Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................. i

Daftar isi ......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................ 1

BAB II RUANG LINGKUP ............................................................. 2

BAB III TATA LAKSANA .............................................................. 3

BAB IV PENUTUP ..................................................................... 12

i
BAB I

PENDAHULUAN

Puskesmas menurut Permenkes No. 75 Tahun 2014 adalah fasilitas

pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakatdan

upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan

upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat

yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Untuk menciptakan kondisi fasilitas pelayanan publik yang sehat maka

Presiden RI telah menginstrusikan melalui Surat Sekertaris Wakil Presiden

Nomor B.1082/Seswapres/KK.0401.10/2011 tanggal 17 Oktober 2011 untuk

melaksanakan Gerakan Indonesia Bersih. Kementrian Kesehatan RI

memprioritaskan gerakan Indonesia Bersih ini pada fasilitas pelayanan

kesehatan.

Mengapa kebersihan puskesmas perlu ditingkatkan karena kebutuhan

lingkungan puskesmas yang bersih yang terbebas dari pengotoran sampah, air

limbah, ketersediaan air bersih, bebas serangga dan binatang pengganggu serta

pemeliharaan yang tepat untuk tetap bisa mempertahankan mutu kebersihan

sudah menjadi tuntutan global.

Puskesmas yang kotor tidak hanya membuat pasien, pengunjung dan

karyawan menjadi tidak nyaman, karena menyadari akan menjadi semacam

terminal segala sumber penyakit, juga akan menurunkan citra sekaligus mutu

pelayanan.

1
BAB II

RUANG LINGKUP

TUJUAN

Tercapainya Puskesmas yang bersih

RUANG LINGKUP

Kebersihan Puskesmas yang dimaksud dalam pedoman ini adalah

kebersihan halaman dan ruangan, yang meliputi fisik, sampah, limbah cair,

air bersih, serangga dan binatang pengganggu. Area yang menjadi prioritas

dalam mewujudkan Puskesmas bersih diantaranya adalah halaman, Ruang

tunggu, Toilet, Unit Pelayanan, Ruang perawatan dan Unit Gawat Darurat

(UGD). Menciptakan kebersihan adalah upaya yang cukup sulit dan bersifat

kompleks sehingga banyak aspek yang menentukan keberhasilan

kebersihan di Puskesmas, antara lain budaya/kebiasaan, perilaku

masyarakat, kondisi lingkungan, sosial dan teknologi. Terkait dengan citra

lingkungan di Puskesmas, maka pentingnya kebersihan puskesmas perlu

mempertimbangkan aspek khusus yaitu

a. Aspek Biologis Sebagai tempat berbagai bakteri patogen bila lingkungan

puskesmas kotor.

b. Aspek Kimia Pada kondisi khusus, keberadaan Bakteri diperlukan untuk

menguraikan air limbah, sehingga semaksimal mungkin tidak

menggunakan bahan pembersih kimia.

c. Aspek Geografis Iklim tropis di Indonesia dengan kelembapan yang tinggi

menyebabkan mikro organisme mudah berkembang.

d. Aspek Kuantitas Fasilitas kebersihan seperti toilet, tempat sampah, alat

kebersihan dll harus disesuaikan dengan kebutuhan.

e. Aspek Budaya Meliputi masalah perilaku dan kebiasaan pasien,

pengunjung dan karyawan puskesmas.

2
BAB III

TATA LAKSANA

1. AKTIFITAS TERKAIT KEBERSIHAN DI PUSKESMAS

Masyarakat di dalam lingkungan puskesmas yang terdiri dari pasien,

pengunjung dan karyawan memberikan konstribusi kuat terhadap

pengotoran lingkungan puskesmas. Untuk menciptakan kebersihan yang

optimal, maka langkah awal kita perlu mengenahl jenis aktifitas masyarakat

puskesmas. Aktifitas ini dibagi berdasarkan :

a. Aktifitas Utama

1) Karyawan melaksanakan kegiatan perkantoran dan tindakan

pelayanan

2) Pasien dan pengunjung menunggu, mendapatkan pelayanan dan

kegiatan penunjang.

3) Kegiatan lainnya seperti pelatihan, kunjungan tamu dll.

b. Aktifitas lain terkait dengan aktifitas utama

1) Buang air kecil

2) Buang air besar

3) Membuang sampah

4) Mencuci tangan dan merapikan diri

5) Makan dan minum

6) Merokok

7) Menyusui dan memerah ASI

8) Meludah

c. Aktifitas Pendukung Kegiatan menjaga dan membersihkan lingkungan

bangunan

3
2. KRITERIA DAN UPAYA MENCIPTAKAN PUSKESMAS SEHAT

Kriteria puskesmas bersih mencakup komponen sebagai berikut :

1) Kebersihan fisik halaman Kriteria :

a. Tersedia tempat sampah tertutup yang mudah dijangkau, terpisah

antara medis dan non medis

b. Tidak ada sampah berserakan

c. Tidak terdapat genangan air

d. Terdapat pohon peneduh

e. Pembatas jalan selalu bersih dari noda dan kotoran

f. Pagar pembatas selalu bersih

g. Tersedia kran air untuk pembersihan dan penyiraman

h. Saluran air lancer

i. Tidak ditemukan binatang pengganggu seperti tikus, kucing, anjing

dll

j. Taman terpelihara

Upaya

a. adanya himbauan untuk membuang sampah pada tempatnya.

b. Tidak mengizinkan penjual untuk berjualan dihalaman

c. Menetapkan area khusus untuk berjualan

d. memelihara taman

e. membersihkan saluran

f. memasang himbauan untuk memelihara taman

g. melakukan pembersihan minimal dua kali sehari.

2) Kebersihan fisik bangunan Kriteria

a. Tidak terdapat sampah berserakan

b. Lantai bersih dan tidak licin

c. Ventilasi udara cukup

d. Sirkulasi udara baik

4
e. Langit-langit bersih dan tidak bocor

f. Penerangan cukup

g. Instalasi kabel dan pipa rapi

h. Bebas serangga dan binatang pengganggu

i. Tidak berdebu

j. Tersedia sarana cuci tangan pakai sabun / desinfektan.

Upaya

a. Menyediakan tempat sampah yang mudah dijangkau

b. Terdapat himbauan menjaga kebersihan dan larangan merokok

c. Menyediakan air bersih yang cukup dan memenuhi syarat.

d. Melakukan pengendalian serangga dan binatang pengganggu secara

rutin

e. Melakukan pembersihan minimal dua kali sehari.

3) Kebersihan fisik kamar mandi Kriteria

a. Tersedia toilet yang cukup untuk pasien, pengunjung dan petugas

serta berfungsi dengan baik

b. Toilet bersih, tidak berbau dan kering

c. Tersedia sarana cuci tangan pakai sabun/desinfektan

d. Bebas dari serangga dan binatang pengganggu.

e. Tidak terdapat genangan air

f. Sirkulasi udara baik

Upaya

a. Menyimpan alat kebersihan dengan rapi dan teratur

b. Dilakukan pembersihan minimal 2 kali sehari.

c. Menyediakan tempat sampah

d. Menyediakan air yang cukup

5
4) Penanganan sampah Kriteria

a. Adanya pemilahan antara sampah medis dan non medis

b. Sampah tidak berserakan

c. Tempat sampah tertutup dan dilapisi kantong plastik sesuai jenis

sampah

d. Tersedia tempat penampungan sementara dan alat angkut khusus ke

TPS.

e. Tersedia fasilitas pemusnahan sampah medis atau bekerja sama

dengan pihak ketiga

Upaya

a. Menyediakan tempat sampah medis dan non medis dalam jumlah

yang cukup.

b. Sampah diangkut dari ruangan minimal sekali sehari atau setelah

tempat sampah ¾ penuh.

c. Frekuensi pengangkutan sampah dan non medis dari TPS ke TPA

minimal satu kali sehari.

5) Ketersediaan air bersih Kriteria

a. Tersedia air bersih yang cukup untuk setiap kegiatan

Upaya

a. Dilakukan pemeriksaan kebersihan kamar mandi minimal satu hari

sekali

b. Terdapat himbaua hemat air

6) Penanganan serangga dan binatang pengganggu Kriteria

a. Semua ruangan bebas dari kecoa terutama pada dapur dan ruangan

steril

b. Tidak ditemukannya tanda-tanda keberadaan tikus, terutama pada

ruangan yang tertutup

c. Tidak ditemukan lalat pada ruangan tertutup

6
d. Lingkungan puskesmas harus bebas dari binatang pengganggu.

Upaya

a. Dilakukan pengendalian serangga dan binatang pengganggu secara

rutin

7) Pelestarian lingkungan Kriteria

a. Terdpat pohon pelindung yang cukup

Upaya

a. Program penghijauan / penanaman pohon

b. Efisiensi penggunaan air

8) Gerakan kebersihan Kriteria Ada kegiatan rutin untuk membersihkan

lingkungan puskesmas.

Upaya

a. Melaksanakan Gerakan Jum’at Bersih atau sejenisnya

9) Edukasi Perilaku sehat. Kriteria

a. Adanya media promisi tentang kebersihan

Upaya

a. Memasang himbauan tentang kebersihan yaitu tentang membuang

sampah pada tempatnya, dilarang meludah sembarangan.

3. PENGELOLAAN LINEN

Tangani linen yang sudah digunakan dengan hati-hati dengan

menggunakan APD yang sesuai dan membersihkan tangan secara teratur.

Risiko terpajan atau mengalami ISPA akibat membawa linen yang sudah

digunakan relatif kecil. Namun demikian membawa linen yang sudah

digunakan harus dilakukan dengan hati-hati. Kehati-hatian ini mencakup

penggunaan perlengkapan APD yang sesuai dan membersihkan tangan

secara teratur dengan ketentuan sebagai berikut:

7
1) Semua bahan padat pada linen yang kotor harus dihilangkan dan dibilas

dengan air. Linen kotor tersebut kemudian dimasukan kedalam kantong

linen.

2) Hilangkan bahan padat (misalnya feses) dari linen yang sangat kotor

(menggunakan APD yang sesuai) dan buang limbah pada tersebut

kedalam toilet sebelum linen di masukan ke kantong cucian.

3) Linen yang sudah digunakan harus dibawa dengan hati-hati untuk

mencegah kontaminasi permukaan lingkungan atau orang-orang sekitar

4) Jangan memilah linen di tempat perawatan pasien. Masukkan linen yang

terkontaminasi langsung ke kantong cucian di ruang isolasi

5) Linen yang sudah digunakan kemudian harus dicuci sesuai prosedur

pencucian biasa.

6) Cuci dan keringkan linen sesuai dengan standar dan prosedur tetap

fasilitas pelayanan kesehatan. Untuk pencucian dengan air panas, cuci

linen menggunakan detergen / disinfektan dengan air 70◦C selama

minimal 25 menit. Pilih bahan kimia yang cocok untuk pencucian

temperatur rendah dengan konsentrasi yang sesuai bila melakukan

pencucian dengan temperatur rendah <70◦C

7) Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:

a) Angkut linen dengan hati-hati

b) Angkut linen kotor dalam wadah/kantong tertutup

c) Pastikan linen diangkut dengan dan diolah dengan aman serta

melakukan klasifikasi(ini sangat penting) dan menggunakan

wadah/kantong yang ditentukan menurut klasifikasinya

d) Petugas kesehatan harus menggunakan APD yang memadai saat

mengangkut linen kotor

e) Transpotasi / trolley linen bersih dan kotor harus dibedakan bila

perlu diberi warna yang berbeda.

8
4. PENGELOLAAN LIMBAH

a. Jenis Limbah Semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan puskesmas

dalam bentuk padat, cair dan gas, antara lain

1) Limbah padat Semua limbah puskesmas yang berbentuk padat

sebagai akibat kegiatan puskesmas yang terdiri dari limbah padat

medis dan non medis

2) Limbah medis padat limbah padat yang terdiri dari limbah

infeksius, limbah patologi,limba h benda tajam,limbah

farmasi,limbah kimiawi.

3) Limbah padat non medis limbah padat yang dihasilkan dari

kegiatan puskesmas di luar medis yang berasal dari dapur,

perkantoran, taman dan halaman yang dapat dimanfaatkan

kembali apabila ada teknologinya.

4) Limbah cair semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari

kegiatan puskesm as yang kemungkinan kemungkinan

mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun yang

berbahaya bagi kesehatan.

5) Limbah Infeksius Limbah yang terkontaminasi dengan darah,

cairan tubuh pasien, ekskresi, sekresi yang dapat menularkan

kepada orang lain

b. Minimilasi Limbah

Upaya yang dilakukan puskesmas untuk mengurangi jumlah limbah

yang dihasilkan dengan cara mengurangi bahan, menggunakan kembali

limbah (reuse).

Tujuan pengelolaan limbah adalah

1) Melindungi petugas pembuangan limbah dari perlukaan

2) Melindungi penyebaran infeksi terhadap para petugas kesehatan

3) Mencegah penularan infeksi pada masyarakat sekitarnya

9
Tumpukan limbah terbuka harus dihindari karena:

a) Menjadi objek pemulung yang akan memanfaatkan limbah yang

terkontaminasi .

b) Dapat menyebabkan perlukaan

c) Menimbulkan bau busuk

d) Mengundang lalat dan hewan penyebar penyakit lainnya.

Pengelolaan limbah

Pengelolaan lmbah dapat dilakukan mulai dari sebagai berikut

1) Identifikasi limbah

a) Limbah Padat

b) Limbah Cair

c) Limbah Tajam

d) Limbah Infeksius

e) Limbah Non Infeksius

2) Labeling

a) Limbah padat infeksius : Kantong plastik warna kuning

b) Limbah padat non infeksius : kantong plastik warna hitam

3) Packing

a) Tempatkan dalam wadah limbah tertutup

b) Tutup mudah diuka, sebaiknya bisa dengan menggunakan kaki

c) Tempat sampah dalam keadaan bersih

d) Tempat sampah terbuat dari bahan kuat ringan dan tidak

berkarat

e) Tempatkan setiap tempat sampah pada jarak 10-20 meter f. Ikat

kantong plastik limbah jika sudah terisi ¾ penuh

4) Penyimpanan dan pengangkutan Simpan limbah di tempat

penampungan sementara khusus

a) Tempatkan limbah dalam kantong plastik dan ikat dengan kuat.

10
b) Setiap hari limbah diangkat dari tempat penampungan

sementara.

c) Dalam pengangkutan tidak boleh ada yang tercecer

11
BAB IV

PENUTUP

Kebersihan puskesmas perlu ditingkatkan karena kebutuhan lingkungan

puskesmas yang bersih yang terbebas dari pengotoran sampah, air limbah,

ketersediaan air bersih, bebas serangga dan binatang pengganggu serta

pemeliharaan yang tepat untuk tetap bisa mempertahankan mutu kebersihan

sudah menjadi tuntutan global.

Puskesmas yang kotor tidak hanya membuat pasien, pengunjung dan

karyawan menjadi tidak nyaman, karena menyadari akan menjadi semacam

terminal segala sumber penyakit, juga akan menurunkan citra sekaligus mutu

pelayanan.

Dengan dibuatnya pedoman kebersihan ini semoga bisa berguna sebagai

acuan pelaksanaan keamanan dan ketertiban di lingkungan puskesmas

Ketawang.

12

Anda mungkin juga menyukai