Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ilining Uswatuun Khasanah

No peserta : 7536765666300082
Kelompok : Pedagogik 7

TUGAS M2 : PENGEMBANGAN PROFESI GURU

1. Rumusan kompetensi guru secara utuh

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun


2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, adapun macam-
macam kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga guru antara lain: kompetensi
pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru.
1) Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman guru terhadap peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Secara rinci setiap subkompetensi
dijabarkan menjadi indikator esensial sebagai berikut;

 Memahami peserta didik secara mendalam memiliki indikator esensial: memahami


peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif;
memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian; dan
mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik.
 Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk
kepentingan pembelajaran memiliki indikator esensial: memahami landasan
kependidikan; menerapkan teori belajar dan pembelajaran; menentukan strategi
pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai,
dan materi ajar; serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang
dipilih.
 Melaksanakan pembelajaran memiliki indikator esensial: menata latar (setting)
pembelajaran; dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
 Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran memiliki indikator esensial:
merancang dan melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar secara
berkesinambungan dengan berbagai metode; menganalisis hasil evaluasi proses dan
hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery learning); dan
memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program
pembelajaran secara umum.
 Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya,
memiliki indikator esensial: memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan
berbagai potensi akademik; dan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan
berbagai potensi nonakademik.

2) Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi
peserta didik, dan berakhlak mulia. Secara rinci subkompetensi tersebut dapat dijabarkan
sebagai berikut:

 Kepribadian yang mantap dan stabil memiliki indikator esensial: bertindak sesuai
dengan norma hukum; bertindak sesuai dengan norma sosial; bangga sebagai guru;
dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.
 Kepribadian yang dewasa memiliki indikator esensial: menampilkan kemandirian
dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.
 Kepribadian yang arif memiliki indikator esensial: menampilkan tindakan yang
didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat serta
menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.
 Kepribadian yang berwibawa memiliki indikator esensial: memiliki perilaku yang
berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.
 Akhlak mulia dan dapat menjadi teladan memiliki indikator esensial: bertindak sesuai
dengan norma religius (iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong), dan memiliki
perilaku yang diteladani peserta didik.

3) Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara
efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta
didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi ini memiliki subkompetensi dengan indikator
esensial sebagai berikut:

 Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik memiliki
indikator esensial: berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik.
 Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga
kependidikan.
 Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/wali peserta didik
dan masyarakat sekitar.

4) Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan
substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap stuktur dan
metodologi keilmuannya. Setiap subkompetensi tersebut memiliki indikator esensial
sebagai berikut:

 Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi memiliki indikator
esensial: memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; memahami
struktur, konsep dan metode keilmuan yang menaungi atau koheren dengan materi
ajar; memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; dan menerapkan
konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.
 Menguasai struktur dan metode keilmuan memiliki indikator esensial menguasai
langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan/materi
bidang studi.

Keempat kompetensi tersebut di atas bersifat holistik dan integratif dalam kinerja guru.
Oleh karena itu, secara utuh sosok kompetensi guru meliputi (a) pengenalan peserta didik
secara mendalam; (b) penguasaan bidang studi baik disiplin ilmu (disciplinary content)
maupun bahan ajar dalam kurikulum sekolah (c) penyelenggaraan pembelajaran yang
mendidik yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi proses dan
hasil belajar, serta tindak lanjut untuk perbaikan dan pengayaan; dan (d) pengembangan
kepribadian dan profesionalitas secara berkelanjutan.

2. Menghadapi abad 21 ini keterampilan belajar yang harus dimiliki oleh guru dan siswa
antara lain : Pertama, keterampilan berpikir kritis dan mampu menyelesaikan masalah
atau sering dikenal dengan critical thinking and problem solving. Keterampilan atau
kemampuan guru untuk menciptakan anak berpikir kritis. Maksudnya berpikir kritis
adalah mengaplikasikan rasional, kegiatan berpikir yang tinggi, yang meliputi kegiatan
menganalisis, mensintesis, mengenai permasalahan dan pemecahannya, menyimpulkan
seran mengevaluasi. Atau secara singkatnya berpikir untuk menyelesaikan masalah
dengan tujuan untuk menjadi lebih baik.Kedua, keterampilan bekerjasama dan
berkomunikasi dengan baik atau sering dikenal dengan collaboration and communication.
Keterampilan ini merupakan keterampilan dalam hal bekerjasama dan komunikasi yang
baik. Maksud dari komunikasi disini adalah kita mampu berinteraksi dengan seluruh
manusia yang ada di dunia ini, karena Abad 21 tidak ada lagi sekat negara yang
memisahkan. Jadi, setiap siswa harus mampu berbahasa Internasional dalam menghadapai
Abad 21.Ketiga, Keterampilan berpikir kreatif dan mengembangkan imajinasi atau sering
dikenal dengan creativity and imagination. Guru harus bisa memancing siswa untuk
berpikir kreatif dalam segala bidang yang ada di dunia pendidikan. Setiap siswa
mempunyai kemampuan yang berbeda-beda, guru harus mampu menumbuhkan setiap
kreatifitas semua siswa. Yang mempunyai kreatifitas dan Imaginasi tinggilah yang akan
sukses dan menguasai dunia saat ini.Keempat, keterampilan untuk menjadi warga negara
yang baik atau sering dikenal denan citizenship. Kemajuan Teknologi dan Informasi di
abad 21 akan membuat rasa nasionalis berkurang. Oleh sebab itu, guru harus memberikan
doktrin kepada siswa menjadi warga negara yang baik, dengan cara berkontribusi
membangun negara untuk ikut serta mensejahterakan masyarakat. Jika suatu negara krisis,
maka banyak masalah yang akan muncul.Kelima, kemampuan atau keterampilan untuk
dapat memahami dan menggunakan informasi dari berbabagai sumber untuk ditampilkan
di Internet atau sering dikenal dengan digital literacy. Berdasarkan catatan UNESCO,
digital literacy merupakan kemampuan untuk mengakses sumber berita dan mengevaluasi
secara kritis dan menciptakan informasi melalui teknologi digital. Melalui digital literacy,
seseorang tidak sekedar memiliki kemampuan untuk mengoperasikan peralatan teknologi,
tapi juga harus memiliki kemampuan lain.Keenam, kompetensi atau kemampuan untuk
mengembangkan potensi siswa atau sering dikenal dengan student leadership and
personal development. Guru harus mampu memahami potensi setiap siswa dan
mengembangkan potensi tersebut. Setiap anak mempunyai potensi yang berbeda–beda,
guru harus mampu meningkatkan rasa percaya diri kepada siswa dalam mengembangkan
potensinya.

3. Rancangan strategi pengembangan guru berkelanjutan


Penetapan kegiatan PKB dilaksanakan di awal tahun setelah guru bersama dengan
koordinator PKB di masing-masing sekolah/madrasah berdiskusi tentang hasil evaluasi
diri tiap guru. Guru mendeskripsikan kekuatan dan kelemahan dirinya dalam menjalankan
tugasnya melalui instrumen kompetensi guru yang diperlukan pada 3 (tiga) dimensi tugas
utama guru yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang
aktif dan efektif, dan penilaian pembelajaran serta hal-hal yang terkait dengan pencapaian
kompetensi guru.dengan melengkapi bukti-bukti yang relevan. Dari kekurangan guru
tersebut, merencanakan kegiatan PKB yang mungkin dapat dilakukan sesuai dengan 3
(tiga) jenis kegiatan PKB, yaitu pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif.
Ruang lingkup kegiatan PKB berawal dari diri guru menuju lingkup yang lebih luas, yaitu
kelompok guru di madrasah, kelompok guru satu mata pelajaran di tingkat MGMP,
kelompok guru antar madrasah beberapa mata pelajaran di tingkat kabupaten, dan
seterusnya. Di sini menunjukkan langkah tindakan awal guru yang sebaiknya dilakukan
adalah melakukan PKB dari diri sendiri, setelah tidak terselesaikan masalah guru tersebut
baru melakukan kegiatan bersama dengan guru lain. Dengan penetapan kegiatan PKB
berdasarkan evaluasi diri guru maka terdapat perbedaan yang kecil kompetensi yang guru
miliki sekarang dengan tuntutan pekerjaan yang terdeskripsikan dalam dimensi tugas
utama guru.

4.

Anda mungkin juga menyukai