman. Tetapi, dengan semakin
bertumbuhnya tingkat kerumitan dari bisnis tersebut telah membuat proses
pengambilan keputusan tersebut menjadi lebih sulit. Hal itu disebabkan semakin
banyaknya alternatif keputusan yang ada, semakin besar pengaruh sebuah
keputusan di dalam perusahaan dan semakin tidak tentunya perubahan yang
mungkin terjadi di lingkungan perusahaan. Butuh suatu sistem pendukung
keputusan dimana sistem tersebut dapat memberikan informasi mengenai
keputusan yang terbaik berdasarkan informasi yang didapatkan.
Decision Support System (DSS) atau Sistem Pendukung Keputusan (SPK),
secara umum didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mampu memberikan
kemampuan baik kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan
pengkomunikasian untuk masalah semi-terstruktur. Konsep DSS merupakan sebuah
sistem interaktif berbasis komputer yang membantu pembuatan keputusan
memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang
bersifat tidak terstruktur dan semi terstruktur. DSS dirancang untuk menunjang
seluruh tahapan pembuatan keputusan, yang dimulai dari tahapan mengidentifikasi
2
masalah, memilih data yang relevan, menentukan pendekatan yang digunakan
dalam proses pembuatan keputusan sampai pada kegiatan mengevaluasi pemilihan
alternatif.
1.3 Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen dan menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan
masalah. Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan
pengetahuan baik bagi penulis maupun bagi pembaca tentang sistem pendukung
keputusan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
2.2. Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System
Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang
mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif–
alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan
model. Dari pengertian sistem pendukung keputusan maka dapat ditentukan
karakteristik antara lain :
1. Mendukung proses pengambilan keputusan.
2. Adanya interface manusia / mesin, dimana manusia (user) tetap memegang
control proses pengambilan keputusan.
3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur,
semi terstruktur dan tidak terstruktur.
4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan
kebutuhan.
5. Memiliki subsistem – subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga
dapat berfungsi sebagai kesatuan item.
6. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan
informasi seluruh tingkatan manajemen.
6
dilakukan untuk pengambilan keputusan sangat jelas. Keputusan ini
terutama dilakukan pada manajemen tingkat bawah.
Contoh: Keputusan pemesanan barang dan keputusan penagihan piutang;
menentukan kelayakan lembur, mengisi persediaan, dan menawarkan
kredit pada pelanggan.
2. Keputusan Semiterstruktur
Keputusan semiterstruktur adalah keputusan yang mempunyai sifat
yakni sebagian keputusan dapat ditangani oleh komputer dan yang lain
tetap harus dilakukan oleh pengambil keputusan. Informasi yang
dibutuhkan spesifik, interaktif, internal, real time, dan terjadwal.
Contoh: Pengevaluasian kredit, penjadwalan produksi dan pengendalian
persediaan, merancang rencana pemasaran, dan mengembangkan anggaran
departemen.
3. Keputusan Tidak Terstruktur
Keputusan tak terstruktur adalah keputusan yang penanganannya
rumit karena tidak terjadi berulang-ulang atau tidak selalu terjadi.
Keputusan ini menuntut pengalaman dan berbagai sumber yang bersifat
eksternal. Keputusan ini umumnya terjadi pada manajemen tingkat atas.
Informasi yang dibutuhkan umum, luas, internal, dan eksternal.
Contoh: Pengembangan teknologi baru, keputusan untuk bergabung
dengan perusahaan lain, perekrutan eksekutif.
Beberapa keuntungan penggunaan SPK antara lain adalah sebagai berikut (Surbakti,
2002):
a) Mampu mendukung pencarian solusi dari berbagai permasalahan yang
kompleks.
b) Dapat merespon dengan cepat pada situasi yang tidak diharapkan dalam
kondisi yang berubah-ubah.
c) Mampu untuk menerapkan berbagai strategi yang berbeda pada konfigurasi
berbeda secara cepat dan tepat.
d) Pandangan dan pembelajaran baru.
e) Sebagai fasilitator dalam komunikasi.
7
f) Meningkatkan kontrol manajemen dan kinerja.
g) Menghemat biaya dan sumber daya manusia (SDM).
h) Menghemat waktu karena keputusan dapat diambil dengan cepat.
i) Meningkatkan efektivitas manajerial, menjadikan manajer dapat bekerja
lebih singkat dan dengan sedikit usaha.
j) Meningkatkan produktivitas analisis.
8
Digunakan bila jangka waktu variabel dianggap konstan dan interelasi unsur-
unsur model dinyatakan sebagai persamaan yang tidak berubah dengan
waktu. Sebagian besar situasi pengambilan keputusan statis diperkirakan
berulang dengan kondisi yang identik.
Contoh: satu keputusan mengenai membuat sendiri atau membeli satu produk.
e. Model Dinamis
Menempatkan waktu sebagai variabel bebas, sehingga model jenis ini
menggambarkan dinamika suatu sistem sebagai fungsi dari waktu. Untuk
memperoleh hasil, perhitungan dilakukan secara berulang-ulang (iterasi) sampai
tercapai nilai kesalahan (error) yang minimal.
Contoh: proyeksi rugi-laba 5 tahun dimana data input seperti biaya, harga, dan
kuantitas berubah dari tahun ke tahun.
10
BAB III
KESIMPULAN
Sistem pendukung keputusan dirancang memiliki sifat yang dinamis dan fleksibel
dalam perusahaan. Sistem pendukung keputusan membantu memberikan alternatif-
alternatif pada proses pengambilan keputusan, tetapi tidak menggantikan pemakai sebagai
pengambil keputusan. Konsep DSS merupakan sebuah sistem interaktif berbasis komputer
yang membantu pembuatan keputusan memanfaatkan data dan model untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat tidak terstruktur dan semi terstruktur
11